Anda di halaman 1dari 59

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG


MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V
SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL
KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :
KRISNAWATI NUR ZAMZAM
X4711088

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2012

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Krisnawati Nurzamzam
NIM : X4711088
Program Studi : PENJASKESREK

Menyatakan bahwa skripsi berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL


BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA
SISWA KELAS V SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL
KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012“ ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri yang penulis ambil dari
pengalaman selama kegiatan pelaksanaan tindakan kelas. Selain itu diambil pula
sumber informasi dan pengalaman kerja selama menjadi guru di Sekolah Dasar
yang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapatdibuktikan bahwa skripsi ini
hasil jiplakan orang lain saya bersedia menerima sanksi atas perbuatannya.

Surakarta, Juli 2012


Yang membuat pernyataan

Krisnawati Nurzamzam

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG


MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V
SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL
KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2011 / 2012

Oleh
KRISNAWATI NURZAMZAM
X4711088

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan PendidikanOlahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SURAKARTA
commit to user
2012

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi,
Fakultas Kekuguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.H.Agus Margono, M.Kes Pomo Warih Adi,Spd.M.Or


NIP.19580822 198403 1 002commit to userNIP.19821225 200812 1 002

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari Senin

Tanggal 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

( Nama Terang ) (Tanda Tangan)

Ketua Drs. Heru Suranto, M.Pd .........................

Sekretaris Singgih Hendarto, S.Pd.M.Pd .........................

Anggota I Drs Agus Margono, M.Kes .........................

Anggota II Pomo Warih Adi, S.Pd.M.Or .........................

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembantu Dekan 1

Prof.Dr.H.rer.nat.Sajidan, M.Si
NIP : 19660415 199103 1 002
commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Krisnawati Nurzamzam 2012. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJA


LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
KELAS V SD N 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL
KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2011 / 2012.
Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Juli 2012.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas


pembelajaran lari sambung dengan pendekatan bermain dengan menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (classroom action research), pertemuan dalam
penelitian ini berjumlah dua kali dan setiap pertemuan menunjukkan tahapan
perkembangan proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lari
sambung. Subjek penelitian ini adalah siswa SD N 05 Semingkir Kecamatan
Randudongkal Kabupaten Pemalang kelas V tahun ajaran 2011/2012 dengan
jumlah siswa 22 dengan rincian 13 Putra dan 9 Putri.
Instrument yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini
adalah lembar pengamatan, kartu ceria dan tes unjuk kerja siswa. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Dari hasil analisis yang diperoleh, terdapat peningkatan hasil belajar
siswa dari kondisi awal ke setelah tindakan kelas, dimana nilai rata-rata
pembelajaran lari sambung pada kondisi awal 40% atau ketuntasan hasil belajar
siswa hanya 8 siswa dari 22 siswa, setelah dilakukan tindakan kelas, ketuntasan
hasil belajar siswa meningkat menjadi 80, 30 % atau 18 siswa dari 22 siswa,
sehingga peningkatan dari kondisi awal ke setelah tindakan kelas sebesar 40%
diukur dari KKM 75.

Kata Kunci : Hasil belajar, lari sambung, pendekatan bermain.

commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

v “Dan sesungguhnya Kami (Allah ) telah menurunkan kepadamu ayat-ayat


yang jelas dan tidak ada yang ingkar kepadaNya melainkan orang-orang
yang fasik” ( QS Albaqarah 99 )
v “Pengetahuan adalah warisan yang masih mulia, budi pekerti ibarat
pakaian yang baru dan pikiran ibarat cermin yang bening” ( Ali bin Abi
Thalib )
v Tiada doa yg lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai
v Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua
(Aristoteles)
v Dalam pendidikan kehidupan pikiran berangsur secara bertahap dari
percakapan – percakapan ilmiah menuju teori – teori intelektual, menuju
perasaan spiritual, dan kemudian sampai pada Tuhan ( Kahlil Gibran ).

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBEHAN

Puji syukurku padamu ya Allah ku persembahkan karya tulis ini kepada :

Bapak dan Ibu

Yang telah merawat, membimbing dan mendidik dengan hati yang bening
tulus ikhlas agar menjadi manusia yang berguna bagi Nusa Bangsa dan
Agama.

Abdul Hakim, S.Hi , Suami

Yang selalu mendampingi, mendukung dan memberiku motivasi serta


semangat untuk terus menerus berkarya.

Rahmi Zahiyatul Mumtaz


Anakku tercinta , terima kasih atas ketulusan hati doamu

Rekan-rekan guru penjas


Yang punya perhatian untuk keberhasilan pendidikan bangsa, khususnya
pendidikan jasmani.

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah
memberikan ilmu, inspirasi dan kemuliaan .Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJA
LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI 05 SEMINGKIR KECAMATAN RANDUDONGKAL
KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2011 / 2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.H.Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. H.Mulyono, M.M, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan
dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Waluyo, S.Pd.M.Or, Ketua Program Jurusan Pendidikan Olahraga
Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Agus Margono, M.Kes, sebagai dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar.
5. Pomo Warih Adi, S.Pd.M.Or, sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK UNS Surakarta yang secara tulus
menularkan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Kepala SD N 05 Semingkir yang telah memberikan kesempatan dan


tempat guna pengambilan data dalam penelitian
8. Keluargaku yang selalu memberikan semangat.
9. Sahabat-sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal
Kabupaten Pemalang yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
Sebagai penutup semoga semua pihak yang membantu selesainya

skripsi ini mendapat balasan yang setimpal serta mendapat pahala dari Allah

SWT. Penulis,sebagai peneliti sangat menerima saran-saran dari teman-teman

demi untuk perbaikan pada langkah-langkah selanjutnya. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia pada

umumnya, dan Pendidikan Jasmani pada khususnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Krisnawati Nurzamzam

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...............................................................................................................i
PERNYATAAN..................................................................................................ii
PENGAJUAN SKRIPSI ....................................................................................iii
PERSETUJUAN .................................................................................................iv
PENGESAHAN .................................................................................................v
ABSTRAK .........................................................................................................vi
PERSEMBAHAN ..............................................................................................viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xv

BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................1


A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................3
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................4

BAB II. KAJIAN TEORI.................................................................................5


A. Kajian Pustaka ..............................................................................5
1. Lari Sambung .........................................................................5
a. Nomor-nomor Lari .............................................................5
b. Pengertian Lari ...................................................................6
c. Teknik dasar Lari Sambung ..............................................7
2. Pembelajaran ..........................................................................8
a. Hakekat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ......................8
b. Konsep Pembelajaran ........................................................9
3. Pembelajaran dengan pendekatan bermain ............................10
commit
a. Teori Bermain to user
................................................................... 10

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Fungsi Bermain dalam Pendidikan ...................................11


4. Pendekatan Bermain dalam Lari Sambung.............................12
5. Macam Pendekatan Bermain Lari Sambung ..........................13
B. Kerangka Berfikir .........................................................................16

BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................17


A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................17
1. Tempat Penelitian ................................................................17
2. Waktu Penelitian .................................................................17
B. Subjek Penelitian ........................................................................17
C. Sumber Data ...............................................................................18
D. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data ..........................................18
E. Analisis Data ..............................................................................18
F. Prosedur Penelitian .....................................................................19
G. Proses Penelitian .........................................................................20
1. Uraian rancangan Rancangan Siklus I ................................21
2. Uraian rancangan Rancangan Siklus II ...............................24
H. Indikator Capaian Penelitian .......................................................26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................27


A. Deskripsi Pra Tindakan ..............................................................27
B. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................28
Siklus 1 .......................................................................................28
a. Perencanaan Tindakan ........................................................28
b. Pelaksanaan Tindakan ........................................................29
c. Observasi dan Intepretasi ....................................................33
d. Analisis dan Refleksi Tindakan ..........................................36
C. Perbandingan Kondisi Awal Dengan Hasil Siklus I ...................36
D. Pembahasan ................................................................................37

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................42


A. Simpulan .....................................................................................42
commit to user
B. Implikasi ..................................................................................... 42

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Saran ...........................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................42
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................43

commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Cara Memegang Tongkat ................................................................................8
2. Estafet Mengelilingi Barisan ...........................................................................14
3. Tengok Belakangmu .......................................................................................15
4. Kerangka Berfikir ...........................................................................................16
5. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...........................................................20
6. Uraian Rancangan Tindakan Kelas .................................................................22
7. Selisih Hasil Peningkatan Pembelajaran .........................................................37

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Data Kondisi Awal .......................................................................................... 2
2. Ekspresi Siswa................................................................................................. 2
3. Data Rencana Kegiatan .................................................................................. 17
4. Prosentase Indikator Capaian Keberhasilan Lari Sambung ............................ 26
5. Deskripsi data awal hasil belajar lari sambung ............................................... 28
6. Hasil Presentase Penilaian Afektif Lari Sambung siklus I ............................... 34
7. Hasil Presentase Penilaian Kognitif Lari Sambung Siklus I ............................ 35
8. Hasil Presentase Penilaian Psikomotor Lari Sambung Siklus I ...................... 35
9. Hasil Rekapitulasi Deskripsi data akhir ......................................................... 35
10. Perbandingan Hasil Belajar lari sambung sebelum dan sesudah diberikan
metode bermain .............................................................................................. 36
11. Deskripsi Hasil Penelitian dari kondisi awal ke Siklus I ............................... 36

commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. RPP Siklus I ........................................................................................... 45


