Anda di halaman 1dari 116

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI PERAN ANGGOTA KELUARGA


DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE
PADA SISWA KELAS II MI ROUDLOTUL ULUM SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh:
LU’LUK IL JANNAH
NIM. D07211012

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL


SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PRODI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2015
108

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

• 1l yang bertanda tangan di bawah ini :

a : Lu'Iuk IJ Jannah

: 007211012

Program Studi/Fakultas : PGMll Tarbiyah dan Keguruan

enyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

erupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau

ikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dibuktikan bahwa skripsi ini basil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Surabaya, 10 Juni 2015

Lu'luk II Jannah
007211012
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi of eh :

Nama Lu'luk Il Jannah

007211012

Judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Peran Anggota Keluarga

Dengan Strategi Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas II Ml

Roudlotul Ulum Sidoarjo

lni telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Surabaya, 10 Juni 2015

Pembimbing

Zudan Rosyidi, SS. MA


198103232009121004

IV
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi oleh Lu'luk II Jannah ini telah dipertahankan di depan Tim


Penguji
Skripsi. Surabaya, 25

Juni 2015

1161989031003

.
Drs. H. Munawir, . g
NIP.
196508011992031005

��
ZudaW:syidi, SS. MA
NIP.
198103232009121004

Penguji IV,


Wahyuniati, M.Si
NIP.
198504292011012010
v
ABSTRAK

Lu’luk Il Jannah. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Peran Anggota
Keluarga Dengan Strategi Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas II MI
Roudlotul Ulum Sidoarjo. Skripsi. Program Studi Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pembimbing : Zudan Rosyidi, SS. MA

Latar belakang penelitian ini adalah siswa memiliki hasil belajar yang
rendah pada materi peran anggota keluarga. Untuk meningkatkan hasil belajar
tersebut, diambil tindakan pembelajaran dengan penerapan strategi Crossword puzzle
yang dilakukan dengan 2 siklus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk
mengetahui bagaimana penerapan strategi crossword puzzle dalam pembelajaran IPS
materi peran anggota keluarga II MI Roudlotul Ulum Kebonsari Candi Sidoarjo. 2)
Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada peran materi
anggota siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Kebonsari Candi Sidoarjo setelah
penerapan strategi crossword puzzle.

Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kurt


Lewin. Subjek penelitian terdiri dari 19 siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Candi
Sidoarjotahun ajaran 2014-2015. Tindakan yang diberikan adalah strategi crossword
puzzle sebanyak dua siklus (siklus I dan II). Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi, tes hasil belajar, penilaian sikap dan
dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar observasi
aktifitas guru dan siswa, pedoman wawancara, butir soal, rubrik penilaian proses
aktifitas siswa dan lembar dokumentasi. Uji validasi dilakukan oleh expert judgment.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) penerapan strategi crossword puzzle telah


dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai aktifitas
guru pada siklus I adalah 82.75 meningkat menjadi 90.74 pada siklus II. Aktifitas
siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I adalah 84.2 meningkat menjadi
86.84 pada siklus II. 2) pada siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 68.42%
dengan nilai rata-rata kelas 84.47. 3) Terjadi peningkatan pada siklus II dengan
ketuntasan belajar siswa mencapai 94.74% dengan nilai rata-rata kelas 88.42.

Kata kunci: Hasil Belajar, Strategi Crossword Puzzle, Pembelajaran IPS, Peran
Anggota Keluarga

vi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang diberikan mulai SD/MI hingga SMA/MA. IPS mengkaji tentang

seperangkat gejala masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari

berbagai aspek kehidupan. Pada jenjang SD/MI, mata pelajaran IPS memuat

1
materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.

Pada tingkat SD/MI Ruang lingkup pengajaran IPS meliputi aspek-

aspek yaitu: 1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan 2) Waktu, Keberlanjutan,

dan Perubahan 3) Sistem Sosial dan Budaya 4) Perilaku Ekonomi dan

Kesejahteraan. Ruang lingkup yang paling utama adalah meliputi gejala dan

masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta


2
didik SD/MI.

Pendidikan IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar

(SD/MI) karena pada masa yang akan datang, siswa akan menghadapi

tantangan berat dalam kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami

perubahan setiap saat. Siswa diharapkan memperoleh pemahaman yang luas

1
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), 125
2
Ibid, 126

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

tentang kehidupan sosial sehingga dapat menjalankan hak serta kewajibannya

dan mampu memperhatikan antara kepentingan pribadi dan kepentingan

masyarakat dalam berperilaku. Oleh karena itu, hendaknya dalam

mengajarkan IPS pada siswa SD/MI menggunakan strategi, model serta media

3
yang kreatif dan efektif agar tujuan dari proses belajar dicapai.

Pembelajaran IPS di Indonesia berpedoman pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum yang dibuat pemerintah ini

memberikan kewenangan kepada tiap-tiap sekolah untuk mengembangkan

kurikulum semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keadaan

sekolah masing-masing sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) PP

No. 19 tahun 2005.

Pada Standar Nasional Pendidikan (SNP), di dalamnya meliputi

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar, dan standar penilaian pendidikan. Standar

4
tersebut harus dijadikan pedoman oleh tiap-tiap lembaga pendidikan.

Salah satu standar yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

adalah standar proses. Standar proses ini berkaitan dengan perencanaan,


5
pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran. Standar dari

pemerintah tersebut kemudian dikembangakan sendiri oleh masing-masing

3
Radno Harsanto, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), 87
4
Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendiddikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 17
5
Ibid, 25

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

guru pada tiap sekolah. Guru bebas mendesain pembelajaran yang disesuaikan

dengan kempuan siswa, lingkungan belajara siswa dan juga karakteristik

siswa dalam belajara.

Seorang guru IPS di SD/MI dituntut untuk menguasai berbagai jenis

konsep dasar ilmu-ilmu sosial yang memadai. Guru juga diharapkan dapat

memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Hal itu diperlukan agar

pembelajaran akan lebih sesuai dengan kebutuhan siswa, kemampuan guru

dan tujuan pendidikan nasional juga sehingga pembelajaran lebih

menyenangkan dan siswa menyukainya.

Pada kenyataannya siswa merasa kesulitan dalam menerima

pelajaran IPS. IPS menjadi hal menakutkan bagi siswa karena materi yang

begitu banyak dan penyampaian materi dari guru masih menggunakan

model dan strategi pembelajaran klasik, seperti ceramah, guru mencatat

dipapan tulis dan siswa menyalin apa yang ditulis oleh guru dan

mengerjakan soal. IPS memang tidak dapat lepas dari proses menghafal.

Namun, proses menghafal yang berlebihan dapat membuat siswa stres

sehingga terjadi penurunan tingkat hasil belajar siswa. Sehingga siswa

segan belajar dan merasa bosan yang mengakibatkan turunnya prestasi


6
belajar siswa.

Realitas serupa juga dialami oleh siswa kelas II MI Roudlotul Ulum

Kebonsari, Candi Sidoarjo, pembelajaran IPS pada materi mendeskripsikan


6
Dr. Sapriya, M.Ed., Pendidikan IPS, (Bandung: Rosda Karya, 2012), 19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

peran anggota keluarga belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal

tersebut diketahui melalui daftar nilai ualangan harian dan hasil wawancara

pada guru kelas mengenai hasil belajar siswa diperoleh data hanya 9 siswa

dari 19 siswa atau dalam persen hanya 47% siswa yang nilainya memenuhi

7
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)yang ditetapkan sekolah yaitu 75.

Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam

pembelajaran kurang melibatkan peserta didik secara aktif dan hanya berpusat

pada guru. Siswa hanya diminta membaca materi secara bergantian kemudian

siswa diminta mengerjakan soal yang ada di buku. Hal tersebut terulang

berkali-kali dalam pembelajaran, sehingga siswa merasa jenuh dan

mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai KKM (Kriteria


8
Ketuntasan Minimum).

Untuk itu dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam

mendeskripsikan peran anggota keluarga pada siswa kelas II di MI Roudlotul

Ulum Kebonsari, Candi Sidoarjo, peneliti akan melakukan penelitian tindakan

kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle.

Dengan menggunakan strategi ini, siswa bisa lebih bersemangat dalam belajar

dan tidak merasa jenuh karena ada inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran.

Penerapan strategi crossword puzzle ini pernah dilakukan oleh

saudari Dini Rialistya dengan judul “Peningkatan Prestasi Pembelajaran IPS

7
Data Hasil Ulangan Harian Yang Dilaksanakan Pada Tanggal 27 Februari 2015
8
Hasil wawancara dengan siswa kelas II pada tanggal 2 Maret 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

Pokok Bahasan Peta Melalui Strategi Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas

IV MI Sukorejo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang”. Dalam

penelitian ini, materi yang diambil adalah komponen-komponen pada peta.

Pada kegiatan awal pembelajaran, peneliti yang juga bertindak sebagai guru

menjelaskan tentang bagaimana proses pembelajaran dengan strategi

crossword puzzle (teka-teki silang). Pada kegiatan inti, peneliti

menggunakan media gambar berupa peta. Untuk memenjelaskan komponen-

komponen yang ada dalam peta. Pada kegiatan akhir, peneliti memberi

evaluasi berupa test tulis. Test tulis yang diberikan peneliti berupa soal

crossword puzzle (teka-teki silang) pada masing-masing siswa untuk

mengetahui peningkatan prestasi yang dicapai oleh siswa. Pada penelitian

ini, disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Crossword Puzzle dapat

meningkatkan prestasi pembelajaran IPS pokok bahasan peta pada siswa

kelas IV MI Sukorejo 02 Kec. Suruh, Kab. Semarang. Hal ini dibuktikan

dari hasil rekapitulasi nilai siswa kelas IV MI Sukorejo 02 Kec. Suruh, Kab.

Semarang, yang mencapai KKM dari siklus I yaitu 36,4%. Siklus II 63,6%

sampai 100% pada siklus III.

Berdasarkan latar belakang yang ada dan dari penelitian terdahulu,

peneliti juga akan melakukan penelitian dengan strategi yang sama dengan

judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERAN

ANGGOTA KELUARGA DENGAN STRATEGI CROSSWORD

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


6

PUZZLE PADA SISWA KELAS II MI ROUDLOTUL ULUM

SIDOARJO”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan strategi crossword puzzle pada pelajaran IPS materi

peran anggota keluarga di kelas II MI Roudlotul Ulum, Sidoarjo ?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam materi peran anggota

keluarga setelah penerapan strategi crossword puzzle pada pelajaran IPS di

kelas II MI Roudlotul Ulum, Sidoarjo ?

C. Tindakan yang dipilih

Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi

dalam pembelajaran IPS pada materi peran anggota keluarga adalah dengan

penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle. Dengan strategi

pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

materi peran anggota keluarga. Strategi pembelajaran crossword puzzle juga

diharapkan dapat memberikan variasi baru pada proses pembelajaran siswa,

dalam penerapan strategi pembelajaran ini, siswa tidak lagi belajar dengan

sesuatu yang monoton.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan dari

penelitian adalah:

1. Dapat mengetahui penerapan strategi crossword puzzle dalam

pembelajaran IPS materi peran anggota keluarga II MI Roudlotul Ulum

Kebonsari Candi Sidoarjo.

2. Dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada peran materi

anggota siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Kebonsari Candi Sidoarjo

setelah penerapan strategi crossword puzzle.

E. Lingkup Penelitian

Supaya penelitian ini bisa fokus dengan objek, maka permasalahan

tersebut akan dibatasi pada hal – hal tersebut dibawah ini:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas II Semester genap tahun ajaran 2014

– 2015.

2. Tindakan yang diambil dalam penelitan ini adalah dengan penerapan

strategi pemebelajaran crossword puzzle, pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial materi peran anggota keluarga.

3. Materi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu materi

mendeskripsikan peran anggota keluarga.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

F. Manfaat Penenelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang Penelitian

Tindakan Kelas (PTK).

b. Mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses

pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah yang

tepat.

c. Guru dapat mengetahui strategi crossword puzzle dan dapat

menerapkannya pada pembelajaran di kelas.

d. Mengaplikasikan strategi dalam proses belajar yang telah dipelajari

selama berada di bangku kuliah.

2. Bagi Siswa

a. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran materi

mendeskripsikan peran anggota keluarga.

b. Motivasi siswa dapat mengalami peningkatan.

c. Pembelajaran berjalan dengan aktif , kreatif, dan menyenangkan.

d. Mempermudah siswa untuk menangkap informasi dalam proses

pembelajaran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

3. Bagi sekolah

a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah

pada peningkatan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan peran

anggota keluarga pada pelajaran IPS dengan penerapan strategi

pembelajaran crossword puzzle di sekolah.

b. Meningkatkan mutu sekolah melalui penggunaan beragam media dan

metode dalam pembelajaran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dari dua kata

yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil berarti sesuatu yang diadakan (dibuat,

dijadikan, dsb) oleh usaha. Belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atau

ilmu.

Dimyati dan Mudjiono menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan

hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Pertama

dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang

lebih baik bila dibandingkan pada saat belum belajar. Kedua dari sisi guru,

8
hasil belajar adalah saat terselesaikannya bahan pelajaran.

Sedangkan Slameto berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu

gambaran prestasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan suatu

8
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2006), 23

10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

paket belajar tertentu, yang dapat diukur dalam berbagai bentuk melalui
9
proses evaluasi tertentu.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima

pengalaman belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses

pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan

informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai

tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi

tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan siswa lebih lanjut, baik

untuk keseluruhan kelas maupun individu.

2. Indikator Hasil Belajar

Melalui indikator ini, mempermudah melihat tingkah laku siswa yang

muncul dalam suatu proses belajar mengajar berdasarkan rencana

10
pembelajaran yang dirancang oleh guru. Pada prinsipnya, pengungkapan

hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai

akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Kunci pokok untuk memperoleh

ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis besar indikator

yang dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diukur. Indikator hasil

9
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), 14
10
Nana Sudjana, Cara Belajar siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo bandung, 1989), 21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

belajar menurut Benjamin S. Bloom dalam Taxonomy of Education


11
Objectives membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah, antara lain:

a. Ranah Kognitif

Proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan

perkembangannya daripada persepsi, introspeksi, atau memori siswa.

