Anda di halaman 1dari 73

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK


ANALISIS BUTIR SOAL DAN ANGKET

SKRIPSI

Oleh :
ANNUR INDRA KUSUMADANI
K4308025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
2012 to user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK


ANALISIS BUTIR SOAL DAN ANGKET

Oleh:
ANNUR INDRA KUSUMADANI
K4308025

Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Baskoro Adi Prayitno, S.Pd., M.Pd. Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19770125 200801 1 008 NIP. 19760125 200501 1 001

commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan.

Hari : Kamis
Tanggal : 27 September 2012

Tim Penguji Skripsi


Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Puguh Karyanto, M.Si., Ph.D. . ....................


Sekretaris : Umi Fatmawati, S.Pd., M.Si. .......................
Anggota I : Dr. Baskoro Adi Prayitno, S.Pd., M.Pd. .....................
Anggota II : Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd. .......................

Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan

Prof. Dr. H. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd.


NIP. 19600727 198702 1 001

commit to user

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

              

            

        

Kupersembahkan karya ini untuk:

Mama dan Papa, terima kasih atas doa dan kasih sayangmu yang selalu
tercurah kepada diriku.

Annisa dan Annas, adik-adikku tersayang.

Almarhum nenekku tersayang, Encum Ningsih Nur Haridz.

Bapak Baskoro dan Bapak Bowo, terima kasih atas bimbingan, ilmu, dan
dukungan dalam penelitian ini.

Ibu Sri Yamtinah, Bapak Rosihan Ari, dan Bapak Adi Nugroho, terima kasih
atas kerjasama, bantuan dan ilmunya sehingga validasi AN Soft 1.0 dalam
penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

Bapak Maridi, terima kasih atas bimbingan akademik selama perkuliahan.

Bapak Puguh, terima kasih atas suasana baru di Program Studi Pendidikan
Biologi FKIP UNS yang memberikan semangat untuk segera menyelesaikan
studi ini dengan baik.

Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS, terima
kasih atas ilmu, pengalaman, kebersamaan dan kekeluargaan ini.

Ferry, Rudy, dan Waryanto, terima kasih atas kebersamaan, bantuan, dan kerja
sama selama 4 tahun masa kuliah. Semoga kebersamaan kita selama ini
menjadi persaudaraan yang erat.

Teman-Teman Pendidikan Biologi 2008, kebersamaan, semangat, dan


perjuangan kita tidak akan pernah terlupakan.
commit to user
Almamater.

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Landasi hidupmu dengan niat dan tujuan karena Allah SWT


Hidup ini indah bila kita selalu berada di sisi-Nya setiap waktu
hingga kita hembuskan nafas yang terakhir
(Penulis)

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena
di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil
(Mario Teguh)

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul
“Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Butir Soal dan Angket” dapat
diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selama penelitian hingga terselesaikannya laporan ini, penulis menemui
berbagai hambatan. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
akhirnya hambatan yang ada dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk
bantuan yang telah diberikan, dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Dr. Baskoro Adi Prayitno, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing I dan Bowo
Sugiharto, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan,
bimbingan, dan dorongan sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar.
5. Maridi, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan
arahan, bimbingan, dan dorongan sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
6. Mama dan Papa yang tiada hentinya memberikan segalanya demi masa depan
penulis.
7. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS angkatan 2008
yang telah berkenan bekerja sama dalam uji coba lapangan AN Soft 1.0.
8. Berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini
yang tidak mungkin disebutkan semua.
commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Agustus 2012

Penulis

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 3
D. Perumusan Masalah........................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................ 4
G. Manfaat Penelitian................................................................................ 5
H. Asumsi dan Keterbataan Pengembangan. .......................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 6
A. Kajian Pustaka................................................................................... 6
1. Evaluasi ...................................................................................... 6
2. Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom ........................... 10
3. Kata Kerja Operasional Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor............................................ ........................................ 14
commit to user............................................ 17
4. Analisis Butir Soal ...........................

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Analisis Butir Angket.. ................................................................ 24


BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 25
A. Model Pengembangan ....................................................................... 25
B. Prosedur Penelitian............................................................................ ... 26
C. Uji Coba Produk ................................................................................ 29
1. Desain Uji Coba. ........................................................................... 29
2. Subjek Coba. ................................................................................. 29
3. Jenis Data. ..................................................................................... 29
4. Instrumen Pengumpulan Data. ....................................................... 30
5. Teknik Analisis Data. .................................................................... 31
BAB 1V HASIL PENELITIAN ................................................................... 33
A. Penyajian Data Hasil Uji Coba .......................................................... 33
B. Analisis Data ..................................................................................... 40
C. Revisi Produk .................................................................................... 51
D. Kajian Produk yang telah Direvisi ..................................................... 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 55
A. Simpulan tentang Produk................................................................... 55
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 57
C. Saran ................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 59
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... 61
LAMPIRAN ................................................................................................. 62
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 97

commit to user

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran. ............................................... 21
Tabel 2.2 Kriteria Indeks Diskriminan. ......................................................... 23
Tabel 3.1 Penskoran Butir Angket Menurut Skala Likert............................... 31
Tabel 3.2 Range Persentase dan Kriteria Penilaian. ....................................... 32
Tabel 4.1 Data Hasil Wawancara Awal untuk Analisis Kebutuhan ................ 33
Tabel 4.2 Data Hasil Angket Awal untuk Analisis Kebutuhan ....................... 34
Tabel 4.3 Data Hasil Penilaian Pakar untuk Validasi ..................................... 35
Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1 ............ 35
Tabel 4.5 Data Hasil Pengisian Angket oleh Pengguna Uji Lapangan 1 ......... 36
Tabel 4.6 Data Hasil Wawancara Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1 ........ 37
Tabel 4.7 Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2 ............ 38
Tabel 4.8 Data Hasil Pengisian Angket oleh Pengguna Uji Lapangan 2 ......... 38
Tabel 4.9 Data Hasil Wawancara Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2 ........ 39

commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Bagan Alur Prosedur Pengembangan. ........................................ 28
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Penilaian. .......................... 48
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Angket.............................. 50

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan. .................................................. 61
1. Angket Analisis Kebutuhan .................................................... 61
2. Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan .............................. 63
Lampiran 2 Instrumen Validasi Pakar ........................................................... 64
3. Surat Permohonan Validasi Software ...................................... 64
4. Lembar Penilaian Pakar .......................................................... 67
5. Flowchart AN Soft 1.0 ........................................................... 76
Lampiran 3 Instrumen Uji Coba Lapangan 1 dan 2 ....................................... 77
6. Lembar Penilaian Pengguna ................................................... 77
7. Lembar Angket Pengguna ...................................................... 80
8. Pedoman Wawancara Pengguna ............................................. 83
Lampiran 4 Data Hasil Penelitian .................................................................. 85
9. Data Hasil Wawancara Awal untuk Analisis Kebutuhan ......... 85
10. Data Hasil Angket Awal untuk Analisis Kebutuhan ............... 85
11. Data Hasil Penilaian Pakar untuk Validasi ............................. 86
12. Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1 .... 88
13. Data Hasil Pengisian Angket oleh Pengguna pada ..................
Uji Lapangan 1 ...................................................................... 89
14. Data Hasil Wawancara Pengguna pada ..................................
Uji Coba Lapangan 1 ............................................................. 90
15. Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2 .... 91
16. Data Hasil Pengisian Angket oleh Pengguna pada ..................
Uji Lapangan 2 ...................................................................... 92
17. Data Hasil Wawancara Pengguna pada ..................................
Uji Coba Lapangan 2 ............................................................. 94
Lampiran 5 Perijinan..................................................................................... 95
18. Surat Pengantar Ijin Menyusun Skripsi .................................. 95
19. Surat Ijin Menyusun Skripsi ................................................... 96
commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Annur Indra Kusumadani. PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK


ANALISIS BUTIR SOAL DAN ANGKET. Skripsi. Surakarta, Agustus 2012.

Penelitian ini betujuan untuk mengembangkan perangkat lunak analisis


butir soal dan angket sehingga mempermudah umum yang sedang melakukan
penelitian di sekolah dalam melakukan analisis butir soal dan angket. Perangkat
lunak yang dikembangkan adalah AN Soft 1.0 yang berfungsi dan bertujuan untuk
mempermudah pengguna dalam melakukan analisis butir soal dan angket.
Perangkat lunak yang dikembangkan berbasis Microsoft Visual Foxpro 9.0
dengan pengendali Microsoft Office 2007 dan 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development dengan
tahapan penelitian sebagai berikut. Penelitian dan pengumpulan data awal,
perencanaan, pembuatan produk awal, uji coba awal, perbaikan produk awal, uji
coba lapangan, dan perbaikan produk operasional. Penelitian ini melibatkan
subjek coba sebagai berikut. (1) Uji coba awal melibatkan pakar pendidikan,
pakar komunikasi visual, dan pakar teknologi informasi. (2) Uji coba kelompok
kecil melibatkan 30 orang mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sebelas
Maret Surakarta. (3) Uji coba kelompok besar melibatkan 50 orang mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan
dan memaknai data yang bersifat kualitatif. Sebelum dianalisis, dilakukan
kuantifikasi data dari angket dan lembar penilaian kemudian data dianalisis secara
kualitatif. Untuk data hasil wawancara dianalisis dengan analisis kualitatif.
Hasil uji coba lapangan 1 dan 2 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
persentase skor total dari seluruh aspek. Hasil pengisian angket menunjukkan
bahwa tingkat ketertarikan pengguna terhadap AN Soft 1.0 meningkat sebesar
4,47% dari 85,33% menjadi 89,8% yaitu tergolong sangat kuat, tingkat
kemudahan penginstallan AN Soft 1.0 meningkat sebesar 9,87% dari 84,33%
menjadi 94,2% yaitu tergolong sangat kuat, tingkat kemudahan pengoperasian AN
Soft 1.0 meningkat sebesar 9,4% dari 84% menjadi 93,4% yaitu tergolong sangat
kuat, dan tingkat penguasaan pengguna terhadap AN Soft 1.0 meningkat sebesar
9,6% dari 81% menjadi 90,6% yaitu tergolong sangat kuat.
Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan produk pengembangan perangkat
lunak analisis butir soal dan angket dapat mempermudah pengguna untuk
melakukan analisis butir soal dan angket sesuai dengan kaidah analisis instrumen
yang benar.

Kata kunci: Perangkat Lunak, Analisis Butir Soal dan Angket, Sistem Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Pengukuran Instrumen, dan Evaluasi.

commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Annur Indra Kusumadani. DEVELOPING OF ITEMS TEST AND


QUESTIONNAIRE ANALYSIS SOFTWARE. Thesis. Surakarta, August. 2012.

The aim of the research is to develop items test and questionnaire analysis
software in order to facilitate people who are conducting research in schools to
analyze the items test and questionnaire. The software is AN Soft 1.0 that has
function to facilitate the user in analyzing the items test and questionnaire. The
software is based on Microsoft Visual Foxpro 9.0 with Microsoft Office 2007 and
2010 as controllers.
The research is belonged to Research and the Development Method. The
following research stages: Research and initial data collection, planning, making
the initial product, the initial product test, the initial product improvements, field
test, operational and product improvements. The research involves the following
trial subjects. (1) The initial test involving an educational expert, visual
communication expert, and information technology expert. (2) The small trial
group involves 30 students of Biology Education Department, Sebelas Maret
University. (3) The large trial group involves 50 students of Biology Education
Department, Sebelas Maret University. The data was analyzed using qualitative
descriptive approach that describes and interprets the qualitative data. Before the
data was analyzed, carried out the quantification of data from the questionnaires
and the assessment form then the data was analyzed qualitatively. The interviews
data was analyzed qualitatively.
The results of field test 1 and 2 showed that there is an increasing
percentage of the total score from all aspects. The results of the questionnaire
showed that the rate of interesting on AN Soft 1.0 users increased until 4,47%
from 85.33% to 89.8% is classified as very strong, the ease of installing Soft AN
1.0 increased until 9,87% from 84.33% to 94.2% is classified as very strong, The
ease of operations AN Soft 1.0 increased until 9,4% from 84% to 93.4% is
classified as very strong, and the mastery level of AN Soft 1.0 users increased
until 9,6% from 81% to 90.6% which is classified as very strong.
Based on the results, it was concluded the developing of items test and
questionnaire analysis software product can be facilitating users to analysis items
test and questionnaire in accordance with the rules of proper instruments
analysis.

Keywords: Software, The items test and questionnaire analysis, Information and
communication technology, Instrument Assessment, and Evaluation.

commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Abad ke-21 merupakan era globalisasi di mana terjadi persaingan bebas
antar bangsa yang menuntut pola berpikir kritis dan adaptif terhadap perubahan dan
perkembangan yang terjadi, salah satunya adalah berkembangnya teknologi
informasi dan komunikasi (TIK). Pendidikan sebagai salah satu sistem untuk
menjawab tuntutan tersebut juga mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan zaman, perubahan ini juga berpengaruh terhadap kualitas evaluasi
yang dilakukan oleh guru. Evaluasi yang berkualitas sangat diperlukan dalam era
globalisasi yang terus berkembang saat ini untuk meningkatkan kompetensi peserta
didik.
Era globalisasi disikapi pemerintah Indonesia dengan menyelenggarakan
program sertifikasi guru profesional. Program ini bertujuan untuk mencetak guru
profesional yang berdaya saing global. Sikap pemerintah Indonesia ini menjadi
motivasi mahasiswa pendidikan dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas
untuk menjadi guru profesional yang berdaya saing global. Salah satu kompetensi
dan kualitas tersebut adalah dalam melakukan analisis butir soal dan butir angket
dalam proses evaluasi.
Hasil wawancara dan pemberian angket kepada mahasiswa Pendidikan
Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan penelitian di
sekolah menunjukkan bahwa masih banyak yang merasa kesulitan dalam
mengukur keterhandalan instrumen serta menganalisis butir soal dan butir angket
dengan menggunakan sistem teknologi informasi sehingga masih menggunakan
penghitungan manual yang memakan banyak waktu, tenaga, dan ketelitian yang
rendah dengan resiko tingkat kesalahan yang tinggi.
Kondisi yang terjadi pada mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang sedang penelitian di sekolah bila tidak segera
diatasi akan berdampak pada rendahnya kualitas instrumen tes dan bukan tes serta
panjangnya waktu dalam membuat commit to user
instrumen tes dan bukan tes yang berkualitas.

