Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU

KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI

Naskah Publikasi

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat S-1

Diajukan Oleh:
Wulan Tri Utami
F 100 090 077

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

i
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU
KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI

Naskah Publikasi

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat S-1

Diajukan Oleh:
Wulan Tri Utami
F 100 090 077

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ii
iii
iv
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU
KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI

Wulan Tri Utami1


Zahrotul Uyun2
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
triutamiw@yahoo.co.id

Mahasiswi merupakan wanita yang ingin merasa cantik dan menarik,


salah satunya dengan menggunakan kosmetik make up wajah sebagai penunjang
penampilan. Keinginan yang berlebihan terhadap pemakaian kosmtik make up
wajah dapat menimbulkan perilaku konsumtif terhadap kosmetik make up
wajah. Penerimaan diri terhadap citra tubuh yang baikdan positif akan mencegah
timbulnya perilaku konsumtif make up wajah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif make up
wajah pada mahasiswi. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif
antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif make up wajah pada mahasisiwi.
Populasi penelitian adalah mahasiswi fakultas psikologi UMS. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling.
Sampel penelitian berjumlah 105 subjek. Pengambilan data dengan
menggunakan skala citra tubuh dan skala perilaku konsumtif kosmetik make up
wajah. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat ukur skala, yaitu
skala citra tubuh dan skala perilaku konsumtif kosmetik make up wajah. Teknik
analisis data digunakan korelasi Product Moment dari Pearson dengan
menggunakan perhitungan program Statistical Package for Social Science
(SPSS) for windows versi 16.0.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar =-


420 dengan signifikansi = 0,000: p<0,01, hal ini menunjukkan ada hubungan
negatif yang sangat signifikan antara citra tubuh dengan perilaku konsumtif
kosmetik make up wajah. Sumbangan efektif citra tubuh terhadap perilaku
konsumtif kosmetik make up wajah sebesar 17,6% dan sisanya 82,4%
dipengaruhi variabel lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kategorisasi
citra tubuh tergolong sedang yang dilihat dari rerata empirik (ME) = 81,81 dan
rerata hipotetik (MH) = 70. Sedangkan, pada variabel perilaku konsumtif
kosmetik make up wajah tergolong rendah yang dilihat dari rerata empirik (ME)
= 51,00 dan rerata hipotetik (MH) = 72,5. Mahasiswi yang memiliki citra tubuh
sedang sebanyak 53 mahasiswi, dan perilaku konsumtif kosmetik make up wajah
rendah sebanyak 46 mahasiswi.

Kata kunci: citra tubuh, perilaku konsumtif kosmetik make up wajah

v
Kecantikan merupakan salah wilayah perkotaan sepanjang semester 1
satu kebutuhan wanita yang selalu ingin 2013 mencapai Rp 606 miliar, naik 9,38
dipenuhi. Kebutuhan untuk tampil % dibanding semester 1 tahun lalu
menarik membuat mahasiswi Rp554 miliar.
memerlukan beberapa kosmetik. Membeli barang-barang yag
Kebutuhan yang terus menerus dan sebenarnya tidak diperlukan, banyak di
tidak merasa puas akan berdampak pada alami oleh beberapa orang. Proses
mengonsumsi sesuatu secara berlebihan memperoleh barang bisa karena
yang menjadi perilaku konsumtif. emosional sesaat saja tanpa memikirkan
nilai ekonomis yang dikeluarkan untuk
Data penjualan Persatuan
barang yang diperoleh tersebut.
Perusahaan Kosmetika Indonesia
Keinginan yang sering muncul
(Perkosmi), kosmetik pada tahun 2012
menjadikan suatu kebiasaan dalam
meningkat 14% menjadi Rp 9,76 triliun
relatif waktu yang singkat menjadikan
dari sebelumnya Rp 8,5 triliun. Menurut
seseorang hidup secara berlebihan
data Perkosmi tahun lalu penjualan
hingga pada gaya hidup yang
kosmetik impor mencapai Rp 2,44
konsumtif.
triliun, naik 30% dibanding 2011
sebesar Rp 1,87 triliun, tahun ini Kosmetik riasan (dekoratif atau
diproyeksikan penjualan produk make up) adalah jenis ini diperlukan
kosmetik impor naik lagi 30% menjadi untuk merias dan menutup cacat pada
Rp 3,17 triliun, Perkosmi kulit sehingga menghasilkan
memperkirakan tahun ini penjualan penampilan yang lebih menarik serta
kosmetik dapat tumbuh hingga Rp menimbulkan efek psikologis yang
11,22 triliun, naik 15% dibanding baik, seperti percaya diri (Tranggono,
proyeksi 2012 sebesar Rp 9,76 triliun. 2007).