Tujuan pembelajaran kognitif dapat dibedakan menjadi enam tingkatan,

yaitu: a) knowledge, b) comprehension, c) application, d) analysis, e)

synthesis, f) evaluation. Guru harus mengembangkan kata-kata kerja

menjadi tujuan instruksional dengan memperhatikan dan memilih kata

yang sesuai dengan tingkatan materi, berikut kata-kata kerja yang dapat

dikembangkan oleh guru:

Tabel 2.1
Ranah kognitif
Tingkatan Verb (Kata Kerja)
Knowledge (pengetahuan) Identifikasi, spesifikasi, menyatakan
Comprehension Menerangkan, menyatakan kembali,
(pemahaman) menerjemahkan
Application (penerapan) Menggunakan, memecahkan,
menggunakan
Analysis (analisis) Menganalisis, membandingkan,
mengkonsentrasikan
Synthesis (sintesis) Merancang, mengembangkan,
merencanakan
Evaluation (evaluasi) Menilai, mengukur, memutuskan

11
Burhan Nurgiantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta: BPEE, 1988),
42

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

b. Ranah Afektif

Proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan pada

pengembangan aspek-aspek perasaan dan emosi. Dalam pengembangan

pendidikan, nilai afektif yang semula hanya mencakup hanya mencakup

perasaan dan emosi ialah berkembang menyangkut moral, nilai-nilai

budaya, dan keagamaan. Tujuan pembelajaran afektif dibedakan menjadi

lima yaitu:

Tabel 2.2
Ranah Afektif
Tingkatan Verb (Kata Kerja)

Receiving (menerima) Menerima, peduli, mendengar


Responding (menjawab) Melengkapi, melibatkan, sukarela
Valuing (menilai) Menunjukkan lebih senang,
menghargai, menyatakan peduli
Organization (mengorganisasi) Berpartisipasi, mempertahankan,
menyatukan (sintesis)
Characterization by value or Menunjukkan empati, menunjukkan
value complex harapan, mengubah tingkah laku
(mengkarakterisasi atas dasar
nilai kompleks)

c. Ranah Psikomotorik

Proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan dari

pengembangan proses mental melalui aspek-aspek otot dan membentuk

keterampilan siswa. Pengembangan psikomotor mencakup proses yang

menggerakkan otot juga berkembang dengan pengetahuan berkaitan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

dengan keterampilan hidup. Tujuan instruksional psikomotorik secara

garis besar dibedakan menjadi 7, yaitu:

Tabel 2.3
12
Ranah psikomotor
Tingkatan Verb (Kata kerja)
Perception (persepsi) Membedakan, mengid
memilih
Set (penetapan) Mengasumsi,
mendemonstrasikan,
menunjukkan
Guided Response (reaksi atas Mengusahakan, meniru, mencoba
dasar arahan)
Mechanism (mekanisme) Membiasakan, mempr
mengulang,
Compex overt response (reaksi Menghasilkan, mengo
terbuka dengan kesulitan menampilan
kompleks)
Adaptation (adaptasi) Mengadaptasi, m
merevisi
Origination (asli) Menciptakan (create)
membuat asli (originate)

Berdasarkan pada tiga tabel diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa dalam hasil belajar harus mengembangkan tiga ranah, yaitu: ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini difokuskan pada

ranah kognitif dan afektif, karena penelitian ini nantinya akan mengukur

seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada materi peran anggota

keluarga dan sikap siswa pada pembelajaran. Pada ranah kognitif, yang

diukur adalah pada tingkat pengetahuan (knowladge) dan pemahaman

(coprehension), sedangkan untuk ranah afektif yang diukur adalah pada

tingkat penerimaan (receiving) dan menjawab (responding).

12
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 74-77

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD/MI

1. Definisi Mata Pelajaran IPS di SD/MI

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai perguruan tinggi. IPS

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS

memuat materi Geografi, Sejarah dan Ekonomi. Pembelajaran tersebut

disajikan di sekolah mulai dari kelas rendah sampai kelas atas.

Pembelajaran IPS dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan

pembelajaran di sekolah yang mempelajari isu-isu sosial yang

berkembang di masyarakat yang memuat keadaan geografis, perkembang

sejarah dan kegiatan ekonomi masyarakat. Pembelajaran IPS akan terus

berkembang karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami

perubahan. Oleh karena itu pembelajaran IPS dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis

terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis.

Pembelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan di masyarakat. Pembelajaran di SD/MI merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

suatu proses pembelajaran yang dapat memahami serta

mengembangkan ilmu sosial yang dapat dipelajari di jenjang berikutnya.

Pembelajaran IPS di SD/MI diharapkan peserta didik akan memperoleh

pemahaman yang lebih luas dan lebih mendalam pada ilmu yang

13
berkaitan.

2. Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI

Setiap mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum, telah

ditentukan tujuan yang harus dicapai oleh mata pelajaran tersebut dalam

Proses Belajar Mengajar (PBM). Tujuan ini disebut tujuan kurikuler yang

merupakan penjabaran lebih lanjut dari Tujuan Institusional dan Tujuan

Pendidikan Nasional.

Tujuan kurikuler yang dimaksud adalah tujuan pendidikan IPS.

Secara keseluruhan tujuan pembelajaran IPS di SD/MI adalah sebagai

berikut :

a. Membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam

kehidupannya kelak di masyarakat.

b. Membekali siswa dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial

yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

13
Wahid Murni, ddk., Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik, (Yogyakarta: Nuha
Litera, 2010),. 216

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

c. Membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan berbagai keilmuan serta bidang

keahlian.

d. Membekali siswa dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan

keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi

bagian dari kehidupan tersebut.

e. Membekali siswa dengan kemampuan mengembangakan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dan kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan siswa memiliki


14
kemampuan sebagai berikut :

b. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya

c. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,

rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan

keterampilan dalam kehidupan sosial.

d. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

dan kemanusiaan.

e. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat

lokal, nasional, dan global.


14
Sardjiyo, dkk., Pendidikan IPS di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 28-29

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD/MI

Secara umum, ruang lingkup pembelajaran IPS untuk SD/MI


15
mencakup aspek-aspek sebagai berikut :

1) Manusia, tempat dan lingkungan.

2) Waktu keberlanjutan dan perubahan.

3) Sistem sosial dan budaya.

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

5) Sikap berbangsa dan bernegara.

Lima aspek tersebut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam

ruang lingkup pada pembelajaran IPS secara umum. Unsur-unsur tersebut

berlaku dalam setiap pembelajaran IPS SD/MI atau jenjang di atasnya.

4. Karakteristik Pembelajaran IPS di SD/MI

Pembelajaran IPS di SD/MI memiliki karateristik masing-masing

sesuai dengan aspek yang menjadi pembelajaran, akan tetapi satu hal

yang menjadi kesamaan yaitu ruang lingkup yang dipelajarinya adalah

manusia dalam kontak sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.

16
Pembelajaran IPS pada umumnya memiliki karakteristik, antara lain :

1. Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis tentang

peristiwa gejala dan masalah sosial daripada teoritis keilmuan.

15
Ibid, 29
16
Sardjiyo, dkk., Pendidikan IPS di SD, 77

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

2. Dalam pembelajaran objek studinya, IPS menekankan pada

keterpaduan aspek-aspek yang terpisah satu sama lain.

3. Kerangka kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial sebagai induknya

dan menjadikan ilmu-ilmu sosial tersebut sebagai sumber materinya.

4. Pada pengajaran IPS masyarakat menjadi sumber materi, objek

studi, dan sekaligus menjadi ruang lingkup pembelajarannya.

5. Dalam melaksanakan kerjanya pembelajaran IPS menerapkan

pendekatan terhadap kehidupan sosial masyarakat.

6. Pembelajaran IPS dapat dilaksanakan mulai dari tingkat dasar sampai

perguruan tinggi.

Karakteristik pembelajaran IPS tersebut menjadi pedoman setiap

guru dalam pembelajan IPS. Meskipun pada umumnya pembelajaran IPS

berkaitan dengan isu-isu sosial terus berkembang sesuai arus globalisasi

akan tetapi karateristik-karakteristik pembelajaran IPS tersebut tidak lepas

dari kontak yang dipelajari dalam pembelajaran IPS.

C. Materi IPS Peran Anggota Keluarga

1. Peran Setiap Anggota Keluarga

Dalam satu keluarga biasanya terdiri atas ayah, ibu dan anak.

Tetapi kadang-kadang ada nuga anggota keluarga lainnya.

Contohnya seperti kakek, nenek, paman, bibi, tante dan pembantu

rumah tangga. Mereka juga sebagai anggota keluarga jika tinggal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

bersama kita dalam satu rumah. Anggota keluarga kita di rumah jadi

banyak.

Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing. Peran


17
adalah tugas yang harus dilakukan oleh setiap anggota keluarga.

2. Peran Orang Tua dalam Keluarga

Kedudukan ayah sebagai kepala rumah tangga. Ayah

bertanggung jawab atas semua anggota keluarganya yang lain.

Tanggung jawab ayah dalam hal mensejahterakan anggota keluarga.

Ayah bekerja untuk mencari nafkah. Nafkah itu digunakan

untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga. Kebutuhan keluarga itu

sangat banyak dan harus dipenuhi. Mencari nafkah adalah tugas

utama ayah.

Kadang-kadang dalam keluarga, ibu juga ikut mencari nafkah

bagi keluarga. Saat ini sudah banyak ibu yang bekerja. Ibu boleh

saja bekerja mencari nafkah, tapi ibu juga memiliki kewajiban di

rumah. Kewajiban ibu mengurus keluarga dan rumah tangga.

Walaupun bekerja, kedudukan ibu dalam keluarga tetap sebagai ibu

rumah tangga.

Tugas ibu di rumah sangatlah banyak, seperti memasak,

menyapu, mencuci, menyetrika dan lain sebagainya. Oleh sabab itu

sebagai seorang anak harus membantu ibu.


17
Suranto, Ilmu Pengetahuan Sosial 2, (Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional, 2008), 99

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

Kewajiban ayah dan ibu di rumah adalah mendidik dan

membimbing anak-anaknya dengan baik. Contohnya adalah

mengajarkan kebaikan. Membimbing belajar juga kewajiban orang

tua.

3. Peran Anak dalam Keluarga

Anak adalah buah hati orang tua. Kedudukan anak di rumah

sebagai anggota keluarga. Kewajiban anak di rumah adalah

membantu orang tua untuk meringankan pekerjaan mereka.

Banyak hal yang harus dilakukan anak sebagai anggota

keluarga. Milsalnya belajar dengan rajin di sekolah maupun di

rumah. Belajar dengan rajin adalah tugas utama anak. Orang tua

akan senang dengan anak yang rajin belajar.

Tugas anak yang lain misalnya membantu ibu membereskan

rumah. Misalnya mencuci sayuran sebelu dimasak, membuang

sampah, menyapu, memgepel dan membersihkan debu.

Ketika melaksanakan tugas di rumah anak tidak boleh

mengeluh. Mengeluh bukanlah perbuatan yang terpuji dan

menyenangkan. Orang yang suka mengeluh tidak akan disukai orang

lain.

Ayah dan ibu melaksankan tugas mereka tanpa mengeluh,

padahal tugas ayah dan ibu lebih berat. Orang yang melaksanakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

tugas tanpa mengeluh dan mengharapkan imbalan atau bayaran

disebut ikhlas.

4. Peran Anggota Keluarga Lain dalam Keluarga

Kadang-kadang kakek dan nenek tinggal serumah dengan kita.

Bila seperti itu, kakek dan nenek termasuk anggota keluarga. Hanya

saja kakek dan nenek disebut anggota keluarga lain, bukan inti.

Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.

Kakek dan nenek harus dihormati anak dan cucunya.

Kewajiban kakek dan nenek adalah memberi nasihat kepada anak

dan cucunya. Sudah seharusnya anak dan cucu mendengarkan

nasihat kakek dan nenek.

Kakek dan nenek adalah orang yang bijaksana. Sudah banyak

pengalaman yang dimilikinya. Merawat orang tua seperti kakek dan

nenek adalah perbuatan terpuji dan dicintai tuhan.

Tidak hanya kakek dan nenek saja, tante, om dan pembantu

rumah tangga juga termasuk anggota keluarga. Pembantu rumah

tangga membantu pekerjaan ibu di rumah. Ketika ibu sibuk bekerja,

pembantu mengerjakan pekerjaan di rumah. Oleh sebab itu


18
pembantu di rumah harus diperlakukan dengan baik.

18
Ibid, 101

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

D. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle

1. Pengertian Strategi

Strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakuakn oleh


19
seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan


20
untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan).

Apabila dihubungkan dengan pembelajaran, strategi adalah cara

yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan

pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegitan yang

dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa. Strategi pembelajaran

tidak hanya terbatas pada proses kegiatan, tetapi juga termasuk di dalamnya

materi atau paket pengajarannya.

Strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi dalam

pembelajaran dan pengajaran juga prosedur yang digunakan untuk membantu

siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi

pembelajaran juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok

dengan tujuan yang akan dicapai.

19
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 18
20
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2008) Edisi Keempat, 1340

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

2. Strategi Crossword Puzzle

Crossword Puzzle (teka-teki silang) merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang dikembangkan dari strategi active learning. Strategi ini

diklasifikasikan pada active learning bagian keempat yaitu tentang

“bagaimana agar belajar tidak terlupakan”. Menjadikan pembelajaran tidak

terlupakan membuat siswa selalu mengingat (menyimpan) apa yang telah

mereka pelajari. Strategi Crossword Puzzle (teka-teki silang) ini dapat

menjadi strategi peninjauan kembali yang menarik bagi siswa dan membantu

mengingat (menyimpan) pembelajaran yang telah diterima siswa.21

Crossword Puzzle atau Teka-teki Silang atau disingkat TTS adalah

suatu permainan di mana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk

kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan

petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori mendatar

dan menurun tergantung posisi kata-kata yang harus diisi.

Crossword puzzle (teka teki silang) merupakan kotak-kotak isian yang

bersilang antara jajaran kotak-kotak yang menurun dan mendatar. Jawaban atas

isian harus pas dan sesuai dengan jumlah kotak yang tersedia. Untuk

menyelesaikan permainan ini, keseluruhan kotak yang berwarna putih harus

terisi dengan kata-kata yang tersedia dalam kumpulan kata yang ada. Secara

21
Mel Silberman, Active Learning: 101 Metode Pembelajaran Aktif , terj. Sarjuli (Yogyakarta: Pustaka
Madani, 2009), 247

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

spesifik Crossword Puzzle mengharuskan siswa untuk memasukkan kata yang

bersesuaian dengan panjang kotak yang tersedia secara berkesinambungan

sampai seluruh kotak terisi penuh. Aturan pengisian kata-kata tersebut

berhubungan dengan penyamaan jumlah kotak dengan jumlah karakter pada

kata dan pengisian kata-kata ke dalam kotak pada Crossword Puzzle secara

berkesinambungan. Pengisian ini berdasarkan pertanyaan, pernyataan ataupun

permasalahan yang diberikan, pada penelitian ini adalah tentang pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial.

