id
SKRIPSI
Dalam Rangka Penyusunan Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi
Oleh:
Jessica Sebayang
G0107058
Pembimbing:
1. Drs. Munawir Yusuf, M. Psi.
2. Aditya Nanda Priyatama, S. Psi., M.Si.
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang
tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia untuk dicabut derajat
kesarjanaan saya.
Jessica Sebayang
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
(Oprah Winfrey)
The most beautiful thing in the world is see your parent smiling,
(Anonymous)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Almamaterku tercinta.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala
dan menyertai penulis dalam menyusun dan menyelesaikan karya ini. Satu hal
yang penulis sadari, bahwa karya ini dapat terselesaikan juga karena bantuan dari
berbagai pihak. Rasa terima kasih sudah sepantasnya penulis sampaikan dengan
hati yang tulus kepada segenap pihak dengan segala partisipasinya dalam
pelaksanaan dan penyelesaian karya ini. Untuk itu dengan kerendahan hati,
a. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp PD-KR-FINASIM selaku Dekan
b. Bapak Drs. Hardjono, M.Si. selaku Ketua Program Studi Psikologi Fakultas
penulis.
c. Bapak Drs. Munawir Yusuf, M.Psi. selaku pembimbing utama atas segala
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Ibu Rin Widya Agustin, M.Psi. selaku Koordinator Skripsi Program Studi
Universitas Sebelas Maret Surakarta atas segala ilmu yang sangat berharga
g. Staf tata usaha (Mas Dimas dan Mas Rian), staf perpustakaan (Mbak Ana),
dan seluruh pegawai (Bu Jan, Pak No, dll.) di Program Studi Psikologi atas
h. Drs. Soekardjo, M.A. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Surakarta atas
i. Ibu Sri Siswanti, S.Pd. selaku Wakahumas SMA Negeri 7 Surakarta dan
seluruh guru SMA Negeri 7 Surakarta atas segala bantuan, waktu, dan
j. Seluruh siswi kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta atas bantuan, kesediaan, dan
k. Bapak dan Mama (Aleksander Sebayang, S.H., M.H. dan Dumaria, S.H.) atas
segala cinta kasih, doa, dukungan, dan pengorbanan yang tiada habisnya.
Semoga karya ini paling tidak dapat sedikit membanggakan bapak dan mama.
l. Kak Astrid dan Angel tersayang atas segala doa, dukungan, dan semangatnya.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
m. Seluruh keluarga besar Sebayang dan keluarga besar Simorangkir atas segala
Rahmawati, Noor ‘Nisong’ Fitriana A.P, dan Aan ‘Oneng’ Nurfitriana atas
segala tawa, tangis, canda, bantuan, dukungan, dan semangatnya selama ini.
Semoga persahabatan yang indah ini tidak akan pernah berakhir selamanya.
o. Tumbal Shesa, Dewi Debok, Rifa Pabok, Ali Cantik, Halim, Nana Norak,
Disty, Rarat, Ipeh, Idudh, Apip, Citra, dan seluruh teman-teman angkatan
2007 atas suka, duka, canda, dan warna-warni 4 tahun selama ini. Suatu
p. Kakak tingkat 2004, 2005, dan 2006, serta adik tingkat 2008, 2009, dan 2010
atas bantuan, semangat, dan dukungannya selama ini secara langsung maupun
tidak langsung.
q. Ephik, Tutik, Tante Wulan, Mimi, Mbak Nurul, Mbak Dila, Ciput, dan
seluruh penghuni Kost Huru Hara Hura Hura atas segala bantuan, semangat,
tawa, tangis, dan hal-hal bodoh selama tinggal satu atap dengan kalian.
Penulis berharap semoga segala kebaikan dan bantuan anda dapat dibalas
oleh-Nya. Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi
yang membacanya.
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Jessica Sebayang
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Jessica Sebayang
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Konformitas ............................................................................ 38
Konsumtif .......................................................................... 53
Konsumtif ........................................................................... 57
F. Hipotesis .................................................................................. 61
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Konformitas ......................................................................... 64
1. Populasi .............................................................................. 64
2. Sampel ............................................................................... 65
1. Validitas Instrumen............................................................. 73
2. Reliabilitas ......................................................................... 74
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Penelitian ........................................................................................ 88
Penelitian ........................................................................................ 89
Penelitian ........................................................................................ 89
Tabel 15. Hasil Uji Linearitas Body Image dengan Perilaku Konsumtif ....... 94
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 16. Hasil Uji Linearitas Konformitas dengan Perilaku Konsumtif ...... 94
Tabel 23. Hasil Analisis Korelasi Parsial antara Body Image dengan
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
2011/2012 .................................................................................. 79
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
perekonomian, sebagai salah satu cara konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Namun kata yang sama telah berkembang artinya sebagai suatu
cerminan gaya hidup dan rekreasi pada masyarakat kelas ekonomi tertentu.
dewasa ini, bukanlah sesuatu yang sudah ada sejak lama. Konsumsi yang
mengikuti trend, gairah mereka belum didukung dengan promosi produk yang
trend terbaru. Masalah ini kemudian dipecahkan dengan adanya teknologi baru
memproduksi barang dengan lebih mudah dan cepat. Akibatnya, banyak produsen
semakin mudah untuk mengonsumsi produk dan sulit untuk berhenti. Senada
dengan yang pernyataan Elliot (dalam Lury, 1998) bahwa terdapat sindrom
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
perilaku kehilangan kendali terhadap belanja dan konsumsi yang sangat serupa
dengan bentuk ketagihan yang lain dan sebagian besar konsumen adalah kaum
wanita.
Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang
potensial. Hal ini disebabkan karena remaja yang mudah tertarik dan terbujuk
pada barang atau jasa yang sedang trend atau mengikuti mode. Perkembangan
pusat perbelanjaan dan mall yang pesat juga semakin memudahkan remaja untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Dapat dilihat dalam data yang
pengunjung pusat perbelanjaan atau mall adalah remaja. Pada awalnya, alasan
tetapi lambat laun mall justru menjadi tempat untuk remaja menghambur-
remaja merupakan salah satu segmen penting pasar di Indonesia. Alasannya antara
lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Remaja biasanya
mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan
remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
sebagai konsumen. Remaja memiliki pilihan mandiri mengenai apa yang hendak
dilakukan dengan uangnya dan menentukan sendiri produk apa yang ingin dibeli.
industri, antara lain karena karakteristik mereka yang labil, spesifik, dan mudah
perilaku membeli yang tidak wajar (Zebua dan Nurdjayadi, 2001). Membeli
dalam hal ini tidak lagi dilakukan karena produk tersebut memang tidak
mengikuti arus mode, hanya ingin mencoba produk baru, ingin memperoleh
pengakuan sosial dan sebagainya (Aryani, 2006). Perilaku membeli yang tidak
daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan
terjadi pada remaja, akan tetapi dalam perkembangannya mereka akan menjadi
usia remaja sebaga usia peralihan dalam mencari identitas diri (Tambunan, 2001).
bagian dari lingkungan itu. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
orang lain yang sebaya itu menyebabkan remaja berusaha untuk mengikuti
dengan gaya hidup konsumtif (Tambunan, 2001). Gaya hidup konsumtif ini harus
didukung oleh kekuatan finansial yang memadai. Masalah lebih besar terjadi
apabila pencapaian tingkat finansial itu dilakukan dengan segala macam cara yang
tidak sehat. Mulai dari pola bekerja yang berlebihan sampai menggunakan cara
instan seperti korupsi. Pada akhirnya perilaku konsumtif bukan saja memiliki
fisik. Perhatian yang besar terhadap diri sendiri merupakan minat yang kuat pada
remaja putri (Hurlock, 2006). Perhatian ini ditunjukkan melalu kekhawatiran dan
Menurut Cash dan Pruzinsky (2002), perasaan tidak puas terhadap tubuh
dan cara pandang individu terhadap berat badannya berhubungan dengan body
2008). Body image adalah gambaran mengenai tubuh seseorang yang terbentuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
dalam pikiran individu itu sendiri, atau dengan kata lain gambaran tubuh individu
penilaian atas apa yang dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuh
Menurut Smolak (dalam Cash dan Pruzinsky, 2002), body image memiliki
dua konsep yaitu positif dan negatif. Body image positif dimiliki oleh individu
yang puas dengan keadaan fisiknya, sedangkan body image negatif dimiliki oleh
Dalam memperoleh jati diri, remaja berusaha membentuk citra atau image
tentang dirinya dan upaya ini terlihat dalam suatu gambaran tentang bagaimana
mencoba menampilkan diri secara fisik (Zebua dan Nurdjayadi, 2001). Hal
mereka melakukan berbagai upaya agar tampilan fisiknya sesuai dengan tuntutan
melakukan koreksi di tiap bagian wajah dan tubuh. Hal tersebut sesuai dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
Sebagian besar remaja putri dari segala umur dan tempat tinggal, tidak
puas dengan penampilan fisiknya dan memiliki keinginan untuk memiliki berat
badan dan bentuk tubuh yang berbeda (Oswalt & Wyatt, 2007). Masa puber yang
konsep diri, dan dapat mengakibatkan krisis identitas terutama pada remaja putri.
