id
Skripsi
Oleh:
Anisa Widyaningtyas
K 2307017
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Anisa Widyaningtyas
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh:
Anisa Widyaningtyas
K 2307017
Skripsi
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Guna
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Fisika Jurusan
Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
PERSETUJUAN
Persetujuan Pembimbing
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya peran
lingkungan belajar dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar Fisika siswa kelas
X SMA Negeri 1 Pati.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X sejumlah 288 siswa dengan sampel 50
siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik angket
digunakan untuk mendapatkan data lingkungan belajar dan kesiapan belajar. Angket
yang digunakan dalam penelitian telah diujicobakan untuk mengetahui validitas dan
reabilitas angket. Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data prestasi
belajar fisika. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda dengan
uji prasyarat hipotesis meliputi uji normalitas, uji independensi, dan uji linieritas.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat
disimpulkan bahwa ada peran lingkungan belajar dan kesiapan belajar terhadap
prestasi belajar Fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Pati dengan koefisien korelasi
sebesar 0.451 dan koefisien arah regresi sebesar F = 6.009 dengan sumbangan efektif
sebesar 20.4%. Sumbangan efektif masing-masing prediktor yaitu lingkungan belajar
memiliki peran 13.175% dan kesiapan belajar memiliki peran 7.189%.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dari satu urusan, kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (Q.S.
Al Insyirah: 5-7)
“Just be yourself and do the Best. Life is like a one way street. It will never lead you
back. Enjoy life every moment as none of them will happen the same way again”.
(Penulis)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian
dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi ini.
Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat dapat
teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin penelitian.
2. Bapak Sukarmin, M.Si, Ph.D. Selaku Ketua Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui
permohonan penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Supurwoko, M.Si. Selaku Ketua Program Fisika Jurusan P. MIPA
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Drs. Sutadi Waskito, M.Pd. Selaku Pembimbing Akademik (PA) yang
senantiasa memberikan semangat.
5. Bapak Sukarmin, M.Si, Ph.D. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
6. Bapak Drs. Yohanes Radiyono, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
7. Bapak Drs. Tri Rahadi yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
penerjemahan instrumen Skripsi ini.
8. Bapak Drs. Suparno,M.M,, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pati yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Sriani, guru mata pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Pati yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian.
10. Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Pati. Terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya. commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11. Ibu, Bapak, dan adikku yang telah memberikan do’a serta dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
12. Teman-teman GeGeeL yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan
Skripsi ini.
13. Teman-teman Pendidikan Fisika terkhusus angkatan 2007.
14. Teman-teman kost RahyLL yang memberikan semangat, nasihat dan dukungan.
15. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga amal baik semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.
Dalam Skripsi yang telah dikerjakan ini masih jauh dari kesempurnaan
maka sangat diharapkan atas segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga karya ini bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN COVER ....................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 4
D. Perumusan Masalah ................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 6
A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 6
1. Belajar .............................................................................. 6
a. Pengertian Belajar ..................................................... 6
b. Prinsip-prinsip Belajar .............................................. 7
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .............. 8
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Rangkuman Deskripsi Data ........................................................... 43
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar Siswa ............................ 44
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kesiapan Belajar Siswa ................................ 45
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa .................................. 47
Tabel 4.5 Harga Statistik Uji Normalitas ....................................................... 48
Tabel 4.6 Rangkuman Analisis Regresi Sederhana Lingkungan Belajar (X1)
dengan Prestasi Belajar (Y) ........................................................... 49
Tabel 4.7 Rangkuman Analisis Regresi Sederhana Kesiapan Belajar (X2)
dengan Prestasi Belajar (Y) ........................................................... 50
Tabel 4.8 Rangkuman Analisis Regresi Ganda Lingkungan Belajar (X1)
dan Kesiapan Belajar (X2) dengan Prestasi Belajar (Y) ............... 51
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan Lingkungan Belajar dan
Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar ............................... 25
Gambar 4.1 Histogram Lingkungan Belajar Siswa ....................................... 44
Gambar 4.2 Histogram Kesiapan Belajar Siswa ........................................... 46
Gambar 4.3 Histogram Prestasi Belajar Siswa ............................................. 47