Crossword puzzle (teka teki silang) termasuk dalam jenis permainan

dan banyak digunakan dalam selingan di majalah ataupun koran yang biasanya

hanya dilakukan untuk mengisi waktu luang, tetapi sekaligus untuk mengasah

otak. Crossword puzzle (teka teki silang) yang semula hanya untuk mengisi

waktu luang, dapat digunakan untuk latihan soal-soal bagi siswa. Dengan

harapan dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPS. Crossword Puzzle merupakan salah satu permainan

yang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan

menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung, bahkan

dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif sejak awal.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

22
Prosedur penerapan strategi crossword puzzle (teka-teki silang) yaitu:

a. Mencurahkan gagasan (brainstorming) beberapa istilah atau nama-

nama kunci yang berkaitan dengan pelajaran studi yang telah

diselesaikan.

b. Menyusun crossword puzzle (teka-teki silang) sederhana,.yang

mencakup item-item sebanyak yang didapat. Hitamkan kotak-kotak

yang tidak diperlukan. (jika terlalu sulit membuat crossword puzzle

(teka-teki silang), maka diselingi dengan item-item yang

menyenangkan, yang tidak berkaitan dengan pelajaran.

c. Membuat contoh-contoh item silang dengan mengunakan diantara

macam-macam berikut ini:

1) Definisi pendek.

2) Kategori yang sesuai dengan item.

3) Contoh.

4) Lawan kata

d. Membagikan crossword puzzle (teka-teki silang) kepada siswa baik

secara individual maupun kelompok.

e. Menentukan batasan waktu. Berikan hadiah kepada individu atau tim

dengan benda yang paling konkrit.

22
Mel Silberman, Active Lerrning: 101 Metode Pembelajaran Aktif , terj. Sarjuli (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2009), 256

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

Dari keseluruhan pemaran mengenai strategi maka dapat disimpulkan

bahwa strategi crossword puzzle (teka-teki silang) adalah strategi pembelajaran

untuk meninjau ulang materi-materi yang telah disampaikan. Peninjauan ulang

meteri ini dilakukan pada menit-menit terakhir. Peninjaun ini berguna untuk

memudahkan siswa dalam mempertimbangkan informasi dan menemukan cara-

cara untuk menyimpannya dalam otak. Strategi ini dapat membantu

memudahkan siswa dalam belajar karena dalam crossword puzzle (teka-teki

silang) siswa tidak hanya belajar melainkan bisa sambil bermain.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Classroom Actions

Research (CAR). Pada hakikatnya, penelitian tindakan kelas digunakan agar

suatu proses penelitian memiliki daya guna dan manfaat ganda. Peneliti akan

memperoleh informasi yang berkaitan dengan berbagai permasalahan

pendidikan dan pembelajaran. Sementara subjek yang diteliti mendapat


23
manfaat langsung dari adanya tindakan nyata.

Menurut Arikunto dkk, PTK terdiri dari tiga unsur kata, yaitu

penelitian tindakan kelas yang mempunyai arti sebagai berikut:

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data

atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang

menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian kegiatan

untuk siswa.

23
Isjoni Ishaq, Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006),
106-107

28

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pengertian ruang kelas, tetapi dalam

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas

adalah sekelompok siswa dalam kelompok yang sama dari guru yang

24
sama juga.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

kombinasi. Metode penelitian ini mengkombinasikan atau menggabungkan

antara metode penelitian kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kualitatif

dan kuantitatif digunakan bersama-sama dalam penelitian, sehingga diperoleh

25
data yang lebih komperhensif, valid, reliabel dan obyektif.

Penelitian ini bersifat kolaboratif, yaitu penelitian yang melibatkan

pihak lain. Dalam penelitian ini, yang menjadi pihak lain adalah guru mata

pelajaran. Pada saat proses penelitian, peneliti bertindak sebagai pengajar

pada proses pembelajaran. Sedangkan guru mata pelajaran bertindak sebagai

pengamat. Penanggung jawab pada penelitian tindakan kelas adalah peneliti.

Tujuan utama dari penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS

materi peran anggota keluarga melalui penerapan strategi crossword puzzle di

kelas. Peneliti secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi.

24
Suharsini Arikunto, et.al, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi aksara, 2007), 2-3
25
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) , (Bandung: Alfabeta, 2013), 19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

Dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas sesungguhnya banyak

manfaat yang dapat diperoleh. Manfaat itu antara lain dapat dikaji dari

beberapa pembelajaran di kelas. Manfaat yang terkait dengan komponen

pembelajaran antara lain meliputi :

1. Dalam aspek inovasi pembelajaran, penelitian tindakan kelas (PTK)

mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan

kelasnya.

2. Dalam pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas, PTK dapat

membantu guru secara efektif untuk mengembangkan kurikulum, karena

guru kelas juga harus bertanggung jawab terhadap pengembangan

kurikulum dalam level sekolah atau kelas.

3. Peningkatan profesionalisme guru, PTK merupakan salah satu media

yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di

kelas, dan kemudian meningkatkannya ke arah perbaikan-perbaikan

secara profesional karena guru yang berprofesional tentu tidak enggan

melakukan perubahan dalam praktek Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


26
sesuai dengan kondisi kelasnya.

Adapun model yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan

ini adalah Model Kurt Lewin. Tujuan menggunakan model ini apabila dalam

awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan

dan pelaksanaan tindakan masih dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya


26
Muhammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Wahana Prima, 2007), 15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

sampai target yang diinginkan tercapai. Pada setiap siklusnya terdiri dari

empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Berikut adalah gambaran dari siklus PTK model Kurt Lewin.

Identifikasi
Masalah

Perencanaan
(planning)

Refleksi Tindakan
(reflection) Siklus ӏ
(acting)

Observasi
(observing)

Identifikasi
Siklus ӏӏ
Masalah

Dst

Gambar 3.1
Prosedur PTK Model Kurt Lewin
Sumber: LAPIS PGMI

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting penelitian ini meliputi :

a. Tempat penelitian : MI Roudlotul Ulum Kebonsari kecamatan Candi

Sidoarjo

b. Subjek penelitian : siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Kebonsari

kecamatan Candi Sidoarjo dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 19

siswa yang terdiri dari 5 siswa dan 14 siswi.

c. Waktu penelitian : penelitian akan dilakukan pada semester genap

tahun ajaran 2014-2015.

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di MI Roudlotul Ulum Kebonsari kecamatan

Candi Sidoarjo. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukakan atas dasar

sekolah pernah menjadi tempat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

Sehingga peneliti telah mengenal subjek penelitian.

Masalah yang ditemukan oleh peneliti yaitu banyak siswa yang hasil

belajarnya masih kurang pada materi peran anggota keluarga pada mata

pelajaran IPS, padahal materi ini adalah salah satu materi penting dan cukup

mudah karena terjadi dalam keseharian.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

Pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih berpusat pada guru

(teacher centre) kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut

jika terus-terusan terulang maka akan dapat membuat siswa kurang mampu

dalam menguasai pelajaran, sehingga hasil belajar menurun

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek peneliti atau apa saja yang memberikan titik
27
perhatian suatu penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

a. Variabel input : Siswa Kelas II MI Roudlotul Ulum Kebonsari

kecamatan Candi Sidoarjo

b. Variabel proses : penerapan strategi crossword puzzle

c. Variabel output : peningkatan hasil belajar meteri peran anggota

keluarga siswa mata pelajaran IPS.

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus, sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan (planning), meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai

dengan strategi crossword puzzle. RPP ini digunakan sebagai

pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di

27
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian., (Jakarta: Rineka Cipta ,2002), hal. 96

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

kelas.

2) Menyusun dan menyiapkan pedoman observasi pelaksanaan

pembelajaran dan lembar observasi. Pedoman observasi digunakan

untuk mencatat hasil pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran serta digunakan untuk mencatat segala perilaku dan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3) Menyusun pedoman wawancara untuk mempermudah peneliti dalam

mengetahui respon siswa dan guru terhadap pembelajaran yang

sedang dilaksanakan.

4) Membuat lembar penilaian untuk mengukur tingkat keberhasilan

belajar siswa dalam materi.mendeskripsikan peran anggota keluarga.

5) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan

Berdasarkan kriteria, peneliti ini ingin mengetahui apakah tindakan

yang telah dilakukan sesuai dengan yang diharapkan atau belum, apabila

sudah sesuai maka tindakan perbaikan dihentikan (siklus selesai). Apabila

belum maka peneliti terus melakukan perbaikan-perbaikan di siklus

berikutnya. Kriteria dalam penelitian ini adalah:

a) Meningkatnya jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM.

b) Guru dapat melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah

dikembangkan sebelumnya ≥ 85 %

c) Menyusun instrumen penelitian yang meliputi: pedoman observasi,

lembar evaluasi.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

b. Tindakan (acting)

Setelah dilakukan perencanaan secara memadai, selanjutnya

dilaksanakan tindakan dengan penerapan strategi crossword puzzle

(teka-teki silang), pada pembelajaran IPS materi peran anggota

keluarga sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Tindakan tersebut

meliputi keguatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dalam

pembelajaran.

1) Kegiatan Awal

a) Mengucapkan salam, bertanya mengenai kabar siswa.

b) Perwakilan siswa disuruh untuk memimpin doa.

c) Guru mengabsent siswa

d) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.

e) Memotivasi siswa dengan mengajak bernyanyi dan bertepuk

semangat.

f) Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang

akan dipelajari

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan

berlangsung selama proses pembelajaran.

b) Guru sekilas memberikan penjelasan materi pembelajaran

peran anggota keluarga

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

c) Guru menggali pengetahuan siswa dengan saling bertanya

jawab.

d) Guru menuliskan poin-poin penting (keyword) dari materi

yang dipelajari.

e) Guru menyusun kotak-kotak untuk soal crossword puzzle

mengacu pada poin-poin yang telah dituliskan.

f) Siswa dibagi menjadi 3 kelompok.

g) Setiap kelompok diminta untuk memilih salah satu nomor

pada papan crossword puzzle.

h) Guru membacakan soal sesuai dengan nomor yang diminta

siswa.

i) Siswa menjawab soal tersebut sesuai dengan kotak-kotak

yang tersedia. Jika jawaban benar maka kelompok tersebut

mendapat poin, dan jika jawaban salah soal bisa dijawab

oleh kelompok lain. Kelompok selanjutnya bisa memilih

nomor yang lain.

j) Setelah terjawab semua, mulai penghitungan poin yang

diperoleh kelompok.

k) Kelompok yang mendapat poin terbanyak akan mendapat

hadiah dari guru.

l) Guru membagikan soal crossword puzzle pada tiap-tiap

siswa.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

m) Siswa mengerjakan secara individu dengan batasan waktu.

n) Siswa yang dapat menyelesaikan pertama kali akan

mendapat hadiah dari guru.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang

telah dipelajari

b) Siswa dengan guru merangkum materi yang telah

dipelajari.

c) Guru menjelaskan singkat mengenai materi yang akan

dipelajari dipertemuan selanjutnya.

d) Guru mengakhiri dengan meminta salah satu dari

siswauntuk memimpin berdo’a.

e) Guru mengucapkan salam.

c. Observasi (observing)

Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan

selama proses pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi

dilaksanakan untuk mengamati setiap proses dan perkembangan yang

terjadi pada peserta didik. Observasi dilakukan oleh peneliti sesuai

dengan pedoman observasi yang telah dibuat.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

d. Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis

data yang diperoleh selama observasi, yaitu data yang diperoleh dari

lembar observasi. Kemudian peneliti mendiskusikan dengan guru dari

hasil pengamatan yang dilakukan, baik kekurangan maupun

ketercapaian. Pembelajaran dari siklus pertama sebagai

pertimbangan perencanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus kedua dimaksudkan

sebagai perbaikan dari siklus pertama. Tahapan pada siklus kedua

identik dengan siklus pertama yaitu diawali dengan perencanaan

(planning), dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan (action),

observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap refleksi,

dilakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dan siklus II serta

diskusi dengan guru kolaborator untuk mengevaluasi untuk membuat

kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran IPS materi peran anggota

keluarga melalui penerapan strategi crossword puzzle dalam

meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan peran

anggota keluarga setelah melaksanakan rangkaian kegiatan mulai dari

siklus I sampai siklus II.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan

antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan

pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan

informasi dimana pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan

untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

Teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang

kaitannya dengan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan peran

anggota keluarga pada pembelajaran IPS di MI Roudlotul Ulum

Kebonsari kecamatan Candi Sidoarjo sebelum diterapkannya strategi

crossword puzzle. Sehingga peneliti menemukan gambaran tentang

kemapuann siswa dalam pembelajaran IPS pada saat sebelum dan

sesudah tindakan.

b. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (penganbilan data) untuk


28
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi

adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan


28
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian, hal 128

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan


29
melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.

Metode observasi yang digunakan yaitu jenis observasi partsipasi aktif.

Adapun hal-hal yang diamati oleh observer pada penelitian ini

selama proses pembelajaran berlangsung adalah:

1) Semangat siswa ketika pembelajaran berlangsung

2) Keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan

strategi crossword puzzle.

3) Merespon pertanyaan guru

4) Berperilaku yang tidak relevan dengan pembelajaran, seperti

percakapan yang tidak relevan, mengerjakan sesuatu yang tidak

relevan dan bergurau.

5) Tanggapan siswa setelah mengerjakan crossword puzzle (teka-teki

silang) dalam proses pembelajaran.

c. Dokumantasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengambil

data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan

masalah yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan

data-data yang ada di lembaga sekolah sebagai penunjang data. Dalam

hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-

29
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2011), hal. 156

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

30
arsip dari lembaga yang di teliti.

Adapun yang dimaksud disini adalah pengambilan data dengan

cara mencatat, mencetak dan merekam semua hal yang terjadi dalam

proses pembelajaran. Selain itu juga semua hal yang berhubungan

dengan siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Kebonsari kecamatan Candi

Sidoarjo.

d. Tes atau evaluasi

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

31
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS materi peran anggota keluarga. Tes atau evaluasi ini juga

sekaligus digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan

strategi crossword puzzle sekaligus mengukur tingkat keberhasilan

penelitian itu sendiri.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data sesuai

dengan teknik pengumpulan data, sebagai berikut:

a. Wawancara : Lembar wawancara

30
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 143.
31
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
150

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

b. Observasi : Lembar observasi

c. Tes : Lembar soal

a. Wawancara

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

dilakukan dengan teknik wawancara adalah dengan format wawancara

sebagai berikut :

Tabel 3.1
Format Panduan Wawancara untuk Guru
No. Rumuan Masalah Panduan Wawancara
1. Bagaimana penerapan strategi Sebelum penelitian:
crossword puzzle pada pelajaran 1. Strategi pembelaja
IPS materi peran anggota apa yang sering a
keluarga di kelas II MI Roudlotul gunakan?
Ulum, Sidoarjo ? 2. Apa yang anda keta
mengenai strat
crossword puzzle?
3. Apakah an
pernahkan menerapk
strategi crossw
puzzle sebelumnya?
Setelah Penelitian:
1. Bagaimana kond
kelas sela
diterapkannya strat
crossword puzzle?
2. Apakah strat
crossword puz
mudah un
diterapkan?
3. Apakah strat
crossword puzzle da
menjadi saran bagi g
dalam up
peningkatan h

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

belajar?
2. Bagaimana peningkatan hasil Sebelum Penelitian:
belajar siswa dalam materi peran 1. Bagaimana hasil bela
anggota keluarga setelah yang diperoleh sis
penerapan strategi crossword pada materi pe
puzzle pada pelajaran IPS di kelas anggota keluar
II MI Roudlotul Ulum, Sidoarjo ? Sudah baik kah?
2. Berapa perolehan h

Setelah Penelitian:
1. Apakah
peningkatan h
belajar sete
diterapkan strat
crossword puzzle?
2. Berapa perolehan h
belajar siswa sete
diterapkan strat
crossword puzzle?