Nilai belanja konsumen terhadap Lubis (Lina & Rasyid, 1997)


produk kosmetik meningkat 11,6% pada mendefinisikan bahwa perilaku
semester 1 2013 menjadi rata-rata Rp konsumtif adalah perilaku membeli atau
12.500 per konsumen dibanding periode memakai suatu barang yang tidak lagi
yang sama tahun lalu Rp 11.200 per didasarkan pada pertimbangan rasional,
konsumen. Survei Nielsen Indonesia, melainkan adanya keinginan yang
konsumsi kosmetik perempuan di sudah tidak rasional lagi.

1
Maslow (Kotler, 1997) pengetahuan, persepsi, kepribadian,
mengatakan bahwa kebutuhan manusia keyakinan dan sikap. Salah satu faktor
tersusun dalam hierarki dari yang paling dari psikologis berupa citra tubuh
mendesak sampai yang kurang mengenai persepsi mengenai tubuh
mendesak. Berdasarkan tingkat individu.
kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan
Menurut Cash & Pruzinsky
tersebut adalah kebutuhan fisik,
(2002), Citra tubuh telah didefinisikan
kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,
dalam beberapa cara, namun secara
kebutuhan penghargaan dan kebutuhan
umum para peneliti menyetujui bahwa
aktualisasi diri.
citra tubuh itu multidimensional dan
Menurut Lina & Rasyid (1997), mencakup komponen psikologis,
ada tiga aspek dari perilaku konsumtif sisiologis, dan fisiologis.
yaitu: Pembelian Impulsif, Pembelian
Fallon & Diann (Cash &
Tidak Rasional (Nonrational) dan
Pruzinsky, 2002) citra tubuh adalah
Pembelian Pemborosan atau
representasi mental tubuh yang meliputi
Berlebihan.
persepsi penampilan, perasaan dan
Faktor-faktor lain yang pemikiran tentang tubuh, bagaimana
mempengaruhi perilaku konsumtif rasanya menjadi dalam tubuh, dan
menurut Kotler (1997) antara lain: fungsi dan kemampuan tubuh. Menurut
1. Faktor kebudayaan: budaya, sub Thompson (Ridha, 2012) menjelaskan
budaya, kelas sosial aspek-aspek dalam citra raga
2. Faktor sosial: kelompok, keluarga, yaitu:Persepsi terhadap bagian-bagian
peranan dan status tubuh dan penampilan secara
3. Faktor pribadi: usia dan tahap daur keseluruhan, perbandingan dengan
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, orang lain dan sosial budaya (reaksi
gaya hidup kepribadian dan konsep terhadap orang lain).
diri
Citra tubuh positif dan negatif
4. Faktor psikologis: motivasi,
inilah yang menjadi pengaruh dari
persepsi,pengetahuan , keyakinan
kebutuhan dan pemakaian kosmetik
dan sikap.
terutama make up wajah. Jika
Faktor internalnya berupa faktor
mahasiswi memiliki citra tubuh yang
psikologis antara lain motivasi,

