PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
s
DosenPembimbing
MOTTO
Don’t Explain,
Your Friend don’t need it, Your enemies won’t believe it
(Paulo Coelho)
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Keluargaku tercinta, untuk Pak Sigit dan Buk Sum-ku yang terhebad,
Diriku sendiri
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah saya
VI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
This research aims at knowing whether or not there is a connection between body image and
conformity with the consumptive behavior among teenager. A suggested hypothesis is that there is a
negative connection between body image and conformity on the consumptive behavior among
teenager. Those, as the subject of the research, are 60 students -both male and female- of SMA Negri 1
Kalasan. As for data collection, it uses the tools namely Body Image scale which uses 59 items with
coefficient reliability up to 0,959 and also for the conformity on the consumptive behavior uses 28
items with such reliability up to 0,888. This research applies correlative analysis to find out the
connection between body image and conformity on the consumptive behavior among the students of
SMA Negri 1 Kalasan. It resulted from the analysis that p value = 0.000 (p < 0.05) and r value = -
0.796. It means that the hypothesis is accepted and proved. This research find out that there is a
negative connection between body image and conformity on the consumptive behavior among
teenager.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di intemet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari sayamaupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :9 Desember 2014
IX
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan
penyertaan-Nya sehingga skripsi dengan judul “Hubungan Body Image dan
Konformitas dalam perilaku Konsumtif pada Remaja” ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Selama menulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak
dukungan dan partisipasi dari banyak pihak untuk membantu penyelesaian skripsi ini.
Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Bapa yang Maha Kuasa yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, dan
kesabaran selama proses pengerjaan skripsi dari awal hingga akhir.
2. Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.S,. selaku Ibu penyemangat dan Dosen
Pembimbing Skripsi yang dengan sabar telah bersedia meluangkan waktu untuk
membimbing, memberi masukan dan ide-ide, kritik maupun saran, dan dukungan
dalam proses pengerjaan skripsi sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
3. Prof. Dr. Agustinus Supratiknya selaku dosen yang pernah menjadi dosen
pembimbing skripsi dan juga dosen pengampu mata kuliah seminar yang telah
banyak memberikan masukan dan pelajaran mengenai teknik penulisan skripsi
yang baik.
4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Ibu Agnes Indar Etikawati, M. Psi.,selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan selama penulis menjalankan studi.
6. Semua Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan ilmu dan pengetahuan serta seluruh staf dan karyawan atas
pemberian fasilitas dan pelayanan selama ini.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Tercintaku; Bapak dan Ibu Sigit Sunarto. Terima kasih atas segala dukungannya
baik moral maupun materi. Terima kasih juga atas doa, kasih sayang, perhatian,
dan kesabaran yang luar biasa sehingga penulis bisa meyelesaikan skripsi ini.
8. Adikku tersayang Sita dan Bidha yang selalu menjadi acuan untuk bisa
membahagiakan mereka.
9. Yang terkasih, Siti Fatimah S.E, ibunda Kemuning dan Benjamin, atas segala
cinta, perhatian, waktu, kasih sayang, motivasi serta selalu memarahi untuk
segera menyelesaikan skripsi.
10. Teman-teman penyebar kuisoner, Sita, Sekar, Tina, Nurul, dan teman-teman
sudah membantu mencari subjek penelitian.
11. Para Leader Om Bowo, Om Didik, Tante Rina, Mas Aris dan Mas Unyink.
Trimakasih sudah memberi contoh dan menjadi pembimbingan dalam dunia kerja
yang sesungguhnya.
12. Teman-teman seperjuangan; Andy, Mathews, dan Frans, atas ajaran nakalnya
serta teman sekelas Amanda, Kris, Titin, Jesika, Puji, Ricky, Patrik, Ichot, Ucil,
Fajar dan semuanya. Trimkasih atas motivasi dan ejekannya.
13. Rekan kerja dari CV. E-solution, Fortuin Net, Jejak & Jelajah Indonesia. Terima
kasih atas kesempatan berdinamika bersama dan wawasan yang tak terbatas ini.
14. Sahabat-sahabatku SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, Seno & Chandra, serta sahabat
SMA Negri 1 Jogonalan, Wahyu, Gayuh & Olin, yang tidak akan pernah
terlekang waktu.
15. Komunitas MIB Yogyakarta, Custom Art Indonesia, Mudika St.Joseph,
Wingchun Brotherhood, Backpacker Yogyakarta dan RW 5, Futsal ceria dan
sehat, DPP Geneng-Gendeng, serta GGModel Fotography. Pengalaman
berorganisasi ini akan sangat membantu.
16. Teman kos Panjang Rudi yang setia hunting film dan Bu Bini selaku pengelola
kos Panjang yang selalu membantu jika dibutuhkan serta temen kos 172c mbak
Anna, Nenek, dan Ara yang selalu jadi bahan ejekan.
17. Semua adek-adekan yang tidak boleh disebutkan satupun.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas segala
partisipasi dan dukungannya.
Dengan rendah hati penulis menyadari batrwa slripsi ini masih jauh dari kata
sempumaOleh sebab itu, segala lffitik dan sar:rn sangat diharapkan untuk
memperbaiki skripsi ini agar menjadi lebih baik.Akhir kat4 semoga tugas ak*rir ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.Terima kasih.
xlt
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
A. Latarbelakang... ........... I
B. Tujuan Masalah.. ........ 7
C. DasarTeori. ..........7
D. Hipotesis Penelitian. ............ 8
BAB 2 LANDASAN TEORI... 9
xilt
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
G. MetodeAnalisisData. ........ 48
c. Validitas ... 51
xtv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAN
BAB 5 KESIMPULAN .........68
A. Kesimpulan.. 68
B. Saran. ....68
DAFTAR PUSTAKA ..........70
LAMPIRAN .......... 73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAX'TAR TABEL
xvt
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAT'TARLAMPIRAN
xvI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat terjadi pada awal abad ke-20, hal ini dapat terlihat dari pasar global
yang gencar dalam memasarkan produk dan jasanya melalui berbagai media
sehingga masyarakat secara tidak langsung diajak untuk hidup mewah dan
berlebihan yang pada akhirnya akan berujung pada perilaku konsumtif. Perilaku
perekonomian dan globalisasi saat ini menjadi faktor perubahan dalam perilaku
juga di dukung dengan menjamurnya mall, tempat hiburan atau sekedar tempat
untuk nongkrong pada era modern sekarang ini menjadi sebuah gaya hidup
sangat dominan. Hal ini dikarenakan secara psikologis, remaja masih berada
dalam proses pembentukan jati diri. Remaja terkesan senang dengan perilaku
yang berbau konsumtif dan hedonis. Mereka senang mengeluarkan uang demi
mereka membutuhkan fungsi dari produk tersebut namun juga hanya untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
tersebut.
fenomena remaja saat ini. Perilaku konsumtif remaja diduga terkait karakteristik
Remaja akan berusaha kuat untuk mengikuti tekanan dalam kelompoknya sebagai
usaha untuk sama dengan norma dan kebiasaan yang dianut dalam kelompok
(Santrock, 2003). Upaya-upaya yang telah dilakukan para remaja untuk selalu
demi pengakuan kelompok bahwa dia adalah bagian dari kelompok yang tidak
bisa terpisahkan. Oleh sebab itu konformitas akan memberikan pengaruh pada
dan tingkah laku yang sudah berlaku disekitarnya (Levianti, 2008). Menurut
Baron dan Byrne (2005), konformitas adalah sebuah bentuk pengaruh sosial,
dimana individu mengubah sikap dan tingkahlakunya agar sesuai dengan norma
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
sosial. Remaja akan menganut norma kelompok acuan, menerima ide, atau aturan-
tergantung dari kelompok yang akan dijadikan teman oleh individu, efek positif
juga. Sebaliknya kalau kelompok yang dijadikan teman oleh individu ini memiliki
negatif juga.
