id
SKRIPSI
OLEH:
SITI KHORIYANTI
NIM X4711161
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh:
SITI KHORIYANTI
NIM X4711161
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga Kesehatan
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Siti Khoriyanti
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pembimbing I Pembimbing II
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal : Juli 2012
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret,
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Siti Khoriyanti.UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR
PASSING ATAS BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN BOLA PLASTIK
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MAJASARI KECAMATAN
BUKATEJA TAHUN PE;AJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar
passing atas dengan penerapan media bola plastik pada siswa kelas V SD Negeri 2
Majasari Kecamatan Bukateja tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja tahun
pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan
11 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data melalui tes dan pengukuran
keterampilan gerak dasar passing atas dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik
analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis
kualitatif. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan,observasi, dan
refleksi.
Dari hasil tindakan dan pembahasan diperoleh bahwa terjadi peningkatan baik
rata-rata nilai hasil belajar siswa maupun peningkatan ketuntasan dari sebelum diberi
tindakan atau pratindakan, kemudian pada siklus I dan dilanjutkan pada siklus II selalu
terdapat peningkatan yang signifikan.
Simpulan dari hasil penelitian diperoleh bahwa modifikasi alat berupa bola
plastik dapat meningkatkan hasil belajar passing atas pada siswa kelas V SD Negeri 2
Majasari Kecamatan Bukateja tahun pelajaran 2011/2012. Hasil analisis yang
diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi
awal siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 13 siswa (54%). Pada siklus I siswa
yang tuntas dalam belajar sebanyak 16 siswa (67%). Pada siklus II siswa yang tuntas
dalam belajar sebanyak 23 siswa (96%).
Kata kunci: Hasil belajar, gerak dasar, passing atas, bola plastik, siswa kelas V SD
Negeri 2 Majasari.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Ø Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati selalu mengubah hasrat hati suci.
Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang taqwa dan beriman. Itulah
tantangan hidup.
Ø Tidak ada kekayaan yang melebihi akal, dan tidak ada kemelaratan yang
melebihi kebodohan.
Ø Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan /
diperbuatnya. ( Ali Bin Abi Thalib )
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
dan mendampingiku baik dikala aku berdiri tegar maupun disaat kujatuh dan
terluka
3. Anak-anakku tersayang
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga dapat terselesaikan penyusunan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kendala, tetapi dengan bantuan
berbagai pihak yang telah membantu baik secara fisik, psikis, maupun finansial maka
kendala tersebut dapat diatasi bahkan menjadi kekuatan.
Pada kesempatan yang baik ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Mulyono, MM, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. H. Sunardi, M.Kes, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Ibu Sri Santoso Sabarini, S.Pd. M.Or, pembimbing I dan Bapak Drs. Sugiyoto,
M.Pd., pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini..
5. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan
ilmu dan masukan-masukan kepada peneliti.
6. Ibu Sudati, S.Pd. Kepala SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja, yang telah
memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
7. Ibu Rubinahayati, selaku kolaborator yang telah banyak memberikan masukan.
8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Peneliti menyadari benar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini
karena memang keterbatasan pengetahuan peneliti. Oleh karena itu tegur sapa dari
pembaca sangat peneliti harapkan sebagai bahan perbaikan pada kesempatan
mendatang.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca.
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………….. i
PENGAJUAN …………………………………………………………….. . ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………. iii
PERSETUJUAN …………………………………………………………… iv
PENGESAHAN …………………………………………………………… v
ABSTRAK ………………………………………………………………… vi
MOTTO …………………………………………………………………… vii
PERSEMBAHAN …………………………………………………………. viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………. 2
C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 3
D. Manfaat Penelitian …………………………………………. 3
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan ………………………………………………….. 55
1. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar Pada Kondisi
Awal ……………………………………………………. 55
2. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada
Siklus I …………………………………………………. 56
3. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada
Siklus II ………………………………………………… 58
4. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari
Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ………………….. 59
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Gambar halaman
1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan…………………. 21
2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ………………………….. 23
3 Rencana Presentase Target Pencapaian Siklus ……………….. 24
4 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Pada
Kondisi Awal…………………………………………………. 32
5 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Siklus I ………… 39
6 Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas
Dari Kondisi Awal Ke Siklus I……………………………….. 40
7 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas Siklus II ……….. 48
8 Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Passing Atas
Dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II… 49
9 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Passing Atas dari Kondisi
Awal ke Siklus II ……………………………………………… 50
10 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal
Ke Siklus I ……………………………………………………. 52
11 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke
Siklus II ………………………………………………………. 53
12 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi
Awal ke Siklus II ……………................................................... 54
13 Prosentase Kondisi Awal Hasil Belajar ………………………. 54
14 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD
Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja Tahun Pelajaran
2011/2012 Pada Siklus I ………………………………………. 57
15 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ……………….. 58
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1 Sikap passing atas ……………………………………………. 15
2 Alur Kerangka Berpiki ………………………………………. 20
3 Desain PTK dalam Penjas dan Kepelatihan Olahraga.. 25
4 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi
Awal ke Siklus I ……………………………………………… 53
5 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I
Ke Siklus II ………………………………………………….. 54
6 Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal Ke Siklus I 55
7 Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal ……………………… 56
8 Prosentase Hasil Belajar Siklus I ……………………………. 57
9 Prosentase Hasil Belajar Siklus II …………………………… 59
10 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal
Ke Siklus I dank e Siklus II ………………………………….. 59
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar halaman
1 Silabus Pembelajaran ……………………………………… 64
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……………… 65
3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II …………….. 73
4 Hasil Belajar Kognitif Passing Atas Kondisi Awal………… 81
5 Hasil Belajar Afektif Passing Atas Kondisi Awal…………. 82
6 Hasil Belajar Psikomotor Passing Atas Kondisi Awal……… 83
7 Rekapitulasi Hasil Belajar Passing Atas Kondisi Awal……. 84
8 Hasil Belajar Kognitif Passing Atas Siklus I………………. 85
9 Hasil Belajar Afektif Passing Atas Siklus I………………… 86
10 Hasil Belajar Psikomotor Passing Atas Siklus I…………… 87
11 Rekapitulasi Hasil Belajar Passing Atas Siklus I………….. 88
12 Hasil Belajar Kognitif Passing Atas Siklus II………………. 89
13 Hasil Belajar Afektif Passing Atas Siklus II………………… 90
14 Hasil Belajar Psikomotor Passing Atas Siklus II…………… 91
15 Rekapitulasi Hasil Belajar Passing Atas Siklus II………….. 92
16 Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas Dari Kondisi Awal
Ke Siklus I …………………………………………………… 93
17 Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas Dari Siklus I Ke
Ke Siklus I …………………………………………………… 94
18 Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas Dari Kondisi Awal
Ke Siklus II ………………………………………………….. 95
19 Surat Permohonan PKM Mahasiswa PPKHB……………….. 96
20 Surat Keterangan …………………………………………….. 97
21 Dokumentasi Penelitian ……………………………………… 98
22 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Menurut Jumlah Siswa ……. 104
23 Prosentase Kenaikan Dari Kondisi Awal Ke Siklus I dan II… 105
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, N (2011). Pengertian dari Gerak Dasar. Diperoleh 24 Mei 2012, dari
http://kickriza.wordpress.com/2011/05/14/pengertian-dari-gerak-dasar/
Roji (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
Soeharno, H.P (1993). Metodologi Pelatihan Olahraga. Makalah disajikan dalam
Penataran Pelatih Senam Tingkat Lanjutan. Pusat Pendidikan dan Penataran
Jakarta, 1993 November.