2
positif pembelian, penggunaan, dan kosmetik yang baru atau mencoba
pengeluaran uang dapat digunakan berbagai merek kosmetik yang efek
secara rasional. Namun mahasiswi yang sampingnya belum tentu sesuai yang
memiliki citra tubuh negatif dan rendah, diharapkan.
akan berdampak pemakaian kosmetik
Kosmetik make up wajah
yang berlebihan yang menimbulkan
merupakan yang hanya menimbulkan
pengeluaran dan kebiaasan yang
efek pada permukaan wajah dan
konsumtif.
pemakaian sebentar, misalnya lipstik,
Persepsi yang digambarkan bedak, pemerah pipi, eyes shadow, eye
seseorang dalam pikirnya membentuk liner, dan lain-lain (Tranggono, 2007).
suatu citra (image) terutama mengenai
Berdasarkan definisi yang telah
tubuh yang setiap orang tidak sama.
di uraikan perilaku konsumtif kosmetik
Persepsi setiap mahasiswi berbeda-beda
make up wajah merupakan perilaku
tergantung bagaimana persepsi mereka
pembelian, mengonsumsi secara
terhadap konsep cantik. Konsep cantik
berlebihan yang tidak berdasar
yang dimiliki mahasiswi menjadikan
kebutuhan terhadap kosmetik make up
kebutuhan kosmetik menjadi begitu
wajah yang dipengaruhi salah satunya
penting. Citra tubuh yang ada dalam diri
faktor psikologis berupa persepsi yaitu
individu membuat mahasiswi tidak
berupa citra tubuh.
ingin penampilan mereka terlihat buruk
dihadapan orang lain. Persepsi Berdasarkan uraian yang telah
mahasiswi terhadap tubuhnya dapat dikemukakan, maka penelitian ini
berupa penilaian positif dan negatif. mengajukan hipotesis penelitian bahwa
“Ada hubungan negatif antara citra
Penggunaan produk kosmetik
tubuh dengan perilaku konsumtif
harusnya digunakan secara wajar dan
kosmetik make up wajah pada
tidak berlebihan. Pembelian produk
mahasiswi”, yang artinya semakin
kosmetik haruslah sesuai dengan
tinggi citra tubuh maka semakin rendah
kebutuhan agar tidak terlalu
perilaku konsumtif kosmetik make up
menghabiskan uang yang berlebihan
wajah, demikian sebaliknya.
hanya untuk kosmetik. Selain itu juga
mahasiswi lebih bisa berhemat dan METODE PENELITIAN
tidak perlu berganti-ganti produk

3
Subjek penelitian ini mahasiswi Impulsif, 2) Nonrational (tidak rasonal)
fakultas psikologi UMS yang berjumlah dan 3) Pemborosan.
105 mahasiswi yang berusia 18-22
Teknik analisis data dalam
tahun. Teknik sampling yang digunakan
penelitian ini mengggunakan korelasi
dalam penelitian ini adalah incidental
product moment dari Pearson.
sampling yang dilakukan secara
Pengolahan data dilakukan dengan
kebrtulan bertemu dengan peneliti pada
program komputer SPSS version 16.0.
mahasiswi fakultas psikologi UMS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan dengan
Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan pendekatan kuantitatif
teknik analisis product moment dari
dengan menggunakan skala sebagai alat
Pearson diperoleh nilai koefisien
pengumpul datanya. Skala yang
korelasi (r) sebesar -0,420 sign =
digunakan ada dua yaitu skala skala
0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut
citra tubuh dan skala perilaku konsumtif
menunjukkan ada hubungan negatif
make up wajah.
yang sangat signifikan antara citra
Skala citra tubuh digunakan tubuh dengan perilaku konsumtif
disusun oleh peneliti berdasarkan kosmetik make up wajah. Semakin
aspek-aspek citra tubuh menurut tinggi citra tubuh maka semakin rendah
Thompson (Ridha, 2012) yaitu: 1) perilaku konsumtif kosmetik make up
Persepsi terhadap bagian-bagian tubuh wajah dan sebaliknya semakin rendah
dan penampilan secara keseluruhan, 2) citra tubuh maka semakin tinggi
perbandingan dengan orang lain, dan 3) perilaku konsumtif kosmetik make up
sosial budaya (reaksi terhadap orang wajah. Dalam penelitian ini hubungan
lain). yang negatif menunjukkan bahwa
semakin tinggi citra tubuh maka
Skala perilaku konsumtif
semakin rendah perilaku konsumtif
kosmetik make up wajah yang
kosmetik make up wajah.
digunakan dibuat oleh peneliti
berdasarkan aspek-aspek perilaku Stuart dan Sundeen (Kelliat,
konsumtif menurut Lina & Rasyid 1998) citra tubuh adalah sikap
(1997) memiliki aspek-aspek yaitu: 1) seseorang terhadap tubuhnya secara
sadar dan tidak sadar yang mencakup