2. RPP Siklus II ......................................................................................... 53
3. Daftar Nama Siswa ................................................................................ 61
4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa ......................................... 62
5. Format Observasi Pembelajaran Lompat Jauh Siklis I ......................... 63
6. Daftar Absen Siswa Pertemuan Siklus I ................................................ 65
7. Rekapitulasi Kepuasan Siswa Kondisi Awal ........................................ 67
8. Lembar Penilaian Kondisi Awal Siswa ................................................ 68
9. Lembar Hasil Penilaian Afektif Siklus I................................................ 70
10. Lembar Hasil Penilaian Kognitif Siklus I ............................................. 71
11. Lembar Hasil Penilaian Psikomotor Siklus I......................................... 72
12. Rekapitulasi Kepuasan Siswa Siklus I .................................................. 74
13. Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 75
14. Surat Keterangan .................................................................................. 76

commit to user

xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tehnik dan strategi
permainan/olahraga, internalisasi nilai – nilai (sportivitas, jujur kerjasama, dll).
Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-
metodik, sehingga aktifitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai
pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif,
inovatif, terampil, meningkatkan serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Sesuai dengan karakteristik siswa SD, usia 7 – 13 tahun kebanyakan dari mereka
cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan
pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan
karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada usia tersebut seluruh aspek
perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotor dan afektif mengalami
perubahan.
Lari Sambung merupakan cabang pembelajaran atletik yang kurang
dapat diminati oleh siswa, hal ini terlihat kurangnya antusiasme siswa dalam
mengikutinya. Peneliti mengamati selama proses pembelajaran lari sambung,
banyak siswa kurang dapat menguasai ketrampilan teknik lari sambung dengan
baik. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang salah satunya
kreatifitas guru pendidikan jasmani dalam mengembangkan metode pembelajaran
yang sederhana, sehingga tercipta suasana yang menyenangkan. Salah satu
pendekatan dalam pembelajaran yang dapat digunakan dalam hal ini adalah
pendekatan bermain.
Tabel 1. Deskripsi awal hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V
SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun
Pelajaran 2011/2012.

commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 1. Data Kondisi Awal


Rentang Presentase
Ket Kriteria Jml Siswa
Nilai (%)
80 – 85 Baik Sekali Tuntas 0 0
76 – 79 Baik Tuntas 5 27
70 – 75 Cukup Tuntas 3 14
66 – 69 Kurang Tidak Tuntas 8 36
60 – 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 6 27
∑ 22 100

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD Negeri 05


Semingkir kelas V siswa di kelas tersebut masih mengalami kesulitan dalam
melakukan lari sambung. Secara umum, siswa memiliki kemampuan menengah
ke bawah, disamping beberapa anak memiliki intelegensi di atas rata-rata. Dalam
sebuah observasi kelas, dapat diketahui bahwa anak kelas V tidak memiliki
motivasi tinggi terhadap pelajaran pendidikan jasmani. Masih tampak beberapa
siswa yang ngobrol karena terlalu lama menunggu giliran, malas dalam
mengerjakan yang di berikan guru. Hasil observasi yang diperoleh selama
observasi awal, rata-rata nilai kelas menunjukkan angka 40 % adalah 8 siswa
yang tuntas dari 22 siswa. Sedangkan standar Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan adalah 75. Besar nilai tersebut menjadi bukti bahwa hasil
belajar siswa di kelas V belum mencapai Kriteria Ketuntansan Minimum (KKM)
nilai 75. Disamping itu dapat dilihat dari rekap hasil kepuasan siswa terhadap
proses pembelajaran lari sambung adalah :

Tabel 2 : Ekspresi Siswa


No Ekspresi Siswa Keterangan Jumlah Siswa
1 Siswa senang 8
2 Siswa biasa-biasa saja 10
3 Siswa tidak senang 4
Jumlah commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pembelajaran yang dilakukan diatas kurang berhasil, ini disebabkan


siswa selalu meniru apa yang dikatakan dan dicontohkan guru dalam
pembelajaran sehingga siswa kurang mengeksplorasi kemampuan pada dirinya
dalam mengembangkan sebuah materi sesuai dengan bakat atau pengetahuan
yang dimilikinya dan siswa merasa kesulitan mengemilinasi rasa takut dan malu
dalam mengungkapkan pendapat yang siswa miliki sehingga menghambat dalam
proses pembelajaran mengakibatkan proses komunikasi pembelajaran
berlangsung dalam satu arah saja yaitu hanya menyampaikan materi yang
dibutuhkan dalam kompetensinya tetapi tidak mau menerima masukan yang
datangnya dari luar, siswa atau orang lain sehingga siswa hanya menerima apa
yang diinformasikan atau disampaikan oleh guru.Artinya proses pembelajaran
belum melibatkan anak secara aktif, guru masih menjadi pusat, kurangnya model
pembelajaran, gaya yang mengakjar yang sifatnya monoton dan media
pembelajaran yang kurang terpenuhi.
Berdasarkan pengamatan dan uraian di atas, peneliti bertujuan
mengambil judul yang berkaitan dengan permainan Lari sambung. Judul yang
akan peneliti tuliskan adalah “ Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Lari sambung
melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V SD Negeri 05 Semingkir
kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkan
hasil balajar lari sambung pada siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir tahun
ajaran 2011/2012
C. Tujuan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah bertujuan untuk
meningkatkan proses minat dan partisipasi siswa dalam mengikuti pokok bahasan
atletik lari sambung melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri
05 Semingkir tahun ajaran 2011/2012.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam menerapkan
strategi pembelajaran yang menyenangkan, khususnya untuk meningkatakan
minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran atletik lari sambung.

2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah dalam
mengikuti pembelajaran atletik lari sambung dengan menerapkan metode
bermain.
3. Dengan hasil penelitian tindakan kelas ini membantu memperbaiki
pembelajaran pendidikan jasmani disekolah.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Lari Sambung

a. Nomor – Nomor Lari


Nomor-nomor yang dilombakan dalam atletik meliputi : jalan, lari,
lompat dan lempar. Pada umumnya nomor-nomor yang dilombakan dalam cabang
olahraga atletik adalah berbeda antara wanita dan pria. Baik dalam jarak jauh,
jalan cepat, lompat dan lempar. Nomor atletik yang dilombakan sebagai berikut :
a) Jalan cepat : 3 km, 5 km, 10 km, dan 20 km ( untuk wanita ).10m, 20 km,
30 km, 50 km ( untuk pria ).
b) Lari : 100m, 200m, 400m, 800m, 1500m, 3000m, 5000m, 10000m, estafet,
marathon ( untuk wanita ).
c) Lempar : lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru, lontar martil.
d) Lompat : lompat tinggi, lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi galah.
e) Panca lomba.
f) Sapta lomba.

b. Pengertian Lari Sambung


Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua. Olahraga ini
dilakukan oleh manusia sejak jaman purba. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya
manusia dimuka bumi ini atletik sudah ada. Hal ini karena gerakan seperti
berjalan, berlari, melompat dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Menjalankan adalah sarana penggerak
terestrial memungkinkan manusia atau binatang untuk bergerak cepat dengan
berjalan kaki. Hal ini hanya ditetapkan dalam bentuk atletik sebagai kiprah di
mana pada titik-titik teratur selama siklus menjalankan kedua kaki dari tanah. Hal
ini berbeda dengan berjalan, di mana satu kaki selalu bersentuhan dengan tanah,
kaki disimpan kebanyakan lurus dan pusat gravitasi kubah atas kaki dalam mode
pendulum terbalik. [1] Sebuah fitur karakteristik dari tubuh berjalan dari sudut
commit to user
pandang mekanika pegas-massa, adalah bahwa perubahan energi kinetik dan

5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

potensial dalam langkah yang terjadi secara simultan, dengan penyimpanan energi
yang dicapai oleh tendon otot kenyal dan elastisitas pasif. [2] berjalan dapat
merujuk kepada salah satu dari berbagai kecepatan mulai jangka dari jogging
untuk berlari.
Nenek moyang umat manusia mengembangkan kemampuan untuk
menjalankan empat dan satu juta setengah tahun yang lalu, mungkin untuk
berburu binatang. Berjalan Kompetitif tumbuh dari festival keagamaan di
berbagai daerah. Rekaman tanggal balap yang kompetitif kembali ke Games
Tailteann di Irlandia pada 1829 SM, sedangkan Olimpiade pertama yang tercatat
terjadi pada 776 SM. Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya
bertujuan untuk meneruskan berita yang elah diketahui sejak lama. Di Yunani,
estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan
untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api Olimpiade
berasal dari tradisi Yunani tersebutLari estafet 4x100 meter dan 4x400 meter bagi
pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade
tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4x100 meter bagi wanita sejak tahun 1928
menjadi nomor Olimpiade dan 4x400 meter dilombakan sejak tahun 1972.
Lari sambung adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai
dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari sambung adalah
kecepatan. Kecepatan dalam lari sambung adalah hasil kontraksi yang kuat dan
cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan
sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi.
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam satu
regu lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai
pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari
pelari kesatu kepada pelari berikutnya. Nomor lari sambung yang sering
diperlombakan adalah nomor 4x100 meter dan nomor 4x400 meter. Dalam
melakukan lari sambung bukan teknik lari saja yang perlu diperhatikan, tetapi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pemberian dan menerima tongkat di zona (daerah) pergantian seperti penyesuaian


jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
Seorang pelari sambung (sprinter) yang potensial bila dilihat dari
komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch)
lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro
dibanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai
10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari sambung itu dilahirkan
/ bakat bukan dibuat.