Konformitas muncul ketika individu meniru sikap atau tingkah laku orang
lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan oleh mereka
(Santrock, 2003). Tekanan untuk mengikuti teman sebaya menjadi sangat kuat
pada masa remaja untuk dapat diterima dalam kelompok. tekanan-tekanan untuk
takut tidak diterima menjadi bagian dari kelompok apabila ia tidak sama dengan
utama untuk mencari hiburan. Salah satu alasannya, mereka ingin menunjukkan
diri bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang ada dalam kelompoknya. Jadi
Menurut Sarwono (2002), pada dasarnya tidaklah mudah bagi remaja untuk
tuntutan yang harus dapat dipenuhi oleh setiap remaja yang ingin bergabung.
dalam kehidupan remaja seperti pilihan aktivitas sekolah atau sosial yang diikuti,
penampilan, bahasa yang digunakan, sikap serta nilai-nilai yang dianut. Termasuk
berusaha membentuk tubuh yang ideal dengan bersolek dan merawat tubuh yang
sesuai dengan nilai kelompoknya. Para remaja cenderung mengikuti nilai dan
prima di mata teman sebayanya agar dapat diterima. Sejak dahulu hingga saat ini,
tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penampilan merupakan salah satu hal yang
sering kali mendapat perhatian khususnya bagi remaja (Hurlock, 2006). Perhatian
ini ditunjukan dengan perilaku membeli barang-barang yang dapat merawat dan
meningkatkan body image mereka. Begitu memasuki usia remaja, seorang anak
punya kesadaran untuk memiliki tubuh yang ideal sehigga di mata teman
konformitas dikalangan remaja adalah body image. Dalam memperoleh jati diri,
remaja berusaha membentuk citra atau image tentang dirinya dan upaya ini
menampilkan diri secara fisik. Hal tersebut membuat mereka sensitif terhadap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
body image sehingga mendorong mereka melakukan berbagai upaya agar body
imagenya sesuai dengan norma dan nilai yang ada di komunitas sosial mereka
(Aryani,2006). Ketika seseorang memiliki body image yang positif, mereka akan
percaya diri, sehingga mereka tidak menganggap bahwa norma dan nilai yang ada
pada kelompok sebagai tekanan dan sebaliknya remaja yang memiliki body image
yang negative akan mengganggap dirinya rendah dan tidak percaya diri, sehingga
norma dan nilai yang ada ada kelompok akan dianggap sebagai acuan yang wajib
Body image adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk,
fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara
individu (Keliat, 1992). Cara individu memandang diri mempunyai dampak yang
menerima dan mengukur bagian tubuh akan memberi rasa aman, sehingga
terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri (Keliat, 1992).
dengan penilaian orang lain, dan seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan
tentang bentuk tubuh yang baik, kulit yang mulus, wajah yang cantik, dan
beberapa istilah yang terkait tampilan fisik, sementara yang lain mencakup pula
penilaian tentang fungsi tubuh, gerakan tubuh, koordinasi tubuh, dan sebagainya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
dengan penampilan fisiknya. Mereka biasanya kurang puas dengan berat badan
daya tarik wanita yang dilihat di berbagai media yang memamerkan tubuh yang
langsing. Oleh sebab itu remaja cenderung ikut-ikutan dengan apa saja agar dapat
mencapai citra tubuh yang diharapkan, karena kesempurnaan dari citra tubuh pada
Perhatian terhadap tubuh yang ideal dan penampilan fisik yang menarik
Pada usia remaja seseorang akan berusaha diterima dalam kelompok usia teman
Penyesuaian pribadi dalam remaja merupakan hal yang sangat penting. Hal ini
tempat remaja belajar untuk hidup dengan orang lain yang bukan merupakan
anggota keluarganya.
hubungan yang signifikan antara body image dan konformitas dengan perilaku
konsumtif pada siswi SMA. Sejalan dengan penelitian Andriany (2011) yang
pada siswi SMK. Sementara hasil yang tidak berbeda ditunjukan dalam penelitian
Supratikno (2012) bahwasanya terdapat hubungan antara self image dan perilaku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
signifikan antara body image dengan penyesuaian diri sosial pada remaja.
fokuskan pada perilaku konsumtif di usia remaja. Selain itu variabel yang
diatas maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara body image dengan
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara Body image dan
C. Tujuan Penelitian
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris
hubungan antara body image dan konformitas dalam perilaku konsumtif pada
Remaja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
2. Manfaat praktis
b. Bagi Remaja,
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Body image
Istilah body image atau citra raga pertama kali diperkenalkan oleh seorang
neurolog dan psikiater bernama Paul Schilder pada tahun 1920. Rombe (2014)
maka body image yang dimiliki negatif. Pentingnya body image yang dimiliki
oleh remaja tidak lepas dari perhatian mereka melalui pengaruh-pengaruh media
lewat sarana iklan di tv, majalah hingga internet yang memperlihatkan body image
yang ideal.
Pruzinsky & Cash, (dalam Andea, 2010) menjelaskan bahwa body image
adalah evaluasi dan penilaian individu terhadap raganya. Body image secara
subyektif dan terbuka memiliki konsep pada perubahan dari pengaruh sosial.
dipengaruhi oleh sosial dan budaya dimana seseorang tinggal. Oleh karena itu jika
penampilan yang dimiliki tidak sesuai dengan norma sosial yang ada maka akan
bagaimana kita mengevaluasi tubuh kita sendiri. Jersild (dalam Hargiani, 2008)
lingkungan serta pengalaman fisik yang dialami seseorang. Body image tidak
dapat diturunkan tetapi dipelajari dalam lingkungan keluarga atau teman sebaya
Menurut Rombe (2014) body image merupakan suatu sikap atau perasaan
puas dan tidak puas yang dimiliki oleh seseorang atau suatu individu tertentu
terhadap tubuhnya sehingga dapat melahirkan suatu penilaian yang positif atau
negatif pada dirinya. Body image mengarahkan pada gambaran mental setiap
individu terhadap tubuh dan bentuk tubuhnya. Pengertian body image yang
dipahami secara mendalam ini telah melibatkan unsur perasaan individu mengenai
gambaran mental, perasaan, dan persepsi individu yang berkaitan dengan ukuaran
tubuh, bentuk tubuh, dan berap tubuh yang mengarah pada kepuasan penampilan
fisiknya. Evaluasi terhadap ukuran tubuh seseorang, berat ataupun aspek tubuh
image adalah gambaran atau evaluasi seseorang tentang tingkat kepuasan terhadap
penampilan tubuhnya baik itu secara keseluruhan atau per bagian. Evaluasi atau
sikap tentang body image yang dimiliki seseorang secara subjektif terhadap
tubuhnya tersebut bisa berupa perasaan suka, puas atau positif yang ditunjukkan
dengan penerimaan terhadap tubuhnya atau bisa berupa perasaan tidak suka, tidak
puas, atau negatif seseorang terhadap atribut-atribut fisik pada tubuhnya seperti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
ukuran tubuh, berat badan, dan bentuk tubuh. Body image memiliki sifat yang
subyektif, oleh karena itu sangatlah relatif untuk melihat apakah seseorang merasa
konsep tubuh ideal, dan persepsi individu tentang penampilan dan kemampuan
1. Media massa
2. Keluarga
Menurut teori Sosial Learning, orang tua merupakan model yang penting
3. Hubungan Interpersonal
diri dengan orang lain dan feedback yang diterima ini mempengaruhi
penampilan fisik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
bagaimana keadaan dirinya sendiri di saat orang lain memiliki penilaian yang
Aspek-aspek body image menurut Cash & Pruzinsky (dalam Putri, 2002)
adalah:
wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh
bentuk tubuh. Memiliki bentuk tubuh yang terbaik tentu akan mudah
konformitas.
kegemukan ini, maka remaja akan merasa tidak percaya diri yang
Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa aspek body image yaitu
dan persepsi tubuh. Body image akan lebih diperhatikan dari seseorang untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
memperhatikan dan memandang sikap dari dirinya sendiri. Hal ini turut
1. Pengertian Konformitas
kelompok. Remaja akan tunduk pada tekanan kelompok meskipun tidak ada
permintaan langsung untuk mengikuti apa yang telah diperbuat dalam kelompok.