commit63to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit64to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka permasalahan yang
menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan adalah: “Bagaimanakah penggunaan
media/alat bantu bola plastik dalam pembelajaran penjasorkes dapat meningkatkan
hasil belajar gerak dasar passing atas bola voli siswa kelas V SD Negeri 2
Majasari?”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang timbul sebagaimana dijelaskan di atas, tujuan
penelitian tindakan kelas ini adalah:
Untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar passing atas bola voli dengan
menggunakan bola plastik pada materi pembelajaran gerak dasar passing atas bola
voli pada siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari tahun pelajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru penjasorkes SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja Kabupaten
Purbalingga
a. Untuk menambah pengalaman dan daya kreatif guru di sekolah dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan menciptakan dan mengembangkan
modifikasi media bantu.
b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang
akan dilakukan.
c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara
professional, terutama dalam mengembangkan media dan alat pembelajaran
yang dimodifikasi.
2. Bagi Siswa kelas V SDN 2 Majasari
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, meningkatkan
aktifitas dan keberanian siswa dalam proses pembelajaran dan pada akhirnya
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Siswa lebih berminat dan berani untuk belajar gerak dasar passing atas bola
voli.
3. Bagi Sekolah SDN 2 Majasari
Sebagai bahan masukan/ saran untuk mengembangkan strategi belajar mengajar
yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil
belajar siswa ataupun mutu lulusan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pembelajaran
a. Definisi Pembelajaran
Istilah pembelajaran berasal dari kata instruktion, menunjuk pada kegiatan,
yaitu bagaimana peserta didik belajar dan peserta didik mengajar atau dapat
dikatakan proses belajar mengajar. Menurut kamus besar bahasa indonesia (2003:
17) pembelajaran adalah ”proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar”. Sedangkan pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:
297) adalah sebagai berikut: ”pembelajaran adalah kegiatan secara terprogam
dalam disain intruk-sional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar”. Selanjutnya pengertian
pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2007: 136) yaitu ”suatu sistem
yang terdiri atas tujuan pembelajaran, kajian isi/materi ajar, strategi pemelajaran
(metode, media, waktu, sistem penyampaian), serta asesmen belajar”.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan dilakukan untuk
memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga berguna untuk
mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan pembelajaran, pendekatan
pembelajaran merupakan apek yang sangat penting dan mempunyai hubungan
fungsional untuk mencapai commit
tujuan to user
intruksional. Untuk itu seorang guru atau
pelatih harus memilih atau menentukan pendekatan pembelajaran mana yang
sesuai untuk pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Ciri-Ciri Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi
atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi perubahan
pengetahuan atau keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka
dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru
mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses belajar dan tujuan
belajar dapat tercapai. Menurut H. J. Gino dkk, (1998: 36) menyatakan, “Ciri-ciri
pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar
siswa yaitu (1) motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4)
suasana belajar dan (5) kondisi subyek belajar”.
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri pembelajaran
terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan belajar, suasana belajar dan
kondisi siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran tersebut harus diperhatikan dalam
proses belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri pembelajaran dijelaskan sebagai
berikut:
1) Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, bila seorang siswa tidak dapat melakukan
tugas pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya untuk menemukan sebab-
sebabnya dan kemudian mendorong siswa tersebut mau melakukan tugas ajar dari
guru. Dengan kata lain siswa tersebut perlu diberi rangsangan agar tumbuh
motivasi pada dirinya.
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan
commit to user
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu
dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk mengelakkan perasaan tidak suka
tersebut. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat
tercapai.
2) Bahan Belajar
Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi belajar
perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan memperhatikan
karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.
Bahan pengajaran merupakan segala informasi yang berupa fakta, prinsip
dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan
yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang
daya cipta atau yang bersifat menantang agar menumbuhkan dorongan pada diri
siswa untuk menemukan atau memecahkannya masalah yang dihadapi dalam
pembelajaran.
3) Alat Bantu Belajar
Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat alat yang dapat
membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu pembelajaran
adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru harus berusaha agar
materi yang disampaikan atau disajikan mampu diserap dengan mudah oleh
siswa. Apabila pengajaran disampikan dengan bantuan alat-alat yang menarik,
maka siswa akan merasa senang dan pembelajaran dapat berlangsung dengan
baik.
4) Suasana Belajar
Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik, apabila terjadi
komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa. Di samping itu juga, adanya
kegairahan dan kegembiraan belajar. Suasana belajar mengajar akan
berglangsung dengan baik, dan isi pelajaran disesuaikan dengan karakteristik
commit to user
siswa, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa
suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip H.J.