c. Teknik dasar Lari sambung


Lari sambung biasa disebut lari estafet atau lari beregu yang terdiri dari
empat orang pelari. Lari ini di lakukan bersambung dan bergantian membawa
tongkat sampai finish.
1) Lari estafet : terdiri dari empat orang pelari, keberhasilan yang dicapai sangat
ditentukan pada saat melakukan pergantian estafet. Suatu tim pelari harus
memilki pelari tercepat dan mampu melakukan pergantian tongkat dengan
sempurna.
2) Pergantian tongkat estafet : terbagi menjadi dua yaitu
- Pergantian tongkat estafet tanpa melihat (non visual) yaitu cara pelari
menerima tongkat tanpa melihat kepada yang memberi tongkat estafet.
- Pergantian tongkat estafet dengan cara melihat (visual) yaitu cara pelari
menerima tongkat dengan melihat ke belakang.
3) Pemberian dan penerimaan tongkat
- Dari bawah jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka
penerima menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan
tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan
penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke
bawah.
- Dari atas jika pemberi memberi tongkat dengan tangan kiri maka
penerima juga menggunakan tangan kiri.
- Pergantian tongkat berlangsung didalam daerah pergantian yang
commit to user
panjangnya 20 meter.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

- Pergantian tongkat yang terjadi diluar daerah pergantian akan terkena


diskualifikasi.
4) Cara memegang tongkat. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan
dipegang tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh
pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat
berikutnya. Bagi pelari perta
pertama
ma tongkat harus dipegang dibelakang garis start
dan tidak menyentuh garis start.
5) Hal-hal
hal yang diperhatikan dalam lari estafet
a. Pemberian tongkat harusnya bersilang, pelari 1 dan 3 memegang tongkat
pada tangan kanan,, pelari 2 dan 4 menerima pada tangan kiri.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan keistimewaan masing
masing-masing
pelari.
c. Jarak penantian pelari 2, 3 dan 4 harus diukur dengan tepat.
d. Setelah memberi tongkat jangan segera keluar dari lintasan

Gambar 1. Cara Memegang Tongkat

2. Pembelajaran

a. Hakekat pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani amat
berbeda pelaksanaanya dari pembelajaran mata pelajaran lain. Pendidikan jasmani
adalah “pendidikan melalui aktifitas jas
jasmani”.
mani”. Dengan berpartisipasi dengan
aktifitas fisik, siswa dapat
menguasai ketrampilan dan pengetahuan,
commit to user
mengembangkan apresiasi estetis, mengembangkan ketrampilan generik serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

nilai dan sikap yang positif, dan memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan
pendidikan jasmani.
Memang pada dasarnya program jasmani memiliki kepentingan yang
relatif yang sama dengan program pendidikan yang lainnya dalam hal ranah
pembelajaran, yaitu sama-sama mengembangkan tiga ranah utama, psikomotor,
afektif, dan kognitif. Namun demikian ada satu kekhasan dan keunikan dari
program Penjas yang tidak dimiliki oleh program pendidikan, yaitu dalam hal
pengembangan wilayah psikomotor yang biasanya dikaitkan dengan tujuan
mengembangkan kebugaran jasmani anak dan pencapaian ketrampilan geraknya.

b. Konsep pembelajaran
Pengajaran konsep gerakdalam pengajaran penjas sudah semakin penting
dan sudah menjadi trend di Negara-negara maju. Trend ini didasari kepercayaan
bahwa pengajaran konsep akan membantu siswa dalam pembelajaran penjas
secara keseluruhan, terutama dengan memilih isi atau materi yang dapat ditransfer
pada situasi lain yang identik. Misalnya jika anak sudah menguasai konsep
tentang bagaimana menerima data dalam satu situasi, maka mereka akan mampu
menerapkan konsep pada situasi lain seperti pada saat menangkap, menghentikan,
mendarat. Kemampuan mentransfer tersebut adalah factor yang sangat penting
baik dalam pola pembelajaran mandiri maupun pemecahan masalah.
Istilah konsep gerak menunjuk pada gagasan kognitif yang memiliki
transfer. Konsep gerak dalam pendidikan jasmani dapat berupa sebuah label atau
nama suatu kelompok respon gerak, seperti menangkap, melempar atau
perpindahan tempat (lokomotor) yang benar-benar hanya sebuah nama dari
ketrampilan gerak yang bisa digunakan dalam berbagai situasi. Untuk mengenal
label atau nama siswa akan dihadapkan pada keharusan memahami cirri, jenis
serta syarat yang harus dipenuhi agar gerak layak disebut sesuatu.
Dipihak lain konsep gerak dapat berupa gagasan dan prinsip yang
berhubungan dengan gerak. Gagasan dan prinsip ini benar-benar bersifat kognitif
dan dapat diterapkan pada konteks dan situasi yang berbeda. Seperti konsep
penyerapan daya yang disinggung diatas.
commit to user
Terdapat 6 kategori konsep yang berguna dalam pendidikan jasmani, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

- Rangkaian aksi (action words).


- Kualitas gerak (movement qualities).
- Prinsip gerak (movement principles).
- Strategi gerak (movement strategies).
- Pengaruh gerak (movement effects).
- Emosi gerak (movement affects).

3. Pembelajaran dengan Pendekatan Bermain

a. Teori – teori Bermain


Pendekatan permainan adalah suatu proses penyampaian pengajaran dalam
bentuk bermain tanpa mengabaikan materi inti. Permainan yang dimaksud adalah
permainan kecil yang materinya disesuaikan dengan standar kompetensi
kurikulum. Permainan kecil ini dapat digunakan untuk mengajar atletik, senam
dan cabang olahraga lainnya yang hubungannya dengan pendidikan jasmani.
Menurut (Soetoto Pontjopoetro, dkk : 2007) teori-teori dalam bermain yang
dikemukakan para ahli diantaranya :
1) Teori kelebihan tenaga dari Hebert Spencer isinya mengatakan tenaga
berlebihan yang ada pada anak menuntut jalan keluar dan dapat disalurkan
dalam permainan.
2) Teori Rekreasi dari Scaller dan Lazarus mengungkapkan bahwa permainan
itu adalah keasikan yang bukan dalam bentuk bekerja dan bermaksud
untuk bersenang-senang dan beristirahat.
3) Teori Atavisme dari Stanley Hall menerangkan bahwa permainan anak itu
adalah ulangan dari kehidupan nenek moyangnya. Teori ini boleh
dikatakan sesuai dengan pendapat Hayckel yang menetapkan bahwa
menurut Hokum dasar biogenis tiap-tiap anak itu mengulangi perbuatan
nenek moyangnya.
4) Teori persiapan / latihan dari Groos isinya memandang bermain sebagai
bentuk latihan manusia belum dewasa untuk menyiapkan fungsi bagi
keperluan hidup.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

5) Teori dari Katarsis dari Ariestoteles memandang bermain itu sebagai


saluran untuk menyalurkan segala emosi yang tertahan dan menyalurkan
emosi yang tidak dapat dinyatakan kearah yang baik.
6) Teori Fantasi dari Claparade, anak itu bermain karena dalam kehidupannya
sehari-hari tidak dapat kepuasan, sehingga ia melarikan diri kedalam
fantasi di dalam permainannya, tempat ia dapat melaksanakan segala
kehendak dan kemauannya, menjadi raja berkuasa dan sebagainya.
7) Teori Relaksasi dari Patrick bermain adalah cara untuk melepaskan diri
dari segala beban kehidupan dan segala macam paksaan. Bermain
menimbulkan kepuasan, menghilangkan ketegangan dan tekanan yang ada
pada diri pribadi.
8) Dari beberapa teori diatas maka dalam pendidikan jasmani untuk anak
harus lebih menekankan kepada aspek permainan daripada teknik cabang
olahraganya karena bermain adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
setiap manusia pada umumnya dan siswa khususnya.

b. Fungsi Bermain Dalam Pendidikan


Menurut Andang Ismail dalam bukunya Education Games, menyatakan
fungsi permainan edukatif adalah sebagai berikut:
a) Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran
bermain sambil belajar
b) Merangsang pengembangan daya pikir, dan daya cipta dan bahasa agar
dapat menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik
c) Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman
dan menyenangkan
d) Meningkatkan kualitas pembelajaran anak
Bermain memiliki peranan yang penting dalam perkembangan anak pada
hampir semua bidang perkembangan fisik-motorik, bahasa, intilektual, moral,
sosial, maupun emosional.
1. Kemampuan Motorik
Berbagai penelitian menunjukan bahwa bermain memungkinkan anak bergerak
commit to user
secara bebas sehingga anak mampu mengembangkan kemampuan motoriknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

Pada saat bermain anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan
menjadi suatu keseimbangan.
2. Kemampuan Kognitif
Menurut Piaget, anak belajar memahami pengetahuan dengan berinteraksi
melalui obyek yang ada di sekitarnya. Bermain memberikan kesempatan
kepada anak untuk berinteraksi dengan obyek.
3. Kemampuan Aktif.
Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan diperkenalkan oleh teman
bermain sedikit demi sedikit, tahap demi tahap sampai setiap anak memahami
aturan bermain. Oleh karena itu, bermain akan melatih anak menyadari adanya
aturan dan pentingnya memahami aturan. Hal itu merupakan tahap awal dari
perkembangan moral (afeksi).
4. Kemampuan Bahasa
Pada saat bermain anak dapat menggunakan bahasa, baik untuk berkomunikasi
bersama temannya maupun sekedar menyatakan pikirannya (thinking alound).
5. Kemampuan Sosial
Pada saat bermain anak berinteraksi dengan yang lain. Interaksi tersebut
mengajarkan anak cara merespon, memberi dan menerima, menolak atau setuju
dengan ide dan perilaku anak lain.