Hal ini dapat terlihat dari kecenderungan remaja untuk selalu menyamakan
maupun cemoohan.
konformitas adalah salah satu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok teman
sebaya terhadap anggotanya namun memiliki pengaruh yang kuat dan dapat
kelompok tersebut.
Konformitas muncul ketika individu meniru sikap atau tingkah laku orang
lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan oleh mereka
(Santrock, 2003). Remaja akan tunduk pada tekanan kelompok meskipun tidak
ada permintaan langsung untuk mengikuti apa yang telah diperbuat dalam
kelompok secara nyata atau hanya imajinasi. Hal ini dapat terlihat dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Sedangkan pendapat yang sama dijelaskan oleh Baron dan Byrne (2005) yang
menganut pada norma kelompok acuan, menerima idea tau aturan-aturan yang
adalah perubahan sikap, perilaku atau kepercayaan seseorang individu agar sesuai
dengan norma kelompok atau norma sosial sebagai akibat dari tekanan
kelompoknya.
Menurut Baron dan Bryne (2005) terdapat beberapa faktor yang memengaruhi
1. Kohesivitas
2. Ukuran kelompok
sebagian besar orang lakukan pada situasi tertentu. Norma ini akan
memengaruhi tingkah laku kita dengan cara memberi tahu kita mengenai
apa yang umumnya dianggap efektif atau bersifat adaptif dari situasi
dalam menentapkan apa yang harusnya dilakukan dan tingkah laku apa
Konformitas adalah sebuah kelompok acuan dapat terlihat dengan adanya ciri-
1. Kekompakan
2. Kesepakatan
pendapat kelompok.
3. Ketaatan
niat atau keinginan melakukan transaksi membeli, bukan karena faktor kebutuhan
sebagai tindakan membeli barang bukan untuk mencukupi kebutuhan tetapi untuk
menjadikan kelompok usia remaja sebagai salah satu pangsa potensial untuk
remaja untuk melakukan konsumsi tiada batas, tidak jarang remaja lebih
keinginan daripada kebutuhan. Remaja tidak lagi membeli barang hanya semata-
mata untuk membeli dan mencoba produk, walau sebenarnya tidak terlalu
karakteristik remaja yang labil, spesifik, dan mudah dipengaruhi membuat mereka
mendorong muncul berbagai gejala membeli yang tidak wajar. Tindakan yang
pakaian, dan tempat tinggal. Pada umumnya, manusia akan memenuhi kebutuhan
individu tidak lagi dilihat dari fungsinya yaitu untuk mencukupi kebutuhan tetapi
keinginan sesaatnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
gaya hidup dan kartu kredit. Perilaku konsumtif terjadi karena masyarakat
karena pembelian barang yang dilakukan oleh remaja bukan lagi untuk memenuhi
kebutuhan semata, tetapi juga keinginan untuk meniru orang lain, mencoba
produk baru atau untuk menampilkan diri secara fisik agar memperoleh
perilaku konsumtif.
a. Kebudayaan
dipasar sosial.
b. Kelas sosial
c. Kelompok referensi
d. Keluarga
2. Faktor internal
diri tinggi.
belajar.
konsumtif yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
diri.
atau kegunaannya).
dan memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Dengan
mengiklankan.
percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu dapat menumbuhkan rasa
percaya diri
mudah bagi remaja bagi remaja untuk mengikatkan diri pada suatu kelompok
karena setiap kelompok memiliki tuntutan yang harus dapat dipenuhi oleh setiap
seperti pilihan terhadap aktifitas sosial, penampilan, bahasa, nilai yang dianut dan
konsumtif pada remaja ditandai dengan adanya keinginan untuk dapat mengikuti
mode yang beredar, ikut-ikutan teman, ingin nampak berbeda dari orang lainnya
dan cenderung tidak pernah puas dengan apa ang sudah dimiliki (Tambunan,
2001). Remaja lebih cenderung untuk mengkonsumsi barang tanpa melihat segi
manfaat dan kebutuhannya saat ini. Remaja pada umumnya melakukan tindakan
pembelian yang berlebihan hanya untuk meniru orang lain dan bukan untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya. Hal ini dilakukan karena remaja ingin dianggap
anggota kelompok acuan dan menolak menjadi tampak beda. Ketika pendapat
dipengaruhi oleh sikap anggota kelompok, maka banyak remaja merasa perlu
Dari berbagai hal yang telah diuraikan sebelumnya dapat dikatakan bahwa
remaja berharap menjadi anggota kelompok acuan dan menolak menjadi tampak
keyakinannya untuk sesuai dengan orang lain (Myers dalam Levianti, 2008).
cenderung untuk menyamakan tingkah laku, hobi, gaya hidup, penampilan agar
tidak berbeda dengan rekan-rekannya dan dapat diterima sebagai bagian dari
kelompoknya.
perubahan sikap, perilaku atau kepercayaan seorang individu agar sesuai dengan
norma kelompok atau norma sosial dalam bentuk membeli atau mengkonsumsi
membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan yang bukan
kepuasan fisik dan dorongan untuk memuaskan hasrat kesenangan sebagai akibat
Konsumtif adalah usaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan atau yang
diharapkan kelompok dalam bentuk membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa
a. Kekompakan
semakin tinggi pula. Hal ini dapat dilihat dari semakin besar kesetiaan mereka,
maka akan semakin kompak remaja tersebut dalam membeli produk karena
konformitas terhadap model yang mengiklankan, serta mencoba lebih dari dua
b. Kesepakatan
sudah bulat akan mendapatkan tekanan yang kuat sehingga remaja harus loyal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
kelompoknya.
c. Ketaatan
tinggi maka konformitasnya akan tinggi juga. Ketaatan yang tinggi dalam
cenderung berkonform dalam berperilaku konsumtif. Hal ini terlihat pada saat
Konsumtif
adalah salah satu pasar yang potensial, karena pola konsumsi terbentuk pada usia
remaja. Di samping itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-
ikutan teman sebaya, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan
tanpa mementingkan kegunaan dan manfaat dari suatu barang hanya akan
kaitannya dengan kelompok sosial, dalam hal ini yang termasuk ke dalam
perilaku konsumtif. Remaja akan berusaha kuat untuk mengikuti kebiasaan dalam
kelompoknya sebagai usaha untuk dapat diterima dalam kelompok tersebut. Pada
masa remaja, tekanan untuk mengikuti kelompok acuan menjadi sangat kuat, hal
ini dikarenakan remaja ingin diterima dalam kelompok tersebut. Hal tersebut juga
barang dan jasa yang digunakan dalam kelompoknya. Upaya-upaya yang telah
dilakukan para remaja untuk selalu konform dengan kelompok ternyata justru
membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan tetapi hanya keinginan untuk
bahwa dia adalah bagian dari kelompok yang tidak bisa terpisahkan. Oleh sebab
perilaku konsumtif.
individu agas sesuai dengan norma kelompok atau norma sosial sebagai akibat
dari tekanan kelompoknya. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
orang lain yang sebaya itu menyebabkan remaja berusaha untuk mengukuti
berbagai atribut yang sedang tren. Sensitifitas remaja terhadap gambaran diri
secara fisik tersebut sehingga mendorong mereka melakukan berbagai upaya agar
tampilan fisiknya sesuai dengan komunitas sosial mereka. Remaja akan lebih
dengan orang lain yang ada di lingkungannya. Dari perbandingan sosial tersebut
remaja akan menemukan remaja lain yang lebih menarik bentuk tubuhnya
Penampilan yang menarik akan membawa remaja pada penilaian yang baik
sosial. Salah satu cara untuk mendapatkan penerimaan soial dari kelompok teman
apabila berkaitan dengan masalah sosial sehari-hari, seperti fashion, hoby maupun
Menurut Sarwono (2002), pada dasarnya tidaklah mudah bagi remaja untuk
tuntutan yang harus dapat dipenuhi oleh setiap remaja yang ingin bergabung.