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah menerapkan perangkat lunak


yang mampu mempermudah dalam menganalisis butir soal dan angket.
AN Soft 1.0 adalah perangkat lunak analisis butir soal dan angket yang
mempermudah dalam menganalisis butir soal dan angket berdasarkan pada
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh
sesuai dengan kaidah analisis instrumen yang benar. Selain itu, AN Soft 1.0 juga
dilengkapi dengan fasilitas penelusuran kata kerja operasional hasil belajar
kognitif, afektif, dan psikomotor beserta fasilitas untuk merevisi database kata
kerja operasional hasil belajar tersebut. Namun, fasilitas untuk merevisi database
kata kerja operasional hasil belajar tersebut hanya boleh dilakukan oleh admin,
yaitu pengembang AN Soft 1.0 dan para ahli dalam bidang evaluasi pendidikan.
Dengan demikian, penerapan perangkat lunak AN Soft 1.0 berpotensi
mempermudah pengguna dalam membuat instrumen tes dan bukan tes yang
berkualitas. AN soft 1.0 mudah dalam penginstallan dan pengoperasian tanpa
harus belajar secara detail, tampilan yang komunikatif, fungsi lebih spesifik, isi
lengkap, dan tidak terpisah serta sesuai dengan kaidah analisis instrumen yang
benar. Jika dibandingkan dengan perangkat lunak analisis butir yang sudah ada
sebelumnya, maka AN Soft 1.0 lebih mudah dalam penginstallan dan
pengoperasian, fungsi lebih spesifik, tampilan lebih komunikatif, isi lebih lengkap,
dan tidak terpisah sehingga sudah diintegrasikan menjadi satu perangkat lunak
utuh yang dapat digunakan untuk analisis soal pilihan ganda, soal uraian
(berbobot), dan angket serta analisis kata kerja operasional hasil belajar kognitif,
afektif, dan psikomotor beserta fasilitas untuk merevisi database kata kerja
operasional hasil belajar tersebut. Selain Itu, AN Soft 1.0 sudah sesuai dengan
kaidah analisis instrumen yang benar, misalnya dalam hal pengukuran validitas
tidak menggunakan formula product moment tetapi menggunakan formula content
validity.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian dan
pengembangan perangkat lunak yang sekaligus dapat menjadi solusi terhadap
permasalahan kualitas instrumen tes dan bukan tes yang dibuat oleh guru dengan
judul: “Pengembangan Perangkat commit to user Butir Soal dan Angket”.
Lunak Analisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dilakukan identifikasi
masalah sebagai berikut.
1. Proses analisis butir soal dan angket masih manual.
2. Kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang pengembangan dan peranan
sistem teknologi informasi.
3. Mengembangkan suatu sistem analisis butir soal dan angket berbasis sistem
teknologi informasi.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
penelitian pengembangan ini dibatasi pada:
1. Pengembangan sistem analisis butir soal dan butir angket berbasis Microsoft
Visual Foxpro 9.0 dengan pengendali Microsoft Office 2007 dan 2010.
2. Penilaian produk pengembangan sistem analisis butir soal dan butir angket
berbasis sistem teknologi informasi meliputi 5 aspek, yaitu:
a. Aspek kelayakan isi
b. Aspek kebahasaan yang digunakan
c. Aspek sajian
d. Aspek kegrafisan
e. Aspek perangkat lunak
3. Penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan penelitian di sekolah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang menjadi


pokok penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan perangkat lunak analisis
butir soal dan butir angket untuk mempermudah umum yang sedang penelitian di
sekolah dalam melakukan analisis butir soal dan angket?

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat lunak analisis butir soal
dan butir angket untuk mempermudah umum yang sedang penelitian di sekolah
dalam melakukan analisis butir soal dan angket.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan berupa perangkat lunak AN Soft


1.0. AN Soft 1.0 yaitu perangkat lunak analisis butir soal dan butir angket yang
mempermudah dalam menganalisis butir soal dan butir angket berdasarkan pada
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas distraktor
sesuai dengan kaidah analisis instrumen yang benar. Salah satu contoh fasilitas
pengukuran AN Soft 1.0 yang sesuai dengan kaidah analisis instrumen yang benar,
yaitu dalam hal pengukuran validitas instrumen tidak menggunakan formula
korelasi product moment tetapi menggunakan formula content validity (Gregory,
2007). Selain itu, perangkat lunak AN Soft 1.0 juga dilengkapi dengan fasilitas
penelusuran kata kerja operasional hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor
beserta fasilitas untuk merevisi database kata kerja operasional hasil belajar
tersebut. Namun, fasilitas untuk merevisi database kata kerja operasional hasil
belajar tersebut hanya boleh dilakukan oleh admin, yaitu pengembang AN Soft 1.0
dan para ahli dalam bidang evaluasi pendidikan. Dengan demikian, penerapan
perangkat lunak AN Soft 1.0 berpotensi mempermudah dalam membuat instrumen
tes dan bukan tes yang berkualitas. AN Soft 1.0 adalah perangkat lunak analisis
butir soal dan angket berbasis Microsoft Visual Foxpro 9.0 dengan pengendali
Microsoft Office 2007 dan 2010. AN Soft 1.0 dapat beroperasi pada
komputer/laptop dengan spesifikasi minimal, yaitu processor Pentium 4 dan RAM
256 mb. Selain itu, AN Soft 1.0 dapat beroperasi pada operating system Windows
95, 98, 98 SE, Me, NT 4.0, 2000, XP, 2003 Server, Vista, dan Windows 7.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak


sebagai berikut.
1. Mahasiswa Pendidikan Biologi UNS yang melakukan penelitian di sekolah
a. Memberikan kemudahan dalam melakukan analisis butir soal dan butir
angket sekaligus menjadi solusi untuk permasalahan kualitas instrumen tes
dan bukan tes.
b. Meningkatkan kompetensi guru biologi khususnya dalam hal evaluasi.
c. Mendukung pengembangan profesi guru biologi termasuk pengembangan
keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
d. Perangkat lunak yang dibuat dapat menjadi cikal bakal pengembangan dari
suatu perangkat lunak yang lebih baik dan lebih lengkap.
2. Sekolah
a. Meningkatkan kualitas pendidik untuk menunjang mutu sekolah
b. Meningkatkan hasil belajar siswa untuk mendukung prestasi sekolah.
3. LPTK
a. Menjalin kemitraan dengan sekolah untuk mendukung Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
b. Memberi wahana bagi calon lulusan LPTK untuk mendapatkan
pengalaman nyata di dunia pendidikan
c. Perangkat lunak yang dibuat dapat menjadi cikal bakal pengembangan dari
suatu perangkat lunak yang lebih baik dan lebih lengkap.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan


Dalam penelitian pengembangan perangkat lunak analisis butir soal dan
butir angket ini terdapat asumsi dan keterbatasan sebagai berikut.
1. Asumsi
Analisis butir soal dan angket dapat menggunakan perangkat lunak.
2. Keterbatasan
Belum ada mata kuliah yang spesifik pada perkuliahan S-1 Pendidikan untuk
commit to user
mendukung pengembangan teknologi pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Pengertian evaluasi seringkali diartikan sama dengan pengukuran dan
penilaian, padahal ketiganya memiliki arti yang berbeda, namun saling
berkaitan satu sama lain. Arikunto (2010) mengemukakan bahwa mengukur
adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran, sedangkan menilai
adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk.
Adapun evaluasi meliputi kedua langkah tersebut, yaitu mengukur dan
menilai. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, sedangkan penilaian bersifat
kualitatif. Untuk evaluasi tidak hanya menyangkut gambaran secara kuantitatif,
tetapi juga secara kualitatif.
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation yang berarti penilaian (tetapi dilakukan pengukuran terlebih
dahulu). Sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan
yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan (Arikunto, 2010).
Sejalan dengan pendapat-pendapat yang dijelaskan di atas, Tyler (dalam
Arikunto, 2010) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian
mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Cronbanch dan Stufflebeam (dalam
Arikunto, 2010) menambahkan bahwa proses evaluasi bukan sekedar
mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
keputusan. Dari pengertian-pengertian tersebut, evaluasi dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan suatu
proses pendidikan.
commit to user

6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Pentingnya Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam
pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi kita
akan mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga kita bisa melakukan perbaikan.
Ada tiga alasan utama mengapa dalam kegiatan pendidikan selalu memerlukan
evaluasi, yaitu:
1) Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai dengan baik
dan untuk memperbaiki serta mengarahkan pelaksanaan proses belajar
mengajar.
2) Kegiatan mengevaluasi terhadap hasil belajar merupakan salah satu ciri dari
pendidik profesional.
3) Bila dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan merupakan
kegiatan manajemen, yang meliputi kegiatan: planning, programming,
organizing, actuating, controlling, dan evaluating.

c. Fungsi Evaluasi
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting untuk kemajuan
bangsa. Tetapi, pendidikan tanpa perkembangan (khususnya dalam hal prestasi
belajar siswa dan umumnya dalam segala aspek pendidikan) tidak akan
memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan bangsa. Kegiatan evaluasi
akan memberikan gambaran tentang kemampuan dan kesulitan yang dihadapi
siswa selama kegiatan pembelajaran, selain itu informasi tentang tingkat
keberhasilan program pendidikan pun bisa diketahui. Fungsi evaluasi dalam
pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi sebagai
berikut.
1) Untuk mengetahui kemajuan, perkembangan, serta keberhasilan siswa
setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu
tertentu. Hasil evaluasi tersebut, selanjutnya digunakan untuk menentukan
lulus tidaknya seorang siswa dari suatu lembaga pendidikan tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2) Untuk keperluan Bimbingan Konseling (BK). Hasil-hasil evaluasi yang


telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber
informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau
guru pembimbing lainnya.
3) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran
sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan
satu sama lain. Komponen-komponen yang dimaksud antara lain: tujuan,
materi pengajaran, metode dan kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber
pembelajaran, prosedur, serta alat evaluasi.
4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah.
Pendidikan itu terdiri dari berbagai komponen, diantaranya: guru,
peserta didik, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Oleh karena itu, untuk lebih
jelasnya, fungsi evaluasi pendidikan bagi komponen tersebut dapat dirinci
sebagai berikut.
1). Fungsi evaluasi pendidikan bagi guru
a) Mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
b) Mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik dalam
kelompoknya.
c) Mengetahui kelemahan-kelemahan cara belajar mengajar dalam Proses
Belajar Mengajar (PBM).
d) Memperbaiki PBM.
e) Menentukan kelulusan peserta didik.
2). Fungsi evaluasi pendidikan bagi peserta didik
a) Mengetahui kemampuan dan hasil belajar.
b) Memperbaiki cara belajar.
c) Menumbuhkan motivasi dalam belajar.
3). Fungsi evaluasi pendidikan bagi sekolah
a) Mengukur mutu hasil pendidikan.
b) Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah.
c) Membuat keputusan kepada peserta didik.
d) Mengadakan perbaikancommit to user
kurikulum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4). Fungsi evaluasi pendidikan bagi orang tua


a) Mengetahui hasil belajar anaknya.
b) Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada
anaknya dalam usaha belajar.
c) Mengarahkan pemilihan jurusan, atau jenis sekolah pendidikan
lanjutan bagi anaknya.
5). Fungsi evaluasi pendidikan bagi masyarakat dan pemakai jasa pendidikan
a) Mengetahui kemajuan sekolah.
b) Ikut mengadakan kritik dan saran perbaikan bagi kurikulum
pendidikan pada sekolah tersebut.
c) Lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usahanya membantu
lembaga pendidikan.

d. Tujuan Evaluasi
Sesuai dengan fungsi evaluasi yang dijelaskan di atas, evaluasi
mempunyai empat tujuan sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa, sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi/mata pelajaran
yang dbutirpuhnya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para
siswa ke arah tujuan yang diharapkan.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penelitian, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaannya.
4) Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi: pemerintah,
masyarakat, dan para orang tua siswa.
Dalam hal kurikulum, evaluasi pendidikan memiliki tujuan untuk
melakukan penilaian total terhadap pelaksanaan kurikulum pada suatu lembaga
commit to dan
pendidikan, mencari faktor penghambat userpendukung terhadap pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

kurikulum. Dengan melakukan evaluasi kurikulum, keberhasilan secara


operasional suatu lembaga pendidikan dapat diukur, sehingga dapat dilakukan
penilaian terhadap efektivitas kelembagaan pendidikan.

e. Ruang Lingkup Evaluasi


Stufflebeam (dalam Thoha, 2001) membagi evaluasi pendidikan
menjadi empat ruang lingkup, yaitu:
1) Evaluasi masukan (input) adalah evaluasi yang berkaitan dengan kualitas
masukan yang berupa calon peserta didik, baik menyangkut faktor
kemampuan intelektualnya maupun aspek kepribadian yang bersifat
nonintelektif.
2) Evaluasi proses. Merupakan evaluasi yang sasarannya adalah proses belajar
mengajar, termasuk faktor instrumentalnya, seperti: evaluasi terhadap
kemampuan guru dalam mengajar, kesesuaian metode yang digunakan oleh
guru, evaluasi kurikulum, evaluasi terhadap media pendidikan, dan
kelembagaan pendidikan.
3) Evaluasi produk (output) adalah penilaian pendidikan yang sasarannya hasil
akhir suatu proses pendidikan, yaitu peserta didik.
4) Evaluasi konteks. Merupakan evaluasi yang berkaitan dengan masalah-
masalah kompleks yang melibatkan hal-hal di luar proses pendidikan tetapi
ia secara langsung mempengaruhi proses maupun hasil pendidikan.

2. Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom


Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Untuk mengevaluasi hasil belajar siswa
yang diharapkan, diperlukan tujuan yang bersifat operasional yaitu tujuan berupa
tingkah laku yang dapat dikerjakan dan diukur. Tujuan berkaitan dengan sifat
secara operasional dan tujuan pembelajaran khusus.
Benyamin Bloom mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar ke dalam
tiga kategori sebagai berikut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

a. Ranah kognitif, meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip


yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri atas aspek
penerimaan, tanggapan, penilaian, pengelolaan, dan penghayatan
(karakterisasi).
c. Ranah psikomotorik, mencakup kemampuan yang berupa keterampilan fisik
(motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan
interperatif.