4. Pendekatan Bermain dalam Lari Sambung

Berlangsungnya aktivitas bermain khususnya pada anak-anak, tidak hanya


terjadi pada olahraga permainan saja. Dalam aktivitas bermain tersebut tidak lepas
dari gerak-gerak yang ada dalam lari sambung. Oleh karena itu pembelajaran lari
sambung dengan pendekatan bermain merupakan suatu upaya agar anak
menyukai pelajaran Lari Sambung
Lari Sambung secara bermain dapat menggugah perhatian anak-anak dan
dapat memfasilitasi semua tingkat keterampilan yang ada pada kelas yang kita
ajar. Permainan lari sambung tidak berarti menghilangkan unsur keseriusan,
mengabaikan unsur ketangkasan atau menghilangkan substansi pokok materi lari
sambung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

Kegiatannya didominasi oleh pendekatan eksplorasi dalam suasana


kegembiraan dan diperkuat oleh pemenuhan dorongan berkompetisi sesuai dengan
tingkat perkembangan anak. Bermain dalam lari sambung sebetulnya tidak
dikenal batasan tingkat pendidikan, yang membedakan barangkali adalah jenis
permainan, berat ringannya, bobot permainan serta kemampuan pemahaman anak
untuk melakukannya.
Lari sambung yang berorientasi bermain dapat mengembangkan berbagai
dimensi seperti diungkapkan oleh Hans Katzenbogner/Michael Medler dalam
Yoyo Bahagia, dkk, 2000 : 57), yaitu : “dapat mengembangkan dimensi
permainan, mengembangkan berbagai variasi gerakan, dimensi irama,
kemungkinan kompetisi serta mengembangkan dimensi pengalaman. Unsur yang
terkandung dalam permainan adalah kegembiraan atau keceriaan. Tanda-tanda
menuju ke arah permainan yang menggembirakan tersebut antara lain: (1)
menempatkan diri pada situasi, gerakan dan irama. (2) menanamkan kegemaran
berlomba atau berkompetisi dalam situasi persaingan yang sehat, penuh tantangan
dan kegembiraan. (3) unsur kegembiraan dan kepuasan harus tercermin dalam
bentuk praktek. (4) memberikan kesempatan untuk memamerkan kemampuan
atau ketangkasan yang dikuasainya. (Yoyo Bahagia, dkk, 2000 : 57).
Permainan lari sambung berujud manakala unsur kegembiraan dalam
praktek merasuk ke dalam diri subyek. Dengan demikian maka aktivitas bermain
lari sambung dalam penyajian materi lari sambung harus menjadi salah satu alasan
bagi guru penjas karena dapat membangun serta membangkitkan motivasi siswa
dalam mengikuti pelajaran tersebut.

5. Macam-macam Pendekatan Bermain Lari Sambung

1) Estafet Mengelilingi Barisan


Jumlah pemain : tidak terbatas
Alat yang digunakan : sapu tangan/tongkat/simpai
Tempat : dibangsal senam, atau dihalaman atau dilapangan
Susunan Kelas : lihat gambar

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

Gambar 2. Estafet Mengelilingi Barisan

, ,

, ,

, ,

, ,

Semua garis-garis dapat dibuat dengan cara mencoretkan kapur ke lantai,


atau dengan tali, atau dengan bilah, atau dengan benda-benda lainnya yang tidak
membahayakan siswa waktu bermain.

Aturan Permainan:
Anak-anak dibariskan menjadi empat syaf atau lebih tergantung jumlah
murid. Setiap syafnya supaya menempati tempat yang telah ditentukan
sebelumnya. Setiap syafnya mengambil jarak kurang lebih satu meter dengan
teman sesyafnya. Kemudian guru memberi lingkaran dilantai yang ditempati di
ujung-ujung barisan setiap syafnya. Lingkaran ini akan mengendalikan jarak
tempuh dari masing-masing regu. Jika tidak ada tanda ini, ada kemungkinan
panjang regu makin pendek, sehingga permainan menjadi kurang adil.

Tugas anak-anak adalah lari mengelilingi barisan dengan tujuan dapat


segera memindahkan tongkat/sapu tangan/benda lainnya kepada pelari berikutnya.
Yang menjadi pelari berikutnya adalah teman yang berdirinya paling dekat
dengan pelari pertama. Pelari pertama adalah orang yang berdiri psling ujung.
Semus pelari harus mengelilingi lingkaran yang ada di ujung. Semua pelari harus
mengelilingi lingkaran yang ada di ujung sebelah luarnya.

Bila aba-aba telah diberikan oleh guru, pelari pertama segera mamulai
permainannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

2) Tengok Belakangmu
Jumlah pemain : tidak terbatas
Alat yang digunakan : sapu tangan/tongkat/simpai
Tempat : dibangsal senam, atau dihalaman atau dilapangan
Susunan Kelas : lihat gambar

Gambar 3. Tengok Belakangmu

X X
X X
X
X
X X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X
X
X
X
X X
X X X

Aturan Permainan
Anak-anak dibariskan ditengan ruangan/lapangan membentuk lingkaran.
Salah seorang anak ditunjuk guru untuk menjadi pembawa tongkat/sapu tangan.
Seorang lagi ditunjuk menjadi pengejar pembawa sapu tangan. Pembawa
saputangan dapat melimpahkan tugasnya kepada salah seorang yang berdiri
dilingkarang dengan jalan meletakkan saputang dibelakang tumit yang dituju.
Pembawa saputangan hanya boleh lari disebalh luar lingkaran, sedang pengejar
dapat mengambil jalan pintas ditengah lingkaran. Jika pembawa saputangan dapat
tertangkap pleh pengejar, maka permainan dimulai lagi, pengejar menjadi
pembawa, dan pembawa menjadi pengejar. Dapat juga guru menunjuk anak yang
lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

Bila persiapan telah selesai, guru dapat memberikan tanda bahwa


perlombaan dimulai. Permainan ini diusahakan agar ada pemerataan baik
pembawa pembawa maupu
maupun pengejar. Pemenang adalah pengejar
gejar yang paling
cepat dapat menangkap pembawa sapu tangan. Permainan dapat diteruskan sesuai
dengan kebutuhan.

B. Kerangka Berfikir
Pendekatan bermain salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran jasmani
yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja por
porsi
si dalam bentuk
pendekatan bermain yang akan diberikan harus di sesuaikan dengan aspek yang
ada dalam kurikulum. Model pembelajaran dengan pendekatan bermain erat
kaitannya dengan perkembangan imajinasi, maka permainan yang akan
berlangsung jauh lebih meri
meriah.
ah. Oleh karen itu sebelum melakukan kegiatan, guru
pendidikan jasmani sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada
siswa imajinasi yang akan diberikan.

Gambaran tentang kerangka berfikir penelitian tersebut adalah sebagai berikut :


Gambar 4. Kerangka Berfikir

HASIL BELAJAR
KONDISI AWAL PEMBELAJARAN
RENDAH

PEMBELAJARAN SIKLUS I

TINDAKAN DENGAN
SIKLUS II
MODIFIKASI

KONDISI AKHIR PEMBELAJARAN HASIL BELAJAR


INOVATIF MENINGKAT

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan
Randudongkal Kabupaten Pemalang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan direncanakan dari bulan April - Juli 2012.
Tabel 3 . Data Rencana Kegiatan
Tahun 2012
No Rencana Kegiatan
April Mei Juni Juli
1. Persiapan
a. Observasi √
b. Identifikasi masalah √
c. Penentuan tindakan √
d. Pengajuan judul √
e. Penyusunan proposal √
f. Pengajuan ijin

penelitian
2. Pelaksanaan
- Pengumpulan data
√ √
penelitian
3. Penyusunan laporan
a. Penulisan laporan √
b. Ujian skripsi √

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir


Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.
commit to user

17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :
1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang penerapan pembelajaran lari sambung
dengan menggunakan pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 05
Semingkir.
2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan
belajar lari sambung dengan pendekatan bermain pada siswa kelas V SD
Negeri 05 Semingkir.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari tes
dan observasi.
1. Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lari sambung
dengan pendekatan bermain yang dilakukan siswa.
2. Observasi, sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa
dan guru selama kegiatan belajar mengajar melalui penerapan pendekatan
belajar lari sambung dengan pendekatan bermain. Sedangkan alat yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Sumber Teknik
No Jenis Data Instrumen
Data Pengumpulan
Tes ketrampilan
Hasil lari sambung dengan lari sambung
1 Siswa Tes praktek
pendekatan bermain dengan pendekatan
bermain.
Kemampuan melakukan
Praktek dan Melalui lembar
2 Siswa rangkaian gerak lari
unjuk kerja observasi
sambung

E. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK di analisis secara deskriptif menggunakan teknik prosentase ntuk
commit to user
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

1. Hasil ketrampilan lari sambung dengan menganalisa nilai rata-rata tes.


Kemudian di kategorikan dalam klasifikasi skor yang telah di tentukan.
2. Kemampuan melakukan gerakan ketrampilan lari sambung dengan
menganalisis rangkaian gerakan lari sambung. Kemudian dikategorikan dan
di klasifikasi skor yang telah ditentukan.