4
persepsi dan perasaan tentang ukuran, Selain kepuasan terhadap tubuh,
bentuk, fungsi dan potensi tubuh saat citra tubuh yang positif juga
ini dan masa lalu. Citra tubuh menurut ditunjukkan dengan penerimaan diri.
Thompson (Ridha, 2012) memiliki Selain itu citra tubuh yang positif juga
aspek-aspek antara lain persepsi ditunjukkan dengan rasa percaya diri,
terhadap bagian-bagian tubuh dan percaya diri merupakan sebuah
penampilan secara keseluruhan, keyakinan bahwa akan kemampuan
perbandingan dengan orang lain dan yang dimiliki diri sendiri. Seseorang
sosial budaya (rekasi orang lain). yang memiliki kepercayaan diri tidak
Seseorang yang memiliki citra tubuh akan merasa cemas untuk melakukan
yang positif akan ditunjukkan dengan tindakan-tindakan yang tidak rasional,
beberapa perilaku antara lain kepuasan sehingga keputusan yang akan
terhadap tubuh yang dimiliki, dilakukan sudah dipikirkan secara
penerimaan diri terhadap tubuh, dan rasional.
kepercayaan diri yang tinggi terhadap
Hasil analisis menunjukkan
tubuh yang dimiliki (Januar & Putri,
bahwa mahasiswi fakultas psikologi
2007).
UMS memiliki citra tubuh yang
Citra tubuh yang positif tergolong sedang yang ditunjukkan
ditunjukkan dengan kepuasan terhadap perolehan mean empirik (ME) sebesar
tubuh, seseorang yang sudah puas 81,81 dengan prosentase 50,57%. Hal
terhadap apa yang dimiliki seeorang tersebut menunjukkan bahwa mahasiswi
akan lebih menghargai diri sendiri, fakultas psikologi cukup memiliki
lebih dapat mensyukuri apa yang penerimaan diri, kepercayaan diri,
dimiliki, tidak akan menyalahkan diri kepuasan pada tubuh dan diri sendiri,
sendiri dengan keadaan yang dimiliki, baik secara fisik, psikis, dan sosial,
sehingga seseorang yang memiliki sehingga tidak akan terpengaruh
kepuasan dan menghargai apa yang terhadap pemakaian kosmetik makeup
dimiliki berarti akan lebih berusaha wajah secara berlebihan.
untuk menjaga tubuhnya dengan baik,
Seseorang yang memiliki
dengan tindakan-tindakan yang lebih
perilaku konsumtif kosmetik make up
selektif dan bijak dan akan lebih
wajah yang rendah ditunjukkan dengan
menghargai orang lain.
penggunaan dan pengeluaran untuk