Taksonomi tujuan pembelajaran dalam kawasan kognitif menurut Bloom


terdiri atas enam tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
evaluasi dan mencipta. Keenam jenis taksonomi tersebut diuraikan satu per satu
sebagai berikut.
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah kemampuan yang paling rendah tetapi paling dasar
dalam kawasan kognitif. Kemampuan untuk mengetahui adalah kemampuan
untuk mengenal atau mengingat kembali sesuatu objek, ide, prosedur, prinsip atau
teori yang pernah dbutirukan dalam pengalaman tanpa memanipulasikannya
dalam bentuk atau simbol lain. Kemampuan mengetahui sedikit lebih rendah
dibawah kemampuan memahami, karena itu orang yang mengetahui belum tentu
memahami atau mengerti apa yang diketahuinya.
b. Pemahaman
Pemahaman adalah kemampuan untuk memahami segala pengetahuan
yang diajarkan seperti kemampuan mengungkapkan dengan struktur kalimat lain,
membandingkan, menafsirkan, dan sebagainya. Kemampuan memahami dapat
juga disebut dengan istilah “mengerti”.
Kemampuan-kemampuan yang tergolong dalam taksonomi ini, mulai dari
yang terendah sampai yang tertinggi ialah:

1) Translasi, yaitu kemampuan untuk mengubah simbol tertentu menjadi simbol


commit to user
lain tanpa perubahan makna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

2) Interpretasi, yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat di


dalam simbol, baik simbol verbal maupun nonverbal.
3) Ekstrapolasi, yaitu kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau
kelanjutan dari suatu temuan.

c. Penerapan
Penerapan ialah kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip,
prosedur atau teori tertentu pada situasi tertentu. Seseorang menguasai
kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh, menggunakan, mengklasifikasikan,
memanfaatkan, menyelesaikan, dan mengidentifikasikan mana yang sama.
d. Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehinggga jelas susunannya. Secara rinci Bloom mengemukakan
tiga jenis kemampuan analisis, yaitu: Menganalisis unsur, Menganalisis
hubungan, dan Menganalisis prinsip-prinsip organisasi.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan kemampuan bila seseorang dapat melakukan
penilaian terhadap suatu situasi, nilai-nilai, atau ide-ide. Evaluasi ialah
kemampuan untuk mengambil keputusan, menyatakan pendapat atau memberi
penilaian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif.
f. Mencipta
Mencipta merupakan kemampuan tertinggi yaitu bila seseorang dapat
menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam
proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini, yaitu: membuat (generating),
merencanakan (planning), dan memproduksi (producing).

Taksonomi tujuan pengajaran pada kawasan afektif dikategorikan dalam


lima jenis kategori yang menurut W. Gulo (2002) yaitu: penerimaan, tanggapan,
penilaian, pengelolaan, dan penghayatan (karakterisasi).

a. Penerimaan, meliputi penerimaan secara pasif terhadap suatu masalah, situasi,


commit to user
gejala, nilai, dan keyakinan. Contoh kata kerja operasional yang biasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

digunakan untuk mengukur aspek penerimaan adalah memilih, mengikuti,


meminati, memberi, dan sebagainya.
b. Tanggapan, berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau
merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat.
Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek
tanggapan adalah mengajukan, melaporkan, menampilkan, mendukung, dan
sebagainya.
c. Penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau
stimulus tertentu. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk
mengukur aspek penilaian adalah meyakini, mengusulkan, menekankan,
meyakinkan, dan sebagainya.
d. Pengelolaan, meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu sistem nilai.
Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek
pengelolaan adalah mempertahankan, mengubah, memadukan, membentuk
pendapat, dan sebagainya.
e. Penghayatan (karakterisasi), keterpaduan semua sistem nilai yang telah
dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek
penghayatan adalah mendengarkan, memecahkan, mempengaruhi, dan
sebagainya. Selain ranah kognitif dan ranah afektif, ranah psikomotorik
termasuk ke dalam taksonomi tujuan pembelajaran menurut Bloom, seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.

Taksonomi pembelajaran terhadap ranah psikomotorik secara garis besar


dibedakan ke dalam empat tahap, yaitu:

a. Meniru merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan


contoh yang diamatinya walaupun belum mengerti makna atau hakikat dari
keterampilanitu. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk
mengukur aspek ini adalah mengkonstruksi, menggabungkan, mengatur,
menyesuaikan, dan sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

b. Memanipulasi merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan


seperti yang diajarkan, dalam arti mampu memilih yang diperlukan. Kata kerja
yang sering digunakan dalam mengukur aspek ini adalah menempatkan,
membuat, memanipulasi, merancang, dan sebagainya.
c. Pengalamiahan merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal-hal yang
diajarkan (sebagai contoh) telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan
yang ditampilkan lebih meyakinkan. Contoh kata kerja operasional yang biasa
digunakan untuk mengukur aspek ini diantaranya adalah memutar,
memindahkan, menarik, mendorong, dan sebagainya.
d. Artikulasi merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu
keterampilan yang lebih komplek terutama yang berhubungan dengan gerakan
interpretatif. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk
mengukur aspek ini adalah menggunakan, mensketsa, menimbang,
menjeniskan, dan sebagainya.

3. Kata Kerja Operasional Hasil belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor


a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau
prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual (knowledge). Sebagian
besar tujuan instruksional berada dalam ranah kognitif. Kemudian Bloom
membagi ranah kognitif kedalam enam jenjang kemampuan secara hierarkis,
yaitu:

1) Recall of Data (Mengingat/C1)


Merupakan kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip,
prosedur atau istilah yang telah dipelajari tanpa harus memahami atau dapat
menggunakannya. Tingkatan ini merupakan tingkatan yang paling rendah
namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Kemampuan yang
dimiliki hanya kemampuan menangkap informasi kemudian menyatakan
kembali informasi tersebut tanpa harus memahaminya. Contoh kata kerja yang
digunakan, yaitu menyebutkan, mendefinisikan, menggambarkan, dll.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

2) Comprehension (Memahami/C2)
Merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berpikir
dimana siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui tentang
sesuatu hal dan dapat melihatnya dari beberapa segi. Pada tingkatan ini, selain
hapal siswa juga harus memahami makna yang terkandung misalnya dapat
menjelaskan suatu gejala, dapat menginterpretasikan grafik, bagan atau
diagram serta dapat menjelaskan konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri.
Contoh kata kerja yang digunakan, yaitu menyajikan, menginterpretasikan,
menjelaskan, dll.
3) Application (Menerapkan/C3)
Merupakan kemampuan berpikir lebih tinggi daripada pemahaman.
Jenjang penerapan merupakan kemampuan menggunakan prinsip, teori,
hukum, aturan, maupun metode yang dipelajari pada situasi baru atau pada
situasi kongkrit. Contoh kata kerja yang digunakan, yaitu mengaplikasikan,
menghitung, menunjukkan, dll.
4) Analysis (Menganalisis/C4)
Merupakan kemampuan untuk menganalisis atau merinci suatu situasi,
atau pengetahuan menurut komponen yang lebih kecil atau lebih terurai dan
memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lain. Contoh kata
kerja yang dipakai, yaitu menganalisis, membandingkan, mengklasifikasikan.
dll.
5) Evaluation (Mengevaluasi/C5)
Merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan (penilaian)
terhadap suatu situasi, nilai-nilai atau ide-ide. Kemampuan ini merupakan
kemampuan yang dapat melakukan penilaian terhadap situasi, nilai-nilai atau
ide-ide. Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang
mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, materi dan kriteria
tertentu. Untuk dapat membuat suatu penilaian, seseorang harus memahami,
dapat menerapkan, menganalisis terlebih dahulu. Contoh kata kerja yang
digunakan yaitu menilai, menafsirkan, menaksir, memutuskan, dll.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

6) Create (Mencipta/C6)
Merupakan kemampuan untuk menggabungkan beberapa unsur menjadi
suatu bentuk kesatuan. Kemampuan ini adalah kemampuan tertinggi dari
kemampuan lainnya. Untuk dapat mencipta, seseorang harus memahami, dapat
menerapkan, menganalisis serta mengevaluasi terlebih dahulu. Contoh kata
kerja yang digunakan, yaitu: membuat, merencanakan, memproduksi, dll

b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap, apresiasi, dan motivasi siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Kartwohl & Bloom membagi ranah afektif
menjadi lima aspek, yaitu:
1) Receiving (Penerimaan)
Merupakan tingkat afektif yang terendah, meliputi penerimaan secara
pasif terhadap suatu masalah, situasi, gejala, nilai dan keyakinan. Misalnya
mendengarkan dengan seksama penjelasan guru energi dan panas.
2) Responding (Jawaban)
Merupakan bagian afektif yang meliputi keinginan dan kesenangan
menanggapi atau merealisasikan sesuatu sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
masyarakat. Misalnya menyerahkan laporan praktikum/tugas tepat waktu.
3) Valuing (Penilaian)
Mengacu pada nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus
tertentu. Misalnya menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap alat-alat
laboratorium yang dipakai waktu praktikum dan bersikap jujur dalam kegiatan
pembelajaran.
4) Organization (Organisasi)
Meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi satu sistem nilai. Sikap-
sikap yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik
internal dan membentuk suatu sistem nilai internal. Sikap yang ditunjukkan
misalnya mampu menimbang akibat positif dan negatifnya tentang kemajuan
sains terhadap kehidupan umat manusia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

5) Characterization (Karakteristik)
Merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Misalnya bersedia mengubah pendapat jika ditunjukkan bukti-bukti yang tidak
mendukung pendapatnya.

c. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan manual fisik
(skills) dan kemampuan bertindak individu. Harrow (dalam Arikunto, 2010)
mengembangkan ranah psikomotor dengan enam jenjang, yaitu:

1) Gerakan refleks, gerakan yang tidak disadari.


2) Keterampilan gerakan-gerakan dasar, yaitu gerakan yang menuntut kepada
keterampilan yang sifatnya kompleks.
3) Kemampuan perseptual, termasuk membedakan visual, auditif, motoris.
4) Kemampuan dalam bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan
ketepatan.
5) Gerakan-gerakan (skills), mulai dari keterampilan sederhana sampai
kompleks.
6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi, seperti gerakan ekspresif
& interpretatif.

4. Analisis Butir Soal


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis butir soal
adalah sifat dari instrumen soal tersebut. Sebagai contoh pada saat menganalisis
sebuah instrumen soal pilihan ganda berbeda dengan pada saat menganalisis soal
uraian yaitu soal berbobot yang memiliki rentang skor tiap butir soal. Pada soal
pilihan ganda dapat dilakukan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya beda, dan efektivitas distraktor, sedangkan pada soal uraian tidak dilakukan
analisis efektivitas distraktor. Selain itu, Analisis reliabilitas soal uraian tidak
mungkin menggunakan formula KR-20 atau KR-21 seperti pada soal pilihan
commit
ganda, melainkan akan lebih tepat to user yang digunakan adalah formula
jika formula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

Alpha (Azwar, 2012; Linn & Groundlund, 2000; Widoyoko, 2010). Keterangan
lebih detail akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Validitas
Validitas berasal dari bahasa Inggris dari kata validity yang berarti
keabsahan atau kebenaran. Dalam konteks alat ukur atau instrumen asesmen,
validitas berarti sejauh mana ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Sebuah instrumen yang valid akan menghasilkan data yang tepat seperti
yang diinginkan. Sebagai contoh, jika kita ingin mengetahui berat maka alat ukur
yang tepat adalah timbangan/neraca bukan meteran atau alat yang lain. Dengan
kata lain, sifat valid memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan
mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari apa yang diinginkan.
Contoh di atas barang kali terlalu sederhana dan mudah untuk mengecek
dan mengendalikannya. Berbeda halnya jika kita akan melakukan pengukuran
dalam dunia pembelajaran atau dunia pendidikan, tidak sesederhana seperti pada
pengukuran berat ataupun panjang. Untuk mengetahui alat ukur prestasi belajar
apakah valid atau tidak maka perlu dipelajari dengan hati -hati.
Validitas sangat berkaitan dengan tujuan pengukuran. Validitas tidak
berlaku secara umum bagi semua pengukuran. Suatu tes mempunyai hasil ukuran
yang baik (valid) untuk suatu tujuan tertentu yang sepesifik tetapi tidak valid
untuk tujuan yang lain atau bahkan untuk tujuan yang sama pada kelompok yang
lain.
Linn & Groundlund (2000) mengemukakan hakikat validitas tes dan
asesmen sebagai berikut.

1) Validitas menyatakan ketepatan interpretasi hasil bukan pada prosedurnya.


2) Validitas merupakan persoalan yang berkaitan dengan derajat (tingkatan),
sebagai konsekuensinya kita harus menghindari pemikiran hasil asesmen
sebagai valid atau tidak valid. Oleh karena validitas adalah persoalan derajad
maka sebuah instrumen dapat dikategorikan mempunyai derajad validitas
tinggi, sedang, dan rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

3) Validitas selalu bersifat khusus untuk penggunaan atau interpretasi tertentu.


Tidak ada asesmen yang valid untuk semua tujuan. Sebagai contoh, hasil tes
aritmatika mungkin mempunyai tingkat validitas yang tinggi untuk
kemampuan hitung, validitas yang rendah untuk alasan-alasan aritmatika, dan
mempunyai derajat validitas sedang untuk memprediksi kesuksesan prestasi
matematika yang akan datang.
4) Validitas merupakan kesatuan konsep. Hakikat konsep validitas dipandang
sebagai sebuah kesatuan konsep berdasark an berbagai macam bagian dari
fakta.
5) Validitas melibatkan sebuah keputusan evaliatif yang menyeluruh.

Formula untuk menentukan besarnya validitas secara matematis


dirumuskan sebagai berikut (Gregory, 2007).