F. Prosedur Penelitian
Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian
yaitu PTK. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan dilakukan
dalam siklus. Peneliti akan melaksanakan tindakan secara terus menerus dan
tindakan akan dilaksanakan dalam siklus. Adapun langkah – langkah PTK secara
prosedurnya adalah dilakukan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen,
dengan tim lain) bekerjasama mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan
rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Untuk
kemudian rencana pendekatan bermain, koreksi atau penyempurnaan pada siklus
kedua.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan / perencanaan.
2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen dan alat.
3. Tahap pengumpulan data dan treatment.
a. Hasil belajar siswa
b. Kepuasan siswa
c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Alat bantu pendidikan (Pendekatan Pembelajaran)
e. Semangat dan keaktifan siswa
f. Kartu Ceria
4. Tahap analisis data
5. Tahap penyusunan laporan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

Gambar 5. Alur Siklus penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan 1

Refleksi
SIKLUS I PENDEKATAN

Pengamatan
TINDAKAN LANJUTAN
Perencanaan 2
Refleksi SIKLUS II Tes akhir

Pengamatan

PENILAIAN AKHIR

Dari skema diatas, peneliti mendeskripsikan prosedur penelitian, bahwa


secara umum penelitian di awali dengan perencanaan dan di akhiri
dengan tercapainya atau tidak tercapainya indikator

Dari skema diatas, peneliti mendeskripsikan prosedur penelitian, bahwa


secara umum penelitian di awali dengan perencanaan dan di akhiri dengan
tercapainya atau tidak tercapainya indikator.

G. Proses penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil
belajar lari sambung di SD Negeri 05 semingkir tahun ajaran 2011/2012. Adapun
setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit
sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan interpretasi, analisis dan refleksi. Untuk
perencanaan ada didalam siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam
dua siklus.

1. Rancangan siklus I
a. Tahap perencanaan
Tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario pembelajaran terdiri dari:
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

commit to user
kompetensi dasar penjasorkes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

2) Membuat rencana pembelajaran yang diterapkan dalam PTK, yaitu


pembelajaran lari sambung.
3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK.
4) Menyusun media untuk membantu pengajaran.
5) Menyusun alat evaluasi.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan dilakukan melaksanakan proses pembelajaran
dilapangan dengan langkah sebagai berikut:
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lari sambung.
2) Melakukan pemanasan.
3) Membentuk kelompok.
4) Melakukan latihan teknik dasar lari sambung yaitu :
- Cara melakukan awalan melalui penerapan alat bantu.
- Cara melakukan lari sambung melalui penerapan alat bantu.
- Sikap yang benar saat lari.
- Gerak memasuki finish.
5) Menarik kesimpulan
6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Pendinginan.
c. Pengamatan tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap:1. Hasil ketrampilan lari sambung. 2.
Rangkaian gerakan lari sambung. 3. Aktifitas siswa selama pembelajaran
d. Tahap evaluasi (refleksi)
Merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian
terhadap refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan.
Uraian rancangan siklus I
1) Pemanasan
1. Pemanasan lari keliling lapangan 4x putaran.
2. Pemanasan streching.
3. Kaki kangkang, tangan di depan pinggang gerak tekuk kepala ke kanan
dan ke kiri. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

4. Kaki kangkang, tangan di depan dada, tarik dan rentang.


5. Tangan kanan lurus keatas tangan kiri lurus ke bawah tarik ke belakang
bergantian.
6. Bungkuk badan ke depan, kedua tangan lurus ke bawah menyentuh
tanah, kaki rapat lurus.
7. Kaki kanan ke depan, kaki kiri ke belakang loncat secara bergantian.
8. Kaki kanan dan kiri buka tutup sambil tepuk tangan ke atas di atas
kepala.
9. Permainan Tengok Belakangmu
2) Kegiatan Inti
a. Melakukan gerakan lari bebas dengan membawa bola di berikan pada
pasangannya.
b. Lari dalam lingkaran dengan lat yang diberikan pada pasangan yang
didepannya.
c. Gerakan lari pelan dari tiang ke tiang denga
dengan
n jarak 20 m sambil
membawa bola, tongkat di berikan pelari di depannya.
d. Gerak lari pelan dengan cara memberi dan menerima tongkat.
e. Gerak lari memasuki finish pada pelari yang terakhir.

Gambar 6. Uraian Rancangan Tindakan Kelas

Gerakan Lari Bebas Gerakan Lari dari Tiang ke Tiang

Gerakan Lari Memberi dan Menerima


sampai Memasuki Finish

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

Rangkaian Teknik Lari Sambung

3) Penutup
- Siswa dibariskan, dihitung, evaluasi, berdo’a dan di
bubarkan
4) Observasi
- Mengamati proses pembelajaran
- Pengkajian lembar observasi
- Mendokumentasikan pembelajaran
5) Refleksi
Menganalisis data yang di peroleh dari lembar observasi, masukan
dari tanaman ( critical friends ) guru penjas yang bersangkutan dan
kemudian di lakukan refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk menilai
tindakan yang telah diberikan, selanjutnya mengadakan evaluasi tentang
penelitian tindakan kelas, dengan cara berdiskusi tentang masalah yang
muncul dalam pembelajaran.

6) Analisis Kartu Ceria

senang biasa tidak senang


Guru memberikan contoh gambar kartu ceria kepada siswa kemudian
commit to user
siswa disuruh memilih salah satu kemudian hitung jumlah masing
masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

kartu pada setiap jumlah hasil skor yang di peroleh di persentasi dan si
kategorikan sesuai dengan jawaban hasil pendapatan siswa.
2. Rancangan siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan
jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,
interprestasi analisis dan refleksi juga mengacu pada siklus sebelumnya.
Uraian rancangan siklus II
1) Pemanasan
1. Pemanasan lari keliling lapangan 4x putaran.
2. Pemanasan streching.
3. Kaki kangkang, tangan di depan pinggang gerak tekuk kepala ke kanan
dan ke kiri.
4. Kaki kangkang, tangan di depan dada, tarik dan rentang.
5. Tangan kanan lurus keatas tangan kiri lurus ke bawah tarik ke belakang
bergantian.
6. Bungkuk badan ke depan, kedua tangan lurus ke bawah menyentuh
tanah, kaki rapat lurus.
7. Kaki kanan ke depan, kaki kiri ke belakang loncat secara bergantian.
8. Kaki kanan dan kiri buka tutup sambil tepuk tangan ke atas di atas
kepala.
9. Permainan Estasfet Mengelilingi Barisan
2) Kegiatan Inti
a. Melakukan gerakan lari bebas dengan membawa bola di berikan pada
pasangannya.
b. Lari dalam lingkaran dengan lat yang diberikan pada pasangan yang
didepannya.
c. Gerakan lari pelan dari tiang ke tiang dengan jarak 20 m sambil
membawa bola, tongkat di berikan pelari di depannya.
d. Gerak lari pelan dengancommit to user dan menerima tongkat.
cara memberi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

e. Gerak lari memasuki finish pada pelari yang terakhir.

Gerakan Lari Bebas Gerakan Lari dari Tiang ke Tiang

Gerakan Lari Memberi dan Menerima


sampai Memasuki Finish

Rangkaian Teknik Lari Sambung

3) Penenangan
- Siswa dibariskan, dihitung, evaluasi, berdo’a dan di
Bubarkan
4) Observasi
- Mengamati proses pembelajaran
commit to user
- Pengkajian lembar observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

- Mendokumentasikan pembelajaran
5) Refleksi
Refleksi siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I dengan
siklus II apakah berpengaruh pada peningkatan partisipasi dan hasil belajar
siswa atau tidak.
6) Analisis Kartu Ceria

senang biasa tidak senang


Guru memberikan contoh gambar kartu ceria kepada siswa kemudian
siswa disuruh memilih salah satu kemudian hitung jumlah masing-masing
kartu pada setiap jumlah hasil skor yang di peroleh di persentasi dan di
kategorikan sesuai dengan jawaban hasil pendapat siswa.