5
kosmetik make up wajah tidak lebih bijak menggunakan uang untuk
berlebihan, penggunaannya sesuai kebutuhan yang lebih penting.
dengan kebutuhan dan lebih efisien
Penelitian pada tahun 2009 yang
dalam biaya. Penggunaan dan
dilakukan oleh Sari pada remaja putri
pembelian kosmetik make up wajah
yang menunjukkan perilaku konsumtif
yang tidak berlebihan berarti seseorang
berada kategori rendah dengan
sudah mampu berpikir secara logis
prosentase 50,5% dan body image
terhadap kosmetik make up wajah,
berada pada kategori sedang dengan
penggunaan kosmetik dilakukan lebih
prosentase 51,51% sebanyak 46
bijak sesuai dengan kebutuhan.
mahasiswi. Hal ini sesuai dengan hasil
Menggunakan sesuai dengan kebutuhan
penelitian sebelumnya bahwa body
dimaksudkan mampu berpikir mana
image (citra tubuh) kategori sedang dan
yang lebih penting yang lebih dulu
perilaku konsumtif kategori
untuk dibeli yang tidak sekedar
rendah,namun sedikit mengalami
keinginan saja. Penggunaan kosmetik
penurunan yang terlihat dari prosentase
yang tidak berlebihan, maka
50,5% menjadi 43,8%, walaupun
pengeluaranpun akan berkurang
demikian rerata empirik yang diperoleh
sehingga akan lebih efisien dalam biaya
masih berada dalam kategori rendah.
dan lebih bijak menggunakan uang.
Besarnya pengaruh citra tubuh
Hasil analisis menunjukkan
terhadap perilaku konsumtif makeup
bahwa perilaku kosmetik make up
wajah pada mahasiswi terlihat dari hasil
wajah fakultas psikologi UMS dalam
sumbangan efektif sebesar 17,6% dan
kategori rendah yang ditunjukkan dalam
masih terdapat 82,4% dipengaruhi
perolehan mean empirik (ME) sebesar
faktor-faktor lain selain faktor
51,00 dengan prosentase sebesar 43,8%
psikologis dari persepsi yaitu berupa
sebanyak 46 mahasiswi. Perilaku
citra tubuh yang mempengaruhi
kosmetik make up wajah yang rendah
perilaku konsumtif kosmetik make up
hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
wajah. Faktor-faktor lain yang
kosmetik tidak berlebihan tapi sesuai
mempengaruhi perilaku konsumtif
kebutuhan dan pemakaian sewajarnya,
menurut Kotler (1997) antara lain:
sehingga akan efisien dalam biayadan
faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor
pribadi dan faktor psikologis.

6
Berdasarkan hasil penelitian dan 1. Ada hubungan negatif yang sangat
teori di atas dapat disimpulkan bahwa signifikan antara citra tubuh dengan
citra tubuh merupakan mengambil perilaku konsumtif kosmetik make
peran dalam bagaimana perilaku up wajah. Artinya, semakin tinggi
konsumtif tercipta. Citra tubuh yang citra tubuh maka semakin tinggi
positif memberikan dampak positif bagi perilaku konsumtif kosmetik make
diri baik secara fisik dan psikis, up wajah, sebaliknya semakin
sehingga tidak timbul rasa cemas rendah citra tubuh maka semakin
memikirkan citra tubuhnya dengan rendah perilaku konsumtif
berbagai macam kosmetik make up kosmetik make up wajah, hasil
wajah. Mahasiswi mampu mengefisien perhitungan teknik analisis product
biaya untuk kebutuhan yang lain moment dari Pearson diperoleh
dibandingkan hanya untuk nilai koefisien korelasi (r) sebesar -
mementingkan citra tubuhnya dengan 0,420 sign = 0,000 (p < 0,01).
berbagai kosmetik. 2. Sumbangan efektif variabel citra
tubuh terhadap perilaku konsumtif
Adapun kelemahan-kelemahan
kosmetik make up wajah 17,6%
dari penelitian ini antara lain jumlah
dengan R Squared = 0, 176.
sampel yang masih sangat terbatas,
3. Perilaku konsumtif kosmetik make
selain itu tata cara pengambilan sampel
up wajah memiliki rerata empirik
yang belum terkoordinasi dengan baik,
(ME) = 51,00 dan rerata hipotetik
yang seharusnya bisa dilakukan
(MH) = 72,5 yang berarti perilaku
berdasarkan angkatan mahasiswi. Selain
konsumtif kosmetik make up wajah
sampel penelitian, skala penelitian dari
subjek penelitian tergolong rendah.
skala citra tubuh dalam penelitian ini
4. Citra tubuh memiliki rerata empirik
berfokus pada sebagian keseluruhan
(ME) = 81,81 dan rerata hipotetik
tubuh, bagian tubuh yang dimaksud
(MH) = 70 yang berarti citra tubuh
adalah berfokus pada wajah.
tergolong sedang.
KESIMPULAN
SARAN
Berdasarkan hasil analisis data Berdasarkan hasil penelitian
penelitian, maka diambil kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan dan
sebagai berikut:

