id
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Pendidikan Sains
Oleh :
NURKHAMID
S831208066
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Mahasiswa
Nurkhamid
commit to user
S 831208066
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
(QS Al „Asr : 1 - 3)
(Pengalaman hidupku)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
1. Istri tercinta Heni Sofiya, S.Pd. yang senantiasa memberikan doa, kasih
3. Para dosen yang telah memberikan ilmu dengan segenap jiwa, senantiasa
mengingatkan.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri 1
banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
Pendidikan Sains yang telah memberikan ijin dalam penyusunan tesis ini serta
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP
6. Mas‟ut, S.H, M.Hum selaku Kepala Bappeda Kabupaten Kudus, atas ijin, dan
7. Drs. H. Su‟ad, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kudus atas
8. Drs. Sunarya, M.Pd., selaku Kepala SMA Sekolah Negeri 1 Pati atas
10. Rekan-rekan Guru SMA Negeri 1 Kudus yang selalu memberi dukungan dan
semangat.
11. Semua pihak yang belum penulis sebutkan yang turut membantu dalam
kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi dunia
pendidikan.
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ........................................................................................................
iv
MOTTO.....................................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .....................................................................................................
vi
ABSTRAK ...............................................................................................................
ix
ABTRACT ................................................................................................................x x
ix
perpustakaan.uns.ac.id x
digilib.uns.ac.id
E. Hipotesis ...................................................................................................
66
B. Pembahasan ...............................................................................................
124
A. Simpulan .................................................................................................
138
B. Implikasi ....................................................................................................
141
C. Saran ..........................................................................................................
141
LAMPIRAN ..............................................................................................................
134
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Pembelajaran ..............................................................................................................
commit to user
Metode Pembelajaran.................................................................................................
98
xii
perpustakaan.uns.ac.id xiii
digilib.uns.ac.id
Pembelajaran .............................................................................................................
100
4.5. Deskripsi Data Prestasi Psikomotor Ditinjau dari Penggunaan Metode 102
Pembelajaran .............................................................................................................
Pembelajaran .............................................................................................................
102
4.7. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif pada Kreativitas Siswa .....................
104
4.9. Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Ditinjau dari Kreatifitas .............................
105
Siswa .........................................................................................................................
Siswa .........................................................................................................................
107
Verbal ........................................................................................................................
Verbal ........................................................................................................................
Verbal ........................................................................................................................
Verbal ........................................................................................................................
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id xiv
digilib.uns.ac.id
Verbal ........................................................................................................................
112
Verbal ........................................................................................................................
4.29. Rerata Prestasi Kognitif berdasar Kemampuan Verbal dan Kreatifitas 134
4.30. Rerata Prestasi Afektif berdasar Kemampuan Verbal dan Kreatifitas 134
Kreatifitas ..................................................................................................................
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Pembelajaran .............................................................................................................
Verbal .......................................................................................................................
Verbal ........................................................................................................................
113
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nurkhamid,, 2014 “Effect of Learning CTL With Modified Free Inquiry and
Guided Inquiry Against Science Students prestation study Seen From
Creativity And Verbal Ability” (Learning Material Circulatory System Class XI
Science SMAN 1 Odd Semester Academic Year 2013/2014 Holy). THESIS:
Supervisor I: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. Supervisor II: Prof. Dr.
Sugiyarto, M.Si. Master of Science Education, Faculty of Teacher Training and
Education, University March Surakarta.
ABSTRACT
Keywords: learning CTL, Modified Free Inquiry and Guided Inquiry, student
creativity, verbal ability, academic achievement and circulatory system.
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,
Biologi sebagai bagian dari sains terdiri dari tiga aspek yang tidak
terpisahkan yaitu biologi sebagai proses, produk dan sikap. Proses yang dimaksud
disini adalah proses melalui kerja ilmiah, yaitu kritis terhadap masalah,
serta menarik kesimpulan. Produk sains beupa konsep-konsep azas, prinsip, teori,
dan hukum. Sikap dan watak ilmiah yang dikembangkan di dalam sains misalnya
rasa ingin tahu, jujur, kritis, terbuka, disiplin, teliti, logis, serta antusiasme yang
ilmiah serta meningkatnya hasil belajar. Melakukan kegiatan sains dilandasi oleh
commit to
Konsep-konsep yang diperoleh melalui user
pengalaman akan mengendap di dalam
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
pada menjawab pertanyaan yang telah diajarkan atau tertulis dalam bahan ajar.
Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam
memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa
tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan
suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat
semula sekolah SMA-RSBI sekarang menjadi SMA yang SSN sama dengan SMA
dominasi dengan Teacher contered dan teoritis, biologi dianggap sebagai mata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
siswa rendah. Beban materi yang banyak dengan waktu pembelajaran terbatas,
mampu menggali tiga aspek ilmiah dari siswa. Dampaknya adalah kemampuan
siswa dalam membangun konsep belum maksimal , memori jangka panjang siswa
Materi sistem peredaran darah merupakan salah satu materi biologi yang
diajarkan pada siswa SMA kelas XI IPA pada semester Gasal. Hasil belajar siswa
secara kuantatif masih belum maksimal meskipun nilai rerata sudah diatas KKM
karena kesenjangan nilai tertinggi dengan terendah terpaut jauh. Berdasar data
daftar nilai ulangan harian biologi siswa kelas XI IPA selama 2 tahun terlihat ada
peningkatan dalam penentuan KKM dan rerata yang dicapai siswa. Tahun
pelajaran 2011/2012 dengan KKM 77 siswa yang mencapai KKM 54% dengan
rerata 76,25. Tahun pelajaran 2012/2013 nilai batas KKM 78 dinaikkan 1 angka,
peredaran darah juga bersifat abstrak sehingga siswa sulit menguasai konsep
dengan cepat, Selama ini materi sistem peredaran darah membutuhkan alokasi
waktu yang lebih lama dibanding materi pelajaran lain menyebabkan alokasi
(Siadari, 2001: 4). Dalam metode pembelajaran Inkuiri siswa lebih aktif dalam
inkuiri bebas termodifikasi adalah 9 jam pelajaran. Tidak semua materi sistem
padu dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan seperti Inkuiri terbimbing
dan inkuiri bebas termodifikasi. Inkuiri terbimbing adalah pendekatan inkuiri saat
dan mengarahkan kepada suatu diskusi. Gurupun mempunyai peran aktif dalam
yang diperkuat dengan sintaks yang dapat meningkatkan proses sains bagi siswa
Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman menjadi lebih bermakna dan kuat
kognitif. Proses untuk menemukan fakta dan konsep melaui kegiatan observasi
dan eksperimen dapat meningkatkan ketrampilan proses sains siswa serta dapat
menumbuhkan sikap ilmiah yang diperlukan dalam pembelajaran. Oleh karena itu
medel Contextual Teaching Learning (CTL) yang dipadu dengan metode Inkuiri
Faktor internal siswa yang perlu dikembangkan antara lain kreativitas dan
kemampuan verbal. Kreativitas dan kemampuan verbal yang dimiliki oleh siswa
bervariasi, tetapi selama ini guru kurang memperhatikan kedua aspek tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
Kreativitas yang terdapat pada diri siswa secara alamiah perlu ditingkatkan dan
merespon bahan ajar yang disampaikan oleh guru dan menuangkan kembali
yang diperoleh dikemudian hari sehingga siswa yang kreatif dan berkemampuan
B. Identifikasi Masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
yang relatif lama agar dapat dipahami secara keseluruhan oleh siswa sehingga
5. Kreativitas siswa dan kemampuan verbal siswa sangat bervariasi, tetapi guru
6. Rata-rata nilai siswa kelas XI IPA SMA 1 Kudus pada materi sistem
peredaran darah manusia belum maksimal karena masih di sekitar KKM dan
C. Pembatasan Masalah
penelitian mempunyai arah dan fokus yang jelas. Pembatasan masalah da;am
inkuiri terbimbing
6. Materi bahan ajar yang digunakan adalah Sistem Peredaran Darah untuk
keterkaitan stuktur, fungsi dan proses serta kelainan yang terjadi pada sistem
peredaran darah.
a. Aspek kognitif, melalui tes evaluasi setiap pertemuan dan tes prestasi
belajar
psikomotor.
D. Perumusan Masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
siswa?
E. Tujuan Penelitian
mengetahui:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA
1 Kudus
siswa
F. Manfaat Penelitian
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
1. Manfaat teoritis
b. Dapat memberi masukan bagi para pendidik dalam memilih model dan
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Dapat menambah motivasi agar lebih aktif dan berprestasi dalam mata
b. Bagi guru
c. Bagi sekolah
pelajaran biologi.
kurikulum di sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
d. Bagi peneliti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar
yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,
kegiatan belajar yang berupa perilaku kompleks itu telah lama menjadi objek
yang berusaha untuk menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi (Miarso,
kemampuan baru itu tidak berlangsung sesaat, tetapi menetap dan dapat disimpan
adanya usaha; dan d) perubahan atau kemampuan baru tidak hanya timbul karena
teori belajar yang relevan dan tepat untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran
yaitu belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
pengalaman sebelumnya.
dengan belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang merupakan pola
baru dari reaksi berupa kepandaian, kecakapan, sikap, kebiasaan atau suatu
dengan unsur di luar individudan potensi yang dimiliki oleh individu itu sendiri.
bermakna dapat diartikan sebagai suatu proses mengkaitkan informasi baru pada
dimiliki oleh siswa. Bermakna disini adalah apabila siswa mampu mengkaitkan
informasi baru ke dalam konsep yang relevan pada struktur kognitif yang ada
Tiga kondisi yang diperlukan dalam belajar bermakna yaitu: 1) materi yang
harus dipelajari oleh siswa harus konseptual, jelas dan disajikan dengan bahasa
pengetahuan yang akan diperoleh; 3) siswa harus memilih cara belajar penuh arti.