H. Indikator Capaian Penelitian


Prosentase Indikator Pencapaian Keberhasilan Penelitian Pada Tabel :

Tabel 4. Pencapaian Prosentase Target Pencapaian

Prosentase target capaian Cara mengukur


Aspek yang di ukur
Kondisi awal Siklus I
Diamati saat guru
memberikan materi
Hasil lari sambung 40% 75 %
lari sambung pada
awal pembelajaran

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan


Sebelum melakukan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada dilapangan.
Hasil dari kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Guru kurang kreatif dalam memodifikasi alat untuk pembelajaran penjas. Hal
tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan guru
hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah sangat sedikit, sehingga pada waktu pembelajaran banyak siswa yang
menganggur.
2. Guru kesulitan dalam menemukan metode pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan siswa. Dalam setiap pembelajaran penjas siswa
menunjukkan sikap yang kurang berminat dan antusias. Siswa merasa bosan
dan tidak menaruh perhatian sepenuhnya pada pelajaran karena model
pembelajaran yang disajikan monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan
minat siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan menegur
siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Namun cara ini belum mampu
membangkitkan minat siswa.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator


melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi awal keadaan siswa pada materi lari sambung pada siswa kelas V SD
Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun
pelajaran 2011/2012. Adapun deskripsi data yang diambil adalah hasil belajar lari
sambung siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal
Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.
Kondisi awal hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V SD Negeri 05
Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran
2011/2012., sebelum diberi tindakan metode pembelajaran dengan pendekatan

commit
bermain disajikan dalam bentuk table to user
sebagai berikut :

27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Tabel 5. Deskripsi data awal hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V SD
Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun
pelajaran 2011/2012.

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase Kriteria Ketuntasan


1 75-90 9 40% Tuntas
2 60-74 13 60% Tidak Tuntas
Jumlah 22 100% 40% Tuntas

B. Deskripsi Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil deskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberi
tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukkan hasil
belajar yang baik, dengan prosentase ketuntasan 40% siswa atau hanya 9 siswa
yang mengalami ketuntasan diatas KKm yang ditetapkan yaitu 75. Melalui
deskripsi data awal yang diperoleh tersebut masing-masing menunjukkan kriteria
keberhasilan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran lari sambung pada
siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten
Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, melalui pendekatan bermain.

Proses penelitian dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri 4 tahap


yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan interpretasi, Analisis
dan refleksi.

Siklus I
a) Perencanaan Tindakan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 18 April 2012 di SD Negeri
05 Semingkir Kec.Randudongkal Kab.Pemalang. Peneliti (sekaligus sebagai
guru penjas), dan rekan guru yang lain mendiskusikan rancangan tindakan
yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati
bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan yakni hari Rabu tanggal 02 Mei 2012 dan rabu 16 Mei 2012. Pada
commit
tahap sebelumnya guru bersama to user
peneliti mengukur kemampuan gerak lari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

sambung sebagai tes awal. Berdasar hasil pengukuran tersebut guru bersama
peneliti merencanakan kegiatan I tersebut sebagai berikut :
1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran dengan
pendekatan bermain untuk meningkatkan kemampuan lari sambung, yaitu
dengan langkah sebagai berikut :
a. Peneliti menjelaskan materi lari sambung , diawali dengan start
jongkok.
b. Peneliti memberi contoh lari sambung dalam bentuk bermain kepada
siswa.
c. Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar
yang telah dilakukan.
2) Peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
untuk materi pokok lari sambung .
3) Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam
pembelajaran lari sambung . Media tersebut dibuat dari bola plastik dan
tongkat estafet.
4) Peneliti dan guru menyusun instrument penelitian, yaitu berupa tes dan
non tes. Instrument tes dinilai dari hasil lari sambung , sedangkan
instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan
oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.

b) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan ini direncanakan dua kali pertemuan yaitu hari Rabu 02 Mei dan
16 Mei 2012, dihalaman sekolah SD Negeri 05 Semingkir. Masing-masing
pertemuan dilaksanakan selama 2x35 menit. Sesuai dengan skenario
pembelajaran pada siklus I, pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan sekaligus
melakukan observasi yang dibantu oleh guru mitra.

1. Pertemuan 1
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

a. Pendahuluan yaitu siswa dibariskan 4-5sap, guru memimpin berdoa,


dilakukan presensi dengan mengabsen siswa satu persatu. Setelah absensi
guru menjelaskan materi lari sambung. Penjelasan diawali dengan cara lari
gerak bebas dengan membawa tongkat, cara memberi dan menerima
tongkat, gerak memasuki finish. Siswa sebagian besar memperhatikan guru,
tetapi ada siswa yang mengobrol sendiri. Kegiatan berikutnya adalah
pemanasan yang dipimpin oleh guru, guru memberi contoh dan mengoreksi
siswa yang gerakannya salah, menegur siswa yang tidak serius dalam
melakukan pemanasan. Pemanasan berupa gerakan statis dan diakhiri
dengan gerakan dinamis. Waktu yang diperlukan kurang lebih 15 menit.
b. Kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan ini kurang lebih 45
menit. Kegiatan inti ini terdiri games (bermain), pengenalan gerak lari.
Adapun permainan yang disajikan adalah siswa diminta bergerak kesemua
arah sambil memberikan tongkat estafet kepada teman pasangannya. Siswa
dibagi dua kelompok yaitu kelompok yang memegang tongkat estafet dan
kelompok yang tidak memegang tongkat estafet, pada saat bunyi peluit,
siswa saling memberi dan menerima dalam suatu lapangan yang telah
dibatasi. Permainan selanjutnya adalah siswa di bagi menjadi beberapa
kelompok, kemudian melakukan gerak lari pelan bergerak dari tiang ke
tiang dengan jarak kurang lebih 10 meter, pelari yang paling belakang
melakukan lari lebih cepat untuk memberikan kepada pelari yang berada
dibelakang dalam kelompoknya untuk melakukan lari lebih cepat daripada
yang berada dalam kelompok, setelah memberikan tongkat segera ke
baridan paling depan untuk bergabung. Jenis permainan selanjutnya adalah
siswa dibagi dua kelompok besar, satu kelompok melakukan lari kecil diluar
garis lapangan dan sekelompok lainnya mengadakan kontak member dan
menerima didalam garis lapangan yang telah ditentukan, beberapa saat
kemudian bergantian yang diluar masuk dan yang didalam berganti peran.
Dalam proses ini siswa masih banyak melakukan kesalahan. Walaupun ada
beberapa siswa yang suka berbincang dan bermain sendiri. Pembelajaran
commit
selanjutnya adalah gerak teknik, to userteknik ini terdiri dari 3 tahap : 1.
gerakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

Cara melakukan start jongkok, 2. Cara memberi dan menerima tongkat yang
benar pada lari sambung, 3. Gerak memasuki finish. Teknik pertama guru
menjelaskan kembali cara melakukan start jongkok. Anak di kondisikan
tenang agar guru dapat menjelaskan materi dapat diterima dengan baik. Bagi
pelari sambung , start merupakan kunci pertama yang harus dikuasai.
Kecerobohan dan kelambatan dalam melakukan start berarti suatu kerugian
besar bagi seorang pelari sambung , oleh karena itu cara melakukan start
yang baik harus benar-benar dipelajari. Star yang digunakan disini adalah
start jongkok. Sesuai dengan aba-aba yang diberikan maka urutan gerakan
dalam start dibagi 3 tahap, yaitu : 1. Sikap start setelah aba-aba “Bersedia”,
2. Sikap start setelah aba-aba “Siap”, dan 3. Sikap start setelah aba-aba
“ya..”. Dengan releks tetapi mantap maju kegaris start, seperti merangkak
letakkan dahulu kaki depan dibelakang garis start, disusul kaki belakang.
Selanjutnya letakkan tangan tepat dibelakang garis start lebih lebar sedikit
dari bahu, ke empat jari-jari rapat sedang ibu jari saling berhadapan
menghadap ke dalam, lengan lurus, bahu sedikit condong kedepan, sikap
seperti ini harus bnar – benar releks, bentuk ibu jari membentuk huruf V
terbalik. Selanjutnya guru meminta siswa mempraktekkan cara strart
jongkok dengan baik dan benar. Siswa dibagi 6 sap, dalam melakukan
gerakan bergantian dari baris I kemudian ke baris berikutnya. Latihan start
ini dilakukan secara klasikal. Lari sambung dilakukan bersambung dan
bergantian membawa tongkat dari garis start ke garis finish. Start yang
digunakan dalam lari sambung adalah untuk pelari pertama menggunakan
start jongkok. Pelari kedua, ketiga, keempat menggunakan start melayang.
Lari sambung bukan teknik saja yang dibutuhkan tetapi cara memberi dan
menerima tongkat harus benar. Keberhasilan lari sambung pada saat
pergantian estafet. Satu tim harus memiliki pelari tercepat dan mampu
melakukan pergantian tongkat dengan benar. Pergantian tongkat estafet
tanpa melihat (nonvisual) yaitu pelari menerima tongkat tanpa melihat
kepada yang memberi. Pergantian tongkat dengan melihat (visual) yaitu
commit
pelari menerima tongkat estafet to user
dengan melihat ke belakang. Adapun teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