Tabel 3.2
Format Panduan Wawancara untuk Siswa
No. Rumuan Masalah Panduan Wawancara
1. Bagaimana penerapan strategi Sebelum Penelitian:
crossword puzzle pada pelajaran 1. Apakah kalian sena
IPS materi peran anggota dengan pelajaran IPS
keluarga di kelas II MI Roudlotul 2. Sulitkah pelajaran
Ulum, Sidoarjo ? menurutmu?
3. Apakah pembelaja
di kelas menyenagka
Setelah Penelitian:
1. Apakah pembelaja
tadi menyenangkan?
2. Bagaimana pendapat
tentang cara menga
guru tadi?

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

2. Bagaimana peningkatan hasil Sesudah Penelitian:


belajar siswa dalam materi peran 1. Bagaimana menurtmu
anggota keluarga setelah materi peran anggota
penerapan strategi crossword keluarga? Mudah atau
puzzle pada pelajaran IPS di kelas sulit bagimu?
II MI Roudlotul Ulum, Sidoarjo ? 2. Apakah kamu merasa
lebih memahami materi
peran anggota keluarga
setelah pembelajaran
tadi?

b. Lembar observasi

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

dilakukan dengan teknik observasi adalah dengan panduan lembar

observasi. Berikut panduan observasi untuk guru dan siswa.

Tabel 3.3
Observasi Siswa

No. Kegiatan Skor


1 2 3
1. Kegiatan Awal
- Siswa menjawab salam dari guru.
- Siswa berdoa dengan baik
- Siswa mendengarkan saat guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
- Siswa antusias saat diajak guru bernyanyi dan tepuk
semangat.

3. Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan saat guru
menjelaskan langkah-langkah
kegiatan yang akan berlangsung
selama proses pembelajaran.
- Siswa menyimak saat guru
memberikan penjelasan tentang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

materi
- Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
- Siswa duduk di kelompok masing- masing dengan
tertib.
- Siswa menjawab soal dengan baik dan bermain dengan
tertib.
- Siswa menerima lembar kerja
crossword puzzle
- Siswa mengerjakan Lembar Kerja dengan batasan
waktu yang diberikan guru.
- Siswa yang selesai mengerjakan pertama akan
mendapat hadiah.

3. Kegiatan Penutup
- Siswa menjawab pertanyaan dari
guru tentang materi yang telah dipelajari siswa.
- Siswa merangkum materi yang telah dipelajari.
- Siswa mendengarkan penjelasan singkat dari tentang
materi yang akan dipelajari selanjutnya.
- Salah satu siswa untuk memimpin doa.
- Siswa menjawab salam.

4. Mengikuti pelajaran dengan baik


5. Suasana Kelas
- Antusias siswa

௦௞௢௥ ௣�௥௢௟�ℎ�௡
Jumlah skor total % = ௦௞௢௥ ௠�௞௦�௠�௟
× ͳͲͲ%

32
Keterangan:

1 : Jika aktivitas siswa sangat kurang.

2 : jika aktivitas siswa kurang.

32
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) , (Bandung: Alfabeta, 2013), 142

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

3 : jika aktivitas siswa baik

4 : jika aktivitas siswa sangat baik

Selanjutnya skor persentase yang telah diperoleh tersebut

diklasifikasikan kedalam bentuk sebuah predikat yang mempunyai

33
skala sebagai berikut:

Tabel 3.4
Skala Persentase Hasil Observasi Siswa
Skor Perolehan Nilai Huruf Kualifikasi
91-100% A Memuaskan
81-90% B B
71-80% C Cu
61-70% D Ku
<60% E G

Tabel 3.5
Observasi Aktivitas Guru
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1. Guru telah melakukan persiapan
sebelum memulai pelajaran.
2. Kegiatan Awal
- Guru mengucapkan salam dan
bertanya kabar siswa.
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
doa.
- Guru mengabsent siswa.
- Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
- Guru memotivasi siswa dengan
mengajak bernyanyi dan tepuk
semangat.
- Guru menggali pengetahuan awal

33
Junaedi, Baihaqi, Evaluasi Pembelajaran MI, (Surabaya: PT. Revka Petra Media, 2009),

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

siswa tentang materi yang akan


dipelajari.
3. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan langkah-
langkah kegiatan yang akan
berlangsung selama proses
pembelajaran.
- Guru memberikan penjelasan
tentang materi
- Guru bertanya jawab dengan
siswa tentang materi yang
dipelajari.
- Guru menuliskan poin-poin
penting dari materi yang
dipelajari.
- Guru menyusun kotak-kotak untuk
soal crossword puzzle mengacu
pada poin-poin yang telah
dituliskan.
- Guru membagi siswa menjadi 3
kelompok
- Guru memberi kesempatan pada
tiap kelompok untuk memilih
nomor.
- Guru membacakan soal sesuai
nomor yang dipilih siswa.
- Guru menghitung poin yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
- Guru memberi hadiah pada
kelompok yang mendapat poin
terbanyak.
- Guru membagikan lembar kerja
crossword puzzle
- Guru memberi batasan waktu pada
siswa untuk mengerjakan
- Guru memberi hadiah pada siswa yang selesai
mengerjakan pertama kali

3. Kegiatan Penutup
- Guru bertanya jawab materi yang
telah dipelajari siswa.
4
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id
4

- Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang


telah dipelajari.
- Guru memberi penjelasan singkat tentang materi yang
akan dipelajari selanjutnya.
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
- Guru mengucapkan salam.
Guru mengelola waktu dengan tepat.

4.

5. Suasana Kelas
- Antusias siswa
- Antusias guru
- Kesesuaian dengan RPP

Jumlah skor total % = ௦௞௢௥ ௠�௞௦�௠�௟


× ͳͲͲ%

34
Keterangan:

1 : Jika aktivitas guru sangat kurang.

2 : jika aktivitas guru kurang.

3 : jika aktivitas guru baik

4 : jika aktivitas guru sangat baik

Selanjutnya skor persentase yang telah diperoleh tersebut

diklasifikasikan kedalam bentuk sebuah predikat yang mempunyai


35
skala sebagai berikut:

34
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) , (Bandung: Alfabeta, 2013), 142
35
Junaedi, Baihaqi, Evaluasi Pembelajaran MI, (Surabaya: PT. Revka Petra Media, 2009), 220

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

Tabel 3.6
Skala Persentase Hasil Observasi Guru
Skor Perolehan Nilai Huruf Kualifikasi
91-100% A Memuaskan
81-90% B B
71-80% C Cu
61-70% D Ku
<60% E G

3. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, didapatkan data kualitatif dan kuantitatif.

Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis secara

deskriptif, yaitu sebagai berikut:

a. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk

kalimat yang memberikan gambaran kenyataan atau fakta sesuai

dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil

belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa

terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran


36
berlangsung. Data kualitatif dalam penelitian ini, yaitu gambaran

tentang kegiatan pembelajaran siswa kelas II MI Roudlotul Ulum

dengan penerapan strategi crossword puzzle, yang berkaitan dengan

aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, perhatian,

antusias dalam pembelajaran, kepercayaan diri belajar. Data tersebut

dapat dianalisis secara kualitatif dengan tahapan sebagai berikut.

36
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 128

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

1. Kode dan Mengkoding

Digunakan untuk menyederhanakan sejumlah besar data yang

terkandung dalam catatan lapangan, observasi dan meteri

dokumen atau arsip adalah dengan membuat kode. Kode adalah

singkatan kata atau simbol yang dipakai untuk mengklasifikasikan

serangkaian kata, sebuah kalimat atau alenia dari catatan lapangan

yang sudah diketik kembali sehingga mudah dibaca oleh siapa

pun. Kode adalah katagori yang biasanya diambil dari pertanyaan


37
penelitian, hipotesis, konsep penting, atau tema yang penting.

2. Mereduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

3. Display data (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Pada penelitian kualitatif, penyajian data ini

dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik dan sejenisnya.

37
Rochiati Wiriatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 140

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan,

tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah

dipahami. Penyajian data pada penelitian ini adalah dengan teks

yang bersifat naratif maupun deskriptif.

4. Kesimpulan dan Verifikasi data

Langkah terakhir dari analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti kembali dilapangan,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif

mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena dikemukakan bahwa

masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada

di lapangan.

b. Data Kuantitatif yaitu data dianalisa secara deskriptif. Misalnya,

mencari nilai tugas dan test, persentase ketuntasan belajar, dll.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

1. Test

Peneliti menjumlahakan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya

dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai

rata-rata. Nilai rata-rata kelas didapat dengan menggunakan

rumus:



�= �
ͳͲͲ
Keterangan : �

X : Nilai Rata-Rata kelas

∑X : Jumlah keseluruhan nilai perolehan siswa

N : Jumlah siswa

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa dalam kelas dapat


38
digunakan rumus sebagai berikut :

∑ ௦�௦�� ���௡�௧௨௡௧�௦
P= × 100%
∑ ௦�௦��

Keterangan :

P : Persentase Ketuntasan belajar

∑ : Jumlah

38
Haris Supatno, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru/PLPG 2008, (Surabaya : Departemen Unesa,
2008), 185

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

Hasil yang diperoleh diklasifikasikan kedalam bentuk penskoran nilai

siswa dengan menggunakan kriteria tingkat keberhasilan siswa sebagai

berikut:

Tabel 3.7
Skala Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Skor Perolehan Nilai Huruf Kualifikasi


91%-100% A Memuaskan
81%-90% B B
71%-80% C Cu
61%-70% D Ku
<60% E G

2. Observasi Guru

Analisis observasi guru diperoleh dari pengamatan terhadap guru

pada saat proses pembelajaran. Untuk menghitung presentasinya

menggunakan rumus:


�= �
ͳͲͲ

Keterangan:

P = Nilai Observasi

F = skor yang diperoleh

N = skor maksimal

Hasil yang diperoleh diklasifikasikan kedalam bentuk penskoran nilai

dengan menggunakan kriteria tingkat keberhasilan sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

Tabel 3.8
Skala Hasil Observasi Guru
Skor Perolehan Nilai Huruf Kualifik
91-100 A Memuas
81-90 B
71-80 C
61-70 D
<60 E

3. Observasi Siswa

Analisis observasi siswa diperoleh dari pengamatan terhadap siswa

pada saat proses pembelajaran. Untuk menghitung presentasinya

menggunakan rumus:


�= �
ͳͲͲ

Keterangan:

P = Nilai Observasi

F = skor yang diperoleh

N = skor maksimal

Hasil yang diperoleh diklasifikasikan kedalam bentuk penskoran nilai

dengan menggunakan kriteria tingkat keberhasilan sebagai berikut:

Tabel 3.9
Skala Hasil Observasi Siswa
Skor Perolehan Nilai Huruf Kualifik
91-100 A Memuas
81-90 B
71-80 C
61-70 D
<60 E

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kreteria yang digunakan untuk melihat

tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam peningkatan atau memperbaiki

mutu PMB dikelas. Indikator kinerja harus realistik dan dapat dikur (jelas cara

39
pengukurannya).

Tingkat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan

adanya perubahan ke arah peningkatan hasil belajar siswa pada

mendeskripsikan peran anggota keluarga, yaitu dengan ditandai meningkatnya

nilai rata-rata kelas siswa kelas II MI Roudlotul Ulum dengan nilia minimal

80%.

Minimal 80% dari jumlah siswa mendapat nilai yang memenuhi KKM

yang telah ditetapkan. Keaktifan siswa dalam katagori baik yaitu minimal ≥

75% setelah diterapkan strategi crossword puzzle dalam pembelajaran. Yang

juga ditunjukkan dengan kenaikan persentase hasil belajar siswa dari siklus I

ke siklus II dan telah mencapai kriteria nilai tertinggi.

Adapun kriteria indikator yang dijadikan acuan, yaitu meliputi:

a. Kemapuan menyebutkan kedudukan anggota keluarga

b. Kemapuan mendeskripsikan peran anggota keluarga

c. Mengerjakan soal dengan mandiri

39
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), 127

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

d. Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran.

G. Tim Peneliti

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan kolaborasi. Peneliti

berkolaborasi dengan guru mata pelajaran IPS yaitu Bapak Abdul Wahab,

MM. Beliau sebagai guru kolaborator bersama peneliti dikelas sekaligus

sebagai observator selama kegiatan penelitian tindakan kelas.

Peneliti dan kolaborator bertugas penuh dalam pelaksanaan penelitian

baik dalam kegiatan awal perencanaan, tindakan, observasi/aksi dan refleksi

dalam tiap pelaksanaan kolaborasi agar memenuhi hasil yang diinginkan

dalam sebuah proses penelitian tindakan kelas.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB ӏV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus,

setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan dengan durasi waktu 70 menit (2

x 35 menit) yaitu 2 jam pelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II

MI Rodlotul Ulum Candi Sidoarjo dengan jumlah siswa 19 anak. Pada

penelitian ini diterapkan strategi crossword puzzle untuk meningkatkan hasil

belajar pada materi peran anggota keluarga.

1. Siklus 1

Siklus satu terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi, sebagai berikut.

a. Tahap Perencanaan (Planing)

Pada tahap perencanaan ini, peneliti dan guru mata pelajaran IPS

berdiskusi untuk menentukan waktu penerapan siklus I. Guru IPS

menyarankan agar penelitian dilakukan ketika jam mata pelajaran IPS

berlangsung yaitu pada hari sabtu. Peneliti menerima saran tersebut dan

meminta izin untuk melakukan penelitian pada tanggal 2 Mei 2015, dan

guru mata pelajaran IPS mengizinkan. Kesepakatan yang diperoleh antara

peneliti dan guru adalah pelaksanaan siklus I yang ditetapkan pada

tanggal 2 Mei 2015.

57

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


58

Peneliti juga melakukan persiapan awal dengan membuat

perangkat pembelajaran diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan

pengembangan dari Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar mata

pelajaran IPS dari Permendiknas No. 22 tahun 2006.

Komponen lain yang dipersiapkan sebagai pendukung adalah

media pembelajaran yang berupa papan crossword puzzle yang dibuat

dari kertas manila. Media ini digunakan untuk menggambar kotak-kotak

crossword puzzle. Soal tes tulis juga disiapkan yang merupakan

pengembangan dari indikator kompetensi berjumlah 10 butir soal yang

berupa soal dengan jawaban singkat. Alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam proses juga disiapkan seperti spidol, lem, double tape, dan selotip.

Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian yang berupa

lembar observasi siswa dan guru. Lembar observasi tersebut sebelumnya

telah divalidasi oleh Bapak Sulton Mas’ud, S.Ag. M.Pd.I.

b. Tahap Tindakan (Acting)

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi dari RPP yang

dirancang sebelumnya. Peneliti diberikan wewenang untuk melaksanakan

kegiatan pembelajaran dan guru mata pelajaran IPS bertindak sebagai

observer sekaligus pendamping dalam kegiatan penelitian. Pada tahap

awal sebelum pembelajaran dimulai, ada beberapa siswa yang belum

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


59

duduk. Peneliti mengkondisikan siswa dengan meminta duduk di bangku

masing-masing. Ada siswa yang masih berdiri di dekat pintu yaitu Vina,

peneliti meminta duduk dengan menggandeng tangan Vina menuju

bangkunya.

Pembelajaran dimulai saat siswa terkondisikan dengan baik.

Peneliti membuka pembelajaran dengan mengucap salam terlebih dahulu

dan menanyakan kabar siswa. Peneliti bertanya “bagaimana kabar kalian

hari ini?” dan para siswa menjawab “Alhamdulillah, luar biasa, siap

belajar, bersemangat”. Peneliti meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa di depan kelas. Siswa yang memimpin doa adalah

Linggar, siswa lain mengikuti dengan semangat.

Gambar 4.1
Siswa Memimpin Doa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


60

Setelah berdoa peneliti mengabsen siswa. Peneliti menyampaikan

tujuan pembelajaran. Siswa diajak bertepuk semangat, guru memimpin

tepuk semangat “tepuk semangat! See.. (prok-prok) maa.. (prok-prok)

ngat.. (prok-prok) semangat!!”. Siswa mengikuti peneliti dengan

semangat. Peneliti mengaitkan materi sekarang dengan sebelumnya

melalui tanya jawab dengan siswa. Peneliti bertanya “hari ini kita akan

belajar tentang peran dari anggota keluarga, tapi sebelumnya apa kalian

masih ingat tidak materi yang kita pelajarai kemarin? Materi yang kita

pelajari sebelumnya adalah kedudukan anggota keluarga. Jadi setiap

anggota keluarga pasti memiliki kedudukan dan peran masing-masing.

Siapa yang tahu kedudukan ibu sebagai apa?”. Beberapa siswa

mengangkat tangan, diantaranya Birin, Linggar, Putri dan Tasya. Mereka

menjawab serempak kepala rumah tangga. Peneliti kemudian menyebut

nama salah satu siswa yaitu Bagus. Peneliti bertanya pada Bagus

kedudukan dari anak. Bagus hanya diam tetapi beberapa siswa lain yang

menjawab dengan keras. Peneliti memberi penjelasan bahwa jika yang

ditanya adalah Bagus maka Bagus yang harus menjawabnya.peneliti

bertanya lagi kepada Bagus apa kedudukan dari ayah. Bagus dapat

menjawab dengan benar yaitu kepala keluarga.

Kegiatan inti diawali dengan peneliti memberi penjelasan

mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilalui. Peneliti mengatakan

bahwa pelajaran hari ini ada permainan crossword puzzle (teka-teki

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


61

silang). Peneliti menjelaskan mengenai materi peran anggota keluarga

dengan metode ceramah dan siswa mendengarkan. Setelah menjelaskan

materi, Peneliti dan siswa melakukan brainstorming dengan saling

bertanya jawab. Hal tersebut bertujuan untuk menegtahui sejauh mana

pemahaman siswa dan perhatian siswa saat peneliti menjelaskan materi.

Peneliti menuliskan poin-poin materi diantaranya peran, ayah, ibu,

orangtua, anak dan pembantu. Peneliti menyanyakan kepada siswa apa

yang dimaksud dengan peran. Peneliti meminta Putri untuk menjawab.

Putri menjawab dengan baik yaitu peran adalah tugas yang harus

dilakukan oleh setiap anggota keluarga. Peneliti juga menanyakan

pertanyaan serupa kepada Aldi dan dapat dijawab dengan baik olehnya.

Peneliti menanyakan peran dari orangtua, ayah, ibu, anak dan pembantu

kepada masing-masing siswa.

Gambar 4.2
Peneliti Menuliskan Poin-Poin Penting Tanya Jawab

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


62

Kegiatan selanjutnya peneliti membuat kotak-kotak untuk

crossword puzzle dengan mengacu pada poin-poin yang telah dituliskan,

peneliti juga membuat soal untuk crossword puzzle tersebut. Peneliti

kemudian membagi siswa menjadi 3 kelompok. Pembagian kelompok

dilakukan dengan berhitung satu sampai tiga bagi masing-masing siswa

dimulai dari tempat duduk yang paling depan. Setelah semua siswa

selesai berhitung, peneliti meminta siswa untuk berkumpul pada

kelompoknya masing-masing. Siswa yang menyebutkan angka satu

berkumpul dengan siswa lain yang menyebut angka satu, begitu

seterusnya sampai kelompok ketiga. Pembagian kelompok kurang

berjalan lancar karena ada beberapa siswa yang protes yaitu Putri, dia

tidak mau sekelompok dengan Nisa, dan Tasya juga tidak mau

sekelompok dengan Rizka. Peneliti mencoba meyakinkan bahwa

berkelompok dengan siapa pun adalah sama, yang menjadi perbedaan

adalah kerja sama dan semangat dari tiap kelompok, namun mereka tetap

tidak mau dan hendak menangis. Akhirnya, peneliti merubah anggota

kelompok sesuai dengan deretan duduk semula dan semua siswa

menyetujui. Susunan kelompok adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1
Nama-nama anggota kelompok
Kelompok Satu Kelompok Dua Kelompok Tiga
Achmad Shobirin Achmad Aldiansyah Bagus Imron Rosadi
Al Fina Nur A’isyah Amrina Rosyada Muhammad Affan
Hariadi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


63

Ariska Vika Mahaya Dinar Rochma


Putri Novitasari Tsani
Lailatus shofia Rizka Aulia Ramadani Lailatus shofia
Bi’ainurrahma
Muhammad Jefri Suherman Achmad Shobirin
Barka Fisairina
Nabila Kusuma Sari Dewi Linggar Jati Adika Rahm
Vevitri Yannis
Shabrina Tasyakurillah Nabiilah Putri Salwa Annisa
Ma’arif

Permainan crossword puzzle dimulai, kuis ini terdiri dari dua

babak dan terdiri dari 13 soal, 3 soal untuk babak pertama dan 10 soal

untuk babak kedua. Berikut adalah soal kuis.

Tabel 4.2
Soal kuis crossword puzzle
No. Soal mendatar No. Soal menurun
1. Yang berkedudukan sebagai 2. Ayah dari ibu kita disebut.
kepala keluarga adalah......
4. Rizki adalah anak dari bibi 3. Ibu dari ayah kita bia
Dina, maka Rizki adalah dipanggil dengan sebutan..
saudara........
5. Saudara kandung yang lebih 6. Adik laki-laki dari ayah at
tua dari kita disebut..... ibu disebut....
7. Kewajiban orangtua adalah 10. Yusuf adalah kaka
mendidik anaknya hingga.... maka bagi
kedudukan Asri
sebagai....
8. Setiap anggota memiliki 11. Yang memiliki keduduk
kedudukan dan ....... masing- sebagai kepala rum
masing tangga adalah....
9. Saudara dari satu ayah dan
ibu disebut saudara.....
12. Adik perempuan dari ayah
atau ibu didebut....
13. Kedudukan kamu dan
adikmu adalah sebagai...
nenek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


64

Pada babak awal setiap kelompok berhak menjawab satu soal

sesuai dengan nomor yang dipilih. Kelompok satu dan dua dapat

menjawab dengan benar, sedangkan kelompok tiga menjawab salah. Soal

yang dijawab salah oleh kelompok tiga dilempar kepada kelompok lain.

Kelompok dua berhak menjawab soal yang dilempar tersebut karena

mengangkat tangan terlebih dahulu.

Babak selanjutnya peneliti membaca soal sesuai dengan nomor

yang telah disebutkan oleh peneliti. Setiap kelompok berebut untuk

mengangkat tangan agar bisa menjawab soal dari peneliti dan mendapat

skor. Peneliti menunujuk salah satu siswa dari tiap-tiap anggota kelompok

untuk bertugas sebagai maskot dan berhak untuk mengangkat tangan.

Peneliti meminta bantuan kepada teman untuk menjadi juri yang

menentukan kelompok mana yang mengangkat tangan terlebih dahulu.

Kelompok yang salah menjawab soal maka akan dilempar pada kelompok

lain yang mengangkat tangan tercepat.

Siswa mengikuti permainan dengan sangat antusias, mereka saling

berebut mengangkat tangan sehingga membuat juri bingung untuk

menentukan kelompok mana yang mengangkat tangan terlebih dahulu.

Peneliti mengulang kembali membaca soal dan siswa mengangkat tangan

kembali, dengan cara itu juri akan dapat memutuskan kelompok mana

yang mengangkat tangan terlebih dahulu.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


65

Gambar 4.3
Siswa Antusis Saat Menjawab Soal Pada Papan Crossword
Puzzle

Setelah seluruh soal telah terjawab, peneliti menghitung skor yang

diperoleh. Skor dihitung dari akumulasi poin (skor) yang diperoleh

masing-masing kelompok mulai dari babak pertama dan kedua. Tiap soal

bernilai 10 skor.

Peneliti mulai menghitung skor perolehan, kelompok satu

memperoleh 40 skor, kelompok dua mendapat 60 skor dan kelompok tiga

memperoleh 30 skor. Kelompok kedua yang mendapat skor paling

banyak.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


66

Kemudian peneliti membagikan tes tulis lembar kerja yang berisi

soal crosswod puzzle pada masing-masing siswa, siswa diminta

mengerjakan secara individu dengan batas waktu yang diberikan oleh

peneliti yaitu 15 menit. Selama siswa mengerjakan, peneliti berkeliling

tiap bangku untuk mengecek hasil kerja siswa. Ada beberap siswa yang

bingung untuk menjawab soal yaitu Riska, Jefri dan Bagus. Peneliti

memberi contoh cara untuk menjawab soal. Riska dan Bagus dapat

mengenrjakan sendiri setelah mendapat contoh dari peneliti sedangkan

Jefri masih belum bisa mengerjakan sendiri. Peneliti membantu Jefri

dengan membacakan soal dan menunjukkan letak kotak-kotak yang harus

diisi jawaban. Setelah mengetahui cara menjawab, Jefri mengerjakan

sendiri.

Gambar 4.4
Peneliti Membagikan Soal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


67

Gambar 4.5
Siswa Mengerjakan Soal Secara Individu

Setelah selesai mengerjakan, siswa diminta mengumpulkan soal

kepeda peneliti. Siswa yang mengumpulkan pertama dengan jawaban

tepat adalah putri.

Peneliti memberikan reward (hadiah)kepada kelompok yang

mendapat skor terbanyak dan siswa yang mengumpulkan lembar kerja

pertama. Kelompok yang mendapat skor terbanyak pada permainan

crossword puzzle adalah kelompok dua sedangkan siswa yang

mengumpulkan lembar kerja pertama adalah Putri.

Peneliti mengevaluasi lembar kerja yang telah dikumpulkan siswa.

Hasil penilaian tes tulis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


68

Tabel 4.3
Hasil Nilai Tes Tulis Mata Pelajaran IPS Kelas II
MI Roudlotul Ulum Sidoarjo
Siklus 1
No Nama Siswa L/P Nilai Keter
1. Achmad Aldiansyah L 82 Tun
2. Achmad Shobirin L 95 Tun
3. Adika Rahmadhani Vevitri Yannis P 80 Tun
4. Al Fina Nur A’isyah P 86 Tun
5. Amrina Rosyada P 95 Tun
6. Annisa Rochmah Ma’arif P 90 Tun
7. Ariska Vika Mahaya P 72 Belum
8. Bagus Imron Rosadi L 30 Belum
9. Bi’ainurrahman Barka Fisairina P 91 Tun
10. Dewi Linggar Jati P 100 Tun
11. Dinar Rochmatus Tsani P 100 Tun
12. Lailatus shofia P 58 Belum
13. Muhammad Affan Hariadi L 85 Tun
14. Muhammad Jefri Suherman L 45 Belum
15. Nabiilah Putri Salwa P 91 Tun
16. Nabila Kusuma Sari P 82 Tun
17. Putri Novitasari P 100 Tun
18. Rizka Aulia Ramadani P 68 Belum
19. Shabrina Tasyakurillah P 70 Belum
Jumlah 1,605
Rata-rata kelas 84.47
Persentase Ketuntasan 68.42%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 30

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa hasil pegukuran tingkat

pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi peran anggota

keluarga. Jumlah siswa yang telah mencapai KKM (nilai ≥ 75) sebanyak

13 siswa (68.42%), dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa (31.58%).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


69

Jadi ketuntasan klasikal penilaian tes tulis sebesar 68.42% sehingga

belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan sekolah.

Pada kegiatan penutup, peneliti bertanya jawab dengan siswa

tentang materi yang telah dipelajari. Peneliti bertanya “apa peran anak

dalam keluarga?”, siswa dapat menjawab dengan benar yaitu membantu

orangtua. Peneliti bertanya kepada beberapa siswa untuk menyebutkan

peran orangtua.

Peneliti kemudian meminta siswa membuat catatan mengenai

materi pembelajaran pada buku tulis masing-masing. Peneliti meminta

salah satu siswa untuk membacakan hasil catatannya di depan kelas

sekaligus memimpin doa. Siswa tersebut adalah Nisa.

Peneliti juga menilai sikap dari masing-masing siswa saat

mengikuti pembelajaran. Peneliti dibantu oleh teman yaitu Mukhtar

Syafa’at untuk melakukan penilaian sikap selama proses pembelajaran.

