1. Pengertian Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah metode dalam memproses data menjadi informasi. Saat melakukan suatu penelitian, kita perlu menganalisis data agar data tersebut mudah dipahami. Analisis data adalah suatu proses atau upaya mengolah data menjadi informasi baru. Proses ini diperlukan agar karakteristik data menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna sebagai solusi bagi suatu permasalahan, khususnya yang berkaitan dengan penelitian. Analisis data juga diperlukan agar kita mendapatkan solusi atas permasalahan penelitian yang sedang dikerjakan. 2. Jenis Teknik Analisis Data Terdapat dua jenis teknik analisis data yaitu teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. a. Teknik Analisis Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diangkakan atau bersifat non numerik. Teknik analisis data kualitatif pada umumnya merupakan bahasan konseptual suatu permasalahan. Beberapa teknik analisis data kualitatif antara lain: 1) Analisis Konten Teknik analisis konten diperlukan ketika kita harus memahami keseluruhan tema pada data kualitatif yang kita miliki. Dalam metode penelitian ini, kita dapat menerapkan kode warna untuk tema atau ide tertentu. Penguraian data tekstual seperti ini membantu kita menemukan rangkaian data yang paling umum. 2) Analisis Naratif Teknik analisis naratif fokus pada bagaimana suatu ide atau cerita dikomunikasikan kepada seluruh bagian terkait. Metode penelitian ini biasanya digunakan untuk membuat interpretasi tentang penilaian pelanggan, proses operasional, perasaan karyawan terhadap pekerjaannya, dan lain-lain. Teknik analisis data kualitatif naratif dapat membantu kita memahami dan mengembangkan kultur atau budaya suatu organisasi seperti perusahaan. Metode penelitian kualitatif naratif juga membantu kita dalam membuat rencana strategi pemasaran. 3) Analisis Wacana Selain teknik analisis naratif, teknik analisis wacana juga digunakan untuk menganalisis interaksi orang. Perbedaan keduanya terletak pada fokus. Metode penelitian kualitatif analisis wacana lebih fokus pada konteks sosial dimana komunikasi antara responden dan peneliti terjadi. b. Teknik Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data numerik yang dapat dihitung secara akurat. Salah satu contoh data numerik dalam metode penelitian kuantitatif yaitu hasil survey responden. Teknik analisis data kuantitatif pada umumnya menggunakan model matematika, model statistik, dan lain-lain. Beberapa teknik analisis data kualitatif yaitu: 1) Analisis Deskriptif Teknik analisis data kuantitatif deskriptif dilakukan ketika kita melihat performa data di masa lalu untuk memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analisis data kuantitatif ini digunakan ketika kita berhadapan dengan data dalam volume yang sangat besar seperti data sensus penduduk. 2) Analisis Inferensial Teknik analisis data kuantitatif inferensial menggunakan rumus statistik. Hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat kesimpulan yang berlaku secara umum (generalisasi). 3. Pengumpulan dan analisis data Sebelum pengumpulan data dilakukan kegiatan penting yang harus dilakukan adalah penyusunan instrumen evaluasi Intrumen evaluasi dapat berbentuk tes dan nontes. Instrumen tes bersifat mengukur, menghasilkan data hasil pengukuran berbentuk angka yang dapat dianalisis secara statistik. Instrumen tes membutuhan validasi instrumen, yaitu suatu proses untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Proses validasi instrumen dapat dilihat pada bab pengukuran dan pengumpulan data. Instrumen nontes membutuhkan validasi instrumen walaupun tidak menggunakan analisis statistik seperti pada instrumen tes. Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Pengumpulan data yang bersifat kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen baku (baik instrumen tes maupun nontes), sedang data yang berisifat kualitatif menggunakan multi metode seperti wawancara, observasi, dokumen, dsb.1
4. Teknik Pengolahan Data
1 Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya;Bandung. 2006 a. Tahap pengumpulan data. b. Tahap editing, pda tahap ini yakni memeriksa kejelasan maupun kelengkapan mengenai pengisian instrumen pengumpulan data. c. Tahap koding, maksudnya pada tahap ini melakukan proses didentifikasi dan proses klasifikasi dari tiap-tiap pernyataan yang terdapat pada instrumen pengumpulan data berdasarkan variable yang sedang diteliti. d. Tahap tabulasi, melakukan kegiatan mencatat ataupun entri data kedalam tabel- tabel induk dalam penelitian. e. Tahap pengujian, pada tahapan ini data akan diuji kualitasnya yakni menguji validitas maupun realiabilitas instrumen dari pengumpulan data. f. Tahap mendeskripsikan data, menyajikan dalam bentuk tabel frekuensi ataupun diagram dan dalam berbagai macam ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi, dengan tujuan untuk memahami karakteristik data sampel dari penelitian tersebut. g. Tahap pengujian hipotesis, tahap ini merupakan tahapan pengujian terhadap proposisi apakah ditolak atau bisa diterima dan memiliki makna atau tidak atas dasar hipotesis inilah nantinya keputusan akan dibuat.