dalam kehidupan remaja seperti pilihan aktivitas sekolah atau sosial yang diikuti,
penampilan, bahasa yang digunakan, sikap serta nilai-nilai yang dianut. Termasuk
berusaha membentuk tubuh yang ideal dengan bersolek dan merawat tubuh yang
sesuai dengan nilai kelompoknya. Para remaja cenderung mengikuti nilai dan
prima di mata teman sebayanya agar dapat diterima. Sejak dahulu hingga saat ini,
tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penampilan merupakan salah satu hal yang
sering kali mendapat perhatian khusunya bagi remaja (Hurlock, 2006). Perhatian
ini ditunjukan dengan perilaku membeli barang-barang yang dapat merawat dan
meningkatkan body image mereka. Begitu memasuki usia remaja, seorang anak
punya kesadaran untuk memiliki tubuh yang ideal sehigga di mata teman
konformitas dikalangan remaja adalah body image. Dalam memperoleh jati diri,
remaja berusaha membentuk citra atau image tentang dirinya dan upaya ini
menampilkan diri secara fisik. Hal tersebut membuat mereka sensitif terhadap
body image sehingga mendorong mereka melakukan berbagai upaya agar body
imagenya sesuai dengan norma dan nilai yang ada di komunitas sosial mereka
(Aryani,2006). Ketika seseorang memiliki body image yang positif, mereka akan
percaya diri, sehingga mereka tidak menganggap bahwa norma dan nilai yang ada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
pada kelompok sebagai tekanan dan sebaliknya remaja yang memiliki body image
yang negative akan mengganggap dirinya rendah dan tidak percaya diri, sehingga
norma dan nilai yang ada ada kelompok akan dianggap sebagai acuan yang wajib
Cash & Pruzinky (dalam Perdani, 2009) menyatakan bahwa body image
bentuk tubuhnya, perasaan ini bisa positif dan negatif. Pengertian body image
yang dipahami secara mendalam ini telah melibatkan unsur perasaan individu
mengenai tubuhnya yang terbentuk dari pikiran individu itu sendiri, yang
merupakan bagian dari citra diri dan dasar dari representasi diri. Remaja yang
tidak puas dengan penampilan fisiknya akan memiliki minat yang tinggi terhadap
body image mereka,agar sesuai dengan standart atau ideal yang mereka lihat di
menarik. Remaja akan membandingkan body image yang ia miliki dengan body
Dari berbagai hal yang telah diuraikan tersebut dapat dikatakan bahwa
remaja yang kurang puas terhadap tubuhnya atau memiliki body image yang
akibat dari kurang percaya dirinya terhadap tubuh sehingga mengganggap norma
dan nilai pada kelompok sebagai tekanan yang wajib untuk dilakukan, untuk itu
D. Hipotesis
yaitu ada hubungan negatif antara body image dengan konformitas dalam perilaku
konsumtif pada remaja. Semakin positif body image, maka akan semakin negatif
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
memilih jenis penelitian ini karena penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
perhatian dalam suatu penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
C. SUBJEK PENELITIAN
tahun, mengikuti rentang usia remaja menurut Santrock (2003), bahwa remaja
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
digunakan peneliti adalah pelajar kelas 10-12. Peneliti mengambil sampel pada
siswa-siswi kelas 10 hingga 12 karena mayoritas usia siswa pada kelas 10 hingga
purposive sampling agar subjek yang diperoleh sesuai dengan karakteristik yang
ditetapkan peneliti yakni remaja pertengahan dengan rentan usia 15-18 tahun.
Populasi penelitian ini adalah remaja SMA Negri 1 Kalasan. Pengambilan sampel
dilakukan di kantin pada saat jam istirahat. Dalam penelitan ini sampel subjek
D. DEFINISI OPERASIONAL
atau kepercayaan seorang individu agar sesuai dengan norma kelompok atau
fisik dan dorongan untuk memuaskan hasrat kesenangan sebagai akibat dari
dan ketaatan, sedangkan dalam perilaku konsumtif terdapat 8 aspek yakni aspek
kemasannya menarik, aspek Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan
gengsi, aspek Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
atau kegunaannya), aspek Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status,
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, dan aspek Mencoba lebih
dari dua produk sejenis (merek berbeda). Pada aspek konformitas terdapat
menjaga penampilan diri dan gengsi sama dengan aspek Membeli produk atas
pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya), aspek Membeli
produk hanya sekedar menjaga simbol status, dan aspek Munculnya penilaian
bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri
yang tinggi. Atas dasar itu peneliti hanya menggunakan 5 aspek perilaku
konsumtif.
Semakin tinggi skor yang didapat pada skala konformitas dalam perilaku
2. Body image
kepuasan terhadap penampilan tubuhnya baik itu secara keseluruhan atau per
bagian. Evaluasi ini berupa pemikiran, perasaan, dan perilaku seseorang terhadap
ukuran tubuh, berat dan aspek tubuh lainnya yang mengarah pada penampilan
fisik yang dapat berupa penilaian positif atau negatif. Body image akan diukur
(Pratiknyo, 2008) terdiri dari evaluasi penampilan, kepuasan area tubuh orientasi,
Semakin tinggi skor yang diperoleh pada skala body image maka
indikator dari variabel-variabel yang digunakan. Skala yang akan diukur adalah
skala konformitas dalam perilaku konsumtif dan skala body image. Adapun
bentuk skala mengacu pada model skala Likert, dimana masing-masing item
jawaban yang disediakan, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),
Tabel 1
Skor Berdasarkan Kategori Jawaban
Jawaban Pernyataan
Favorable Unfavorable
Setuju (S) 3 3
1. Pengukuran Konformitas
terdiri dari 14 aitem fovurable dan 14 aitem unfovorable. Skala yang disusun
oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada aspek Konformitas dalam Perilaku
a. Kekompakan
konsumtif pada remaja. Hal ini dapat dilihat dari semakin besar kesetiaan
b. Kesepakatan
c. Ketaatan
Hal ini terlihat pada saat remaja rela membeli produk karena iming-iming
Tabel 2
Blueprint Perilaku Konsumtif
Perilaku Konsumtif Favorable Unfavorable
teman saya
K menarik
E
K
O Membeli produk Saya setia dengan keputusan Saya tidak akan
M karena menjaga
teman teman-teman untuk mengikuti teman untuk
P penampilan diri dan
A gengsi membeli produk yang dapat membeli produk yang
K
A membuat saya percaya diri. membuat saya tampil
N
menarik.
Membeli produk Saya kompak dengan teman- Saya tidak mengikuti apa
karena konformitas
teman untuk menggunakan yang idola saya pakai
terhadap model yang
mengiklankan, barang yang dipakai dengan seperti yang dilakukan
fungsi sama
kemasannya lucu.
sepakati.
beda merk.
Membeli produk Saya rela membeli barang agar Saya pikir membeli
karena iming-iming
mendapat kupon hadiah sama barang berlabel diskon
hadiah
seperti anggota kelompok. besar hanya karena
sudah ditetapkan
bodoh.
Membeli produk Saya rela membeli barang Saya tidak akan setuju
karena kemasannya
dengan bungkus menarik agar dengan kesepakatan
menarik,
K diterima dikelompok saya untuk membeli barang
E
T hanya karena
A
A bungkusnya menarik.
T
A
N Membeli produk Saya rela membeli barang Saya tidak akan pernah
karena menjaga
mahal untuk mempertahankan mengikuti teman-teman
penampilan diri dan
gengsi gengsi agar terlihat sepadan saya untuk membeli
idola.
dari dua produk teman untuk membeli produk berbeda merk dengan
sejenis.
dengan merk berbeda. fungsi sama seperti yang
teman-teman lakukan
Skala Body image bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan Body image.
Skala Body image terdiri dari 30 aitem fovurable dan 29 aitem unfovorable.
wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh
bentuk tubuh. Memiliki bentuk tubuh yang terbaik tentu akan mudah
konformitas.
kegemukan ini, maka remaja akan merasa tidak percaya diri yang
Tabel 3
Blueprint Konformitas dalam Perilaku Konsumtif
Favorable Unfavorable
Saya puas dengan tampilan fisik saya. saya merasa tidak nyaman ketika
orang melihat penampilan saya
Saya bangga ketika berkaca melihat diri Saya minder ketika melihat kaca.
saya yang keren.