Gino dkk (1998: 51) bahwa, “Perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai
jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala
aspek organisme atau pribadi seseorang”.
Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk
mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses
pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) bahwa, “Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi
perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan,
tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip pembelajaran
meliputi tujuh aspek yaitu perhatian dan motivasi, keterlibatan langsung atau
berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan
individual. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut harus diterapkan dalam pembelajaran dengan baik dan
benar. Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diuraikan
secara singkat sebagai berikut:
1) Perhatian dan Motivasi Belajar
commit to user
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa. H.J. Gino dkk. (1998: 52) menyatakan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
“Perhatian siswa waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar. Belajar
dengan penuh perhatian (konsentrasi) pada materi yang dipelajari akan lebih
terkesan lebih mendalam dan tahan lama pada ingatan”.
Perhatian mempunyai peran penting untuk mencapai hasil belajar yang
optimal. Apabila pelajaran yang diterima siswa dirasakan sebagai kebutuhan,
maka akan membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajarinya. Sedangkan
yang dimaksud motivasi menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) adalah,
“Tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. Dengan
motivasi belajar yang tinggi, maka siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.
Belajar yang dilakukan dengan penuh semangat akan dapat mencapai hasil belajar
yang optimal.
2) Keaktifan Siswa
Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk selalu aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan
belajarnya secara efektif siswa dituntut untuk atif secara fisik, intelektual dan
emosional. Tanpa ada keaktifan dari siswa, maka tidak akan terjadi proses belajar.
Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk. (1998: 52) bahwa, “Dari semua unsur
belajar, boleh dikatakan keaktifan siswalah prinsip yang terpenting, karena belajar
sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seorang
belajar”.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam bentuknya.
Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari siswa. Menurut S.
Nasution (1988:93) yang dikutip H.J. Gino dkk. (1998: 52) macam-macam
keaktifan belajar siswa antara lain: “Visual activities, oral activities, listening
activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional
activities”.
Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak
terpisah satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris terkandung
keaktifan mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam setiap pelajaran dapat
dilakukan bermacam-macam keaktifan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
12
13
3. Gerak Dasar
a. Hakikat Gerak Dasar
Gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sejak kecil dari
masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan perkembangan dan
pertumbuhan. Pendapat Aip Syarifuddin dan Muhadi dalam Riza Rahman
(1992:24) bahwa, “Gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat, dan lempar.
Bentuk-bentuk gerakan dasar tersebut telah dimiliki oleh murid-murid sekolah
dasar. Namun yang menjadi permasalahan sekarang bagaimanakah cara
menanamkannya kepada murid-murid sekolah dasar agar bentuk-bentuk gerakan
dasar yang telah dimilikinya dapat dilakukan dengan benar”.
Harrow dalam Furqon (1972:52-54) mengemukakan bahwa gerak dasar
adalah pola-pola gerak inheren yang didasarkan pada gerak-gerak refleks anak,
yang timbul bukan hanya karena latihan, tetapi dapat diperhalus dan diperbaiki
melalui latihan.
Pada usia sekolah dasar inilah saatnya harus ditanamkan bagaimana cara
melakukan gerak dasar yang benar sangat penting. Karena pada usia sekolah dasar
masa perkembangan dan pertumbuhan, sehingga kemampuan gerak dasar yang
dimiliki dapat dilakukan dengan benar. Kesalahan dalam melakukan gerak dasar
akan berdampak pada pola gerakan yang salah, sehingga akan berdampak pada
aktivitas-aktivitas geraknya. Upaya untuk meningkatkan kualitas gerak dasar harus
dilakukan latihan dengan baik dan benar.
b. Jenis/Pola Gerak Dasar.
Pola gerak dasar adalah bentuk gerakan-gerakan sederhana yang bisa dibagi
menjadi tiga bentuk gerak sebagai berikut:
1) Gerak lokomotor (gerakan berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu
bergerak atau berpindah tempat; misalnya jalan, lari, dan loncat.
2) Gerak non-lokomotor (gerakan tidak berpindah tempat) dimana sebagian
anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat.
3) Manipulatif, dimana ada sesuatu yang digerakkan, misalnya melempar,
menangkap, menyepak, memukul, dan gerakan lain yang berkaitan dengan
commit to user
lemparan dan tangkapan sesuatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
15
commit to user
16
5. Media Pembelajaran
a. Hakikat Media Pembelajaran
Agus Kristiyanto (2010:126) menyatakan bahwa media merupakan sarana
pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang
bertujuan untuk membuat tahu siswa, media adalah pembawa pesan yang berasal
dari suatu sumber pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan.
Hakekat media pembelajaran, sangat penting sehingga harus dijadikan
sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dalam proses pembelajaran dan
sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku siswa. Menurut pendapat Winata
Putra dalam Juaria-blogspot.com (2011:4) bahwa banyak temuan penelitian yang
mengungkapkan keandalan media pembelajaran, diantaranya yang dilakukan oleh
British Audio Visual Association, bahwa rata-rata jumlah informasi yang
diperoleh seseorang melalui indera menunjukkan komposisi sebagai berikut: 75%
melalui indera penglihatan, 13% melalui indera pendengaran, 13% melalui indera
sentuhan dan perabaan serta 6% melalui indera penciuman dan lidah. Dari hasil
temuan ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang paling banyak
diperoleh melalui indera penglihatan.
Dari pendapat di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar.
17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
19
B. Kerangka Berpikir
Tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang saling mendukung. Salah satu faktor yang memiliki peran
dalam rangka mencapai tujuan adalah ketepatan mengorganisir peserta didik. Guru
sebagai pemegang kendali di kelas, mempunyai tanggung jawab yang besar. Oleh
karena itu, guru dituntut untuk kreatif mampu mencari model atau metode
pembelajaran yang dapat membawa pengaruh besar pada pola pikir siswa dalam
peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa, yaitu dengan menggunakan variasi
metode pembelajaran, diantaranya dengan strategi pembelajaran penggunaan media
bola plastik.