Gambar 4.4 Diagram Peran Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar.. 49
Gambar 4.5 Diagram Peran Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar....... 50
Gambar 4.6 Diagram Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan Belajar
terhadap Prestasi Belajar ........................................................... 50
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 01 Kisi Angket Tryout Lingkungan Belajar ................................ 62
Lampiran 02 Kisi Angket Tryout Kesiapan Belajar ..................................... 63
Lampiran 03 Angket Tryout Lingkungan Belajar ........................................ 64
Lampiran 04 Angket Tryout Kesiapan Belajar ............................................ 71
Lampiran 05 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Lingkungan Belajar .... 77
Lampiran 06 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Kesiapan Belajar ......... 89
Lampiran 07 Kisi Angket Lingkungan Belajar ............................................ 99
Lampiran 08 Kisi Angket Kesiapan Belajar ................................................. 100
Lampiran 09 Angket Lingkungan Belajar .................................................... 101
Lampiran 10 Angket Kesiapan Belajar ........................................................ 107
Lampiran 11 Daftar Nilai Responden .......................................................... 112
Lampiran 12 Uji Normalitas Lingkungan Belajar ........................................ 113
Lampiran 13 Uji Normalitas Kesiapan Belajar ............................................ 115
Lampiran 14 Uji Normalitas Prestasi Belajar ............................................... 117
Lampiran 15 Uji Independensi .................................................................... 119
Lampiran 16 Tabel Kerja Uji Linearitas dan Signifikans Regresi X1
dengan Y ................................................................................. 122
Lampiran 17 Uji Linearitas dan Signifikans Regresi X1 dengan Y ............. 124
Lampiran 18 Tabel Kerja Uji Linearitas dan Signifikans Regresi X2
dengan Y ................................................................................. 127
Lampiran 19 Uji Linearitas dan Signifikans Regresi X2 dengan Y .............. 129
Lampiran 20 Perhitungan Koefisien Regresi Linier Ganda ......................... 132
Lampiran 21 Uji Hipotesis ........................................................................... 135
Lampiran 22 Uji Kontribusi ......................................................................... 138
Lampiran 23 Analisis SPSS ......................................................................... 139
Lampiran 24 Tabel Statistik ......................................................................... 143
Lampiran 25 Jadwal Penelitian .................................................................... 148
Lampiran 26 commit to user
Surat-Surat .............................................................................. 149
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 6) menyebutkan bahwa keluarga
merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan anak. Dalam
keluarga, seorang anak mengalami proses sosialisasi untuk pertama kalinya, diajarkan
dan dikenalkan berbagai nilai kehidupan yang sangat berguna dan menentukan bagi
perkembangan anak di masa depan. Dalam lingkungan keluarga tersebut, orang
tualah yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dan berperan sebagai pendidik
paling utama. Semua yang diperoleh anak dalam keluarga akan menjadi dasar dan
dikembangkan pada kehidupan-kehidupan selanjutnya.
Lingkungan keluarga bisa memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas
belajar anak apabila keadaan keluarga cukup harmonis, kondisi ekonomi
berkecukupan. Perhatian dari orang tua juga penting peranannya terhadap pencapaian
prestasi belajar anak, misalnya memperhatikan kedisiplinan belajarnya atau
menanyakan adakah kesulitan yang tidak bisa dipecahkan dan apakah orang tua bisa
membantu. Orang tua acapkali memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan
merasa ada perlindungan dan perhatian dari orang tua, sehingga anak mendapat
kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih prestasi.
Belajar dalam lingkungan keluarga yang harmonis akan memberikan hasil
belajar yang lebih baik daripada belajar dalam lingkungan keluarga yang kacau.
Suasana keluarga yang harmonis dan menyenangkan akan mendorong anak giat atau
berdisiplin dalam belajar yang pada akhirnya akan mencapai prestasi belajar yang
optimal. Sebaliknya, jika keluarga tidak harmonis, lingkungan kurang mendukung
dan kurangnya perhatian orangtua siswa dalam mendukung anak-anaknya
mengenyam dunia pendidikan maka akan dapat menyebabkan semangat belajar anak
menurun sehingga prestasi belajar anak tidak bisa optimal (Sukmadinata, 2009: 6).
Lingkungan belajar kedua setelah keluarga adalah lingkungan sekolah.
Faktor lingkungan sekolah meliputi metode mengajar, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Siswa SMA merupakan siswa yang
commit
beranjak remaja yang biasanya lebih to user kebebasan, ingin mengikuti trend
menyukai
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
mode yang berkembang tanpa memikirkan hal itu pantas untuk dirinya atau tidak,
sulit berdisiplin dalam belajar dan biasanya mudah dipengaruhi oleh lingkungan di
sekitarnya, terutama oleh teman bergaul. Pemilihan teman bergaul yang kurang baik,
misalnya suka main game online, suka playstation, sering bolos, akan berdampak
negatif dan menyebabkan siswa malas belajar sehingga prestasi belajarnya menjadi
kurang memuaskan.
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah dan guru di sekolah tetapi juga diharapkan
adanya peran serta dan kerjasama yang baik dari orang tua (keluarga) dan masyarakat
(sosial). Kerjasama yang harmonis dan peran serta semua pihak diharapkan proses
pendidikan dapat berhasil mengantarkan siswa menuju kedewasaan yang bertanggung
jawab.