Hal tersebut sesuai dengan penjabaran Atkinson, dkk. (2002) bahwa remaja putra
cenderung lebih puas dengan berat badan dibandingkan dengan remaja putri.
Remaja putri biasanya kurang puas dengan berat badan dan penampilan
mereka serta selalu membandingkan penampilan dengan standar daya tarik wanita
yang dipromosikan oleh media menekankan tubuh yang ramping. Remaja putri
akan menjadi lebih boros untuk membelanjakan uang sakunya untuk membeli
Dari penjabaran tentang body image dapat diketahui bahwa remaja putri
yang memiliki body image positif tidak membutuhkan konsumsi berlebih akan
negatif dapat meningkatkan perilaku konsumtif pada remaja putri, dengan harapan
dua faktor yaitu sosial budaya dan psikologis. Faktor sosial budaya terdiri dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
beberapa faktor salah satunya kelompok anutan, yang sering disebut juga
suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku
konsumen.
menentukan produk dan merek yang akan digunakan sesuai dengan aspirasi
psikologis tertentu yang dimiliki oleh remaja yaitu tingkat konformitas terhadap
kelompok sebaya. Masa remaja merupakan tahapan peralihan antara masa anak-
anak dengan masa dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan baik dalam
aspek fisik, sosial, dan psikologis. Perubahan tersebut sebagai upaya menemukan
jati diri atau identitas diri. Upaya untuk menemukan jati diri berkaitan dengan
sebagai bagian dari komunitas remaja secara umum dan secara khusus bagian dari
perilaku remaja untuk menganut pada norma kelompok acuan, menerima ide, atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
bersifat relatif rasional, dimana individu membangun norma individu lain sebagai
Wiggins dan Zanden seperti yang dikutip Indria dan Nindyati (2007)
penyesuaian perilaku individu dengan norma atau standar yang telah ditentukan
oleh individu lain. Sarwono (2009) menjelaskan bahwa melakukan tindakan yang
sesuai dengan norma sosial yang terdapat dalam kelompok disebut sebagai
konformitas.
Konformitas muncul ketika individu meniru sikap atau tingkah laku orang
lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan oleh mereka
(Santrock, 2003). Tekanan untuk mengikuti teman sebaya menjadi sangat kuat
pada masa remaja untuk dapat diterima dalam kelompok. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Baron, dkk. (dalam Sarwono dan Meinarno, 2009) yang
Keinginan yang kuat untuk melepaskan diri dari keterikatan dengan orang
tua membuat remaja mencari dukungan sosial melalui teman sebaya. Dalam
kehidupan sosial, remaja banyak sekali dipengaruhi oleh teman sebaya. Biasanya
para remaja menghabiskan waktu dua kali lebih banyak dengan teman sebayanya
daripada dengan orang tuanya. Peer group menjadi suatu sarana sekaligus tujuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
penjelasan, dan mendapatkan opini tentang definisi dirinya sendiri dari teman-
Konformitas teman sebaya pada remaja dapat menjadi positif dan negatif
pengaruh buruk dari kelompok teman sebaya seperti menggunakan bahasa yang
banyak pula konformitas pada remaja yang tidak negatif dan merupakan
keinginan remaja untuk terlibat dalam dunia teman sebaya, misalnya berpakaian
ukuran lingkungan sosial, beberapa remaja ada juga yang non-konformis atau
harapan tersebut untuk mengarahkan tingkah laku mereka. Remaja yang non-
konformis sangat mandiri, sama seperti seorang siswa sekolah menengah atas
harapan kelompok dan kemudian dengan sengaja menjauh dari tindakan atau
kepercayaan yang dianut oleh kelompok. Dua versi anti-konformitas masa kini
kehidupan remaja (Hurlock, 2006). Dapat dilihat pada hampir tiap sisi kehidupan
remaja seperti pilihan atas pakaian yang dipakai, musik yang didengar, bahasa,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
dan nilai-nilai yang ada. Bila remaja membeli barang hanya untuk memperoleh
pengakuan dari orang lain tanpa pertimbangan yang rasional, maka akan
Pada dasarnya tidaklah mudah bagi remaja untuk mengikatkan diri mereka
pada suatu kelompok karena kelompok memiliki tuntutan yang harus dapat
dipenuhi oleh setiap remaja yang ingin bergabung. Brown (dalam Santrock, 2003)
menyatakan bahwa orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya dapat membantu
perkembangan yang terjadi pada masa remaja terkadang membawa rasa tidak
aman.
Para remaja sangat mudah terganggu karena rasa tidak aman tersebut dan
tekanan ini, remaja perlu mengalami kesempatan sukses, baik di dalam maupun di
luar sekolah, yang dapat meningkatkan rasa kepemilikan akan kontrol atas
pemikiran, untuk menghasilkan hal-hal yang baru dan kreatif, konformitas dapat
merupakan salah satu sekolah menengah atas favorit di Surakarta. Selain itu,
SMA Negeri 7 Surakarta dikenal sebagai “SMA Artis” karena beberapa siswanya
yang menjadi public figure di Indonesia (Kisawa, 2006). Oleh karena itu,
terbentuklah social image SMA Negeri 7 Surakarta sebagai sekolah yang elit bagi
masyarakat Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
kelas ekonomi menengah ke atas. Kemampuan finansial orang tua dan uang saku
duduk di kelas XI berada dalam batasan usia remaja dan remaja putri cenderung
memiliki tradisi konsumtif yang lebih tinggi dibandingkan remaja putra (Djudiyah
Image dan Konformitas dengan Perilaku Konsumtif pada Siswi Kelas XI SMA
Negeri 7 Surakarta”.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan antara body image dan konformitas dengan perilaku
2. Apakah terdapat hubungan antara body image dengan perilaku konsumtif pada siswi
3. Apakah terdapat hubungan antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada siswi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
C. Tujuan Penelitian
B. Mengetahui hubungan antara body image dengan perilaku konsumtif pada siswi
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
tentang pentingnya body image yang positif dan konformitas yang sesuai untuk
mencegah perilaku konsumtif pada remaja putri, terutama siswi sekolah menengah
atas.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi siswi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan
tingkat konformitas yang tepat terhadap lingkungan, agar tidak terjerumus dalam
perilaku konsumtif.
2. Bagi orang tua, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukan dalam membentuk pola pikir anak untuk membeli barang-barang yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
dan tidak membiasakan membelikan barang atau hal yang diinginkan anak.
3. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mengontrol dan
4. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
dalam penelitian lain yang relevan dan berkaitan dengan body image,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perilaku Konsumtif
pemborosan dan inefisiensi biaya. Individu dengan tindakan tidak rasional dan
bahwa gaya hidup merupakan suatu refleksi dari aktivitas, minat, dan opini
banyak waktu dan uang untuk hal-hal tidak berguna, berlebihan, atau tidak
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
memenuhi keinginannya.
Pembelian barang individu tidak lagi dilihat dari nilai pakainya yaitu
Remaja yang sedang berada dalam masa peralihan dari masa kanak-
kanak dengan suasana hidup penuh ketergantungan pada orang tua menuju
masa dewasa yang bebas, mandiri dan matang (Santrock, 2003). Termasuk
fisik, hal ini agar sesuai dengan komunitas mereka. Atau bisa juga dengan
pengaruh iklan, karena akan timbul keinginan untuk berbelanja seperti halnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
berbeda dari yang lain. Kemasan produk yang menarik dan unik dapat
dibutuhkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Pembelian suatu produk bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya, akan
status sosialnya.
Individu membeli produk karena tertarik untuk bisa mirip seperti model
iklan tersebut, ataupun karena model yang diiklankan adalah seorang idola
dari pembeli.
dirinya.
h. Membeli lebih dari dua produk sejenis dengan merek yang berbeda.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
konsumtif, yaitu:
a. Pemborosan
Perilaku konsumtif yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai
b. Inefisiensi biaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
ketinggalan mode.
a. Mengikuti mode
Pada kalangan remaja yang memiliki orang tua dengan kelas ekonomi
beredar. Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para remaja
melihat usia remaja sebagai usia peralihan dalam mencari identitas diri.
menjadi sama dengan orang lain yang sebaya itu menyebabkan remaja
penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
rasa percaya diri yang tinggi, serta h. membeli lebih dari dua produk sejenis
ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut terdiri
a. Faktor Internal
Faktor internal terdiri dari dua faktor yaitu faktor pribadi dan faktor
1) Faktor pribadi
pribadi, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
a) Usia
b) Pekerjaan
c) Keadaan ekonomi
d) Gaya hidup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
e) Kepribadian
2) Faktor psikologis
a) Motivasi
b) Persepsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
c) Pengetahuan
membeli barang yang sama dan merasa puas akan kualitas barang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari dua faktor yaitu faktor budaya dan faktor
antara lain:
1) Faktor budaya
antara lain:
a) Kebudayaan
tersebut.
b) Kelas sosial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
2) Faktor sosial
a) Kelompok acuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
acuannya.
b) Keluarga
tidak dapat dipisahkan dengan perilaku konsumtif. Oleh karena itu, faktor-
psikologis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
a. Faktor Lingkungan
1) Budaya
berperilaku konsumtif.
2) Kelas sosial
3) Pengaruh pribadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
4) Keluarga
5) Situasi
untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik
pemakaian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
selama pembelian.
konsumtif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
3. Pengetahuan
4. Sikap
memutuskan produk apa yang akan dibeli, atau toko mana yang akan
mencakupi gaya hidup yaitu pola yang digunakan orang untuk hidup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
c. Faktor Psikologis
sikap, dan perilaku individu (Engel, dkk., 2008). Oleh karena itu, ketiga
B. Body Image
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
bahwa body image individu dapat berubah walaupun penampilan fisiknya tidak
berubah.
ukuran tubuh seseorang, berat ataupun aspek tubuh lainnya yang mengarah
kesadaran dan perilaku yang terkait dengan tubuhnya. Body image yang sehat
atau positif ditandai oleh adanya gambaran mental yang akurat tentang tubuh
dan perasaan, serta relasi dengan tubuh yang positif dan percaya diri.
fisik individu. Individu yang telah berhasil menurunkan berat badannya atau
menjadi lebih cantik mungkin saja masih memiliki body image negatif. Hal
kesenjangan yang besar antara standar kecantikan yang berlaku dengan bentuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
antara tubuh yang ideal dengan tubuh senyatanya, maka mayoritas perempuan
akan memandang diri mereka sendiri sebagai orang yang tidak dapat
menyesuaikan diri dan merasa dituntut untuk membentuk diri mereka agar
fisik di masa pubertas yaitu remaja menjadi amat memperhatikan tubuh mereka
tampak. Sesuai dengan pendapat Hamburg dan Wright (dalam Santrock, 2003)
menjadi amat kuat pada masa remaja, terutama amat mencolok selama
pubertas, saat remaja lebih tidak puas akan keadaan tubuhnya dibandingkan
remaja putri lebih kurang puas dengan keadaan tubuhnya dan memiliki tingkat
body image negatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan remaja putra. Hal
tersebut diperkuat dengan penelitian Siegel, dkk. (dalam Sukamto, 2006) yang
menemukan bahwa remaja putri lebih depresif terhadap body image daripada
remaja putra.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
tubuhnya karena massa lemak tubuh yang meningkat, sedangkan remaja putra
menjadi lebih puas dengan memasuki masa pubertas karena massa otot yang
dengan body image negatif menganggap dirinya tidak menarik. Remaja merasa
merasa tidak menerima penerimaan positif dari dirinya serta orang lain.
persepsi individu yang berkaitan dengan ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan berat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
dirinya.
bagian tubuh secara spesifik seperti wajah, rambut, tubuh bagian atas
(bahu, dada, lengan), tubuh bagian tengah (pinggang, perut), tubuh bagian
keseluruhan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
a. Media Massa
standar kecantikan wanita yang memiliki tubuh yang ideal dengan wanita
yang bertubuh kurus dan tinggi. Hal ini membuat banyak remaja putri
semakin tersugesti bahwa tubuh yang kurus adalah tubuh yang ideal dan
fashion dan iklan yang selalu menyajikan gambar model yang bertubuh
tinggi, kurus, dan berkulit mulus (Levin dan Smolak, dalam Cash dan
b. Keluarga
Body image remaja putri memiliki hubungan dengan sikap dan perilaku
yang berkaitan dengan body image orang tuanya. Orang tua dengan body
image yang positif dapat membentuk body image yang positif pula pada
anak remajanya. Ejekan atau komentar yang negatif dari anggota keluarga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
mengenai tubuh remaja dapat membentuk body image yang negatif pada
c. Hubungan Interpersonal
balik yang diterima dari orang lain, dapat pula mempengaruhi konsep diri
Hal ini sering membuat remaja cemas terhadap penampilannya dan gugup
tubuhnya dan terbentuk body image negatif (Cash dan Pruzinsky, 2002).
a. Jenis Kelamin
tubuh lebih banyak dialami oleh remaja putri daripada remaja putra
(Thompson, 2000). Pada umumnya, remaja putri lebih kurang puas dengan
keadaan fisiknya dan memiliki tingkat body image negatif yang lebih
tubuhnya semakin jauh dari bentuk ideal, sedangkan remaja putra merasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
b. Media Massa
c. Perbandingan Sosial
fisiknya lebih menarik sehingga dianggap memiliki tubuh yang lebih ideal
daripada mereka.
C. Konformitas
1. Pengertian Konformitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
perlu menyesuaikan diri terhadap orang lain dan tindakan orang lain bisa
memberikan informasi mengenai cara yang paling baik untuk bertindak dalam
keadaan tertentu.
tindakan yang sesuai dengan norma sosial dapat disebut sebagai konformitas.
Norma sosial dapat berupa injunctive norms, yaitu hal apa yang seharusnya kita
lakukan dan descriptive norms, yaitu apa yang kebanyakan orang lakukan.
atau keyakinan individu karena tekanan kelompok baik yang nyata ataupun
pada tekanan sosial, baik yang nyata maupun yang dibayangkan individu itu
pandangan kelompoknya.
kelompok sebagai akibat tekanan kelompok. Tekanan yang ada dalam norma
sosial sesungguhnya memiliki pengaruh yang besar. Hal tersebut sesuai dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
yang dikemukakan Baron, dkk. (dalam Sarwono dan Meinarno, 2009) bahwa
personal individu.
remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
individu sebagai usaha untuk menyesuaikan diri dengan norma atau harapan
yang dibentuk kelompok baik nyata ataupun hanya dibayangkan oleh individu
sendiri, agar dapat diterima dalam kelompok dan sebagai bentuk interaksi di
dalam kelompok.
2. Aspek-aspek Konformitas
a. Pengaruh Normatif
untuk memenuhi harapan orang lain. Apabila norma ini dilanggar maka
tersebut senada dengan pendapat Baron dan Byrne (2005) yaitu individu
b. Pengaruh Informasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
1) Pengaruh Informasi
aspek, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
celaan sosial dari kelompok (Sears, 2006). Rasa takut akan dianggap
lengkap. Oleh karena itu, aspek-aspek konformitas dari Myers yaitu pengaruh
a) Faktor-faktor Situasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
1) Kejelasan situasi
semakin tidak jelas dan makin tak berstruktur situasi yang dihadapi,
kelompok.
2) Konteks situasi
semakin tinggi.
5) Ukuran kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
b) Faktor-faktor Personal
diri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
6) Harga diri. Individu dengan harga diri yang tinggi, umumnya memiliki
a. Kekompakan Kelompok.
Semakin besar rasa suka anggota yang satu dengan anggota yang lain, dan
b. Kesepakatan Kelompok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
c. Ukuran Kelompok.
a. Kohesivitas Kelompok
sosial tertentu dan ingin menjadi bagian darinya. Semakin menarik suatu
tersebut.
b. Ukuran Kelompok
norma tersebut tidak sesuai dengan keyakinan individu (Baron dan Byrne,
2005).