Penggunaan media bola plastik menarik untuk digunakan, karena dengan
menggunakan bola plastik sebagai pengganti bola voli yang standar dapat mengatasi
siswa yang menjadi berani karena bolanya lebih ringan dan tidak keras.
Penggunaan bola plastik lebih menyenangkan bagi siswa seusia SD, karena
bolanya cukup ringan dan tidak terlalu keras sehingga siswa tidak akan takut terkena
bola karena tidak akan mencederai atau tidak sakit di lengan untuk passing atas.
Dengan bola plastik yang harganya rerlatif murah sehingga sekolah mampu beli dalam
jumlah yang relatif banyak, setidaknya sebanding dengan jumlah siswa sehingga
setiap siswa tidak terlalu lama menunggu giliran untuk latihan passing atas melewati
net beregu/berpasangan. Dengan waktu yang tidak terlalu lama maka siswa akan dapat
berlatih dengan aktif dan dapat menggunakan waktu secara efektif. Dengan strategi
ini diharapkan dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus
meningkatkan efektifitas dan prestasi belajar siswa.
Berdasar uraian di atas peneliti berpendapat bahwa keterkaitan siswa akan sebuah
materi yang dipelajari merupakan modal awal mencapai keberhasilan. Keterkaitan
tersebut akan menjadikan sebuah pemicu munculnya hasil yang baik. yaitu dengan
mengarahkan siswa pada sesuatu yang baru, praktis, sesuai pada pengalaman yang
nyata. Apabila dalam diri siswa sudah tertanam motivasi yang besar, maka dengan
sendirinya siswa tersebut akan mudah dan penuh sadar melakukan sesuatu guna
mencapai hasil yang diharapkan.
commit to user
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, guru dituntut menyajikan materi dan
mengelola siswa dalam Peoses Belajar Mengajar senantiasa menyenangkan dan tidak
membosankan dengan media dan model pembelajran yang variatif. Penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SD Negeri 2 Majasari,
Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai
bulan Agustus 2012.
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian
Tahun 2012
No Rencana Kegiatan
Apr Mei Jun Jul Ags
1. Persiapan
a. Koordinasi peneliti dengan Kepala
Sekolah
b. Diskusi dengan sejawat dan
kolaborator
c. Penyusunan Proposal
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran
dan instrumen (lembar observasi)
e. Simulasi pelaksanaan rindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
b. Siklus II
3. Analisis Data dan Pelaporan
a. Analisis Data
b. Penyusunan Laporan Skripsi
c. Ujian dan revisi
d. Penggandaan dan Pengumpulan
Laporan
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
3. Siklus PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam dua siklus untuk
melihat peningkatan hasil passing atas bola voli dalam mata pelajaran penjasorkes
dengan penggunaan media/alat bantu belajar yang dimodifikasi (bola plastik)
B. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan
Bukateja sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan.
D. Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan
data meliputi tes dan observasi
1. Tes: digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar passing atas
yang dilakukan siswa
2. Observasi: digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama mengikuti proses pembelajaran passing atas
dengan menggunakan bola plastik.
commit to user
Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan cara menentukan
sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
F. Analisis Data
Untuk mengukur peningkatan hasil belajar dapat menggunakan indikator
efektifitas belajar, untuk melihat efektif tidaknya sebuah proses pembelajaran bisa
dilihat dari pencapaian hasil pembelajarannya.
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus dianalisis secara deskriptif statistic dengan menggunakan teknik prosentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Data
tersebut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
passing atas bola voli mini dengan menggunakan media modifikasi yaitu bola
plastik. Hasil pengamatan dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah
ditetapkan.
25
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
direncanakan dua siklus, apabila belum berhasil akan dilanjutkan pada siklus
berikutnya. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK
menurut Kemmis dan Mc Taggart yang menggunakan sistem spiral refleksi yang
terdiri dari beberapa siklus. Dalam model Kemmis dan Mc Taggart dijelaskan
bahwa di dalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen yaitu
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi
(reflecting). Adapun desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh
Kemmis dan Mc Taggart dapat digambarkan sebagai berikut:
Jika dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart
pada hakikatnya berupa perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat
terdiri dari 4 komponen yaiti: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai
commit to user
satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus ini adalah perputaran kegiatan
yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
27
c. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi atau
pemantauan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Adapun
fungsi pokok observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
tindakan dengan rencana tindakan dan untuk mengetahui seberapa jauh
pelaksanaan tindakan sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan
yang diinginkan. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas perilaku
dan keadaan yang berhubungan dengan pembelajaran.
d. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil
atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Refleksi adalah kegiatan
mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa,
suasana kelas, maupun peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat
penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan
hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang
dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini merenungkan kembali apa yang
telah dilaksanakan di dalam tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut
baik, maka tindakan selanjutnya dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam
tindakan itu perlu adanya perbaikan, maka tindakan tersebut perlu diulangi
secara keseluruhan. Dalam tahap refleksi peneliti mengadakan diskusi
dengan observer di setiap akhir tindakan. Diskusi dilakukan berdasarkan
hasil observasi, catatan lapangan. Untuk menyusun tindakan selanjutnya
selain itu juga peneliti merefleksi diri dengan melihat data observasi
apakah kegiatan yang dilakukan telah mengenai sasaran atau belum.
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat dan kolaborator
menyusun skenario pembelajaran yang terdiri dari:
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran
commit to user
penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran passing atas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan aktivitas pembelajaran di lapangan dengan langkah-
langkah kegiatan antara lain sebagai berikut:
1) Menjelaskan kegiatan pembelajaran passing atas menggunakan
media bola plastik.
2) Melakukan pemanasan
3) Membentuk kelompok dalam pembelajaran
4) Melakukan latihan gerak dasar passing atas, cara melaksanakan
passing atas menggunakan bola plastik dan cara melakukan passing
atas.
5) Membuat kesimpulan.
6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Melaksanakan pendinginan
c. Pengamatan
Pengamatan tindakan tahap (1) hasil belajar siswa dalam
pembelajaran passing atas menggunakan media bantu pembelajaran (2)
kemampuan melakukan gerak dasar passing atas (3) aktivitas siswa
dalam pembelajaran.
d. Tahap Evaluasi (Refleksi)
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap
hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak
tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi
siklus tindakan berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus II perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus
tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata
pelajaran penjasorkes. Demikian juga termasuk perwujudan tahap
pelaksanaan, observasi dan interprestasi, dan analisis, refleksi yang juga
mengacu pada siklus sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Untuk mengetahui kondisi sesungguhnya tentang kondisi sekolah, guru, siswa,
sarana dan prasarana yang dimiliki dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
sekolah yang sekiranya mempengaruhi hasil belajar siswa.
Peneliti bersama-sama dengan Guru Pamong dan observer melakukan kegiatan
ini berupa survei awal sebagai langkah awal kegiatan penelitian tindakan kelas
sehingga diharapkan dapat mengungkap dan diperoleh informasi yang sebenar-
benarnya. Pada kegiatan ini peneliti memperoleh informasi tentang situasi dan kondisi
siswa yang digunakan sebagai sampel, yaitu siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari
Kecamatan Bukateja tahun pelajaran 2011/2012, berapa jumlah siswanya, bagaimana
minat siswa terhadap pembelajaran penjasorkes, terutama pada materi passing atas,
bagaimana model pembelajaran yang diterapkan, kemudian bagaimana sarana dan
prasarana yang tersedia untuk mendukung mata pelajaran penjasorkes.
Setelah survei dilakukan, peneliti bersama kolaborator berdiskusi tentang hasil
observasinya, dari hasil diskusi disimpulkan bahwa: (1) siswa kelas V SD Negeri 2
Majasari Kecamatan Bukateja tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 24 siswa yang
terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Dilihat dari proses
pembelajaran passing atas, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori
kurang berhasil atau belum sesuai harapan, (2) minat siswa dan tingkat ketertarikan
siswa terhadap materi pembelajaran passing atas masih kurang, (3) model
pembelajaran passing atas yang diterapkan masih membosankan siswa. Guru
kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru kurang kreatif
dalam menciptakan sarana pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar
siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, (4)
terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, kalaupun ada jumlahnya
sangat kurang atau tidak sebanding dengan jumlah siswa yang diajar. Hal ini terbukti
dengan minimnya perlengkapan yang dimiliki, lapangan rumput milik desa letaknya
cukup jauh kira-kira 200 meter,commit to user
halaman sekolah sebenarnya kurang layak untuk
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
kegiatan olahraga tertentu tetapi jika siswa dibawa ke lapangan diperlukan cukup
waktu atau membuang waktu.
1. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Passing atas dan Ketuntasan Hasil
Belajar
Kondisi awal kemampuan gerak dasar passing atas dan nilai ketuntasan hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja tahun pelajaran
2011/2012 diketahui melalui observasi dan tes keterampilan gerak dasar passing
atas yang meliputi tes sikap jemari kedua tangan, sikap badan, dan gerakan kedua
kaki. Tes awal kemampuan passing atas tersebut bertujuan untuk mengetahui
apakah dari siklus I dan siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap
kemampuan gerak dasar passing atas? Kondisi awal kemampuan passing atas dan
ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja
tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Tabel 4. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing atas Pada Kondisi Awal.
Aspek Yang Dinilai
Kogni Afek Psiko Nilai
No Nama Siswa Kategori
tif Tif motor Akhir
33
Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar passing atas dan nilai
ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja
tahun pelajaran 2011/2012 yaitu hasil ketuntasan belajar rata-rata 64. Dihitung
melalui deskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, masing-masing aspek
menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah tindakan
untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi gerak dasar passing atas dan
nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan
Bukateja tahun pelajaran 2011/2012, dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran
bola voli diganti dengan bola plastik dan tali rafia untuk kegiatan pembelajaran
pada materi gerak dasar passing atas. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan
dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis dan refleksi.
2. Pelaksanaan Tindakan I
Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar passing atas dan nilai
ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja
tahun pelajaran 2011/2012, maka prosentase nilai perlu ditingkatkan dengan model
pembelajaran yang lebih tepat, yaitu membuat daya tarik siswa terhadap kegiatan
pembelajaran passing atas sehingga siswa tidak takut sakit lengannya bahkan
menjadi senang dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara meengganti bola
voli dengan bola plastik dan sarana pembelajaran lain seperti tali raffia sebagai
target yang harus dilewati. Pembelajaran dengan memodifikasi alat dan sarana
pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang dapat mendatangkan daya
tarik siswa, memudahkan dan timbul keberanian sehingga rasa senang akan muncul
pada diri masing-masing siswa. Pada siklus I ini diberikan 2 (dua) bentuk
modifikasi alat bantu pembelajaran. Bentuk modifikasi alat bantu pembelajaran
pada siklus I sebagai berikut: (1) menggunakan bola plastik sebagai pengganti bola
voli, (2) menggunakan media tali rafia sebagai target yang harus dilampaui.
Pembelajaran gerak dasar passing atas dengan modifikasi alat bantu pembelajaran
siklus I dilakukan selama satu kali pertemuan, yaitu 2 x 35 menit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
35
tindakan I, yakni di halaman sekolah yang menjadi lapangan bola voli SD Negeri 2
Majasari Kecamatan Bukateja.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada
hari Senin tanggal 14 dan 28 Mei 2012, di halaman SD Negeri 2 Majasari
Kecamatan Bukateja. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit.
Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan
kolaborator, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Senin, 14 Mei 2012)
adalah praktik materi gerak dasar passing atas, yaitu: gerakan jemari kedua lengan
mendorong bola yang dipegang teman, sikap tubuh, dan sikap kedua kaki,
mendorong bola dengan dua tangan kepada teman yang berada didepannya
melewati atas tali yang terbentang, passing atas melewati tali rafia, passing atas
perseorangan. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah : (1) peneliti bersama
kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan
berdoa kemudian presensi, (2) peneliti bersama kolaborator memberi motivasi
kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan
peregangan, kemudian pemanasan yang lebih dinamis lalu dilanjutkan dengan
permainan dorong-mendorong bola dan mendorong tembok dengan jari-jemari, (4)
peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni mendorong bola
yang dipegang dengan ujung jemari kanan dan kiri k atas depan kepada teman
melalui tali yang terbentang. Cara pelaksanaan bergantian setelah mendorong bola
siap untuk menangkap bola dengan dua tangan. Sebelum siswa melakukan, peneliti
memberikan contoh terlebih dahulu, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan
mendorong bola dengan dua tangan dari posisi berhadapan, kemudian bergantian,
(6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan
dasar yang baru dilakukan serta memberikan kesempatan untuk bertanya bagi yang
belum tahu, (7) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ke dua
yakni passing atas dengan target melewati atas tali rafia. Siswa diminta
commit to user
memperhatikan pelaksanaan contoh yang diberikan oleh peneliti, (8) siswa diminta
melakukan gerakan passing melewati tali rafia yang dibentangkan setinggi kira-kira
2 meter sebagaimana yang dicontohkan oleh peneliti, (9) peneliti bersama dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
37
38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
Tabel 6. Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Passing atas dari Kondisi
Awal ke Siklus I.
Kondisi Awal Siklus I
Nilai Nilai
No Nama Siswa
Hasil Kategori Hasil Kategori
Belajar Belajar
1 Inayatus Sadiyah 69 Tuntas 69 Tuntas
2 Muhajirin 67 Tuntas 67 Tuntas
3 Aziz Nurokhman 60 Belum Tuntas 60 Belum Tuntas
4 Aziz Safikri 65 Tuntas 65 Tuntas
5 Fitri Anggraeni 59 Belum Tuntas 59 Belum Tuntas
6 Nurul Anwar 67 Tuntas 67 Tuntas
7 Saiful Bahri 63 Belum Tuntas 67 Tuntas
8 Firman Margiyanto 63 Belum Tuntas 70 Tuntas
9 Serly Endah 60 Belum Tuntas 60 Belum Tuntas
10 Muarif Febrianto 67 Tuntas 67 Tuntas
11 Pramesti 60 Belum Tuntas 60 Belum Tuntas
12 Martin Prasetyo 74 Tuntas 74 Tuntas
13 Amri Firgiawan 60 Belum Tuntas 60 Belum Tuntas
14 Muhamad Lukman 67 Tuntas 67 Tuntas
15 Rakhmat Romantika 67 Tuntas 67 Tuntas
16 Resti Nurfais 60 Belum Tuntas 60 Belum Tuntas
17 Mangunah 67 Tuntas 67 Tuntas
18 Nanang Dwi I 67 Tuntas 67 Tuntas
19 Dimas Ardiyanto 60 Belum Tuntas 60 Belum Tuntas
20 Siti Jahirah 65 Tuntas 65 Tuntas
21 Nanda Nurzazkia 60 Belum Tuntas 60 Belum Tuntas
22 Nurmardiani 61 Belum Tuntas 67 Tuntas
23 Dimas Ristin A 65 Tuntas 65 Tuntas
24 Sekar Fashari 67 Tuntas 67 Tuntas
Rata-rata 64 65
Tuntas 13 siswa 16 siswa
Belum Tuntas 11 siswa 8 siswa
Prosentase Tuntas 54% 67%
Keterangan:
KKM = 64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
42
ada beberapa siswa yang tidak serius dalam melaksanakan pembelajaran, hal ini
dibuktikan dengan adanya siswa yang melakukan passing atas dengan gerakan
semaunya atau berlebihan, (4) kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan
passing atas bola melewati tali rafia sehingga siswa belum menunjukkan kualitas
gerakan passing atas yang optimal.
43
3. Deskripsi Tindakan II
Tindakan atau siklus II adalah tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam
pelaksanaan tindakan pada siklus I rata-rata siswa menunjukkan hasil yang kurang
maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan tindakan
atau siklus II mengacu pada pelaksanaan tindakan siklus I, karena merupakan
perbaikan dari tindakan siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan pada tindakan II
ini diantaranya adalah:
a. Rencana Tindakan II
Bersama dengan kolaborator peneliti mendiskusikan rencana tindakan atau
siklus II yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana
tindakan pada siklus II mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang
termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.
Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti bersama kolaborator
merancang rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama
kolaborator merancang skenario model pembelajaran dengan memodifikasi alat
bantu pembelajaran seperti pertemuan yang lalu yaitu menggunakan bola plastik
dan tali rafia, untuk meningkatkan motivasi siswa serta kemampuan gerak dasar
passing atas. Dengan sistem pembelajaran sebagai berikut: a) peneliti menjelaskan
tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,
menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti mendemonstrasikan keterampilan
passing atas dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap, c) bersama
dengan kolaborator merencanakan dan member bimbingan pembelajaran awal, d)
mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik ?, memberi
umpan balik, e) peneliti menyiapkan kesempatan melakukan latihan lanjutan,
dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam
kehidupan sehari-hari, (2) dengan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) gerak dasar passing atas yang terdiri dari gerakan menyatukan
kedua tangan dan mengayunkannya, sikap tubuh, dan sikap dan gerak kaki serta
pandangan dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola plastik dan
commit to user
penggunaan media tali rafia sebagai target. Peneliti bersama kolaborator
menyiapkan alat seperti peluit, tali plastik, bola plastik dan bola voli nomor 4, (3)
bersama dengan kolaborator peneliti menyusun alat evaluasi berupa tes dan non tes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Instrumen tes dinilai hasil peningkatan kemampuan hasil belajar siswa dan
motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran yang dimodifikasi yaitu alat
bantu pembelajaran dengan menggunakan bola plastik ukuran bola voli sebagai
pengganti bola voli sebenarnya. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan
pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati aktifitas dan
sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir
penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) bersama dengan
kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan siswa dalam
melakukan gerak dasar passing atas, (5) bersama dengan kolaborator menentukan
lokasi pelaksanaan siklus II, yakni di lapangan bola voli yang berada di halaman
sekolah SD Negeri 1 Bobotsari Kecamatan Bobotsari, karena di halaman sekolah
ini sudah dibuat lapangan bola voli mini yang permanen.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan atau siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu
yakni pada hari Senin, tanggal 28 dan 4 Juni 2012, di lapangan bola voli SD Negeri
2 Majasari Kecamatan Bukateja. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2
x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh
peneliti bersama kolaborator/guru pamong, dan sekaligus melaksanakan observasi
terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam siklus II ini
adalah pengulangan, sebab materi secara dasar telah diberikan pada siklus
sebelumnya.
Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama (Senin, 28 Mei 2012)
adalah praktik gerak dasar passing atas, yaitu: passing atas dengan target tali rafia.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) bersama kolaborator menyiapkan
siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa kemudian presensi, (2)
bersama dengan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan
materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan peregangan dan pemanasan dengan
dorong-mendorong bola diatas kepala dan mendorong tembok dengan jemari kedua
tangan, (4) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni
commit to user
passing atas melewati diatas tali rafia. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan
contoh yang diberikan peneliti, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan passing
atas melewati atas tali rafia, sesuai dengan contoh yang diberikan peneliti, (6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang
dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya kepada yang masih belum jelas
atau menemui kesulitan, (7) peneliti bersama kolaborator menyampaikan
penjelasan mengenai materi yang kedua yaitu passing atas sebagaimana yang
dicontohkan peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan passing atas melewati
di atas tali rafia sesuai contoh dari peneliti, (9) peneliti bersama kolaborator
meberikan bimbingan dan evaluasi terhadap siswa setelah melakukan latihan
tentang passing atas serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
apabila mengalami kesulitan, (10) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai
materi yang ke tiga yakni, passing perseorangan. Siswa diminta untuk
memperhatikan contoh pelaksanaan passing atas perseorangan, (11) siswa diminta
melakukan gerakan passing atas perseorangan sesuai dengan yang dicontohkan
peneliti, (12) bersama dengan kolaborator memberikan motivasi kepada para siswa
agar dapat melakukan gerak dasar passing atas dengan sungguh-sungguh, (13)
siswa mengulang-ulang gerakan passing atas perseorangan selama 1 menit, (14)
diakhir pertemuan peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi
yang akan disampaikan minggu depan, (15) pelajaran diakhiri dengan berdoa dan
siswa dihitung kembali, kemudian siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran
selanjutnya.
Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan ke 2 (Senin, 28 Mei 2012)
adalah melakukan pengulangan materi pada pertemuan pertama dan melakukan
penilaian proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut adalah: (1) peneliti
bersama dengan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses
pembelajaran dengan berbaris, berdoa, kemudian presensi, (2) peneliti bersama
kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi
pembelajaran, (3) peneliti memberikan peregangan dan pemanasan berupa
mendorong bola dan mendorong tembok dengan jari-jemari, (4) siswa melakukan
gerakan passing atas dengan menggunakan bola plastik, (5) peneliti bersama-sama
dengan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang
commit to user
dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang
melakukan praktik gerak dasar passing atas, serta menyiapkan materi selanjutnya,
(6) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
dengan memanggil satu per satu untuk melakukan gerakan passing atas yang telah
diajarkan, (7) bersama dengan kolaborator melakukan tes untuk siklus II, dengan
mencatat dan menilai kualitas gerakan passing atas pada blangko penilaian yang
telah disiapkan, (8) diakhir pertemuan peneliti bersama kolaborator melakukan
evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan
informasi mengenai pelaksanaan tes kemampuan gerak dasar passing atas
perseorangan yang meliputi sikap dan gerak ayunan kedua lengan, sikap tubuh,
gerakan dan sikap kaki, dan pandangan.
47
kolaborator juga memberikan reward berupa pujian, seperti kata “bagus sekali”,
“Ya bagus”, “Contoh yang ini!”, dan lain-lain. Suasana tampak lebih hidup dengan
semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6) bersama kolaborator melakukan
penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan siswa saat melakukan
gerak dasar passing atas dengan tujuan untuk mengetahui seberapa optimalnya
pengaruh modifikasi alat bantu pembelajaran terhadap hasil belajar passing atas
siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
Tabel 8. Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Passing atas dan Nilai Ketuntasan
Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.
Siklus I Siklus II
Nilai Nilai
No Nama Siswa
Hasil Kategori Hasil Kategori
Belajar Belajar
1 Inayatus Sadiyah 69 Tuntas 69 Tuntas
2 Muhajirin 67 Tuntas 67 Tuntas
3 Aziz Nurokhman 60 Belum Tuntas 73 Tuntas
4 Aziz Safikri 65 Tuntas 65 Tuntas
5 Fitri Anggraeni 59 Belum Tuntas 67 Tuntas
6 Nurul Anwar 67 Tuntas 75 Tuntas
7 Saiful Bahri 67 Tuntas 67 Tuntas
8 Firman Margiyanto 70 Tuntas 70 Tuntas
9 Serly Endah 60 Belum Tuntas 67 Tuntas
10 Muarif Febrianto 67 Tuntas 67 Tuntas
11 Pramesti 60 Belum Tuntas 62 Belum Tuntas
12 Martin Prasetyo 74 Tuntas 74 Tuntas
13 Amri Firgiawan 60 Belum Tuntas 73 Tuntas
14 Muhamad Lukman 67 Tuntas 67 Tuntas
15 Rakhmat Romantika 67 Tuntas 67 Tuntas
16 Resti Nurfais 60 Belum Tuntas 64 Tuntas
17 Mangunah 67 Tuntas 67 Tuntas
18 Nanang Dwi I 67 Tuntas 67 Tuntas
19 Dimas Ardiyanto 60 Belum Tuntas 69 Tuntas
20 Siti Jahirah 65 Tuntas 65 Tuntas
21 Nanda Nurzazkia 60 Belum Tuntas 75 Tuntas
22 Nurmardiani 67 Tuntas 67 Tuntas
23 Dimas Ristin A 65 Tuntas 65 Tuntas
24 Sekar Fashari 67 Tuntas 67 Tuntas
Rata-rata 65 68
Tuntas 16 siswa 23 siswa
Belum Tuntas 8 siswa 1 siswa
Prosentase Tuntas 67% 96%
Keterangan:
KKM = 64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
51
Berdasarkan data peningkatan kemampuan gerak dasar passing atas dan nilai
hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II menunjukkan keterampilan gerak dasar
passing atas siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja tahun
pelajaran 2011/2012 rata-rata peningkatan nilai hasil belajar 4 (6%). Hal ini
menunjukkan bahwa, setelah diberi perlakuan pada siklus II keterampilan gerak
dasar passing atas dan ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan.
