id
SKRIPSI
Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata 1 Psikologi
Oleh:
Oleh:
Paulina Wijayanti Setiawan
G0108080
Pembimbing:
1. Drs. Munawir Yusuf, M.Psi
2. Aditya Nanda Priyatama, S.Psi, M.Si
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN
skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang
tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia derajat
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tiap ide yang tercurah, tiap goresan tinta yang tertuang, tiap tetes peluh
yang mengucur, tiap doa yang terkabul adalah perjuangan. Tuhan telah
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera, segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan karunia yang telah tercurah dalam tiap proses penyusunan
judul: “Hubungan Antara Job Insecurity dan Konflik Peran dengan Performansi
Kerja Karyawan di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo” ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Psikologi
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM selaku Dekan
2. Bapak Drs. Hardjono, M.Si., selaku Ketua Program Studi Psikologi atas
3. Bapak Drs. Munawir Yusuf, M.Psi, selaku Dosen Pembimbing I, atas doa
II, atas motivasi, doa restu, dan bimbingan serta segala kemudahan yang
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Ibu Dra. Salmah Lilik, M.Si, selaku Penguji I, yang bersedia menjadi
penguji dan telah memberi banyak masukan serta nasihat berharga bagi
6. Bapak Nugraha Arif Karyanta, S.Psi, M.Psi, selaku Penguji II, yang
7. Ibu Rin Widya Agustin, S.Psi, M.Psi, selaku Koordinator Skripsi atas ijin
dan kesempatan penyusunan penelitian ini. Terima kasih atas masukan dan
mencerahkan penulis.
9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Psikologi FK UNS, yang
yang telah banyak membantu kelancaran baik selama studi maupun proses
penyusunan penelitian.
10. Pak Sunarto selaku Kasubag Kepegawaian BBWS Bengawan Solo atas
serta masukan dan arahan yang berharga. Pak Darsono atas bimbingan dan
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11. Seluruh karyawan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang
12. Mami dan Papi atas ijin untuk menimba ilmu di Psikologi FK UNS, segala
dukungan lahir dan batin serta doa dan semangat yang selalu tercurah pada
penulis.
13. Keluarga terkasihku: mas Verry, mbak Juna, Lionel, mas Hendra, mbak
Ary, Papah, Mamah, Vika, Ima dan seluruh keluarga besar atas perhatian
kebersamaan, semangat dan dorongan, serta Romo Eka dan Romo Tri atas
15. Sahabatku Reska, Nungky, Sekar, Dipta, Vivin, Mbokdhe, Bibah, Liza dan
seluruh Psikologi Nol Wolu yang Numero Uno, terima kasih atas
keceriaan, semangat, kerja sama, dan bantuan dari semester awal, kini, dan
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Achievement of organizational goals to survive in the era of globalization
will be done if the employee shows good working performance. Strategy to
improve work performance is necessary conducted continuously. Job insecurity is
one of negative impact of strategy that does not planned and executed
optimally.. Job insecurity felt by the employees in the long term will impact on
their work performance. In additional, role conflict tendency is unavoidable in an
organizational. Role conflict will has negative affect to the work performance of
the employees.
This study aims to determine the relationship between job insecurity and
role conflict with work performance. Subjects in this study were the employees of
the Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo amount 62 employees. Sampling
techniques was purposive quota sampling, the criteria of subjects were the
employee at least 20 years old, has been working for 6 months at least, and high
school or equivalent educational background at least. The data were collected
using the job insecurity scale with reliability of 0.872, the roles conflict scale with
reliability of 0.818, and work performance scale with reliability of 0.892.
Data analysis using multiple regression analysis techniques, obtained p-
value of 0.000 < 0.05 and Fcount = 48.300 > Ftable = 3.153 and R of 0.788. It
means there was a significant negative relationship between job insecurity and
role conflict with work performance. Value determinant coefficients (R Square) of
0.621 means that the role of job insecurity and conflict jointly contribute
effectively (SE) of 62.1% to work performance. The contribution of each variable
were 34.35% for job insecurity and 27.74% for role conflict.
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah............................................................................. 7
A. Performansi Kerja
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Job Insecurity
C. Konflik Peran
Performansi Kerja
F. Hipotesis ......................................................................................... 42
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Persiapan Penelitian
B. Pelaksanaan Penelitian
D. Pembahasan ...................................................................................... 93
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4. Blue Print (Kisi-kisi) Skala Performansi Kerja Untuk Uji Coba ...................62
5. Blue Print (Kisi-kisi) Skala Job Insecurity Untuk Uji Coba .........................63
6. Blue Print (Kisi-kisi) Skala Konflik Peran Untuk Uji Coba ..........................64
7. Distribusi Aitem Valid dan Aitem Gugur pada Uji Coba Skala
9. Distribusi Aitem Valid dan Aitem Gugur pada Uji Coba Skala Job
Insecurity ........................................................................................................ 69
10. Blue Print (Kisi-Kisi) Skala Job Insecurity Untuk Penelitian dengan
11. Distribusi Aitem Valid dan Aitem Gugur pada Uji Coba Skala Konflik
Peran ............................................................................................................... 71
12. Blue Print (Kisi-Kisi) Skala Konflik Peran Untuk Penelitian dengan
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14. Hasil Uji Linieritas Antara Variabel Performansi Kerja dengan Job
Insecurity ........................................................................................................ 77
15. Hasil Uji Linieritas antara Variabel Performansi Kerja dengan Konflik
Peran ............................................................................................................... 77
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A.
LAMPIRAN B.
LAMPIRAN C.
4. Reliabilitas Skala Performansi Kerja, Job Insecurity, Konflik Peran. ........ 135
LAMPIRAN D.
SKALA PENELITIAN
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN E.
LAMPIRAN F.
LAMPIRAN G.
commit to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN H
commit to user
xxi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Abad ke-21 atau yang dikenal juga dengan era globalisasi merupakan era
tanpa batas yang ditandai dengan adanya kebebasan dalam berusaha, kebebasan
dalam berpendapat, dan dalam hal bersaing. Kebebasan berusaha sudah menjadi
mulai dilaksanakan pada permulaan abad kedua puluh satu pada negara-negara
kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik sampai pada akhirnya dapat diberlakukan
secara Internasional. Pelaksanaan era tanpa batas ini telah disepakati oleh para
(Mangkunegara, 2005).
menerus, serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat
sehingga performansi kerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam
persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Setiawan dan Hadianto (2010)
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
dimilikinya untuk mampu berfungsi secara efektif. Salah satu sumber daya yang
teramat penting adalah sumber daya manusia. Jika performansi kerja karyawan
menunjukkan performansi kerja yang baik. Secara kuantatif, sumber daya manusia
yang ada di Indonesia memang sudah memenuhi tuntutan di era globalisasi ini
ditandai dengan banyaknya jumlah tenaga kerja yang ada. Namun, pada
kenyataannya dari segi kualitas belum memenuhi tuntutan dalam era globalisasi.