Satu syarat terakhir guru hanya memiliki kontrol secara tidak langsung yaitu
konsep. Gagasan yang relevan dalam hal ini harus memperhakat pengalaman,
diharapkan dapat tercapai bila dalam pembelajaran kondisi internal dan eksternal
pernyataan internal siswa dan proses kognitif, hasil belajar yang diharapkan
dan teknik kognitif.Guru harus mengetahui struktur kognitif anak dan teknik
untuk memproses informasi baru dalam kondisi interna. Sebaliknya dalam kondisi
eksternal, tujuan belajar harus jelas dan materi baru disajikan secara bermakna
sebagai suatu proses ketika anak secara aktif membangun sistem makna dan
belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi dan
informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak siswa.
dan akomodasi.
Menurut Piaget, paling sedikit ada empat faktor utama yang mempengaruhi
fisik; (2) latihan dan pengalaman; (3) interaksi sosial dan transmisi; (4) ekuilibrasi
dan mekanismeny. Faktor yang paling penting dari keempatnya adalah faktor
ekuilibrasi dan mekanismenya, dalam proses ini anak senantiasa dituntut untuk
sebagai berikut:
Pada periode ini anak mengatur alamnya dengan indra-indranya (sensori) dan
Periode ini disebut pra-operasional, karena pada umur ini anak belum mampu
menerima pandapat orang lain serta lebih menfokuskan diri pada aspek status
keadaan lain.
Periode ini merupakan permulaan proses berfikir rasional yang berarti anak
logis.
oleh siswa yang dapat mencerminkan pengawasan konsep IPA adalah meliputi
kejadian.
perkembangan kognitif pada tahap operasional formal karena berada pada rentang
umur 11 atau 12 sampai 18 tahun. Usia 11-18 tahun anak telah dapat dikatakan
menginjak usia remaja. Tahap operasional formal merupakan tahap terakhir dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
perkembangan kognitif Piaget. Anak pada tahap operasional formal telah mampu
hipotesis, serta dapat mengambil keputusan lepas dari yang diamati saat itu. Anak
dapat berpikir abstrak dan dapat berpikir tidak hanya terikat oleh tempat dan
waktu tetapi dapat pula berpikir mengenai sesuatu yang akan datang karena
bahwaoses itu belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung dalam waktu
bersamaan. Ketiga proses itu adalah: (1) Memperoleh informasi baru, (2)
Menurut Bruner dalam Ratna Wilis Dahar (1989:106) dikatakan bahwa: “We
teach a subject not to produce little living libraries on that rather to get a student
product”.
perolehan pengetahua. Mengetahui itu suatu proses, bukan suatu produk. Lebih
akan bertahan lama dan mempunyai efek transfer lebih baik. Belajar penemuan
unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling
2000: 5).Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini
sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah mengalami proses
keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa,
moral yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam
anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar.Proses belajar
mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan
guru sebagai pemegangn peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi eduaktif untuk mencapai
tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan
(2007: 35) Pembelajaran dan pengajaran kontekstual melibatkan para siswa dalam
kehidupanre nyata yang mereka hadapi sehingga menemukan makna atas apa
yang dipelajari.
situasi kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa menerapkan materi yang
peredaran darah manusia dapat dilakukan pada siswa SMA karena sudah memiliki
untuk membantu model CTL. Pertimbngannya adalah siswa SMA (usia 15-18
tahun) sudah dapat melakukan analisis dan berpikir abstrak dan logis dengan
sistematis dan efektif serta dapat memadukan antara faktor internal dan eksternal.
CTL memiliki beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
yang sudah dimiliki oleh peserta didik.2)Belajar dalam rangka memperoleh dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
assesment).
1) Konstruktivisme (constructivism)
proses menyusun arti, baik dari sudut pandang mereka sendiri atau dari interaksi
dengan orang lain. Untuk teori belajar konstruktivisme dibedakan dua bentuk,
atau dengan kata lain, pengetahuan disusun berdasarkan interaksi sosial dalam
dan dipengaruhi oleh budaya, bahasa, keyakinan dan interaksi antar sesama,
2) Menemukan (inquiri)
membuat kesimpulan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
3) Bertanya (questioning)
akan sangat berguna untuk menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam
menyimpulkan materi.
diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain.Kerja sama itu dapat dilakuan
dapat diperoleh dari hasil sharing tukar pengalaman tau informasi antar teman
5) Pemodelan (modeling)
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.Proses
memperagakan tidak hanya terbatas pada guru saja tetapi juga dapat
juga dapat dilakukan dengan cara mendatangkan nara sumber dari luar yang dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
6) Refleksi (reflection)
pembelajaran yang telah dilalui. Refleksi dapat dilakukan dengan cara memberi
kesempatan di akhir pembelajaran pada siswa untuk mengingat kembali apa yang
pengalamannya sendiri.
guru dalam CTL adalah sebagai fasilitator untuk siswa menemukan makna
potensi kodrati siswa untuk menemukan makna dari materi yang diajarkan. Setiap
materi yang disajikan mempunyai makna dengan kualitas yang beragam. Makna
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
memperoleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru
dan diskusi multiarah yang menggiring siswa agar bisa memahami konsep
pelajaran matematika. Selain itu, bimbingan dapat pula diberikan melalui lembar
kerja siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar, guru harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Ada berbagai macam metode mengajar yang baik, namun tidak ada satu
metode mengajar yang baik untuk semua pengajaran, Suatu strategi pembelajaran
akan berjalan efektif dalam mencapai tujuan tergantung pada kondisi masing-
dicapai dan mampu dilakukan oleh siswa pada setiap tingkatan dalam suatu mata
2010).
belajar yang dapat dicapai oleh guru biologi sebagian bagian dari sains (IPA)
bahan dan peralatan secara tepat dan benar, mengajukan pertanyaan, menggolong-
kata lain, inkuiri sangat penting diterapkan dalam proses belajar mengajar, karena
dengan Guided Inquiry akan melibatkan peserta didik secara langsung dalam
proses dan penguasaan konsep yang lebih baik (Amri, 2010). Hal itu diperkuat
juga oleh Michal Zion dalam jurnalnya menyatakan bahwa pembelajaran Guided
sendiri. Dengan belajar melalui strategi pembelajaran inkuiri siswa akan terlibat
baru yang didapatkan (Trianto, 2007). Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat
adalah keberhasilan belajar tergantung tidak hanya pada lingkungan atau kondisi
belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Pengetahuan yang dibangun
oleh seseorang bergantung pada pengalamannya dan hasil persepsi yang berbeda-
beda. Oleh karena itu, makna yang dihasilkan bisa berbeda pula.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
menekankan pada upaya guru untuk membuat kaitan antara materi pembelajaran
dengan situasi dunia nyata siswa serta mendorong siswa untuk menghubungkan
sehari-hari. Oleh karena itu, pendekatan kontekstual sangat erat kaitannya dengan
sehingga siswa tidak hanya belajar untuk sebanyak mungkin menghafal fakta dan
kosep yang sudah ada di buku-buku teks saja, melainkan terlibat dalam kegiatan
percaya diri (Gulo, 2002).Strategi Guided Inquiry dalam sains adalah sesuatu
yang sangat manantang dan melahirkan interaksi antara siswa yakni sebelumnya
terhadap suatu bukti baru untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, melalui
lain, terbuka terhadap gagasan baru, berpikir kritis, jujur, kreatif, dan berpikir
kesimpulan yang pada taraf tertentu diyakini oleh peserta didik yang
memberikan efek yang signifikan tentang pemahaman siswa, selain itu juga
terhadap kualitas pembelajaran sains dan membuat siswa lebih tertarik dalam
pelajaran biologi.
Dilihat dari sudut pandang lain, Guided Inquiry terdiri dari banyak proses
percobaan.
menggunakan alat dan bahan yang tersedia untuk mendapatkan data yang
diinginkan.
2010).
salahan yang dapat diuji dengan data. Untuk memudahkan proses ini, guru
semua gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan
menganalisis data yang telah diperoleh. Faktor penting dalam menguji hipotesis
adalah pemiiran “ benar atau salah “.Setelah memperoleh kesimpulan, dari data
percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Bila ternyata
hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses
bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk tahu dan terlibat secara aktif dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
permasalahan yang ada, c) siswa aktif dan antusias dalam memecahkan masalah
yang ada, d) masalah yang ditemukan ditemakan dan dipecahkan siswa, e) siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
untuk mendapatkan data yang digunakan dalam uji hipotesis, h) siswa mengolah
logis, kritis dan analitis karena mereka mengalami keterlibatan secara mental
maupun secara fisik seperti terampil menggunakan alat, terampil untuk merangkai
siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar melibatkan
diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses Guided Inquiry, 4) untuk
menyusun strategi yang terarah pada siswa agar dapat berinkuiri secara maksimal
Inquiry bagi siswa. Kondisi tersebut ialah: a) aspek sosial didalam kelas dan
suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi. Hal ini menuntut adanya
Suasana bebas di dalam kelas, dimana tidak adanya tekanan pada siswa. Adanya
rasa takut atau rasa rendah diri, atau rasa malu dan sebagainya, baik terhadap
hargaan walaupun pendapat tidak relevan atau tepat, perlu selalu dipelihara dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
bersifat tentatif yang berarti tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak. Dengan
kata lain, kebenaran selalu bersifat sementara. Sikap terhadap pengetahuan yang
ended. Inkuiri bersifat open ended jika ada berbagai kesimpulan yang berbeda dari
terkenal pula inkuiri tertutup, yaitu jika hanya ada satu-satunya kesimpulan yang
benar sebagai hasil proses Inquiry, c) penggunaan kata sebagai evidensi yang
kepada siswa untuk memiliki pengalaman belajar yang nyata dan aktif, siswa
bahasa, ilmu social, seni atau teknik.Peran guru dalam pembelajaran inkuiri lebih
dari sebagai pemberi bimbingan, arahan jika diperlukan siswa. Dalam proses
sehingga guru harus menyesuaikan diri dengan kegiatan yang dilakukan oleh
siswa agar tidak mengganggu proses belajar siswa. (Amri, 2010). Adapun
keunggulan lain menurut Sanjaya (2006) yang berhubungan dengan gaya belajar
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Oleh karena itu, dengan menggunakan
bebas. Meskipun begitu, permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki
tetap diberikan atau tetap mempedomani acuan kurikulum yang telah ada artinya,
dalam pendekatan ini siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk
diselidiki secara secara sendiri, namun ia belajar dengan pendekatan ini dalam
terbimbing dan tidak terstruktur. Dalam pendekatan inkuiri jenis ini, guru
contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi atau melalui diskusi
terhadap siswa tersebut, masih terdapat beberapa jenis pendekatan inkuiri lainnya.