Hasil penilaian sikap tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4
Hasil Penilaian Sikap Pada Pembelajran IPS Kelas II
MI Roudlotul Ulum Sidoarjo
Siklus 1
Aspek sikap yang dinilai
L/ Jumlah
No Nama Siswa Tanggung nilai
P skor
Disiplin jawab Aktif
1. L Achmad Aldiansyah 2 3 2 7 77
2. L Achmad Shobirin 2 3 3 8 88
Adika Rahmadhani
3. P 2 2 2 6 66
Vevitri Yannis
4. P Al Fina Nur A’isyah 1 3 3 7 77

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


70

5. P Amrina Rosyada 2 3 2 7 7
6. P Annisa Rochmah Ma’arif 2 3 2 7 7
7. P Ariska Vika Mahaya 2 2 1 5 5
8. L Bagus Imron Rosadi 1 2 1 4 4
Bi’ainurrahman Barka
9. P 2 2 2 6 6
Fisairina
10. P Dewi Linggar Jati 2 4 3 9 10
11. P Dinar Rochmatus Tsani 2 3 2 7 7
12. P Lailatus shofia 2 3 1 6 6
Muhammad Affan
13. L 2 3 3 8 8
Hariadi
Muhammad Jefri
14. L 1 1 1 3 3
Suherman
15. P Nabiilah Putri Salwa 2 3 2 7 7
16. P Nabila Kusuma Sari 2 2 2 6 6
17. P Putri Novitasari 2 4 3 9 10
18. P Rizka Aulia Ramadani 1 2 1 4 4
19. P Shabrina Tasyakurillah 1 2 2 5 5
Jumlah 1,3
Rata-rata 70
Persentase 70.
Keterangan :

Sikap Indikator
Dua indikator terpenuhi (Siswa datang tepat
waktu,Mengikuti pembelajaran dengan tertib)
Disiplin
Satu indikator terpenuhi (Siswa datang tepat waktu
Mengikuti pembelajaran dengan tertib)

Empat indikator terpenuhi (Mendengarkan penjelasan gur


Mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik, Mengerjak
Tangung Jawab soal secara mandiri tanpa bantuan, Mengumpulkan LK sesu
batas waktu yang telah ditentukan guru)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


71

Tiga indikator terpenuhi (Mendengarkan penjelasan gur


Mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik, Mengerjak
soal secara mandiri tanpa bantuan, Mengumpulkan LK sesu
batas waktu yang telah ditentukan guru)

Dua indikator terpenuhi (Mendengarkan penjelasan


guru, Mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik,
Mengerjakan soal secara mandiri tanpa bantuan, Mengumpulkan
LK sesuai batas waktu yang telah ditentukan guru)

Satu indikator terpenuhi (Mendengarkan penjelasan


guru, Mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik,
Mengerjakan soal secara mandiri tanpa bantuan, Mengumpulkan
LK sesuai batas waktu yang telah ditentukan guru)

Tiga indikator terpenuhi (Antusis mengikuti pelajaran, Menjawab


soal yang ditanyakan guru, Ikut aktif dalam kerjasama kelompok)

Aktif Dua indikator terpenuhi (Antusis mengikuti


pelajaran, Menjawab soal yang ditanyakan guru, Ikut aktif dalam
kegiatan kelompok)
Satu indikator terpenuhi (Antusis mengikuti
pelajaran, Menjawab soal yang ditanyakan guru, Ikut aktif dalam
kegiatan kelompok)
Jumlah Skor Maksimal = 9
Nilai = skor perolehan x 100
Skor maksimal

Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah persentase penilaian

sikap pada pembelajaran dengan penerapan strategi crossword puzzle

adalah 70.1%. Hal ini menunjukkan sikap siswa selama proses

pembelajaran tergolong CUKUP.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


72

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran peneliti dan guru

melakukan evaluasi tentang kekurangan yang perlu diperbaiki dan

kelebihan yang harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan lagi dalam

siklus II.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada siklus I, terdapat 19

siswa, yaitu siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Sidoarjo. Hasil

rekapitulasi keseluruhan penilaian baik penilaian tes tulis dan sikap

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1
Nilai Tes Nilai Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Tulis Sikap Akhir
1. Achmad Aldiansyah 82 77 79.5 Tuntas
2. Achmad Shobirin 95 88 91.5 Tuntas
Adika Rahmadhani Vevitri
3. 80 66 73 Belum Tuntas
Yannis
4. Al Fina Nur A’isyah 86 77 81.5 Tuntas
5. Amrina Rosyada 95 77 86 Tuntas
6. Annisa Rochmah Ma’arif 90 77 83.5 Tuntas
7. Ariska Vika Mahaya 72 55 63.5 Belum Tuntas
8. Bagus Imron Rosadi 30 33 31.5 Belum Tuntas
Bi’ainurrahman Barka
9. 91 66 78.5 Tuntas
Fisairina
10. Dewi Linggar Jati 100 99 99.5 Tuntas
11. Dinar Rochmatus Tsani 100 77 88.5 Tuntas
12. Lailatus shofia 58 66 61 Belum Tuntas
13. Muhammad Affan Hariadi 85 88 86.5 Tuntas
Muhammad Jefri
14. 45 33 39 Belum Tuntas
Suherman
15. Nabiilah Putri Salwa 91 77 84 Tuntas
16. Nabila Kusuma Sari 82 66 74 Belum Tuntas
17. Putri Novitasari 100 99 99.5 Tuntas
18. Rizka Aulia Ramadani 68 44 56 Belum Tuntas
19. Shabrina Tasyakurillah 70 55 62.5 Belum Tuntas

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


73

Jumlah Ketuntasan siswa


Persentase Ketuntasan siswa 57.90

Berdasarkan pada tabel 4.3, dapat diketahui bahwa hasil belajar

siswa setelah penerapan strategi crossword puzzle pada siklus I secara

klasikal tergolong CUKUP. Hal ini menunjukkan perlu adanya perbaikan

pada pembelajaran berikutnya yaitu pada siklus II.

c. Tahap Observasi (Observing)

Pada bagian ini observasi dilakukan berdasarkan aspek-aspek

yang diamati yaitu guru (peneliti selaku guru) dan siswa selama proses

pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi aktifitas guru selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menerapkan strategi crossword puzzle.

Tabel 4.6
Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Selama Proses
Pembelajaran dengan Strategi Crossword Puzzle
No. Aspek yang diama
1
1. Guru telah melakukan persiapan
sebelum memulai pelajaran.
2. Kegiatan Awal
- Guru mengucapkan salam dan
bertanya kabar siswa.
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
- Guru mengabsent siswa.

- Guru menjelaskan tujuan


pembelajaran
- Guru memotivasi siswa dengan
mengajak tepuk semangat.
- Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang
akan dipelajari.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


7

3. Kegiatan Inti √
- Guru menjelaskan langkah-
langkah kegiatan yang
akan
berlangsung selama proses
pembelajaran.
- Guru memberikan penjelasan √
tentang materi
- Guru bertanya jawab √
dengan
siswa tentang materi
yang
dipelajari.
- Guru menuliskan poin-poin √
penting dari materi
yang
dipelajari.
- Guru menyusun kotak-kotak untuk
soal crossword puzzle mengacu √
pada poin-poin yang telah
dituliskan.
- Guru membagi siswa menjadi 3 √
kelompok
- Guru memberi kesempatan pada √
tiap kelompok untuk
memilih
nomor.
- Guru membacakan soal sesuai √
nomor yang dipilih siswa.
- Guru menghitung poin √
yang
diperoleh masing-masing
kelompok.
- Guru memberi hadiah pada √
kelompok yang mendapat
poin
terbanyak.
- Guru membagikan lembar kerja √
crossword puzzle
- Guru memberi batasan waktu √
pada
siswa untuk mengerjakan √
- Guru memberi hadiah pada
siswa yang selesai mengerjakan
3. pertamaPenutup
Kegiatan kali
- Guru bertanya jawab materi √
telah dipelajari siswa.
yang
- Guru membimbing siswa untuk √
merangkum materi yang
7
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id
7

dipelajari. √
- Guru memberi penjelasan singkat
tentang materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
- Guru memberei tinjak lanjut
berupa tugas kepada siswa
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

- Guru mengucapkan salam.


4. Guru mengelola waktu dengan tepat. √
5. Suasana Kelas
- Antusias siswa
- Antusias guru
- Kesesuaian dengan RPP
Jumlah 96
Rata-rata 3.31
Hasi Observasi Guru 82.75
Keterangan :

1 = Kurang (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak afektif, tidak tepat
waktu)
2 = Cukup (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak afektif, tidak tepat waktu)
3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, afektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat Baik (dilakukan, sesuai aspek, afektif, tepat waktu

௦௞௢௥ ௣�௥௢௟�ℎ�௡
����� =
௦௞௢௥
� ͳͲͲ
௠�௞௦�௠�௟

ଽ଺
�����
ଵଵ଺
= � ͳͲͲ = ͺʹ.͹ͷ (Baik)
Berdasarkan hasil aktivitas guru dalam kegiatan

pada tabel di atas, jumlah skor yang diperoleh adalah 96 dari skor

maksimal 116. Nilai yang diperoleh adalah 82.75 hal ini menunjukkan

aktivitas guru termasuk BAIK.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


7

Selain observasi guru, siswa pun juga diobservasi. Berikut adalah

observasi siswa dalam mengikuti proses pembelajatran dengan penerapan

strategi crossword puzzle.

Tabel 4.7
Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran dengan Strategi Crossword Puzzle
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
- Siswa menjawab salam dari guru. √
- Siswa berdoa dengan baik √
- Siswa mendengarkan saat
guru menjelaskan tujuan √
pembelajaran √
- Siswa antusias saat diajak
3. guru tepuk
Kegiatan Intisemangat.
- Siswa mendengarkan saat √
guru
menjelaskan langkah-langkah
kegiatan yang akan berlangsung
selama proses pembelajaran. √
- Siswa menyimak saat
guru memberikan penjelasan
tentang materi √
- Siswa menjawab pertanyaan
dari guru. √
- Siswa duduk di kelompok
masing- masing dengan tertib. √
- Siswa menjawab soal dengan
baik dan bermain dengan tertib. √
- Siswa menerima lembar
kerja √
crossword
puzzle
- Siswa mengerjakan Lembar
Kerja secara mandiri (individu) √
dengan batasan waktu yang
3. diberikan
Kegiatan guru.
Penutup
- Siswa menjawab pertanyaan dari √

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


7

guru tentang materi yang


telah
dipelajari siswa. √
- Siswadipelajari.
telah merangkum materi
- Siswa mendengarkan penjelasan √
singkat dari tentang materi yang
akan dipelajari selanjutnya.
- Salah satu siswa untuk memimpin
doa. √
- Siswa menjawab salam. √
4. Mengikuti pelajaran dengan baik √
5. Suasana Kelas
- Antusias siswa √
Jumlah 64
Rata-rata 3.36
Hasil observasi Siswa 84.2
Keterangan :

1 = Kurang (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak afektif, tidak tepat
waktu)
2 = Cukup (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak afektif, tidak tepat waktu)
3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, afektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat Baik (dilakukan, sesuai aspek, afektif, tepat waktu

௦௞௢௥ ௣�௥௢௟�ℎ�௡
����� =
௦௞௢௥
� ͳͲͲ
௠�௞௦�௠�௟

଺4
����� = � ͳͲͲ =
ͺͶ.ʹ (Baik)
଻଺

Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa

selama proses pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 64 dari

skor maksimal 76. Nilai yang diperoleh adalah 84.2%, hal ini

menunjukkan aktivitas siswa BAIK.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


7

d. Tahap Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 1. Peneliti dan guru

mata pelajaran mengkaji apa yang telah dilakukan sebelumnya,

baik yang kurang maksimal maupun yang sudah baik akan

diterapkan kembal. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan

untuk diperbaiki pada siklus 2:

1) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 saat

pembentukan kelompok terjadi sedikit kegaduhan karena

beberapa siswa tidak mau sekelompok dengan siswa lain,

sehingga peneliti pun menuruti kemauan siswa. Saat kegiatan

kelompok berlangsung, beberapa siswa tidak ikut serta dalam

menjawab soal dan cenderung pasif.

2) Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru (peneliti) pada siklus

1, peneliti dalam memberikan soal tanya jawab kurang merata,

sehingga ada beberapa siswa yang tidak ikut menjawab saat

guru memberikan pertanyaan.

Aktivitas siswa pada siklus 1, terlihat beberapa siswa

kurang mampu untuk mengeajakan soal secara mandiri. Siswa

tersebut masih harus dibimbing guru dalam menjawab soal.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

Hasil analisis siklus I yaitu persentase ketuntasan belajar yang

dicapai setelah penerapan strategi crossword puzzle adalah 68.42%, yang

tergolong CUKUP. Selain itu hasil observasi aktivitas siswa mendapat

nilai 84.2 yang tergolong dalam kategori BAIK.

Hal tersebut menunjukkan hasil yang belum maksimal dalam

penelitian hasil belajar karena ada beberapa siswa yang belum mencapai

target nilai KKM yaitu 78, sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Pada siklus II diharapkan tujuan penelitian dapat tercapai. Untuk

perbaikan, peneliti dan guru kolaborator menyepakati bahwa pada siklus

II proses pembelajaran akan lebih ditingkatkan. Peneliti merubah kegiatan

pembelajaran yaitu tanpa kegiatan berkelompok.

2. Siklus 2

a. Tahap Perencanaan (Planing)

Pada tahap perencanaan, peneliti bersama guru menentukan waktu

pelaksanaan siklus II. Guru mata pelajaran meminta pada peneliti untuk

melakukan penelitian pada jam mata pelajaran IPS. Peneliti megiyakan

dan meminta izin untuk melakukan penelitian pada tanggal 9 Mei 2015.

Guru menyetujui tanggal tersebut. Hasil diskusi tersebut disepakati bahwa

penelitian dilakukan pada tanggal 9 Mei 2015.

Peneliti juga melakukan persiapan awal dengan membuat

perangkat pembelajaran diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

(RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan

pengembangan dari Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar mata

pelajaran IPS dari Permendiknas No.22 tahun 2006.

Komponen lain yang dipersiapkan sebagai pendukung adalah

media pembelajaran yang berupa papan crossword puzzle yang dibuat

dari kertas manila. Media ini digunakan untuk menggambar kotak-kotak

crossword puzzle. Soal tes tulis juga disiapkan yang merupakan

pengembangan dari indikator kompetensi berjumlah 10 butir soal yang

berupa soal dengan jawaban singkat. Alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam proses juga disiapkan seperti spidol, lem, double tape, dan selotip.

Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar

observasi siswa dan guru.

b. Tahap Tindakan (Acting)

Tahap tindakan merupakan imlementasi dari RPP yang telah

dibuat sebelumnya dengan langkah-langkah pembelajaran yang hampir

sama dengan siklus I. Ada perbedaan antara pembelajaran dari siklus I

dan siklus II, pada siklus I permainan papan crossword puzzle secara

berkelompok kemudian mengerjakan soal individu sedangkan pada siklus

II siswa hanya mengerjakan soal secara individu.

Peneliti diberikan wewenang untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran dan guru mata pelajaran IPS bertindak sebagai observer

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

sekaligus pendamping dalam kegiatan penelitian. Pada tahap awal

sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa. Siswa sudah

duduk di bangku masing-masing namun ada beberapa siswa yang masih

berbincang dengan temannya. Peneliti manarik perhatian siswa dengan

memanggil nama siswa yang sedang berbincang. Peneliti meminta semua

siswa untuk duduk dengan tertib di bangku karena pelajaran akan segera

dimulai.

Pembelajaran dimulai saat siswa terkondisikan dengan baik.