Samhis setiawan.2021. Pengertian Analisis Data – Tujuan, Prosedur, Jenis, Kuantitatif,
Kuantitatif, Para Ahli.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-analisis-data/ Diakses pada tanggal 06 maret
2021 pada pukul 16.15 WIB
Deni Purbowati. 2021. Teknik Analisi Data. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/teknik-
analisa-data-apa-bagaimana-dan-ragam-jenisnya#:~:text=Teknik%20analisis%20data %20adalah%20metode,permasalahan%20penelitian%20yang%20tengah%20dikerjakan. Diakses pada tanggal 06 maret 2021 pada pukul 17.55 WIB
B. Teknik Penarikan Populasi dan Sampel
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Populasi penelitian dapat dibedakan menjadi populasi "finit" dan populasi "infinit". Populasi finit adalah suatu populasi yang jumlah anggota populasi secara pasti diketahui, sedang populasi infinit adalah suatu populasi yang jumlah anggota populasi tidak dapat diketahui secara pasti. Oleh karena itu, peneliti dalam kegiatan penelitiannya dibenarkan uhtuk menggunakan sampel (contoh) saja yang dapat mewakili populasi penelitian tersebut. Dengan demikian sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian sebagai"wakil" dari para anggota populasi. Seperti contoh judul penelitian, tidak semua dapat diteliti (dijadikan subyek=responden=sumber data), akan tetapi dapat diambil sebagian untuk mewakilinya. Penelitian semacam ini disebut dengan penelitian sampling. 1. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian Teknik sampling adalah suatu cara atau teknik yang dipergunakan untuk menentukan sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel ini dalam beberapa buku sering disebut dengan teknik sampling. Untuk menentukan atau memilih teknik sampling ini, peneliti harus memperhatikan danmendasarkan diripada langkah- langkah penentuan sampel. Teknik sampling dalam penelitian secara garis besar dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu teknik dengan probability sampling dan teknik dengan non probability sampling. a. Teknik Probability Sampling Teknik ini sering juga disebut dengan random sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian secara random. Teknik sampling ini cocok dipilih untuk populasi yang bersifatfinit, artinya besaran anggota populasi dapat ditentukan lebih dahuiu. Pada teknik sampling ini,penentuan sampel penelitian dengan memberikan keimingkinan (probability) yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel terpilih. Dengan demikian pada teknik sampling ini alat analisis statistik dapat dipergunakan untuk membantu penentuan sampel terpilih. Teknik probability sampling ini ada beberapa model yaitu : 1) Simple random sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian dapat dipergunakan dengan acak sederhana (undian) atau menggunakan pendekatan bilangan random. 2) Sistematik Random Sampling Pada pendekatan ini sampel penelitian ditetapkan berdasar bilangan kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil. 3) Stratified Random Sampling Adalah suatu teknik penentuan sampel penelitian dengan meneiapkan pengelompokan anggota populasi dalam kelompok- kelompok tingkatan. Penentuan kelompok-kelompok ini dilakukan dalam rangka membentuk populasi yang heterogen menjadi populasi yang lebih homogen pada kelompok atau bagian populasi yang lebih kecil. 4) Cluster Random Sampling Jikalau pada stratified random sam pling, lebih menekankan pada penentuan sampel kelompok strata atau tingkatan anggota populasi penelitian, maka teknik cluster random sampling ini penentuan sampel berdasar kelompok wilayah dari anggota populasi penelitian. Pada teknik clusterraiibom sampling ini berarti subyek penelit ian dikelompokkan menumt area atau tempat domisili anggota populasi. b. Teknik Non-Probability Sampling Teknik ini juga disebut dengan teknik non random sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian secara random. Teknik sampling ini cocok dipilih untuk populasi yangbersifatinfinit, artinyabesaran anggota populasi belum atau tidak dapat ditentukan lebih dahulu. Pada teknik sampling ini, penentuan sampel penelitian tanpa (kurang) atau tidak memberikan kemungkinan (probability) yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel terpilih. Beberapa model teknik non-probability sampling ini adalah accidental sampling, quota sampling dan purposive sampling. 1) Accidental sampling atau sering disebut pula dengan opportunite sampling atau "sampel asal nemu" adalah bentuk sampling dengan mcndasarkan diri secara kebetulansajaatau asal nemu saja. Artinya jikalau peneliti ingin menentukan sampel konsuhien toko Bumi Murah tersebut, maka peneliti menempatkan diri di depan pintumasuktoko tersebut,siapasajaorang yang masuk toko untuk pertama kali ditetapkansebagaisariipelpenelitian yang pertama dan selanjutnya orang masuk kedua menjadi sampel kedua dan setemsnya. Pada teknik ini tidak memilihmilih apakah yang masuk toko tersebut pria atau wanita, tua atau muda dan lain sebagainya. 2) Quota sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan menentukan quota atau jumlah dari sampel penelitian. Prinsip penentuannya sama dengan accidental sampling, akan tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu jumlahsampel yang diperlukan. Misal peneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama satu minggu dimana setiap hari ditetapkan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. Jikalau peneliti hari itu teiah memperoleh 100 orang maka selesai tugas mencari sampel penelitian hari itu, kemudian akan dilanjutkan pada hari berikutnya. 3) Purposive sampling, merupakan teknik non-probabilitysampling yang lebih tinggi kualitasnya, di mana peneliti telah membuat kisi-kisi atau batas-bata's berdasarkan ciri-ciri subyek yang akan dijadikan sampel penelitian. Proses dari teknik ini sama dengan bentuk teknik nonprobability sampling yang lairmya, hanya peneliti telah menentukan ciri-ciri konsumen yang akan dijadikan sampel penelitiaa Misal didasaikan, ciri demograh konsumen, pria-wanita, jenis pekeijaan, umur dan lain sebagainya.
Supardi. Populasi dan Sampel. Laporan Penelitian. UNISIA.no.
17TAHUNXIIITRIWULANVI-1993 journal.uii.ac.id › Unisia › article › download Diakses pada tanggal 06 maret 2021 pada pukul 18. 50 WIB
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya;Bandung.