D
Content Validity (CV) =
A + B+ C + D

Formula content validity di atas memerlukan 2 orang ahli/panelis untuk


memeriksa kecocokan antara indikator dengan butir-butir instrumen, dalam
bentuk menilai relevan (skor 3-4) atau kurang relevan (skor 1-2) masing-masing
indikator butir bila dicocokkan dengan butir-butirnya. Dari formula di atas, A
adalah jumlah butir yang kurang relevan menurut kedua ahli/panelis, B adalah
jumlah butir yang relevan menurut ahli 1 dan yang kurang relevan menurut ahli 2,
C adalah jumlah butir yang kurang relevan menurut ahli 1 dan yang relevan
menurut ahli 2, dan D adalah jumlah butir yang relevan menurut kedua
ahli/panelis. Hal yang diperhatikan ahli/panelis dalam menentukan kriteria butir
adalah kesesuaian dengan indikator butir, konstruk butir dan tata bahasa. Dengan
demikian, content validity dirumuskan untuk menghitung validitas keseluruhan
instrumen. Kriteria yang digunakan adalah jika CV > 0,700, maka instrumen
tersebut dinyatakan valid. Jika CV < 0,700 maka perlu merevisi butir-butir yang
dinyatakan kurang relevan oleh ahli/panelis.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

b. Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability yang berarti hal yang dapat
dipercaya (tahan uji). Sebuah tes dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi
jika tes terebut memberikan data hasil yang ajeg (tetap) walaupun diberikan pada
waktu yang berbeda kepada responden yang sama. Hasil tes yang tetap atau
seandainya berubah maka perubahan itu tidak signifikan maka tes tersebut
dikatakan reliabel. Oleh karena itu, reliabilitas sering disebut dengan
keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya.
Dari uraian di atas, sebuah alat ukur yang baik harus valid dan reliabel.
Walaupun demikian, validitas lebih penting dibandingkan dengan reliabilitas.
Reliabilitas merupakan penyokong validitas. Sebuah alat ukur yang valid selalu
reliabel. Akan tetapi alat ukur yang reliabel belum tentu valid. Seperti halnya
validitas, reliabilitas juga merupakan tingkatan. Tingkat atau kadar reliabilitas
dinyatakan dengan koefisien reliabilitas (Azwar, 2012).
Mengukur tingkat reliabilitas tes pilihan ganda berbeda dengan tes uraian
(berbobot). Untuk mengukur tingkat reliabilitas tes pilihan ganda lebih tepat
menggunakan formula KR-20 atau KR-21 (Linn & Gronlund 2000; Widoyoko,
2010). Jika membandingkan tingkat reliabilitas yang dihitung dengan KR-20 dan
KR-21, maka KR-20 cenderung memberikan hasil yang lebih tinggi dari KR-21
(Riduan, 2004). Untuk mengukur tingkat reliabilitas tes uraian (berbobot) lebih
tepat menggunakan formula Alpha (Azwar, 2012; Linn & Groundlund 2000;
Widoyoko, 2010)

c. Tingkat Kesukaran (Dificulty Index)


Indeks kesukaran butir sebagaimana dinyatakan oleh Allen & Yen (1986)
adalah proportion of examinees who get that butir correct. Senada dengan
mereka, Sax (1980) menulis bahwa indeks kesukaran adalah proporsi peserta
ujian yang menjawab benar. Azwar (2003) menyatakan dengan lebih lugas bahwa
indeks kesukaran butir adalah rasio penjawab butir dengan benar dan banyaknya
penjawab butir.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

Formula untuk menentukan besarnya indeks kesukaran secara matematis


dirumuskan oleh Azwar (2003) sebagai berikut.
=
P adalah indeks kesukaran butir, n1 adalah jumlah peserta tes yang
menjawab benar sedangkan N adalah banyaknya siswa yang menjawab butir soal
tersebut. Dengan demikian untuk menghitung indeks kesukaran butir dilakukan
dengan tidak membagi kelompok peserta tes kedalam kelompok atas dan bawah
sebagaimana untuk menentukan daya beda.
Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0 sampai 1. Semakin tinggi
besaran indeks kesukaran maka butir soal tersebut semakin mudah. Sebaliknya,
semakin kecil angka indeks kesukaran maka butir soal tersebut semakin sulit.
Indeks kesukaran yang berada disekitar 0,5 dianggap yang terbaik. Karena itulah
maka menurut Allen & Yen (1986) tingkat kesukaran yang baik adalah 0,3 sampai
0,7. Butir dengan indeks kesukaran dibawah 0,3 dianggap butir soal yang sukar
sedangkan jika indeksnya diatas 0,7 dianggap butir soal yang mudah.
Dari penjelasan di atas ada beberapa hal yang bisa disimpulkan berkaitan
dengan indeks kesukaran butir yaitu nilai P bagi suatu butir hanya menunjukkan
indeks bagi kelompok yang diuji. Harga P bisa berubah jika tes diujikan pada
kelompok yang berbeda. Selain itu, indeks kesukaran yang dihasilkan dari rumus
tersebut adalah indeks kesukaran yang berlaku bagi kelompok secara keseluruhan
bukan perorangan. Indeks kesukaran bagi tiap peserta tes tidak bisa disimpulkan
dengan melihat indeks proporsi menjawab benar.
Robert L Thorndike dan Elizabeth Hagen (dalam Sudjiono, 2005)
memberikan batasan kriteria indeks tingkat kesukaran sebagai berikut.

Tabel 2.1 Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran


P = Indeks Tingkat Kesukaran Soal Tes
Nilai P Kriteria
P ≤ 0,30 Terlalu Sukar (TSKR)
0,30 < P ≤ 0,70 Sedang (SDG)
P > 0,70 Terlalu Mudah (TMDH)
(Sumber: Sudjiono, 2005)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

d. Daya Pembeda Butir Soal (Discriminatory Power)


Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk
membedakan atau mendeskriminasikan testee yang berkemampuan tinggi dengan
testee yang berkemampuan rendah. Soal yang baik tentu saja adalah soal yang
mampu membedakan testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang
berkemampuan rendah. Sebuah soal dinyatakan mempunyai daya pembeda soal
yang baik jika testee yang berkemampuan tinggi akan lebih banyak menjawab
soal dengan benar dan testee yang berkemampuan rendah akan lebih sedikit yang
mampu menjawab soal dengan benar.
Kemampuan sebuah butir soal dalam membedakan testee berkemampuan
tinggi dengan testee berkemampuan rendah dapat dilihat dari besarnya angka
indeks daya beda (indeks deskriminasi). Angka indeks deskriminasi butir adalah
bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda (descriminatory power)
sebuah butir soal. Untuk menentukan besarnya indeks daya beda tentu saja harus
membedakan testee menjadi kelompok atas (the higher group) yaitu kelompok
dengan kemampuan tinggi dengan kelompok bawah (the lower group) dengan
kemampuan rendah.
Cara untuk menentukan kelompok atas dengan kelompok bawah dapat
bervariasi, misalnya dengan menggunakan median sehingga testee terbagi
menjadi 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah. Dapat pula dengan
mengambil 30% kelompok atas dan 30% kelompok bawah atau menggunakan
persentase yang lain. Pendapat yang lebih tegas menyatakan bahwa dasar
penentuan persentase kelompok atas dan kelompok bawah adalah banyaknya
testee.
Berdasarkan banyaknya testee, maka dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. Disebut kelompok kecil jika
banyaknya testee kurang dari 100 orang. Selanjutnya jika testee termasuk
kelompok kecil maka penentuan kelompok atas dan kelompok bawah cukup
dibagi menjadi dua bagian sama besar yaitu 50% kelompok atas dan 50%
kelompok bawah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

Encyclopedia of Educational Research (Yen, 1992) memperkenalkan cara


untuk menghitung Indeks diskriminan menggunakan rumus sebagai berikut.
=

Dari formula di atas dapat dimaknai bahwa daya beda adalah perbedaan
antara proporsi kelompok atas yang menjawab benar butir tes (U/n1) dengan
proporsi kelompok bawah yang menjawab benar butir tes (L/n2). Formula tersebut
dapat digunakan untuk menghitung daya beda butir soal pilihan ganda. Sedangkan
pada butir soal uraian, untuk mengukur daya beda lebih tepat menggunakan
formula korelasi Product Moment karena data yang diukur berupa data interval
(Crocker & Algina, 1986; Azwar, 2012). Selain itu, indeks diskriminan butir
merupakan indikator konsistensi antara fungsi butir dengan fungsi skala secara
keseluruhan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor butir dengan
skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara butir tersebut dengan skala
keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya (Azwar, 2012).
Ebel & Frisbie (dalam Crocker & Algina, 1986) memberikan batasan
kriteria indeks diskriminan sebagai berikut.

Tabel 2.2 Kriteria Indeks Diskriminan


Indeks Daya Beda Evaluasi Butir
D > 0,39 Butir yang sangat baik
0,29 < D ≤ 0,39 Sedikit/tidak perlu revisi/cukup
0,19 ≤ D ≤ 0,29 Butir memerlukan revisi
D < 0,19 Butir harus dieliminasi
(Sumber: Crocker & Algina, 1986 : 315)

Penyusunan tes boleh menentukan sendiri batasan minimal kriteria indeks


diskriminan butirnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan pengukuran skala
yang sedang disusun. Namun, tidak disarankan menurunkan batasan minimal
indeks diskriminan di bawah 0,2 untuk dikatakan sebagai butir yang sedikit atau
tidak memerlukan revisi.

e. Efektivitas Distraktor
Analisis terhadap efektivitas distraktor hanya dilakukan terhadap soal
commit to user
pilihan ganda. Seperti sudah diketahui bahwa pada soal tipe pilihan ganda selain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

kunci jawaban juga disediakan pilihan lain yang bukan jawaban. Pilihan lain yang
bukan merupakan kunci jawaban inilah yang disebut dengan distraktor
(pengecoh).
Penulisan distraktor bukan hanya sekedar ditulis, melainkan oleh pembuat
soal dibuat seolah-olah merupakan jawaban atas pernyataan yang ada. Dengan
demikian, diharapkan ada testee yang memilih distraktor tersebut. Distraktor yang
baik semestinya dipilih lebih banyak siswa kelompok rendah, sebaliknya akan
dipilih oleh lebih sedikit siswa kelompok atas. Secara umum sebuah distraktor
dikatakan berfungsi efektif jika dipilih oleh setidaknya 5% testee (Linn &
Groundlund, 2000).

5. Analisis Butir Angket


Analisis butir angket tidak serumit seperti pada analisis butir soal. Hal -hal
yang perlu dihitung pada analisis angket adalah sebagai berikut.
a. Validitas angket menggunakan formula Content Validity (Gregory, 2007)
b. Reliabilitas angket menggunakan formula Alpha. (Azwar, 2012; Linn &
Groundlund 2000; Widoyoko, 2010)
c. Daya beda butir angket menggunakan formula korelasi Product Moment
(Crocker & Algina, 1986; Azwar, 2012).
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penghitungan indeks
reliabilitas adalah sifat dari instrumen tersebut. Sebagai contoh pada saat
menentukan indeks reliabilitas sebuah instrumen angket tidak mungkin
menggunakan formula KR-20 atau KR-21, melainkan lebih tepat jika formula
yang digunakan adalah formula Alpha (Azwar, 2012). Pada instrumen angket
tidak dilakukan pengukuran tingkat kesukaran karena instrumen angket pada
dasarnya untuk membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur sehingga parameter yang
perlu diperhatikan adalah pengukuran daya beda butir angket (Azwar, 2012). Pada
pengukuran daya beda butir angket beserta batasan kriteria indeks diskriminan
sama seperti pengukuran butir soal uraian yang telah dijelaskan di atas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III
METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan
Model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk.
Dalam penelitian ini, model pengembangan yang digunakan adalah model
prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif. Model prosedural menunjukkan
langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa perangkat
lunak analisis butir soal dan butir angket. Dalam mengembangkan perangkat
lunak analisis butir soal dan butir angket berisi langkah-langkah pengembangan
dari tahap awal sampai terciptanya produk perangkat lunak analisis butir soal dan
butir angket.

B. Prosedur Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan
kecocokan dengan sifat penelitian yang akan dilaksanakan yaitu metode Research
and Development (R & D) (Borg, W. R. and Gall, M. D., 1989: 783-785).
Penelitian terdiri dari sepuluh tahap, yaitu penelitian dan pengumpulan data awal,
perencanaan, pembuatan produk awal, uji coba awal, perbaikan produk awal, uji
coba lapangan, perbaikan produk operasional, uji coba operasional, perbaikan
produk akhir, dan deseminasi nasional. Namun, penelitian ini hanya dibatasi pada
tahap ke-1 sampai tahap ke-7, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Pendidikan
Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan penelitian di
sekolah. Tujuh tahapan tersebut sebagai berikut.
1. Penelitian dan Pengumpulan Data Awal. Dalam tahap ini dilakukan
identifikasi analisis kebutuhan, mempelajari literatur dan meneliti dalam skala
kecil. Penelitian dalam skala kecil dilakukan dengan cara memberikan angket
dan melakukan wawancara kepada 10 mahasiswa Pendidikan Biologi
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan penelitian di
sekolah. Setelah mendapatkan data awal, selanjutnya data tersebut dianalisis

commit
sehingga dapat diketahui akar to user dan dapat ditarik solusi yang
masalah

25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kajian literatur dilakukan


untuk memperkuat teori-teori yang digunakan dalam penyelesaian masalah
tersebut.
2. Perencanaan. Setelah mempelajari literatur selengkapnya dan memperoleh
informasi yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah perencanaan
pembuatan produk. Aspek yang penting dalam perencanaan adalah pernyataan
tujuan yang harus dicapai pada produk yang akan dikembangkan.
3. Pembuatan Produk Awal. Setelah inisiasi dalam perencanaan lengkap,
langkah utama dalam tahapan R & D adalah membuat bentuk awal produk
yang dapat diuji coba. Dalam tahap pengembangan produk ini termasuk
pembuatan instrumen wawancara, angket, dan lembar penilaian produk untuk
mendapatkan umpan balik dari pengguna.
4. Uji Coba Awal. Setelah produk awal diperoleh, dilakukan uji coba awal yaitu
validasi oleh pakar yang berkaitan dengan bidang pendidikan, komunikasi
visual, dan teknologi informasi. Para pakar diberi lembar penilaian untuk
menilai produk dan memberikan saran untuk perbaikan produk.
5. Perbaikan Produk Awal. Setelah dilakukan uji coba awal, tahap berikutnya
adalah perbaikan produk sesuai dengan hasil evaluasi yang diperoleh dari uji
coba awal. Pada tahap ini diperoleh draft 1 produk yang siap untuk uji coba
lapangan.
6. Uji Coba Lapangan. Setelah diperoleh draft 1 produk, dilaksanakan uji coba
lapangan 1 yaitu pada kelompok kecil yang melibatkan 30 orang mahasiswa
untuk mendapatkan evaluasi atas draft 1 produk. Pemberian angket dan
lembar penilaian bertujuan untuk mendapatkan umpan balik dari mahasiswa.
Wawancara mendalam dilakukan terhadap beberapa orang mahasiswa dalam
tahap uji coba lapangan 1. Perbaikan dilakukan sesuai dengan hasil evaluasi
yang diperoleh pada uji coba lapangan 1 sehingga diperoleh draft 2 produk.
Setelah diperoleh draft 2 produk, dilaksanakan uji coba lapangan 2 yaitu pada
kelompok besar yang melibatkan 50 orang mahasiswa. Dalam uji coba
lapangan 2, juga diberikan angket dan lembar penilaian untuk mendapatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

umpan balik dari mahasiswa. Wawancara mendalam juga dilakukan terhadap


beberapa orang mahasiswa selama dalam tahap uji coba lapangan 2.
7. Perbaikan Produk Operasional. Setelah dilakukan uji coba lapangan 1 dan
2, tahap berikutnya adalah mempelajari apakah draft produk sudah sesuai
dengan tujuan yang ditentukan sebelumnya. Data yang diperoleh pada uji coba
lapangan tersebut dianalisis. Perbaikan dilakukan sesuai dengan hasil evaluasi
yang diperoleh. Perbaikan produk operasional menghasilkan produk valid dan
teruji, yaitu perangkat lunak analisis butir soal dan butir angket yang
mempermudah mahasiswa dalam melakukan analisis butir soal dan butir
angket. Setelah itu, evaluasi akhir dilakukan oleh pakar yang berkaitan dengan
bidang pendidikan, komunikasi visual, dan teknologi informasi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Penelitian & Pengumpulan Data Awal

Analisis kebutuhan Mempelajari literatur Meneliti skala kecil

Perencanaan

Merencanaan pembuatan produk dan tujuan yang akan dicapai

Pembuatan Produk Awal


Membuat instrumen untuk mendapat
Membuat bentuk awal produk umpan balik

Uji Coba Awal

Validasi Pakar

Perbaikan Produk Awal

Berdasarkan hasil uji coba awal dan saran dari pakar

Uji Coba Lapangan

1. Uji coba lapangan 1 2. Perbaikan produk 3. Uji coba lapangan 2

Perbaikan Produk Operasional

Perbaikan produk berdasarkan hasil uji coba lapangan 2 dan Evaluasi Pakar

(Sumber: Borg & Gall, 1989: 783-785)


Gambar 3.1 Bagan Alur Prosedur Pengembangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

C. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba


Setelah mendapat validasi dari pakar pada uji coba awal, dilakukan revisi
sampai pakar menyatakan perangkat lunak sudah layak (baik). Jika sudah
memenuhi kriteria baik, maka dilanjutkan uji coba lapangan. Uji coba lapangan 1
diterapkan pada kelompok kecil yang melibatkan 30 orang mahasiswa Pendidikan
Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan penelitian di
sekolah. Mahasiswa pada kelompok kecil diberi lembar penilaian, angket, dan
wawancara untuk memperoleh tanggapan dan masukan mengenai perangkat lunak
yang telah digunakan. Selanjutnya, uji coba lapangan 2 diterapkan pada kelompok
besar yang melibatkan 50 orang mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan penelitian di sekolah.
Mahasiswa pada kelompok besar juga diberi lembar penilaian, angket, dan
wawancara untuk memperoleh tanggapan dan masukan mengenai perangkat lunak
yang telah digunakan. Evaluasi, tanggapan, dan masukan dari kelompok kecil dan
besar serta para pakar digunakan untuk merevisi produk yang telah diujicobakan.