Peneliti membuka pembelajaran dengan mengucap salam terlebih dahulu

dan menanyakan kabar siswa. Peneliti bertanya “bagaimana kabar kalian

hari ini?” dan para siswa menjawab “Alhamdulillah, luar biasa, siap

belajar, bersemangat”. Peneliti meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa di depan kelas. Siswa yang mendapat giliran untuk

memimpin doa adalah Jefri. Jefri mempimpin doa dengan suara yang

pelan sehingga teman-temannya tak dapat mendengar. Peneliti meminta

Jefri untuk lebih mengeraskan suaranya. Jefri mengulang membaca doa

dan diikuti teman-teman yang lain dengan serempak.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

Gambar 4.6
Siswa Memimpin Doa

Setelah berdoa peneliti mengabsent siswa. Peneliti menyampaikan

tujuan pembelajaran. Siswa diajak bertepuk semangat, guru memimpin

tepuk semangat “tepuk semangat! See.. (prok-prok) maa.. (prok-prok)

ngat.. (prok-prok) semangat!!”. Siswa mengikuti peneliti dengan

semangat. Peneliti mengaitkan materi sekarang dengan sebelumnya

melalui tanya jawab dengan siswa. Peneliti bertanya “apa kalian masih

ingat materi yang kita pelajarai kemarin?”. Peneliti bertanya pada Pepi,

Pepi menjawab “peran ayah adalah mencari nafkah”. Peneliti memuji

jawaban Pepi meskipun bukan jawaban yang diharapkan. Peneliti

bertanya pada Linggar pertanyaan yang sama. Linggar menjawab bahwa

materi yang dipelajari kemarin adalah tentang peran dalam anggota

keluarga. Peneliti membenarkan jawaban Linggar.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

Kegiatan inti diawali dengan peneliti memberi penjelasan

mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilalui. Peneliti mengatakan

bahwa pelajaran hari ini ada siswa bersama peneliti akan membuat kotak-

kotak untuk crossword puzzle (teka-teki silang). Peneliti menjelaskan

mengenai materi peran anggota keluarga dengan metode ceramah dan

siswa mendengarkan. Setelah menjelaskan materi, Peneliti dan siswa

melakukan brainstorming dengan saling bertanya jawab. Hal tersebut

bertujuan untuk menegtahui sejauh mana pemahaman siswa dan perhatian

siswa saat peneliti menjelaskan materi. Peneliti menuliskan poin-poin

materi diantaranya peran, ayah, ibu, orangtua, anak dan pembantu.

Peneliti menyanyakan kepada siswa apa yang dimaksud dengan peran.

Peneliti meminta Vika untuk menjawab. Vika menjawab dengan kurang

tepat. Peneliti meminta Fina untuk menyempurnakan jawaban Vika. Fina

dapat baik yaitu peran adalah tugas yang harus dilakukan oleh setiap

anggota keluarga. Peneliti menanyakan peran dari orangtua, ayah, ibu,

anak dan pembantu kepada masing-masing siswa.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

Gambar 4.7
Siswa Dan Peneliti Saling Bertanya Jawab, Peneliti
Menuliskan Poin-Poin Penting

Peneliti membagikan lembar kerja kepada siswa. Siswa diminta

membuat kotak-kotak untuk crossword puzzle dengan mencontoh

peneliti. Peneliti membuat contoh kotak-kotak pada kertas manila dengan

mengacu pada poin-poin yang telah dituliskan dipapan tulis. Siswa

mencontoh sesuai dengan kotak-kotak yang dibuat peneliti.

Gambar 4.8
Peneliti Membuat Kotak-Kotak Untuk Crossword Puzzle

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

Gambar 4.
Siswa Membuat Kotak-Kotak Untuk Crossword Puzzle
Dengan Mencontoh Penliti

Terdapat sedikit kegaduhan saat siswa membuat kotak-kotak

crossword puzzle karena ada beberapa siswa yang tidak membawa

penggaris. Tasya dan Jefri saling berebut untuk menggunakan penggaris

milik Jefri. Rosa berjalan-jalan untuk mencari pinjaman penggaris. Bilah

tidak mau mengerjakan karena dia tidak memiliki penggaris. Peneliti

telah mengantisipasi hal tersebut, peneliti telah membaewa beberapa

penggaris untuk dipinjamkan kepada siswa, sehingga kegaduhan pun

dapat diatasi.

Peneliti berkeliling utuk mengecek hasil kerja siswa. Riska, Sofi,

Jefri dan Billa kesulitan untuk membuat kotak-kotak, peneliti menberi

arahan cara membuatnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

Peneliti mengecek ulang satu persatu hasil gambaran siswa,

karena jika ada kesalahan dalam membuat kotak seperti kurang,

kebanyakan dan salah peletakan nomor maka akan berpengaruh pada

hasil jawaban siswa. Setelah hasil kerja siswa benar, peneliti membagikan

soal untuk kotak-kotak crossword puzzle yang telah dibuat.

Siswa diminta mengerjakan secara individu dengan batas waktu

yang diberikan oleh peneliti yaitu 15 menit. Selama siswa mengerjakan,

peneliti berkeliling tiap bangku untuk mengecek hasil kerja siswa. Siswa

telah mengerti cara menjawab soal tersebut karean sebelumnya telah

dilakukan pada siklus I.

Gambar 4.10
Siswa Mengerjakan Soal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

Jefri dan Bayu tetap mengalami sedikit kesulitan dalam menjawab

soal. Peneliti membantu Jefri dan Bayu untuk menjawab beberap soal

selanjutnya peneliti meminta mereka untuk melanjutkan menjawab soal

sendiri (mandiri) tanpa dipandu oleh peneliti lagi.

Setelah selesai mengerjakan, siswa diminta mengumpulkan soal

kepeda peneliti. Siswa yang mengumpulkan pertama dengan jawaban

tepat adalah Putri. Pada siklus I, Putri juga yang selesai pertama dengan

jawaban benar.

Peneliti memberikan reward (hadiah) siswa yang mengumpulkan

lembar kerja pertama dengan jawaban yang benar. Siswa tersebut adalah

Putri.

Peneliti mengevaluasi lembar kerja yang telah dikumpulkan siswa.

Hasil penilaian tes tulis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8
Hasil Nilai Tes Tulis Mata Pelajaran IPS Kelas II
MI Roudlotul Ulum Sidoarjo
Siklus II
No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan
1. Achmad Aldiansyah L 85 Tuntas
2. Achmad Shobirin L 90 Tuntas
3. Adika Rahmadhani Vevitri Yannis P 90 Tuntas
4. Al Fina Nur A’isyah P 90 Tuntas
5. Amrina Rosyada P 90 Tuntas
6. Annisa Rochmah Ma’arif P 95 Tuntas
7. Ariska Vika Mahaya P 85 Tuntas
8. Bagus Imron Rosadi L 80 Tuntas
9. Bi’ainurrahman Barka Fisairina P 100 Tuntas
10. Dewi Linggar Jati P 100 Tuntas
11. Dinar Rochmatus Tsani P 100 Tuntas

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

12. Lailatus shofia P 80 Tun


13. Muhammad Affan Hariadi L 90 Tun
14. Muhammad Jefri Suherman L 70 Belum
15. Nabiilah Putri Salwa P 80 Tun
16. Nabila Kusuma Sari P 85 Tun
17. Putri Novitasari P 100 Tun
18. Rizka Aulia Ramadani P 80 Tun
19. Shabrina Tasyakurillah P 90 Tun
Jumlah 1,680
Rata-rata kelas 88,42
Persentase Ketuntasan 94.74%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 78

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa hasil pegukuran tingkat

pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi peran anggota

keluarga. Jumlah siswa yang telah mencapai KKM (nilai ≥ 78) sebanyak

18 siswa (94.78%), dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa (5.22%).

Jadi ketuntasan klasikal penilaian tes tulis sebesar 94.74% sehingga telah

melampaui nilai KKM yang ditetapkan sekolah.

Pada kegiatan penutup, peneliti bertanya jawab dengan siswa

tentang materi yang telah dipelajari. Peneliti bertanya “apa peran

pembantu dalam keluarga?”, siswa dapat menjawab dengan benar yaitu

membantu orangtua. Peneliti bertanya kepada beberapa siswa untuk

menyebutkan peran dari setiap anggota keluarga.

Peneliti kemudian meminta siswa membuat catatan mengenai

materi pembelajaran pada buku tulis masing-masing. Peneliti meminta

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

salah satu siswa untuk membacakan hasil catatannya di depan kelas

sekaligus memimpin doa. Siswa tersebut adalah Birin.

Peneliti juga menilai sikap dari masing-masing siswa saat

mengikuti pembelajaran. Hasil penilaian sikap tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.9
Hasil Penilaian Sikap Pada Pembelajran IPS Kelas II
MI Roudlotul Ulum Sidoarjo
Siklus II
Aspek sikap yang dinilai
L/ Jumlah
No Nama Siswa Tanggung nilai
P skor
Disiplin jawab Aktif
1. L Achmad Aldiansyah 1 3 2 6 75
2. L Achmad Shobirin 2 3 2 7 87.5
Adika Rahmadhani
3. P 2 2 2 6 75
Vevitri Yannis
4. P Al Fina Nur A’isyah 1 3 2 6 75
5. P Amrina Rosyada 1 2 2 5 62.5
6. P Annisa Rochmah Ma’arif 2 2 2 6 75
7. P Ariska Vika Mahaya 1 3 1 5 62.5
8. L Bagus Imron Rosadi 1 2 1 4 50
Bi’ainurrahman Barka
9. P 2 2 2 6 75
Fisairina
10. P Dewi Linggar Jati 2 4 2 8 100
11. P Dinar Rochmatus Tsani 2 3 2 7 87.5
12. P Lailatus shofia 2 3 1 6 75
Muhammad Affan
13. L 2 3 2 7 87.5
Hariadi
Muhammad Jefri
14. L 1 2 1 4 50
Suherman
15. P Nabiilah Putri Salwa 2 2 2 6 75
16. P Nabila Kusuma Sari 2 2 2 6 75
17. P Putri Novitasari 2 4 2 8 100
18. P Rizka Aulia Ramadani 1 2 1 4 50
19. P Shabrina Tasyakurillah 1 3 2 6 75
Jumlah 1412.5
Rata-rata 74.4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

Persentase 74.4
Keterangan :

Sikap Indikator
Dua indikator terpenuhi (Siswa datang tepat
waktu,Mengikuti pembelajaran dengan tertib)
Disiplin
Satu indikator terpenuhi (Siswa datang tepat waktu
Mengikuti pembelajaran dengan tertib)

Empat indikator terpenuhi (Mendengarkan penjelasan gur


Mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik, Mengerjak
soal secara mandiri tanpa bantuan, Mengumpulkan LK sesu
batas waktu yang telah ditentukan guru)

Tiga indikator terpenuhi (Mendengarkan penjelasan gur


Mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik, Mengerjak
soal secara mandiri tanpa bantuan, Mengumpulkan LK sesu
batas waktu yang telah ditentukan guru)
Tangung Jawab
Dua indikator terpenuhi (Mendengarkan penjelasan
guru, Mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik,
Mengerjakan soal secara mandiri tanpa bantuan, Mengumpulkan
LK sesuai batas waktu yang telah ditentukan guru)

Satu indikator terpenuhi (Mendengarkan penjelasan


guru, Mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik,
Mengerjakan soal secara mandiri tanpa bantuan, Mengumpulkan
LK sesuai batas waktu yang telah ditentukan guru)

Dua indikator terpenuhi (Antusis mengikuti


pelajaran, Menjawab soal yang ditanyakan guru, Ikut aktif dalam
Aktif kegiatan kelompok)
Satu indikator terpenuhi (Antusis mengikuti
pelajaran, Menjawab soal yang ditanyakan guru)
Jumlah Skor Maksimal = 8
Nilai = skor perolehan x 100
Skor maksimal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah persentase

penilaian sikap pada pembelajaran dengan penerapan strategi crossword

puzzle adalah 74.4%. Hal ini menunjukkan sikap siswa selama proses

pembelajaran tergolong CUKUP.

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran peneliti dan guru

melakukan diskusi untuk merefleksikan pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang

menggunakan strategi crossword puzzle dirasa telah berhasil.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada siklus I, terdapat 19

siswa, yaitu siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Sidoarjo. Hasil

rekapitulasi keseluruhan penilaian baik penilaian tes tulis dan sikap

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Nilai Tes Nilai Nilai
No Nama Siswa Keterangan
Tulis Sikap Akhir
1. Achmad Aldiansyah 85 75 80 Tuntas
2. Achmad Shobirin 90 87.5 88.75 Tuntas
Adika Rahmadhani Vevitri
3. 90 75 82.5 Tuntas
Yannis
4. Al Fina Nur A’isyah 90 75 82.5 Tuntas
5. Amrina Rosyada 90 62.5 76.25 Tuntas
6. Annisa Rochmah Ma’arif 95 75 85 Tuntas
7. Ariska Vika Mahaya 85 62.5 73.75 Belum Tuntas
8. Bagus Imron Rosadi 80 50 65 Belum Tuntas
Bi’ainurrahman Barka
9. 100 75 87.5 Tuntas
Fisairina
10. Dewi Linggar Jati 100 100 100 Tuntas
11. Dinar Rochmatus Tsani 100 87.5 93.75 Tuntas
12. Lailatus shofia 80 75 77.5 Tuntas

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

13. Muhammad Affan Hariadi 90 87.5 88.75 Tu


Muhammad Jefri
14. 70 50 60 Belum T
Suherman
15. Nabiilah Putri Salwa 80 75 77.5 Tu
16. Nabila Kusuma Sari 85 75 80 Tu
17. Putri Novitasari 100 100 100 Tu
18. Rizka Aulia Ramadani 80 50 75 Tu
19. Shabrina Tasyakurillah 90 75 82.5 Tu
Jumlah Ketuntasan siswa
Persentase Ketuntasan siswa 84

Berdasarkan pada tabel 4.10, dapat diketahui bahwa dengan

menerapkan strategi crossword puzzle pada pembelajaran IPS, mengalami

peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan siklus II. Secara

klasikal tergolong BAIK.

c. Tahap Observasi (Observing)

Pada bagian ini observasi dilakukan berdasarkan aspek-aspek

yang diamati yaitu guru (peneliti selaku guru) dan siswa selama proses

pembelajaran. Berikut adalah hasil observasi aktivitas guru selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menerapkan strategi crossword puzzle.