Kualitas sumber daya manusia terlihat dari performansi kerja. Masih banyak
terdapat karyawan yang memiliki performansi kerja yang rendah. Kutipan dari
performansi kerja yang telah dilakukan World Investment Report (WIR) tahun
2003, indeks performansi kerja Indonesia menempati urutan ke 138 dari 140
negara.
dari semua perusahaan. Namun fakta yang ada sekarang memperlihatkan bahwa
belum semua karyawan memiliki performansi kerja yang tinggi sesuai dengan
yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
Performansi kerja seorang karyawan dipengaruhi oleh sikap dan sifat individu,
berpengaruh pada kemajuan perusahaan dan kemajuan sumber daya manusia yang
ada.
kerjanya baik dan berkualitas merupakan aset bagi organisasi atau perusahaan
dalam menghadapi persaingan kerja. Performansi kerja yang tinggi dari setiap
dan pekerjaan dapat menjadi ancaman bagi karyawan dan menimbulkan rasa tidak
aman dalam bekerja. Ketidakamanan dalam bekerja disebut dengan istilah job
insecurity. Job insecurity merupakan suatu tingkat yang menunjukkan bahwa para
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
pekerja merasa pekerjaannya merasa terancam dan merasa tidak berdaya untuk
organisasi. Sejak tahun 1990-an job insecurity telah terjadi secara luas di
Indonesia. Lebih dari 60% pekerja menyatakan bahwa langkah-langkah kerja dan
usaha yang harus mereka perbuat terhadap pekerjaan mereka telah meningkat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sverke, Hellgren, & Naswal (dalam
Utami, 2008) ditemukan bahwa job insecurity mempunyai beberapa dampak pada
karyawan dan organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Menurutnya,
dalam jangka pendek job insecurity akan berdampak terhadap kepuasan kerja,
performansi kerja, dan itensi turnover. Prediktor job insecurity terbaik biasanya
atau kontrak kerja sementara (Kinnunen & Naetti dalam Ashford et al., 1989),
faktor-faktor personal (Roskies & Louisguerin dalam Ashford et., 1989) dan
susah dihindarkan. Apabila terjadi konflik dalam sebuah organisasi, suasana kerja
kerja pegawai adalah negatif dan signifikan yaitu adanya konflik peran dalam
peran merupakan gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi yang
bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan secara profesional bisa
Konflik peran menurut Wolfe dan Snoke (dalam Rahayu, 2002) adalah
kejadian yang simultan dari dua tekanan atau lebih seperti ketaatan pada satu hal
akan membuat sulit atau tidak mungkin mentaati yang lainnya. Akibat dari
datangnya lebih dari satu perintah secara bersamaan, maka akan timbul
perintah-perintah tersebut saling bertentangan antara yang satu dengan yang lain
Dampak dari karyawan yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya sesuai dengan
menyenangkan bagi karyawan. Jadi konflik peran timbul bila individu dalam
peran tertentu dibingungkan oleh tuntutan kerja atau keharusan melakukan sesuatu
yang berbeda dari yang diinginkannya atau yang tidak merupakan bagian dari
bidang kerjanya. Konflik peran yang timbul harus segera diantisipasi dan
akibatnya, seseorang yang mengalami konflik peran akan berada dalam suasana
tugas karena kekurangan sfaff di bidangnya sehingga harus lembur dalam bekerja.
variabel job insecurity, konflik peran, dan performansi kerja belum pernah
dilakukan, padahal variabel job insecurity dan konflik peran dalam penelitian
mengarah hubungan yang negatif, namun secara empiris perlu dibuktikan dengan
performansi kerja, job insecurity, dan konflik peran, di Balai Besar Wilayah
antara job insecurity dan konflik peran dengan performansi kerja pada karyawan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara job insecurity dan konflik peran dengan
Bengawan Solo?”
2. Apakah ada hubungan antara job insecurity dengan performansi kerja pada
3. Apakah ada hubungan antara konflik peran dengan performansi kerja pada
C. Tujuan Penelitian
Solo.
Solo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Performansi Kerja
dengan apa yang dihasilkan seseorang dari tingkah laku kerjanya (As’ad,
orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang level performansi kerja
nya tidak mencapai standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif.
maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat
hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika (Rivai & Basri,
9
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
hanya sebatas jumlah atau kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan atau
kesempatan yang dapat diukur dari akibat yang dihasilkan, oleh karena
ditunjukkan oleh seseorang melainkan hasil kerja yang telah dan akan
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
menyenangkan.
a. Hasil kerja
Hasil kerja adalah keluaran kerja dalam bentuk barang dan jasa
b. Perilaku kerja
dua perilaku, yaitu perilaku pribadi dan perilaku kerja. Perilaku pribadi
umum dan perilaku kerja khusus. Perilaku kerja umum adalah perilaku
tertentu.
pribadi yang dibawa sejak lahir dan diperoleh ketika dewasa dari
yang dinilai dalam evaluasi performansi kerja hanya sifat pribadi yang
kerja yaitu:
3.) Demografi.
1.) Persepsi
2.) Attitude
3.) Pembelajaran
4.) Motivasi
2.) Kepemimpinan
3.) Penghargaan
4.) Struktur
Steers (dalam Sutarto & Cahyono, dalam Riani, 2011) adalah sebagai
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
a. Variabel individu
b. Variabel situasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesame anggota tim,
faktor personal atau individu, faktor kepemimpinan, faktor tim, dan faktor
konsekstual (situasional).
c. Inisiatif(Initiative), indikatornya;
dihadapi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
hati, kerajinan.
antara lain:
apa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
melaksanakan pekerjaan.
h. Standar kerja
atau lebih rendah daripada standar masa lalu dalam pengertian kuantitas
dan kualitas.
karyawan adalah:
ketrampilannya.
e. Cooperation adalah kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau
menurut beberapa ahli yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
lengkap.