Menurut Baron dan Byrne (2005), terdapat dua sifat norma sosial yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
situasi tertentu. Norma injungtif adalah norma yang menetapkan apa yang
harus dilakukan, tingkah laku apa yang diterima dan tidak diterima dalam
situasi tertentu. Individu akan lebih patuh apabila suatu norma relevan dan
Perilaku Konsumtif
Konsumtif
kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini, remaja memasuki proses pencarian
identitas diri atau jati diri. Dalam rangka memperoleh jati diri, remaja berusaha
membentuk citra atau image tentang dirinya (Santrock, 2006). Keinginan untuk
konsumtif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
memenuhi keinginannya.
dan Suyasa, 2005). Jika pembelian barang tidak sesuai dengan kebutuhan dan
mengalami kecemasan dan rasa tidak aman (Zebua dan Nurdjayadi, 2001).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
terus-menerus pada produk yang ditawarkan karena mereka selalu merasa tidak
puas dengan produk yang telah dimilikinya (Richins, dalam Djudiyah dan
penampilan demi kepuasan pribadi dan untuk menarik perhatian orang lain.
secara fisik. Hal tersebut membuat remaja lebih sensitif terhadap gambaran dan
penampilan fisik seperti tubuh yang tidak langsing, pendek, jerawat, dan
melakukan berbagai upaya agar tampilan fisiknya sesuai dengan body image
dan fungsi tubuh. Body image merupakan bagian dari citra diri (self-image) dan
perubahan fisik yang pesat akan memiliki minat yang tinggi terhadap body
Penelitian Levine dan Smolak yang dikutip oleh Cash dan Pruzinsky
akan body image dibandingkan remaja putra. Hal ini dapat disebabkan oleh
pertambahan massa lemak pada tubuh remaja putri saat pubertas sedangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
peroleh dengan apa yang mereka harapkan (Santrock, 2006). Hal ini
puas terhadap tubuhnya bila tubuhnya tidak sesuai dengan standar kecantikan
segi fisik (Prakoso, dalam Suprapto dan Aditomo, 2007). Penampilan yang
menarik akan membawa remaja putri pada penilaian yang baik tentang
perilaku agar lebih sesuai dengan norma sosial. Davidoff (dalam Suharsono
perilaku dan atau sikap sebagai akibat dari adanya tekanan baik dalam bentuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
individu ingin diterima secara sosial dan menghindari celaan (Sears, dkk.,
konformitas dengan teman sebaya, karena sangat berarti bagi remaja untuk
aktivitas yang dilakukan pada waktu luang, dan sebagainya (Britain, dalam
harapan orang lain terutama pada produk yang memiliki makna publik. Hal
informasi kepada orang lain tentang posisi sosial, kekayaan, serta statusnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
banyaknya agar mendapatkan kesan positif dari orang lain terutama teman
sebayanya. Remaja akan mengkonsumsi barang atau jasa yang biasa digunakan
kelompok acuan untuk menyesuaikan diri agar dapat diterima kelompok dan
demi mencapai kepuasan semata. Remaja putri ingin menampilkan diri guna
berkaitan dengan nilai guna suatu barang atau jasa. Remaja putri akan
mengkonsumsi barang atau jasa tidak lagi dilihat dari nilai pakai dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
disebabkan karena rasa puas manusia yang tidak pernah berhenti pada satu titik
karakteristik remaja yang mudah terpengaruh oleh rayuan penjual dan iklan,
tertarik pada kemasan yang menarik, boros, kurang realistis, dan impulsif.
inefisiensi biaya.
individu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor budaya, sosial
ekonomi, dan faktor pribadi. Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi dalam
konsumtif individu.
Perilaku konsumtif yang sifatnya overt atau terlihat, tampak begitu jelas
dan nyata pada perilaku yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan (Peter
dan Olsen, dalam Rahardjo dan Silalahi, 2007). Perilaku ini bisa dilihat dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
mereka.
menemukan dan memiliki jati diri yang unik sebagai individu yang berarti
remaja yang mampu menerima kenyataan ini, sehingga mereka tidak puas
sebagai body image yang negatif. Menurut Fallon dan Ackard (dalam Cash dan
tubuh, serta fungsi dan kemampuannya. Body image dapat digambarkan pula
sebagai interaksi antara persepsi atau evaluasi kognisi tentang ukuran dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
remaja putri akan menemukan perempuan lain yang lebih menarik bentuk
menyebabkan remaja putri tersebut akan semakin tidak puas akan bentuk
tubuhnya.
sosok ideal yang didambakan, seperti postur tubuh yang tinggi, langsing, dan
memiliki kulit putih serta mulus. Pembelian produk dilakukan untuk memenuhi
tingkah laku, kesenangan musik dalam pertemuan, dan pesta. Remaja selalu
keperluan tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
kebutuhan akan kecantikan dan penampilan fisiknya. Oleh karena itu, semakin
negatif body image remaja putri, maka akan semakin meningkatkan perilaku
Hurlock, 2006). Pada usia ini, remaja akan mengeksplorasi minat-minat baru,
mengartikan nilai-nilai yang diyakininya (Monks, dkk., 2002). Salah satu cara
pada orang lain adalah dengan membeli atau menggunakan barang atau jasa
yang mempunyai makna simbolis dan ekspresif (Evans, dkk., dalam Djudiyah
karakteristik remaja yang mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman,
kelompok usia remaja menjadi salah satu pasar yang potensial (Tambunan,
oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja sehingga mereka mudah
konsumtif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
terhadap kelompok teman sebaya (Zebua dan Nurdjayadi, 2001). Upaya untuk
seperti pilihan terhadap aktivitas sekolah atau sosial yang akan diikuti,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
2003).
model pakaian yang sama dengan pakaian anggota kelompok yang populer,
maka kesempatan baginya untuk diterima oleh kelompok menjadi lebih besar.
kelompok tersebut.
perilaku konsumtif remaja. Oleh karena itu, pada masa remaja penampilan
secara fisik seperti bentuk tubuh, cara berbusana, dan kesenangan erat
dilakukan oleh remaja bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan semata, tetapi
karena keinginan untuk meniru orang lain, mencoba produk baru, atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
maraknya majalah remaja, iklan, dan media lain yang langsung maupun tidak
hal tersebut mendorong seseorang untuk membeli dan membeli terus sehingga
bahwa konformitas pada remaja putri lebih mudah terjadi karena mereka lebih
mudah dipengaruhi. Oleh karena itu, tingkat konformitas pada remaja putri
konsumtifnya.
E. Kerangka Pemikiran
Siswi Kelas XI
(1) Perilaku Konsumtif
SMA Negeri 7
Surakarta
Konformitas (3)
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Keterangan:
1. Anak panah nomor 1: hipotesis 1
2. Anak panah nomor 2: hipotesis 2
3. Anak panah nomor 3: hipotesis 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
oleh peneliti. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat
variabel bebas terhadap perilaku konsumtif pada siswi kelas XI SMA Negeri 7
hubungan body image dengan perilaku konsumtif pada siswi kelas XI SMA
F. Hipotesis
yaitu:
2. Terdapat hubungan negatif antara body image dengan perilaku konsumtif pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Konformitas
B. Definisi Operasional
1. Perilaku Konsumtif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, membeli lebih
2. Body Image
individu yang berkaitan dengan ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan berat tubuh
Semakin tinggi skor yang didapatkan pada skala body image, maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
3. Konformitas
sebagai usaha untuk menyesuaikan diri dengan norma atau harapan yang
sendiri, agar dapat diterima dalam kelompok dan sebagai bentuk interaksi di
individu.
1. Populasi
sampel penelitian yang akan diambil (Usman dan Akbar, 2000). Populasi
pada penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
2. Sampel
(2006), jika jumlah populasi lebih dari 100, maka dapat diambil sampel
sejumlah 20-25% atau lebih dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian dari siswi kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta, yaitu 5 kelas yang
sebagian populasi yang akan diteliti dengan cara tertentu yang dapat
(Suryabrata, 2006).
(Hadi, 2004 dan Suryabrata, 2006). Cluster dalam sampel penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
diambil secara acak 2 kelas untuk uji coba dan 5 kelas untuk sampel
penelitian.
memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi, maka penelitian ini menggunakan
skala sikap (attitude scales) sebagai alat pengumpul data. Skala sikap berupa
Salah satu sifat skala sikap adalah isi pernyataannya yang dapat berupa
pernyataan langsung yang jelas tujuan ukurnya, akan tetapi dapat pula berupa
pernyataan tidak langsung yang tampak kurang jelas tujuan ukurnya bagi
mengukur sikap namun pernyataan tidak langsung ini biasanya tersamar dan
mempunyai sifat proyektif. Respons individu terhadap stimulus sikap yang berupa
jawaban sesuai atau tidak sesuai itulah yang dapat menjadi indikator sikap
1. Sumber Data
sebuah data. Data penelitian ini diperoleh langsung dari siswi kelas XI SMA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
pernyataan yang diajukan peneliti dalam skala penelitian, baik skala perilaku
Alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini
terdiri atas tiga skala yang disusun sendiri oleh peneliti, yaitu skala perilaku
konsumtif, skala body image, dan skala konformitas. Semua skala yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan model skala Likert yang telah
subjek akan memilih jawaban yang pasti ke arah yang sesuai atau tidak sesuai
sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS).