Tabel 4.11
Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Selama Proses
Pembelajaran dengan Strategi Crossword Puzzle
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1. Guru telah melakukan persiapan
sebelum memulai pelajaran. √
2. Kegiatan Awal
- Guru mengucapkan salam dan
bertanya kabar siswa.
- Guru meminta salah satu siswa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

untuk memimpin
doa. √
- Guru mengabsent
- Guru menjelaskan tujuan √
pembelajaran
- Guru memotivasi siswa dengan √
mengajak tepuk semangat.
- Guru mengaitkan materi √
pembelajaran hari ini dengan
materi yang dipelajari sebelumnya
3. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan langkah- √
langkah kegiatan yang akan
berlangsung selama proses
pembelajaran.
- Guru memberikan penjelasan √
tentang materi
- Guru melakukan √
brainstorming
dengan bertanya jawab tentang
materi yang dipelajari.
- Guru menuliskan poin-poin √
penting dari materi yang
dipelajari.
- Guru memberi lembar kerja pada √
masing-masing siswa
- Guru membuat kotak-kotak √
untuk soal crossword puzzle
pada
mengacupoin-poin yang telah
dituliskan.
- Guru meminta siswa membuat √
kotak-kotak seperti yang
dicontohkan guru.
- Guru berkeliling untuk mengecek √
hasil kerja siswa dalam membuat
kotak-kotak untuk teka-teki silang
(crossword puzzle)
- Guru membagikan lembar soal √
- Guru memberi batasan waktu pada √
siswa untuk mengerjakan
- Guru memberi hadiah pada √
siswa yang selesai mengerjakan
pertama kali
3. Kegiatan Penutup
9
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id
9

- Guru bertanya jawab materi √


telah dipelajari siswa.
yang
- Guru membimbing siswa untuk √
merangkum materi yang telah
dipelajari.
- Guru memberi penjelasan singkat √
tentang materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
- Guru meminta salah satu siswa √
untuk memimpin doa.
- Guru mengucapkan salam. √
4. Guru mengelola waktu dengan tepat. √
5. Suasana Kelas
- Antusias siswa √
- Antusias guru √
- Kesesuaian dengan RPP √
Jumlah 98
Rata-rata 3.62
Hasil Observasi Guru 90.74

Keterangan :

1 = Kurang (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak afektif, tidak tepat
waktu)
2 = Cukup (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak afektif, tidak tepat waktu)
3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, afektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat Baik (dilakukan, sesuai aspek, afektif, tepat waktu

௦௞௢௥ ௣�௥௢௟�ℎ�௡
����� =
௦௞௢௥
� ͳͲͲ
௠�௞௦�௠�௟

ଽ଼
�����
ଵ଼
଴଼
= � ͳͲͲ = ͻͲ.͹Ͷ (Baik)
Berdasarkan hasil aktivitas guru dalam kegiatan

pada tabel di atas, jumlah skor yang diperoleh adalah 98 dari skor

maksimal 108. Nilai yang diperoleh adalah 90.74 hal ini menunjukkan

aktivitas guru termasuk BAIK.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

Selain observasi guru, siswa pun juga diobservasi. Berikut adalah

observasi siswa dalam mengikuti proses pembelajatran dengan penerapan

strategi crossword puzzle.

Tabel 4.12
Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran dengan Strategi Crossword Puzzle
No. Kegiata Skor Skor
n 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal
- Siswa menjawab salam dari guru. √
- Siswa berdoa dengan baik √
- Siswa mendengarkan saat guru √
menjelaskan tujuan pembelajaran
- Siswa antusias saat diajak √
guru tepuk semangat.
3. Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan saat guru √
menjelaskan langkah-langkah
kegiatan yang akan berlangsung
selama proses pembelajaran.
- Siswa menyimak saat guru √
memberikan penjelasan tentang
materi
- Siswa menjawab pertanyaan dari √
guru.
- Siswa mendapat lembar kerja √
dari guru.
- Siswa membuat kotak-kotak √
dengan baik sesuai contoh dari
guru
- Siswa mendapat soal dari guru. √
- Siswa mengerjakan soal √
secara
individu dengan batasan
waktu yang ditentukan oleh guru. √
- Siswa yang selesai
3. mengerjakan pertama akan mendapat
Kegiatan Penutup

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

- Siswa menjawab pertanyaan dari √


guru tentang materi yang
telah dipelajari siswa.
- Siswa merangkum materi yang √
telah dipelajari.
- Siswa mendengarkan penjelasan √
singkat dari tentang materi yang
akan dipelajari selanjutnya.
- Salah satu siswa untuk memimpin √
doa.
- Siswa menjawab salam. √
4. Mengikuti pelajaran dengan baik √
5. Suasana Kelas
- Antusias siswa √
Jumlah 66
Rata-rata 3.47
Hasil Observasi Siswa 86.84

Keterangan :

1 = Kurang (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak afektif, tidak tepat
waktu)
2 = Cukup (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak afektif, tidak tepat waktu)
3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, afektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat Baik (dilakukan, sesuai aspek, afektif, tepat waktu

௦௞௢௥ ௣�௥௢௟�ℎ�௡
����� =
௦௞௢௥
� ͳͲͲ
௠�௞௦�௠�௟

଺଺
�����
଻଺
= � ͳͲͲ = ͺ͸.ͺͶ (Baik)

Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa

selama proses pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 66 dari

skor maksimal 76. Nilai yang diperoleh adalah 86.84 hal ini menunjukkan

aktivitas siswa BAIK.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

d. Tahap Refleksi (Reflection)

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran

siklus I, maka pada siklus II peneliti melakukan perubahan. Pada siklus II

pembelajaran berlangsung dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil

evaluasi siswa yang mengalami peningkatan. Strategi crossword puzzle

membuat pembelajaran lebih menyenangkan.

Pembelajaran pada siklus II, siswa lebih tenang dan aktif dalam

pembelajaran. Peneliti lebih santai dan dapat menguasai kelas dengan

baik karena pada siklus II tidak lagi menggunakan kegiatan berkelompok.

Adapun hasil yang diperoleh dari siklus II yaitu, aktifitas guru

mengalami peningkatan dari skor perolehan pada siklus I adalah 96

menjadi 98 pada siklus II. Peningkatan juga terjadi pada aktifitas siswa

yaitu yang semula mendapat skor 64 menjadi 66 pada siklus II. Hasil

belajar siswa juga mengalami peningkatan dari persentase 68.42% pada

siklus I menjadi 94.74% pada siklus II.

Peningkatan yang terjadi dari siklus I dan siklus II menandakan

bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan telah berhasil. Peneliti

tidak lagi memerlukan siklus lanjutan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

B. PEMBAHASAN

Hasil kegiatan pembelajaran IPS dengan menekrapkan strategi

crossword puzzle yang telah dilakukan selama dua siklus adalah sebagai

berikut.

1. Pembahasan Siklus I

a. Ketuntasan hasil belajar IPS

Pada penelitian ini akan diungkapkan bagaimana penerapan

pembelajaran yang menggunakan strategi crossword puzzle

berpengaruh pada siswa dalam peneyerapan informasi saat

pembelajaran berlangsung. Penilain yang dilakukan saat pembelajaran

meliputi 2 penilaian yaitu, penilaian hasil belajar dan penilaian sikap.

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hasil

penelitian tindakan kelas dengan penerapan strategi pembelajaran

crossword puzzle yang dilakukan pada siswa kelas II MI Roudlotul

Ulum Sidoarjo. Didapatkan penilaian sebagai berikut.

1) Pada penilaian tes tulis untuk mengukur pemahaman siswa pada

materi peran anggota keluarga, terdapat 13 siswa (68.42%) yang

telah memahami materi dan 6 siswa (31.58%) yang masih kurang

dalam pemahaman materi.

2) Pada penilaian sikap untuk mengetahui sikap siswa selama

pembelajaran. Jumlah persentase penilaian sikap pada

pembelajaran dengan penerapan strategi crossword puzzle adalah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

70.1%. Hal ini menunjukkan sikap siswa selama proses

pembelajaran tergolong CUKUP

3) Hasil nilai akhir menunujukkan bahwa bahwa pada siklus I masih

dalam kategori CUKUP sehingga diadakan siklus II agar siswa

lebih mengusai dan memahami tentang materi peran anggota

keluarga. Pada rekapitulasi dari nilai tes tulis dan sikap terdapat 11

siswa (57.90%) yang nilainya memenuhi KKM.

b. Aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran

Hasil observasi aktifitas guru selama pembelajaran pada siklus I

memperoleh 96 dari skor maksimal 116. Selama proses pembelajaran,

guru telah melaksanakan pembelajara dengan baik meskipun ada

beberapa aspek yang perlu pembenahan. Nilai yang diperoleh adalah

82.75, hal ini menunjukkan aktivitas guru termasuk BAIK

Hasil observasi aktifitas siswa selama proses pemebelajaran pada

siklus I memperoleh skor 64 dari skor maksimal 76. Siswa masih ada

yang mengalami kebingungan saat proses pembelajaran, karena

penerapan strategi crossword puzzle merupakan hal baru bagi siswa.

Nilai yang diperoleh adalah 84.2, hal ini menunjukkan aktivitas siswa

BAIK.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

2. Pembahasan Siklus II

a. Ketuntasan hasil belajar IPS

Pada siklus II ini menunjukkan bahwa strategi crossword puzzle

memiliki dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas

II MI Roudlotul Ulum Sidoarjo. Dilihat dari peningkatan hasil belajar

IPS pada materi peran anggota keluarga antara siklus I dan II. Hasil

yang didapat adalah sebagai berikut.

1) Pada penilaian tes tulis untuk mengukur pemahaman siswa pada

materi peran anggota keluarga, ada 18 siswa (94.78%) yang telah

memahami materi dan yang belum memahami materi sebanyak 1

siswa (5.22%). Siswa yang belum memahami materi dikarenakan

belum mampu memahami maksud soal, jadi perlu adanya latihan

soal berulang-ulang agar siswa mampu memahami soal yang

diberikan guru.

2) Pada penilaian sikap untuk mengetahui sikap siswa selama

pembelajaran. Penilain sikap ini juga mengalami peningkatan.

Persentase hasil penilaian sikap adalah 74.4% yang tergolong

CUKUP.

3) Hasil keseluruhan nilai akhir menunujukkan bahwa pada siklus II

sudah dikategorikan BAIK. Terbukti dari hasil rekapiotulasi antara

penilaian tes tulis dan sikap terdapat 16 siswa yang mendapat nilai

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

yang memenuhi KKM. Terdapat 3 siswa yang nilainya belum

mencapai KKM, hal ini dikarenakan mereka kurang bisa

memahami maksud soal yang diberikan guru. Persentase yang

diperoleh adalah 84.2%, hasil tersebut sudah dapat d.ikategorikan

BAIK.

b. Aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran

Pada proses pembelajaran dapat dilihat bahwa aktifitas guru

meningkat antara siklus I dan II. Aktifitas guru meningkat dari nilai

perolehan 82.75 pada siklus I menjadi 90.74, pada siklus II. Aktifitas

siswa juga mengalami peningkakatan yaitu 84.2, pada siklus I menjadi

86.84, pada siklus II dengan kategori BAIK.

Pemebelajaran dengan penerapan strategi crossword puzzle ini

dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi peran anggota

keluarga dengan baik. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat

dari grafik berikut.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

100

80
60
Tes tulis
40 Penilaian Sikap
20
0
Siklus I
Siklus II

Gambar Grafik 4.10


Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Rekapitulasi hasil belajar IPS cecara keseluruhan dalam grafik

adalah sebagai berikut.

100
80

60
Persentase
40 Ketuntasan Siswa
20
Ketuntasan Siswa
0 Persentase
Siklus I
siklus II

Gambar Grafik 4.11


Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Secara
Kesuluruhan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1

Grafik hasil rekapitulasi di atas menunjukkan bahwa penerapan

strategi crossword puzzle dapat membantu tercapainya peningkatan

hasil belajar siswa kelas II MI Roudlotul Ulum pada materi peran

anggota keluarga.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dengan menerapkan strategi crossword puzzle pada mata pelajaran IPS kelas

II MI Roudlotul Ulum Kebonsari Candi Sidoarjo, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut.

1. Penerapan strategi crossword puzzle pada mata pelajaran IPS kelas Ii MI

Roudlotul Ulum Kebonsari Candi Sidoarjo berjalan dengan baik dan

mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil

observasi aktifitas guru pada siklus I adalah 82.75 menjadi 90.74 pada

siklus II. Observasi aktifitas siswa juga mengalami peningkatan yaitu dari

84.2 pada siklus I menjadi 86.84, pada siklus II.

2. Peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas II dengan penerapan

strategi crossword puzzle mengalami peningkatan, hal tersebut dapat

dilihat dari persentase dan ketuntasan siswa. Pada siklus I jumlah siswa

yang tuntas adalah 11 siswa pada siklus II mencapai 16 siswa dari total

keseluruhan siswa adalah 19 siswa. Persentase yang dicapai pada siklus I

adalah 57.9% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 84.2%.

104

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


105

B. Saran

Beradasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka ada

beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

1. Penerapan strategi crossword puzzle dapat dijadika alternatif dalam

meningkatkan aktifitas guru maupun siswa juga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, karena penerapan strategi yang baik dapat mempermudah

siswa dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

2. Penerapan strategi crossword puzzle diperlukan persiapan yang matang.

Guru harus mempersiapkan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam

pembelajaran dengan baik. Guru juga harus memahami langkah-langkah

pembelajaran agar siswa dapat mengerti strategi yang digunakan guru.

3. Untuk penelitian yang lebih lanjut mengenai pembelajaran dengan materi

peran anggota keluarga dapat dilakukan dengan strategi yang lain atau

sama dengan melakukan perbaikan-perbaikan agat diperoleh hasil yang

lebih baik.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:
Prestasi Pustaka)

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian., (Jakarta: Rineka Cipta )

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta:


Rineka Cipta)

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi aksara)

Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara)

Asrori, Muhammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Wahana Prima)

Departemen Pendidikan Naisional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.


(Jakarta: Depdiknas)

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama)

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rieneka Cipta)

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia)

Harsanto, Radno. 2011. Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Kanisius)

Isjoni Ishaq. 2006. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan, (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia)

Junaedi, Baihaqi. 2009. Evaluasi Pembelajaran MI, (Surabaya: PT. Revka Petra
Media)

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembangan


Profesi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)

Mulyasa. 2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendiddikan, (Jakarta: Bumi


Aksara)

106

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


107

Mulyasa. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Remaja


Rosdakarya)

Murni, Wahid ddk. 2010. Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik.


(Yogyakarta: Nuha Litera)

Nasution. 2003. Metodologi Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara)

Nurgiantoro, Burhan. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah,


(Yogyakarta: BPEE)

Sapriya. 2012. Pendidikan IPS, (Bandung: Rosda Karya)

Sardjiyo, dkk. 2008. Pendidikan IPS di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka)

Silberman, Mel. 2009. Active Learning: 101 Metode Pembelajaran Aktif, terj. Sarjuli
(Yogyakarta: Pustaka Madani)

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT


Rineka Cipta)

Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo bandung)

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) , (Bandung: Alfabeta)

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi


Aksara)

Supatno, Haris. 2008. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru/PLPG 2008, (Surabaya :
Departemen Unesa)

Suranto. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 2, (Jakarta: Departeman Pendidikan


Nasional)

Wiriatmaja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Anda mungkin juga menyukai