B. Job insecurity
tidak aman dalam bekerja yang saling berkaitan (three inter-relate aspects
employment insecurity.
yang sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
yaitu sebagai suatu keadaan dari pekerjaan yang terus menerus dan
tidak menyenangkan.
berubah-ubah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
perusahaan.
meliputi usia, jenis kelamin, masa kerja, status pernikahan, dan tingkat
teknologi baru.
d. Perbedaan individual
1) Locus of control
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
2) Nilai pekerjaan
komponen, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
atau arti pekerjaan itu bagi individu. Komponen ini berisikan seberapa
aspek kerja tertentu yang terancam atau mungkin akan hilang, akan
yang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
dua aspek, yaitu aspek ancaman akan kehilangan pekerjaan itu sendiri dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
b. Ketidakberdayaan (powerlessness)
insecurity terdiri dari lima aspek menurut Greenhalgh & Rosenblatt (1984)
C. Konflik Peran
Menurut Forsyth (1990) kosa kata konflik berasal dari bahasa latin
Menurutnya konflik akan terjadi jika keyakinan atau aktivitas dari seseorang
seseorang berbuat dua atau lebih kegiatan yang saling bertentangan, pada
waktu yang bersamaan. Bila kedua motif itu sama kuatnya, maka orang itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
akan menjadi bimbang, dan jika tidak cepat diatasi maka berkembang rasa
harapan yang berkaitan dengan suatu peran. Konflik peran merupakan hasil
2008) terjadi ketika seseorang berada pada situasi tekanan untuk melakukan
tugas yang berbeda dan tidak konsisten dalam waktu yang bersamaan.
ketika seseorang berada pada situasi tekanan untuk melakukan tugas yang
situasi dimana ada perbedaan tuntutan dalam diri seorang karyawan karena
yang memiliki peran berbeda dalam satu waktu yang sama (Indrawan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
situasi tekanan yang muncul dalam diri karyawan ketika terdapat tuntutan
a. Konflik peran-pribadi
b. Konflik “Intrasender”
c. Konflik “Intersender”
Tenaga kerja mendapat penugasan kerja yang terlalu banyak dan tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
Sarwono (1983) menyebutkan ada dua macam konflik peran antara lain:
rumah.
guru wali kelas harus disiplin, tegas, tetapi di pihak lain ia juga harus
harus ia lakukan sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan
yang diharapkan oleh atasannya. Namun demikian tenaga kerja tidak selalu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
organisasi.
produktif.
dirinya.
yang berbeda satu sama lainnya. Perbedaan sikap atau sifat pribadi
kemampuan dirinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
h. Aspek afeksi dari peran dengan beban berlebih meliputi kesan dan
terdiri dari aspek kognisi dari konflik peran pribadi, aspek kognisi dari
kognisi dari peran dengan beban berlebih, aspek afeksi dari konflik peran
pribadi , aspek afeksi dari konflik “intrasender”, aspek afeksi dari konflik
Performansi Kerja
sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku
Kesuksesan disini tidak hanya sebatas jumlah atau kuantitas barang dan
jasa yang dihasilkan atau sering disebut produktivitas, namun lebih pada
menjadi ancaman bagi karyawan dan menimbulkan rasa tidak aman dalam
1989). Menurut Jacobsen (1988) job insecurity timbul karena rasa curiga,
kerja. Harapan yang dimiliki dalam pekerjaan dimasa lalu dan sekarang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
beban kerja berlebih sebesar 82,2%, (2) pemberian upah yang tidak adil
57,9%, (3) kondisi kerja 52,3%, (4) beban kerja kurang 48,6%, (5) tidak
Steers (dalam Sutarto & Cahyono, dalam Riani, 2011) adalah sebagai
berikut:
dimana ada perbedaan tuntutan dalam diri seorang karyawan karena ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
2002) adalah kejadian yang simultan dari dua tekanan atau lebih seperti
ketaatan pada satu hal akan membuat sulit atau tidak mungkin mentaati
yang lainnya.
diinginkan dalam kondisi atau situasi kerja yang terancam. Perasaan tidak
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Karyawan
yang merasakan bahwa karir mereka tidak aman, seakan berada dalam
Sverke, Hellgren, & Naswal (dalam Utami, 2008) ditemukan bahwa job
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
di sisi lain karyawan itu merasa tertekan oleh tuntutan pekerjaan yang
(konflik peran) terjadi ketika seseorang berada pada situasi tekanan untuk
melakukan tugas yang berbeda dan tidak konsisten dalam waktu yang
bersamaan.
sebesar 0,000<0,05.
karyawan kurang jelas, hal ini menyebabkan timbulnya konflik peran bagi
kerja, beban kerja yang berlebihan bagi pihak lain, ketidakpuasan dalam
yang dialami oleh anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
E. Kerangka Pikir
Job
2
Insecu
rity
Performansi
1 Kerja
Karyawan
Konflik 3
Peran
Keterangan:
1. Hipotesis 1
2. Hipotesis 2
3. Hipotesis 3
Gambar 1.
Kerangka Pikir Hubungan antara Job insecurity dan Konflik Peran dengan
Performansi Kerja Karyawan di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Bengawan Solo
F. Hipotesis
1. Ada hubungan negatif antara job insecurity dan konflik peran dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
2. Ada hubungan negatif antara job insecurity dengan performansi kerja pada
3. Ada hubungan negatif antara konflik peran dengan performansi kerja pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
b. Konflik peran
B. Definisi Operasional
konstruk atau variabel yang digunakan dalam penelitian dengan cara tertentu
1. Performansi kerja
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
skala performansi kerja oleh Savitri (2010) yang didapat dari aspek-aspek
2. Job insecurity
berubah-ubah.
3. Konflik peran
karyawan ketika terdapat tuntutan peran yang berbeda dalam waktu yang
peran, yaitu aspek kognisi dari konflik peran pribadi, aspek kognisi dari
kognisi dari peran dengan beban berlebih, aspek afeksi dari konflik peran
pribadi , aspek afeksi dari konflik “intrasender”, aspek afeksi dari konflik
1. Populasi
20-65 tahun. Rentang ini berada pada dua tahap perkembangan, yaitu
usia dewasa muda dan muda madya. Pada usia dewasa muda (20-40
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
2. Sampel
mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 2004). Menurut Ancok (1985)
jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 30 orang. Hal ini
digunakan adalah 110 orang terbagi dalam 40 orang untuk uji coba dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
3. Sampling
1. Data Primer berupa skala sikap yaitu skala sikap job insecurity, skala
ganda.