7
kesimpulan maka penulis mengajukan 3. Peneliti Selanjutnya
beberapa saran sebagai berikut: Peneliti ingin menyarankan
1. Mahasiswi pada peneliti selanjutnya agar lebih
Peneliti menyarankan agar memperbanyak referensi sehingga
mahasiswi dapat mempertahankan akan menambah wawasan
citra tubuh, dengan memiliki mengenai citra tubuh dan perilaku
persepsi terhadap tubuh yang konsumtif make up wajah, bagi
positif, mensyukuri diri sendiri apa peneliti selanjutnya yang tertarik
adanya, sehingga dapat menjaga untuk melakukan penelitian dengan
dan mempertahankan citra tubuh tema yang sama diharapkan
dengan baik. Citra tubuh yang memperhatikan faktor-faktor lain
positif dapat menumbuhkan sikap yang mempengaruhi perilaku
dan pikiran yang positif terhadap konsumtif kosmetik make up wajah
diri sendiri, selain itu mencegah selain citra tubuh, seperti faktor
timbulnya perilaku konsumtif kebudayaan, faktor sosial, faktor
kosmetik make up wajah, sehingga pribadi, dan faktor psikologis selain
akan dapat lebih bijak melakuakn citra tubuh. Peneliti menyarankan
suatu hal apapun. untuk memperluas jumlah sampel
2. Bagi Masyarakat yang digunakan dalam penelitian
Peneliti ingin menyarankan dan memperhatikan teknik
untuk masyarakat agar pengambilan sampel yang akan
menanamkan citra tubuh yang digunakan. Selain itu peneliti
positif terhadap diri sendiri, selain menyarankan untuk memperhatikan
itu tidak menilai orang lain dari penggunaan skala citra tubuh yang
fisiknya dan penampilan luarnya berfokus pada keseluruhan tubuh
saja, sehingga mencegah timbulnya atau berfokus pada sebagian dari
perilaku konsumtif terhadap tubuh saja.
pemakaian kosmetik make up
wajah. Selain menanamkan citra DAFTAR PUSTAKA
tubuh yang positif terhadap diri Azwar, S. (2000). Penyusunan skala
sendiri juga mensyukuri diri sendiri psikologi.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
apa adanya dan lebih menghargai
orang lain.

8
. (2001). Metode Penelitian. Kotler, P., Amstrong, G. (1997). Dasar-
Yogyakarta: Pustaka Pelajar dasar Pemasaran : Jilid I.
Alih Bahasa : Sindoro, A.
. (2010). Reabilitas dan Jakarta. Prehallindo
Validitas. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Ridha, M. (2012). Hubungan Antara
Body Image Dengan
Cash, T.F & Pruzinsky, T. (2002) Body Penerimaan Diri Pada
Image : A Handbook of Mahasiswa Aceh Di
theory, research and clinical Yogyakarta. Fakultas
practise. London: The Psikologi: Jurnal EMPATHY
Guilford Press Vol.I No.1 Desember 2012.
Lina & Rasyid, H.F. (1997). Perilaku Yogyakarta: Universitas
konsumtif berdasarkan locus Ahmad Dahlan
of control pada remaja Tranggono, R.I. (2007). Buku Pegangan
putra. Jurnal Psikologika,. Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Ed.4, hal 24-28. Universitas Jakarta: Gramedia Pustaka
Gadjah Mada Utama
Januar,V & Putri, D.E. (2007). Citra Widiyanto, J.(2009).SPSS for windows.
Tubuh pada Remaja Putri Surakarta: Laboratorium
Menikah dan Memiliki Anak. komputer FKIP Universitas
Jurnal Psikologi vol.1 No.1 Muhammadiyah Surakarta
Desember. Fakultas
Psikologi: Universitas
Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai