Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2 TEKNIK PENULISAN ILMIAH

NAMA: MUHAMMAD IRVAN


NIM: 050817494

UNIVERSITAS TERBUKA
2023
Nomor 1

Bab pendahuluan suatu karya ilmiah biasanya mengungkapkan penjelasan


mengapa ditulis suatu karya ilmiah tertentu. Oleh karena itu, seringkali
struktur penyusunan pendahuluan mempunyai keragaman, bahkan ada
yang sampai menguraikan secara terperinci terkait metode, prosedur
pengumpulan data dan metode analisisnya.

Jelaskan secara umum bab pendahuluan suatu karya ilmiah minimal harus
memuat penjelasan apa saja? Uraikan jawaban Saudara! (nilai 20)

Jawab:

Pendahuluan pada karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian, yang akan
menjelaskan dengan detail maksud dari setiap bagian. Adanya bagian-bagian
pada karya ilmiah ini bertujuan untuk membantu pembaca untuk
mengetahui hasil dari karya ilmiah. Berikut ini adalah bagian-bagian
pendahuluan karya ilmiah:

1. Latar Belakang Masalah


Bagian pertama dari pendahuluan pada karya ilmiah adalah latar
belakang masalah. Sesuai dengan namanya, bagian latar belakang ini
menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian oleh
peneliti.
Selain itu, latar belakang masalah juga berisi permasalahan apa saja yang
ditemukan di lapangan oleh peneliti, berkaitan dengan tema atau topik
karya ilmiah yang dibuatnya.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan bagian yang berisi permasalahan yang
dibahas dalam karya ilmiah. Permasalahan ini dituliskan dalam bentuk
pertanyaan yang akan dijawab pada karya ilmiah. Pertanyaan yang ada
di rumusan masalah jumlahnya beragam, bisa satu pertanyaan atau
lebih dari satu.
3. Batasan Masalah
Sebuah karya ilmiah sebaiknya tetap fokus pada rumusan masalah yang
sudah dituliskan di bagian pendahuluan. Maka dari itu, ada beberapa
peneliti yang menuliskan batasan masalah sebagai bagian dari
pendahuluan karya ilmiah.
Penulisan batasan masalah ini bertujuan untuk membatasi masalah dan
pembahasan pada karya ilmiah, sehingga pembahasan bisa menjawab
rumusan masalah tanpa melebar ke bagian lain.
4. Tujuan Penelitian
Salah satu fungsi dari pendahuluan karya ilmiah adalah mengungkapkan
tujuan karya ilmiah, yang dituliskan pada bagian tujuan penelitian.
Poin-poin tujuan penelitian ilmiah yang ada pada bagian ini dituliskan
berdasarkan dari rumusan masalah yang dibuat. Sehingga pada bagian
tujuan penelitian ini dapat menjelaskan juga apa yang ingin dicapai oleh
peneliti dari dilakukannya penelitian.
5. Manfaat Penelitian
Bagian terakhir dari pendahuluan karya ilmiah adalah manfaat
penelitian. Pada bagian ini berisi tentang berbagai manfaat dari karya
ilmiah yang dibuat. Manfaat ini dapat mencakup orang yang membaca
langsung karya ilmiah tersebut maupun masyarakat luas secara umum.
Nomor 2

Kerangka pemikiran perlu dipisahkan dari uraian tentang tinjauan pusaka,


tetapi letaknya tetap berada dalam bab yang sama, karena kerangka
pemikiran merupakan hasil identifikasi yang sistematis dan analisis kritis
dari penulis berdasarkan hasil studi kepustakaan dan pengamatan awal dari
penulis terhadap masalah. Coba saudara jelaskan dan uraikan tujuan dari
penyusunan kerangka pemikiran! (nilai 20)

Jawab:

Tujuan dari penyusunan kerangka pemikiran bagi peneliti sebagai berikut :

1. Memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian


2. Membantu peneliti untuk mendapatkan konsep yang sudah terstruktur
yang bias dimanfaatkan untuk menejlaskan setiap masalah yang akan
diteliti dalam penelitian
3. Menghubungan setiap bagian yang ada di dalam penelitian.
4. Penelitian akan mudah diperiksa karena adanya gambaran dari alur
penelitian yang bersumber dari kerangka pemikiran
5. Membantu peneliti dalam menjawab rumusan masalah yang ada di dalam
penelitian
Nomor 3