Subjek akan mendapat skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 3
untuk jawaban Sesuai (S), skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan
Subjek akan mendapatkan skor 1 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor
2 untuk jawaban Sesuai (S), skor 3 untuk jawaban Tidak Sesuai dan skor
skala performansi kerja oleh Savitri (2010) yang didapat dari aspek-aspek
jawaban yang pasti dari Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai
(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor untuk jawaban favorable SS (4),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
(1), S (2),TS (3), STS (4). Data yang diperoleh berupa total skor yang
Tabel 1.
Blue Print (Kisi-kisi) Skala Performansi Kerja
jawaban yang pasti dari Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai
(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor untuk jawaban favorable SS (4),
(1), S (2),TS (3), STS (4). Data yang diperoleh berupa total skor yang
semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
Tabel 2.
Blue Print (Kisi-kisi) Skala Job Insecurity
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
peran, yaitu aspek kognisi dari konflik peran pribadi, aspek kognisi dari
kognisi dari peran dengan beban berlebih, aspek afeksi dari konflik peran
pribadi , aspek afeksi dari konflik “intrasender”, aspek afeksi dari konflik
jawaban yang pasti dari Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai
(TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor untuk jawaban favorable SS (4),
(1), S (2),TS (3), STS (4). Data yang diperoleh berupa total skor yang
rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula tingkat konflik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.
Blue Print (Kisi-kisi) Skala Konflik Peran
1. Uji Validitas
uji validitas didasarkan pada validitas isi, yakni telaah isi butir dan revisi
judgment) dan uji validitas internal. Dalam penelitian ini validitas isi
dangan skor totalnya. Teknik korelasi aitem total (corrected aitem total
pernyataan di atas 0,30 (Azwar, 2001). Hasil indeks korelasi aaitem skor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
2. Uji Reliabilitas
relatif sama selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah
F. Teknik Analisis
sama atau terpisah dari dua variabel bebas terhadap suatu variabel terkait
(Kerlinger, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
meliputi:
a. Normalitas
Kolmogrov-Smirnov.
b. Linearitas
(Sudarmanto, 2005).
a. Multikolinearitas
b. Autokorelasi
c. Heteroskesdastisitas
(Sudarmanto, 2005).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Persiapan Penelitian
(SDA) di wilayah sungai Bengawan Solo dimulai pada tahun 1969, setelah
Bengawan Solo selalu berubah dan sampai akhir tahun 2006 menjadi “Induk
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
untuk Wilayah Sungai Bengawan Solo dengan nama “Balai Besar Wilayah
Visi dan Misi yang dijunjung di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan
Solo adalah:
a. Visi:
rakyat.”
b. Misi:
kuantitas
2. Persiapan Penelitian
a. Persiapan Administrasi
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga skala
sikap, yaitu skala performansi kerja, skala job insecurity, dan skala konflik
peran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.
Blue Print (Kisi-kisi) Skala Performansi Kerja Untuk Uji Coba
Tabel 5.
peran, yaitu aspek kognisi dari konflik peran pribadi, aspek kognisi
aspek kognisi dari peran dengan beban berlebih, aspek afeksi dari
afeksi dari konflik “intersender” , dan aspek afeksi dari peran dengan
beban berlebih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
Tabel 6.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
B. Pelaksanaan Penelitian
sejumlah 110 karyawan, 40 karyawan untuk uji coba, dan 70 karyawan untuk
menyebar di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sampel yang dipilih
akurat dan objektif, salah satu upaya untuk mencapainya adalah alat ukur
yang digunakan harus sahih dan reliabel atau handal (Hadi, 2004). Oleh
karena itu sebelum skala penelitian digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji
coba untuk mengetahui indeks daya beda item-item dari tiap-tiap skala dan
2009). Skala yang diujicobakan ini adalah skala performansi kerja, skala job
insecurity, dan skala konflik peran. Uji coba skala ini dilaksanakan pada
tanggal 25 Mei 2012 sampai dengan 5 Juni 2012 pada 40 orang karyawan
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, namun skala yang terisi dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
a. Penghitungan Validitas
Skala Performansi Kerja pada saat uji coba terdiri dari 40 aitem
Sedangkan jumlah aitem yang valid adalah 31 aitem, yaitu 15 aitem favorabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
Tabel 7.
Distribusi Aitem Valid dan Aitem Gugur pada
Uji Coba Skala Performansi Kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
valid. Berikut adalah tabel kisi-kisi (blue print) skala performansi kerja dengan
Tabel 8.
Blue Print (Kisi-Kisi) Skala Performansi Kerja Untuk Penelitian
dengan Penomoran Baru
No. Aitem
Aspek Indikator Favor Unfavor Jumlah
able able
1. Kualitas kerja a. Kualitas kerja yang 21(14) 32(24) 2
dicapai berdasarkan
syarat-syarat kesesuaian
dan kesiapannya.
b. Luasnya pengetahuan 22(15) 2(1) 2
mengenai pekerjaan.
c. Tanggung jawab yang 26(19) 1
dimiliki.
2. Kuantitas kerja Produktivitas dari pekerjaan 6(3), 13(7), 4
31(23) 34(25)
3. Ketepatan a. Ketepatan waktu dalam 5(2) 36(27) 2
waktu menyelesaikan tugas.
b. Perencanaan dalam 14(8), 17(11), 4
melakukan pekerjaan. 25(18) 19(13)
4. Inisiatif a. Pemberian ide/ gagasan 27(20) 15(9), 3
dalam berorganisasi. 24(17)
b. Tindakan yang dilakukan
untuk menyelesaikan 7(4) 16(10), 3
permasalahan yang 37(28)
dihadapi.
5. Kemampuan a. Keterampilan yang 8(5) 38(29) 2
dimiliki.
b. Kemauan dan kemampuan 9(6), 18(12), 4
memanfaatkan sumber daya 29(21) 39(30)
atau potensi.
6. Komunikasi a. Komunikasi di organisasi. 30(22) 23(16) 2
b. Relasi dan kerjasama dalam 35(26) 40(31) 2
pelaksanaan tugas.
Jumlah 15 16 31
*) Nomor aitem di dalam tanda kurung merupakan nomor aitem yang baru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
Skala Job Insecurity pada saat uji coba terdiri dari 38 aitem pernyataan,
aitem yang valid adalah 32 aitem, yaitu 14 aitem favorabel dan 18 aitem
unfavorabel. Distribusi aitem skala job insecurity yang valid dan yang gugur
Tabel 9.