Saya merasa percaya diri ketika bepergian Saya merasa rendah diri ketika
berkumpul dengan teman-teman
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
Saya selalu memikirkan apa yang orang Saya tidak peduli apa yang
katakan tentang penampilan saya dikatakan teman-teman tentang
penampilan saya
Saya teliti dalam menggunakan baju agar Saya tidak peduli dengan baju yang
menunjang penampilan saya pakai meskipun itu menunjang
penampilan
saya senang degan penampilan saya saat Saya tidak senang dengan
ini penampilan saya saat ini
Tubuh saya lebih bagus daripada teman- Teman-teman saya memiliki tubuh
teman saya yang lebih keren daripada saya
Kepuasan area tubuh Hidung saya lebih bagus daripada hidung Hidung saya pesek
teman saya.
Saya puas dengan bentuk kaki saya Kaki saya leter O/X
Perut saya rata dan tanpa lemak Perut saya terlalu buncit
Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh Saya kurang nyaman dengan bentuk
saya bentuk tubuh
Saya suka dengan warna kulit saya Warna kulit saya terlalu gelap
Saya merasa puas dengan tinggi badan Saya merasa kurang tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
Saya tidak pernah makan malam karna Saya sering makan malam meskipun
takut gemuk membuat saya gendut
Saya sering mengurangi porsi makan agar Saya tidak punya masalah dengan
berat saya tidak naik berat badan saya
Saya ingin sedikit lebih kurus Saya tidak takut makan karna porsi
berlebih
Ketakutan menjadi Saya menolak makanan yang Saya tidak pernah takut makan
menyebabkan saya gedut berlemak walaupun saya tau akan
gemuk membuat saya gendut.
Saya akan melakukan diet ketat untuk Saya tidak pernah berfikir untuk
menurunkan berat badan makan nasi merah hanya untuk diet.
Saya bingung ketika berat saya naik Saya tidak takut jika berat badan
saya naik
Saya mengatur pola makan saya Saya tidak pernah mengatur pola
makan saya
Saya merasa berat badan saya jauh dari Berat badan saya ideal
ukuran normal
Saya membatasi jumlah makanan yang Saya pikir diet itu hanya untuk orang
saya makan dalam sehari. yang kurang kerjaan.
Ukuran tubuh saya sudah cukup seimbang Saya terlalu kurus/gendut dibanding
dengan teman-teman saya.
Persepsi ukuran Berat badan saya berada dalam kategori Saya merasa terlalu kurus/gendut
normal
tubuh
Saya termasuk anak yang kerdil/kurang Tinggi badan saya seimbang dengan
tinggi teman-teman saya
ini dapat digambarkan keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Oleh karena itu, dalam setiap penelitian diperlukan suatu alat ukut yang valid dan
reliabel.
mana suatu alat ukur benar-benar megukur apa yang perlu diukur. Validitas
dari alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dinyatakan valid apabila benar-
benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang variabel yang hendak
yaitu dengan cara membandingkan antara isi item dengan indikator yang telah
image oleh orang yang dianggap berkompten. Hal ini dilakukan untuk
isi objek yang hendak diukur dan tidak keluar dari indikator yang telah
2. Seleksi Item
versi 15 for windows. Kriteria pemilihan item yang sahih yaitu berdasarkan
korelasi item-total dengan batasan rix ≥ 0,30. Akan tetapi, peneliti mengambil
kebijakan dengan batasan rix ≥ 0,25. Hal ini dikarenakan banyaknya item yang
gugur sehingga nantinya banyak item yang tidak terwakili. Item yang berada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat
Analisis statistik adalah cara yang digunakan dalam menganalisis data dari
tepat dan teliti apabila diolah dengan menggunakan teknik analisis yang sesuai
dengan sifat data yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam
menggunakan program SPSS Statistical Package for Sosial for Windows Release
16.00.
1. Uji Normalitas
bebas dan variabel tergantung penelitian tersebut bersifat normal atau tidak.
versi 16 for windows dapat dilakukan dengan melihat niai sig. apabila nilai sig
2. Uji Linearitas
variabel penelitian membentuk garis linear atau tidak. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan program test for linearity pada SPSS versi 16 for
windows. Kriteria pengujian nilai p untuk test for linearity p < 0,05 maka
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dilakukan untuk menguji korelasi antara dua variabel penelitian
dengan asumsi bahwa korelasi itu bersifat linear dengan menggunakan teknik
korelasi product moment dari Karl Pearson. Penggunaan korelasi ini bertujuan
BAB IV
1. Orientasi Kancah
Subyek penelitian ini adalah remaja di SMA Negeri Kalasan yang berusia
2. Persiapan
a. Persiapan Administrasi
izin untuk persetujuan kedua belah pihak terhadap terlaksananya penelitian. Surat
berusia antara 16-19 tahun di SMA Negri 1 Kalasan kelas 10 hingga kelas 12.
digunakan di diujicobakan terlebih dahulu. Alat ukur yang akan digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari dua buah skala, yaitu (1) skala konformitas dalam
perilaku konsumtif, dan (2) skala body image. Tujuan uji coba alat ukur ini adalah
sendiri mengacu pada aspek - aspek dari teori Sears (1994) yakni
2) Skala body image, yang digunakan pada penelitian ini untuk mengungkap
tingkat body image yang dimiliki oleh remaja. Skala body image yang
akan digunakan adalah mengacu pada aspek - aspek dari teori Sumartono
terhadap ukuran tubuh. Pada skala body image terdapat 66 item dengan
c. Validitas
professional judgement, yaitu dengan cara membandingkan antara isi item dengan
konsumtif dan body image oleh orang yang dianggap berkompten. Hal ini
keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur dan tidak keluar dari indikator
yang telah ditentukan. Uji validitas ini dilakukan melalui konsultasi dengan dosen
pembimbing.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
Gantiwarno Klaten. Tujuan dari diujicobakannya alat ukur ini adalah untuk
analisis dan seleksi item, selanjutnya hasil uji coba alat ukur ini akan digunakan
a. Distribusi Item
dari 15 aitem fovurable dan 15 aitem unfovorable. Skala yang disusun oleh
Tabel 4.
Distribusi item skala konformitas dalam perilaku konsumtif sebelum uji coba :
Perilaku Konsumtif Nomer item Jumlah
Fav Unfav
K
E Membeli produk karena kemasannya menarik, 14 16 2
S
E
P Membeli produk karena menjaga penampilan diri 18 28 2
A dan gengsi
K
A Membeli produk karena konformitas terhadap 19 4 2
T
A model yang mengiklankan,
N Membeli produk karena mencoba lebih dari dua 10 27 2
produk sejenis.
Membeli produk karena iming-iming hadiah 15 21 2
K
E Membeli produk karena kemasannya menarik, 6 12 2
T
A
A Membeli produk karena menjaga penampilan diri 24 5 2
T dan gengsi
A
N Membeli produk karena konformitas terhadap 22 11 2
model yang mengiklankan,
Membeli produk karena mencoba lebih dari dua 23 26 2
produk sejenis.
Total 30
2. Skala Body image bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan Body image.
Skala Body image terdiri dari 30 aitem fovurable dan 29 aitem unfovorable.
pedoman oleh peneliti untuk pengukuran dari body image. Indikatorbody image
tersebut adalah:
Tabel 5
Distribusi item skala body image sebelum dilakukan uji coba :
Aspek Nomer Item Total
Favourable Unfavourable
Evaluasi 1,4,7,10,11,14, 2,3,12,21,23,29 24
ukuran tubuh
Total 33 33 66
b. Analisis Item
dalam penelitian. Parameter yang paling penting dalam analisis item adalah daya
diskriminasi item, yaitu sejauh mana item mampu membedakan antara individu
atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur.