memberi dan menerima tongkat adalah dari bawah jika pemberi


memberikan tongkat dengan tangan kanan maka penerima menggunakan
tangan kiri. Ayunkan tangan dari belakang ke depan melalui bawah. Ibu jari
terbuka lebar, sementara jari yang lain dirapatkan. Tangan penerima berada
dibawah pinggang. Gerak selanjutnya adalah gerak memasuki finish dengan
cara ambyuk. Beberapa cara yang dapat dilakukan pada saat memasuki garis
finish. Lari terus tanpa mengubah sikap lari, badan direbahkan kedepan,
kedua lengan diayun lurus kebelakang bawah (ambyuk). Dada diputar
kesalah satu sisi dengan mengayunkan lengan kanan atau kiri kedepan atas,
dengan demikian bahu sebelah maju kedepan “the shrug”. Guru mengoreksi
dari sap 1 berurutan sampai sap terakhir. Siswa kebanyakan masih belum
melakukan gerak yang sebenarnya. Guru memberi contoh seperti pada
uraian diatas, kemudian ditirukan oleh siswa dari sap 1-sap terakhir.
Kegiatan teknik ini berlangsung kurang lebih 45 menit. Dalam
mempraktekkan gerakan awalnya siswa kesulitan setelah diulang-ulang
kesalahan siswa mulai berkurang. Guru menegur siswa yang gerakannya
kurang sempurna dengan memberikan contoh gerakan yang betul.
c. Kegiatan penutup, siswa dibariskan 4 sap. Guru memberi evaluasi dan
koreksi serta memuji siswa yang melakukan tolakan dengan benar,
pembelajaran ditutup dengan doa. Siswa dibubarkan. Kegiatan ini
berlangsung kurang lebih 45 menit.
2. Pertemuan 2
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut sebagai berikut :
a. Pendahuluan yaitu siswa dibariskan 4-5sap, guru memimpin berdoa,
dilakukan presensi dengan mengabsen siswa satu persatu. Setelah absensi
guru menjelaskan materi lari sambung seperti yang sudah dijelaskan pada
pertemuan 1. Penjelasan diawali dengan cara lari gerak bebas dengan
membawa tongkat, cara memberi dan menerima tongkat, gerak memasuki
finish. Siswa sebagian besar memperhatikan guru. Kegiatan berikutnya
adalah pemanasan yang dipimpin oleh guru, menegur siswa yang tidak
commit to user
serius dalam melakukan pemanasan. Pemanasan berupa gerakan statis dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

diakhiri dengan gerakan dinamis. Kemudian guru menjelaskan cara


permaian “Tengok Belakangmu”. Aturan permainannya anak dibariskan
membentuk lingkaran, salah satu anak ditunjuk membawa tongkat dan satu
anak mengejar anak yang membawa tongkat tersebut. dengan
menggunakan tongkat estafet. Permainan ini bertujuan agar siswa
semangat dalam pembelajaran lari sambung. Waktu yang diperlukan
kurang lebih 15 menit.
b. Kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan ini kurang lebih 45
menit. Kegiatan inti ini juga berupa permainan yaitu Estafet Mengelilingi
Barisan, aturan permaiannya anak dibariskan menjadi 4saf, setiap anak
harus lari mengelilingi barisan dengan memindahkan tongkat estafet
kepelari berikutnya. Dalam mempraktekkan gerakan awalnya siswa
kesulitan setelah diulang-ulang kesalahan siswa mulai mengerti.
Permainan bertambah seru dan siswa merasa senang.
c. Kegiatan penutup, siswa dibariskan 4 sap. Guru memberi evaluasi dan
koreksi serta memuji siswa yang melakukan gerakan dengan benar,
pembelajaran ditutup dengan doa. Siswa dibubarkan. Kegiatan ini
berlangsung kurang lebih 45 menit.

c) Observasi dan Intepretasi


Penelitian ini merupakan proses pembelajaran dengan metode bermain
bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan semangat siswa. Pada pertemuan I
Rabu 02 Mei 2012 selama 2x 35 menit, peneliti mengajarkan jenis bermain dan
teknik lari sambung . Yaitu memberi dan menerima tongkat estafet dengan
batas lapangan yang ditentukan. Setelah pembelajaran dengan pendekatan
bermain dilanjutkan pembelaran teknik yang diawali dengan cara melakukan
start, melakukan lari dengan ayunan tangan yang benar dan gerak memasuki
finish. Guru memberi contoh dan siswa melakukannya seperti yang
dicontohkan guru.
Dari kegiatan tersebut dapat diperoleh deskripsi tentang jalannya proses
belajar mengajar sebagai metode pembelajaran bermain. Sebelum mengajar
commit to user
peneliti dan guru telah membuat rencana pembelajaran yang akan dijadikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

pedoman dalam mengajar. Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran


lari sambung , yaitu dengan cara mengajar yang sesuai, jelas dan terencana.
Pada awal pembelajaran peneliti sudah menguraikan bagaimana menerapkan
metode pembelajaran bermain untuk meningkatkan teknik kemampuan lari
sambung . Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan
materi lari sambung, siswa meniru gerakan yang dicontohkan. Peneliti
memotivasi siswa, agar siswa antusias dan aktif dalam melakukan kegiatan
pembelajaran lari sambung dengan metode bermain.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar
diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung, yaitu :

1) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sebesar


72.73% sedangkan 27.27% kurang memperhatikan penjelasan dari guru.
Posisi peneliti, kadang didepan, kadang dibelakang, tujuannya untuk
mengoreksi siswa.

Tabel 6 : Hasil Presentase Penilaian Afektif Lari Sambung Siklus I

Kriteria
No Nilai Jumlah Siswa Prosentase
Ketuntasan
1 91-100 - - -
2 81-90 14 63.64 % Tuntas
3 75-80 5 22.72 % Tuntas
4 70-74 3 13.64 % Tidak tuntas
Jumlah 22 100% 86.36% Tuntas

2) Siswa yang sudah memahami materi pembelajaran lari estafet dengan baik
sebesar 86.36% dan yang lain melakukan permainan kurang baik sebesar
13.64% karena kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Guru ikut
membantu peneliti dalam menilai siswa saat melakukan pembelajaran.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

Tabel 7: Hasil Presentase Penilaian Kognitif Lari Sambung Siklus I

Kriteria
No Nilai Jumlah Siswa Prosentase
Ketuntasan
1 81-85 12 40% Tuntas
2 75-80 4 13.33% Tuntas
3 70-74 6 27.27 % Tidak tuntas
Jumlah 22 100% 72.73% Tuntas

3) Siswa yang dapat melakukan tes ketrampilan teknik lari sambung dengan
baik dan benar 81.82 % sedangkan yang lain 18.18% dianggap belum
sempurna. Hal ini disebabkan masih terasa asing.
Tabel 8 : Hasil Presentase Penilaian Psikomotor Lari Sambung Siklus I
Kriteria
No Nilai Jumlah Siswa Prosentase
Ketuntasan
1 91-100 - - -
2 81-90 16 72.73% Tuntas
3 75-80 2 9.09% Tuntas
4 71-74 4 18.18% Tidak tuntas
Jumlah 22 100% 81.82% Tuntas
4) Rekapitulasi Deskripsi data akhir siklus I hasil belajar lari sambung pada siswa
kelas V SD Negeri 05 Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten
Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.
Tabel 9: Hasil Rekapitulasi Deskripsi data akhir siklus I

Jml siswa Prosentase


No Aspek Penilaian
Tidak Tuntas
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
27.27 %
1 Afektif 16 6 72.73%
13.64 %
2 Kognitif 19 3 86.36%
18.18%
3 Psikomotor 18 4 81.82%
19,70%
jumlah 18commit to user
4 80,30%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

5) Hasil kartu ceria 18 siswa (81.82%) menyukai model pembelajaran, yang


biasa 4 siswa (18.18%), yang tidak menyukai 0 %..

d) Analisis dan Refleksi Tindakan


Dari table pencapaian diatas, menunjukkan bahwa hasil belajar lari sambung
pada siklus I meningkat sesuai target pencapaian yang dicantumkan pada
proposal. Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti melakukan analisis dan
refleksi sebagai berikut :

1) Berdasakan pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar lari


sambung yang cukup bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 18 orang
dan siswa yang belum tuntas 4 orang.
2) Peneliti telah berhasil membangkit kan semangat siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan tertib.
3) Siswa mampu melakukan lari sambung dengan pendekatan permainan
dengan baik. Penerapan metode pembelajaran bermain lari sambung telah
berhasil meningkatan prestasi belajar baik dari segi proses maupun hasil
belajar siswa.

C. Perbandingan Kondisi Awal Dengan Hasil Siklus I


Setelah pelaksanaan tindakan dari kondisi awal ke Siklus I lari sambung melalui
penerapan metode bermain pada kelas V SD N 05 Semingkir Kecamatan
Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 didapati
peningkatan hasil belajar. Adapun peningkatan hasil yang diperoleh selama proses
tindakan serta sebelum diberikan tindakan dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai
berikut :

Tabel 12. Perbandingan Hasil Belajar lari sambung sebelum dan sesudah
diberikan metode bermain
Prosentase
No Nilai Kriteria Keterangan
Data Awal Siklus I
1 81-90 - commit to
8 user Tuntas Baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

2 75-80 8 10 Tuntas Cukup


3 65-74 14 4 Tidak Tuntas Kurang
40% 80, 30 %

Dari hasil tes menunjukkan bahwa hasil belajar lari sambung dari kondisi awal
40% ke setelah Tindakan Kelas meningkat 80,30%

Gambar 7. Selisih Hasil Peningkatan Pembelajaran

25

18
20
14
15
Tuntas
8
10 Tidak Tuntas
4

0
Kondisi Awal Siklus I

Peneliti sudah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti


pembelajaran khususnya lari sambung dengan pendekatan bermain yang
dilaksanakan dengan tertib. Peneliti mampu merespon siswa terhadap stimulus
yang diberikan. Siswa semangat untuk melaks
melaksanakan
anakan permainan yang disajikan
dengan baik.