Bab metodologi menguraikan seluruh rencana, struktur, dan strategi yang


digunakan untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan dalam masalah.
Jelaskan secara ringkas komponen-komponen yang seharusnya terdapat
dalam bab/bagian metodologi suatu karya ilmiah? (nilai 30)

Jawab:

Metodologi dapat diartikan sebagai tahap, prosedur, atau sistematika


pengerjaan karya ilmiah. Metode yang dipakai perlu diterangkan agar
pembaca tahu bagaimana suatu karya ilmiah disusun. Metodologi juga
menentukan logis tidaknya suatu karya ilmiah. Metode opsional dan dapat
beruabah tergantung topik dan tujuan penelitian. Berikut beberapa di
antaranya: Metode deskriptif: menjabarkan, menjelaskan, atau
menggambarkan data yang terdapat dalam karya ilmiah. Data terebut bisa
dalam bentuk fakta yang bersifat kuantitatif, seperti data statistik atau
survei. Data juga dapat bersifat kualitatif, seperti peristiwa historis atau
berita. Metode eksperimen: percobaan terencana, dengan sistem tertentu
untuk membuktikan kebenaran. Metode ini juga sekaligus menjelaskan
perlakuan atau tindakan apa saja yang dilakukan terhadap obyek penelitian.
Metode penelitian kelas: menelaah perilaku atau persoalan di lingkaran
interaksi terbatas yang berkaitan dengan masalah sosial. Persoalan tersebut
dialamo oleh kelas tertentu. Metode observasi: mengamati obyek penelitian
secara langsung dan cermat. Metode wawancara: melakukan tanya jawab
dengan narasumber atau mempertanyakan pendapat ahli di bidang keilmuan
yang dibahas dalam karya ilmiah. Metode random sampling: memberikan
pertanyaan atau quisioner pada narasumber. Narasumber dalam metode ini
jumlahnya banyak dan ditentukan batasnya agar memenuhi syarat sebagai
sample atau contoh. Pertanyaan tersebut disampaikan kepada narasumber
acak, kemudian jawabannya menjadi perwakilan atau representasi dari
obyek yang hendak diteliti.
Nomor 4

Sebelum data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dianalisis perlu
dilakukan persiapan untuk memudahkan analisis data lebih lanjut. Coba
Saudara jelaskan langkah-langkah yang biasa dilakukan untuk persiapan
data? (nilai 20)

Jawab:

1. VALIDASI DATA
Validasi data (validation) merupakan suatu proses penentuan apakah
suatu wawancara dalam survei atau observasi dilakukan dengan benar
dan bebas dari bias. Dalam berbagai metode pengumpulan data tidak
selalu mudah untuk melakukan pemantauan secara ketat dalam proses
pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan data sering kali terjadi
adanya penipuan atau pemalsuan data yang dilakukan pewawancara
dengan cara mengisi sendiri pertanyaan survei, tidak diperoleh dari
responden yang sebenarnya. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya para
peneliti profesional akan melakukan pengecekan kembali (callbacks)
kepada 10-30% responden yang telah selesai dimintai informasi.
Khususnya untuk wawancara via telepon, surat dan tatap muka,
sejumlah responden akan dikonfirmasi untuk meyakinkan bahwa
wawancara yang telah dilakukan sebelumnya dilakukan dengan benar.

2. DATA EDITING DAN CODING


a) Editing, Merupakan proses di mana data mentah (raw data) diperiksa
dari kesalahan yang dilakukan oleh pewawancara atau responden.
Dengan memeriksa setiap wawancara yang telah selesai, peneliti
dapat memeriksa kembali beberapa hal: (1) Apakah pertanyaan yang
diajukan telah sesuai? (2) Apakah jawaban telah dicatat dengan
benar? (3) Apakah responden telah mengisi kuesioner dengan benar
dan lengkap? (4) Apakah pertanyaan dengan pertanyaan terbuka
telah dicatat dengan lengkap dan akurat?
b) Coding, Merupakan pengelompokkan dan pemberian nilai terhadap
berbagai respons dari instrumen survei. Proses ini diperlukan untuk
memudahkan proses data entry ke dalam komputer.

3. DATA ENTRY
Merupakan prosedur yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam
komputer untuk dianalisis lebih lanjut.