Indeks daya diskriminasi item juga merupakan indikator keselarasan atau korelasi
antara fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan. Analisis item pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi
15. Kriteria pemilihan item yang sahih yaitu berdasarkan korelasi item-total
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
dengan batasan rix ≥ 0,30. Akan tetapi, peneliti mengambil kebijakan dengan
batasan rix ≥ 0,25. Hal ini dikarenakan banyaknya item yang gugur sehingga
nantinya banyak item yang tidak terwakili. Item yang berada dibawah 0,25 dapat
dinyatakan gugur
Dari hasil analisis item diperoleh hasil 28 item dari total 30 item skala
baik dan hanya 59 item yang memiliki daya deskriminasi yang baik dari 66 item
Dari hasil pengujian didapatkan sebanyak 2 item yang gugur dari 30 total item
Tabel 4
Distribusi item skala konformitas dalam perilaku konsumtif setelah uji coba :
Perilaku Konsumtif Nomer item Jumlah
Fav Unfav
K
Membeli produk karena kemasannya menarik, 20 Gugur 1
E
K
O
M
Membeli produk karena menjaga penampilan diri 13 15 2
P dan gengsi
A
K Membeli produk karena konformitas terhadap 8 2 2
A
model yang mengiklankan,
N
Membeli produk karena mencoba lebih dari dua Gugur 17 1
produk sejenis.
Membeli produk karena iming-iming hadiah 3 9 2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
K
E Membeli produk karena kemasannya menarik, 6 12 2
T
A
A Membeli produk karena menjaga penampilan diri 24 5 2
T dan gengsi
A
N Membeli produk karena konformitas terhadap 22 11 2
model yang mengiklankan,
Membeli produk karena mencoba lebih dari dua 23 26 2
produk sejenis.
Total 28
Pada skala body image, sebanyak 7 aitem yang gugur dari 66 item, item yang
Tabel 5
Distribusi item skala body image setelah dilakukan uji coba :
Aspek Nomer Item Total
Favourable Unfavourable
17,18,30,40,57 31,35,36,41,50
39,45,56 37,51
ukuran tubuh
Total 30 29 59
c. Uji Reliabilitas
Hasil dari Item yang sahih dari skala konformitas dalam perilaku
teknik reliabilitas pada SPSS 16 for windows, sehingga diperoleh skor alpha
sebesar 0,888. Sedangkan item yang sahih dari skala body image sebanyak 59
beberapa waktu yaitu tanggal 19 Oktober 2014. Skala terdiri dari dua macam,
yaitu skala konformitas dalam perilaku konsumtif dan skala body image. Subjek
yang digunakan sebagai subjek penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 16
cara menjawab skala. Data dalam skala sengaja peneliti tidak mencatumkan
identitas subjek, hal ini dimaksudkan untuk melindungi privasi dan kerahasian
subyek.
Tabel 6.
Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase
1 15 tahun 9 15.0%
2 16 tahun 29 48.3%
3 17 tahun 16 26.7%
4 18 tahun 6 10%
Total 60 100
telah mengisi angket penelitian ini terdiri dari 60 subjek, dengan rentang umur
antara 15 tahun sampai dengan 19 tahun. Mayoritas siswa berusia 16 tahun yaitu
sebesar 48,3%.
Tabel. 7
Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
1 Laki-Laki 20 33.33%
2 Perempuan 40 66.67%
Total 60 100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
telah mengisi angket penelitian ini terdiri dari 60 subjek, mayoritas siswa adalah
5. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dulu dilakukan uji asumsi dengan
menggunakan uji linearitas dan uji normalitas.Uji asumsi meliputi uji normalitas
dan uji linearitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebaran skor
pada variabel penelitan mengikuti distribusi kurve normal atau tidak. Uji linearitas
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linier antara body image
a. Uji Normalitas
sebaran dari skor jawaban subjek normal atau tidak. Pengujian normalitas
test
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Tabel 8.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Konformitas dalam
Perilaku Konsumtif Body image
N 60 60
a
Normal Parameters Mean 81.3000 132.9167
Std. Deviation 10.25158 13.50743
Most Extreme Differences Absolute .173 .169
Positive .173 .099
Negatif -.099 -.169
Kolmogorov-Smirnov Z 1.338 1.310
Asymp. Sig. (2-tailed) .056 .065
a. Test distribution is Normal.
Standar yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data
adalah jika p > 0.05 maka sebaran dinyatakan normal, namun jika p < 0.05
konformitas dalam perilaku konsumtif p = 0.056 (p > 0.05), dan data body
b. Uji Linearitas
Tabel. 9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Deviation from
1167.225 32 36.476 .862 .659
Linearity
Total 6200.600 59
0,000 (p < 0,05), sedangkan nilai deviation from linierity p = 0,659 (p >
0,05). Karena nilai p<0,05 pada uji Linierity dan p>0,05 pada deviation from
dan body image dapat digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian yang
deviasi standar empirik. Dari data tersebut dapat digunakan sebagai dasar
Tabel. 10
Deskripsi Konformitas dalam perilaku konsumtif dan Body image
Data Teoritik Data Empirik
N
Variabel Aitem Min Max Mean SD Min Max Mean SD
Konformitas dalam
perilaku konsumtif 28 28 112 70 14 66 106 81.30 10.25
dalam perilaku konsumtif sebesar 81,30 lebih tinggi dari rerata teoritik sebesar
empiris pada skala ini lebih besar dari pada mean teoritisnya. Hal ini menunjukan
cenderung tinggi. Sedangkan rerata empirik body image sebesar 132,93 lebih
cenderung rendah.
3. Uji Hipotesis
negatif antara body image dengan konformitas dalam perilaku konsumtif pada
remaja, semakin tinggi body image yang dimiliki oleh remaja, maka konformitas
Table 11.
Hasil Uji Hipotesis
Correlations
Konformitas
dalam Perilaku
Konsumtif Body image
**
Konformitas dalam Perilaku Pearson Correlation 1 -.796
Konsumtif
Sig. (1-tailed) .000
N 60 60
**
Body image Pearson Correlation -.796 1
N 60 60
0.000 (p < 0.05) dan R² = 0.634. Besarnya nilai r = -0.796 menunjukkan adanya
terhadap konformitas dalam perilaku konsumtif sebesar 63,4%. Hasil analisis data
peneliti diterima.
E. Pembahasan
132,93 dan mean teoritisnya 148. Hasil ini menunjukan bahwa mean empiris lebih
kecil dari pada mean teroritis yang berarti rata-rata remaja SMA Negri 1 Kalasan
memiliki body image yang cenderung rendah. Hal ini dikarenakan subjek
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
penelitian kurang puas dengan kondisi tubuhnya. Cash & Pruzinsky, (2002)
adalah wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh
bagian tengah (pinggang, perut), tampilan otot, berat, tinggi, dan penampilan
2010) yang menjelaskan hanya 28% remaha laki-laki dan 15% remaja perempuan
merasa puas terhadap seluruh bagian tubuh. Perasaan tidak menarik dan adanya
merasa memiliki body image yang rendah. Di sini terlihat bahwa subjek dengan
body image yang rendah akan melihat tubuhnya kurang menarik bagi diri sendiri
maupun orang lain. Gencarnya media massa (Cash & Pruzinsky, 2002)
memberikan gambaran tentang body image yang sempurna milik public figure
perilaku konsumtif didapatkan bahwa mean empiris 81,30 dan mean teoritis 70.
