DRAFT PROPOSAL
Oleh :
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku,bibir dan organ genital
bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. (BPOM RI, 2015).
belajar agar konsumen terhindar dari kekeliruan membeli. Kosmetik yang layak
pengawasan tiga lapis yaitu pemerintah, pelaku usaha, dan konsumen. Badan
1
Pelaku usaha berkewajiban melakukan pengawasan internal, dengan
pelanggan, dan atau melakukan penarikan kosmetika yang tidak memenuhi syarat,
cara antara lain cermat memilih dan menggunakan produk kosmetika yang telah
beberapa hal yang perlu diketahui oleh pengguna kosmetika, Mengetahui manfaat
produk kosmetika yang beredar di wilayah Indonesia melalui Badan POM dengan
menghubungi bagian ULPK Badan POM, dan Balai POM setempat atau dapat
masa anak ke masa dewasa, di mana pada masa ini remaja jugamengalami
banyak perubahan fisik dan juga akan dimulainya proses perkembangan psikis.
Masa remaja merupakan suatu masa yang sering dikatakan sebagai suatu masa
yang indah, yang takkan pernah terulang kembali. Oleh karena itu, tidak jarang
banyak remaja yang ingin membuat hidup mereka menjadi lebih menarik selama
masih muda. (Thomas Kristo 2010), menyatakan bahwa penampilan fisik adalah
modal utama seorang remaja, karena itulah yang akan dijadikan tameng paling
2
depan yakni ketampanan, kecantikan, membuat dirinya semenarik mungkin,
bahkan banyak remaja yang akan menjadikan dirinya seperti bintang idola yang
mampu membawa mereka pada kesempurnaan (Devya, 2015). Hal ini didukung
oleh kaum Feminisme (dalam Decay & Kenny, 1997) menambahkan bahwa
remaja putri saat ini lebih menyadari bahwa penampilan fisik mereka merupakan
aset yang paling penting bagi mereka. Hal ini disebabkan karena mereka
Pada masa remaja terjadi perubahan tinggi badan dan berat badan yang
dan berat badan meningkat 7-27,5 kg (Potter & Perry, 2005). Perubahan fisik ini
menjadi perhatian yang besar pada remaja karena penampilan bentuk tubuh harus
terus dijaga demi menunjang penampilan (Potter & Perry, 2005). Santrock (2003)
menjelaskan bahwa masa remaja diartikan sebagai masa transisi antara masa anak
dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial
emosional.
terbagi dalam tiga fase yaitu, 1) Remaja awal (1214 tahun), 2) Remaja madya (15-
18 tahun), dan 3) Remaja akhir (19-21 tahun). Para remaja berlomba-lomba untuk
dapat menjaga penampilan mereka dengan melakukan berbagai cara untuk dapat
tetapi hal tersebut belum dapat menjamin kepuasan remaja terhadap tubuhnya
3
diri, menciptakan konsep diri yang kurang tepat, juga menyebabkan mereka
bentuk tubuh ideal yang berkaitan dengan body image mereka sendiri. Cash &
Pruzinsky (2002) menjelaskan bahwa body image merupakan sikap yang dimiliki
seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif.
terhadap 1200 perempuan Indonesia dengan segmen usia 15-55 tahun bahwa
Faktor yang paling besar presentasenya adalah kecocokan formula pada kulit
wajah (79,4%), kemudian diikuti oleh produk yang tahan lama (67,4%), formula
masingmasing di atas 50%. (Tren dan Perilaku Pasar Kosmetik Indonesia Tahun
2017)
4
Penelitian yang dilakukan We Are Sosial dan Hootsuite terungkap bahwa
masyarakat Indonesia merupakan pengguna aktif berbagai media sosial yang ada
saat ini, seperti Facebook, Twitter ataupun Instagram. Data We Are Social dan
Hootsuite mencatat bahwa lebih dari 130 juta orang Indonesia adalah pengguna
aktif di media sosial dan rata-rata menghabiskan waktu 3 jam lebih untuk
media sosial yang diminati masyarakat Indonesia adalah YouTube 43%, Facebook
41%, WhatsApp 40%, Instagram 38%, Line 33%, BBM 28%, Twitter 27%,
Google+ 25%, FB Messenger 24%, LinkedIn 16%, Skype 15%, dan WeChat 14%
(Haryanto, 2018).