2. Subjek Coba
Dalam penelitian ini melibatkan subjek coba sebagai berikut. Tiga orang
pakar pada uji coba awal, yaitu Ibu Sri Yamtinah S.Pd., M.Pd. sebagai pakar
evaluasi pendidikan, Bapak Rosihan Ari Yuana, S.Si., M.Kom. sebagai pakar
teknologi informasi, Bapak Adi Nugroho S. P., S.Kom sebagai pakar komunikasi
visual. Uji coba lapangan 1 melibatkan 30 orang mahasiswa. Uji coba lapangan 2
melibatkan 50 orang mahasiswa. Pertimbangan dalam menentukan jumlah subjek
coba pada tiap tahapan uji coba merujuk pada Soenarto (2006) dan Sutopo (2009).

3. Jenis Data
Jenis data bersifat kuantitatif dan kualitataif. Data yang bersifat kuantitatif
diperoleh dari hasil angket dan lembar penilaian dari beberapa aspek terhadap
kelayakan perangkat lunak. Sedangkan data yang bersifat kualitatif diperoleh dari
hasil wawancara sebagai masukancommit to user perangkat lunak.
untuk perbaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

4. Instrumen Pegumpulan Data


AN Soft 1.0 akan diterapkan pada subjek penelitian sebagai sumber data
selama tahap uji coba awal, uji coba lapangan 1, uji coba lapangan 2, dan evaluasi
dari pakar. Uji coba awal berupa validasi pakar yang memiliki disiplin ilmu
pendidikan, komunikasi visual dan teknologi informasi. Pada tahap uji coba
lapangan 1 diterapkan pada kelompok kecil, yaitu 30 orang mahasiswa. Setelah
mendapatkan data dan umpan balik, dilakukan perbaikan perangkat lunak
tersebut. Selanjutnya dilakukan uji coba lapangan 2 terhadap produk yang telah
diperbaiki kepada kelompok besar, yaitu 50 orang mahasiswa. Tahap terakhir
adalah perbaikan berdasarkan hasil evaluasi pada uji coba lapangan 2 dan evaluasi
dari pakar yang memiliki disiplin ilmu dalam bidang yang berkaitan, yaitu bidang
pendidikan, komunikasi visual dan teknologi informasi.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen angket, lembar
penilaian, dan wawancara dengan rincian sebagai berikut.
a. Angket. Angket diberikan kepada mahasiswa sesuai kebutuhan dan tujuan.
Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah
disediakan alternatif jawaban. Reponden tinggal memilih alternatif jawaban
sesuai dengan fakta. Bentuk instrumen angket adalah check list.
b. Lembar Penilaian. Lembar penilaian diberikan kepada pakar dan mahasiswa
untuk menilai perangkat lunak dari beberapa aspek. Bentuk dari lembar
penilaian adalah check list.
c. Wawancara. Dalam penelitian dilakukan wawancara kepada mahasiswa
dalam bentuk tanya jawab dengan pertanyaan open-ended sehingga peneliti
mendapatkan informasi yang tidak terbatas dari berbagai perspektif.
Instrumen dalam penelitian ini berupa angket, yaitu suatu daftar
pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden dengan memilih alternatif
jawaban yang sudah ada. Penjelasan mengenai kisi-kisi angket, butir angket, dan
prosedur penyusunan angket adalah sebagai berikut.
a. Kisi-kisi angket
Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang
commit
sesuai dengan penelitian yang to userKonsep alat ukur berupa kisi-kisi
dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

angket. Konsep ini dijabarkan ke dalam variabel dan indikator yang dijadikan
pedoman dalam menyusun butir-butir angket.
b. Butir angket
Penyusunan butir-butir angket didasarkan pada kisi-kisi angket yang telah
dibuat. Setelah indikator ditetapkan, kemudian dituangkan ke dalam butir-
butir angket.
c. Prosedur penyusunan angket
Prosedur yang penulis tempuh dalam penyusunan angket selama penelitian
antara lain menetapkan tujuan, menetapkan aspek yang ingin diungkap,
menentukan jenis dan bentuk angket, menyusun angket dan menentukan skor.
Penskoran untuk butir angket menurut Skala Likert, yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1 Penskoran Butir Angket Menurut Skala Likert


Skor untuk Aspek yang Skor
Dinilai Pernyataan (+) Pernyataan (-)
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Tidak Berpendapat (TB) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

(Sumber: Sudjana, 2008 : 81)

5. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai data yang
bersifat kualitatif. Sebelum dianalisis, dilakukan kuantifikasi data dari angket
kemudian data dianalisis secara kualitatif. Untuk data hasil wawancara dianalisis
dengan analisis kualitatif.
Penentuan kriteria penilaian terhadap perangkat lunak yang telah
dikembangkan dilakukan berdasarkan kriteria Skala Likert oleh Sudjana
(2008:81).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

Adapun teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.


a. Angket yang telah diisi responden diperiksa kelengkapan jawabannya,
kemudian disusun sesuai dengan kode responden.
b. Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor
sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Membuat tabulasi data.
d. Menghitung persentase dari komponen angket dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah total skor penilaian
Skor = x 100%
Jumlah skor maksimum
e. Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam
tabel supaya pembacaan hasil penelitian menjadi mudah. Untuk menentukan
kriteria kualitatif dilakukan dengan cara:
1) Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) = 100%
2) Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) = 0%
3) Menentukan range 0 sampai 100 = 100
4) Menentukan interval yang dikehendaki (sangat baik/sesuai, baik, cukup,
kurang baik, sangat tidak baik/sesuai)
5) Menentukan lebar interval (100/5 = 20)
Berdasarkan perhitungan langkah (e) di atas, maka range persentase dan
kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagai berikut.

Tabel 3.2 Range Persentase dan Kriteria Penilaian


No Interval Kriteria
1. 81% ≤ skor ≤ 100% Sangat Baik
2. 61% ≤ skor ≤ 80% Baik
3. 41% ≤ skor ≤ 60% Cukup
4. 21% ≤ skor ≤ 40% Kurang baik
5. 0% ≤ skor ≤ 20% Sangat tidak baik

(Sumber: Sudjana, 2008 : 81)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data Hasil Uji Coba


1. Data Hasil Wawancara Awal untuk Analisis Kebutuhan
Data hasil wawancara pada tanggal 18 januari 2012 kepada 10 mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan
penelitian di sekolah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Data Hasil Wawancara Awal untuk Analisis Kebutuhan


Jumlah Persentase
Pertanyaan Jawaban Responden
Penjawab (%)

Proses analisis butir soal dan


angket menggunakan software 7 70
(SPSS, Minitab, Ms. Excel)
Bagaimana proses analisis butir
soal danangket selama ini?

Proses analisis butir soal dan


3 30
angket secara manual

Sistem teknologi informasi dan


komunikasi yang telah ada
3 30
mempermudah untuk analisis butir
Apakah sistem teknologi informasi soal dan angket
dan komunikasi yang telah ada
mempermudah untuk analisis butir
soal dan angket? Sistem teknologi informasi dan
komunikasi yang telah ada belum
7 70
mempermudah untuk analisis butir
soal dan angket

Apakah masih membutuhkan


Membutuhkan sistem teknologi
sistem teknologi informasi dan
informasi dan komunikasi yang
komunikasi yang lebih 10 100
lebih mempermudah untuk analisis
mempermudah untuk analisis butir
butir soal dan angket
soal dan angket?
commit to user

33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

2. Data Hasil Angket Awal untuk Analisis Kebutuhan


Data hasil pengisian angket pada tanggal 18 januari 2012 oleh 10
mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sedang
melakukan penelitian di sekolah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Data Hasil Angket Awal untuk Analisis Kebutuhan


Jumlah Butir = 10 Jumlah Skor Tertinggi = 50
Jumlah Responden = 10 Jumlah Skor Terendah = 10
Persentase
Kisi-kisi
Skor Skor Total Interpretasi
Butir
Total (%)

Mahasiswa sudah melakukan analisis


35 70 Kuat
butir soal dan angket dengan tepat

Mahasiswa sudah melakukan analisis


butir soal dan angket secara efektif dan 36 72 Kuat
efisien

Mahasiswa sudah sepenuhnya


menggunakan sistem teknologi informasi
27 54 Cukup
dan komunikasi untuk melakukan
analisis butir soal dan angket

Mahasiswa mudah dalam menggunakan


sistem teknologi informasi dan
32 64 Kuat
komunikasi yang telah ada untuk
melakukan analisis butir soal dan angket

Mahasiswa membutuhkan sistem


teknologi informasi dan komunikasi Sangat
46 92
yang lebih mempermudah dalam Kuat
melakukan analisis butir soal dan angket

3. Data Hasil Penilaian Pakar untuk Validasi Software AN Soft 1.0


Pada tahap validasi ada 3 pakar, yaitu :
a. Ibu Sri Yamtinah, S.Pd., M.Pd. (Pakar Evaluasi Pendidikan)
b. Bapak Rosihan Ari Yuana, S.Si., M.Kom. (Pakar ICT)
c. Bapak Adi Nugroho S. P.,commit
S.Kom.to(Pakar
user ICT)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

Data hasil penilaian ketiga pakar pada tanggal 28 juni 2012 tersebut
sebagai berikut.

Tabel 4.3 Data Hasil Penilaian Pakar untuk Validasi


Aspek Penilaian = 5 Jumlah Skor Tertinggi = 12
Jumlah Responden = 3 Jumlah Skor Terendah = 3
Persentase
Aspek Penilaian Skor Skor Total Interpretasi
Total (%)

Aspek Kelayakan Isi 11 91,67 Sangat Baik

Aspek Kebahasaan yang Digunakan 10 83,33 Sangat Baik

Aspek Sajian 10 83,33 Sangat Baik

Aspek Kegrafisan 10,75 89,58 Sangat Baik

Aspek Software 10,33 86,11 Sangat Baik

4. Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1


Data hasil penilaian 30 pengguna pada tanggal 11 juli 2012 tersebut
sebagai berikut.

Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1
Aspek Penilaian = 4 Jumlah Skor Tertinggi = 120
Jumlah Responden = 30 Jumlah Skor Terendah = 30
Persentase
Aspek Penilaian Skor Skor Total Interpretasi
Total (%)

Aspek Kelayakan Isi 106,5 88,75 Sangat Baik

Aspek Kebahasaan yang Digunakan 100,75 83,96 Sangat Baik

Aspek Sajian 101,8 84,83 Sangat Baik

Aspek Kegrafisan 94 78,33 Baik

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

5. Data Hasil Angket Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1


Data hasil pengisian angket oleh 30 pengguna pada tanggal 11 juli 2012
tersebut sebagai berikut.

Tabel 4.5 Data Hasil Pengisian Angket oleh Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1
Jumlah Butir = 20 Jumlah Skor Tertinggi = 150
Jumlah Responden = 30 Jumlah Skor Terendah = 30
Persentase
Kisi-kisi
Skor Skor Total Interpretasi
Butir
Total (%)
Kesesuaian sistem analisis yang disajikan
dalam AN Soft 1.0 dengan literatur pada 124,5 83 Sangat Kuat
umumnya

Tingkat ketertarikan pengguna terhadap


128 85,33 Sangat Kuat
AN Soft 1.0

Tingkat kekhususan fungsi dan tujuan AN


128 85,33 Sangat Kuat
Soft 1.0

Tingkat kemudahan pengoperasian AN


126 84 Sangat Kuat
Soft 1.0

Tingkat kelayakan tampilan AN Soft 1.0 114,5 76,33 Kuat

Kesesuaian AN Soft 1.0 dengan kaidah


124,5 83 Sangat Kuat
analisis butir

Kemudahan pemahaman bahasa yang


125,5 83,66 Sangat Kuat
digunakan dalam AN Soft 1.0

Penguasaan pengguna terhadap AN Soft


121,5 81 Sangat Kuat
1.0

Tingkat kemudahan penginstallan AN


126,5 84,33 Sangat Kuat
Soft 1.0

Tingkat sistematis sistem analisis yang


119,5 79,67 Kuat
disajikan dalam AN Soft 1.0

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

6. Data Hasil Wawancara Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1


Data hasil wawancara pada tanggal 11 juli 2012 kepada 30 mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta setelah menggunakan
AN Soft 1.0 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.6 Data Hasil Wawancara Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1
Jumlah Persentase
Pertanyaan Jawaban Responden
Penjawab (%)

Apakah Anda dapat menginstall AN Soft 1.0 mudah dalam


30 100
software ini dengan mudah? penginstallan

Apakah Anda dapat


AN Soft 1.0 mudah dalam
mengoperasikan software ini 30 100
pengoperasian
dengan mudah?
Apakah adanya software ini dapat
AN Soft 1.0 mempermudah
mempermudah Anda dalam
dalam melakukan analisis butir 30 100
melakukan analisis butir sola dan
soal dan angket
angket?
Apakah dalam software ini
AN Soft 1.0 memiliki petunjuk
terdapat petunjuk penggunaan 30 100
penggunaan yang cukup jelas
yang cukup jelas?
Apakah petunjuk penggunaan
Petunjuk penggunaan AN Soft
dalam software ini dijabarkan
1.0 dijabarkan secara singkat dan 30 100
secara singkat dan mudah
mudah dipahami
dipahami?
Apakah Anda senang dan tertarik AN Soft 1.0 menyenangkan dan
dengan software ini untuk analisis menarik untuk analisis butir soal 30 100
butir soal dan angket? dan angket

Apakah secara umum tampilan


Tampilan AN Soft 1.0 menarik 20 66,67
software ini menarik?