Hal ini menunjukan bahwa mean empiris lebih besar daripada mean teoritis yang
remaja di SMA Negri 1 Kalasan cenderung tinggi. Hal ini dikarenakan subjek
yang diteliti adalah remaja. Pada fase remaja, seseorang akan berusaha diterima
dikelompok teman sebaya. Menurut Baron dan Byrne (2003), konformitas adalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
keinginan kelompok dan membuat individu melakukan sesuatu yang berada diluar
terhadap kelompok teman sebaya ternyata merupakan suatu hal yang paling
banyak terjadi pada fase remaja. Banyak remaja bersedia melakukan berbagai
terpisahkan dari kelompok tersebut. Keinginan yang kuat untuk melepaskan diri
dari keterikatan dengan orang tua membuat remaja mencari dukungan sosial
melalui teman sebaya termasuk dalam cara remaja tersebut mengkonsumsi barang
terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kedua variabel. Nilai koefisien
korelasi r = -0,798 dengan p = 0,000 (p < 0,05) menunjukkan arah hubungan dari
kedua variabel tersebut negatif, di mana semakin rendah body image maka
semakin tinggi konformitas dalam perilaku konsumtif remaja. Hal ini dikarenakan
remaja SMA Negri 1 Kalasan memiliki body image yang rendah, sehingga mereka
Body image yang rendah pada siswa akan mendorong remaja untuk berperilaku
mereka merasa khawatir bahwa kondisi ini tidak dapat diterima oleh temaan-
temannya, dan hal inipun akan mendorong mereka untuk berperilaku konsumtif
yang tinggi.
Hasil penelitian ini berarti sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan
bahwa ada hubungan negatif antara konformitas dalam perilaku konsumtif dan
body image. Upaya meningkatkan citra atau image diri pada remaja ini
berusaha berpenampilan menarik dengan bersolek dan merawat tubuh yang sesuai
remaja seperti pilihan aktivitas sekolah atau sosial yang diikuti, penampilan,
bahasa yang digunakan, sikap serta nilai-nilai yang dianut. Konformitas pada
tubuh sedemikian rupa yang dilakukan juga oleh anggota kelompok lainnnya. Hal
ini dilakukan agar selalu dapat diterima oleh kelompoknya serta mendapat
dijelaskan oleh body iamge. Artinya kontribusi body image pada remaja dalam
36,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Dengan demikian body image cukup besar
Negri 1 Kalasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
BAB V
A. Kesimpulan
konsumtif. Hal ini berarti semakin rendah body image yang dimiliki oleh remaja,
konformitas dalam perilaku konsumtif 63,7% dapat dijelaskan oleh body image.
Artinya kontribusi body image pada remaja dalam menentukan konformitas dalam
perilaku konsumtif sangat tinggi dan sisanya 36,3% dipengaruhi oleh faktor
B. Saran
berikut :
memandang kelebihan dari segi penampilan fisik saja, karena selain faktor fisik
satu kelompok besar, misalnya komunitas motor, tim basket atau tim futsal,
komunitas musik rock/metal, komunitas pecinta grup band atau penyanyi dan
lain-lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
Daftar Pustaka
Andea, Raisa.(2010). Hubungan Antara Body image dan Perilaku Diet Pada
Remaja. Skripsi. (Diterbitkan). Sumatra Utara : Universitas Sumatra Utara
Arthur, S.R dan Emily, S.R. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Baron, A. Robert dan Byrne, Donn. (2003). Psikologi Sosial. Jilid 1. Alih bahasa
Ratna Djuwita, dkk. Jakarta: Erlangga.
Hargiani, Irene Mahastiwi. 2008. Hubungan Antara Body image dengan Harga
Diri yang dimiliki oleh remaja putrid smu nergri 1 Jatinom Klaten. Skripsi
(Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Shohibullana, Imam Hoyri (2014). Kontrol Diri dan Perilaku Konsumtif Pada
Siswa SMA. Jurnal Psikologi. Vol. 02, No. 01. 2014
Perdana, Arie Wisnu. 2012. Hubungan Body image dengan Penyesuaian Diri
Sosial Pada Remaja. Skripsi.(TIdak Diterbitkan). Salatiga : Fakultas
Psikologi Universitas Satya Wacana.
Perdani, Diana Putri. (2009). Kepuasan Body image Pada Mahasiswa Yang
Menggunakan Body Piercing. Jurnal Psikologi. Vol.7. No.1
Raharjo, W. & Silalahi Y.B. (2007). Perilaku kondumtif pada pria metrosesual
serta pendekatan dan strategi yang digunakan untuk memperngaruhinya.
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 02, B33-
B37
Rombe, Sufrihana. 2014. Hubungan Body image dan Kepercayaan Diri dengan
Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri di SMA Negri 5 Samarinda. Jurnal
Psikologi : vol.2 no.1 : 76-91
Rudd, N.A. & Lennon S.J. (2000). Citra Tubuh dan Appearance : Management
Behaviors in College Women. Clothing and Textiles Reserch .Journal ;
(18), 152-162
Sebayang, Jessica (2011). Hubungan Antara Body image dan Koformitas dengan
Perilaku Konsumtif pada Siswi kelas XI SMA Negri 7 Surakarta. Thesis.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
Sears, D.O., Feedman, J.L., & Peplau, L.A. 1994. Psikologi Sosial. Jilid 2 Edisi
Kelima (terjemahan Michael Adryanto). Jakarta: Erlangga
Zebua, A.S., dan Nurdjayadi, R.D. 2001. Hubungan antara Konformitas dan
Konsep Diri dengan Perilaku konsumtif pada remaja putri. Phronesis. Vol.3
no.6 72-82 Jakarta : Universitas Tarumanegara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
LAMPIRAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
Disusun Oleh :
089114109
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
DATA IDENTITAS
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Petunjuk Pengisian
Pilihlah dan tentukanlah jawaban ana yang paling sesuai dengan
diri teman-teman-teman yang sebenarnya pada setiap pernyataan.
Usahakan semua pernyataan terjawab dengan cara memberikan tanda
silang (x) pada salah satu dari empat (4) alternatif jawaban di bawah
ini :
SS : apabila teman-teman Sangat Setuju dengan pernyataan
tersebut
S : apabila teman-teman Setuju dengan pernyataan tersebut
TS : apabila teman-teman Tidak Setuju dengan pernyataan
tersebut
STS : apabila teman-teman Sangat Tidak Setuju dengan
pernyataan tersebt
Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan
diri teman-teman sendiri. Tidak ada jawaban yang benar ataupun
salah karena jawaban ini mencerminkan diri teman-teman sendiri.
Berikut contoh menjawab Pertanyaan
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya tidak akan membeli barang
jika tidak diperlukan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya tidak membeli barang dengan tulisan
berhadiah walaupun itu dilakukan oleh teman-
teman saya
2 Saya tidak mengikuti apa yang idola saya pakai
seperti yang dilakukan teman-teman saya
3 Saya setuju dengan usul teman-teman untuk
membeli produk dengan diskon tinggi.
4 Saya tidak pernah membeli produk yang menjadi
trend artis favorit seperti yang sudah kelompok
kami sepakati.
5 Saya tidak akan pernah mengikuti teman-teman
saya untuk membeli barang yang harganya mahal
demi gengsi.
6 Saya rela membeli barang dengan bungkus
menarik agar diterima dikelompok saya
7 Saya ingin seperti teman-teman yang membeli
produk berlabel beli 2 dapat satu
8 Saya kompak dengan teman-teman untuk
menggunakan barang yang dipakai dengan tokoh
idola.
9 Saya tidak setuju pendapat teman-teman untuk
membeli barang karna diskon besar.
10 Saya setuju dengan teman-teman untuk membeli 2
barang dengan merk berbeda namun satu
kegunaan.
11 Saya tidak ingin seperti teman-teman yang
berperilaku konsumtif untuk mengikuti artis idola.
12 Saya tidak akan setuju dengan kesepakatan untuk
membeli barang hanya karena bungkusnya
menarik
13 Saya setia dengan keputusan teman teman-teman
untuk membeli produk yang dapat membuat saya
percaya diri
14 Saya sepakat untuk mengkonsumsi produk yang
kemasanya disukai teman-teman saya.
15 Saya rela membeli barang agar mendapat kupon
hadiah sama seperti anggota kelompok.