5
BAB II. TINJAUAN PUSTA
2.1.Kosmetik
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan
pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian
luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik,
memelihara, menambah daya tarik dan mengubah rupa tidak termasuk golongan
Kosmetik sudah kenal sejak jaman dahulu yaitu 3500 Sebelum Masehi,
orang Mesir sudah menggunakan kosmetik yang berasal dari bahan alami
6
Konsep merias wajah merupakan sebuah ritual dalam golongan atau
dilihat pada budaya Mesir Kuno. Sedangkan di Cina, sejak jaman dahulu juga
telah mengenal dan menggunakan kosmetik dengan konsep tata rias yang
2006). Bentuk kosmetik yang digunakan adalah sejenis bedak yang dibuat dari
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dan lain-lain.
7
5. Preparat rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dan lain-lain.
10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, lotion kuku, dan lain-lain.
1. Kosmetik modern, yaitu berasal dari bahan kimia dan diolah secara
dan diolah menurut resep dan cara yang dari turun temurun.
tradisional
8
2007):
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Termasuk
di dalamnya:
lain-lain.
9
2) Kosmetik dekoratif yang digunakan dalam waktu lama, misalnya
lain.
Sediaan untuk kulit yang digunakan pada pemakaian luar terdiri dari
vehikulum (bahan pembawa) dan zat aktif. Saat ini, banyak sediaan topikal
yang ditujukan untuk mendapat efikasi maksimal dari zat aktif tersebut dan
sebagai alternatif pilihan bentuk sediaan yang terbaik (Drake et al., 2001 dan
Shupack et al., 2008). Obat topikal merupakan salah satu bentuk pengobatan
yang sering dipakai dalam terapi dermatologi (Yanhendri dan Yenny, 2012).
memilih bentuk sediaan obat topikal yang sesuai dengan kondisi kelainan pada
kulit harus diperhatikan, karena merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam keberhasilan terapi topikal (Drake et al., 2001 dan Shupack et al.,
2008). Berikut ini merupakan beberapa macam sediaan untuk kulit (Sartono,
2002):
a) Cold cream
10
b) Cleansing cream
c) Vanishing cream
atau butil stearat, krim ini akan menjadi foundation cream yang
sebagai berikut:
11
B. Face Mask atau Masker Muka
C. Face Lotion
Penggunaan face lotion pada kulit wajah yaitu dengan membasahi kulit
wajah dengan air. Face lotion juga disebut skin refreshner atau skin tonic.
Selain face lotion juga digunakan untuk menghapus sisa-sisa krim pada wajah,
D. Hand Lotion
E. Sunscreen
kulit wajah dan bagian badan lain. Sediaan sunscreen mengandung bahan-
sinar matahari yang dapat membakar kulit. Bahan atau zat yang menahan
12
2.1.4. Ketetapan Kosmetik
c. terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
mukosa lainnya
penandaan
13
pembatasan dan persyaratan penggunaan sesuai dengan yang
kg jika dengan lemak atau 4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas dua
lapisan utama, yaitu epidermis (kulit ari), sebagai lapisan yang paling luar
dan dermis (korium, kutis, kulit jangat) (Tranggono dan Latifah, 2007).
a. Epidermis
14
jelas. Jenis sel yang utama disebut keratinosit. Keratinosit merupakan
lain, sel ini menjadi sel duri (stratum spinosum) dan akhirnya menjadi
15
berfungsi sebagai tabir pelindung terhadap sinar ultraviolet yang
b. Dermis
Dermis merupakan jaringan ikat yang kuat dan tebal. Terdiri dari
kolagen dan elastis, sebagai bahan penyokong utama kulit (Lu, 1995).
Latifah, 2007). Di dalam dermis terdapat beberapa jenis sel, yaitu: (Lu,
1995).