Apakah bahasa yang digunakan AN Soft 1.0 menggunakan


dalam software ini jelas dan bahasa yang jelas dan mudah 30 100
mudah dipahami? dipahami

Apakah software ini sudah AN Soft 1.0 sudah sistematis dan


sistematis dan spesifik sesuai memiliki kekhususan fungsi dan 30 100
dengan fungsi dan tujuan? tujuan

Apakah software ini lebih mudah AN Soft 1.0 lebih mudah


pengoperasiannya daripada pengoperasiannya daripada 21 70
software lain? software lain

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

7. Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2


Data hasil penilaian 50 pengguna pada tanggal 18 juli 2012 tersebut
sebagai berikut.
Tabel 4.7 Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2
Aspek Penilaian = 4 Jumlah Skor Tertinggi = 200
Jumlah Responden = 50 Jumlah Skor Terendah = 50
Persentase
Aspek Penilaian Skor Skor Total Interpretasi
Total (%)

Aspek Kelayakan Isi 186,67 93,33 Sangat Baik

Aspek Kebahasaan yang Digunakan 181,5 90,75 Sangat Baik

Aspek Sajian 185,8 92,9 Sangat Baik

Aspek Kegrafisan 181 90,5 Sangat Baik

8. Data Hasil Angket Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2


Data hasil pengisian angket oleh 50 pengguna pada tanggal 18 juli 2012
tersebut sebagai berikut.

Tabel 4.8 Data Hasil Pengisian Angket oleh Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2
Jumlah Butir = 20 Jumlah Skor Tertinggi = 250
Jumlah Responden = 50 Jumlah Skor Terendah = 50
Persentase
Kisi-kisi
Skor Skor Total Interpretasi
Butir
Total (%)
Kesesuaian sistem analisis yang disajikan
dalam AN Soft 1.0 dengan literatur pada 218,5 87,4 Sangat Kuat
umumnya

Tingkat ketertarikan pengguna terhadap


224,5 89.8 Sangat Kuat
AN Soft 1.0

Tingkat kekhususan fungsi dan tujuan AN


230,5 92,2 Sangat Kuat
Soft 1.0

Tingkat kemudahan pengoperasian AN


233,5 93,4 Sangat Kuat
Soft 1.0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

Lanjutan Tabel 4.8


Persentase
Kisi-kisi
Skor Skor Total Interpretasi
Butir
Total (%)

Tingkat kelayakan tampilan AN Soft 1.0 219,5 87,8 Sangat Kuat

Kesesuaian AN Soft 1.0 dengan kaidah


232,5 93 Sangat Kuat
analisis butir

Kemudahan pemahaman bahasa yang


225,5 90,2 Sangat Kuat
digunakan dalam AN Soft 1.0

Penguasaan pengguna terhadap AN Soft


226,5 90,6 Sangat Kuat
1.0

Tingkat kemudahan penginstallan AN


235,5 94,2 Sangat Kuat
Soft 1.0

Tingkat sistematis sistem analisis yang


219 87,6 Sangat Kuat
disajikan dalam AN Soft 1.0

9. Data Hasil Wawancara Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2


Data hasil wawancara pada tanggal 18 juli 2012 kepada 50 mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta setelah menggunakan
AN Soft 1.0 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.9 Data Hasil Wawancara Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2
Jumlah Persentase
Pertanyaan Jawaban Responden
Penjawab (%)

Apakah Anda dapat menginstall AN Soft 1.0 mudah dalam


30 100
software ini dengan mudah? penginstallan

Apakah Anda dapat


AN Soft 1.0 mudah dalam
mengoperasikan 30 100
pengoperasian
software ini dengan mudah?
Apakah adanya software ini dapat
AN Soft 1.0 mempermudah
mempermudah Anda dalam
dalam melakukan analisis butir 30 100
melakukan analisis butir sola dan
soal dan angket
angket?
Apakah dalam software ini
AN Soft 1.0 memiliki petunjuk
terdapat petunjuk penggunaan 30 100
penggunaan yang cukup jelas
yang cukup jelas?

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

Lanjutan Tabel 4.9


Jumlah Persentase
Pertanyaan Jawaban Responden
Penjawab (%)

Apakah petunjuk penggunaan


Petunjuk penggunaan AN Soft 1.0
dalam software ini dijabarkan
dijabarkan secara singkat dan 30 100
secara singkat dan mudah
mudah dipahami
dipahami?

Apakah Anda senang dan tertarik AN Soft 1.0 menyenangkan dan


dengan software ini untuk analisis menarik untuk analisis butir soal 30 100
butir soal dan angket? dan angket

Apakah secara umum tampilan


Tampilan AN Soft 1.0 menarik 30 100
software ini menarik?

Apakah bahasa yang digunakan


AN Soft 1.0 menggunakan bahasa
dalam software ini jelas dan 30 100
yang jelas dan mudah dipahami
mudah dipahami?
Apakah software ini sudah AN Soft 1.0 sudah sistematis dan
sistematis dan spesifik sesuai memiliki kekhususan fungsi dan 30 100
dengan fungsi dan tujuan? tujuan

Apakah software ini lebih mudah AN Soft 1.0 lebih mudah


pengoperasiannya daripada pengoperasiannya daripada 30 100
software lain? software lain

B. Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Wawancara Awal untuk Analisis Kebutuhan


Dari hasil wawancara pada tanggal 18 januari 2012 kepada 10 mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan
penelitian di sekolah menunjukkan bahwa ada 3 mahasiswa yang masih
melakukan penghitungan manual dalam melakukan analisis butir soal dan angket
sehingga sangat membutuhkan adanya perangkat lunak khusus yang
mempermudah untuk analisis butir soal dan angket. Selain itu, ada 7 mahasiswa
yang sudah menggunakan perangkat lunak seperti SPSS, Minitab dan Microsoft
Excel tetapi masih merasa kesulitan dalam menggunakan perangkat lunak tersebut
sehingga membutuhkan adanya perangkat lunak yang mempermudah untuk
commit
analisis butir soal dan angket. to user ada mahasiswa yang sudah
Walaupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

menggunakan perangkat lunak yang telah ada, semua mahasiswa menyatakan


bahwa masih membutuhkan perangkat lunak yang lebih mempermudah untuk
analisis butir soal dan angket. Dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat
lunak khusus yang mempermudah untuk analisis butir soal dan angket.

2. Analisis Data Hasil Angket Awal untuk Analisis Kebutuhan


Dari data hasil pengisian angket untuk analisis kebutuhan pada tanggal 11 Juli
2012 oleh 10 mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang sedang melakukan penelitian di sekolah menunjukkan bahwa:
a. Mahasiswa sudah melakukan analisis butir soal dan angket dengan tepat
mencapai 70% yaitu tergolong kuat.
b. Mahasiswa sudah melakukan analisis butir soal dan angket secara efektif dan
efisien mencapai 72% yaitu tergolong kuat.
c. Mahasiswa sudah sepenuhnya menggunakan sistem teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan analisis butir soal dan angket mencapai 54%
yaitu tergolong cukup.
d. Mahasiswa mudah dalam menggunakan sistem teknologi informasi dan
komunikasi yang telah ada untuk melakukan analisis butir soal dan angket
mencapai 64% yaitu tergolong kuat.
e. Mahasiswa membutuhkan sistem teknologi informasi dan komunikasi yang
lebih mempermudah dalam melakukan analisis butir soal dan angket mencapai
92% yaitu tergolong sangat kuat.

3. Analisis Data Hasil Penilaian Pakar untuk Validasi Software AN Soft 1.0
Dari data hasil penilaian ketiga pakar untuk validasi software AN Soft 1.0
pada tanggal 28 juni 2012 menunjukkan bahwa:
a. Persentase skor toal dari aspek kelayakan isi mencapai 91,67% yang artinya
sangat baik. Aspek kelayakan isi memiliki enam sub aspek beserta
ketercapaian persentase masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut.
Kesesuaian dengan tujuan pengembangan diperoleh persentase skor total
mencapai 91,67% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan kebutuhan
commit
pengguna diperoleh persentase skortototal
user mencapai 91,67% yang artinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

sangat baik, kesesuaian dengan kebutuhan analisis butir diperoleh persentase


skor total mencapai 100% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan teori
diperoleh persentase skor total mencapai 83,33% yang artinya sangat baik,
kebenaran substansi materi dan hasil analisis diperoleh persentase skor total
mencapai 83,33% yang artinya sangat baik, dan manfaat untuk pengembangan
evaluasi diperoleh persentase skor total mencapai 100% yang artinya sangat
baik.
b. Persentase skor toal dari aspek kebahasaan yang digunakan mencapai 83,33%
yang artinya sangat baik. Aspek kebahasaan yang digunakan memiliki empat
sub aspek beserta ketercapaian persentase masing-masing skor totalnya adalah
sebagai berikut. Keterbacaan diperoleh persentase skor total mencapai 83,33%
yang artinya sangat baik, kejelasan informasi diperoleh persentase skor total
mencapai 91,67% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan kaidah Bahasa
Indonesia diperoleh persentase skor total mencapai 83,33% yang artinya
sangat baik, dan penggunaan bahasa secara efektif dan efisien diperoleh
persentase skor total mencapai 75% yang artinya baik.
c. Persentase skor toal dari aspek sajian mencapai 83,33% yang artinya sangat
baik. Aspek sajian memiliki lima sub aspek beserta ketercapaian persentase
masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut. Kemudahan
pengoperasian diperoleh persentase skor total mencapai 75% yang artinya
baik, kekhususan fungsi diperoleh persentase skor total mencapai 91,67%
yang artinya sangat baik, sistematika diperoleh persentase skor total mencapai
83,33% yang artinya sangat baik, komunikasi diperoleh persentase skor total
mencapai 83,33% yang artinya sangat baik, dan kelengkapan petunjuk
diperoleh persentase skor total mencapai 83,33% yang artinya sangat baik.
d. Persentase skor toal dari aspek kegrafisan mencapai 89,58% yang artinya
sangat baik. Aspek sajian memiliki empat sub aspek beserta ketercapaian
persentase masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut. Penggunaan
font (jenis dan ukuran) diperoleh persentase skor total mencapai 83,33% yang
artinya sangat baik, tata letak/lay out diperoleh persentase skor total mencapai
83,33% yang artinya sangat commit to user diperoleh persentase skor total
baik, gambar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

mencapai 91,67% yang artinya sangat baik, dan desain tampilan diperoleh
persentase skor total mencapai 100% yang artinya sangat baik.
e. Persentase skor toal dari aspek software mencapai 86,11% yang artinya sangat
baik. Aspek sajian memiliki tiga sub aspek beserta ketercapaian persentase
masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut. Desain fungsi diperoleh
persentase skor total mencapai 83,33% yang artinya sangat baik, desain logika
diperoleh persentase skor total mencapai 83,33% yang artinya sangat baik, dan
desain flowchart diperoleh persentase skor total mencapai 91,67% yang
artinya sangat baik.
Dari analisis data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari aspek
kelayakan isi diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai 91,67% yang
artinya sangat baik; dari aspek kebahasaan yang digunakan diperoleh rata-rata
persentase skor total mencapai 83,33% yang artinya sangat baik; dari aspek sajian
diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai 83,33% yang artinya sangat
baik; dari aspek kegrafisan diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai
89,58% yang artinya sangat baik; dan dari aspek software diperoleh rata-rata
persentase skor total mencapai 86,11% yang artinya sangat baik. Dengan
demikian, AN Soft dinyatakan layak untuk uji lapangan oleh ketiga pakar.

4. Analisis Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1


Dari data hasil penilaian 30 pengguna perangkat lunak AN Soft 1.0 pada
tanggal 11 Juli 2012 menunjukkan bahwa:
a. Persentase skor toal dari aspek kelayakan isi mencapai 88,75% yang artinya
sangat baik. Aspek kelayakan isi memiliki enam sub aspek beserta
ketercapaian persentase masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut.
Kesesuaian dengan tujuan pengembangan diperoleh persentase skor total
mencapai 87,5% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan kebutuhan
pengguna diperoleh persentase skor total mencapai 88,33% yang artinya
sangat baik, kesesuaian dengan kebutuhan analisis butir diperoleh persentase
skor total mencapai 89,17% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan teori
diperoleh persentase skor total mencapai
commit 89,17% yang artinya sangat baik,
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

kebenaran substansi materi dan hasil analisis diperoleh persentase skor total
mencapai 83,33% yang artinya sangat baik, dan manfaat untuk pengembangan
evaluasi diperoleh persentase skor total mencapai 95% yang artinya sangat
baik.
b. Persentase skor toal dari aspek kebahasaan yang digunakan mencapai 83,96%
yang artinya sangat baik. Aspek kebahasaan yang digunakan memiliki empat
sub aspek beserta ketercapaian persentase masing-masing skor totalnya adalah
sebagai berikut. Keterbacaan diperoleh persentase skor total mencapai 84,17%
yang artinya sangat baik, kejelasan informasi diperoleh persentase skor total
mencapai 82,5% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan kaidah Bahasa
Indonesia diperoleh persentase skor total mencapai 84,17% yang artinya
sangat baik, dan penggunaan bahasa secara efektif dan efisien diperoleh
persentase skor total mencapai 85% yang artinya sangat baik.
c. Persentase skor toal dari aspek sajian mencapai 84,83% yang artinya sangat
baik. Aspek sajian memiliki lima sub aspek beserta ketercapaian persentase
masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut. Kemudahan
pengoperasian diperoleh persentase skor total mencapai 85,83% yang artinya
sangat baik, kekhususan fungsi diperoleh persentase skor total mencapai
85,83% yang artinya sangat baik, sistematika diperoleh persentase skor total
mencapai 81,67% yang artinya sangat baik, komunikasi diperoleh persentase
skor total mencapai 84,17% yang artinya sangat baik, dan kelengkapan
petunjuk diperoleh persentase skor total mencapai 86,67% yang artinya sangat
baik.
d. Persentase skor toal dari aspek kegrafisan mencapai 78,33% yang artinya
sangat baik. Aspek sajian memiliki empat sub aspek beserta ketercapaian
persentase masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut. Penggunaan
font (jenis dan ukuran) diperoleh persentase skor total mencapai 81,67% yang
artinya sangat baik, tata letak/lay out diperoleh persentase skor total mencapai
80,83% yang artinya sangat baik, gambar diperoleh persentase skor total
mencapai 75% yang artinya baik, desain tampilan diperoleh persentase skor
commitbaik.
total mencapai 75,83% yang artinya to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

Dari analisis data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari aspek
kelayakan isi diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai 88,75% yang
artinya sangat baik; dari aspek kebahasaan yang digunakan diperoleh rata-rata
persentase skor total mencapai 83,96% yang artinya sangat baik; dari aspek sajian
diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai 84,83% yang artinya sangat
baik; dan dari aspek kegrafisan diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai
78,33% yang artinya baik. Dengan demikian, AN Soft dinyatakan layak untuk uji
lapangan oleh 30 pengguna dengan saran peningkatan tampilan saja dengan
memperbesar huruf dan menambahkan gambar supaya lebih menarik.