nara sumber dan bertugas memberikan bantuan yang diperlukan untuk menjamin
kelancaran proses belajar siswa. Pada saat siswa melakukan proses belajar untuk
mencari pemecahan atau jawaban dari masalah yang diajukan oleh guru, bantuan
yang dapat diberikan diberikan oleh guru berupa teknik-teknik pertanyaan dan
yang dihadapi. Hal ini dimaksudkan agar siswa tetap dirangsang berpikir untuk
mencari dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. Belajar bermakna bagi
berdiskusi. Dengan kata lain siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
aktif yang ada pada gilirannya akan membimbing atau mengarahkan mereka pada
untuk mencari dan menemukan keteraturan dan aspek lainnya melalui observasi
ketiga seorang siswa dapat belajar bagaimana melakukan proses penemuan, dan
atau bahan yang dipperlukan, kemudian siswa diajak untuk memcahkan masalah
kolaborasi atau modifikasi dua strategi inkuiri yaitu strategi inkuiri terbimbing
dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau berpedoman pada acuan
kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam strategi pembelajaran ini siswa tidak
memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa
yang belajar dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk
lebih sedikit dari pembelajaran inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur. Adapun
Tabel 2.5. Tahapan Sintaks Pembelajaran Free Inquiry Modified (Inkuiri Bebas
Termodifikasi).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
6. Membuat menemukan
2. 1.Guru meminta1.1.Siswa mendiskusikan hasil
kesimpulan (inquiri) siswa untuk penyelidikannya 2.Siswa
mengolah dan merumuskan dan menarik kesim
menganalisis data pulan dari hasil percobaannya..
hasil percobaannya 3.Siswa mempresenta sikan hasil
berdasar kan pada percoba annya.
LKS. 4.Siswa terlibat aktif dalam diskusi
3. 2.Guru meminta kelas.
siswa untuk
membuat dan
mengemukakan
kesim pulan yang
sekaligus dapat
menjawab perta
nyaan sesuai dalam
LKS.
7. Kreativitas
a. Pengertian Kreativitas
kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar unsur, data,atau hal-
hal yang sudah ada sebelumnya.Ditinjau dari kemampuan aktivitas otak dalam
Buzan (2006:16) fungsional antar konsep, berupa peta konsep, sehingga terjalin
kaitan antar konsep yang satu dengan konsep yang lain. Inilah yang dimaksud
dengan struktur kognitif yaitu skemata baru akan terbentuk dalam sistem kerja
otak dan terkait dengan skemata lain yang sudah terbentuk. Proses belajar siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
artistic activity. Berdasarkan rumusan itu, maka seseorang yang kreatif adalah
keaslian dan jumlah, dari jenjang yang rendah sampai pada jenjang yang tinggi.
Banyak pakar yang mendiskusikan kreativitas sebagai hasil berfikir kreatif atau
proses penyadaran adanya gap, gangguan atau unsur- unsur yang keliru,
hipotesis.
Kreativitas itu merupakan produk pada level berpikir tertinggi. Itu sebabnya,
teori Bloom yang baru menempatkan to create atau berkreasi menjadi bagian
toleransi dan memberi kebebasan kepada siswa sekali pun hal itu tidak
Menurut hasil studi Utami Munandar (1997) ciri-ciri siswa kreatif adalah: 1)
dijelaskan Jeff DeGraff dan Khaterine dapat dikembangkan ihtisar ringkas profil
tantangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
Menurut Munandar (2004:35) ciri dari perilaku kreatif adalah sebagai berikut:
yang serupa untuk memecahkan suatu masalah. (2) Keluesan, yaitu kemampuan
terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan. (5) Kepekaan, yaitu peka
hasil perpaduan antara fungsi kedua otak manusia. Menurut Clark yang dikutip
belahan otak kiri yang berkenan dengan kempuan berpikir ilmiah, kritis, logis,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
linier, Right hemisphere, adalah belahan otak kanan,yang berkenan dengan fungsi-
fungsi pemikiran yang non linier,non verbal, holistik, humanistik, dan mistik.
Keterkaitan fungsi otak terlihat pada aktivitas belahan otak kiri untuk menerima
masukaan berupa data dan informasi dari lingkungan yang berupa tahap
saat ini sublimasi berlangsung sebagai kelanjutan proses menuju tahap iluminasi
dan vertifikasi.”
c. Pengukuran Kreativitas
Kreativitas dapat diukur melalui tes dan non tes Munandar (2004:59)
dengan non tes adalah dengan daftar periksa atau check list, kuesioner, atau daftar
cara yaitu:
Tes kreativitas verbal terdiri atas 6 sub tes yaitu: 1). Permulaan kata:tes
kata:tes menyusun kata hampir sama dengan sub tes pertama, tetapi subyek
menggunakan huruf dan satu kata yang diberikan; 3). Membentuk kalimat tiga
kata: pada sub ini subyek harus mampu menyusun kalimat tiga kata.Kata diawal
orisinalitasnya; 6). Apa akibatnya: tes ini bertujuan mengukur kelancaran, dalam
Tes kreativitas figural merupakan tes kreativitas yang diadaptasi circle test of
kreativitas figural memiliki manfaat yang hampir sama dengan tes kreativitas
ada yang memiliki kreativitas tinggi dan ada yang memiliki kreativitas rendah.
kreativitas dapat dikatakan merupakan faktor internal dari seseorang yang dapat
dilatih dan dikembangkan melalui proses pembelajaran. Siswa yang kreatif akan
8. Kemampuan Verbal
Kemampuan verbal merupakan salah satu potensi yang dimiliki peserta didik
(1997: 99) kemampuan verbal adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
Kemampuan tersebut dapat berupa sebuah informasi yang berupa fakta, data,
verbal dan mencocokkan kesamaan arti dalam bahasa. Kemampuan verbal melalui
maupun tulisan makna dari pesan berupa simbol, gambar, skema maupun sumber
kepada orang lain. Kemampuan tersebut dapat berupa sebuah informasi yang
berupa fakta, data, konsep, dan kaidah-kaidah yang disimpan dalam ingatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
untuk menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini
pendapat seseorang.
Salah satu jenis kemampuan yang diperoleh dari kegiatan belajar adalah
Dimyati dan Mudjiono (2006: 11) bahwa “kemampuan verbal yaitu kapabilitas
seseorang, bacaan, radio, televisi, dan dari sumber-sukmber yang lain. Lebih
lanjut Gagne yang dikutip Winkel (1997: 322) menyatakan bahwa dalam
informasi tersebut berda dalam ingatan jangka pendek, siswa harus mengadakan
yang memadahi).
,gagasan,pendapat, dan pikiran kedalam bentuk bahasa verbal, baik lisan maupun
berpikir verbal yang digunakan sebagai salah satu instrumen. Tes kemampuan
dalam permasalahan abstrak atau umum. Tes kemampuan verbal diharapkan dapat
maupun ide-ide dalam tulisan. Seseorang yang pernah menulis atau mengucapkan
suatu pengetahuan secara verbal akan lebih mudah mengingat kembali di waktu
prestasi belajar siswa. Siswa dengan kemampuan verbal tinggi memiliki prestasi
belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan verbal rendah.
9. Prestasi Belajar
Menurut Azwar (2007:11) prestasi belajar adalah “Hasil belajar yang telah
simbol, angka, atau huruf melalui suatu proses evaluasi”. Gunarso (1981:75)
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar
yang telah dicapai siswa setelah terjadi proses pmbelajaran melalui proses
evaluasi.
dicapai oleh siswa. Menurut Bloom dalam Winkel (1997:149-154) ada tiga ranah
(domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Selanjutnya tiga
1) Ranah Kognitif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
dua jenis tes yang dapat digunakan oleh guru untuk mengukur prestasi belajar
siswa, yaitu tes subyektif yang pada umumnya berbentuk tes essay serta tes
obyektif yang dapatberbentuk tes pilihan ganda. Soal benar-salah (B-S), tes
2) Ranah Afektif
Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena pengubahan
sikap seseorang memerlukan waktu yang relatif lama. Sasaran penilaian kawasan
afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Penilaian ranah afektif
bertujuan untuk: a. mendapatkan umpan balik bagi guru maupun bagi siswa
perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai, c. menempatkan anak didik
belajar dan kelainan tingkah laku anak didik (Depdikbud dalam Arikunto,
1996:180-181).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
Pertanyaan afektif tidak menuntut jawab benar atau salah tetapi jawaban
khusus tentang dirinya mengenai sikap, minat dan internalisasi nilai. Ada
beberapa bentuk skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap antara lain;
3) Ranah Psikomotor
gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan dan
kreativitas.
Prestasi belajar sebagai cerminan dari hasil belajar seseorang dapat dilihat
dari perubahan tingkah laku yang ditampilkan dan dapat diamati pada siswa
dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern antara lain: 1) motivasi;
yang berada di luar individu yang meliputi faktor keluarga yaitu cara mendidik
orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
keluarga, pengeertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah
yaitu metode mengajar, kurikulum, hubungan antara guru dan siswa, hubungan
antara siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah (Indrawati, 2001).
peran yang sangat penting dalam pencapaian hasil belajar siswa. Assesment
benar. Tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil belajar
yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar. Selain it, tes prestasi belajar juga
1996).