Selain lingkungan belajar, faktor yang lain yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa dan menyebabkan daya serap siswa terhadap materi pelajaran rendah,
yaitu faktor readiness atau kesiapan yang ada dalam individu itu sendiri. Kesiapan
adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan
respon/jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi. Dalam kegiatan belajar,
kesiapan belajar merupakan kondisi siswa dalam mempelajari materi yang akan
diberikan atau sebagai prasyarat untuk belajar materi berikutnya. Kondisi fisik,
mental, emosional, motif dan ketrampilan akan mempengaruhi faktor kesiapan
belajar dalam diri siswa. Faktor inilah yang berkaitan dengan kondisi siswa atau
kesiapan siswa dalam menerima materi yang disampaikan (Slameto, 2010: 113).
Kebutuhan, motif, tujuan dan kesiapan memiliki hubungan yang sangat erat
dan saling berkaitan. Siswa yang berkesiapan belajar tinggi akan memiliki rasa ingin
tahu yang besar, rasa percaya diri, dan minat yang besar pula untuk mempelajari
suatu materi sehingga akan mudah untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.
Kesiapan belajar siswa sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar
dalam lingkungan sekolah dan dapat dilihat dalam hasil evaluasi belajar yang
ditunjukkan melalui nilai raport siswa pada setiap akhir semester. Melalui nilai raport
siswa ini, prestasi belajar dan kualitas pendidikan seorang siswa dapat dilihat, baik
commit to user
dalam lingkup sekolah maupun keluarga.
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Pencapaian prestasi belajar yang maksimal merupakan tujuan dari setiap kegiatan
belajar, tetapi pada kenyataannya masih terdapat siswa yang kurang berprestasi.
2. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, tidak semua lingkungan belajar yang
berpengaruh positif.
3. Siswa masih belum bisa memilih lingkungan belajar yang kondusif.
4. Dalam kegiatan belajar mengajar, tidak semua siswa siap menerima pelajaran
yang disampaikan.
5. Kerjasama antarsiswa dirasa masih kurang sehingga menghambat kelancaran
proses belajar mengajar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penulis membatasi
masalah agar penelitian lebih terarah dan mencapai tujuan yang tepat. Adapun
pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan belajar pada penelitian ini dibatasi pada lingkungan keluarga
(kepekaan dan kepedulian orangtua) dan lingkungan sekolah (lingkungan kelas).
2. Kesiapan belajar pada penelitian ini dibatasi pada kesiapan psikis (kesiapan
belajar mandiri).
3. Prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil yang telah
dicapai dari hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pati dalam mata pelajaran
Fisika yang diterima di sekolah dalam bentuk laporan nilai akhir fisika semester
genap. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah apakah ada peran lingkungan belajar dan kesiapan belajar
terhadap prestasi belajar Fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Pati.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak
adanya peran lingkungan belajar dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar Fisika.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
1. Manfaat teoritis
Secara umum dapat berguna bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini
diharapkan mampu menambah dan memperkaya khasanah teori tentang belajar
mengajar dan untuk mengetahui peran lingkungan belajar dan kesiapan belajar
terhadap prestasi belajar siswa.
2. Manfaat praktis
a) Sebagai masukan bagi guru dan calon guru bidang studi Fisika dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar Fisika siswanya, dengan memperhatikan
bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa,
khususnya di kelas dan lingkungan sekolah serta memotivasi siswa untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman untuk dirinya
sendiri.
b) Memberi masukan kepada orang tua siswa untuk selalu berusaha menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif di rumah antara lain dengan mendampingi
anak belajar dan menciptakan hubungan yang baik antara ayah dengan ibu,
ayah dengan anak, ibu dengan anak dan anak dengan anak yang meliputi
perhatian, kasih sayang dan komunikasi sehingga nantinya dapat
meningkatkan prestasi belajar anaknya khususnya dalam bidang studi Fisika.
c) Memberikan masukan kepada siswa untuk selalu meningkatkan kesiapan
commit
belajar khususnya pada bidang studitoFisika
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal
ini berarti, bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Syah, 2003:
63).
Belajar mempunyai banyak definisi, baik itu berasal dari ahli
pendidikan maupun psikolog. Menurut Muhibbin Syah (2003: 68), belajar
adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif. Sedangkan secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2).
Pendapat tersebut sesuai dengan Cronbach yang menyatakan bahwa
belajar terlihat dari perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
(Suryabrata, 2006: 231). Definisi belajar tersebut menunjukkan bahwa inti
kegiatan belajar adalah adanya perubahan perilaku dari si pembelajar itu
sendiri. Belajar harus dapat mendorong subjek pelakunya terlibat dalam proses
perubahan ke arah yang lebih baik. Dan akhirnya akan tercipta peningkatan
kualitas pribadi dan masyarakat.