5. Analisis Data Hasil Angket Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1


Dari data hasil pengisian angket oleh 30 pengguna software AN Soft 1.0
pada tanggal 11 Juli 2012 menunjukkan bahwa:
a. Kesesuaian sistem analisis yang disajikan dalam AN Soft 1.0 dengan literatur
pada umumnya mencapai 83% yaitu tergolong sangat kuat.
b. Tingkat ketertarikan pengguna terhadap AN Soft 1.0 mencapai 85,33% yaitu
tergolong sangat kuat.
c. Tingkat kekhususan fungsi dan tujuan AN Soft 1.0 mencapai 85,33% yaitu
tergolong sangat kuat.
d. Tingkat kemudahan pengoperasian AN Soft 1.0 mencapai 84% yaitu
tergolong sangat kuat.
e. Tingkat kelayakan tampilan AN Soft 1.0 mencapai 76,33% yaitu tergolong
kuat.
f. Kesesuaian AN Soft 1.0 dengan kaidah analisis butir mencapai 83% yaitu
tergolong sangat kuat.
g. Kemudahan pemahaman bahasa yang digunakan dalam AN Soft 1.0 mencapai
83,66% yaitu tergolong sangat kuat.
h. Penguasaan pengguna terhadap AN Soft 1.0 mencapai 81% yaitu tergolong
sangat kuat.
i. Tingkat kemudahan penginstallan AN Soft 1.0 mencapai 84,33% yaitu
tergolong sangat kuat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

j. Tingkat sistematis sistem analisis yang disajikan dalam AN Soft 1.0 mencapai
79,67% yaitu tergolong kuat.

6. Analisis Data Hasil Wawancara Pengguna pada Uji Coba Lapangan 1


Dari hasil wawancara pada tanggal 11 juli 2012 kepada 30 mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta setelah menggunakan
AN Soft 1.0 menunjukkan bahwa ada 10 mahasiswa yang menyatakan bahwa
tampilan AN Soft 1.0 kurang menarik dan perlu ditingkatkan lagi seperti
memperbesar ukuran font (huruf) dan menambahkan gambar. Ada 9 mahasiswa
yang masih ragu bahwa AN Soft 1.0 lebih mudah pengoperasiannya daripada
perangkat lunak lain karena belum pernah memakai perangkat lunak lain bahkan
ada 3 mahasiswa yang tidak tahu perangkat lunak lain. Walaupun demikian,
semua mahasiswa menyatakan dapat menginstall dan mengoperasikan AN Soft
1.0 dengan mudah. Semua mahasiswa juga menyatakan bahwa AN Soft 1.0
mempermudah dalam melakukan analisis butir soal dan angket. Selain itu, AN
Soft 1.0 memiliki fungsi yang lebih spesifik jika dibandingkan dengan perangkat
lunak lain yang telah ada. Petunjuk penggunaan AN Soft 1.0 dijabarkan secara
singkat, jelas, dan mudah dipahami. Dengan demikian, AN Soft dinyatakan
mempermudah mahasiswa dalam melakukan analisis butir soal dan angket.

7. Analisis Data Hasil Penilaian Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2


Dari data hasil penilaian 50 pengguna perangkat lunak AN Soft 1.0 pada
tanggal 18 Juli 2012 menunjukkan bahwa:

a. Persentase skor total dari aspek kelayakan isi mencapai 93,33% yang artinya
sangat baik. Aspek kelayakan isi memiliki enam sub aspek beserta
ketercapaian persentase masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut.
Kesesuaian dengan tujuan pengembangan diperoleh persentase skor total
mencapai 94,5% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan kebutuhan
pengguna diperoleh persentase skor total mencapai 93,5% yang artinya sangat
baik, kesesuaian dengan kebutuhan analisis butir diperoleh persentase skor
total mencapai 93,5% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan teori
commit to user
diperoleh persentase skor total mencapai 92% yang artinya sangat baik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

kebenaran substansi materi dan hasil analisis diperoleh persentase skor total
mencapai 90,5% yang artinya sangat baik, dan manfaat untuk pengembangan
evaluasi diperoleh persentase skor total mencapai 96% yang artinya sangat
baik.
b. Persentase skor total dari aspek kebahasaan yang digunakan mencapai 90,75%
yang artinya sangat baik. Aspek kebahasaan yang digunakan memiliki empat
sub aspek beserta ketercapaian persentase masing-masing skor totalnya adalah
sebagai berikut. Keterbacaan diperoleh persentase skor total mencapai 96%
yang artinya sangat baik, kejelasan informasi diperoleh persentase skor total
mencapai 92% yang artinya sangat baik, kesesuaian dengan kaidah Bahasa
Indonesia diperoleh persentase skor total mencapai 87% yang artinya sangat
baik, dan penggunaan bahasa secara efektif dan efisien diperoleh persentase
skor total mencapai 88% yang artinya sangat baik.
c. Persentase skor total dari aspek sajian mencapai 92,9% yang artinya sangat
baik. Aspek sajian memiliki lima sub aspek beserta ketercapaian persentase
masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut. Kemudahan
pengoperasian diperoleh persentase skor total mencapai 94,5% yang artinya
sangat baik, kekhususan fungsi diperoleh persentase skor total mencapai
93,5% yang artinya sangat baik, sistematika diperoleh persentase skor total
mencapai 91% yang artinya sangat baik, komunikasi diperoleh persentase skor
total mencapai 92% yang artinya sangat baik, dan kelengkapan petunjuk
diperoleh persentase skor total mencapai 93,5% yang artinya sangat baik.
d. Persentase skor total dari aspek kegrafisan mencapai 90,5% yang artinya
sangat baik. Aspek sajian memiliki empat sub aspek beserta ketercapaian
persentase masing-masing skor totalnya adalah sebagai berikut. Penggunaan
font (jenis dan ukuran) diperoleh persentase skor total mencapai 92,5% yang
artinya sangat baik, tata letak/lay out diperoleh persentase skor total mencapai
93% yang artinya sangat baik, gambar diperoleh persentase skor total
mencapai 85,5% yang artinya sangat baik, dan desain tampilan diperoleh
persentase skor total mencapai 91% yang artinya sangat baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

Dari analisis data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari aspek
kelayakan isi diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai 93,33% yang
artinya sangat baik; dari aspek kebahasaan yang digunakan diperoleh rata-rata
persentase skor total mencapai 90,75% yang artinya sangat baik; dari aspek sajian
diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai 92,9% yang artinya sangat baik;
dan dari aspek kegrafisan diperoleh rata-rata persentase skor total mencapai
90,5% yang artinya baik. Dengan demikian, AN Soft dinyatakan layak untuk uji
lapangan oleh 50 pengguna.
Dari hasil penilaian uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2 terdapat
peningkatan persentase skor total dari keempat aspek. Peningkatan persentase
skor total dari keempat aspek dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut.

100 90.75 Aspek Kelayakan Isi


83.96 93.33 92.9 Aspek Kebahasaan
88.75 90.5
90 84.83 Aspek Sajian
Aspek Kegrafisan
80 78.33

70
Uji Coba 1
Uji Coba 2

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Penilaian

Dari aspek kelayakan isi meningkat sebesar 4,58% dari 88,75% menjadi
93,33% yang artinya sangat baik, dari aspek kebahasaan yang digunakan
meningkat sebesar 6,79% dari 83,96% menjadi 90,75% yang artinya sangat baik,
dari aspek sajian meningkat sebesar 8,07% dari 84,83% menjadi 92,9% yang
artinya sangat baik, dan dari aspek kegrafisan meningkat sebesar 12,17% dari
78,33% menjadi 90,5% yang artinya sangat baik. Dengan demikian, AN Soft 1.0
dinyatakan menjadi lebih baik setelah dilakukan uji coba lapangan 1 dan uji coba
lapangan 2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

8. Analisis Data Hasil Angket Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2


Dari data hasil pengisian angket oleh 50 pengguna software AN Soft 1.0
pada tanggal 18 Juli 2012 menunjukkan bahwa:
a. Kesesuaian sistem analisis yang disajikan dalam AN Soft 1.0 dengan literatur
pada umumnya mencapai 87,4% yaitu tergolong sangat kuat.
b. Tingkat ketertarikan pengguna terhadap AN Soft 1.0 mencapai 89,8% yaitu
tergolong sangat kuat.
c. Tingkat kekhususan fungsi dan tujuan AN Soft 1.0 mencapai 92,2% yaitu
tergolong sangat kuat.
d. Tingkat kemudahan pengoperasian AN Soft 1.0 mencapai 93,4% yaitu
tergolong sangat kuat.
e. Tingkat kelayakan tampilan AN Soft 1.0 mencapai 87,8% yaitu tergolong
sangat kuat.
f. Kesesuaian AN Soft 1.0 dengan kaidah analisis butir mencapai 93% yaitu
tergolong sangat kuat.
g. Kemudahan pemahaman bahasa yang digunakan dalam AN Soft 1.0 mencapai
90,2% yaitu tergolong sangat kuat.
h. Penguasaan pengguna terhadap AN Soft 1.0 mencapai 90,6% yaitu tergolong
sangat kuat.
i. Tingkat kemudahan penginstallan AN Soft 1.0 mencapai 94,2% yaitu
tergolong sangat kuat.
j. Tingkat sistematis sistem analisis yang disajikan dalam AN Soft 1.0 mencapai
87,6% yaitu tergolong sangat kuat.
Dari hasil pengisian angket oleh pengguna AN Soft 1.0 pada uji coba
lapangan 1 dan 2 terdapat peningkatan persentase skor total dari seluruh
pernyataan. Peningkatan persentase skor total dari seluruh pernyataan dapat
dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

89.8 94.2
100 85.33 84.33 87.4 93.4 9390.6 Kesesuaian Literatur
90 83 84 83 81 87.6 ketertarikan Pengguna
87.8 Kekhususan Fungsi
80 76.33 79.67 92.2 Kemudahan Pengoperasian
70 85.33 83.66 90.2 Kelayakan Tampilan
60 Kesesuaian Kaidah Analisis
50 Kemudahan Bahasa
Penguasaan Pengguna
40
Kemudahan Penginstallan
30 Sistematika
20
10
0
Uji Coba 1 Uji Coba 2

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Angket

Dari Kesesuaian sistem analisis yang disajikan dengan literatur pada


umumnya meningkat sebesar 4,4% dari 83% menjadi 87,4% yaitu tergolong
sangat kuat, dari tingkat ketertarikan pengguna meningkat sebesar 4,47% dari
85,33% menjadi 89,8% yaitu tergolong sangat kuat, dari tingkat kekhususan
fungsi dan tujuan AN Soft 1.0 meningkat sebesar 6,87% dari 85,33% menjadi
92,2% yaitu tergolong sangat kuat, dari tingkat kemudahan pengoperasian AN
Soft 1.0 meningkat sebesar 9,4% dari 84% menjadi 93,4% yaitu tergolong sangat
kuat, dari tingkat kelayakan tampilan AN Soft 1.0 meningkat sebesar 11,47% dari
76,33% menjadi 87,8% yaitu tergolong sangat kuat, dari kesesuaian dengan
kaidah analisis butir meningkat sebesar 10% dari 83% menjadi 93% yaitu
tergolong sangat kuat, dari kemudahan pemahaman bahasa yang digunakan
meningkat sebesar 6,54% dari 83,66% menjadi 90,2% yaitu tergolong sangat kuat,
dari penguasaan pengguna terhadap AN Soft 1.0 meningkat sebesar 9,6% dari
81% menjadi 90,6% yaitu tergolong sangat kuat, dari tingkat kemudahan
penginstallan AN Soft 1.0 meningkat sebesar 9,87% dari 84,33% menjadi 94,2%
yaitu tergolong sangat kuat, dan dari tingkat sistematis sistem analisis yang
disajikan dalam AN Soft 1.0 meningkat sebesar 7,93% dari 79,67% menjadi
87,6% yaitu tergolong sangat kuat. Dengan demikian, AN Soft 1.0 dinyatakan
commit to user
menjadi lebih baik setelah dilakukan uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

9. Analisis Data Hasil Wawancara Pengguna pada Uji Coba Lapangan 2


Dari hasil wawancara pada tanggal 18 juli 2012 kepada 50 mahasiswa
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta setelah menggunakan
AN Soft 1.0 hasil revisi uji coba lapangan 1 menunjukkan bahwa keseluruhan
mahasiswa menyatakan dapat menginstall dan mengoperasikan AN Soft 1.0
dengan mudah. Semua mahasiswa juga menyatakan bahwa AN Soft 1.0
mempermudah dalam melakukan analisis butir soal dan angket. Selain itu, AN
Soft 1.0 memiliki fungsi yang lebih spesifik dan lebih mudah pengoperasiannya
jika dibandingkan dengan software lain yang telah ada. Semua mahasiswa telah
menyatakan bahwa tampilan AN Soft sudah menarik. Jika dibandingkan dengan
hasil wawancara uji coba lapangan 1, pada uji coba lapangan 2 tampilan AN Soft
sudah dinyatakan menarik oleh semua mahasiswa karena pada uji coba lapangan 2
sudah dilakukan perbaikan tampilan sesuai saran pengguna pada uji coba
lapangan 1. Petunjuk penggunaan AN Soft 1.0 dijabarkan secara singkat, jelas,
dan mudah dipahami. Dengan demikian, AN Soft 1.0 dinyatakan mempermudah
mahasiswa dalam melakukan analisis butir soal dan angket.