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa
untuk menangkap isi dan pesan belajar maka dalam belajar tersebut individu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
Negeri 1 Kudus, prestasi yang di ukur berupa tingkah laku pada ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik. Jenis penilaian yang digunakan dalam penelitian ini
bahasan sistem peredaran darah manusia. Alat penilaian dalam bentuk tes maupun
non tes. Penilaian non tes digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memenuhi dua hal yaitu
ganda dan tertutup. Dalam pembelajaran sistem peredaran darah ini yang diambil
sebagai konsep esensiil antara lain fungsi darah, komponen darah, alat peredaran
antara frekuensi denyut jantung terhadap aktivitas manusia yang berbeda, sistem
peredaran getah bening, kelainan pada sistem peredaran darah dan sistem
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
1. Protein
2.
2. Fungsi Darah
seluruh sel tubuh, b) pembawa zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh
3. Komponen darah
Volume darah manusia adalah sekitar 8% dari berat tubuh. Darah tersusun atas
plasma darah (sekitar 55% dari volume darah) serta sel-sel darah dan keping-
keping darah (sekitar 45% dari volume darah). Fungsi Plasma darah antara lain: a.
Sebagai pelarut bahan kimia, b. Membawa bahan mineral terlarut seperti glukosa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
Darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (Leukosit) dan
(Hb) yaitu protein yang mengandung zat besi dan mampu mengikat oksigen.
rombak dalam hati. Jumlah Eritrosit pada laki-laki berkisar 4,2 juta -5,4 juta/ml
Ukurannya lebih besar dari eritrosit tetapi jumlahnya lebih sedikit sekitar 5 ribu –
terdapat tiga jenis yaitu neutrofil, eosinofil dan basofil. Sedangkan yang
ginjal, terdapat dua Keping darah (trombosit) berasal dari fragmentasi sel
tidak berwarna dan tidak berinti. Trombosit hidup kurang lebih 10 hari dan
berperan penting dalam proses pembekuan darah. Ketika terjadi luka dibagian
tubuh tertentu, trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar akan pecah dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
a. Jantung
ruang (Gambar 2.4), yaitu ventrikel dekster dan sinister,atrium dekster dan
Diantara bilik dan serambi terdapat katup yang berfungsi menjaga agar darah yang
masuk dari serambi ke bilik tidak kembali lagi ke serambi saat dipompa oleh bilik.
Antara bilik dan dan serambi kiri disebut katup valvula bilkuspidalis, antara bilik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
b. Pembuluh darah
adalah: tebal dan kuat, letaknya di bagian dalam jauh dari permukaan tubuh,jika
diraba akan terasa ada denyutan, jika arteri terpotong maka darah akan memancar
sepanjang pembuluh darah yang berfungsi menahan darah tetap mengalir menuju
Dindingnya tersusun atas selapis sel. Diameter pembuluh vena sangat sempit
sehingga darah harus lewat satu persatu. Kapiler berhubungan langsung dengan
sel tubuh.Fungsinya sebagai tempat pertukaran zat yang dibawa oleh arteri dan
vena.
manusia dua kali melewati jantung sehingga peredaran darah manusia disebut
peredaran darah ganda. Peredaran darah ganda meliputi peredaran darah paru-paru
atau peredaran darah kecil dan peredaran darah tubuh atau peredaran darah besar.
Peredaran darah kecil dimulai dari jantung (ventrikel kanan) menuju ke paru-paru
dan kembali lagi ke jantung (atrium kiri). Sedangkan peredaran darah besar darah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
keluar dari jantung (ventrikel kiri) menuju ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke
5. Golongan Darah
sistem MN. Penggolongan darah sistem ABO dikemukakan oleh Karl Landsteiner
pada tahun 1901. Berdasarkan sistem ABO, darah manusia dapat dikelompokkan
menjadi empat macam golong darah. Penggolongan sistem ABO didasarkan pada
senyawa protein darah yang terdapat pada sel-sel darah merah dan berfungsi
aglutinogen B. Aglutinin adalah suatu protein darah yang terdapat pada plasma
darah, dan berfungsi sebagai antibodi. Aglutinin ada dua macam, yaitu aglutinin a
dan aglutinin tersebut bereaksi satu dengan yang lain menentukan golongan darah
Golongan darah AB, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan B, tetapi tidak
memiliki aglutinin a dan b, dan 4) Golongan darah O, yaitu darah yang tidak
sistole adalah tekanan di dalam pembuluh darah yang terjadi saat bilik menguncup
sehingga darah dipompa ke seluruh tubuh. Tekanan sistole normal adalah sekitar
120 mmHg untuk laki-laki dewasa dan 110 mmHg untuk perempuan dewasa.
Tekanan distole adalah tekanan di dalam pembuluh darah yang terjadi saat bilik
distole normal adalah sekitar 80 mmHg untuk laki-laki dewasa dan 70 mmHg
untuk perempuan dewasa. Tekanan darah dapat naik atau turun selama melakukan
usia,ras,serta jenis kelamin. Tekanan darah yang jauh melebihi nilai 120/80
mmHg, dinamakan tekanan darah tinggi (hipertensi). Tekanan darah yang jauh
denyut nadi pada umumnya seirama dengan frekuensi denyut jantung. Denyut
nadi orang yang sedang beristirahat pada umumnya adalah sekitar 60-80 permenit
commit
pada orang dewasa, 80-100 permenit padatoanak-anak,
user dan 100-140 permenit pada
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
bayi. Frekuensi denyut jantung tergantung dari faktor ras, jenis kelamin, usia,
aktivitas tinggi seperti olahraga atau bekerja kasar akan memacu kerja jantung
lebih cepat dibandingkan dengan orang yang sedang duduk diam atau sedang
tidur.
tubuh. Ada sistem pembuluh lain yang dinamakan pembuluh getah bening
merupakan bagian dari sistem limfatik. Sistem limfatik tersusun atas pembuluh
Fungsi sistem limfatik antara lain: a) menarik kelebihan cairan tubuh dan
menyerap emulsi lemak dari jonjot (villi) usus halus dan membawanya ke sistem
peredaran darah.
9. Pembekuan darah
mereaksikan protrombin menjadi trombin dibantu dengan vitamin K dan ion Ca+
lalu trombin akan membantu mereaksikan fibrinogen menjadi hasil akhir fibrin
yang bentuknya seperti lendir sehingga darah akan membeku. Seperti yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
Dan Sikap Ilmiah Siswa oleh Ika Candra Sayekti. Rekomendasi dari hasil
penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: (a) Peneliti dapat
(b) Perlu dilakukan penelitian tentang faktor internal lain misalkan tentang
belajar siswa. (c) Jika mengkaji sikap ilmiah dan prestasi belajar afektif,
commit to user
sebaiknya komponen yang dijadikan pedoman penilaian kedua aspek
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
pemahaman
termodifikasi terhadap motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas VIII di
SMP Negeri 11 Balikpapan oleh Nur Ana Masruro. Berdasarkan hasil analisis
belajar biologi siswa, (3) siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran
baik.
D. Kerangka Berfikir.
tindakan untuk mengatasinya dengan melihat fakta hasil belajar dilapangan dan
tujuan yang baik secara ideal untuk memecahkan permasalahan guru dan siswa
bebas termodifikasi dan inkuiri terbimbing untuk menggali hasil kreativitas siswa
dan kemampuan verbal sehingga akan menghasilkan produk hasil belajar kognitif,
afektif dan psikomotor meningkat, maka yang paling tepat dalam pemecahan
Verbal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
Permasalahan
Guru Siswa
Masalah nasional:
Prestasi Sains internasional rendah
Fakta Ideal
Fakta Ideal
1. Kemampuan siswa 1. Siswa sudah mampu
1. Pembelajaran ber- 1. Pembelajaran ber
dalam menghubung- menghubungkan an-
sifat teacher cente- sifat Student cen
kan antar konsep ku-Siswatar konsep dengan
red dan teoritis. tered dan inkuiri
rang baik baik.
2. Kurang memperhati- 2. Selalu mengguna
2. Siswa pasif, KPS tidak 2. Siswa aktif, KPS su-
kan KPS. kan KPS
Terarah dengan baik dah terarah baik.
3. Pembelajaran belum 3. Pembelajaran sudah
3. Tidak mengkonstruksi 3. Pengetahuan sudah
sesuai hakikat sains sesuai hakikat sains
Pengetahuan terkontruksi baik
4. Pembelajaran berori 4. Pembelajaran ber-
4. Kreativitas dan kemam- 4. Kreativitas dan ke-
entasi pada produk orientasi pada pro-
puan verbal siswa ber- mampuan verbal
pembelajaran ses pembelajaran
variasi siswa tetap
5. Prestasi belajar kurang 5. Prestasi belajar se-
Berkembang lalu meningkat.
Teori Kognitivisme:
1. Teori belajar D. Ausubel
2. Teori belajar Gagne Model CTL Teori Konstruktivisme
3. Teori Belajar Piaget 1. Kontruktivisme individu
4. Teori Belajar J. Bruner 2. Kontruktivisme Sosial
Pengaruh Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) Dengan Inkuiri Bebas Termodifikasi Dan Inkuiri
Terbimbing Terhadap ketrampilan Proses Sains Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Dan Kemampuan Verbal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
E. Hipotesis
biologi siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
Jl. Pramuka N0. 41, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah,
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Populasi Penelitian
130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program IPA
dari 32 siswa. Adapun rincian jumlah siswa pada masing-masing kelas tercantum
2. Sampel Penelitian
Arikunto, 2006: 131).Dalam penelitian ini sampel penelitian diambil dari populasi
3. Teknik Sampling
68
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
akan dipilih dua kelas secara random (acak) untuk dijadikan sebagai kelompok
sampel.
prestasi siswa yaitu dengan cara uji t terhadap nilai raport kenaikan kelas X IPA .