Pembelajaran bagi siswa mempunyai tujuan agar siswa mendapatkan
berbagai pengalaman, dan dengan pengalaman itu tingkah lakunya akan
meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Tingkah laku di sini
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
harus dicapai. Proses belajar perlu pengulangan berkali–kali agar hasil belajar
yang berupa pengertian, keterampilan atau sikap dipahami oleh siswa.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan
tingkah laku, sebagai akibat interaksi dengan lingkungan. Sampai dimanapun
perubahan tercapai atau dengan kata lain berhasil tidaknya belajar itu
tergantung pada bermacam-macam faktor.
Menurut Slameto (2010: 54-60), faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri. Faktor intern dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a) faktor jasmaniah, antara lain berupa faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) faktor psikologis, antara lain berupa inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara
lain:
a) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar
belakang kebudayaan, sarana dan prasarana),
b) faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas
ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah, sarana dan
prasarana),
c) faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
Berdasarkan uraian faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat
disimpulkan bahwa terdapat dua faktor pokok yang mempengaruhi belajar
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal/individual)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
dan faktor yang berasal dari luar diri siswa atau lingkungan sekitarnya
(eksternal/sosial).
2. Lingkungan Belajar
a. Pengertian Lingkungan Belajar
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan
segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (Utomo, 2007: 1).
Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan
pendidikan. Lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardja dan La Sulo (2005:
168) adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan.
Lingkungan belajar merupakan situasi yang turut serta mempengaruhi
kegiatan belajar individu. Oemar Hamalik (2001: 195) menyatakan bahwa
lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau
pengaruh tertentu kepada individu. Kondisi lingkungan belajar yang kondusif
baik lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah akan menciptakan
ketenangan dan kenyamanan siswa dalam belajar, sehingga siswa akan lebih
mudah untuk menguasai materi belajar secara maksimal.
Slameto (2010: 60-64) menyatakan bahwa cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan jelas akan memberikan
pengaruh terhadap belajar siswa.
Berdasarkan pengertian dari definisi-definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat
berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap
keberlangsungan kegiatan tersebut.
b. Macam-Macam Lingkungan Belajar
Slameto (2010: 72) menyatakan lingkungan yang baik perlu
diusahakan agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
2) Lingkungan Sekolah
a) Pengertian Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan
formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung,
ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik.
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi
perkembangan belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi
lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan kampus, sarana dan
prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, dan
sebagainya. Lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa
dengan teman-temannya, guru-gurunya serta staf sekolah yang lain.
Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu
suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, berbagai kegiatan
kokurikuler dan sebagainya. Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 165)
menyatakan bahwa sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar memiliki
sarana dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, diliputi
suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong semangat belajar
para siswanya.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan
sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar
berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib
sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah (Slameto, 2010: 64).
Untuk lebih jelasnya faktor-faktor tersebut akan dibahas
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
c) Fungsi Sekolah
Fungsi sekolah antara lain sebagai berikut:
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan
yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam
masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan
seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu
lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
4. Sekolah memberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika,
membedakan moral.
5. Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan
jalan menyampaikan warisan kebudayaan kepada generasi muda,
dalam hal ini tentunya siswa itu sendiri.
Dari berbagai macam lingkungan belajar di atas, dapat diperoleh
definisi lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan belajar yang kondusif
ditandai dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah (kelas) yang
mendukung belajar siswa. Lingkungan belajar yang baik dalam lingkungan
keluarga antara lain: orangtua yang akrab, peka, peduli dan perhatian terhadap
anaknya, suasana rumah yang tenang dan tentram. Sedangkan lingkungan
sekolah (kelas) yang kondusif antara lain: siswa dapat berinteraksi dan
bekerjasama dengan baik, guru dapat bersikap adil dalam membimbing dan
mendidik siswa, siswa dapat berdiskusi dan memberikan pendapatnya serta
melakukan penyelidikan untuk memecahkan tugas dan masalah yang ada.
3. Kesiapan Belajar
a. Pengertian Kesiapan Belajar
Slameto (2010: 113) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan
kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon/jawaban
di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu
commit to user untuk memberi respon. Sedangkan
saat akan berpengaruh atau kecenderungan
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
4. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie,” dalam
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1993: 700)commit to user bahwa prestasi belajar adalah
menyatakan
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
d) Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dapat dipandang sebagai ulangan yang dilakukan
untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada setiap akhir suatu
materi.
e) Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif dapat dipandang sebagai ulangan umum yang
dilakukan akhir semester atau tahun pelajaran dengan tujuan untuk
bahan laporan resmi tentang kinerja akademik siswa.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka dapat disusun
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan telah tercapai, maka dapat
dilakukan dengan melihat prestasi belajar siswa. Siswa maupun guru menginginkan
tercapainya prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar yang tinggi
merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar. Banyak faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang secara garis besar dikelompokkan
menjadi dua macam yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (intern) antara
lain kecerdasan (intelegensi), minat, perhatian, motivasi, kesiapan dan kemauan
belajar, sedangkan faktor yag berasal dari luar diri siswa (ekstern) antara lain
lingkungan keluargadan lingkungan sekolah. Faktor-faktor tersebut dapat
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung kepada siswa dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan atau faktor eksternal,
yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Dalam lingkungan keluarga yaitu
orang tualah yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dan berperan sebagai
pendidik paling utama. Lingkungan keluarga bisa memberikan pengaruh positif
terhadap aktivitas belajar anak apabila keadaan keluarga cukup harmonis, kondisi
ekonomi berkecukupan. Perhatian dari orang tua juga penting peranannya terhadap
pencapaian prestasi belajar anak, misalnya memperhatikan kedisiplinan belajarnya
atau menanyakan adakah kesulitan yang tidak bisa dipecahkan dan apakah orang tua
bisa membantu. Orang tua acapkali memberikan semangat agar anak menjadi optimis
dan merasa ada perlindungan dan perhatian dari orang tua, sehingga anak mendapat
kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih prestasi. Belajar dalam
lingkungan keluarga yang harmonis akan memberikan hasil belajar yang lebih baik
daripada belajar dalam lingkungan keluarga yang kacau.
Sedangkan dalam lingkungan sekolah, interaksi antara siswa dengan siswa
dan guru dengan siswa juga ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Guru yang
memberi perhatian pada siswa dan membantu siswa menyelesaikan permasalahan
dalam belajar serta siswa lain yangcommit to user
membantu siswa tersebut dalam pembelajaran di
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
kelas, kedua hal tersebut dapat memberi pengaruh positif terhadap prestasi belajar
siswa.
Selain faktor lingkungan, kesiapan belajar sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar seorang siswa. Antara kebutuhan, motif, tujuan dan kesiapan
memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan. Siswa yang berkesiapan
belajar tinggi akan memiliki rasa ingin tahu yang besar, rasa percaya diri, dan minat
yang besar pula untuk mempelajari materi yang dipelajarinya sehingga akan mudah
untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.
Dari uraian di atas dapat diharapkan bahwa lingkungan belajar yang baik
bagi siswa dan kesiapan belajar yang tinggi akan dapat berpengaruh terhadap prestasi
belajarnya. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti pada
Gambar 2.1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju”, dan “Setuju” ada di sisi atau
kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu ”Tidak Setuju” dan
“Sangat Tidak Setuju” di sisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini
dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada
pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian
juga dengan pilihan ”Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah juga
”Tidak Setuju”.
Deskripsi respon yang digunakan dalam penelitian ini pada angket
lingkungan belajar dan kesiapan belajar menggunakan skala Likert yang
dimodifikasi menjadi skala 1 sampai 4. Item yang mengarahkan jawaban positif
pemberian skor ditunjukkan dengan skor 4 untuk jawaban “Selalu”, skor 3 untuk
jawaban “Sering”, skor 2 untuk jawaban “Kadang-kadang”, dan skor 1 untuk
jawaban “Tidak Pernah”. Sedangkan item yang mengarahkan jawaban negatif
pemberian skor ditunjukkan dengan skor 4 untuk jawaban “Tidak Pernah”, skor 3
untuk jawaban “Kadang-kadang”, skor 2 untuk jawaban “Sering”, dan skor 1
untuk jawaban “Selalu”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
δb2 = jumlah variansi butir
δt2 = variansi total
Kriteria yang dipakai dalam menentukan ada tidaknya reliable pada soal
dapat dianalisis dengan cara mengkonsultasikan r11 (r hitung) nilai alfa. Dengan
ketentuan tingkat reliabilitas nilai alfa adalah
0,00 r 0,20 : kurang reliabel
0,20 r 0,40 : agak reliabel
0,40 r 0,60 : cukup reliabel
0,60 r 0,80 : reliabel
0,80 r 1,00 : sangat reliable
(Arikunto, 2010: 239)
Reliabilitas angket lingkungan belajar sebesar r11 = 0.911. Berdasarkan
ketentuan nilai alpha, maka angket lingkungan belajar memiliki reliabilitas
sangat tinggi. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 5. Sedangkan
perhitungan reliabilitas kesiapan belajar terdapat pada Lampiran 6. Reliabilitas
angket kesiapan belajar bernilai r11 = 0.908 termasuk tingkat reliabilitas tinggi.
