Anda di halaman 1dari 19

KARYA ILMIAH PENGARUH

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


DI SEKOLAH TERHADAP WAKTU
TIDUR SISWA SMAN 1 CILEUNYI

Disusun oleh :
Lilis Cantik
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul “PENGARUH KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI
SEKOLAH TERHADAP WAKTU TIDUR SISWA SMAN 1 CILEUNYI” yang disusun
oleh Lilis pacar aku . ini adalah karya asli dan
bukan jiplakan.

Telah disetujui dan disahkan pada

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh

Guru Pembimbing

Encep Wahyu Satria Ginanjar, Spd


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepatan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ilmiah yang berjudul “Pengaruh
Kegiatan Belajar Mengajar Terhadap Waktu Tidur Siswa SMA Negeri SMAN 1
CILEUNYI” tepat waktu.

Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari yang diharapkan, Hal ini
disebabkan oleh minimnya pengalaman kami dalam membuat karya ilmiah. Oleh
karena itu kami ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam proses pengerjaan karya ilmiah ini ,terutama kepada Encep Wahyu Satria
Ginajar. Spd yang telah membimbing kami selama proses pembuatan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia kelas XI
milik kelompok kami. Terima kasih pula kepada teman-teman SMA Negeri SMAN 1
CILEUNYI yang bersedia ikut serta dalam mengisi quizionner yang ada di website
kami.

Sekian yang dapat kami sampaikan, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
para pembacanya. Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan kata, kami akan selalu
terbuka dengan kritik dan saran dari teman-teman. Semoga Tuhan YME akan selalu
melimpahkan rahmatnya bagi kita semua, Terima kasih.
ABSTRAKSI
Karya Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui proses KBM siswa-siswi SMAN
SMAN 1 CILEUNYI disekolah mengganggu waktu istirahat siswa-siswi SMAN SMAN
1 CILEUNYI di luar lingkungan sekolah, manfaat dari karya ilmiah ini bagi para
pembaca dapat mengetahui bila adanya dampak yang dapat berbahaya bagi pola hidup
dan kesehatan siswa-siswa SMAN SMAN 1 CILEUNYI yang ditimbulkan oleh proses
KBM di sekolah SMAN SMAN 1 CILEUNYI .

Tim Penulis menggunakan metode pengisian angket untuk mendapat informasi


dari siswa-siswi SMAN SMAN 1 CILEUNYI melalui website . penulis mengambil
sampel dari siswa-siswi kelas X , XI dan juga XII ,maupun IPA atau IPS

Dari angket yang telah disebarkan, penulis mendapatkan jawaban yang telah
diisi oleh siswa-siswi. Dari sekian jawaban dapat penulis simpulkan bahwa proses
KBM di SMAN SMAN 1 CILEUNYI memiliki dampak bagi waktu istirahat siswa-
siswi nya di luar sekolah.
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

ABSTRAKSI iii

DAFTAR ISI ii

I. BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Ruang Lingkup 1
4. Tujuan Penelitian 1
5. Manfaat Penelitian 2
6. Hipotesis i

II. BAB II LANDASAN TEORI 3


1. Kegiatan Belajar Mengajar 3
2. Waktu Istirahat 6

III. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 7

1. Jenis Penelitian 7
2. Teknik Pengumpulan Data 7
3. Waktu dan Tempat Penelitian 7
4. Populasi 7
5. Responden Penelitian 7

IV. BAB IV HASIL PENELITIAN 8


1. Hasil Angket 8
2. Analisis Data 8

V. BAB V PENUTUP 4
1. Kesimpulan i
2. Saran i

CATATAN KAKI 4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Ilustrasi

Karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Belajar Mengajar Terhadap Waktu
Belajar Siswa SMA Negeri 1 Cileunyi” kami buat untuk mengertahui apakah kegiatan
KBM efektif bagi waktu belajar siswa. Pada umumnya,hampir 50% siswa mengikuti
kegiatan belajar dan mengajar di sekolah dan tetap mengikuti les tambahan di luar
sekolah. Hal ini membuat kami penasaran apakah kegiatan belajar mengajar di sekolah itu
efektif atau tidak.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah bertujuan untuk menanamkan ilmu kepada siswa
baik secara akademik, non akademik, dan menanamkan karakteristik siswa. Tetapi tidak
semua siswa merasa kegiatan belajar mengajar berguna bagi mereka karena setelah
kurang lebih 9 jam belajar di sekolah, mereka juga harus mengikuti kegiatan les tambahan
di luar sekolah.

Kita memilih topik ini karena kami ingin mengetahui apakah kegiatan belajar mengajar
efektif bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Cileunyi.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat pokok-pokok
masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah berikut ini, antara lain :

a. Apakah cara kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 CILEUNYI mempengaruhi


waktu tidur siswa-siswi secara tidak wajar?
3. Ruang lingkup
Ruang lingkup penelitian karya ilmiah ini adalah siswa-siswi di SMAN 1 CILEUNYI

4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :

 Mengetahui kendala apa saja yang disebabkan dari ditetapkannya proses KBM di
SMAN 1 CILEUNYI saat ini terhadap waktu tidur siswa-siswi.

5. Manfaat Penelitian
 Menambah wawasan penulis dan juga para pembaca mengenai proses KBM di
SMAN 1 CILEUNYI
 Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab
masalah atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem penilaian pelayanan yang
sedang berjalan. Dengan demikian akan memudahkan pencarian alternatif
pemecahan masalah-masalah dalam proses KBM di SMAN 1 CILEUNYI
 Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pembuatan rencana
kerja sekolah dikemudian hari.

6. Hipotesis
Dari rumusan masalah yang sudah dinyatakan sebelumnya kami menggunakan
variabel jamak, Variabel yang pertama adalah kegiatan belajar mengajar yang
diterapkan di SMAN 1 CILEUNYI . Variabel kedua adalah waktu istirahat siswa-
siswi SMAN 1 CILEUNYI . Karena rumusan masalah mempertanyakan perihal
hubungan antara dua variabel, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis
asosiatif. Kegiatan Belajar Mengajar di SMAN 1 CILEUNYI yang belum efektif
mempengaruhi jam istirahat siswa-siswinya. Maka kemungkinan dari hasil pengisian
angket dari sampel siswa-siswi SMAN 1 CILEUNYI kelas X , XI dan XII akan
menyatakan bahwa mereka kelelahan dan kurang istirahat yang disebabkan oleh
kurang efektifnya kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 CILEUNYI.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Kegiatan Belajar Mengajar
1.1. Pengertian

Kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
proses terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu
tertentu pula ( hamalik, 2006 : 162 )

1.2. Komponen-komponen Proses Belajar Mengajar

Menurut Adrian ( 2000 : 25 ) menjelaskan kegiatan belajar mengajar melibatkan


beberapa komponen yaitu guru (pendidik), peserta didik, tujuan pembelajaran, isi
pembelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi pembelajaran.
1.2.1. Guru ( Pendidik )
Sebagai dijelaskan oleh H.A.R Tilaar yang dikutip oleh Suyanto ( 2001 : 31 ),
memberikan empat ciri utama agar seorang guru terkelompok dalam guru yang
professional, masing-masing itu adalah: 

 Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang ( mature and developing


personality ),  
 Mempunyai keterampilan membangkitkan minat peserta didik, 
 Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat dan 
 Sikap profesionalnya berkembang secara bersinambungan.

Terkait dengan hal tersebut, maka fungsi dan tugas guru dalam situasi pendidikan
dan pengajaran terjalin intraksi antara dan guru. Intraksi ini sesungguhnya merupakan
intraksi antara dua kepribadian yaitu kepribadian guru sebagai seorang dewasa dan
sedangkan berkembang mencari bentuk kedewasaan.
Sehubungan dengan itu sukmadinata ( 2004 : 252 ) menjelaskan fungsi / tugas
seorang guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
 Guru Sebagai Pendidik Dan Pengajar
Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak.
Dewasa secara psikologis, sosial, dan moral. Dewasa secara psikologis
berarti individu telah bisa berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain
serta sudah mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan dan mampu
bersikap obyektif. Dewasa secara sosial berarti telah mampu menjalin
hubungan sosial dan kerja sama dengan orang dewasa lainnya. Dewasa
secara moral yaitu telah memiliki seperangkat nilai yang ia akui
kebenarannya dan mampu berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang
menjadi pegangannya.
 Guru Sebagai Pembimbing
Selain sebagai pendidik dan pengajar guru juga sebagai pembimbing.
Perkembangan anak tidak selalu mulus dan lancar, adakalanya lambat dan
mungkin juga berhenti sama sekali. Dalam kondisi dan situasi seperti ini
mereka perlu mendapatkan bantuan dan bimbingan. Sebagai upaya
membantu anak mengatasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi dalam
perkembangannya.

Sebagai pembimbing, guru perlu memiliki pemahaman yang seksama tentang


para siswanya, baik itu tentang segala potensi dan kelemahannya, masalah dan
kesulitan-kesulitannya. Serta segala latar belakangnya agar tercapai kondisi seperti
itu, guru perlu banyak mendekati siswa, membina hubungan yang lebih dekat dan
akrap, melakukan pendekatan serta mengadakan dialog-dialog secara langsung.

1.2.2. Peserta Didik


Dimyati dan Mudjiono ( 2006 : 22 ) dalam bukunya belajar dan pembelajaran,
mendefenisikan peserta didik atau siswa adalah subyek yang terlibat dalam
kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan menurut Aminuddin Rasyad
( 2000 :105 ), peserta didik (siswa) adalah seseorang atau sekelompok orang
yang bertindak sebagai pelaku, pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran
yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan.
1.2.3. Tujuan Pembelajaran
Pada hakekatnya  tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah
laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar,
seperti perubahan secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku ( over
behavior ) yang dapat diamati melalui alat indra oleh orang lain baik tutur kata,
motorik, dan gaya hidup.
1.2.4. Gaya Hidup
Untuk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum dan program
pembelajaran, maka kepala sekolah beserta guru-guru lainya untuk menjabarkan
isi kurikulum secara lebih rinci dan oprasional kedalam program tahunan,
semesteran, dan bulanan. Adapun program mingguan atau program satuan
pelajaran wajib di kembangkan guru sebelum melakukan kegiatan belajar
mengajar. Berikut prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :

 Tujuan yang dikehendaki harus jelas, oprasional mudah terlihat, ketepatan


program-program yang dikembangkan untuk mencapai tujuan. 
 Program ini harus sederhana atau fleksibel. 
 Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan
yang telah diterapkan 
 Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan jelas pencapaiannya 
 Harus ada koordinasi antara kompone pelaksana program disekolah ( Mulyasa,
2006 : 41 ).

1.2.5. Metode Mengajar


Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik,
karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara
mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa
akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga
diharapkan akan terjadi peribahan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya,
sopan santunnya, motorik dan gaya hidup.
1.2.6. Media
Pengajaran yang baik perlu ditunjang oleh pengunaan media pengajaran.
Berkenaan dengan media pengajaran ada yang mengartikan secara sempit,
terbatas pada alat bantu pengajaran atau alat peraga. Tapi ada pula yang
mengartikan secara luas termasuk juga sumber-sumber belajar selain buku,
jurnal, adalah perpustakaan, laboratorium, kebun sekolah, dan sebagainya.
1.2.7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
sampai bentuk akuntabilitas penyelengaraan pendidikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan ( UU Sisdiknas 2003, pasal 57 ). Sedangkan evaluasi hasil
belajar peserta didik untuk membantu aktivitas, kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan ( pasal 58 ).

1.3. Proses Pembelajaran yang efektif


Berikut ini dijelaskan mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh guru agar
pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif, yaitu :
a. Menguasai kurikulum dan perangkat penjabarannya
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam keseluruhan kegiatan pendidikan. Kurikulum adalah pemandu
program belajar mengajar, pelaksanaan, dan hasil belajar yang hendak dicapai.
Tanpa berpegang pada kurikulum, proses belajar mengajar tidak memiliki arah
dan tujuan.

b. Penguasaan materi setiap bidang studi


Bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan hendaknya dikuasai oleh
guru sehingga pelaksanaannya akan berjalan dengan lancar dengan baik. Selain
menguasai materi pelajaran, guru juga senantiasa dapat mengembang-kan dan
meningkatkan kemampuannya. Karena itulah sebenarnya guru sendiri adalah
seorang pelajar yang belajar secara terus menerus.Sebagai pengajar, guru harus
membantu perkembangan anak didiknya untuk memahami dan menguasai ilmu
pengetahuan. Untuk itu, guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk
senantiasa belajar pada berbagai kesempatan.

c. Penguasaan metode dan teknik penilaian


Guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila ia menguasai dan
mampu melaksanakan keterampilan mengajar dengan menggunakan berbagai
metode yang sesuai dengan pelajaran, tujuan, dan pokok bahasan yang
diajarkannya. Bahan belajar yang telah dikuasainya belum tentu dapat dicerna
oleh siswa dengan baik bila tidak disampaikan dengan baik pula. Proses
penyampaian ini tentu saja memerlukan kecakapan khusus dalam memilih dan
menggunakan metode mengajarnya. Dengan demikian, guru perlu menguasai
terhadap metode penyampaian agar para siswa tidak pasif, melainkan terlibat
secara aktif dalam interaksi belajar mengajar.Selain penguasaan metode
pengajaran, guru juga hendaknya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
cukup tentang alat-alat dan media pembelajaran sebagai alat bantu komunikasi
guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Tidak setiap media/alat sesuai
dengan setiap kondisi belajar mengajar sehingga diperlukan pula keterampilan
untuk memilih dan menggu-nakan serta mengusahakan media dengan baik.
memilih media pendidikan harus disesuaikan dengan tujuan, materi, metode serta
kemampuan guru dan minat siswa. Hal ini penting untuk diketahui karena metode
mengajar bersifat individual. Artinya, seorang guru mungkin dapat menggunakan
suatu metode dengan baik, sementara guru yang lain belum tentu
demikian.Penilaian merupakan komponen atau bagian yang tak terpisahkan dari
proses belajar mengajar. Penilaian bertujuan untuk memberikan umpan balik bagi
guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar maupun
bagi siswa sendiri dan orang tua siswa untuk mengetahui kemajuan belajar.
Kesalahan atau kelemahan dalam penyusunan alat-alat penilaian dapat
memberikan dampak yang negatif terhadap proses belajar mengajar.
d. Komitmen terhadap tugas
Komitmen yang mendalam terhadap tugas merupakan ciri pokok
profesionalisme seorang guru. kecintaan terhadap tugas diwu-judkan dalam
bentuk curahan tenaga, waktu, dan pikiran. bila guru menginginkan hasil belajar
yang lebih baik dan bermakna antara lain dapat dilakukan dengan kecintaan
terhadap siswa dan tugasnya.

e. Disiplin kerja
Penerapan disiplin yang baik dan kuat dalam proses pendidikan akan
menghasilkan mental, watak, dan kepribadian yang kuat.

2. Waktu Istirahat

2.1. Pengertian

Tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh ketengan tanpa
kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing
menyatakan fase kegiatan otak dan badanlah yang berbeda..

Dimana kebutuhan tidur dan istirahat yang sesuai sama pentingnya dengan
kebutuhan nutrisi dan olahraga yang cukup bagi kesehatan. Menurut Hodgson (1991)
kegunaan tidur masih belum jelas, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga
keseimbangan mental, emosional dan kesehatan.

2.2. Kebutuhan Tidur manusia


Menurut sebuah organisasi non-profit yang berada di amerika Serikat yaitu
National Sleep Foundation (NSF) ,merekomendasikan berapa lama waktu tidur pada
setiap usia berdasarkan para ahli terkait.

Berikut rekomendasi waktu ideal selama tidur berdasarkan usia:

1. Usia  0 – 3 bulan, 14 - 17 jam per hari


2. Usia 4-11 bulan, 12-15 jam per hari
3. Usia 1-2 tahun, 11-14 jam per hari
4. Usia 3-5 tahun, 10-13 jam per hari
5. Usia 6-13 tahun, 9-11 jam yang
6. Usia 14-17 tahun, 8-10 jam per hari
7. Usia 18-25 tahun, 7-9 jam per hari
8. Usia 26-64 tahun 7-9 jam per hari
9. Usia 65 ke atas yakni 7-8 jam per hari

Karena penelitian ini ditujukan bagi siswa-siswi SMA yang umumnya berusia
16-18 tahun. ,yang berarti pada seusianya siswa-siswi SMA harus seminimalnya tidur
selama 8 jam sehari.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya,
data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek
yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indera sehingga
peneliti harus benar-benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang
akan diteliti.

2. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti akan menggunakan angket sebagai sarana pengumpulan data. Dan
dilengkapi juga menggunakan literasi dari berbagai sumber seperti buku-buku
dan internet, yang berhubungan dengan pengamatan ini ,sehingga penulis
dapat memberikan hasil kesimpulan yang baik dan memuaskan.

3. Waktu dan Tempat Penelitian


Penulis menggunakan Angket sebagai sarana pengumpulan data yang jelas
dan akurat yang dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2018 hingga 24 Maret
2018 ,secara online melalui Google Forms ,pada link berikut.
https://docs.google.com/forms/d/1zohg3FeIfM4i-Q778ia-
BjCIXYaT_28efCXtILbI__w/edit

4. Populasi
Seluruh siswa siswi SMAN 2 JAKARTA

5. Responden Penelitian
Siswa-siswi SMAN 1 CILEUNYI yang mengisi angket yang telah disebarkan
secara online melalui social media. Terdiri dari :

 3 siswa/siswi kelas XII


 21 Siswa/siswi kelas XI
 Dan 8 siswa/siswi kelas X
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Hasil Angket
Angket yang disebar terdiri atas 6 pertanyaan yang dapat dilihat pada lampiran
“Pertanyaan kuisioner”

 26 dari 40 siswa sering tertidur di kelas.


 19 dari 21 mengikuti kegiatan diluar sekolah seperti bimbel , kegiatan
lingkungan dan juga club.
 26 dari 40 siswa merasa kesulitan mengikuti proses KBM di sekolah
disebabkan oleh mengantuk / kelelahan.
 7 dari 40 siswa selalu tidur diatas jam 12 malam , 9 dari 40 siswa tidur
diantara pukul 11.00-12.00 malam ,17 dari 40 siswa tidur diantara pukul
10.00-11.00 malam, dan 7 dari 40 siswa tidur pukul 9.00-10.00 malam.
 16 dari 40 siswa beralasan tidur malam karena mengerjakan tugas-tugas
sekolah , 5 dari 40 siswa beralasan belajar ,17 dari 40 siswa menyatakan
bermain games sedangkan 2 siswa lainnya menyatakan karena sudah bekerja.
 80% siswa yang mengisi angket menyatakan bahwa tugas-tugas guru
membuat mereka kelelahan ,12,5% mengatakan perjalanan dari sekolah ke
rumah membuat mereka kelelahan dan 7.5% mengatakan kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah membuat mereka kelelahan.

2. Analisa Data
Dari data-data dan teori yang didapat diketahui bila Siswa-siswi SMA
sekurang-kurangnya memiliki waktu tidur 8 jam per hari, dan diketahui bel awal
masuk sekolah berbunyi pada pukul 06.30 . sedangkan dari data yang diatas didapat
mayoritas siswa tidur pada pukul 10.00-11.00 . dan sekurang-kurangnya mereka
bangun dipukul 06.00 pagi. Tetapi apakah dengan waktu 30 menit sudah cukup untuk
seorang siswa melakukan aktivitas persiapan ke sekolah ditambah lagi dengan
perjalanan dari rumah ke sekolahnya. Dan terdapat 15 dari 40 siswa lainnya yang
tidur diatas pukul 10.00-11.00 malam, yang berarti siswa-siswi yang tertidur diatas
pukul 11.00 malam tersebut adalah siswa-siswi yang kurang waktu beristirahat/tidur.