Pengukuran dilakukan pada kelas eksperimen dan bukan eksperimen. Uji statistik
PASW versi 18. Uji kesamaan rerata digunakan untuk mengetahui kesamaan
prestasi siswa dari pengukuran nilai raport kenaikan kelas X IPA dengan
sampel dari populasi yang ada dengan menggunakan uji independent samples t-
test. Dari hasil pengujian independent samples t-test didapatkan signifikansi 0.740
(Sig.>0.5) yang hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 18. Dari uji t menunjukkan
bahwa sampel (7 kelas populasi) tidak memiliki perbedaan prestasi belajar, berarti
sampel memiliki keadaan awal yang sama.Ini menunjukkuan sampel yang akan
Setelah diundi secara acak, kelas XI IPA4 sebagai kelas eksperimen pertama
Terbimbing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
1. Rancangan Penelitian
hipotesis. Kedua kelompok itu diasumsikan sama dalam semua segi yang relevan
faktorial 2x2x2. Faktor pertama adalah metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri
kreativitas tinggi dan rendah. Faktor ketiga adalah kemampuan verbal siswa
dikategorikan tinggi dan rendah. Berkaitan dengan hal tersebut maka rancangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
(A1)
(C2)
(C2)
Keterangan :
Pada tabel 3.3 di atas menunjukkan tata letak rancangan penelitian. Variabel
variabel moderatornya adalah kreativitas (B), dan kemampuan verbal (C). Metode
pembelajaran yang digunakan ada dua macam, yaitu metode Inkuiri bebas
termodifikasi (A1) dan Inkuiri terbimbing (A2); kreativitas yang digunakan adalah
kreativitas tinggi (B1) dan kreativitas rendah (B2); serta Kemampuan verbal
dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kategori tinggi (C1) dan rendah (C2).
2. Variabel Penelitian
independent variabel, sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
penemuan konsep oleh siswa dengan cara guru memberikan pertanyaan yang
oleh siswa dan guru dengan didampingi guru dalam prosesnya, tetapi dalam
penemuan konsep oleh siswa dengan cara guru memberikan pengarahan dan
verbal.
yang baru ataupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya,
3) Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar biologi materi
Sistem Peredaran Darah. Prestasi belajar yang dimaksud disini adalah hasil yang
diperoleh sebagai akibat dari aktivitas selama mengikuti pelajaran Biologi materi
Sistem Peredaran Darah. dinyatakan dalam bentuk skor hasil tes kemampuan
(b) Indikator: nilai tes prestasi belajar Biologi pada materi Sistem
Peredaran Darah aspek kognitif, angket untuk aspek afektif dan lembar
afektif adalah perilaku yang tercermin dalam bentuk bahasa tubuh yang
merupakan aktualisasi sikap, minat, nilai, konsep diri dan moral yang
muncul saat terjadi proses interaksi. Aspek psikomotor yaitu hasil belajar
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yaitu
dengan tes dan non tes. Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab
dengan tujuan untuk mengukur aspek tertentu. Teknik non tes dengan
menggunakan angket dan observasi. Data tes berupa nilai kognitif siswa pada
verbal diperoleh dengan tes. Data moderator kemampuan verbal diperoleh dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
angket, data nilai afektif diperoleh dari angket dan data observasi kemampuan
di laboratorium.
Data yang diungkap dalam penelitian dapat berupa fakta, pendapat, dan
kemampuan. Metode pengumpulan data dari ketiga jenis data tersebut berbeda
satu dengan yang lain. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut
antara lain berupa teknik angket, teknik tes, teknik observasi dan dokumentasi.
1. Teknik Angket
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang di ketahui. Dalam penelitian ini, angket
siswa pada ranah afektif. Bentuk angket yang digunakan berupa angket tertutup
dengan empat alternatif jawaban. Sebelum angket ini digunakan untuk mengambil
2. Teknik Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
yang dimiliki individu atau kelompok. Teknik tes ini digunakan untuk
memperoleh data prestasi belajar biologi siswa pada ranah kognitif dan
kreativitas. Bentuk soal tes berupa tes objektif pilihan ganda dengan lima
alternatif jawaban dan hanya ada satu jawaban yang benar. Sedang tes kreativitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
berupa tes tertulis yang dilakukan oleh siswa dengan menuliskan jawaban
diujikan pada sampel penelitian, terlebih dahulu soal tes diujicobakan untuk
menentukan validitas dan reliabilitas yang pada akhirnya dapat digunakan untuk
Unjuk kerja yang dimaksud adalah unjuk kerja siswa untuk hasil prestasi
belajar pada aspek psikomotorik.Dalam penelitian ini bentuk unjuk kerja yang
4. Teknik Dokumentasi
catatan harian, gambar, foto, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
E. Instrumen Penelitian.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
rencana dan hasil yang diharapkan maka perlu adanya instrumen pembelajaran
atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi yang
c. Lembar kegiatan siswa (LKS) adalah alat bantu dalam kegiatan belajar
efektif.
Soal tes dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 50 soal dengan 5 pilihan
jawaban. Soal pilihan ganda diberi skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika
b. Tes kreativitas
Instrumen tes kreativitas siswa disusun sesuai kisi dan indikator yang telah
dibuat.Tes kreativitas verbal berupa pertanyaan yang harus dijawab siswa dengan
dengan memilih salah satu jawaban diantara empat jawaban yang tersedia.
kualitas item angket. Soal angket prestasi belajar afektif berjumlah 20 butir.
Lembar Unjuk kerja siswa dibuat untuk memperoleh data tentang prestasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat
hasil penelitian. Sedang benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya
mana data yang ditampung pada suatu tes atau kuesioner akan mengukur yang
data yang diisikan pada kuesioner terbebas dari penilaian yang subjektif; dan 5)
sumber daya dan waktu. Sebelum digunakan, instrumen penelitian ini akan diuji
dengan uji validitas dan uji reliabilitas yang diujicobakan kepada responden
populasi peserta didik kelas XI IPA pada SMA Negeri 1 Kudus tahun pelajaran
2013/2014.
F. Uji Validitas
atau kesahihan butir soal instrumen. Instrumen yang dimaksud antara lain: angket
kreativitas, Kemampuan verbal, afektif, dan tes kognitif. Suatu instrumen yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010: 168). Uji validitas
mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Perhitungan uji
Sebuah instrumen tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur (Suharsimi Arikunto, 2010 : 65). Validitas yang diuji dalam
penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir. Validitas item adalah
ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah butir item. Pada validitas item
sebuah item dikatakan valid bila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor
total (Suharsimi Arikunto, 2010 : 76). Dalam penelitian ini salah satu bentuk soal
yang digunakan adalah bentuk soal pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda
skor terhadap jawaban setiap soal atau item hanya terdiri atas angka 1 jika siswa
Untuk menilai apakah soal tes mempunyai validitas isi tinggi, maka
dilakukan validasi oleh ahli (dosen Biologi). Dalam hal ini untuk menilai apakah
kisi-kisi yang dibuat oleh pembuat tes telah menunjukkan klasifikasi kisi-kisi
soal (validitas empirik) pada tes prestasi belajar, digunakan rumus korelasi Point
̅ ̅
rcommit
pbis = to user
√
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
Keterangan:
̅ = mean skor dari jawaban benar bagi item yang dicari korelasinya
menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson sebagai berikut:
N
N N
rxy =
2 2 2 2
Keterangan:
yang dikorelasikan.
N : jumlah sampel.
Kriteria item: jika rxy ≥ rtabel maka item tersebut valid, jika rxy< rtabel maka
Hasil uji validitas instrumen tes prestasi belajar Biologi yang telah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Tes Prestasi Belajar Aspek Kognitif
Sistem 20,21,23,24,25,26,27,28,29,31,32,33,34,
Valid
Jumlah 50
Dari hasil ini digunakan untuk pengambilan data yaitu 41 soal yang 9
soal tidak di pakai, karena tidak valid dan semua indikator sudah terwakili.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Angket Prestasi Belajar Aspek Afektif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
G. Reliabilitas
soal dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika memberikan hasil
yang sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang berlainan dan
n s pq
2
r11
n 1 s2
S = Deviasi standar
p = Indeks kesukaran
q =1–p
dengan r product moment. Apabila harga rtt > rtabel maka tes instrument tersebut
0,21-0,40 : Rendah
Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
1 dan 0, misalnya untuk angket dan soal uraian (Suharsimi Arikunto, 2010:227).
∑
r11 = ( )( )
Keterangan:
: varians total
0,71-0,90 : Tinggi
0,41-0,70 : Cukup
0,21-0,40 : Rendah
Hasil uji reliabilitas instrumen tes prestasi belajar kognitif Biologi yang telah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
Reliabilitas soal materi Sistem Peredaran Darah diperoleh angka 0,955 yang
belajar aspek afektif yang telah dilakukan terangkum dalam Tabel 3.7
Afektif
reliabilitasnya tinggi.
Taraf Kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu suatu
bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal, yang harganya dapat
JB A JB B
IK
JS A JS B
Keterangan:
IK = indeks kesukaran
IK = 1 terlalu mudah
Hasil uji taraf kesukaran soal tes prestasi belajar Biologi yang telah
Tabel 3.8. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal Tes Prestasi Belajar
Setelah diuji taraf kesukaran dari 50 dengan tingkat kesukaran soal sukar 18
,sedang 16 dan mudah 16 soal yang diuji cobakan setelah dihitung menggunakan
program microsoft excel 2007 terdapat 41 soal valid dan 9 soal tidak valid di lihat
prestasi belajar .
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang kemampuan tinggi dan siswa yang kemampuannya rendah. Rumus
JBA JB B
DP
JSA
Keterangan:
DP = Daya Pembeda
D < 0,00 : soal sangat jelek =Negatif = tidak baik (butir soal dibuang).
Hasil uji daya beda yang telah dilakukan terangkum dalam Tabel 3.9.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.9. Hasil Uji Daya Beda Soal Tes Prestasi Belajar aspek Kognitif
Jumlah 50
soal lebih membedakan dipakai, 26 soal cukup membedakan dipakai. Dan semua
J. Tes Kreativitas
Tes kreativitas berupa tes uraian. Sebelum digunakan untuk mengambil hasil
data diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal. Uji coba
rumus alpha. Hasil uji coba yang telah dilakukan terangkum dalam tabel 3.10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
Hasil uji coba tes kreativitas terdapat 35 soal valid, semua soal yang valid
dipakai untuk tes kreativitas siswa. 5 soal yang tidak valid yaitu nomor
Hasil uji reliabilitas tes kreativitas diperoleh angka 0,908 yang berarti
reliabilitasnya tinggi.
Kuder Richardson (K-R 20). Hasil uji coba instrumen Kemampuan Verbal yang
Dari 40 soal yang diujicobakan 35 soal valid dan memenuhi sebaran indikator
yang akan diukur, sehingga 35 soal tersebut dipakai, dan 5 soal yang tidak valid
tidak dipakai. Hasil uji reliabilitas soal tes kemampuan berpikir analisis yang
Hasil uji reliabilitas tes Kemampuan verbal siswa sebesar 0,908 berarti
reliabilitasnya tinggi.
(Anava) tiga jalan 2x2x2 dengan sel tak sama. Namun sebelum dilakukan analisis
data terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
a) Uji Normalitas
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas ini
Value>0,05selain itu H1 tidak ditolak. Jika p-Value < 0,05 maka Ho tidak
b) Uji Homogenitas
dari populasi yang homogen atau tidak. Jika populasi memiliki varians-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
keputusan, Ho ditolak ketika p-Value > 0,05 artinya semua variansi sama
( homogen) dan jika p-Value < 0,05 maka Ho tidak ditolak. Tingkat
M. Uji Hipotesis
1) Uji Anava
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi
tiga jalan dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji
signifikansi efek tiga variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan
interaksi ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat. Statistik uji dengan
2) Menentukan Hipotesis:
a) HoA: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi
b) H1A: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran
metode Inkuiri bebas termodifikasi dengan siswa yang diberi metode Inkuiri
c) HoB: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki
d) H1B: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas
e) HoC: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki
g) HoAB: Tidak ada interaksi antara metode Inkuiri bebas termodifikasi dan
h) H1AB: Ada interaksi antara metode Inkuiri bebas termodifikasi dan Inkuiri
i) HoAC: Tidak ada interaksi antara metode Inkuiri bebas termodifikasi dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
j) H1AC: Ada interaksi antara metode Inkuiri bebas termodifikasi dan Inkuiri
m) HoABC: Tidak ada interaksi antara metode Inkuiri bebas termodifikasi dan
n) H1ABC: Ada interaksi antara metode Inkuiri bebas termodifikasi dan Inkuiri
3) Keputusan Uji
Ketentuan pengambilan kesimpulan, H0 ditolak ketika p-Value < 0,05 dan jika
p-Value > 0,05maka Ho tidak ditolak (diterima). Tingkat signifikansi (α) yang
digunakan 0,05.
Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi tiga jalan adalah menggunakan uji
pengaruh yang signifikan jika melewati garis merah. Sedangkan tujuan dari
perpotongan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Deskripsi Data
kognitif prestasi belajar, angket afektif, angket Kemampuan verbal , dan tes
Data nilai dari metode Inkuiri Bebas termodifikasi dan metode Inkuiri
Terbimbing didapat dari tes materi Sistem Peredaran Darah pada masing-
masing kelas. Rentang skor penilaian aspek kognitif 0 – 100. Kelas XI IPA-4
Inkuiri Terbimbing. Data prestasi nilai dari kedua metode tersebut terdiri dari
prestasi kognitif, afektif dan psikomotor. Data kognitif diperoleh dari tes
prestasi kognitif pada akhir pembelajaran. Data afektif diperoleh dari angket
commit to user
97
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
a. Data Kognitif
Tabel 4.1 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Penerapan metode Inkuiri
Bebas termodifikasi dan metode Inkuiri Terbimbing
terendah 43,47, nilai tertinggi 46,92, nilai rata-rata 45,28 dengan standar
deviasi sebesar 0,81. Sedangkan prestasi belajar aspek kognitif pada kelas
metode Inkuiri Terbimbing memiliki nilai terendah 49,46, nilai tertinggi 52,68;
nilai tes prestasi belajar aspek kognitif disajikan pada Tabel 4.2.
36 - 43 7 25,93 1 3,33
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
44 - 51 18 66,67 14 46,67
52 - 59 2 7.41 15 50
Gambar 4.1.
commit
Termodifikasi terdapat 2 siswa to user sedangkan pada kelas penerapan
(7,41%),
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
b. Data Afektif
Tabel 4.3 Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Penerapan metode Inkuiri
Bebas Termodifikasi dan metode Inkuiri Terbimbing.
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas terlihat prestasi belajar Biologi aspek afektif
pada kelas Metode Inkuiri Bebas Termodifikasi memiliki nilai terendah 31,24,
dan nilai tertinggi 39,93; nilai rata-rata 35,58 dengan standar deviasi sebesar 2,16.
Sedangkan prestasi belajar aspek afektif pada kelas metode Inkuiri Terbimbing
memiliki nilai terendah 46,40, nilai tertinggi 54,93, nilai rata-rata 50,66 dengan
standar deviasi sebesar 2,12.Distribusi frekuensi nilai tes prestasi belajar aspek
Perbandingan prestasi belajar aspek afektif antara kelas Metode Inkuiri Bebas
12
10
inkuiri bebas
8
Frekuensi
termodifikasi
6 inkuiri
4 terbimbing
2
0
20 - 27 28 - 35 36 - 43 44 - 51 52 - 59 60 - 67 68 - 75
Nilai Interval
frekuensi tertinggi pada interval 20 -27 dan 28 - 35 yang dicapai oleh 8 siswa
commit to user
(29,63%), sedangkan pada interval tersebut kelas metode Inkuiri Terbimbing
perpustakaan.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
memiliki frekuensi tertinggi yang dicapai oleh 1 siswa (3,33%) dan 3 siswa
75 pada kelas Inkuiri Bebas Termodifikasi tidak ada , sedangkan pada kelas
c. Data Psikomotor
Tabel 4.5 Deskripsi Data Prestasi Belajar Psikomotor Siswa Penerapan Metode
Inkuiri Bebas Termodifikasi dan metode Inkuiri Terbimbing
Jumlah Rata- Standar Nilai Nilai
Metode
data rata Deviasi Terendah Tertinggi
Inkuiri Bebas 27 64,635 1,981 60,655 68,616
Termodifikasi
Inkuiri 30 70,248 1,944 66,341 74,155
Terbimbing
Bebas Termodifikasi memiliki nilai terendah 60,66, dan nilai tertinggi 68,62,
nilai rata-rata 64,64 dengan standar deviasi sebesar 1,98. Sedangkan prestasi
Terbimbing memiliki nilai terendah 66,34, nilai tertinggi 74,16; nilai rata-rata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 103
digilib.uns.ac.id
70,248 dengan standar deviasi sebesar 1,94. Distribusi frekuensi nilai tes
12
10
8 Inkuiri Bebas
Frekuensi
Termodifikasi
6
inkuiri
4 Terbimbing
2
0
43 - 5051 - 5859 - 6667 - 7475 - 8283 - 90 91 -
98
Nilai interval
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 104
digilib.uns.ac.id
tertinggi yang dicapai oleh 3 siswa (10%), kedua kelas menunjukkan perbedaan
yang besar, akan tetapi pada interval 83 - 90 pada kelas Inkuiri Terbimbing
terdapat 1 siswa (3,33), sedangkan pada kelas metode Inkuiri Bebas Termodifikasi
tidak ada. Ini menunjukkan pada metode Inkuiri Bebas Termodifikasi sebaran
2. Data Kreativitas
tinggi bagi siswa yang mempunyai nilai tes kreativitas ≥ rata-rata nilai tes
kreativitas seluruh kelas dan kategori kreativitas rendah bagi siswa yang
mempunyai nilai tes kreativitas < rata-rata nilai tes kreativitas seluruh kelas.
a. Data Kognitif
Tabel 4.7 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif dengan Kreativitas Rendah
dan Tinggi
tertinggi 50,18; nilai rata-rata 48,17 dengan standar deviasi sebesar 0,88.
Sedangkan prestasi belajar aspek kognitif pada siswa dengan kreativitas rendah
memiliki nilai terendah 46,47 dan nilai tertinggi 49,40; nilai rata-rata 47,94
dengan standar deviasi sebesar 0,73. Distribusi frekuensi nilai tes prestasi belajar
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Kreativitas Rendah dan
Tinggi
15
10 Rendah
5 Tinggi
0
36 - 43 44 - 51 52 - 59
Nilai Interval
tertinggi prestasi belajar aspek kognitif siswa dengan kreativitas tinggi pada
yang sama siswa dengan kreativitas rendah dicapai oleh 22 siswa (73,33%).
yang dicapai oleh 9 siswa (25,71%), sedangkan siswa dengan kreativitas tinggi
pada interval yang sama sebanyak 8 siswa (36,36%). Dari sini terlihat bahwa
b. Data Afektif
Berdasarkan tabel diatas terlihat prestasi belajar kimia aspek afektif pada
kreativitas tinggi memiliki nilai terendah 37,78 dan nilai tertinggi 47,13; nilai
rata-rata 42,46 dengan standar deviasi sebesar 2,33. Sedangkan prestasi belajar
aspek afektif pada kreativitas rendah memiliki nilai terendah 39,89 dan nilai
tertinggi 47,69; nilai rata-rata 43,79 dengan standar deviasi sebesar 1,94.
Distribusi frekuensi nilai tes prestasi belajar aspek afektif disajikan pada Tabel
4.10.
20 - 27 6 17,14 3 13,64
28 - 35 8 22,86 3 13,64
36 - 43 2 5,71 3 13,64
44 - 51 7 20 9 40,91
52 - 59 3 8,57 3 13,64
60 - 67 8 22,86 1 4,55
68 - 75 1 2,86 0 0,00
10
8
Frekuensi
6
4
2
0
20 - 27 28 - 35 36 - 43 44 - 51 52 - 59 60 - 67
nilai interval
belajar aspek afektif pada kreativitas tinggi memiliki frekuensi tertinggi pada
(20%), kedua kelas menunjukkan perbedaan yang kecil, akan tetapi pada interval
kreativitas tinggi tidak ada. Ini menunjukkan pada kreativitas tinggi sebaran
c. Data Psikomotor
Tabel 4.11 Deskripsi Data Prestasi Psikomotor dengan Kreativitas Rendah dan
Tinggi
pada kelas kreativitas tinggi memiliki nilai terendah 68,43 dan nilai tertinggi
76,99 nilai rata-rata 72,71 dengan standar deviasi sebesar 2,13. Sedangkan
prestasi belajar aspek psikomotor pada kelas kreativitas rendah memiliki nilai
terendah 58,60 dan nilai tertinggi 65,75; nilai rata-rata 62,18 dengan standar
deviasi sebesar 1,78. Distribusi frekuensi nilai tes prestasi belajar aspek
10
9
8
7
Frekuensi
6
5
4
3
2
1
0
43 - 51 - 59 - 67 - 75 - 83 - 91 -
50 58 66 74 82 90 98
Niali Interval
prestasi belajar aspek psikomotor pada siswa dengan kreativitas tinggi memiliki
frekuensi tertinggi pada interval 75,82 yang dicapai oleh 9 siswa (40,91%),
yang dicapai oleh 9 (25,71%), kedua kelas menunjukkan perbedaan yang besar,
(25,71%), sedangkan pada kelas kreativitas rendah tidak ada. Ini menunjukkan
verbal tinggi bagi siswa yang mempunyai nilai angket Kemampuan verbal ≥ rata-
commitseluruh
rata nilai angket Kemampuan verbal to user kelas dan kategori Kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
verbal rendah bagi siswa yang mempunyai nilai angket Kemampuan verbal < rata-
rata nilai angket Kemampuan verbal seluruh kelas. Dengan menggunakan kriteria
a. Data Kognitif
Tabel 4.13 Deskripsi Data Prestasi Kognitif dengan Kemampuan verbal Rendah
dan Tinggi
Berdasarkan tabel diatas terlihat prestasi belajar Biologi aspek kognitif pada siswa
dengan kreativitas rendah memiliki nilai terendah 46,47 dan nilai tertinggi 49,40;
nilai rata-rata 47,94 dengan standar deviasi sebesar 0,73. Sedangkan prestasi
belajar aspek kognitif pada siswa dengan kreativitas tinggi memiliki nilai terendah
46,66 dan nilai tertinggi 50,18; nilai rata-rata 48,42 dengan standar deviasi sebesar
0,88. Distribusi frekuensi nilai tes prestasi belajar aspek kognitif disajikan pada
Tabel 4.14.
36 - 43 7 20,59% 1 4,35%
44 - 51 19 55,88% 13 56,52%
52 - 59 8 commit
23,53%to user 9 39,13%
perpustakaan.uns.ac.id 111
digilib.uns.ac.id
20
14
15 12
10
Frekuensi
Frekuensi
10 8
6
5
4
0 2
36 - 4344 - 5152 - 59 0
Nilai Interval 36 - 43
44 - 51
52 - 59
Nilai Interval
belajar aspek kognitif siswa dengan Kemampuan verbal tinggi pada interval 44 -
51 yang dicapai oleh 13 siswa (56,52%), sedangkan pada interval yang sama
siswa dengan Kemampuan verbal rendah dicapai oleh 19 siswa (55,88). Prestasi
kognitif siswa dengan Kemampuan verbal rendah yang tertinggi pada interval 36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 112
digilib.uns.ac.id
tinggi hanya 1 siswa (4,35%). Dari data yang didapat terlihat bahwa Kemampuan
b. Data Afektif
Berdasarkan tabel data diatas terlihat prestasi belajar Biologi aspek afektif
pada siswa dengan Kemampuan verbal rendah dengan nilai terendah 37,26 dan
nilai tertinggi 45,31; nilai rata-rata 4,29 dengan standar deviasi sebesar 2,00.
Sedangkan prestasi belajar aspek afektif pada siswa dengan Kemampuan verbal
tinggi dengan nilai terendah 40,39 dan nilai tertinggi 49,53; nilai rata-rata 44,96
Adapun distribusi frekuensi nilai tes prestasi belajar aspek afektif dengan
20 - 27 6 17,65 3 9,09
28 - 35 8 23,53 3 9,09
36 - 43 3 8,82 2 6,06
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 113
digilib.uns.ac.id
44 - 51 7 20,59 9 27,27
52 - 59 4 11,77 2 6,06
60 - 67 5 14,71 4 12,12
68 - 75 1 2,94 0 0,00
10
8
Frekuensi
6
4
Renda
2 h
0
20 - 28 - 36 - 44 - 52 - 60 - 68 -
27 35 43 51 59 67 75
Nilai Interval
prestasi belajar aspek afektif pada Kemampuan verbal tinggi memiliki frekuensi
perbedaan yang kecil, akan tetapi pada interval 68,75 pada Kemampuan verbal
Kemampuan verbal tinggi tidak ada. Ini menunjukkan pada Kemampuan verbal
c. Data Psikomotor
psikomotor pada kemampuan verbal tinggi memiliki nilai terendah 65,56 dan nilai
tertinggi 73,92; nilai rata-rata 69,74 dengan standar deviasi sebesar 2,08.
rendah memiliki nilai terendah 61,46 dan nilai tertinggi 68,83; nilai rata-rata 65,14
dengan standar deviasi sebesar 1,84. Distribusi frekuensi nilai tes prestasi belajar
91 - 98 0 0,00 1 2,08
12
10
Frekuensi
8 Rendah
6
Tinggi
4
2
0
43 - 50 51 - 58 59 - 66 67 - 74 75 - 82 83 - 90 91 - 98
Nilai Interval
Gambar 4.9 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Psikomotor dengan
prestasi belajar aspek psikomotor pada siswa dengan kemampuan verbal tinggi
(16,68%), sedangkan pada interval yang sama pada siswa dengan kemampuan
verbal rendah frekuensi yang dicapai oleh 10 siswa (22,92%), kedua kelas
menunjukkan perbedaan yang kecil, akan tetapi pada interval 51 - 58 pada siswa
kelas kemampuan verbal tinggi frekuensi yang dicapai oleh 1 siswa (2,08%), . Ini
psikomotor siswa.
a. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas data prestasi
Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Aspek Kognitif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 117
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Aspek Afektif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 118
digilib.uns.ac.id
> 0,05, sehingga diperoleh kesimpulan Ho tidak ditolak. Dengan demikian dapat
b. Uji Homogenitas
sejumlah populasi sama atau tidak. Rangkumannya disajikan pada Tabel 4.22
untuk aspek kognitif, Tabel 4.23 untuk aspek afektif dan Tabel 4.24 untuk aspek
psikomotor berikut :
Tabel 4.22 Hasil Uji Homogenitas antar Kelompok Data Prestasi Belajar Aspek
Kognitif
verbal Rendah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 119
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.23 Hasil Uji Homogenitas antar Kelompok Data Prestasi Belajar Aspek
Afektif
Tabel 4.24 Hasil Uji Homogenitas antar Kelompok Data Prestasi Belajar Aspek
Psikomotor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 120
digilib.uns.ac.id
5. Pengujian Hipotesis
jalan. Sebagai variabel bebas adalah Metode Inkuiri bebas termodifikasi , Metode
terikat adalah prestasi belajar siswa. Uji lanjut dilakukan untuk mengetahui
6. Analisis variansi
Uji yang dilakukan menggunakan analisis variansi tiga jalan dengan sel
tak sama menggunakan PASWversi 18. Adapun rangkuman hasil analisis variansi
tiga jalan untuk prestasi belajar kognitif disajikan pada Tabel 4.25,untuk prestasi
belajar afektif pada Tabel 4.26 dan untuk prestasi belajar psikomotor pada Tabel
4.27 berikut :
Perhitungan Signifikansi
Metode 0,000
Kreativitas 0,675
Kemampuan verbal 0,020
Metode* Kreativitas 0,940
Metode* Kemampuan verbal 0,376
Kreativitas * Kemampuan verbal 0,967
Metode* Kreativitas * Kemampuan verbal
commit to user 0,118
perpustakaan.uns.ac.id 121
digilib.uns.ac.id
Deskripsi hipotesis:
1) signifikansi metode = 0,000 < 0,05 atau (signifikansi < α) artinya Ho ditolak,
belajar kognitif antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan siswa
3) signifikansi kemampuan verbal = 0,020 < 0,05 atau (signifikansi < α) artinya
kognitif antara siswa yang memiliki Kemampuan Verbal tinggi dengan siswa
4) signifikansi interaksi metode dan kreativitas = 0,940 > 0,05 atau (signifikansi >
5) signifikansi interaksi metode dan kemampuan verbal = 0,376 > 0,05 atau
terdapat interaksi antara Metode Inkuiri bebas termodifikasi dan Metode inkuiri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 122
digilib.uns.ac.id
6) signifikansi interaksi kreativitas dan kemampuan verbal = 0,967 > 0,05 atau
7) signifikansi interaksi metode, kreativitas dan kemampuan verbal = 0,118 > 0,05
Perhitungan signifikansi
Metode 0,000
Kreativitas 0,663
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 123
digilib.uns.ac.id
Deskripsi Hipotesis:
afektif antara siswa yang diberi pembelajaran dengan Metode Inkuiri bebas
2). signifikansi kreativitas = 0663 > 0,05 atau (signifikansi > α) artinya Ho
belajar afektif antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan siswa
2) signifikansi interaksi metode dan sikap ilmiah = 0,744 > 0,05 atau
Darah
Darah.
Psikomotor
Perhitungan signifikansi
Metode 0,049
Kreativitas 0,000
Deskripsi Hipotesis:
1) signifikansi metode = 0,049 < 0,05 atau (signifikansi < α) maka Ho ditolak,
antara siswa yang diberi pembelajaran dengan Inkuiri Bebas Termodifikasi dan
2) signifikansi kreativitas = 0,000 < 0,05 atau (signifikansi < α) maka Ho ditolak
antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan siswa yang memiliki
3) signifikansi kemampuan verbal = 0,104 > 0,05 atau (signifikansi > α) maka Ho
dengan siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah pada materi Sistem
Peredaran Darah
4) signifikansi interaksi metode dan kreativitas = 0,762 > 0,05 atau (signifikansi >
5) signifikansi interaksi metode dan kemampuan verbal = 0,579 > 0,05 atau
6) signifikansi interaksi kreativitas dan kemampuan verbal = 0,161 > 0,05 atau
B. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya
Kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa, interaksi
antara metode dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa, interaksi antara
antara Kemampuan verbal dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa, dan
ada atau tidaknya interaksi antara metode, Kemampuan verbal , dan kreativitas
terhadap prestasi belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah. Sampel
dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling. Hasil
Inkuiri Terbimbing.
1. Hipotesis Pertama
dengan sel tak sama pada prestasi kognitif, afektif dan psikomotor
kognitif, afektif dan psikomotor antara siswa yang diberi pembelajaran dengan
Peredaran Darah.
Gagne dalam Ratna Wilis Dahar (1989: 34) menyatakan bahwa prestasi
siswa ditentukan dari interaksi kondisi internal siswa dan kondisi eksternal
siswa. Dalam penelitian ini yang dimaksud kondisi internal siswa adalah
dan eksternal siswa dapat maksimal dan hasil prestasi siswa sesuai dengan
yang diharapkan.
empiris dan faktual artinya materi ini dapat diberikan dengan cara eksperimen.
Salah satu usaha guru untuk memaksimalkan interaksi antara siswa dengan
metode Inkuiri Terbimbing. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada proses
Inkuiri Bebas Termodifikasi sebesar 14,313. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 129
digilib.uns.ac.id
Ishak Ramly (2008: 20) yang menyatakan bahwa metode Inkuiri Bebas
pembuktian empiris seperti halnya materi Sistem Peredaran Darah. Selain itu
akan membentuk pola pikir siswa lebih sistematis sehingga pengetahuan baru
2. Hipotesis Kedua
dengan sel tak sama pada prestasi kognitif dan afektif masing-masing
artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif dan afektif antara siswa
artinya ada perbedaan prestasi belajar psikomotor antara siswa yang memiliki
kreativitas tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas rendah pada materi
Sistem Peredaran Darah Hal ini menunjukkan bahwa tinjauan kreativitas tinggi
dan rendah tidak memberikan perbedaan prestasi belajar pada materi Sistem
Kreativitas berasal dari kata kreatif yang berarti memiliki daya cipta.
Karena itu kreativitas belajar adalah usaha yang dilakukan siswa dalam
mempelajari bidang tertentu berdasarkan atas daya cipta yang ia miliki. Guru
dapat memberi pengaruh yang lebih proaktif dan mendorong siswa agar
senang mengkaji hal-hal yang baru, mempunyai banyak ide, mampu memberi
makna dari suatu konsep, menghubungkan antar konsep dan dapat menjelaskan
secara sistematik.
mereka telah memiliki konsep yang kuat. Sementara itu materi Sistem
oleh siswa dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik, berusaha sendiri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 131
digilib.uns.ac.id
Dilihat dari deskripsi data pada awal bab ini, bisa dilihat bahwa siswa
kreativitas tinggi maupun rendah. Ada perbedaan yang signifikan dari prestasi
belajar kognitif dan prestasi belajar afektif siswa yang kreativitasnya tinggi
dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah. Hal ini sesuai dengan teori
Piaget karena siswa yang memiliki kreativitas tinggi akan cenderung lebih
dapat mengkonstruk konsep secara utuh. Jafar Hoseinifar et.al (2010: 2038)
baru dan ketiga faktor tersebut berpengaruh kuat dalam proses belajar dan
3. Hipotesis Ketiga
sel tak sama pada prestasi kognitif menunjukkan harga signifikansi masing-
belajar kognitif antara siswa yang memiliki Kemampuan verbal tinggi dengan
harga signifikansi sebesar 0,232 dan 0,104 sehingga Ho diterima artinya tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 132
digilib.uns.ac.id
ada perbedaan prestasi belajar afektif dan psikomotor antara siswa yang
suatu masalah melalui langkah-langkah ilmiah yaitu sikap ingin tahu, sikap
kritis, sikap terbuka, sikap obyektif, sikap menghargai karya orang lain, sikap
pengetahuan dapat dibagi menjadi tiga yaitu bentuk pengetahuan fisik, logiko
4. Hipotesis Keempat
dengan sel tak sama pada prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 133
digilib.uns.ac.id
siswa, siswa dengan guru, siswa dengan sumber belajar dalam lingkungan
yang akan digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Salah satu
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kesukaan memeriksa kembali hasil
pekerjaanya dan rasa ingin tahu yang tinggi memberikan kontribusi terhadap
prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki Kemampuan verbal tinggi akan
yang memiliki Kemampuan verbal tinggi dan kreativitas tinggi yang dikenai
dan 80,00; 10,27 sedangkan rerata siswa yang memiliki Kemampuan verbal
11,44. Dari data dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki Kemampuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 134
digilib.uns.ac.id
5. Hipotesis Kelima
dengan sel tak sama pada prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara sikap
rendah.
kreativitas berkembang didasari oleh potensi dari dalam dirinya dan ditunjang
prediktor dari prestasi sekolah. Sama halnya dengan hasil penelitian ini bahwa
siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan Kemampuan verbal tinggi mempunyai
6. Hipotesis Keenam
psikomotor.
pengetahuan di dalam dirinya. Hal ini sejalan dengan metode Inkuiri Bebas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 136
digilib.uns.ac.id
secara aktif, dan kreatif serta membutuhkan Kemampuan verbal yang tinggi
sehingga akan diperoleh prestasi yang paling baik. Begitu pula Teori belajar social
Vygotsky yang menyatakan bahwa proses pembelajaran akan terjadi dengan baik
jika materi yang diberikan diatas sesuai zone of proximal development siswa dan
scaffolding siswa. Hasil rerata prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor disajikan
Termodifikasi
Tinggi
Rendah
Termodifikasi
Tinggi
Rendah
commit dan
antara metode pembelajaran, kreativitas to user
sikap ilmiah siswa terhadap prestasi
perpustakaan.uns.ac.id 138
digilib.uns.ac.id
belajar kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini dikarenakan masih ada faktor
7. Keterbatasan Penelitian
pembelajaran (silabus dan RPP) dan sistem penilaian KTSP disesuaikan dengan
aturan Depdiknas (2007). Dalam penelitian ini pun masih terdapat beberapa
kekurangan antara lain instrumen yang digunakan untuk menilai prestasi afektif
siswa yang hanya berupa angket. Menurut Andersen (Depdiknas, 2003) ada dua
metode yang dapat digunakan untuk mengukur ranah afektif yaitu metode
observasi dan laporan diri. Penggunaan metode observasi didasarkan pada asumsi
bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perilaku yang ditampilkan. Metode
laporan diri didasarkan pada asumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif
seseorang adalah dirinya sendiri. Penggunaan angket sebagai salah satu bentuk
mengungkap karakteristik afektif diri sendiri. Selain itu angket hanya mampu
dengan hasil observasi perilaku siswa, sehingga kondisi afektif siswa dapat lebih
di bidang IPA”. Pada tahap uji coba instrumen, peneliti tidak bisa menjamin
bahwa respon yang diberikan siswa merupakan respon sebenarnya. Selain itu
berlangsung.
Dalam uji instrumen penelitian yang berupa tes kreativitas dan tes prestasi
serta nilai angket Kmampuan verbal dan afektif peneliti berusaha agar jawaban
jawaban tersebut diungkapkan secara jujur artinya sesuai dengan suara hati dan
mengatur jarak fisik dan mental supaya siswa tidak merasa tertekan. Namun tidak
ada celah yang memungkinkan mereka untuk bekerja sama dengan temannya atau
jawaban tersebut tidak sesuai dengan suara hati mereka, kejadian inilah tentu di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Simpulan
Dari analisis data dan pembahasan yang telah ada, maka dapat ditarik
1. Hasil penelitian ini memberikan hasil data bahwa ada perbedaan secara
signifikan prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor antara siswa yang
Terbimbing ini harus didukung dengan kreativitas siswa yang cukup tinggi.
2. Pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan kreativitas rendah saat proses
faktor internal yang ada dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi
commit to user
140
perpustakaan.uns.ac.id 141
digilib.uns.ac.id
3. Pada siswa yang memiliki Kemampuan verbal tinggi dan Kemampuan verbal
rendah tidak memberikan hasil prestasi belajar yang berbeda secara signifikan
terhadap aspek kognitif dan afektif, tetapi ada perbedaan secara signifikansi
merupakan faktor internal yang ada dalam diri siswa yang mempengaruhi
signifikan terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, tetapi tidak ada
menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena pada tahapan pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 142
digilib.uns.ac.id
5. Tidak ada interaksi yang signifikan antara metode Inkuiri Bebas Termodifikasi
terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, tetapi ada interaksi antara
belajarnya baik aspek kognitif maupun afektif tidak terdapat perbedaan yang
signifikan
verbal siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 143
digilib.uns.ac.id
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
2. Implikasi Praktis
dari guru dalam upaya untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.
C. Saran
1. Guru
2. Peneliti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Fasko, Daniel Jr. 2000. Education and Creativity. Creativity Research Journal.
2000-2001, vol. 13, No 3 dan 4, 317-327. Bowling Green State University.
145
perpustakaan.uns.ac.id 146
digilib.uns.ac.id
Kuslan dan Stone, H.A. 1992. Teaching Children Science, An Inquiry Approach.
California, Wordsworth Pub. Co.
Pratiwi, dkk. 2012. Biologi 2 untuk SMA Kelas XI KTSP. Jakarta:. Erlangga.
Rusyan dkk. 1989. Proses Belajar Mengajar yang Efektif Tingkat Pendidikan
Dasar. Bandung: Bina Budhaya.
commit to user