commitberdistribusi
diperoleh dari sampel penelitian to user normal atau tidak. Pengujian
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Keterangan:
Fz i Pz z i , Z ~ N(0,1)
S(Zi) = proporsi cacah Z1, Z2, Z3 yang Zi
Banyaknya z1 , z 2 , z 3 yang z i
S Z i
n
Xi X
Z i skor standar di mana z i
s
S standar deviasi sampel
3) Daerah kritik (Dk)
DK :L L L α/n
x x y x x x y
2
2 1 1 2 2
b1
x x x x
2
1
2
2 1 2
2
b2
x x y x x x y
2
1 2 1 2 1
x x x x
2
1
2
2 1 2
2
c) Komputasi
JK reg b 1 x 1 y b 2 x 2 y
JK S y 2 JK(reg)
2 2
Y 2
y Y
n
d) Daerah Kritik
F F F α; k; n k 1
e) Keputusan Uji
Ho ditolak jika harga F DK
Keterangan:
F : bilangan F untuk uji linearitas
JK (reg) : jumlah kuadrat regresi
JK (G) : jumlah kuadrat galat
JK (TC) : jumlah kuadrat tuna cocok
JK (S) : jumlah kuadrat sisa
RJK (reg) : varians regresi
RJK (S) : varians sisa
RJK (G) : varians kekeliruan
RJK (TC) : varians tuna cocok
n : cacah sampel
k : cacah variabel bebas
2) Uji linieritas untuk satu variabel bebas dan satu variabel terikat
Persamaan regresi adalah Ŷ a bX
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus:
Y X X X Y
i
2
i i i i
a
n X X 2 2
i i
n X Y X Y
i i i i
b
n X X commit to user
2 2
i i
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
JK(a)
Y 2
n
X i Y
JK(b/a) b X i Y ,
n
dk (TC) = k – 2
dk (G) = n – k
JK(TC)
RJK(TC)
dk(TC)
JK(G)
RJK(G)
dk(G)
d) Daerah Kritik
F F F α; k 2; n k
e) Keputusan Uji
Ho ditolak jika F DK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
2. Uji Hipotesis
a. Untuk mengetahui hubungan yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas
dengan satu variabel terikat
1) Hipotesis
Ho : y .1, 2...k 0 (koefisien korelasi tidak signifikan)
2) Statistik uji
R 2 n k 1
F
k 1 R2
3) Komputasi
JK reg
R2 2
y i
2 2
Y 2
y Y
n
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
4) Daerah kritik
DK F F Fα;k;n k 1
5) Keputusan uji
Ho ditolak jika F DK
(Sudjana, 2005: 385)
b. Untuk mengetahui hubungan yang terdiri dari satu variabel bebas dengan satu
variabel terikat
1) Hipotesis
Ho : y.i 0 (koefisien korelasi tidak signifikan)
2) Statistik Uji
r n2
t
1 r2
3) Komputasi
n X i Y X i Yi
ry, i
n X 2
i
2
X i n Yi2 Yi
2
4) Daerah kritik
t t t / 2, n 2
5) Keputusan uji
Ho ditolak jika t DK
3. Uji Kontribusi
a. Menghitung Sumbangan Relatif X1 dan X2 Terhadap Y
Sumbagan Relatif (SR) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengsn
jumlah SR semua variabel bebasnya sama dengan 1 (100%). Rumus yang
digunakan yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
a1 x1y
SR X1 100%
JK reg
a 2 x2 y
SR X2 100%
JK reg
SE X2 SR X2 R 2
Keterangan:
SR : sumbangan relatif masing-masing prediktor
SE : sumbangan efektif masing-masing prediktor
R : koefisien antara X1 dan X2 dengan Y
(Hadi, 2001: 46)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
demikian tingkat lingkungan belajar pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pati
adalah 3760 : 5000 = 0.752 atau 75.2 %.
Untuk menentukan banyaknya kelas (N) dalam pembuatan tabel
distribusi bergolong menggunakan Rumus Sturges sebagai berikut.
N = 1 3.3 log 50
= 6.607 (banyaknya kelas dibuat 7)
Dan panjang kelas interval X1 adalah
98 55
ΔNX1 = 6.508 (panjang kelas interval dibuat 7)
6.607
Distribusi frekuensi data lingkungan belajar siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.2 dengan histogram/grafik pada Gambar 4.1.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar Siswa
Frekuensi
Interval
Real Relatif
52 – 58 1 2%
59 – 65 10 20 %
66 – 72 9 18 %
73 – 79 9 18 %
80 – 86 18 36 %
87 – 93 2 4%
94 – 100 1 2%
Jumlah 50 100 %
20
15
10
0
52 - 58 59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87 - 93 94 - 100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
demikian tingkat kesiapan belajar pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pati
adalah 3757 : 5000 = 0.75 atau 75 %.
Untuk menentukan banyaknya kelas (N) dalam pembuatan tabel
distribusi bergolong menggunakan Rumus Sturges sebagai berikut.