Penilaian aitem favorable bergerak dari skor 4 (sangat sesuai), skor 3 (sesuai),
skor 2 (tidak sesuai), dan skor 1 (sangat tidak sesuai). Sedangkan penilaian
aitem unfavorable bergerak dari skor 1 (sangat sesuai), skor 2 (sesuai), skor 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
Tabel 1
Tabel Sistem Penilaian Aitem Skala
Aitem Favorable Skor Aitem Unfavorable Skor
Sangat Sesuai (SS) 4 Sangat Sesuai (SS) 1
Sesuai (S) 3 Sesuai (S) 2
Tidak Sesuai (TS) 2 Tidak Sesuai (TS) 3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 Sangat Tidak Sesuai (STS) 4
rasa percaya diri yang tinggi, dan h. membeli lebih dari dua produk sejenis
favorable akan diberi skor tertinggi yaitu 4 dan jawaban sangat tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Tabel 2
Blue Print Skala Perilaku Konsumtif Sebelum Uji-Coba
Aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah %
F UF Aitem
Membeli karena Tertarik pada hadiah yang 17, 39 2, 33 4 6,25 %
ingin mendapatkan ditawarkan
hadiah Menganggap mendapat dua 53, 60 56, 62 4 6,25 %
keuntungan dengan adanya
hadiah
Membeli karena Menyukai kemasan produk 1, 32 24, 50 4 6,25 %
kemasan produk yang unik
menarik Menganggap kemasan produk 54, 61 57, 63 4 6,25 %
yang menarik dapat
menunjang penampilan
Membeli karena Pembelian untuk 18, 52 10, 45 4 6,25 %
penampilan dan meningkatkan penampilan
gengsi Pembelian karena gengsi 27, 48 23, 51 4 6,25 %
Membeli karena Tertarik pada potongan harga 3, 38 26, 47 4 6,25 %
program potongan Menganggap pembelian 16, 44 9, 31 4 6,25 %
harga efektif karena harga yang
murah
Membeli demi Ingin mengikuti orang dengan 4, 29 13, 37 4 6,25 %
menjaga status status sosial lebih tinggi
sosial Ingin menjaga status sosial 55, 59 58, 64 4 6,25 %
Memakai produk Menganggap dapat mengikuti 11, 34 22, 40 4 6,25 %
karena pengaruh atau mirip dengan model iklan
model yang dengan memakai produk yang
mengiklankan sama
produk Memakai produk karena 19, 36 5, 28, 4 6,25 %
model iklan adalah idola
Penilaian bahwa Memiliki kepercayaan diri 12, 43 21, 49 4 6,25 %
membeli produk yang kurang
mahal akan Merasa percaya diri dengan 6, 25 15, 46 4 6,25 %
menimbulkan rasa menggunakan barang mahal
percaya diri tinggi
Membeli lebih dari Membandingkan barang 20, 41 7, 35 4 6,25 %
dua produk sejenis sejenis dengan merek yang
dengan merekberbeda
yang berbeda Menyukai jenis produk 8, 30 14, 42 4 6,25 %
sehingga ingin memiliki
produk lebih dari satu
Jumlah Total 32 32 64 100 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
favorable akan diberi skor tertinggi yaitu 4 dan jawaban sangat tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
Tabel 3
Blue Print Skala Body Image Sebelum Uji-Coba
Aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah %
F UF Aitem
Appearance Merasa penampilan diri 4, 21, 45 15, 39 5 10 %
evaluation menarik
(evaluasi Puas dan nyaman dengan 12, 30 2, 25, 46 5 10 %
penampilan) penampilan diri
Appearance Memperhatikan 18, 38 10, 29, 5 10 %
orientation penampilan 43
(orientasi Berusaha meningkatkan 5, 23 14, 36, 5 10 %
penampilan) dan memperbaiki 41
penampilan
Body area Puas dengan tiap bagian 1, 24 11, 35, 5 10 %
satisfaction tubuh 47
(kepuasan area Puas dengan penampilan 9, 33 20, 40, 5 10 %
tubuh) keseluruhan 49
Overweight Puas dengan berat badan 6, 28 17, 31, 5 10 %
occupation 42
(kecemasan Melakukan usaha untuk 13, 34 3, 26, 44 5 10 %
akan menjaga/ menurunkan berat
kegemukan) badan
Self classified Mengkategorikan berat dan 8, 27 19, 37, 5 10 %
weight tinggi badan seimbang 50
(pengkategorian Merasa ukuran tubuh 16, 32 7, 22, 48 5 10 %
ukuran tubuh) proporsional
Jumlah Total 21 29 50 100%
c. Skala Konformitas
favorable akan diberi skor tertinggi yaitu 4 dan jawaban sangat tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
Tabel 4
Blue Print Skala Konformitas Sebelum Uji-Coba
Aspek Indikator Nomor Aitem Jumlah %
F UF Aitem
Pengaruh Mengikuti keinginan 1, 23, 40 7, 19, 38 6 12,5 %
normatif orang lain agar dapat
diterima
Mengikuti standar 8, 27, 35 15, 22, 6 12,5 %
norma untuk memenuhi 41
harapan orang lain
Menghindari pengucilan 12, 17, 2, 29, 34 6 12,5 %
kelompok karena 39
berbeda
Takut mendapat celaan 11, 31, 14, 21, 6 12,5 %
sosial 47 48
Pengaruh Menerima petunjuk 3, 24, 43 16, 26, 6 12,5 %
informasional orang lain sebagai 44
pedoman perilaku
Menganggap orang lain 13, 30, 4, 20, 36 6 12,5 %
lebih kaya informasi 46
daripada diri sendiri
Kurangnya informasi 6, 18, 37 9, 32, 45 6 12,5 %
Tidak percaya diri pada 10, 28, 5, 25, 42 6 12,5 %
kemampuan pribadi 33
Jumlah Total 24 24 48 100%
Keterangan:
F : Favorable
UF : Unfavorable
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
digunakan harus mampu memberikan data hasil ukur yang sesuai dan tidak
menyesatkan. Tingkat instrumen atau alat ukur yang baik dapat diihat dari ukuran
validitas dan reliabilitas hasil ukur suatu skala. Aitem-aitem alat ukur skala yang
memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi setelah diujicobakan dapat
1. Validitas Skala
mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur, atau ketepatan dan kecermatan
suatu skala dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid atau tidaknya suatu skala
bergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan
Validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan revisi butir pernyataan,
probabilitas di bawah 0,05 akan dianggap gugur dan tidak digunakan dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
2. Reliabilitas
dapat dipercaya akan diketahui apabila skala yang sama digunakan dalam
atau tiga bagian, sehingga setiap belahan berisi aitem-aitem dengan jumlah
Analisis data adalah salah satu kegiatan dalam penelitian yang berguna
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi ganda. Analisis regresi ganda memungkinkan dua variabel prediktor secara
syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi ganda adalah uji asumsi yang
meliputi uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik (Priyatno, 2008), yaitu:
signifikan.
antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model
regresi.
regresi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
Apabila asumsi dasar telah terpenuhi dan terbebas dari asumsi klasik,
dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Persiapan Penelitian
SMA Negeri 3 Surakarta, dan jabatan kepala sekolah diampu oleh Drs.
Februari 1986, SMA Negeri 7 Surakarta pindah ke gedung baru yang diberi
Gedung Baru SMA Negeri 7 Surakarta di jalan Mr. Muhammad Yamin No.
79 Surakarta.
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
1. Visi
Tinggi.
cakap, dan lebih terampil melebihi dari yang lain dalam segala hal
termasuk sikap.
siswa dan warga sekolah yang lain untuk menjadi insan yang lebih dari
yang lain baik dalam prestasi akademik maupun dalam hal prestasi non
2. Misi
sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
rohani.
Gambar 2
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
lain yang berkaitan dengan perijinan dan penyusunan alat ukur yang digunakan
dalam penelitian. Penelitian ini memerlukan tiga alat ukur primer, yaitu skala
perilaku konsumtif, skala body image, dan skala konformitas. Skala perilaku
penelitian, skala body image digunakan untuk mengukur tingkat body image
Diperlukan persiapan yang matang agar ketiga alat ukur tersebut layak
dan siap digunakan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini telah
melalui prosedur validitas alat ukur melalui pengujian validitas isi. Validitas isi
dilakukan dengan melihat kesesuaian antara butir-butir aitem dalam alat ukur
dengan blue print aitem skala yang telah ditentukan sebelumnya. Disamping
itu, validitas isi juga melihat kesesuaian aitem-aitem dengan indikator perilaku
yang hendak diungkap. Validitas isi ini dilakukan secara rasional oleh
kelas yaitu kelas XI IPA 5 dan XI IPS 4 di SMA Negeri 7 Surakarta. Sampel
dengan jumlah siswi 34 orang, dengan rincian 17 siswi kelas XI IPA 5 dan 17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
Uji coba penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 13 Juli 2011.
Pada saat uji coba, siswi kelas XI IPA 5 dan siswi kelas XI IPS 4 digabung
tentang tata cara pengerjaan skala dan mulai membagikan skala penelitian.
Selama pengisian skala oleh subjek, peneliti selalu berada di lokasi penelitian
hingga subjek selesai mengerjakan dan skala terkumpul kembali. Setelah skala
reliabilitas skala.
dan dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur. Validitas
aitem skala perilaku konsumtif, skala body image, dan skala konformitas
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0 untuk
menentukan aitem yang sahih dan gugur. Hasil uji validitas aitem dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
10, 12, 15, 16, 17, 21, 26, 28, 32, 35, 39, 43, 52, 53, 58, 60, dan 61
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
Tabel 5
Distribusi Aitem Sahih dan Gugur Skala Perilaku Konsumtif Setelah Uji-Coba
No Aspek F/ Aitem Sahih Aitem Gugur Total
UF No. Jumlah No. Jumlah
Aitem Aitem Aitem Aitem
1 Membeli karena F - - 17, 39, 4 4
ingin mendapatkan 53, 60
hadiah UF 2, 33, 4 - - 4
56, 62
2 Membeli karena F 1, 54 2 32, 61 2 4
kemasan produk UF 24, 50, 4 - - 4
menarik 57, 63
3 Membeli karena F 18, 27, 3 52 1 4
penampilan dan 48
gengsi UF 23, 45, 3 10 1 4
51
4 Membeli karena F 3, 38, 44 3 16 1 4
program potongan UF 9, 31, 47 3 26 1 4
harga
5 Membeli demi F 4, 29, 4 - - 4
menjaga status 55, 59
sosial UF 13, 37, 3 58 1 4
64
6 Memakai produk F 11, 19, 4 - - 4
karena pengaruh 34, 36
model yang UF 22, 40 - 5, 28 2 4
mengiklankan
produk
7 Penilaian bahwa F 6, 25 2 12, 43 2 4
membeli produk UF 46, 49 2 15, 21 2 4
mahal akan
menimbulkan rasa
percaya diri tinggi
8 Membeli lebih dari F 8, 20, 30, 4 - - 4
dua produk sejenis 41
dengan merek yang UF 14, 42 2 7, 35 2 4
berbeda
Total 45 19 64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
Tabel 6
Hasil Analisis Reliabilitas Skala Perilaku Konsumtif
Reliability Statistics
.909 64
subjek. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson, skala body image yang
untuk dianalisis. Aitem dengan nomor 1, 4, 10, 14, 18, 21, 24, 36, 38, dan
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
Tabel 7
Distribusi Aitem Sahih dan Gugur Skala Body Image Setelah Uji-Coba
No. Aspek F/ Aitem Sahih Aitem Gugur Total
UF No. Jumlah No. Jumlah
Aitem Aitem Aitem Aitem
1 Appearance F 12, 30, 3 4, 21 2 5
evaluation 45
(evaluasi UF 2, 15, 5 - - 5
penampilan) 25, 39,
46
2 Appearance F 5, 23 2 18, 38 2 4
orientation UF 29, 41, 3 10, 14, 3 6
(orientasi 43 36
penampilan)
3 Body area F 9, 33 2 1, 24 2 4
satisfaction UF 11, 20, 6 - - 6
(kepuasan area 35, 40,
tubuh) 47, 49
4 Overweight F 6, 13, 4 - - 4
occupation 28, 34
(kecemasan akan UF 3, 17, 5 42 1 6
kegemukan) 26, 31,
44
5 Self classified F 8, 16, 4 - - 4
weight 27, 32
(pengkategorian UF 7, 19, 6 - - 6
ukuran tubuh) 22, 37,
48, 50
Total 40 10 50
mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,902. Dengan demikian, skala body image
dianggap andal sebagai alat ukur penelitian. Rincian selengkapnya dapat dilihat
Tabel 8
Hasil Analisis Reliabilitas Skala Body Image
Reliability Statistics
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
.902 50
C. Skala Konformitas
untuk dianalisis. Aitem dengan nomor 3, 5,7,9,10, 13, 16, 17, 20, 23, 25,
27, 28, 29, 31, 35, 36, 38, 39, 41, 43, dan 46 dinyatakan gugur. Rincian
Tabel 9
Distribusi Aitem Sahih dan Gugur Skala Konformitas Setelah Uji-Coba
No. Aspek F/ Aitem Sahih Aitem Gugur Total
UF No. Aitem Jumlah No. Aitem Jumlah
Aitem Aitem
1 Pengaruh F 1, 8, 11, 12, 6 17, 23, 27, 6 12
Normatif 40, 47 31, 35, 39
UF 2, 14, 15, 19, 8 7, 29, 38, 4 12
21, 22, 34, 41
48
2 Pengaruh F 6, 18, 24, 30, 6 3, 10, 13, 6 12
Informasional 33, 37 28, 43, 46,
UF 4, 26, 32, 42, 6 5, 9, 16, 20, 6 12
44, 45, 25 36
Total 26 22 48
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
dianggap andal sebagai alat ukur penelitian. Rincian selengkapnya dapat dilihat
Tabel 10
Hasil Analisis Reliabilitas Skala Konformitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.738 48
perilaku konsumtif, skala body image, dan skala konformitas, maka langkah
Aitem yang gugur tidak diikutsertakan dan aitem yang valid disusun dengan
urutan yang baru untuk digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
Susunan aitem setelah uji coba pada skala perilaku konsumtif, skala body
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
Tabel 11
Distribusi Penyusunan Aitem Skala Perilaku Konsumtif untuk Penelitian
No. Aspek Nomor Aitem Jumlah
F UF Aitem
1 Membeli karena ingin 17, 39, 53, 60 2 (2), 33 (22), 4
mendapatkan hadiah 56 (40), 62 (43)
2 Membeli karena kemasan 1 (1), 32, 24 (16), 50 (36), 6
produk menarik 54 (38), 61 57 (41), 63 (44)
3 Membeli karena 18 (11), 27 (18), 10, 45 (31), 6
penampilan dan gengsi 48 (34), 52 23 (15), 51 (37)
4 Membeli karena program 3 (3), 16, 9 (7), 26, 6
potongan harga 38 (26), 44 (30) 31 (21), 47 (33)
5 Membeli demi menjaga 4 (4), 29 (19), 13 (9), 37 (25), 7
status sosial 55 (39), 59 (42) 58, 64 (45)
6 Memakai produk karena 11 (8), 19 (12), 5, 22 (14), 28, 6
pengaruh model yang 34 (23), 36 (24) 40 (27)
mengiklankan produk
7 Penilaian bahwa 6 (5), 12, 15, 21, 4
membeli produk mahal 25 (17), 43 46 (32), 49 (35)
akan menimbulkan rasa
percaya diri tinggi
8 Membeli lebih dari dua 8 (6), 20 (13), 7, 14 (10), 35, 6
produk sejenis dengan 30 (20), 41 (28) 42 (29)
merek yang berbeda
Total 45
Keterangan:
Nomor aitem yang dicetak tebal dan berada di dalam kurung (...) merupakan aitem
yang sahih dan diberi nomor urut baru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
Tabel 12
Distribusi Penyusunan Aitem Skala Body Image untuk Penelitian
Aspek Nomor Aitem Jumlah
F UF Aitem
Appearance evaluation 4, 12 (9), 21, 2 (1), 15 (11), 25 8
(evaluasi penampilan) 30 (23), 45 (35) (18), 39 (30), 46 (36)
Appearance orientation 5 (3), 18, 23 (17), 38 10, 14, 29 (22), 5
(orientasi penampilan) 36, 41 (32), 43 (33)
Body area satisfaction 1, 9 (7), 24, 11 (8), 20 (15), 35 8
(kepuasan area tubuh) 33 (26) (28), 40 (31), 47
(37), 49 (39)
Overweight occupation 6 (4), 13 (10), 3 (2), 17 (13), 26 9
(kecemasan akan 28 (21), 34 (27) (19), 31 (24), 42, 44
kegemukan) (34)
Self classified weight 8 (6), 16 (12), 7 (5), 19 (14), 10
(pengkategorian ukuran 27 (20), 32 (25) 22 (16), 37 (29),
tubuh) 48 (38), 50 (40)
Total 40
Keterangan:
Nomor aitem yang dicetak tebal dan berada di dalam kurung (...) merupakan aitem
yang sahih dan diberi nomor urut baru.
Tabel 13
Distribusi Penyusunan Aitem Skala Konformitas untuk Penelitian
Aspek Nomor Aitem Jumlah
F UF Aitem
Pengaruh 1 (1), 8 (5), 11 (6), 12 (7), 2 (2), 7, 14 (8), 15 (9), 14
normatif 17, 23, 27, 31, 35, 39, 19 (11), 21 (12),
40 (21), 47 (25) 22 (13), 29, 34 (19), 38,
41, 48 (26)
Pengaruh 3, 6 (4), 10, 13, 18 (10), 4 (3), 5, 9, 16, 20, 25, 26 12
informasional 24 (14), 28, 30 (16), (15), 32 (17), 36,
33 (18), 37 (20), 43, 46 42 (22), 44 (23), 45 (24)
Total 26
Keterangan:
Nomor aitem yang dicetak tebal dan berada di dalam kurung (...) merupakan aitem
yang sahih dan diberi nomor urut baru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
B. Pelaksanaan Penelitian
Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah total populasi 166 orang.
sehingga didapatkan lima kelas dengan jumlah siswi 78 orang, dengan rincian
sebagai berikut:
2. Pengumpulan Data
terdiri atas 45 aitem, skala body image yang terdiri atas 40 aitem, dan skala
dilakukan lima kali dengan menyesuaikan waktu jam mata pelajaran pada
masing-masing kelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
membantu, peneliti menjelaskan tentang tata cara pengerjaan skala dan mulai
selalu berada di lokasi penelitian hingga subjek selesai mengerjakan dan skala
3. Pelaksanaan Skoring
skor pada hasil pengisian skala perilaku konsumtif, skala body image, dan
skala konformitas untuk keperluan analisis data. Pemberian skor pada skala
perilaku konsumtif, skala body image, dan skala konformitas dilakukan dengan
menjumlahkan skor aitem yang didapat dari hasil pengisian skala. Skor untuk
Skor dari aitem favorable adalah 4 untuk pilihan jawaban sangat sesuai
(SS), 3 untuk pilihan jawaban sesuai (S), 2 untuk jawaban tidak sesuai (TS),
dan 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Sedangkan skor pada aitem
(SS), 2 untuk pilihan jawaban sesuai (S), 3 untuk jawaban tidak sesuai (TS),
dan 4 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Total skor setiap skala yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92
C. Analisis Data
A. Uji Asumsi
data penelitian harus dilakukan uji asumsi terlebih dahulu yang meliputi uji
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0. Berikut
a. Uji Normalitas
berarti mempunyai sebaran yang normal pula, yang berarti data dianggap
seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93
Tabel 14
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Body Image .098 78 .064 .972 78 .088
*
Konformitas .084 78 .200 .975 78 .132
*
Perilaku .057 78 .200 .982 78 .361
Konsumtif
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
nilai signifikansi untuk perilaku konsumtif sebesar 0,200; untuk body image
untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
b. Uji Linearitas
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
linear. Pengujian pada taraf signifikansi 0,05 mempunyai arti bahwa dua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94
Tabel 15
Hasil Uji Linearitas Body Image dengan Perilaku Konsumtif
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Perilaku Between (Combined) 7573.081 37 204.678 2.301 .005
Konsumtif Groups Linearity 1318.297 1 1318.297 14.818 .000
* Body Deviation from 6254.783 36 173.744 1.953 .020
Image Linearity
Within Groups 3558.714 40 88.968
Total 11131.795 77
Tabel 16
Hasil Uji Linearitas Konformitas dengan Perilaku Konsumtif
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Perilaku Between (Combined) 5869.767 25 234.791 2.320 .005
Konsumtif * Groups Linearity 1680.024 1 1680.024 16.602 .000
Konformitas Deviation from 4189.744 24 174.573 1.725 .051
Linearity
Within Groups 5262.027 52 101.193
Total 11131.795 77
Linearity sebesar 0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95
c. Uji Autokorelasi
ini menggunakan teknik uji Durbin Watson. Apabila nilai DW lebih besar
dari dL dan tidak melebihi dari 4-dL, maka tidak terdapat autokorelasi.
Selain itu, apabila nilai DW terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol
diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi (Priyatno, 2008). Hasil uji
Tabel 17
Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
a
1 .450 .203 .181 10.879 1.744
a. Predictors: (Constant), Konformitas, Body Image
b. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif
1,744, sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data
1,5801 dan dU sebesar 1,5535. Nilai DW lebih besar dari dL dan tidak
melebihi dari 4-dL, selain itu, nilai DW juga terletak antara dU dan 4-dU,
maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. Untuk lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
96
autocorrelation autocorrelation
0 dL dU 4-dU 4-dL
1,744
(nilai hitung Durbin Watson)
Gambar 3
Uji Autokorelasi
d. Uji Multikolinearitas
korelasi antar variabel prediktor pada model regresi. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel prediktor. Jika nilai
Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance
tidak kurang dari 0,10, maka model dapat dikatakan terbebas dari
Tabel 18
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
(VIF) kedua variabel prediktor, yaitu body image dan konformitas adalah
1,126 lebih kecil dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,10,
antarvariabel independen.
e. Uji Heteroskedastisitas
tabel berikut:
Tabel 19
Hasil Uji Heteroskedastisitas Lnei2 dengan LnX1
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.253 72.969 -.017 .986
LnX1 15.188 15.903 .109 .955 .343 1.000 1.000
a. Dependent Variable:
Lnei2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98
Tabel 20
Hasil Uji Heteroskedastisitas Lnei2 dengan LnX2
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 16.631 112.137 .148 .882
Lnx2 12.134 26.275 .053 .462 .646 1.000 1.000
a. Dependent Variable:
Lnei2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai T hitung adalah 0,955 dan
diterima, artinya pengujian antara Lnei2 dengan LnX1 dan Lnei2 dengan
B. Uji Hipotesis
dengan variabel kriterium. Hasil analisis regresi linear antara variabel prediktor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
Tabel 21
Hasil Analisis Regresi Ganda
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .450 .203 .181 10.879
a. Predictors: (Constant), Konformitas, Body Image
b. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil korelasi antara body image dan
ini menunjukkan bahwa terjadi korelasi yang signifikan yang sedang antara
(R2) sebesar 0,203. Hal ini menunjukkan bahwa body image dan konformitas
Tabel 22
Hasil Uji F-Test
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2255.090 2 1127.545 9.527 .000
Residual 8876.705 75 118.356
Total 11131.795 77
a. Predictors: (Constant), Konformitas, Body Image
b. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif
Berdasarkan tabel hasil uji F di atas, hasil uji simultan p=0,000 yang
berarti signifikan (p<0,05), dan F Hitung 9,527> F Tabel 3,12 pada tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
signifikansi 5%, sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel body image dan
prediktor, yakni body image dan konformitas, dengan variabel kriterium, yakni
perilaku konsumtif, dilakukan uji korelasi parsial. Hasilnya tampak pada tabel
berikut:
Tabel 23
Hasil Analisis Korelasi Parsial antara Body Image dan Perilaku Konsumtif
Correlations
Control Variables Perilaku Konsumtif Body Image
Konformitas Perilaku Correlation 1.000 -.247
Konsumtif Significance (2-tailed) . .031
df 0 75
Body Image Correlation -.247 1.000
Significance (2-tailed) .031 .
df 75 0
dengan variabel perilaku konsumtif diperoleh hasil R sebesar -0,247. Hasil ini
menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif rendah yang signifikan dan dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101
Tabel 24
Hasil Analisis Korelasi Parsial antara Konformitas dan Perilaku Konsumtif
Correlations
Control Variables PerilakuKonsumtif Konformitas
Body Perilaku Correlation 1.000 .309
Image Konsumtif Significance (2-tailed) . .006
df 0 75
Konformitas Correlation .309 1.000
Significance (2-tailed) .006 .
df 75 0
dengan variabel perilaku konsumtif diperoleh hasil R sebesar 0,309. Hasil ini
menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif rendah yang signifikan dan dapat
C. Analisis Deskriptif
dan perilaku konsumtif individu. Gambaran umum tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 25
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Perilaku Konsumtif 104.28 12.024 78
Body Image 98.97 12.402 78
Konformitas 71.54 5.817 78
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
adalah 104,28; nilai rata-rata body image adalah 98,97; dan nilai rata-rata
konformitas adalah 71,54. Standar deviasi atau simpangan baku untuk perilaku
konsumtif 12,024; untuk body image 12,402; untuk konformitas 5,817. Ini
mengandung pengertian bahwa nilai sebaran data body image lebih luas
Tabel 26
Kriteria Kategorisasi Subjek Penelitian
Variabel Kategorisasi Norma Jumlah Subjek %
Perilaku Rendah X < 92,3 10 12,82%
Konsumtif Sedang 92,3 ≤ X ≤ 116,3 57 73,07%
Tinggi 116,3 < X 11 14,1%
Body Image Rendah X < 86,6 11 14,1%
Sedang 86,6 ≤ X ≤ 111,4 55 70,51%
Tinggi 111,4 < X 12 15,38%
Konformitas Rendah X < 65,7 7 8,97%
Sedang 65,7 ≤ X ≤ 77,4 61 78,2%
Tinggi 77,4 < X 10 12,82%
body image terhadap perilaku konsumtif sebesar 40,97% dan sumbangan relatif
11,958%.
D. Pembahasan
yang signifikan antara body image dan konformitas dengan perilaku konsumtif.
Analisis data penelitian menghasilkan nilai korelasi (R) sebesar 0,450, yang
berarti terdapat korelasi yang sedang dan signifikan antara body image dan
konsumtif.
perilaku konsumtif individu. Individu dengan body image yang negatif yang
berarti tidak puas terhadap tubuh dan penampilan fisiknya, didukung dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104
oleh variabel lain yang tidak diuji secara empiris dalam penelitian ini. Variabel
lain yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif, antara lain tipe kepribadian,
Individu dengan tindakan tidak rasional dan kompulsif selalu merasa belum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105
Remaja yang sedang berada dalam masa peralihan dari masa kanak-kanak
dengan suasana hidup penuh ketergantungan pada orang tua menuju masa dewasa
yang bebas, mandiri dan matang (Santrock, 2003). Remaja berusaha menampilkan
jati diri yang terbaik termasuk penampilan fisik. Perhatian yang besar terhadap
diri sendiri merupakan minat yang kuat pada remaja putri (Hurlock, 2006).
Menurut Cash dan Pruzinsky (2002), perasaan tidak puas terhadap tubuh
dan cara pandang individu terhadap berat badannya berhubungan dengan body
Hubungan negatif yang signifikan dan rendah antara body image dan
Berdasarkan pada hasil tersebut, maka jelaslah bahwa body image dapat
menengah atas. Individu yang memiliki body image positif akan cenderung
psikologis tertentu yang dimiliki oleh remaja yaitu tingkat konformitas terhadap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
kelompok sebaya. Masa remaja merupakan tahapan peralihan antara masa anak-
anak dengan masa dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan baik dalam
aspek fisik, sosial, dan psikologis. Perubahan tersebut sebagai upaya menemukan
jati diri atau identitas diri. Mereka ingin kehadirannya diakui sebagai bagian dari
komunitas remaja secara umum dan secara khusus bagian dari kelompok sebaya
perilaku remaja untuk menganut pada norma kelompok acuan, menerima ide, atau
teman sebaya merupakan sesuatu hal yang umum dalam kehidupan remaja
(Hurlock, 2006). Dapat dilihat pada hampir tiap sisi kehidupan remaja seperti
pilihan atas pakaian yang dipakai, musik yang didengar, bahasa, dan nilai-nilai
yang ada. Bila remaja membeli barang hanya untuk memperoleh pengakuan dari
orang lain tanpa pertimbangan yang rasional, maka dapat menyebabkan remaja
Hubungan positif yang signifikan yang rendah antara body image dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107
sosialnya, dalam hal ini kelompok teman sebaya, daripada gambaran atau persepsi
remaja terhadap dirinya sendiri. Penyesuaian diri remaja putri, khususnya siswi
menengah atas, agar dapat diterima oleh kelompok teman sebayanya dapat lebih
tubuhnya sendiri.
yang signifikan antara body image dan konformitas dengan perilaku konsumtif,
jumlah subjek masih berada dalam lingkup yang kecil, perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut dengan jumlah subjek yang lebih banyak dan ruang lingkup yang
lebih luas, juga dapat dilakukan dengan menggunakan atau menambah variabel-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Kesimpulan
konsumtif. Hal ini menunjukkan bahwa body image dan konformitas dapat
2. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara body image dengan perilaku
individu tersebut.
individu tersebut.
B. Saran
Para siswi sekolah menengah atas yang sedang berada pada masa
remaja, di mana terjadi pertumbuhan fisik yang pesat perlu mengetahui dan
image yang positif. Siswi sekolah menengah atas juga perlu untuk memilih
commit to user
108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109
membentuk pola pikir anak dalam mengkonsumsi barang atau jasa, dengan
membeli barang atau jasa berdasarkan kebutuhan dan bukan karena keinginan
semata.
3. Bagi guru
positif, dan konformitas yang sesuai dengan kelompok teman sebayanya. guna
topik yang sama, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi
dan bahan acuan dalam penelitian. Mengingat hasil sumbangan variabel body
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110
image dan konformitas yang sebesar 20,3% dan masih banyak faktor lain yang
konsumtif yang lain yang seperti budaya, keluarga, tipe kepribadian, dan lokus
kontrol.
studi banding antara kelompok remaja putri dengan kelompok remaja putra.
data, agar hasil yang didapat lebih mendalam dan sempurna, karena tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Pradana S. 2008. Membentuk Body Image Positif. Majalah Psikologi Plus.
Vol. II No. 12, Juni 2008, 61-66.
Atkinson, Rita L., Atkinson, Richard C., Smith, Edward E., dan Bem, Darly J.
2002. Pengantar Psikologi. Jilid 1. Edisi Kesebelas. Alih Bahasa Widjaja
Kusuma. Batam: Interaksara.
Baron, A. Robert dan Byrne, Donn. 2003. Psikologi Sosial. Jilid 1. Alih Bahasa
Ratna Djuwita, dkk. Jakarta: Erlangga.
111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112
Engel, James F., Blackwell, Roger D., dan Miniard, Paul W. 2008. Perilaku
Konsumen. Jilid 1. Alih Bahasa F.X. Budiyanto. Tangerang: Binarupa
Aksara.
Indria, Karina dan Nindyati, Ayu D. 2007. Kajian Konformitas dan Kreativitas
Affective Remaja. Jurnal Provitae. Vol. 3 No.1, 85-104.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin L. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Alih
Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: P.T. Indeks.
Lury, Celia. 1998. Budaya Konsumen. Alih Bahasa Hasti T. Champion. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Monks, F.J., Knoers, A.M., dan Haditono, Siti R. 2004. Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Jogjakarta: Gadjah Mada University
Press.
Myers, David G. 2002. Social Psychology. Seventh Edition. New York: McGraw-
Hill.
commit to user
112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
Oswalt, Sara B. dan Wyatt, Tammy J. 2007. Mirror, Mirror, Help Me Like My
Body: Examining a Body Image Media Campaign. Californian Journal of
Health Promotion. Vol. 5, Issue 2, 135-147.
Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS: Untuk Analisis Data dan Uji
Statistik. Jogjakarta: MediaKom.
Rahardjo, Wahyu dan Silalahi, Betty Y. 2007. Perilaku Konsumtif pada Pria
Metroseksual serta Pendekatan dan Strategi yang Digunakan untuk
Mempengaruhinya. Jurnal PESAT. Vol. 2, ISSN: 1858-2559, 33-37.
Sears, David O., Freedman, Jonathan L., Peplau., dan Letitia, Anne. 2006.
Psikologi Sosial. Jilid 2. Edisi Kelima. Alih Bahasa Michael Adryanto.
Jakarta: Erlangga.
Solomon, Michael R. 2007. Consumer Behavior: Buying, Having, and Being. 7th
Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
commit to user
113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114
Sousa, Pedro M.. 2008. Body Image and Obesity in Adolescence: A Comparative
Study of Social Demographic, Psychological, and Behavioral Aspect. The
Spanish Journal of Psychology. Vol. 11 No. 2, 551-563.
Suprapto, Maria H. dan Aditomo, Anindito. 2007. Aku dan Dia, Cantik Mana?
Perbandingan Sosial, Body Dissatisfaction dan Objektivikasi Diri. Anima
Indonesian Psychological Journal. Vol. 22 No. 2, 188-193.
commit to user
114