Distribusi Aitem Valid dan Aitem Gugur pada
Uji Coba Skala Job Insecurity
valid. Berikut adalah tabel kisi-kisi (blue print) skala job insecurity dengan
Tabel 10.
Blue Print (Kisi-Kisi) Skala Job Insecurity Untuk Penelitian
dengan Penomoran Baru
No. Aitem
Aspek Indikator Favor Unfavor Jumlah
able able
a. Persepsi terhadap 17(15), 22(18), 4
1. Seberapa
pentingnya faktor-faktor 19(16) 24(19)
pentingnya aspek
pekerjaan bagi karyawan.
kerja bagi
b. Arti pekerjaan itu bagi 28(22) 1
karyawan
individu
2. Tingkat ancaman Tingkat ancaman yang 9(8),11(10)
1(1),
yang dirasakan dirasakan karyawan mengenai ,13(12),15 7
5(4),7(6)
karyawan indikator pekerjaan (14)
3. Tingkat 25(20),
Tingkat kepentingan yang
kepentingan yang 27(21), 5
dirasakan individu mengenai 21(17)
dirasakan 29(23),
potensi setiap peristiwa
karyawan 30(24)
Tingkat ancaman kemungkinan
4. Ancaman terjadinya peristiwa-peristiwa 10(9),
2(2),4(3)
terjadinya yang secara negatif 12(11),
,6(5),8(7)
peristiwa negatif mempengaruhi keseluruhan 14(13) 7
kerja individu
31(25), 35(29),
Perasaan tidak berdaya karena
32(26) 36(30),
5. Ketidakberdayaan kehilangan kontrol terhadap
33(27), 37(31), 8
pekerjaan
34(28) 38(32)
Jumlah 14 18 32
*) Nomor aitem di dalam tanda kurung merupakan nomor aitem yang baru.
Skala Konflik Peran pada saat uji coba terdiri dari 32 aitem pernyataan,
dan 12 aitem unfavorabel. Distribusi aitem skala konflik peran yang valid dan
Tabel 11.
Distribusi Aitem Valid dan Aitem Gugur pada
Uji Coba Skala Konflik Peran
valid. Berikut adalah tabel kisi-kisi (blue print) skala konflik peran dengan
Tabel 12.
Blue Print (Kisi-Kisi) Skala Konflik Peran Untuk Penelitian
dengan Penomoran Baru
No. Aitem
Aspek Indikator Favor Unfavor Jumlah
able able
1. Aspek kognisi a. Intepretasi harapan peran 1(1) 1
dari konflik bertentangan dengan nilai-nilai,
peran pribadi. b. Intepretasi harapan peran 9(5) 1
bertentangan dengan kode etik
c. Intepretasi harapan peran tidak sesuai 25(16) 1
dengan kemampuan
2. Aspek kognisi Intepretasi harapan peran saling 10(6), 2
dari konflik berbenturan dari pengirim peran. 26(17)
“intrasender”
3. Aspek kognisi Intepretasi harapan peran tidak selaras 11(7) 1
dari konflik dari berbagai anggota role-set
“intersender”
4. Aspek kognisi Interpretasi karyawan terhadap tuntutan 20(11) 12(8), 3
dari peran berbeda antara dua peran atau lebih yang 28(18)
dengan beban harus dimainkannya dalam waktu
berlebih bersamaaan.
5. Aspek afeksi a. Kesan dan perasaan tentang harapan 5(2) 1
dari konflik peran yang bertentangan dengan nilai-
peran pribadi nilai.
b. Kesan dan perasaan tentang harapan 13(9) 1
peran yang bertentangan dengan kode
etik
c. Kesan dan perasaan tentang harapan 21(12) 1
peran yang tidak sesuai dengan
kemampuan.
6. Aspek afeksi Kesan dan perasaan terhadap harapan 22(13) 14(10), 3
dari konflik peran yang saling berbenturan dari 30(19)
“intrasender” pengirim peran
7. Aspek afeksi Kesan dan perasaan terhadap harapan 7(3), 31(20) 3
dari konflik peran yang bertentangan dari berbagai 23(14)
“intersender” anggota role-set
8. Aspek afeksi Kesan dan perasaan terhadap tuntutan 8(4), 32(21) 3
dari peran berbeda antara dua peran atau lebih yang 24(15)
dengan beban harus dimainkannya dalam waktu
berlebih bersamaaan.
Jumlah 9 12 21
commit to user
*) Nomor aitem di dalam tanda kurung merupakan nomor aitem yang baru.
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
b. Penghitungan Reliabilitas
16.0 for Windows. Reliabilitas suatu skala dikatakan baik jika memiliki nilai
0,892. Hal ini berarti bahwa koefisien reliabilitas skala ini termasuk
baik, handal dan reliable untuk dipergunakan sebagai alat ukur suatu
pada lampiran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
Hal ini berarti bahwa koefisien reliabilitas skala ini termasuk dalam
kategori tinggi, sehingga skala job insecurity ini dianggap baik, handal
Hal ini berarti bahwa koefisien reliabilitas skala ini termasuk dalam
kategori tinggi, sehingga skala konflik peran ini dianggap baik, handal
pada tanggal 13 Juni 2012 – 25 Juni 2012. Peneliti menyerahkan skala pada
bagian Personalia Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo pada tanggal
Selanjutnya, peneliti kembali mengambil skala yang telah diisi dan terkumpul
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
5. Pelaksanaan Skoring
adalah pemberian skor untuk keperluan analisis data. Skor untuk masing-
masing skala bergerak dari 1-4 dengan memperhatikan sifat aitem favorable
dan unfavorable. Skor dari aitem favorabel adalah 4 untuk pilihan jawaban
Sangat Sesuai (SS), 3 untuk pilihan jawaban Sesuai (S), 2 untuk Tidak Sesuai
(TS), dan 1 untuk Sangat Tidak Sesuai (STS). Sedangkan skor aitem
Sesuai (S), 3 untuk jawaban tidak sesuai (TS), dan 4 untuk jawaban sangat
tidak sesuai (STS). Kemudian skor yang diperoleh dari responden penelitian
dijumlahkan untuk masing-masing skala. Total skor skala yang diperoleh dari
Perhitungan analisis data dilakukan setelah uji asumsi yang meliputi uji
asumsi dasar dan uji asumsi klasik. Analisis data dilakukan guna menjawab
sekaligus memenuhi tujuan dari penelitian ini. Perhitungan dalam analisis ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar 5% atau 0,05. Hasil uji
Windows yaitu :
Tabel 13.