N = 1 3.3 log 50
= 6.607 (banyaknya kelas dibuat 7)
Dan panjang kelas interval X1 adalah
96 59
ΔNX1 = 5.6 (panjang kelas interval dibuat 6)
6.607
Distribusi frekuensi data kesiapan belajar siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.3 dengan histogram/grafik pada Gambar 4.2.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kesiapan Belajar Siswa
Frekuensi
Interval
Real Relatif
57 – 62 2 4%
63 – 68 8 16 %
69 – 74 18 36 %
75 – 80 10 20 %
81 – 86 8 16 %
87 – 92 2 4%
93 – 100 2 4%
Jumlah 50 100 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
20
15
10
0
57-62 63-68 69-74 75-80 81-86 87-92 93-100
prestasi belajar pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pati adalah 4272: 5000 =
0.854 atau 85.4 %.
Untuk menentukan banyaknya kelas (N) dalam pembuatan tabel
distribusi bergolong menggunakan Rumus Sturges sebagai berikut.
N = 1 3.3 log 50
= 6.607 (banyaknya kelas dibuat 6)
Dan panjang kelas interval X1 adalah
95 78
ΔNX1 = 2.57 (panjang kelas interval dibuat 3)
6.607
Distribusi frekuensi data prestasi belajar siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.4 dengan histogram/grafik pada Gambar 4.3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
14
12
10
8
6
4
2
0
78-80 81-83 84-86 87-89 90-92 93-95
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Hipotesis
Data yang telah terkumpul disusun secara sistematis seperti terlihat
pada lampiran. Selanjutnya dianalisis untuk membuktikan apakah hipotesis
alternatif diterima atau ditolak. Syarat analisis data dengan menggunakan
teknik analisis regresi ganda adalah :
1. Populasi harus berdistribusi normal.
2. Antara variabel bebas dan variabel terikat harus menunjukkan
kelinearannya.
3. Tidak ada hubungan yang berarti antara variabel-variabel bebas
(independen).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Lingkungan Belajar
Prestasi belajar Siswa
Kesiapan Belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
2. Uji Hipotesis
a. Peran X1 dan X2 terhadap Y
Hasil uji korelasi X1 dan X2 dengan Y menggunakan rumus
Product-Moment menunjukkan koefisien korelasi ry,1=0.451. Sedangkan
dari uji hipotesis dengan hasil F = 6.009 > F0.05;2;47 = 3.195 menyatakan
bahwa koefisien arah regresi lingkungan belajar (X1) dan kesiapan belajar
(X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah signifikan. Perhitungan
selengkapnya disajikan pada Lampiran 21.
b. Peran X1 terhadap Y
Hasil uji korelasi X1 dengan Y menggunakan rumus Product-
Moment menunjukkan koefisien korelasi ry,1=0.393. Sedangkan dari uji
hipotesis dengan hasil t =commit
2.963 to> user
t 0.975;48 = 2.012 menyatakan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
koefisien arah regresi lingkungan belajar (X1) dengan prestasi belajar siswa
(Y) adalah signifikan. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran
21.
c. Peran X2 terhadap Y
Hasil uji korelasi antara X2 dengan Y menggunakan rumus
Product-Moment menunjukkan koefisien korelasi ry,1=0.314. Sedangkan
dari uji hipotesis dengan hasil t = 2.292 > t 0.975;48 = 2.012 menyatakan
bahwa koefisien arah regresi kesiapan belajar (X2) dengan prestasi belajar
siswa (Y) adalah signifikan. Perhitungan selengkapnya disajikan pada
Lampiran 21.
3. Uji Kontribusi
a. Perhitungan Sumbangan Relatif (SR)
1) Sumbangan Relatif (SR) Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai
SRX1= 64.70%. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 22.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan di atas, maka
dilakukan pembahasan hasil analisis data sebagai berikut:
1. Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan Belajar terhadap Prestasi
Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan data pada Lampiran 21 diperoleh
koefisien korelasi rhitung variabel X1 (lingkungan belajar) dan variabel X2
(kesiapan belajar) dengan variabel Y yaitu prestasi belajar Fisika siswa SMA
Negeri 1 Pati kelas X semester II adalah sebesar 0.451. Sedangkan harga kritik
rtabel korelasi Product-Moment untuk n = 50 dengan taraf signifikansi α = 5%
adalah sebesar = 0.279. Dengan demikian maka rhitung > rtabel atau 0.451 >
0.279. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa ada peran positif
lingkungan belajar dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar siswa. Dan
pada uji hipotesis dihasilkan F = 6.009 > F0.05;2;47 = 3.195 dengan koefisien
determinasi (R2) sebesar 0.204 atau 20.4% yang menunjukkan bahwa koefisien
arah regresi lingkungan belajar (X1) dan kesiapan belajar (X2) dengan prestasi
belajar Fisika siswa (Y) adalah signifikan serta lingkungan belajar (X1) dan
kesiapan belajar (X2) secara bersama-sama memberikan peran terhadap prestasi
belajar Fisika siswa (Y).