16
protein berserat dan zat-zat dasar, misalnya asam hialuronat,
antara sel-sel stratum basalis dan pada folikel rambut. Asal embriologi dari
melanosit berasal dari sel krista neural. Melanosit memiliki bentuk badan
17
b. Menghambat pembentukan melanin
2.2.Remaja
18
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak
menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan,
baik fisik maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik
dimana tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa
remaja juga berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir abstrak seperti
orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara
emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan
tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap
bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman
sebaya.
teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah
lebih mampu mengarahkan diri sendiri (self-directed). Pada masa ini remaja
yang berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari
19
c. Masa remaja akhir (19-22 tahun)
orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan yang
yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya
Ada beberapa ciri remaja yang harus diketahui, antara lain (Zulkifli,
2001):
a. Pertumbuhan fisik
dengan masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan fisik mereka jelas
terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki dan tangan, otot-otot tubuh
Remaja sudah mulai berpikir kritis sehingga pada mereka akan melawan bila
orang tua, guru, lingkungan, masih menganggapnya sebagai anak kecil. Bila
guru dan orang tua tidak memahami cara berpikir remaja, akibatnya timbul
kenakalan remaja berupa perkelahian antar pelajar yang sering terjadi di kota-
kota besar.
20
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan
keadaan hormon. Sehingga emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri
berpenampilan menarik.
ciri khas dalam berpakaian, bergaya rambut dan menggunakan kosmetik (Monks
et al., 1989). Hal-hal yang juga penting pada masa remaja adalah yang
luar. Kecantikan seorang remaja putri memiliki pengaruh yang besar pada
Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa
yang bebas mandiri dan berpikir matang. Masa remaja dimulai pada saat
Hal ini sesuai dengan Hurlock (1999), masa remaja merupakan masa peralihan
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai oleh adanya kematangan
21
mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa peralihan ini biasanya menimbulkan
atau mementingkan penampilan diri. Remaja yang secara fisik menarik akan lebih
Santrock, 2003). Oleh karena itu apabila seorang remaja memiliki tubuh atau fisik
yang jauh dari kondisi ideal menurut penilaian orang lain, maka remaja akan
segala cara. Kebutuhan akan penampilan yang ideal terwujud salah satunya
melalui cara mempercantik diri dengan alat-alat kosmetika (Brit dalam Mustika,
1983).
bahwa perilaku individu disebabkan oleh pengaruh dari luar yaitu lingkungan dan
dari dalam yaitu individu itu sendiri. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku individu dalam penggunaan kosmetik dapat dirangkum dalam dua faktor
yaitu faktor dari luar atau faktor eksternal dan faktor dari dalam yaitu faktor
dan lain sebagainya. Sedangkan faktor dari dalam merupakan faktor-faktor yang
muncul dari dalam diri individu tersebut misalnya kebutuhan akan self image atau
22
citra diri atau adanya proses modeling yaitu keinginan untuk meniru atau
Jember. Penelitian ini memperoleh hasil dan kesimpulan bahwa faktor pribadi dan
di Kabupaten Jember. Hal ini sejalan dengan Setiadi (2003), faktor-faktor yang
pribadi.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang postif
tetapi peniliti diatas berfokus pada dalam pembelian kosmetik wardah. Selain itu
perbedaan lainnya dengan peneliti ini yaitu terletak pada metode penelitian yang
individu disebabkan oleh pengaruh dari luar yaitu lingkungan dan dari dalam
yaitu individu itu sendiri. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu
dalam penggunaan kosmetik dapat dirangkum dalam dua faktor yaitu faktor dari
luar atau faktor eksternal dan faktor dari dalam yaitu faktor internal. Faktor
dari dalam diri individu tersebut misalnya kebutuhan akan self image atau citra
23
diri atau adanya proses modeling yaitu keinginan untuk meniru atau mencontek
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang postif
tetapi peniliti diatas berfokus pada dalam pembelian kosmetik wardah. Selain itu
perbedaan lainnya dengan peneliti ini yaitu terletak pada metode penelitian yang
Penelitian ini yaitu secara survey analitik terhadap populasi tertentu dengan
dinamika korelasi antara variable faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya,
tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
24
terhadap variable subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2005). Data di
statistik Chi-Square.
Pengambilan data akan dilaksanakan pada mei 2020 pada jam masuk
sekolah.
bergengsi di kota padang dan termasuk dalam kriteria sekolah yang siswi-nya
2. Lokasi SMA cukup strategis, mudah dijangkau dan dapat menghemat biaya
penelitian.
3.3.1. Populasi
yang akan dijadikan subjek penelitian dan individu tersebut paling sedikit
25
mempunyai sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi di
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian yang di ambil dari seluruh obyek yang di teliti dan
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
3.4.Variabel Penelitian
maksud, atau tentang apa yang di ukur oleh variable yang bersangkutan
26
Devinisi
No. Variabel Alat aukur Kategori
Operasional
1. Tingkat Seberapa jauh remaja Kuisioner 1. Tinggi jika
nilai ≥ 75%
pengetahuan putri mengetahui
2. Rendah jika
tentang kosmetik tentang kosmetik yang
nilai ≤ 75%
di gunakannya.
3.6.Hipotesa
secara tetap, hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh benar–benar akurat.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini metode yang
dipakai adalah:
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
27
digunakan kuesioner tertutup karena sudah disediakan jawabannya sehingga
penggunaan kosmetik oleh remaja Siswi SMA Don Bosco Padang. Alat berupa
angket yang terdiri dari angket tentang pengetahuan dan angket tentang tindakan ,
a. AnalisaUnivariat
28
Analisia ini dilakukan untuk menjelaskan atau mengambarkan
seberapa besar proporsi variabel yang diteliti dan disajikan dalam bentuk
tabel frekuensi.
b. AnalisaBivariat
square).
Chi-square juga untuk melihat suatu hubungan (jika ada) antara dua
value).
pada yang dipilih (dalam penelitian ini α = 0,05) dan p value tersebut akan
signifikan (bermakna) jika nilai p yang diperoleh lebih kecil dariα 0,05
(Susanto, 2007).
Menurut Susanto (2007) aturan yang berlaku pada uji chi square
adalah :
29
a. Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai harapan (Expected) kurang dari
b. Bila tabel 2 x 2 tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai sebaiknya
Azwar (2000) mendefinisikan validitas tes atau validitas alat ukur adalah
sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya
derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Untuk
mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur
berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi (content
validity).
Validitas isi menunjukkan kepada sejauh mana item-item yang dilihat dari
isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana
ini ditentukan berdasar derajat repesentatifnya alat ukur itu bagi isi hal yang akan
spesifikasi alat ukur yang telah ada, akan dilakukan analisa logis untuk
30
menetapkan apakah aitem-aitem yang telah dikembangkan memang mengukur
uji daya beda item. Uji daya beda item dilakukan untuk melihat sejauh mana item
atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang
digunakan dalam analisis item ini adalah dengan memilih item-item yang fungsi
alat ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain,
memilih item yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai
korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan
yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien
korelasi item total yang dapat dilakukan dengan menggunakan formula koefisien
digunakan sebagai alat ukur variabel. Rumus korelasi menurut (Sugiyono, 2010)
adalah:
N ∑ 𝑥𝑦( ∑ 𝑥) − (∑ 𝑦)
r hit =
√𝑁 ∑ 𝑋 2 − ( ∑ 𝑋 2 )}{ 𝑁 ∑ 𝑌 2 − ( ∑ 𝑌 2 )
Dimana :
31
pertanyaan N = jumlah responden
Hipotesisnya adalah:
(tidak valid)]
berikut:
yang terpilih lewat prosedur analisis aitem telah dikompilasi menjadi satu.
(Cronbach’s alpha coeffecient), yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan
satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subyek
dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam
skala. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis (Azwar, 2000). Penghitungan
daya beda aitem dan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan
32
menggunakan program SPSS version 24.0 For Windows.
Keterangan:
∑: Varian total
33
DAFTAR PUSTAKA
Dacey & Kenny. 1997. Adolescent Development. Second Edt. United States of
America: Times Mirror Higher Education Group, Inc.
http://mesotsmkos.pom.go.id/news/cerdas-memilih-kosmetika
34
Suryawan, D. S. 2006. Beauty Expose By Andiyanto From Pinky Mirror’s Lens.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Devya. 2015. Hubungan Citra Diri dan Perilaku Konsumtif Pada Remaja
Putri Yang Memakai Kosmetik Wajah. E-Journal. Kalimantan Timur.
Fakultas Psikologi Universitas Mulawarman.
35