Hasil Uji Normalitas
PK JI KPeran
N 62 62 62
a
Normal Parameters Mean 96.40 65.23 45.50
Std. Deviation 8.273 8.884 3.870
Most Extreme Differences Absolute .096 .107 .164
Positive .069 .097 .146
Negative -.096 -.107 -.164
Kolmogorov-Smirnov Z .752 .846 1.294
Asymp. Sig. (2-tailed) .623 .471 .070
a. Test distribution is Normal.
Asymp. Sig. performansi kerja sebesar 0,623 > p= 0,05 ; nilai Asymp. Sig.
job insecurity sebesar 0,471 > p= 0,05 ; serta nilai Asymp. Sig. konflik peran
sebesar 0,070 > p= 0,05. Nilai Asymp. Sig. ketiga variabel penelitian
menunjukkan nilai diatas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data variabel
b. Uji Linearitas
tidak. Pengujian ini dilakukan sehingga hasil analisis yang diperoleh dapat
signifikansi (pada kolom linierity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2010). Berikut
Tabel 14.
Hasil Uji Linieritas Antara Variabel Performansi Kerja
dengan Job Insecurity
ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
PK * JI Between Groups (Combined) 3171.988 25 126.880 4.554 .000
Linearity 2081.339 1 2081.339 74.709 .000
Deviation from Linearity 1090.650 24 45.444 1.631 .090
Within Groups 1002.931 36 27.859
Total 4174.919 61
Tabel 15.
Hasil Uji Linieritas antara Variabel Performansi Kerja
dengan Konflik Peran
ANOVA Table
Mean
Sum of Squares df Square F Sig.
PK * KP Between Groups (Combined) 2849.429 15 189.962 6.592 .000
Linearity 1882.903 1 1882.903 65.345 .000
Deviation from Linearity 966.525 14 69.038 2.396 .013
Within Groups 1325.490 46 28.815
Total 4174.919 61
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
insecurity diperoleh nilai Sig. pada kolom Linierity sebesar 0,000 (0,000 <
0,05). Demikian juga untuk variabel performansi kerja dengan konflik peran
diperoleh nilai Sig. pada kolom Linierity sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Nilai
signifikansi antara prediktor dengan kriterium adalah kurang dari 0,05, maka
a. Uji Multikolinearitas
yang linear antara variabel bebas satu dengan variabel bebas yang lain
terbebas dari multikolineritas, yaitu jika nilai Variance Inflation Factor (VIF)
Tabel 16.
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 166.117 7.872 21.102 .000
JI -.453 .088 -.487 -5.140 .000 .717 1.394
KP -.883 .202 -.413 -4.362 .000 .717 1.394
a. Dependent Variable: PK
Berdasarkan hasil uji melalui VIF pada hasil output SPSS tabel
konflik peran memiliki VIF sebesar 1,394. Nilai VIF kurang dari 5, maka
b. Uji Autokorelasi
1) Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl), maka hipotesis nol
2) Jika d terletak antara du dan (4-du), maka hipotesis nol diterima, yang
3) Jika d terletak antara dl dan du atau di antara (4-du) dan (4-dl), maka tidak
Tabel 17.
Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model ini terbebas dari
autokorelasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
0 dl du 2 4-du 4-dl 0
1,514 1,652 2,348 2,486
Gambar 2.
Pengujian Autokorelasi
berdasarkan pada tabel uji Durbin Watson dengan k=2 dan N=60 (k=jumlah
prediktor dan N= jumlah sampel) maka diperoleh nilai dl=1,514 dan nilai
c. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 3.
Pola Scatterplot Pada Uji Heteroskesdastisitas
titik tidak teratur, plot yang terpencar, dan tidak membentuk suatu pola
commit to user
tertentu sehingga pola gambar tersebut tidak menunjukkan adanya gejala
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
3. Uji Hipotesis
hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis regresi berganda atau analisis
secara signifikan terhadap kriterium jika nilai p-value (pada kolom Sig.)
0,000 lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, yaitu taraf
signifikansi 0,05 atau Fhitung > Ftabel. Signifikan berarti hubungan yang terjadi
dapat berlaku untuk populasi, atau dengan kata lain dapat digeneralisasikan.
Hasil F-test dari output program SPSS versi 16.0 dapat dilihat pada tabel
Anova.
Tabel 18.
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2591.892 2 1295.946 48.300 .000
Residual 1583.028 59 26.831
Total 4174.919 61
a. Predictors: (Constant), KP, JI
b. Dependent Variable: PK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
kolom Sig.) pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,000 (0,000 < p=0,05)
sedangkan nilai Fhitung = 48,300 > Ftabel = 3,153. Artinya hipotesis yang
signifikan antara job insecurity dan konflik peran dengan performansi kerja.
berikut:
Tabel 19.
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 166.117 7.872 21.102 .000
1 JI -.453 .088 -.487 -5.140 .000
KP -.883 .202 -.413 -4.362 .000
a. Dependent Variable: PK
performansi kerja, dengan nilai Sig. yaitu 0,000 untuk job insecurity dan
konflik peran, dikatakan signifikan karena nilai keduanya kurang dari 0,05
dan diperoleh nilai thitung job insecurity sebesar -5,140 dan thitung konflik peran
sebesar -4,362. Kedua prediktor tersebut memiliki thitung > ttabel yaitu 2,001.
performansi kerja, dengan melihat pada nilai B yang bertanda negatif. Artinya
semakin tinggi job insecurity dan konflik peran maka semakin rendah tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
4. Uji Korelasi
dua atau lebih prediktor (X1 dan X2) terhadap kriterium secara serentak.
prediktor (X1 dan X2) secara serentak terhadap kriterium. Nilai R berkisar
Tabel 20.
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi (R)
Interval Koefisien
No. Interpretasi
Korelasi (R)
1. 0,000 – 0,199 Sangat Rendah
2. 0,200 – 0,399 Rendah
3. 0,400 – 0,599 Sedang
4. 0,600 – 0,799 Kuat
5. 0,800 – 1,000 Sangat Kuat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
Tabel 21.
Hasil Analisis Korelasi Ganda
Model Summary
Hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat pada output Model Summary
koefisien korelasi (R) bahwa hubungan yang terjadi antara job insecurity dan
dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Nilai korelasi (r)
berkisar antara 1 atau -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan
Tabel 22.
Korelasi Parsial Antara Job Insecurity dengan Performansi Kerja
Correlations
Control Variables PK JI
KP PK Correlation 1.000 -.556
Significance (1-tailed) . .000
df 0 59
JI Correlation -.556 1.000
Significance (1-tailed) .000 .
df 59 0
commit to user
a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.
perpustakaan.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
intepretasi koefisien korelasi berada pada rentang 0,400 – 0,599 hal ini
dengan performansi kerja. Nilai thitung= -5,140 > ttabel= 2,001 (penghitungan
nilai t pada lampiran) dan nilai signifikansi adalah 0,000 < p= 0,05, artinya
Tabel 23.
Korelasi Parsial Antara Konflik Peran dengan Performansi Kerja
Correlations
Control Variables PK KP
JI PK Correlation 1.000 -.494
Significance (1-tailed) . .000
df 0 59
KP Correlation -.494 1.000
Significance (1-tailed) .000 .
df 59 0
a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.
intepretasi koefisien korelasi berada pada rentang 0,400 – 0,599 hal ini
nilai t pada lampiran) dan nilai signifikansi adalah 0,000 < p= 0,05, artinya
prediktor (X1 dan X2) secara serentak terhadap kriterium (Y). Apabila nilai R
Tabel 24.
Hasil Besarnya Sumbangan Pengaruh Prediktor Terhadap Kriterium
Model Summary
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
output diperoleh angka R2 (R square) sebesar 0,621 atau 62,1%. Hal ini
perfomansi kerja, yaitu sebesar 62,1% atau dapat dikatakan prediktor (X1 dan
X2) mampu menjelaskan 62,1% variasi kriterium (Y). Sisanya sebesar 37,9%
dipengaruhi oleh variasi eror atau variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
7. Analisis Deskriptif
akan dianalisis yakni mengenai kondisi job insecurity, konflik peran, dan
Tabel 25.
Deskripsi Data Empirik
Descriptive Statistics
Tabel 26.
Deskripsi Data Penelitian
Data Data
Jml Hipotetik Empirik
Skala M SD M
Subj Skor Skor Skor Skor SD
Min Maks Min Maks
PK 62 31 124 77,5 15,5 73 118 96,40 8.273
JI 62 32 128 80 16 40 85 65,23 8.884
KP 62 21 84 52,5 10,5 37 58 45,50 3.870
Keterangan
Jml Subj : Jumlah Subjek
Min : Minimal
Maks : Maksimal
M : Rerata (mean)
SD : Standar Deviasi
suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2010). Kontinum jenjang
ini akan dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan
Tabel 27.
Kategorisasi Subjek Berdasar Skor
Skala Performansi Kerja
Subjek
Rerata
Standar Deviasi Skor Kategorisasi Frek
Persentase Empirik
(∑N)
Sangat
(MH-3SD) X (MH-1,8SD) 31 X<49,6 - -
Rendah
(MH-1,8SD) X (MH-0,6SD) 49,6X< 68,2 Rendah - -
(MH-0,6SD) X (MH+0,6SD) 68,2 X<86,8 Sedang 7 11,3 %
(MH+0,6SD) X (MH+1,8SD) 86,8X<105,4 Tinggi 50 80,6 % 96,40
(MH+1,8SD) X (MH+3SD) 105,4X 124 Sangat Tinggi 5 8,1 %
Jumlah 62 100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
pada tabel, dapat diketahui bahwa subjek secara umum memiliki performansi
Tabel 28.
Kategorisasi Subjek Berdasar Skor
Skala Job Insecurity
Subjek
Rerata
Standar Deviasi Skor Kategorisasi Frek
Persentase Empirik
(∑N)
Sangat
(MH-3SD) X (MH-1,8SD) 32 X<51,2 4 6,5%
Rendah
(MH-1,8SD) X (MH-0,6SD) 51,2X< 70,4 Rendah 42 67,7% 65,23
(MH-0,6SD) X (MH+0,6SD) 70,4 X<89,6 Sedang 16 25,8%
(MH+0,6SD) X (MH+1,8SD) 89,6X<108,8 Tinggi - -
(MH+1,8SD) X (MH+3SD) 108,8X 128 Sangat Tinggi - -
Jumlah 62 100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
tabel, dapat diketahui bahwa subjek secara umum memiliki persepsi job
Tabel 29.
Kategorisasi Subjek Berdasar Skor
Skala Konflik Peran
Subjek
Rerata
Standar Deviasi Skor Kategorisasi Frek
Persentase Empirik
(∑N)
Sangat
(MH-3SD) X (MH-1,8SD) 21 X<33,6 - -
Rendah
(MH-1,8SD) X (MH-0,6SD) 33,6X< 46,2 Rendah 35 56,5 % 45,50
(MH-0,6SD) X (MH+0,6SD) 46,2 X<58,8 Sedang 27 43,5 %
(MH+0,6SD) X (MH+1,8SD) 58,8X<71,4 Tinggi - -
(MH+1,8SD) X (MH+3SD) 71,4X 84 Sangat Tinggi - -
Jumlah 62 100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
tabel, dapat diketahui bahwa subjek secara umum memiliki persepsi konflik
D. Pembahasan
Hasil uji hipotesis secara simultan didapatkan nilai phitung sebesar 0,000
dengan taraf signifikansi 5% (p<0,05) serta nilai Fhitung sebesar 48,300 dengan
Ftabel sebesar 3,153. Dinyatakan bahwa Fhitung > Ftabel sehingga terjadi hubungan
yang signifikan antara variabel job insecurity dan konflik peran dengan
perfomansi kerja sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima,
yaitu terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara job insecurity dan
konflik peran dengan perfomansi kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi
performansi kerja menurut Steers (dalam Sutarto & Cahyono, dalam Riani, 2011)
adalah kejelasan dan penerimaan atau penjelasan peran seseorang pekerja yang
merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseorang atas tugas yang diberikan
pada pelaksanaan tugas. Hasil pelaksanaan tugas dapat terlihat dalam performansi
kerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Sverke, Hellgren, & Naswal
commit to user
(dalam Utami, 2008) menyatakan bahwa job insecurity dalam jangka panjang
perpustakaan.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id
dan itensi turnover. Berdasarkan hasil tersebut dijelaskan bahwa variabel job
kerja.
dengan performansi kerja didapatkan nilai thitung= -5,140 > ttabel= 2,001
(penghitungan nilai t pada lampiran) dan nilai signifikansi adalah 0,000 < p= 0,05,
artinya semakin tinggi job insecurity maka semakin rendah tingkatan performansi
kerja pada karyawan. Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan dari Reisel
et al., (2007) bahwa job insecurity akan menyebabkan rendahnya kepuasan kerja
dan pada akhirnya akan menurunkan performansi kerja individu dalam organisasi.