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi, maka hipotesis yang
diajukan dapat diterima yaitu ada peran lingkungan belajar dan kesiapan
belajar terhadap prestasi belajar Fisika siswa dengan sumbangan efektif sebesar
20.4%. Sumbangan efektif masing-masing prediktor yaitu lingkungan belajar
memiliki peran 13.175% dan kesiapan belajar memiliki peran 7.189%.
Peran lingkungan belajar dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar
Fisika siswa SMA Negeri 1 Pati kelas X merupakan peran yang linier positif,
artinya lingkungan belajar kondusif dan kesiapan belajar yang tinggi diikuti
dengan tingginya prestasi belajar siswa tersebut. Maka, siswa dengan
lingkungan belajar kondusif dan memiliki kesiapan belajar yang tinggi akan
memiliki prestasi belajar yang tinggi. Hal ini senada dengan pendapat Slameto
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Selain faktor dari dalam diri siswa, faktor dari luar diri siswa juga
mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. Faktor ekstern (luar) siswa
juga memberikan pengaruh pada prestasi belajar siswa. Kesadaran orang tua
tentang pentingnya pendidikan tercermin dalam perhatian yang berupa
dukungan belajar bagi anak atau siswa. Siswa yang mendapat dukungan belajar
dari keluarganya akan mempunyai semangat belajar yang tinggi sehingga bisa
menghasilkan prestasi belajar yang baik. Suasana sekolah dan teman sekelas
yang membangkitkan semangat belajar siswa serta masyarakat yang peduli
pada kegiatan belajar siswa di luar sekolah akan membuat prestasi belajar
siswa meningkat.
Penelitian kesiapan belajar yang serupa pernah dilakukan oleh Lori
Rice-Spearman, B.S., M.S.. Penelitian tersebut menilai sikap, kecakapan dan
perilaku seorang pelajar ke arah pengambilan tanggung jawab terhadap
pembelajaran pelajar itu sendiri. Hasilnya, pelajar yang memiliki kesiapan
belajar yang tinggi akan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan
dapat mengembangkan kecakapan yang dimilikinya (Rice-Spearman, 2010:
11).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pada analisis data dan pembahasan maka diperoleh
simpulan sebagai berikut:
1. Ada peran lingkungan belajar dan kesiapan belajar terhadap prestasi belajar
Fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Pati Tahun Ajaran 2011/2012 dengan
koefisien korelasi sebesar 0.451 dan koefisien arah regresi lingkungan belajar
(X1) dan kesiapan belajar (X2) terhadap prestasi belajar Fisika siswa (Y)
sebesar F = 6.009 dengan sumbangan efektif sebesar 20.4%.
2. Ada peran lingkungan belajar terhadap prestasi belajar Fisika siswa kelas X
SMA Negeri 1 Pati Tahun Ajaran 2011/2012 dengan koefisien korelasi sebesar
0.393 dan sumbangan efektif sebesar 13.175%.
3. Ada peran kesiapan belajar terhadap prestasi belajar Fisika siswa kelas X SMA
Negeri 1 Pati Tahun Ajaran 2011/2012 dengan koefisien korelasi sebesar 0.314
dan sumbangan efektif sebesar 7.189%.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka implikasi dari
hasil penelitian adalah:
1. Hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan bahwa lingkungan belajar dan
kesiapan belajar memiliki peran dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Serta
dapat juga digunakan sebagai referensi dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi individu (siswa) antara lain agar individu dapat memilih lingkungan
belajar yang kondusif dan mengembangkan kesadaran diri, berfikir positif,
memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala
sesuatu tujuan yang diinginkan
3. Bagi para peneliti lain yang melakukan penelitian tentang permasalahan yang
berhubungan dengan lingkungan commit to user
belajar, kesiapan belajar dan prestasi belajar,
58
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
maka hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pemikiran dan teori yang dapat digunakan sebagai materi penunjang dalam
penelitian yang dilakukannya.
4. Hasil penelitian dapat digunakan guru sebagai bahan pertimbangan untuk
mengefektifkan lingkungan belajar dan sebagai tolak ukur sejauh mana
kesiapan belajar siswa dalam suatu program pelajaran dan sampai sejauh mana
kemampuan siswa tersebut menuju ke arah tujuan yang harus dicapainya
sehingga guru dapat membentuk kesiapan belajar siswa dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa.
5. Bagi sekolah atau pimpinan sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan
masukan dalam FOMG untuk memilih atau menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah dan dapat
membentuk kesiapan belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Saran
Berdasarkan pembahasan, hasil data dan kesimpulan, penelitian dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Penelitian tentang prestasi belajar siswa masih perlu diteliti lagi dengan
memfokuskan dengan aspek-aspek lingkungan belajar yang berhubungan erat
dengan prestasi belajar, seperti lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah
dalam lingkup yang lebih luas.
2. Penelitian deskriptif korelasi selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel
dengan jumlah lebih banyak agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
commit to user