4. TABULASI DATA
Merupakan suatu proses sederhana untuk menghitung jumlah observasi
yang diklasifikasikan kedalam beberapa kategori.

5. DETEKSI KESALAHAN (ERROR DETECTION)


Tahap awal dari error detection adalah menentukan apakah software
yang digunakan untuk data entry dan tabulasi akan memungkinkan
peneliti melakukan error edit routines. Hal tersebut mengidentifikasi jenis
data yang salah. Pemrosesan Data dan Analisis Data, pada saat ini
pemrosesan data penelitian banyak terbantu oleh teknologi komputer.
Saat ini terdapat beberapa paket aplikasi statistik yang dapat digunakan
untuk pengolahan dan analisis data, antara lain: SPSS (Statistical
Package for Social Sciences), AMOS dan LISREL (keduanya untuk analisis
data multivariat yang disebut dengan Structural Equation Modelling
/SEM).

6. ANALISIS DATA
Pertanyaan yang sering kali muncul dari seorang peneliti pemula adalah:
Teknik analisis data apa yang harus digunakan? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut ada tiga hal yang perlu diperhatikan: (1) berapa
jumlah variabel yang akan dianalisis pada saat yang bersamaan; (2)
apakah kita akan membuat deskripsi dari sampel atau akan membuat
inferensi dari populasi. Hal ini tergantung dari tujuan penelitian; (3) jenis
skala pengukuran apa yang digunakan dalam variabel: nominal, ordinal,
interval atau rasio.

7. PROSEDUR ANALISIS DATA UNIVARIAT


Analisis data univariat menyajikan metode-metode statistik deskriptif dan
inferensial untuk menganalisis satu variabel penelitian dalam waktu
tertentu. Biasanya untuk memaparkan rangkuman (distribusi) dari satu
variabel penelitian serta melakukan uji beda. Misalnya, kecenderungan
sentral dan dispersi (mean, median, modus), merupakan contoh metode
deskriptif. Kemudian contoh untuk metode inferensialnya adalah: uji t,
uji z, uji Kolmogorof Smirnov, uji Kai Kuadrat.

8. PROSEDUR ANALISIS DATA BIVARIAT


Analisis data bivariat menyajikan metode-metode statistik deskripif dan
inferensial untuk menganalisis data dua variabel penelitian. Biasanya
untuk memaparkan distribusi dan menguji perbedaan dan menguji
hubungan antara dua variabel.

9. PROSEDUR ANALISIS DATA MULTIVARIAT


Secara umum terdapat dua jenis metode statistik dalam analisis
multivariat: (a) Metode Interdependen (Interdependence Method). dan (b)
Metode Dependen (Dependence Method).
Nomor 5

Kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh dari hasil analisis dan


pembahasan terhadap pertanyaan dalam perumusan masalah. Apabila
dalam menjawab masalah, terdapat masalah yang masih belum mampu
dijawab oleh kesimpulan, hal ini berarti terjadi kesalahan atau
penyimpangan di dalam proses penulisan. Menurut pendapat Saudara,
mengapa kesalahan seperti ini bisa terjadi? Uraikan jawaban Saudara! (nilai
10)

Jawab:

1. Ketidaksesuaian Analisis dengan Identifikasi Masalah, kekeliruan umum


yang paling banyak dijumpai adalah identifikasi masalah yang tidak
sesuai dengan analisisnya. Diibaratkan identifikasi masalah merupakan
janji yang dikeluarkan oleh penyusun karya ilmiah. Janji ini harus
ditepati melalui analisis yang sesuai. Sayangnya, banyak analisis yang
dilakukan tetapi tidak sesuai dengan identifikasi masalah yang diajukan.
Ia menambahkan, penyusun juga tidak menerapkan teori saat
melakukan penelitian. Hal ini umum terjadi pada skripsi yang ditulis oleh
mahasiswa jenjang sarjana.
2. Tidak Fokus ke Masalah, sering tidak fokus dalam menjelaskan tema
penelitian. Hal ini terlihat dari bab pertama atau pendahuluan yang
menjadi mukadimah suatu karya ilmiah.
kadang penulis menulis pendahuluan untuk menjelaskan paparan
dengan terlalu luas. Padahal dianjurkan agar sebaiknya fokus langsung
menjelaskan tema penelitian.

Anda mungkin juga menyukai