Karyawan yang merasakan bahwa karir mereka tidak aman, seakan berada dalam
semakin rendah nilai job insecurity maka semakin tinggi nilai performansi kerja
kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat diukur dari akibat yang dihasilkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
Hasil uji signifikansi koefisien korelasi parsial antara konflik peran dengan
performansi kerja didapatkan nilai thitung= -4,362 > ttabel= 2,001 (penghitungan
nilai t pada lampiran) dan nilai signifikansi adalah 0,000 < p= 0,05, artinya
Sedangkan arah hubungan adalah negatif karena nilai r negatif, artinya semakin
tinggi konflik peran maka semakin rendah tingkatan performansi kerja pada
karyawan. Maka hasil penelitian tersebut dapat mendukung salah satu pernyataan
yang diungkapkan oleh Tidd dan Friedman (2002) bahwa konflik peran
performansi kerja karyawan. Sejalan pula dengan penelitian Fried et.al. (dalam
Febriana dan Rossi, 2006) yang menunjukkan bahwa konflik peran memberikan
yaitu semakin meningkat konflik peran maka performansi kerja semakin menurun,
dan penelitian oleh Nugroho (2006) bahwa hubungan antara konflik peran
terhadap performansi kerja pegawai adalah negatif dan signifikan yaitu adanya
penelitian ini ditunjukkan dari hasil pengujian regresi linear berganda yang
menunjukkan nilai koefisien ganda (R) sebesar 0,788. Hal tersebut berarti bahwa
hubungan antara variabel job insecurity dan konflik peran dengan perfomansi
kerja termasuk dalam kategori hubungan yang kuat. Adanya job insecurity dan
kerja sebesar 62,1% atau dapat dikatakan bahwa job insecurity dan konflik peran
62,1%. Selebihnya yaitu 37,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
variabel situasional yang terdiri dari faktor sosial dari organisasi meliputi:
kebijakan, jenis latihan dan pengalaman, sistem upah serta lingkungan sosial serta
faktor fisik dan pekerjaan, meliputi: metode kerja, pengaturan dan kondisi,
(1995) bahwa faktor-faktor dari performansi kerja antara lain: harapan mengenai
imbalan eksternal dan internal; serta persepsi terhadap tingkat imbalan dan
kerja adalah 44,67%. sumbangan efektif job insecurity terhadap performansi kerja
adalah 34,35% dan sumbangan efektif konflik peran terhadap perfomansi kerja
performansi kerja. Hal ini berarti secara empirik di lapangan ditemukan keadaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 97
digilib.uns.ac.id
performansi kerja.
kerja termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai mean empirik sebesar 96,40
dalamnya. Dari hasil analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat performansi
kerja karyawan di Balai Besar Wilayah Sungai Solo berada pada kategori tinggi.
Sedangkan tingkat job insecurity termasuk dalam kategori rendah dengan nilai
mean empirik sebesar 65,23 dan persentase 67,7% pada rentang nilai 51,2 - 70,4
serta tingkat konflik peran termasuk dalam kategori rendah dengan nilai mean
empirik sebesar 45,50 dan persentase 56,5 % pada rentang nilai 33,6 - 46,2.
tingkat job insecurity dan konflik peran yang dialami karyawan di Balai Besar
Wilayah Sungai Bengawan Solo berada pada kategori rendah. Job insecurity
pekerjaannya merasa terancam dan merasa tidak berdaya untuk melakukan apapun
(Ashford et al, 1989). Hellgren, Sverke, dan Isaksoon (1999) menjelaskan bahwa
menjadi ancaman bagi karyawan dan menimbulkan rasa tidak aman dalam
Bengawan Solo berjalan dengan baik dan sistematis. Hubungan negatif yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
terjadi dimaksudkan bahwa tingkat job insecurity dan konflik peran yang rendah
ini terbukti secara empirik telah menjawab hipotesis mengenai hubungan negatif
antara job insecurity dan konflik peran dengan performansi kerja pada karyawan
maupun parsial. Artinya, semakin tinggi nilai job insecurity dan konflik peran
maka semakin rendah nilai performansi kerja pada karyawan. Begitu juga
sebaliknya yakni semakin rendah nilai job insecurity dan konflik peran maka
Penelitian ini tidak terlepas dari adanya beberapa kelemahan antara lain
adalah penelitian berlangsung dalam waktu yang lama dikarenakan kepadatan jam
kerja dan kesibukan karyawan sehingga butuh waktu cukup lama untuk dapat
mengumpulkan seluruh kuesioner, baik pada saat uji coba skala maupun saat
penelitian, selanjutnya peneliti kurang dapat melakukan kontrol yang lebih ketat
kolom identitas secara lengkap. Selanjutnya berdasarkan hasil uji validitas aitem
pada skala konflik peran banyak yang gugur dan pada skala performansi kerja
terdapat beberapa aitem yang belum dapat mewakili indikator yang diukur. Oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
sebab itu, diharapkan untuk penelitian yang lain dapat mengatasi beberapa
kelemahan yang ada dalam penelitian ini agar didapatkan hasil yang lebih
optimal. Cara yang dilakukan antara lain dengan penyempurnaan dalam teknik,
penyusunan, pemakaian alat ukur, dan prosedur penggunaan alat ukur; serta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ada hubungan negatif antara job insecurity dan konflik peran dengan
dan sebaliknya.
2. Ada hubungan negatif antara job insecurity dengan performansi kerja pada
3. Ada hubungan negatif antara konflik peran dengan performansi kerja pada
100
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
65,23) dan konflik peran (nilai mean empirik= 45,50) berada pada kategori
rendah.
B. Saran
faktor fisik dari pekerjaan yang meliputi metode kerja, pengaturan dan
performansi kerja.
2. Bagi Pimpinan
3. Bagi Karyawan
dalam organisasi dengan baik salah satunya pelatihan yang secara rutin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 103
digilib.uns.ac.id
konflik peran dalam penelitian ini karena ditemukan banyak aitem yang
gugur sehingga validitas aitem skala konflik peran dapat meningkat agar
commit to user