Penghitungan peningkatan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II
terlampir.
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan tindakan II
berlangsung hasil belajar siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target dengan
capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai
tolok ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada
pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian besar siswa telah mampu
melakukan gerak dasar passing atas, yakni dari mulai sikap dan gerakan ayunan
kedua lengan, sikap dan gerak tubuh, sikap dan gerak kedua kaki, dan pandangan
dapat dilakukan dengan baik. Walau ada sebagian kecil (1 siswa = 4,17%) yang
melakukannya kurang baik, (2) dengan bantuan kolaborator, proses transfer materi
kepada siswa berjalan lancar dan menyenangkan. Melalui penguatan pembelajaran
dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran siswa lebih tertarik dan senang
melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.
52
data akhir siklus II, sebab materi yang diberikan sedikit hanya penguatan pada
sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan gerakan, (2)
pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II, (3) model pembelajaran
dengan memodifikasi yang diterapkan telah mampu mengatur kondisi kelas,
sehingga proses pembelajaran serta transfer materi dapat berlangsung lebih
maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana
dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada siklus II maka Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) telah memenuhi target dari rencana target yang telah
ditetapkan, dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I.
Rata-rata Kondisi Rata-rata Nilai
Peningkatannya
Awal Hasil Belajar Siklus I
64 65 1 = 2%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
70
60
50
40
64 65
30
20
10
1
0
Kondisi Awal Siklus I Peningkatan
Tabel 11. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.
Rata-rata Hasil Rata-rata Hasil Peningkatan Hasil
Belajar Siklus I Belajar Siklus II Belajar
65 68 3 = 5%
54
70
60
50
40
65 68
30
20
10
3
0
Siklus I Siklus II Peningkatan
Tabel 12. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus
II.
Rata-rata Hasil Rata-rata Nilai Peningkatan Hasil
Belajar Kondisi Awal Siklus II Belajar
64 68 4 = 7%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
70
60
50
40
64 68
30
20
10
4
0
Kondisi Awal Siklus II Peningkatan
D. Pembahasan
1. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar pada Kondisi Awal
Prosentase hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan
Bukateja tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk table sebagai berikut:
Tabel 13. Prosentase Kondisi Awal Hasil Belajar.
Rentang Jumlah
Kategori Kriteria Prosentase
Nilai Anak
> 75 Baik Sekali Tuntas 0 0%
70 – 75 Baik Tuntas 1 4%
64 – 69 Cukup commit
Tuntasto user 12 50%
< 64 Kurang Kurang 11 46%
Jumlah 24 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
50
25 46
20
15
10
5
4
0 0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
60
50
40
Prosen
30 58
20 33
10
8
0
commit14tosiswa
8 siswa Kurang userCukup 2 Siswa Baik
58
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
80
70
60
50
Prosen
40 71
30
20
25
10
4
0
1 siswa Kurang 17 Siswa Cukup 6 Siswa Baik
80 71
70
58
60 50
46
50 Kurang
Persen
40 33 Cukup
25
30 Baik
20
8
10 4 4
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
commit to user
Gambar 10. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke
Siklus I dan ke Siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari
Kecamatan Bukateja tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus.
Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
diungkapkan pada Bab IV, diperoleh simpulan yaitu memodifikasi alat bantu bola voli
diganti dengan bola plastik dan tali rafia sebagai pengganti net dapat mengoptimalkan
keterampilan hasil belajar gerak dasar passing atas pada siswa kelas V SD Negeri 2
Majasari Kecamatan Bukateja tahun pelajaran 2011/2012.
Dari hasil analisis yang diperoleh adalah terdapat peningkatan dari kondisi awal
ke siklus I dan ke siklus II, nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal hanya
menunjukkan 13 siswa yang tuntas belajar (54%), siklus I sebanyak 16 siswa tuntas
belajar (66%), dan pada siklus II sebanyak 23 siswa tuntas dalam belajar (96%).
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses
pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari
pihak guru maupun siswa serta sekolah yang berupa alat/media pembelajaran yang
digunakan.
Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,
mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik
yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa
yaitu minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan
alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan penggunaan
alat bantu dapat meningkatkan commit to user siswa (baik proses maupun hasil),
hasil belajar
sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru yang
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
ingin menggunakan media yang berupa peralatan yang sederhana, mudah diperoleh,
dan murah yang ada di sekitar sekolah seperti tali, bola plastik, bilah-bilah bambu atau
yang dapat dibuat sendiri atau alat lain yang dapat digunakan sebagai media alternatif
dalam pembelajaran penjasorkes. Bagi guru mata pelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif
dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan
peningkatan hasil belajar gerak dasar yang efektif dan menarik yang membuat siswa
lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran penjasorkes yang
pada awalnya membosankan dan melelahkan menjadi pembelajaran yang
menyenangkan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Majasari Kecamatan Bukateja tahun pelajaran
2011/2012 hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan keterampilan dalam
mengembangkan materi, meningkatkan disiplin, kerja sama sehingga kualitas
pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan
peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu siswa hendaknya mau
membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritik agar
dapat memperbaiki kualitas belajarnya dan mau menggunakan fasilitas yang
dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran.
2. Bagi guru Penjasorkes apabila mengalami kesulitan dalam pembelajaran gerak
dasar passing atas sebaiknya menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola
plastik yang ukurannya sama dengan bola voli nomor 4, dan menggunakan media
lain (alternatif) yang ada di sekitar sekolah sebagai solusinya.
3. Bagi sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang sebanding
dengan jumlah siswa dan melengkapi alat yang diperlukan meskipun alat tersebut
adalah hasil modifikasi guru.
commit to user