16 Saya tidak sependapat dengan teman-teman untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya bangga ketika berkaca melihat diri saya yang
keren
2 Saya tidak pernah mengharapkan pujian dari orang
lain tentang penampilan saya
No Pernyataan STS TS S SS
3 Saya tidak sering bercermin
4 Saya suka dengan obrolan tentang penampilan
remaja saat ini
5 Ppantat saya terlalu besar
6 Saya tidak pernah makan malam karna takut
gemuk
7 Tubuh saya lebih bagus daripada teman-teman
saya
8 Saya kurang nyaman dengan bentuk bentuk tubuh
9 Hidung saya pesek
10 Saya puas dengan tampilan fisik saya.
11 Saya teliti dalam menggunakan baju agar
menunjang penampilan
12 Saya tidak senang dengan penampilan saya saat ini
13 Wajah saya ganteng/cantik
14 Saya kurang percaya diri dengan penampilan saya
15 Berat badan saya ideal
16 Saya sering makan malam meskipun membuat
saya gendut
17 Saya selalu memikirkan apa yang orang katakan
tentang penampilan saya
18 Saya senang degan penampilan saya saat ini
19 Saya memiliki pantat yang indah
20 Saya merasa nyaman dengan bentuk tubuh saya
21 Teman-teman saya memiliki tubuh yang lebih
keren daripada saya
22 Perut saya rata dan tanpa lemak
23 Saya tidak peduli apa yang dikatakan teman-teman
tentang penampilan saya
24 Saya memiliki ukuran payudara yang terlalu kecil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
Reliability
N %
Cases Valid 60 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.884 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
bt1 81.5000 124.186 .462 .880
bt2 81.3333 130.158 .108 .887
bt3 81.4333 122.690 .481 .879
bt4 81.6333 123.795 .435 .880
bt5 81.8333 125.870 .293 .884
bt6 81.8667 121.236 .590 .877
bt7 81.5333 127.575 .328 .882
bt8 81.9000 118.973 .671 .875
bt9 81.3667 125.084 .467 .880
bt10 81.8167 125.305 .358 .882
bt11 81.8500 125.452 .285 .884
bt12 81.7667 125.334 .303 .884
bt13 81.5000 121.847 .511 .879
bt14 81.2500 129.377 .205 .885
bt15 81.1333 123.982 .489 .879
bt16 81.3667 122.948 .515 .879
bt17 81.5000 122.492 .454 .880
bt18 81.4500 122.557 .598 .877
bt19 81.1500 125.248 .468 .880
bt20 81.3167 126.762 .394 .881
bt21 81.4667 125.440 .347 .882
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
Reliability
N %
Cases Valid 60 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.952 66
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
bt1 167.0667 673.453 .614 .951
bt2 166.7667 694.487 .174 .952
bt3 167.0667 664.843 .729 .950
bt4 166.9500 673.303 .579 .951
bt5 167.1833 674.661 .532 .951
bt6 166.8667 681.440 .452 .951
bt7 166.8500 689.248 .305 .952
bt8 167.0667 671.555 .614 .951
bt9 166.7000 682.112 .469 .951
bt10 167.0833 674.891 .568 .951
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
86
LAMPIMN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
Reliability
N %
Cases Valid 60 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.884 28
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
VAR00001 75.5500 118.896 .453 .884
VAR00002 75.2000 120.298 .384 .885
VAR00003 75.4833 116.932 .501 .883
VAR00004 75.6833 118.051 .453 .884
VAR00005 75.8833 119.800 .324 .887
VAR00006 75.9167 115.468 .614 .880
VAR00007 75.5833 122.281 .313 .887
VAR00008 75.9500 113.743 .667 .879
VAR00009 75.4167 119.569 .472 .884
VAR00010 75.8667 119.643 .370 .886
VAR00011 75.9000 120.329 .269 .889
VAR00012 75.8167 119.881 .303 .888
VAR00013 75.5500 116.082 .532 .882
VAR00014 75.3000 116.451 .623 .880
VAR00015 75.1833 119.068 .456 .884
VAR00016 75.4167 117.535 .515 .883
VAR00017 75.5500 117.099 .454 .884
VAR00018 75.5000 117.203 .595 .881
VAR00019 75.2000 120.061 .450 .884
VAR00020 75.3667 121.219 .399 .885
VAR00021 75.5167 120.288 .330 .887
VAR00022 75.2333 120.250 .384 .885
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Reliability
N %
Cases Valid 60 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.955 59
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
DATA IDENTITAS
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Jumlah teman dekat :
Petunjuk Pengisian
*Ketika ada kesalahan dalam menjawab, bisa memberikan tanda sama dengan
(=) pada jawaban yang sebelumnya, lalu memberikan tanda silang (x) pada
jawaban yang baru
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya tidak membeli barang dengan tulisan berhadiah
walaupun itu dilakukan oleh teman-teman saya
2 Kompak bukan berarti membeli barang sama dengan
teman-teman walaupun berhadiah menarik
3 Saya setuju dengan usul teman-teman untuk membeli
produk dengan diskon tinggi.
4 Saya tidak pernah membeli produk yang menjadi
trend artis favorit seperti yang sudah kelompok kami
sepakati.
5 Saya tidak akan pernah mengikuti teman-teman saya
untuk membeli barang yang harganya mahal demi
gengsi.
6 Saya rela membeli barang dengan bungkus menarik
agar diterima dikelompok saya
7 Saya ingin seperti teman-teman yang membeli produk
berlabel beli 2 dapat satu
8 Saya kompak dengan teman-teman untuk
menggunakan barang yang dipakai dengan tokoh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
idola.
9 Saya tidak setuju pendapat teman-teman untuk
membeli barang karna diskon besar.
10 Saya setuju dengan teman-teman untuk membeli 2
barang dengan merk berbeda namun satu kegunaan.
11 Saya tidak ingin seperti teman-teman yang
berperilaku konsumtif untuk mengikuti artis idola.
12 Saya tidak akan setuju dengan kesepakatan untuk
membeli barang hanya karena bungkusnya menarik
No Pernyataan STS TS S SS
13 Saya setia dengan keputusan teman teman-teman
untuk membeli produk yang dapat membuat saya
percaya diri
14 Saya merasa harus membeli 2 produk meskipun
fungsinya sama seperti yang dilakukan teman-teman
saya.
15 Saya rela membeli barang agar mendapat kupon
hadiah sama seperti anggota kelompok.
16 Saya tidak sependapat dengan teman-teman untuk
mengkonsumsi barang hanya karna kemasannya lucu.
17 Saya tidak perduli dengan pendapat teman-teman
untuk mengkonsumsi 2 barang berbeda merk dengan
fungsi sama
18 Saya sependapat dengan teman-teman untuk membeli
produk yang dapat membuat saya disukai orang lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya bangga ketika berkaca melihat diri saya yang
keren
2 Saya minder ketika melihat kaca.
No Pernyataan STS TS S SS
9 Hidung saya pesek
No Pernyataan STS TS S SS
27 Tinggi badan saya seimbang dengan teman-teman
saya
28 Saya tidak pernah mengatur pola makan saya
Descriptives
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
Means
Cases
Report
Body
Image Mean N Std. Deviation
100 1.0600E2 1 .
101 95.0000 1 .
104 1.0100E2 1 .
105 1.0000E2 1 .
106 1.0400E2 1 .
107 97.0000 1 .
108 94.0000 1 .
109 1.0000E2 1 .
122 89.0000 1 .
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
125 86.0000 1 .
128 69.0000 1 .
130 75.0000 1 .
132 76.0000 1 .
136 73.0000 1 .
146 82.0000 1 .
149 74.0000 1 .
151 76.0000 1 .
152 73.0000 1 .
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Deviation from
1167.225 32 36.476 .862 .659
Linearity
Total 6200.600 59
Measures of Association
NPar Tests
Konformitas
dalam Perilaku
Konsumtif Body Image
N 60 60
a
Normal Parameters Mean 81.3000 132.9333
Correlations
Konformitas
dalam Perilaku
Konsumtif Body Image
**
Konformitas dalam Perilaku Pearson Correlation 1 -.796
Konsumtif
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**
Body Image Pearson Correlation -.796 1
N 60 60
Model Summary
a
1 .796 .634 .628 6.25301
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model Summary
a
1 .796 .634 .628 6.25301
N
Variabel Aitem Min Max Mean SD Min Max Mean SD