D. Pembahasan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan Tindakan Siklus I dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar lari sambung pada siswa kelas V SD N 05
Semingkir Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang tahun pelajaran
2011/2012.
Adapunn deskripsi hasil penelitian dari kondisi awal ke Siklus I dapat
commit to user
dijelaskan secara singkat pada Tabel berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

Tabel 15: Deskripsi hasil penelitian dari kondisi awal ke Siklus I


Sik Rencana Pelaksanaan
Hasil Keterangan
lus Tindakan Tindakan
I a. Peneliti dan a. Peneliti memberi a. 72,73% · Secara umum
guru kan gerakan siswa aktif semua
menyusun pemanasan pada dalam kelemahan
skenario siswa. pembelajaran yang ada dalam
pembelajaran lari sambung. proses
b. Peneliti dan b. Peneliti b. 81,82 % pembelajaran
guru menjelaskan siswa mampu lari sambung
menyusun materi melakukan dengan
Rencana permainan permainan pendekatan
Pelaksana an (memberi dan dengan permainan ini
Pembelajaran menerima memberi dan telah dapat
(RPP), untuk tongkat estafet) menerima diatasi dengan
materi lari tongkat baik.
sambung . estafet. · Peneliti telah
c. Peneliti dan c. Peneliti c. siswa mampu berhasil
guru menyiap memberikan melakukan membangkit
kan media / contoh permainan kan semangat
alat melakukan yang siswa untuk
pembelajaran pembelajaran menantang. mengikuti
dan dengan metode d. 80,30 siswa kegiatan
menyusun bermain mendapat belajar
instrumen. nilai yang mengajar
baik. dengan tertib.
d. Peneliti tetap d. Peneliti memberi e. 81,82% · Peneliti telah
memacu contoh, siswa puas memancing
dalam melakukan mengikuti respon siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

pembelajaran pembelajaran pembelajaran terhadap


lari sambung bermain. lari sambung. stimulus yang
e. Peneliti e. siswa banyak di berikannya.
memberi yang mampu
nilai kepada melaksanakan · Siswa mampu
siswa pada gerak teknik melakukan lari
pembelajaran Lari sambung sambung
teknik lari dengan baik dan dengan
sambung . benar. pendekatan
permainan
f. Kegiatan f. Pada akhir dengan baik.
pembelajaran pembelajaran · Penerapan
dilaksana kan siswa mengisi metode
2x pertemuan kartu ceria. pembelajaran
bermain lari
g. Peneliti ikut g. Peneliti memberi sambung telah
dalam kan motivasi berhasil dan
pembelajaran kepada siswa menunjukkan
tersebut agar mempunyai peningkatan
sehingga semangat dalam baik dari segi
siswamenjadi melakukan proses maupun
lebih model hasil belajar
semangat pembelajaran siswa..
bermain.

Sebelum melakukan tindakan kelas, peneliti melakukan survey awal


untuk mengetauhi kondisi yang ada dilapangan. Dari hasil kegiatan survey ini,
peneliti menentukan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran yang berkaitan
dengan kemampuan lari sambung perlu ditingkatkan dengan metode bermain.
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti telah berhasil menerapkan
commit to user
metode pembelajaran bermain untuk menarik siswa dan meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

kemampuan teknik lari sambung. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja guru agar lebih efektif dan menarik dalam melaksanakan
pembelajaran di lapangan. Keberhasilan penerapan model pembelajaran bermain
untuk meningkatkan kemampua teknik lari sambung ini dapat dilihat dari
indikator-indikator sebagai berikut :
1) Siswa sudah mampu melakukan pembelajaran bermain. Pengambilan nilai
dari hasil tes yang dilakukan disetiap materi pembelajaran bermain yang
diberikan telah mengalami peningkatan dari kondisi awal. Pada awalnya
siswa kesulitan dalam melakukan model pembelajaran bermain tersebut,
tetapi peneliti selalu mengulang-ulang gerakan yang dianggap sukar dan
selalu menanyakan kepada siswa bagian mana yang sulit untuk dilakukan.
Lalu peneliti menjelaskan gerakan yang sukar tersebut dan memberi kan
contoh yang baik dan benar. Dengan demikian siswa menjadi mengerti dan
mengetahui kesalahannya.
2) Guru penjas sudah mampu membangkitkan semangat dan minat siswa
semangat dan minat siswa terhadap pembelajaran bermain dapat dikatakan
mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran
bermain, dimana siswa terlihat lebih semangat dan antusias.selain itu model
pembelajaran bermain ini juga meningkatkan kreatifitas dan menciptakan
lingkungan belajar yang gembira. Hal ini terjadi karena guru penjas berusaha
membangkitkan semangat dan minat siswa dengan memberi kan
reward/hadiah berupa pujian dan nilai tambahan.
3) Siswa terlihat tertarik dalam mengikuti pembelajaran teknik lari sambung,
siswa terlihat tertarik dengan metode pembelajaran teknik lari sambung, hal
ini dapat dilihat dari semangat dan antusias siswa saat proses pembelajaran
teknik lari sambung. Mereka begitu semangat dan gembira saat melakukan
pembelajaran tersebut. Selain itu ketertarikan siswa dapat juga dilihat dengan
kartu ceria yang diberikan oleh peneliti setelah pembelajaran berakhir.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Dari penelitian yang dilakukan terdapatnya peningkatan kemampuan


teknik lari sambung pada siswa kelas V SD Negeri 05 Semingkir
Kec.Randudongkal. Peningkatan pada hasil belajar siswa terjadi dari Kondisi
Awal ke setelah tindakan kelas, dimana nilai rata-rata pembelajaran lari sambung
pada kondisi awal 40% atau ketuntasan hasil belajar siswa hanya 8 siswa dari 22
siswa, setelah dilakukan tindakan kelas ketuntasan hasil belajar siswa meningkat
menjadi 80, 30 % atau 18 siswa dari 22 siswa, sehingga peningkatan dari kondisi
awal ke setelah tindakan kelas sebesar 40% diukur dari KKM 75.
Peningkatan tersebut terjadi setelah peneliti melakukan upaya penerapan
metode pembelajaran bermain sebagai media untuk meningkatkan kemampuan
teknik lari sambung. Dengan penerapan metode bermain peneliti telah berhasil
membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar
dengan tertib. Disisi lain, penerapan metode pembelajaran bermain dalam lari
sambung telah berhasil meningkatan prestasi belajar baik dari segi proses
maupun hasil belajar siswa.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan adanya
penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan teknik lari sambung (baik dari proses sampai hasilnya), sehingga
penelitian ini dapat digunakan guru penjas sebagai alternatif dalam proses
pelaksanaan pembelajaran penjas agar lebih efektif. Dengan penerapan
pendekatan bermain, guru dapat menyalurkan kemampuannya dan memanfaatkan
fasilitas yang ada dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik
yang lebih inovatif dan professional.
Dengan diterapkannya metode pembelajaran bermain untuk
commit to user
meningkatkan kemampuan teknik lari sambung maka siswa akan memperoleh

41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran teknik lari sambung,
dimana siswa yang biasanya bosan dengan pembelajaran teknik lari sambung,
maka menjadi lebih tertarik dan senang dalam pembelajaran penjas. pendekatan
pembelajaran bermain ini sesekali perlu diterapkan dalam pembelajaran penjas
agar siswa lebih aktif.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyampaikan saran-
saran sebagai berikut :
1. Pendekatan bermain dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif
dalam proses pelaksanaan pembelajaran penjas agar lebih efektif terutama
dalam pembelajaran Lari Sambung
2. Pengembangan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan pembelajaran penjas dapat ditempuh dengan menemukan
jenis permainan baru sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam
mengikuti pembelajaran.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto, (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan


Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. UPT Penerbitan dan Percetakan UNS
( UNS Press )
Djumidar, (2006). Dasar - Dasar Atletik. Universitas Terbuka. Jakarta
Djohar, (1950). Kitab Permainan anak-anak. Jakarta : Kementrian Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan.
Mochamad Djumidar A Widya, Belajar dan Berlatih Gerakan-Gerakan Dasar
Atletik Dalam Bermai. FPOK. Jakarta
Pedoman Penulisan Skripsi, (2012). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Samsudin, (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta. Prenada Media Group.
Soekijo dan D. Situmorang, (1952). Bermain. Jakarta : Yayasan Pembangunan
Yoyo Bahagia, dkk., (2000), Atletik, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

http://www.docstoc.com/docs/9034429/PTK-penjas
http://eprints.uny.ac.id
http://rnhartanto8.blogspot.com/2010/11/metode-pembelajaran-lari
sambung.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2134130-fungsipermainan-
edukatif /#ixzz1KxS1nr8r
http://www.akujagoan.com/2011/02/apakah-lari-estafetitu.html
http://www.gudangmateri.com
http://www.moccasport.co.cc/2009/02/lari-sambung.html
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/sport/2140116pengertian-lari-
sambung-estafet/#ixzz1uuFmMoVj

commit to user

Anda mungkin juga menyukai