80% siswa menyatakan tugas-tugas dari guru membuat mereka kelelahan dan
16 dari 40 siswa tersebut mengerjakan tugas-tugas itu hingga larut malam.
Mengerjakan tugas memanglah tanggung jawab dari seorang siswa tetapi dapat
dipastikan jika setiap manusia perlu waktu beristirahat / refreshing , beberapa siswa
memilih refreshing dari tugas-tugasnya dan kesibukannya dengan cara bermain
games. Ada kemungkinan bila 17 dari 40 siswa tersebut bermain games hingga larut
malam karena pada sore harinya dia sudah mengerjakan tugas-tugasnya.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar pada intinya memiliki tujuan yaitu siswa-
siswi yang mengikuti proses tersebut dapat menerima bekal / ilmu yang diberikan
dari guru sesuai dengan tuntutan kurikulum. Seorang guru berhak memberikan tugas
kepada siswanya dengan tujuan agar siswanya dapat mengulang kembali dan
mengasah kemampuannya atas apa yang telah dipelajari sebelumnya disekolah. Tapi
perlu ditekankan tugas seharusnya diberikan untuk mengulang kembali dan mengasah
kemampuan siswa terhadap yang telah dipelajari sebelumnya di kelas, maka jika tugas
tersebut mengganggu jam tidur / jam istirahat siswa dirumah akan menjadi tidak ada
gunanya, pada kemudian harinya siswa itu akan menjadi kelelahan dan mengantuk
saat menjalani Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah dan tidak dapat memperhatikan
dengan baik apa yang diajari guru-guru tersebut disekolah.

Sudah sepatutnya masalah jam tidur siswa-siswi disekolah diperhitungkan saat


merencanakan suatu kegiatan belajar mengajar disekolah, karena walau terlihat
sebagai masalah yang sepele ,justru masalah ini akan menjadi kendala yang besar dan
dapat mengganggu tujuan utama dari terlaksananya kegiatan belajar mengajar itu
sendiri.

2. Saran
Kepada para guru terhormat sebaiknya lebih memperhatikan lagi tugas-tugas
yang diberikan kepada siswa-siswinya. Perlu dipertimbangkan apabila tugas terlalu
berat dapat mempengaruhi pola tidur siswa-siswinya. Namun perlu disadari bahwa
guru yang professional adalah guru yang tidak hanya mendidik muridnya dengan ilmu
pengetahuan tetapi juga menyiapkan muridnya untuk dikemudian hari dengan salah
satu caranya adalah displin mengerjakan tugas.

Kepada para peserta didik sebaiknya lebih dapat membagi-bagi waktu dengan
lebih baik. Untuk lebih mengutamakan tugas dan tanggung jawab disbanding bermain
game ataupun hiburan-hiburan lainnya. Karena pola tidur yang sehat sama pentingnya
dengan nutrisi makanan yang diperlukan bagi tubuh.
LAMPIRAN
LAMPIRAN PERTANYAAN KUISIONER
CATATAN KAKI
o Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Pengertian, komponen, Kakekat, dan
Faktor, http://www.sarjanaku.com/2012/09/pelaksanaan-proses-belajar-
mengajar.html : 25 maret 2018
o Drs. MARIJAN, Strategi dan Efektivitas Pembelajaran
di Sekolah, diakses dari
https://enewsletterdisdik.wordpress.com/2010/08/20/strategi-dan-efektivitas-
pembelajaran-di-sekolah/ : 25 maret 2018
o Sukasmo Kasmo, Upaya ke Arah Efektivitas Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah,
diakses dari https://www.kompasiana.com/sukasmo/upaya-ke-arah-efektivitas-
kegiatan-belajar-mengajar-di-sekolah_55283c24f17e61fa2d8b457f : 25 maret
2018
o Delvit Grafelly, Berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan manusia dalam sehari?,
diakses dari https://www.techno.id/science/berapa-lama-waktu-tidur-yang-
dibutuhkan-manusia-dalam-sehari-150320r.html : 25 maret 2018
o Waktu Tidur Ideal Sesuai Usia , diakses dari
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/02/waktu-tidur-ideal-sesuai-usia :
25 maret 2018
o PENGERTIAN TIDUR MENURUT PARA AHLI , diakses dari
http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-tidur-menurut-para-ahli.html : 25
maret 2018
o Sekolah Menengah Atas , diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atas : 25 maret 2018
LAMPIRAN PERTANYAAN KUISIONER

Anda mungkin juga menyukai