C. Revisi Produk

1. Tahap Validasi Pakar


Validasi pakar dilakukan pada tanggal 28 juni 2012. Pada tahap validasi
ada 3 pakar, yaitu Ibu Sri Yamtinah S.Pd., M.Pd. sebagai pakar evaluasi
pendidikan, Bapak Rosihan Ari Yuana, S.Si., M.Kom. sebagai pakar ICT dan
Bapak Adi Nugroho S. P., S.Kom. sebagai pakar ICT. Pada tahap validasi
sekaligus untuk menilai software dari 5 aspek, yaitu aspek kelayakan isi, aspek
kebahasaan yang digunakan, aspek sajian, aspek kegrafisan, dan aspek software.
Pada tahap validasi ini, para pakar menyatakan bahwa AN Soft 1.0 layak uji
lapangan dengan beberapa revisi kecil sesuai saran masing-masing pakar. Ibu Sri
Yamtinah, S.Pd., M.Pd. memberikan saran bahwa pada penentuan kriteria tingkat
kesukaran dan daya pembeda sebaiknya digunakan rujukan buku asli (buku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

asing), Bapak Rosihan Ari Yuana, S.Si., M.Kom. memberikan saran bahwa pada
proses edit admin sebaiknya tidak diatur read only, dan Bapak Adi Nugroho S. P.,
S.Kom. memberikan saran bahwa sebaiknya dibuat icon untuk mempercepat
perintah pada menu bar.
Setelah dinyatakan layak untuk uji coba lapangan dengan beberapa revisi
kecil sesuai saran masing-masing pakar, AN Soft 1.0 siap untuk uji coba lapangan
yaitu uji coba lapangan 1 kepada 30 mahasiswa Pedidikan Biologi UNS dan uji
coba lapangan 2 kepada 50 mahasiswa Pendidikan Biologi UNS. Sebelum uji
coba lapangan, beberapa saran dari ketiga pakar tentunya sudah direalisasikan
sehingga didapatkan produk awal yang lebih baik untuk uji coba lapangan. Saran
dari Ibu Sri Yamtinah, S.Pd., M.Pd. terealisasi dengan menggunakan buku
Introduction to Classical and Modern Test Theory karangan Linda Crocker dan
James Algina. Saran dari Bapak Rosihan Ari Yuana, S.Si., M.Kom. terealisasi
dengan mengubah pengaturan grid tidak read only sehingga admin dapat
mengedit langsung database. Untuk saran dari Bapak Adi Nugroho S. P., S.Kom.
tidak terealisasi karena setelah berdiskusi dengan beliau, diputuskan untuk tidak
membuat icon karena akan memakan waktu yang panjang dan mungkin akan
membuat penafsiran pengguna menjadi rancu pada setiap icon.

2. Tahap Uji Coba Lapangan 1


Uji coba lapangan 1 dilakukan pada tanggal 11 juli 2012. Pada tahap uji
coba lapangan 1 dilakukan kepada 30 mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan penelitian di sekolah. Pada tahap
uji coba lapangan 1 diberikan lembar penilaian perangkat lunak, angket dan
wawancara kepada pengguna. Dari hasil penilaian perangkat lunak, angket dan
wawancara terdapat masukan dari 10 mahasiswa untuk memperbaiki tampilan AN
Soft 1.0 yaitu dengan memperbesar huruf pada menu bar agar terlihat jelas dan
memberi gambar tambahan agar lebih menarik.
Sebelum dilakukan revisi pada tampilan AN Soft 1.0, diperlukan
pertimbangan dari pakar. Ketiga pakar hanya merekomendasikan untuk
memperbesar huruf pada menu bar sedangkan
commit to useruntuk penambahan gambar tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

perlu dilakukan karena akan terkesan tidak profesional. Pada akhirnya, AN Soft
1.0 hanya dilakukan revisi pada perbesaran huruf pada menu bar supaya terlihat
jelas.

3. Tahap Uji Coba Lapangan 2


Uji coba lapangan 2 dilakukan pada tanggal 18 juli 2012. Pada tahap uji
coba lapangan 2 dilakukan kepada 50 mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang sedang melakukan penelitian di sekolah. Pada tahap
uji coba lapangan 2 diberikan lembar penilaian perangkat lunak, angket dan
wawancara kepada pengguna. Dari hasil penilaian perangkat lunak, angket dan
wawancara sudah tidak terdapat saran dari pengguna. Semua pengguna
menyatakan AN Soft 1.0 sudah layak untuk uji coba lapangan.

4. Tahap Evaluasi Akhir oleh Pakar


Pada tahap evaluasi akhir dilakukan oleh ketiga pakar tersebut di atas.
Setelah dilakukan uji coba lapangan 1, terdapat revisi kecil yang membuat produk
menjadi lebih baik sehingga pada uji coba lapangan 2 sudah tidak ada revisi.
Ketiga pakar juga memutuskan bahwa perangkat lunak sudah lebih baik dan layak
pakai untuk analisis butir soal dan angket.

D. Kajian Produk yang telah Direvisi

Setelah melalui tahap validasi pakar, uji coba lapangan 1 kepada 30


mahasiswa dan uji coba lapangan 2 kepada 50 mahasiswa, terdapat beberapa
revisi kecil yang membuat perangkat lunak menjadi lebih baik. Setelah dilakukan
revisi pada tahap validasi pakar dan uji coba lapangan 1 dan 2, hasil akhir
perangkat lunak telah dinyatakan layak uji dan layak pakai oleh ketiga pakar,
yaitu Ibu Sri Yamtinah, S.Pd., M.Pd. sebagai pakar evaluasi pendidikan, Bapak
Rosihan Ari Yuana, S.Si., M.Kom. sebagai pakar ICT, dan Bapak Adi Nugroho S.
P., S.Kom. sebagai pakar ICT. Kelayakan AN Soft 1.0 yang diputuskan oleh pakar
tentunya juga berlandaskan pada teori yang baku dan kuat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

Hasil akhir AN Soft 1.0 memiliki 4 fasilitas utama, yaitu penelusuran kata
kerja operasional hasil belajar, analisis butir soal pilihan ganda, analisis butir soal
uraian, dan analisis butir angket. Pada penelusuran kata kerja operasional hasil
belajar terdapat 3 ranah hasil belajar, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Untuk database kata kerja operasional ketiga hasil belajar tersebut merujuk pada
jurnal yang ditulis Krathwohl, D. R. (2002). A revision of Bloom’s taxonomy: An
overview. Theory into Practice, 41(4), 212-218 dan jurnal yang ditulis Widodo.
A. (2006). Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin
Puspendik, 3(2), 18-29. Selain itu, database yang diperoleh juga merupakan hasil
berpikir bersama pakar evaluasi pendidikan yaitu Ibu Sri Yamtinah, S.Pd., M.Pd.,
Bapak Dr. Baskoro Adi Prayitno, S.Pd., M.Pd., dan Bapak Bowo Sugiharto, S.Pd.,
M.Pd. Untuk fasilitas analisis butir soal pilihan ganda, pengukuran validitas
menggunakan rumus Content Validity (Gregory, 2007), pengukuran reliabilitas
menggunakan rumus KR-20 dan KR-21 (Linn & Groundlund, 2000; Widoyoko,
2010), pengukuran tingkat kesukaran menggunakan indeks tingkat kesukaran
beserta batasan-batasan yang baku (Azwar, 2003; Allen & Yen ,1986; dan
Sudjiono, 2005), pengukuran daya pembeda menggunakan indeks diskriminan
beserta batasan-batasan yang baku (Yen, 1992; Crocker & Algina, 1986) dan
pengukuran efektivitas distraktor (Linn & Groundlund, 2000).
Untuk fasilitas analisis butir soal uraian, pengukuran validitas
menggunakan rumus Content Validity (Gregory, 2007), pengukuran reliabilitas
menggunakan rumus Alpha (Azwar, 2012; Linn & Groundlund 2000; Widoyoko,
2010), pengukuran tingkat kesukaran menggunakan indeks tingkat kesukaran
beserta batasan-batasan yang baku (Azwar, 2003; Allen & Yen ,1986; dan
Sudjiono, 2005), dan pengukuran daya pembeda menggunakan rumus korelasi
Product Moment (Crocker & Algina, 1986; Azwar, 2012). Untuk fasilitas analisis
butir angket pengukurannya sama seperti fasilitas analisis butir soal uraian hanya
saja pada analisis butir angket tidak dilakukan pengukuran tingkat kesukaran.
Yang paling penting dalam melakukan analisis butir angket adalah pengukuran
daya pembeda butir angket tersebut apakah dapat membedakan antara responden
commit
yang memiliki kriteria yang diukur dengantoresponden
user yang tidak memiliki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan tentang Produk


Berdasarkan pemaparan pada tujuan dan hasil yang diperoleh dalam
penelitian pengembangan perangkat lunak analisis butir soal dan angket, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Penelitan awal dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
melibatkan 10 orang mahasiswa. Penelitian awal dilakukan untuk
mendapatkan informasi kebutuhan mahasiswa untuk analisis butir soal dan
angket. Informasi tersebut digunakan sebagai pedoman untuk
mengembangkan perangkat lunak analisis butir soal dan angket.
2. Pengembangan perangkat lunak analisis butir soal dan angket menggunakan
metode penelitian Research and Development (Borg, W. R. and Gall, M. D.,
1989)
3. Perbaikan terhadap AN Soft 1.0 dilakukan tiga kali, yaitu berdasarkan validasi
pakar, setelah uji coba lapangan 1, dan setelah uji coba lapangan 2 yang
disertai evaluasi pakar.
4. Dari hasil penilaian uji coba lapangan 1 dan uji coba lapangan 2 terdapat
peningkatan persentase skor total dari keempat aspek. Dari aspek kelayakan
isi meningkat dari 88,75% menjadi 93,33% yang artinya sangat baik, dari
aspek kebahasaan yang digunakan meningkat dari 83,96% menjadi 90,75%
yang artinya sangat baik, dari aspek sajian meningkat dari 84,83% menjadi
92,9% yang artinya sangat baik, dan dari aspek kegrafisan meningkat dari
78,33% menjadi 90,5% yang artinya sangat baik. Hasil evaluasi pada uji coba
lapangan 2 menunjukkan bahwa keseluruhan mahasiswa menyatakan dapat
menginstall dan mengoperasikan AN Soft 1.0 dengan mudah. Semua
mahasiswa juga menyatakan bahwa AN Soft 1.0 mempermudah dalam
melakukan analisis butir soalcommit
dan angket.
to userSelain itu, AN Soft 1.0 memiliki

55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

fungsi yang lebih spesifik dan lebih mudah pengoperasiannya jika


dibandingkan dengan perangkat lunak lain yang telah ada. Semua mahasiswa
telah menyatakan bahwa tampilan AN Soft sudah menarik. Jika dibandingkan
dengan hasil wawancara uji coba lapangan 1, pada uji coba lapangan 2
tampilan AN Soft sudah dinyatakan menarik oleh semua mahasiswa. Dengan
demikian, AN Soft 1.0 dinyatakan mempermudah mahasiswa dalam
melakukan analisis butir soal dan angket.
5. Dari hasil pengisian angket oleh pengguna AN Soft 1.0 pada uji coba
lapangan 1 dan uji coba lapangan 2 terdapat peningkatan persentase skor total
dari seluruh pernyataan. Dari Kesesuaian sistem analisis yang disajikan dalam
AN Soft 1.0 dengan literatur pada umumnya meningkat dari 83% menjadi
87,4% yaitu tergolong sangat kuat, dari tingkat ketertarikan pengguna
terhadap AN Soft 1.0 meningkat dari 85,33% menjadi 89,8% yaitu tergolong
sangat kuat, dari tingkat kekhususan fungsi dan tujuan AN Soft 1.0 meningkat
dari 85,33% menjadi 92,2% yaitu tergolong sangat kuat, dari tingkat
kemudahan pengoperasian AN Soft 1.0 meningkat dari 84% menjadi 93,4%
yaitu tergolong sangat kuat, dari tingkat kelayakan tampilan AN Soft 1.0
meningkat dari 76,33% menjadi 87,8% yaitu tergolong sangat kuat, dari
kesesuaian AN Soft 1.0 dengan kaidah analisis butir meningkat dari 83%
menjadi 93% yaitu tergolong sangat kuat, dari kemudahan pemahaman bahasa
yang digunakan dalam AN Soft 1.0 meningkat dari 83,66% menjadi 90,2%
yaitu tergolong sangat kuat, dari penguasaan pengguna terhadap AN Soft 1.0
meningkat dari 81% menjadi 90,6% yaitu tergolong sangat kuat, dari tingkat
kemudahan penginstallan AN Soft 1.0 meningkat dari 84,33% menjadi 94,2%
yaitu tergolong sangat kuat, dan dari tingkat sistematis sistem analisis yang
disajikan dalam AN Soft 1.0 meningkat dari 79,67% menjadi 87,6% yaitu
tergolong sangat kuat.
6. Berdasarkan evaluasi pakar, AN Soft 1.0 dinilai baik dan dapat mempermudah
mahasiswa dalam melakukan analisis butir soal dan angket.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian dalam pengembangan perangkat lunak analisis
butir soal dan angket meliputi tahapan penelitian dan pengembangan, pengguna
model, serta perangkat keras dan perangkat lunak.
1. Tahapan Penelitian dan Pengembangan
Tahapan penelitian dan pengembangan meliputi 10 tahap tidak dilaksanakan
sepenuhnya. Tahap ke-8 Uji Coba Operasional, Tahap ke-9 Perbaikan Produk
Akhir dan Tahap ke-10 Diseminasi Nasional tidak dilakukan. Dalam
penelitian ini hanya dibatasi pada tahap ke-1 sampai tahap ke-7, sesuai dengan
kebutuhan pada analisis butir soal dan angket.
2. Pengguna Model
Perangkat lunak analisis butir soal dan angket ini ditujukan untuk pengguna
yang telah terbiasa menggunakan komputer dan mengerti tentang analisis butir
soal dan angket.
3. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Perangkat lunak analisis butir soal dan angket ini memiliki keterbatasan pada
sarana yang digunakan terutama pada operating system, yaitu ditujukan untuk
laptop /komputer dengan operating system Windows dan terinstall perangkat
lunak Microsoft Office 2007 atau Microsoft Office 2010.

C. Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengembangan perangkat
lunak analisis butir soal dan angket, maka beberapa saran dapat diajukan kepada
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
kepada peneliti pengembangan perangkat lunak analisis butir soal dan angket
sebagai berikut.
1. Keberlanjutan perangkat lunak analisis butir soal dan angket ini sebaiknya
diperhatikan dan diterapkan di masa mendatang. Perangkat lunak yang telah
dibuat perlu dikembangkan agar dapat digunakan dalam skala yang lebih luas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

2. Analisis butir soal dan angket disesuaikan dengan perkembangan teknologi


informasi serta kebutuhan analisis butir soal dan angket. Hal ini akan lebih
menarik mahasiswa dan mempersiapkan mahasiswa untuk masuk ke dalam
industri teknologi informasi dan komunikasi.
3. Peneliti lain yang berminat untuk melanjutkan pengembangan perangkat lunak
analisis butir soal dan angket ini diharapkan memperhatikan keterbatasan
penelitian, sehingga dapat lebih menyempurnakan perangkat lunak yang telah
dikembangkan.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai