id
SKRIPSI
Oleh:
HERMAWAN BAYU SAPUTRO
K.5608109
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh :
Skripsi
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
(R.M Yunani)
menang.
( Penulis )
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriring syukur kepada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
Allah SWT
beribu ucapan terima kasihku yang senantiasa ada dalam suka maupun
duka selalu disampingku memberikan semangat dan motivasi dari awal
sampai akhir penyusunan skripsi ini.
Teman- ,
Puas, Dodit, Tatar, Reza, Beny, Agung, Wahyu, Adhegora, Firmansyah,
M.giant, dll, terima kasih atas semangat, doanya, dan moment-moment
berharga bagi penulis.
Teman-
Terima kasih atas semua kenangan indah yang pernah kita jalani. Aku
bersyukur bisa menjadi bagian dari kalian. Terus maju. Semangat.
Almamaterku.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hermawan Bayu Saputro. PERBEDAAN PENGARUH METODE DRILL
DAN GAME TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BAWAH
DALAM SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 12-14 TAHUN SEKOLAH
SEPAKBOLA PESAT INDONESIA KARANGANYAR TAHUN 2012.
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Surakarta, Nopember 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya
perbedaan pengaruh metode drill dan game terhadap kemampuan passing bawah
dalam permainan sepakbola pada siswa usia 12-14 tahun Sekolah Sepakbola Pesat
Indonesia Karanganyar tahun 2012. (2) Metode latihan yang lebih baik
pengaruhnya antara metode drill dan metode game terhadap kemampuan passing
bawah dalam permainan sepakbola pada siswa usia 12-14 tahun Sekolah
Sepakbola Pesat Indonesia Karanganyar tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pretest posttest design. Populasi
penelitian ini Populasi penelitian ini siswa usia 12-14 tahun Sekolah Sepakbola Pesat Indonesia Karanganyar tahun
2012 berjumlah 40 orang. Keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian, sehingga penelitian ini penelitian
populasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes kemampuan passing bawah sepakbola. Teknik analisis
data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.
Kata kunci: Metode drill dan metode game, kemampuan passing bawah
sepakbola.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...................... .......... I
PERYATAAN.................................................................................................... ii
PENGAJUAN ..... .......... iii
PERSETUJUAN ........................... ...... .......... iv
PENGESAHAN v
MOTTO .. ..... .......... vi
PERSEMBAHAN .. .... .......... vii
ABSTRAK .. ....... viii
DAFTAR ISI .. ... ix
DAFTAR TABEL .... .... xii
DAFTAR GAMBAR .. ..... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .. ............ xv
KATA PENGANTAR xvi
BAB I PENDAHULUAN ...... 1
A. 1
B. 4
C. 4
D. 5
E. 5
F. ....... 6
BAB II LANDASAN TEORI ...... 7
A. ..... 7
1. ....... 7
a. 7
b. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bermain
....... 9
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. 10
a. Jenis- ......... 10
b. 11
c. Bagian-Bagian Kaki untuk Menendang Bol . 12
3. Passing bola Bawah dalam Permainan Sepakbola........... 13
a. Hakikat Passing bola Bawah dalam Permainan Sepakbola 13
b. Teknik Pelaksanaan Passing bola Bawah dalam
Permainan Sepakbola .................................... ................. 15
c. Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Melakukan
Passing bola Bawah dalam Sepakbola .......... .. 16
4. ......... 17
a. ............ 19
b. 21
c. .. 22
d. Sist ......... 25
5. Latihan Passing bola Bawah Sepakbola dengan Metode Drill.... 30
a. Hakikat Metode Drill.. ...... 30
b. Pelaksanaan Passing bola Bawah Sepakbola dengan
Metode Drill... .. ......... 32
c. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Passing bola
Bawah Sepakbola dengan Metode Drill .. . 34
6. Latihan Passing bola Bawah Sepakbola dengan Metode Game... 34
a. Hakikat Metode Latihan Game .. 34
b. Pelaksanaan Latihan Passing bola Bawah Sepakbola
Dengan Metode Game ... ............ 36
c. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Passing bola
Bawah Sepakbola dengan Metode Game .............. 38
B. ............. 39
C. 42
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
............. 43
4.1. Deskripsi Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan
Passing bola Bawah Sepakbola Kelompok 1 dan Kelompok 2..................... 49
............ 50
4.3. Rangkum ............. 51
4.4. Hasil Uji Reliabilitas Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan
Passing bola .......................................................... 54
4.5. Range Kategori Reliab ............ 54
4.6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1 dan
............ 54
4.7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada
........... 56
4.8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada
............ 57
4.9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1
........... 58
4.10. Penghitungan Prosentase Peningkatan Kemampuan Passing
Bola Bawah Sepakbola antara Kelompok 1 dan Kelompok 2 ................... 59
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1. Bagian-Ba ............. 13
2.2. Gerakan Passing bola 16
...................... 28
............. 29
2.5. Latihan Passing bola Bawah Sepakbola dengan Metode Dril .................. 33
2.6. Ilustrasi Latihan Passing bola Bawah Sepakbola dengan Metode 37
.............. 39
4.1. Histogram Rerata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan
Passing bola ................. 50
4.2. Histogram Rerata Perbedaan Data Tes Awal Kemampuan Passing
............. 55
4.3. Histogram Perbedaan Rerata Data Tes Awal dan Tes Akhir
Kemampuan Passing ............ 56
4.4. Histogram Perbedaan Rerata Data Tes Awal dan Tes Akhir
Kemampuan Passing Sepakbola K ............ 57
4.5. Histogram Perbedaan Rerata Data Tes Akhir Kemampuan Passing
............ 58
4.6. Histogram Prosentase Peningkatan Kemampuan Passing
Sepakbo ............. 59
5. Tes Kemampuan Passing bola ........................ 89
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan
penulisan skripsi ini.
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10. Adikku tersayang yang telah memberikan doa, semangat dan motivasi
11.
senantiasa ada dalam suka maupun duka selalu disampingku memberikan
semangat dan motivasi dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini.
12. Pembina dan Pelatih SSB Pesat Indonesia Karanganyar yang telah
memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. Penulis mengucapkan beribu
terima kasih.
13. Siswa usia 12-14 tahun SSB Pesat Indonesia Karanganyar tahun 2012 yang
telah bersedia menjadi sampel penelitian.
14. Teman-
Wahyu, Adhegora, Firmansyah, M.giant, dll, terima kasih atas semangat,
doanya, dan moment-moment berharga bagi penulis.
15. Teman-tem
nikko, basir, yoga, suprek,dll terimakasih atas moment-moment berharga buat
penulis.
16. Teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih atas doa dan dukungannya. Semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan yang telah kalian berikan.
17. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Penulis
mengucapkan jazakumullah khairan katsiran.
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap
semogra skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi para pembaca, khususnya permainan sepakbola teknik dasar passing bola
bawah.
Penulis
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Melakukan passing dengan baik dan tepat pada sasaran yang diinginkan
bagi siswa pemula bukan merupakan hal yang mudah, termasuk siswa Sekolah
Sepakbola Pesat Indonesia Karanganyar. Bagi siswa pemula sering kali dalam
passing tidak tepat pada sasaran yang diinginkan (teman seregunya), seperti
bolanya melenceng dari sasaran, bola tidak sampai sasaran, sehingga bola tersebut
mudah direbut oleh lawan. Untuk meningkatkan kemampuan passing sepakbola
bagi pemain pemula harus dilakukan latihan secara sistematis dan kontinyu serta
diterapkan metode latihan yang tepat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Identifikasi Masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat
memberi manfaat antara lain:
1. Dapat meningkatkan kemampuan passing bola bawah dalam permainan
sepakbola ke bagi siswa yang dijadikan obyek penelitian.
2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi pembina dan pelatih
Sekolah Sepakbola Pesat Indonesia Karanganyar untuk meningkatkan
kemampuan passing bola bawah dengan menggunakan metode latihan yang
tepat sesuai karakteristik siswa yang dilatih.
3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian tentang karya
ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Sepakbola
yang baik merupakan modal yang sangat besar menuju kepada permainan
sepakbola yang baik atau bermutu. Penguasaan dan kesempurnaan teknik
permainan sepakbola merupakan bagian yang harus diutamakan dalam
10
ngan mendatar
(gound kick) dan tendangan voli atau lambung (volleys
Soekatamsi (1988: 48-49) membedakan jenis tendangan sebagai berikut:
1) Berdasarkan atas tinggi rendahnya lambungan bola, tendangan
dibedakan menjadi tiga yaitu:
a) Tendangan bola rendah, bola menggulir datar di atas tanah
sampai setinggi lutut.
b) Tendangan bola melambung lurus atau melambung sedang,
bola melambung paling rendah setinggi lutut dan paling
tinggi setinggi kepala.
c) Tendangan bola melambung tinggi, bola melambung paling
rendah setinggi kepala.
2) Berdasarkan atas putaran dan jalannya bola yaitu:
a) Tendangan lurus (langsung), bola setelah ditendang tidak
berputar sehingga bola melambung lurus dan jalannya
kencang. Tenaga tendangan melalui titik pusat bola.
b) Tendangan melengkung, bola setelah ditendang berputar ke
arah yang berlawanan dengan tendangan dan arah bola.
11
menembak ke gawang agar terjadi gol, dan untuk menghalau atau menyapu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
kaki kanan maupun kaki kiri, pada (1) bagian dalam kaki, (2) bagian
-
dipelajari dan dikuasai yaitu (1) inside of the foot (push pass), (2) outside of
the foot, (3) instep drive, (4) inside curve, (5) outside curve dan (6) chip
Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa,
bagian kaki untuk menendang bola yaitu: kaki bagian dalam (inside-foot),
punggung kaki (instep-foot), punggung kaki bagian dalam (inside-instep)
dan punggung kaki bagian luar (outside-instep) dan ujung kaki (ujung
sepatu). Bagian-bagian kaki yang dapat digunakan untuk menendang bola
harus mampu dimanfaatkan secara optimal menurut kebutuhan dalam
permainan. Karena setiap bagian kaki memiliki fungsi dan tujuan yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam melakukan tendangan harus
diperhitungkan dengan cermat bagian kaki mana yang harus digunakan
untuk menendang bola agar menghasilkan tendangan yang benar dan sesuai
yang diinginkan. Berikut ini disajikan ilustrasi gambar bagian-bagian kaki
untuk menendang bola sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
15
16
Gambar 2.2. Gerakan Passing Bola Bawah Sepakbola dengan Kaki Bagian Dalam
(Sumber: Remmy Muchtar, 1992: 30)
tepat,
(3) operan kurang cepat, (4) mendekati bola dari sudut yang tajam dan
17
4. Latihan
Latihan merupakan salah satu faktor penting untuk menguasai suatu
keterampilan dan mencapai prestasi olahraga yang tinggi. Rusli Lutan (2000:
asai keterampilan kecuali
berlatih. Melalui latihan keterampilan dapat dikuasai dan akhirnya melekat
Hal senada dikemukan Syafrudin (2010) bahwa
puncak (Top Performance) seorang atlet diraih melalui suatu proses latihan
yang panjang yang dilakukan secara terprogram, sistematis, terarah dan
berkesinambungan sesuai dengan olahraganya .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
Tujuan umum latihan pada prinsipnya sangat luas. Namun hal yang
utama dari latihan olahraga prestasi yaitu, untuk meningkatkan keterampilan
dan mencapai prestasi setinggi mungkin dari atlet yang berlatih. Menurut
Yusuf Adisasmita & Aip Syarifuddin (1996: 12-
tujuan tersebut, ada empat aspek yang harus diperhatikan dalam latihan yaitu,
a. Metode Latihan
Metode latihan pada dasarnya merupakan suatu cara yang digunakan
seorang pelatih dalam pelaksanaan latihan agar latihan dapat berjalan
dengan baik dan tujuan latihan dapat tercapai. Noseck (1982: 15)
-cara pemilihan
jenis-jenis latihan dan penataannya menurut kadar kesulitan, kompleksitas
dan beratnya Menurut Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin
20
21
telah terbukti dan teruji secara jelas seiring dengan berkembangnya ilmu
kepelatihan. Oleh karena itu, hasil latihan tidak selalu positif dan optimal
bila pembebanan tidak diberikan dengan kaidah hukum dan prinsip-prinsip
latihan yang benar.
Hukum latihan merupakan suatu kaidah dari latihan olahraga yang
harus dipenuhi agar tujuan latihan dapat tercapai. LANKOR (2007: 44-46)
menyatakan, Hukum latihan terdiri dari tiga yaitu, (1) hukum overload, (2)
hukum reversibility Berikut ini dipaparkan
pengertian hukum-hukum latihan sebagai berikut:
1) Hukum Overload
Tubuh manusia memiliki sifat adaptasi tentang setiap perlakuan
yang diberikan, termasuk bebaan latihan. Bila tubuh dengan tingkat
kebugaran tertentu diberikan beban latihan dengan tingkat intensitas
yang ditetapkan, maka tubuh akan mengadaptasi dengan rangkaian
proses yaitu: proses awal setelah pembebanan adalah kelelahan dan
memerlukan istirahat. Setelah istirhat dengan kurun waktu tertentu,
maka tubuh akan kembali bugar dengan tingkat kebugaran yang lebih
baik dari sebelumnya. Peningkatan kebugaran melalui adaptasi dari
hukum overload disebut overkompensasi. Hukum overload juga
menunjukkan bahwa pemberian beban latihan harus sesuai untuk
mendapatkan overkompensasi yang optimal sesuai dengan bentuk dan
jenis beban latihan yang diberikan.
2) Hukum Reversibilitas
Hukum reversibilitas menuntut atlet untuk berlatih
berkelanjutan dan progresif. Latihan yang berkelanjutan akan
menghasilkan tingkat kebugaran yang semakin meningkat. Sebaliknya
apabila latihan dihentikan maka kebugaran atlet akan menurun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
3) Hukum Kekhususan
Hukum kekhususan memberikan tuntunan bahwa beban latihan
yang diberikan kepada atlet harus sesuai dengan kebutuhan terhadap
kemampuan dan keterampilan fisik (biomotor abilities) cabang olahraga
dan kondisi objektif dari atlet tersebut, seperti umur kronologis, dan
umur perkembangannya, kemampuan fisik dan mentalnya serta ciri khas
yang dimiliki atlet yang tidak atau sulit diybah namun tidak mengurangi
kinerjanya.
Hukum kekhususan juga memberikan tuntunan pada pelatih
untuk memahami sepenuhnya kondisi atlet terhadap cabang olahraga
yang ditekuninya, kelemhannya, kekuatannya serta peluang dan
tantangan bagi atlet yang diasuhnya untuk dapat mencapai prestasi.
c. Prinsip Latihan
Dalam latihan olahraga prestasi pelatih harus memperhatikan
prinsip-prinsip latihan. Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
prinsip-prinsip latihan diharapkan latihan yang dilakukan dapat meningkat
dengan cepat, dan tidak berakibat buruk baik pada fisik maupun teknik
pemberian dosis latihan dapat dilaksanakan secara tepat dan tidak merusak
23
1) Prinsip Pedagogik
Latihan pada dasarnya merupakan proses pendidikan yang
bertujuan untuk membantu individu dalam meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Prinsip pedagogik mengarahkan
latihan untuk mengikuti berbagai kaidah yaitu multilateral,
pengembangan, kesehatan, kebermanfaatan, kesadaran, sistematik dan
gradual.
Prinsip pedagogik sangat penting untuk menjalankan latihan
menuju kepada perkembangan yang lengkap melalui kegiatan
multilateral pada umur tertentu, mencapai prestasi tanpa mengorbankan
kesehatan fisik maupun psikis atlet, latihan yang bermanfaat tidak hanya
mengetahui dan memahami, tetapi atlet perlu untuk mampu bagaminan
menerapkan dan hidup bersama dengan orang lain. Dengan prinsip
pedagogik ini pelatih dituntut untuk memberikan kesdaran yang penuh
akan setiap beban latihan yang diberikan kepada atlet dengan segala
manfaat positif maupun dampak negatifnya, sehingga setiap latihan yang
diberikan perlu dirancang secara sistematik dan meningkat secara
gradual untuk menjamin semua unsur pedagogik dapat dicapai.
2) Prinsip Individual
Setiap atlet merupakan individu yang unik dan tidak ada dua
individu yang sama. Hal ini mengandung konsekuensi terhadap
bagaimana individu tersebut mereaksi beban latihan. Beban latihan yang
sama tidak akan direaksi dengan sama oleh atlet yang berbeda. Oleh
karena itu, pelatih perlu memahami setiap atlet secara individual.
Individu ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
4) Prinsip Variasi
Latihan merupakan proses jangka panjang. Oleh karena itu,
diperlukan kegembiraan dan kesenangan dalam berlatih agar tidak terjadi
kebosanan dan atlet meninggalkan latihan. Pemberian variasi dalam
latihan merupakan cara yang baik untuk memberikan kesempatan bagi
atlet untuk menikmati latihan dengan rasa senang dan gembira.
pelatih dalam latihan dapat berupa: (1) tempat latihan yang berganti-
d. Sistematika Latihan
Latihan yang baik harus dirancang secara sistematis dengan
mengikuti berbagai karakteristik cabang olahraga yang dipelajar,
ketersediaan waktu dan atlit yang dilatih atau dibina. LANKOR (2007: 49-
52) menyatakan:
Beberapa aspek penting untuk menentukan sistematika latihan
sebagai berikut:
1) Tahapan latihan:
a) Tahap latihan dasar
b) Tahap latihan lanjut
c) Tahap prestasi tinggi
2) Pembebanan latihan
a) Unsur-unsur beban
b) Indikator beban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
1) Pentahapan Latihan
Prestasi puncak seorang atlet sering dicapai pada usia di atas 20
tahun dan biasa disebut usia emas (golden age). Bahkan ada beberapa
cabang olahraga prestasi puncak dapat bertahap sampai usia mendekati
30 tahun. Dengan demikian latihan merupakan proses yang panjang dan
lama, sehingga dilakukan secara sistematik dengan membagi menjadi
beberapa tahap sebagai berikut:
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
2) Pembebanan Latihan
Beban latihan dapat dilihat dari berbagai perspektif dari sisi
beban sebagai kombinasi dari fungsi volume, intensitas, recovery, dapat
juga ditinjau dari sisi indikator lainnya. Berkaitan dengan pembebanan
latihan LANKOR (2007: 51) menyatakan beban latihan ditinjau dari
beberapa perspektif dan bagaimana beban tersebut secara skematis
diberikan pendomannya sebagai berikut:
(a) Unsur-unsur beban
Setiap latihan memiliki indikator latihan yaitu, fisik, teknik,
taktik dan mental. Keempat unsur latihan ini merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Harmonisasi dari
kemampuan keempat indikator tersebut akan memberikan
kontribusi yang besar terhadap prestasi. Keempat indikator
ini dapat diimplementasikan pada beban latihan dengan
indikator dan karakteristik yang berbeda sesuai dengan
cabang olahraga dan nomor-nomornya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Intensitas Pemulihan
Volume
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Gambar 2.5. Latihan Passing Bola Bawah Sepakbola dengan Metode Drill
(Sumber: Soekatamsi, 2000: 17)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
35
memenuhi rasa senang anak dan bertujuan untuk mencapai tujuan dalam
latihan. Adapun yang dimaksud dengan metode games menurut Beltasar
Tarigan (2001: 17) bahwa /latihan melalui permainan adalah
meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan
teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan
Hal senada dikemukakan Depdiknas. (2004: 28) bahwa,
36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Gambar 2.6. Ilustrasi Latihan Passing Bola Bawah Sepakbola dengan Metode
Game
(Sumber: Knut Dietrich KJ. Dietrich, 1984: 76)
38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Metode Game
Metode Drill
Metode Latih
40
yang dilakukan siswa akan segera diketahui pelatih dan langsung dapat
dibetulkan. pelatih selalu dapat mengawasi atau memonitoring pelaksanaan
latihan secara cermat, semua siswa dapat terlibat dalam pelaksanaan latihan.
Kelemahannya antara lain: siswa hanya selalu mengikuti instruksi guru
sehingga kurang kreativitas dalam mengikuti tugas latihan dari pelatih, siswa
tidak memiliki inisiatif dan kreatifitas dalam mengikuti latihan, jika penjelasan
guru terlampau rinci dan banyak, biasanya siswa tidak dapat mengingat secara
keseluruhan.
Sedangkan latihan passing bola bawah sepakbola dengan metode game
merupakan cara latihan yang dikemas dalam bentuk permainan sepakbola
kecil. Metode game lebih berorientasi pada siswa. Siswa melakukan
permainan sepakbola kecil dengan ukuran lapangan yang lebih kecil (5 X 20
m) dan waktu permainan yang lebih sedikit (2 X15 menit) dengan waktu
istirahat di antara babak selama 5 menit. Dalam metode games siswa hanya
diperbolehkan dengan melakukan passing bola bawah. Jika dalam permainan
siswa melakukan teknik selain passing dianggap pelanggaran dan bola
menjadi hak lawan dan dilakukan tendangan bebasa. Latihan passing bola
bawah sepakbola dengan metode game memiliki kelebihan antara lain: hasrat
gerak siswa terpenuhi sehingga dapat menimbulkan rasa senang dan gembira
serta motivasi latihan meningkat, dapat meningkatkan kebugaran jasmani
siswa, karena siswa selalu bergerak, dapat meningkatkan kerjasama tim dan
memicu siswa untuk berfikir dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam
permainan, gerakan-gerakan passing sepakbola dapat dilakukan secara variatif
dan meningkatkan improvisasi siswa. Kelemahannya antara lain: teknik
passing bola bawah sering diabaikan siswa, karena adanya tekanan lawan,
pelatih akan lebih sulit dalam mengamati kesalahan yang dilakukan siswa dan
akan sering terjadi kesalahan teknik (siswa sering melakukan teknik selain
passing).
41
42
C. Hipotesis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Pesat Indonesia
Karanganyar.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian selama satu setengah bulan. M. Sajoto (1995: 35) bahwa,
Para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program
latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun
Latihan
dilaksanakan pada hari Rabu, t dan Minggu dari jam 15.00 WIB sampai
dengan dan 17.00 WIB. Rincian waktu penelitian sebagai berikut:
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan proposal
3 Konsultasi proposal
5 Penelitian/Treatment
7 Konsultasi skripsi
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
B. Rancangan/Desain Penelitian
P Pretest MSOP
KE 2 Treatment B Posttest
Keterangan :
P = Populasi
Pretest = Tes awal kemampuan passing bola bawah sepakbola.
MSOP = Matched Subject Ordinal Pairing
KE1 = Kelompok 1 (K1)
KE2 = Kelompok 2 (K2)
Treatment A = Metode drill
Treatment B = Metode game
Posttest = Tes akhir kemampuan passing bola bawah sepakbola.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga macam
yaitu:
1. Metode latihan drill yaitu: merupakan cara latihan suatu teknik cabang
olahraga yang dilakukan secara berulang-ulang.
2. Metode game yaitu: merupakan cara latihan teknik suatu cabang olahraga
yang dikemas dalam bentuk permainan.
3. Kemampuan passing bola bawah sepakbola yaitu: merupakan unjuk kerja
melakukan passing bola bawah sepakbola yang didasarkan pada peraturan
yang berlaku untuk mengetahui pengaruh dari metode latihan drill dan game.
Populasi penelitian ini siswa usia 12-14 tahun Sekolah Sepakbola Pesat
Indonesia Karanganyar tahun 2012 berjumlah 40 orang.
Sampel yang digunakan dalam peneltian ini keseluruhan siswa usia 12-14
tahun Sekolah Sepakbola Pesat Indonesia Karanganyar tahun 2012 berjumlah 40
orang, sehingga penelitian ini penelitian populasi.
F. Pengumpulan Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
H. Analisis Data
1. Mencari Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi intraklas dari
Atmojo (2001: 42), dengan rumus sebagai berikut:
MSA MSW
R=
MSA
Keterangan:
R = Koefisien reliabilitas
MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok
MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok
a) Uji Normalitas
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitan ini adalah uji
normalitas. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode
Lilliefors dari Sudjana (2002: 466). Prosedur pengujian normalitas
tersebut sebagai berikut:
a) Pengamatan x1, x2,.....xn dijadikan bilangan baku z1, z2,...... zn dengan
menggunakan rumus :
Xi - X
zi = S
Keterangan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
b) Uji Homogenitas
Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang
lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Hadi (2004: 312)
rumusnya adalah :
SD2bs
Fdbvb:dbvk =
SD2kt
Keterangan :
Fdbvb : dbvk = Derajat kebebasan KE1 dan KE2
SD2bs = Standart deviasi KE1
SD2kt = Standart deviasi KE2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
3. Uji Perbedaan
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari
Sutrisno Hadi (1995: 457) sebagai berikut :
Md
t=
d2
N (N-1)
Keterangan :
t = Nilai uji perbedaan
Md = Mean perbedaan dari pasangan
d2 = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan
N = Jumlah pasangan
Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut :
D
Md =
N
Keterangan :
D = Perbedaan masing-masing subjek
N = Jumlah pasangan
Untuk menghitung prosentase peningkatan kemampuan passing bola
bawah sepakbola antara metode drill dan game menggunakan rumus sebagai
berikut :
Mean different
Prosentase peningkatan = X 100%
Mean pretest
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Tabel 4.1. Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Passing Bola
Bawah Sepakbola Kelompok 1 dan Kelompok 2.
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
18
15.8
16
13.35
14
12
10.3 10.35
10 K1
8 K2
6
4
2
0
Tes Aw al Tes Akhir
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode
Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes awal
kemampuan passing bola bawah sepakbola kelompok 1 dan kelompok 2 adalah
sebagai berikut:
51
Sedangkan dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 2 (K2)
diperoleh nilai Lhitung = 0.176, ternyata juga lebih kecil dari angka batas
penolakan hipotesis nol pada taraf signifikan 5% yaitu 0,190. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data pada kelompok 2 (K2) termasuk
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians
dari kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan
varians, maka apabila nantinya kedua kelompok memiliki perbedaan, maka
perbedaan tersebut disebabkan perbedaan rata-rata kemampuan passing
sepakbola. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2
sebagai berikut:
C. Pengujian Hipotesis
52
53
D. Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini memaparkan hasil uji reliabilitas tes awal
dan tes akhir, hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir kemampuan passing bola
bawah sepakbola dan prosentase peningkatan kemampuan passing bola bawah
sepakbola. Hasil penelitian sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
1. Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kemampuan passing bola
bawah sepakbola sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Passing
Bola Bawah Sepakbola
Tes Reliabilitas Kategori
Tes awal kemampuan passing bola bawah 0.9279 Tinggi sekali
sepakbola
Tes akhir kemampuan passing bola bawah 0.8954 Tinggi
sepakbola
Berdasarkan hasil uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kemampuan
passing bola bawah sepakbola rata-rata memiliki kategori tinggi sekali. Untuk
mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut menggunakan pedoman
tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip Mulyono B. (1992: 15)
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1 dan
Kelompok 2.
Kelompok N Mean t Ttabel 5%
K1 20 10.30
0.370 2.093
K2 20 10.35
Secara lebih jelas rerata perbedaan hasil tes awal kemampuan passing
bola bawah sepakbola antara kelompok 1 dan kelompok 2 dalam penelitian
disajikan dalam bentuk grafik sebagai sebagai berikut:
10.36
10.35
10.35
10.34
10.33
10.32
10.31
10.3
10.3
10.29
10.28
10.27
K1 K2
Gambar 4.2. Histogram Rerata Perbedaan Data Tes Awal Kemampuan Passing
Bola Bawah Sepakbola antara Kelompok 1 dan Kelompok 2
56
(a) Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 yaitu:
Tabel 4.7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada
Kelompok 1
Secara lebih jelas perbedaan rerata hasil tes awal dan tes akhir
kemampuan passing bola bawah sepakbola kelompok 1 dalam penelitian
disajikan dalam bentuk grafik sebagai sebagai berikut:
18
15.8
16
14
12
10.3
10
8
6
4
2
0
Tes Aw al Tes Akhir
Gambar 4. 3. Histogram Perbedaan Rerata Data Tes Awal dan Tes Akhir
Kemampuan Passing Bola Bawah Sepakbola Kelompok 1
Berdasarkan hasil rerata tes awal dan tes akhir kemampuan passing
bola bawah sepakbola kelompok 1 diperoleh nilai rerata tes awal sebesar
10.30, sedangkan rerata hasil tes akhir diperoleh nilai sebesar 15.80.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa, antara tes awal dan tes
akhir pada kelompok 1 terdapat perbedaan kemampuan passing bola bawah
sepakbola yang signifikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
(b) Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 yaitu:
Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada
Kelompok 2.
Secara lebih jelas perbedaan rerata hasil tes awal dan tes akhir
kemampuan passing bola bawah sepakbola kelompok 2 dalam penelitian
disajikan dalam bentuk grafik sebagai sebagai berikut:
16
14 13.35
12
10.35
10
8
6
4
2
0
Tes Aw al Tes Akhir
Gambar 4.4. Histogram Perbedaan Rerata Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir
Kemampuan Passing Bola Bawah Sepakbola Kelompok 2
Berdasarkan hasil rerata tes awal dan tes akhir kemampuan passing
bola bawah sepakbola kelompok 2 diperoleh nilai rerata tes awal sebesar
10.35, sedangkan pada hasil rerata tes akhir diperoleh nilai sebesar 13.35.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara tes awal dan tes
akhir pada kelompok 2 terdapat perbedaan kemampuan passing bola bawah
sepakbola yang signifikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
(c) Hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2
yaitu :
Tabel 4.9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1
dan Kelompok 2
15.8
16
15.5
15
14.5
14
13.5 13.35
13
12.5
12
K1 K2
Gambar 4.5. Histogram Perbedaan Rerata Hasil Tes Akhir Kemampuan Passing
Bola Bawah Sepakbola antara Kelompok 1 dan Kelompok 2
59
awal dan tes akhir kemampuan passing bola bawah sepakbola. Hasil
penghitungan prosentase peningkatan kemampuan passing bola bawah
sepakbola antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut:
60.00%
53.40%
50.00%
40.00%
28.99%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
K1 K2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
61
diperoleh nilai t sebesar 10.677 sedangkan t tabel 5% sebesar 2,093. Hal ini
artinya, metode game memberikan pengaruh terhadap peningkatan
kemampuan passing bola bawah sepakbola.
Berdasarkan hasil uji t data tes akhir kemampuan passing bola bawah
sepakbola antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil thitung sebesar
3,8326, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2.093. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan
antara metode drill dan game terhadap kemampuan passing bola bawah dalam
permainan sepakbola. Perbedaan tersebut disebabkan metode drill dan game
masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki kelebihan
dan kelemahan yang berbeda pula. Perbedaan karakteristik dan kelebihan
serta kelemahan dari masing-masing metode latihan tersebut menimbulkan
pengaruh yang berbeda pula terhadap peningkatan kemampuan passing bola
bawah dalam permainan sepakbola.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,
ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dari hasil penelitian tersebut
dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan metode drill dan game terhadap
kemampuan passing bola bawah dalam sepakbola pada siswa usia 12-14
tahun Sekolah Sepakbola Pesat Indonesia Karanganyar tahun 2012, dengan
nilai perhitungan thit sebesar 3,8326 dan ttabel sebesar 2,093 pada taraf
signifikasi 5%.
2. Metode drill lebih baik pengaruhnya daripada metode game terhadap
kemampuan passing bola bawah dalam sepakbola pada siswa usia 12-14
tahun Sekolah Sepakbola Pesat Indonesia Karanganyar tahun 2012.
Kelompok 1 (kelompok metode drill) memiliki peningkatan kemampuan
passing bola bawah sepakbola sebesar 53.40%. Sedangkan kelompok 2
(kelompok metode game) memiliki peningkatan sebesar 28.99%.
B. Implikasi
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
1. Metode drill dan game merupakan bentuk latihan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan passing bola bawah dalam permainan sepakbola.
Metode drill merupakan latihan teknik passing bola bawah sepakbola yang
dilakukan secara berulang-ulang. Tahapan-tahapan teknik passing bola bawah
sepakbola dipelajari secara berulang-ulang. Dengan latihan secara berulang-
ulang, maka siswa akan menguasai teknik passing bola bawah sepakbola yang
benar. Dengan menguasai teknik passing bola bawah yang benar, maka akan
mendukung kemampuan passing bola bawah sepakbola menjadi lebih baik.
Sedangkan metode game merupakan bentuk latihan teknik passing bola bawah
sepakbola yang dikemas dalam bentuk permainan. Teknik passing bola bawah
sepakbola dipelajari dalam bentuk permainan atau dengan bermain sepakbola
dengan teknik khusus passing bola bawah. Melalui permainan tersebut, maka
hasrat gerak siswa dapat terpenuhi dan sambil bermain siswa belajar teknik
passing bola bawah sepakbola.
2. Berdasarkan karakteristik dari metode drill dan game, maka dalam usaha
meningkatkan kemampuan passing bola bawah sepakbola harus diterapkan
metode latihan yang tepat. Pada awalnya siswa harus dilatih teknik passing
bola bawah dengan benar. Jika teknik passing bola bawah sepakbola telah
dikuasai dengan benar, maka dapat ditingkatkan latihan passing bola bawah
sepakbola dalam bentuk permainan.
C. Saran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
commit to user