Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PEMODELAN MATEMATIKA

“PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP KETERGANTUNGAN


REMAJA WANITA DENGAN PENGGUNAAN SKINCARE ”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemodelan Matematika

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Prof. Dr. Syafruddin Side, M.Si.


Muh. Isbar Pratama, S.Si , M.Si.

Oleh:

KELOMPOK 4

SITTI AISYA NUR (1711040022)


EKAYANTI (1711041008)
ASRI AINUN AMALIA (1711042014)
CLARA JULIA TEKKAY (1711042024)

PENDIDIKAN MATEMATIKA A2 2017


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbillalamin, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat


Allah subhanahu wata’ala, atas limpahan nikmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesikan penyusunan laporan yang berjudul “Pemodelan Matematika
Terhadap Ketergantungan Remaja Wanita Dengan Penggunaan Skincare” tepat
pada waktunya. Salawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan
kita Nabiullah Muhammad SAW sebagai contoh teladan bagi semua umat
manusia di muka bumi yang telah membawa manusia dari alam kebodohan
menuju ke alam terang-benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti sekarang ini.

Penyusunan laporan ini dilakukan guna memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pemodelan Matematika. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terkhusus Ayahanda
Prof. Dr. Syafruddin Side, M.Si., dan Ayahanda Muh. Isbar Pratama, S.Si , M.Si.,
selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Demikian, laporan ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan


kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
laporan ini, sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan
informasi tentang hal – hal yang berhubungan dengan kecanduan penggunaan
skincare.

Makassar, September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Batasan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Model............................................................................................................6
A. Analisis Model..............................................................................................8
B. Simulasi Numerik.......................................................................................15
C. Grafik Model...............................................................................................18
BAB III..................................................................................................................26
PENUTUP..............................................................................................................26
A. Kesimpulan.................................................................................................26
B. Lampiran.....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini gaya hidup manusia sudah semakin berkembang. Teknologi


juga sudah semakin maju. Kita bisa pergi ke suatu tempat yang jauh tanpa
menghiraukan jarak. Selain itu pandangan kita juga sangat berubah akan
sesuatu seperti keindahan, penampilan, dan kecantikan sangat penting
serta sangat diperhatikan bagi masyarakat, terutama bagi perempuan atau
remaja wanita. Remaja wanita sekarang ini sangat memperhatikan hal
tersebut, apalagi pergaulan sekarang yang dituntut untuk tampil cantik dan
tampil sempurna di depan orang lain.

Perawatan terutama untuk kecantikan pada saat ini sudah menjadi


kebutuhan bagi setiap orang yang menginginkan kulit yang sehat dan
terawat, khususnya remaja wanita yang menginginkan kecantikan dan
kesempurnaan terhadap penampilan keseharian mereka. Gaya hidup
remaja wanita pada saat ini menuntut untuk lebih memperhatikan fisik dan
penampilan, untuk itu perawatan fisik terutama kulit sangat penting bagi
setiap orang. Terlebih lagi untuk mengatasi berbagai keluhan yang
menyebabkan masalah pada kulit yang dapat mengurangi kecantikan,
maka itu setiap orang membutuhkan produk dan perawatan yang tepat.

Kesehatan kulit sangat penting khususnya kulit wajah karena


penampilan kita adalah aset kita yang dipandang orang lain. Kulit wajah
manusia sangatlah sensitif. Bahkan menurut penelitian kulit wajah orang
dewasa berumur 21 tahun sama dengan kulit tubuh seorang bayi di bawah
umur satu tahun. Banyak orang khususya remaja merawat kulitnya baik
dengan cara tradisional ataupun ke dokter dengan obat kimia buatan dan
peralatan kedokteran yang canggih. Tentunya untuk merawat diri ada
harga yang harus dibayar.

1
Banyaknya perempuan khususnya mahasiswi dan remaja wanita
yang memakai produk – produk skin care sebagai salah satu usaha untuk
menjadi “sempurna” merupakan fenomena baru yang marak terjadi
belakangan ini. Hal ini sangat menarik untuk diteliti karena terjadi
keberanian untuk memakai produk skin care merupakan satu hal yang
baru, dengan status mereka yang hanya remaja yang mayoritas belum
berpenghasilan ternyata tidak menjadi masalah. Keinginan untuk menjadi
“sempurna” secara fisiklah yang mendorong terjadinya fenomena ini.

Produk – produk skin care adalah salah satu contoh kosmetik.


Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada
bagian luar badan, gigi, dan rongga mulut, untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya dalam
keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan penyakit. Kosmetik sendiri termasuk
sediaan farmasi maka pembuatannya harus mengikuti persyaratan,
keamanan, dan kemanfaatan sesuai Undang-Undang Kesehatan serta
Peraturan Pelaksanaannya ( Permenkes Nomor 72 Tahun 1998 ).
Kecenderungan pemakaian produk-produk skincare oleh remaja wanita
berkaitan erat dengan persepsi diri. Sebagian besar remaja wanita merasa
tidak puas atau tidak percaya diri dengan penampilannya. Karena itu,
produk-produk skin care menjadi salah satu usaha untuk menambah
kepercayaan diri. Upaya ini berkaitan dengan persepsi mereka tentang
kecantikan, yaitu cantik itu memiliki kulit yang putih, bersih dan mulus.
Wajar bila produk skin care ini menjadi kebutuhan penting bagi kaum
wanita.

Mereka sungguh terganggu dengan performa kulit yang buram dan


kusam. Kulit cerah dan kuning langsat menjadi dambaan, agar lelaki
pendampingnya sulit melirik wanita pesaing disekitarnya karena sebagian
besar masyarakat menganggap bahwa cantik itu identik dengan kulit putih.
Di pihak lain, beberapa individu merasakan ketidakadilan bagi yang

2
berkulit gelap, karena selalu digambarkan tidak menarik perhatian lawan
sejenisnya. Karena itu, apapun produk skin care yang digunakan bahkan
klaimnya tidak masuk akal pun, semacam food supplement yang bisa
memutihkan kulit, sangat digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya
remaja. Sehingga banyaknya remaja yang menggunakan produk – produk
skincare karena hal tersebut maka dari hal itu menimbulkan rasa
ketergantungan terhadap skincare tersebut dan hal itu dapat menyebabkan
kecanduan dan ketergantungan terhadap keinginan mempercantik diri dan
kenginan untuk terus terlihat “ sempurna “ di hadapan orang lain dengan
menggunakan cara yang mudah yaitu dengan penggunaan skincare secara
terus – menerus dengan penggunaan yang berlebihan.

Sebuah tulisan yang dimuat oleh sebuah situs digital, tentang


adanya percepatan masa pubertas yang dipengaruhi oleh pemakaian
produk kosmetik tersebut. Telah dilakukan riset oleh sejumlah peneliti
yang melakukan penelitian dengan melibatkan 1151 remaja berusia 15-20
tahun di New York City, Cincinnati dan California Utara. Dalam tes urin
mereka ditemukan tiga jenis zat kimia yang sering terdapat dalam produk
skincare, yakni phenols, phthalates dan phytoestrogen. Sehingga karena
skincare termasuk pada bagian dari kosmetik sehingga mengharuskan
adanya pemberian penanggulangan terhadap penggunaan skincare pada
remaja wanita.

Berdasarkan permasalahan diatas, kami mengambil judul “Pemodelan


Matematika Terhadap Ketergantungan Remaja Wanita Dengan
Penggunaan Skincare” dengan alasan untuk mengetahui bagaimana
penggunaan skincare bagi remaja secara berlebihan dapat menyebabkan
ketergantungan kepada skincare tersebut dan dampaknya bagi remaja itu
sendiri serta mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Model
matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang
mengungkapkan perilaku suatu permasalahan yang nyata. Pemodelan

3
matematika dibuat berdasarkan asumsi-asumsi kemudian akan dianalisis
agar model yang dibuat representatif terhadap permasalahan yang dibahas.

B. Batasan Masalah

Dalam pemodelan ini, kami menganalisis kestabilan menggunakan


model matematika SEIR pada Kecanduan penggunaan Skincare pada
remaja wanita. Skincare adalah produk – produk kosmetik yang
dikhususkan perawatan kulit, sehingga kecanduan penggunaan skincare itu
menggunakan skincare lebih dari 5 macam jenis perawatan, ini didasarkan
pada penggunaan yang melebihi batas yang normal berapa banyak yang
digunakan dalam perawatan kulit serta tidak memikirkan dana yang akan
digunakan atau dihabiskan untuk pembelian skincare. Pemodelan
didasarkan pada model endemik SEIR dimana S (Suspected) menyatakan
Jumlah remaja wanita yang berpotensi menggunakan skincare, E
(Exposed) menyatakan jumlah remaja wanita yang menggunakan skincare
hanya karena ingin mencoba kegunaan atau manfaat dari skincare tersebut.
Populasi remaja yang mencoba – coba menggunakan skincare. I (Infected)
menyatakan Jumlah remaja wanita yang kecanduan menggunakan skincare
secara berlebihan (menggunakan lebih dari 5 jenis produk skincare pada
kulitnya), dan R (Recovered) menyatakan Jumlah remaja wanita yang
berhenti menggunakan skincare secara berlebihan karena menggunakan
bahan alamiah untuk kulitnya.

4
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut.


1. Menurunkan dan Menjelaskan model matematika SEIR pada
ketergantungan penggunaan skincare pada remaja wanita.
2. Menganalisis dan Menginterpretasikan simulasi model matematika SEIR
pada ketergantungan penggunaan skincare pada remaja wanita.
3. Menginterpretasikan simulasi model matematika SEIR pada
ketergantungan remaja wanita terhadap penggunaan skincare
4. Menyelesaikan model matematika SEIR pada ketergantungan remaja
wanita terhadap penggunaan skincare dengan grafik model

5.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model

1. Asumsi
a) Populasi yang diambil adalah remaja wanita. Batasan usia remaja
wanita yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga
21 tahun. ( N )
b) Belum menjadi pengguna adalah remaja wanita yang belum pernah
(berpotensi) menggunakan skincare. (S)

c) Pengguna skincare yang dilakukan secara coba – coba adalah remaja


wanita yang menggunakan skincare hanya karena ingin mencoba
kegunaan atau manfaat dari skincare tersebut. populasi remaja yang
mencoba – coba menggunakan skincare. (E)

d) Pengguna skincare yang ketergantungan adalah remaja wanita yang


menggunakan skicare bukan hanya karena ingin mencoba manfaat
dari skincare yang digunakan, namun menggunakan skincare karena
merasakan bahwa skincare merupakan kebutuhan pokok yang harus
digunakan ada beberapa macam motif ketergantungan misalnya
menggunakan lebih dari 3 macam skincare dalam satu hari, membeli
skincare dalam jumlah yang banyak, mempengaruhi opini publik
(remaja wanita yang lain) agar menggunakan skincare. (I)

e) Pengguna berhenti menggunakan skincare adalah remaja wanita yang


tidak lagi menggunakan skincare karena tidak memiliki uang untuk
membeli skincare dan rusaknya wajah, kulit dan badannya. (R)
f) Remaja wanita yang menjadi Pengguna skincare apabila melihat atau
mendengar rekomendasi dari temannya. ( α )

6
g) Pengguna skincare yang merasakan perubahan penampilan fisiknya
(wajah, kulit, dan badan) menjadi lebih baik dan menarik. ( β )
h) Pengguna skincare yang terkena dampak dari penggunakan skincare
yang berlebihan berupa penampilan fisiknya (wajah, kulit, dan badan)
menjadi lebih tidak baik dibandingkan sebelum menggunakan dan
tidak memiliki uang untuk membeli skincare dalam jumlah yang
banyak. (θ ¿
i) Remaja wanita yang meninggal dan tidak remaja lagi (tidak
menggunakan skincare lagi). (μ ¿
j) Remaja wanita yang menggunakan skincare kembali karena telah
memiliki uang untuk membeli skincare. (ε ¿
2. Model

β
S E I R

3. Persamaan

∂S
=μN + εR−( μ+ α )S ..... (1)
∂t

∂E
=αS−( μ+ β) E ..... (2)
∂t

∂I
=βE−( μ+θ) I ..... (3)
∂t

∂R
=θI −( μ +ε ) R ..... (4)
∂t

1. Penyederhanaan Model Persamaan

7
Untuk mempermudah melakukan simulasi dengan menggunkan
software Maple 18, maka model persamaan diferensial pada persamaan
(1), (2), dan (3) dapat disederhanakan.

S E I R
Misalkan : w= , x= , y= , z=
N N N N

Sehingga diperoleh:

∂S
=μ +εz−(μ+ α ) w ..... (1)
∂t

∂E
=αw−( μ+ β) x ..... (2)
∂t

∂I
=βx−( μ+θ) y ..... (3)
∂t
∂R
=θy−( μ+ε ) z ..... (4)
∂t

A. Analisis Model

1. Titik Kesetimbangan Bebas Ketergantungan pada Model SEIR pada


Penggunaan Skincare Pada Remaja Wanita
dw dx dy dz
Titik kesetimbangan diperoleh jika =0 , =0 , =0 , =0.
dt dt dt dt
Untuk mengetahui titik kesetimbangan bebas ketergantugan ( E0 ) maka
diasumsikan x=0, yang berarti tidak remaja wanita yang ketergantungan
pada penggunaan skincare.
Untuk memperoleh titik kesetimbangan bebas, akan digunakan
persamaan yang sudah disederhanakan sebelumnya :

∂w
=μ+ εz−(μ+α) w ..... (1)
∂t

∂x
=αw−( μ+ β )x ..... (2)
∂t

8
∂y
= βx−( μ+θ) y ..... (3)
∂t

∂z
=θy−( μ+ ε ) z ..... (4)
∂t

Karena x = 0, maka diperoleh :

x 0=0

Subtitusi x=0 ke persamaan ke (3)

∂y
= βx−( μ+θ) y
∂t

0=β ( 0 )−( μ+ θ) y

` 0=−( μ+ θ) y

0
y=
−( μ+θ)

y=0

Dan juga, untuk y=0, maka diperoleh :

y 0=0

Subtitusi y=0 ke persamaan ke (4)

∂z
=θy−( μ+ ε ) z
∂t

0=θ(0)− ( μ+ ε ) z

0=−( μ+ε ) z

9
0
z=
−( μ+ ε )

z=0

Karena z=0, maka diperoleh:

z 0=0

Selanjutnya perhatikan pada persamaan (1)

∂w
=μ+ εz−(μ+α) w
∂t

0=μ+ε ( 0)−(μ+ α ) w

w ( μ+ α )=μ

μ
w=
( μ+α )

μ
Karena w= , maka diperoleh:
μ+α

μ
w 0=
μ+α

Dengan demikian, titik kesetimbangan bebas ketergantungan ( E0 ) model yaitu


:

E0 =(w0 , x 0 , y 0 , z 0)
μ
E0 =( , 0,0 , 0)
μ+α
1. Titik Kesetimbangan Endemik Ketergantungan pada model SEIR
pada Penggunaan Skincare Pada Remaja Wanita
dw dx dy dz
Titik kesetimbangan diperoleh jika =0 , =0 , =0 , =0.
dt dt dt dt
Titik kesetimbangan endemik ( E¿¿ e)¿ diperoleh jika y ≠ 0, yang berarti

10
tidak terdapat remaja wanita yang ketergantungan pada penggunaan
skincare..
Untuk memperoleh titik kesetimbangan bebas, akan digunakan
persamaan yang sudah disederhanakan sebelumnya :

∂w
=μ+ εz−(μ+α) w ..... (1)
∂t

∂x
=αw−( μ+ β )x ..... (2)
∂t

∂y
= βx−( μ+θ) y ..... (3)
∂t

∂z
=θy−( μ+ ε ) z ..... (4)
∂t

dw
Untuk = 0, persamaan (1) menjadi:
dt
μ+ εz−μw−αw=0
dx
Untuk = 0, persamaan (2) menjadi:
dt
αw−μx−βx =0
dy
Untuk = 0, persamaan (3) menjadi:
dt
βx−μy−θy=0
dz
Untuk = 0, persamaan (4) menjadi:
dt

θy−μz−εz=0

Dengan menggunakan software Maple 18, diperoleh x , y , z sebagai berikut:

( μ+ β ) ( μ+ y ) ( μ+ ε )
w=
αβε+ αβθ+ αβμ+αε θ +αεμ+α θ μ+ α μ 2+ βε θ+ βεμ + β θ μ+ β μ2 +ε θ μ+ε μ2 +θ μ2 + μ3

11
( μ+ γ ) ( μ +ε ) α
x=
αβε+ αβ θ+ αβμ+ αε θ+αεμ+ α θ μ+ α μ2 + βεγ+ βεμ+ β θ μ+ β μ2 +ε θ μ+ε μ2 +θ μ2 + μ3

( μ+ε ) αβ
y=
αβε +αβ θ+αβμ +αε θ+ αεμ+ α θ μ+α μ2 + βε θ+ βεμ+ β θ μ+ β μ 2+ ε θ μ+ ε μ 2+ θ μ 2+ μ 3

αβγ
z=
αβε+ αβ θ+ αβμ+ αε θ+αεμ+ α θ μ+ α μ + βε θ+ βεμ+ β θ μ + β μ2 + ε θ μ+ ε μ 2+θ μ2 + μ3
2

Diperoleh:

( μ+ β ) ( μ+ y ) ( μ+ ε )
w=
αβε+ αβθ+ αβμ+αε θ +αεμ+α θ μ+ α μ 2+ βε θ+ βεμ + β θ μ+ β μ2 +ε θ μ+ε μ2 +θ μ2 + μ3

( μ +γ )( μ+ ε ) α
x=
αβε+ αβ θ+ αβμ+ α ε θ+ αεμ+ α θ μ +α μ2 + βεγ + βεμ+ β θ μ + β μ2 +ε θ μ+ ε μ2 +θ μ2 + μ3

( μ+ε ) αβ
y=
αβε +αβ θ+αβμ +αε θ+ αεμ+ α θ μ+α μ2 + βε θ+ βεμ+ β θ μ+ β μ 2+ ε θ μ+ ε μ 2+ θ μ 2+ μ 3

αβγ
z=
αβε+ αβ θ+ αβμ+ αε θ+αεμ+ α θ μ+ α μ + βε θ+ βεμ+ β θ μ + β μ2 + ε θ μ+ ε μ 2+θ μ2 + μ3
2

Dengan demikian, titik kesetimbangan endomik( E e ) model yaitu:

Ee =(w ' , x ' , y ' , z ' )

12
Ee

( μ+ β )( μ+ y ) ( μ+ε )
( ) ,

( )
αβε+ αβθ+ αβμ+ αε θ+αεμ+α θ μ+ α μ2 + βε θ+ βεμ+ β θ μ+ β μ2 +ε θ μ+ε μ2 +θ μ2 + μ3
( μ +γ )( μ+ ε ) α
¿
(
αβε+αβ θ+ αβμ+αε θ +αεμ+α θ μ+α μ 2
+ βεγ+ βεμ + β θ μ+ β μ 2
+ ε θ μ+ ε μ2
+θ μ 2
+ μ )
3
,

( μ +ε ) αβ
(
αβε+ αβ θ+ αβμ+ αε θ+αεμ+ α θ μ+ α μ2 + βε θ+ βεμ+ β θ μ + β μ2 + ε θ μ+ ε μ 2+θ μ2 + μ3 ) ,

αβγ
(
αβε+ αβ θ+ αβμ+ αε θ+αεμ+ α θ μ+ α μ + βε θ + βεμ+ β θ μ+ β μ2 +ε θ μ+ ε μ2 +θ μ2 + μ3
2 )

2. Analisis Kestabilan pada Titik Kesetimbangan Model SEIR pada


Kecanduan Penggunaan Skincare Pada Remaja Wanita
Setelah diperoleh titik kesetimbangan, selanjutnya menentukan
matriks Jacobian dengan linearisasi di sekitar titik kesetimbangan bebas
ketergantungan yang ada pada model SEIR. Persamaan yang akan
dilinearisasi adalah persamaan yang telah disederhanakan sebagai berikut:

∂w
f 1= =μ+ εz−( μ+α ) w ..... (1)
∂t

∂x
f 2= =αw −( μ+ β )x ..... (2)
∂t

∂y
f 3= = βx−( μ+θ) y ..... (3)
∂t

∂z
f 4= =θy−( μ+ε ) z ..... (4)
∂t

13
Ketiga persamaan nonliniear di atas dapat dilinierkan sebagai berikut:
 Persamaan (1)
∂ f 1 ∂ ( μ +εz−(μ+ α ) w )
= =−α −μ
∂w ∂w

∂ f 1 ∂ ( μ +εz−( μ+ α ) w )
= =0
∂x ∂x

∂ f 1 ∂ ( μ +εz−( μ+ α ) w )
= =0
∂y ∂y

∂ f 1 ∂(μ+ εz−(μ+ α )w)


= =ε
∂z ∂z

 Persamaan (2)
∂ f 2 ∂ ( αw−( μ+ β) x )
= =α
∂w ∂w
∂ f 2 ∂ ( αw−(μ+ β) x )
= =−( μ+ β )
∂x ∂x
∂ f 2 ∂ ( αw−(μ+ β) x )
= =0
∂y ∂y
∂ f 2 ∂(αw−( μ+ β )x)
= =0
∂z ∂z
 Persamaan (3)
∂ f 3 ∂ ( βx−(μ+θ) y )
= =0
∂w ∂w
∂ f 3 ∂ ( βx−( μ+θ) y )
= =β
∂x ∂x
∂ f 3 ∂ ( βx−( μ+θ) y )
= =−(μ +θ)
∂y ∂y
∂ f 3 ∂( βx−( μ+θ) y )
= =0
∂z ∂z
 Persamaan (4)
∂ f 1 ∂ ( θy−( μ+ε ) z )
= =0
∂w ∂w

14
∂ f 1 ∂ ( θy−( μ+ε ) z )
= =0
∂x ∂x

∂ f 1 ∂ ( θy−( μ+ε ) z )
= =θ
∂y ∂y

∂ f 1 ∂(θy−( μ+ ε ) z )
= =−( μ+ε )
∂z ∂z

Linearisasi yang telah dilakukan di atas merupakan matriks


Jacobian A, dapat dituliskan sebagai berikut :

∂f1 ∂f 1 ∂f1 ∂f 1

[ ]
∂w ∂x ∂y ∂z
∂f2 ∂f 2 ∂f2 ∂f 2
A= ∂ w ∂x ∂y ∂z
∂f3 ∂f3 ∂f3 ∂f3
∂w ∂x ∂y ∂z
∂f4 ∂f 4 ∂f4 ∂f 4
∂w ∂x ∂y ∂z

−α −µ 0 0 ε
A=
[
α −( μ+ β)
0 β
0 0
0 0
−( μ+θ)
θ
0
−( μ+ε )
]
Mencari nilai eigen (λ ¿

|λI − A|=0

0 0 ε

|[ ] [ ]|
1 0 0 0 −α −µ
0− α −( μ+ β ) 0 0
λ 0 1 0 =0
0 0 1 0 0 β −(μ+ θ) 0
0 0 0 1 0 0 θ −( μ+ε )

15
0 0 ε

|[ ] [ ]|
λ 0 0 0 −α−µ
0 λ 0 0− α −( μ+ β ) 0 0
=0
0 0 λ 0 0 β −(μ+θ) 0
0 0 0 λ 0 0 θ −( μ+ ε )

λ+α + µ 0 0 −ε

|[ −α λ+ μ+ β
0 −β
0 0
0 0
λ+ μ+θ
−θ
0
λ+ μ+ ε
]|
=0

αβε+ αβθ+ αβθμ+ αβ ❑2 +2 αβ μ+αβ μ2 +αεθ+αε θ μ+ αε❑2 +2 αε μ+αε μ2 +αθ ❑2+ 2 α θ+α θ μ2 +α ❑3 +

❑4 +❑3 ( α + β + ε +θ+4 μ ) +❑2 (αβ +αε +αθ +3 αμ+ βε+ βθ+3 βμ+εθ +3 ε μ2 +3 μ+6 μ2)+ ( αβε+αβθ +2 αβ

Jadi, persamaan karakteristiknya adalah :

λ 4 + A λ3 + B λ2 +Cλ+ D=0

dengan :

A=( α + β + ε+ θ+4 μ )

B=(αβ +αε +αθ +3 αμ+ βε+ βθ+3 βμ+εθ +3 ε μ2 +3 μ+6 μ2)

C=( αβε +αβθ+ 2 αβμ+αεθ+2 αεμ+2 αθμ+ 3 α μ2 + βεμ+2 βθμ+3 β μ2 +2 εθμ+ 3 ε μ 2+ 3θ μ2 + 4 μ3

D=(αβεμ+αβθμ +αβ μ2 +αεθ μ +αε μ2 +αθ μ 2+ α μ3 + βεθμ+ βε μ2 + βθ μ2+ β μ3 + εθ μ2+ ε μ3 +θ μ

Berdasarkan persamaan karakteritik di atas, nilai R0 = D, yaitu :

R0 =(αβεμ+ αβθμ+αβ μ2 +αεθμ+αε μ2 +αθ μ2 +α μ3 + β εθμ+ βε μ2 + βθ μ2 + β μ3 + εθ μ2 +ε μ3 +θ μ3 + μ

Ini menunjukkan bahwa titik kesetimbangan bebas ketergantungan ( E0 ¿ dan titik


kesetimbangan endemik ( E¿¿ e)¿ bersifat stabil.

16
B. Simulasi Numerik

Syarat awal yang digunakan dalam simulasi model adalah; Nilai S(0),
E(0), I(0) dan R(0) ditentukan seperti pada tabel berikut dengan total populasi
(N) sebanyak 1200 orang.

Variabel Nilai
S(0) 600
E( 0) 300
I (0) 200
R(0) 100

Kemudian, dengan menggunakan persaman yang disederhanakan

S E I R
dimana w= , x= , y= , ¿ , maka tabelnya menjadi :
N N N N

Variabel Nilai
w (0) 600
1200
x (0) 300
1200
y (0) 200
1200
r (0) 100
1200

Berdasarkan nilai eigen yang telah diperoleh maka dapat ditetunkan R0


yaitu,
R0 =(αβεμ+ αβθμ+αβ μ2 +αεθμ+αε μ2 +αθ μ2 +α μ3 + βεθμ+ βε μ2 + βθ μ2 + β μ3 + εθ μ2 +ε μ3 +θ μ3
1. Untuk R0 <1

17
Nilai-nilai parameter untuk R0 <1

Parameter Nilai Sumber


Parameter
α 0,05 Asumsi
β 0,03 Asumsi
θ 0,35 Asumsi
ε 0,02 Asumsi
μ 0,25 Asumsi

Maka diperoleh, R0 =0,01359750<1

Titik kesetimbangan bebas ketergantungan :

μ
E0 =( ; 0 ; 0 ; 0)
μ+α
0,25
E0 =( ; 0 ; 0 ; 0)
0,25+0,05
E0 =(0,833333332 ; 0 ; 0 ; 0)

Sehingga diperoleh:

S = 1000, yaitu jumlah pengguna remaja wanita yang belum pernah


(berpotensi) menjadi pengguna skincare

E = 0, yaitu jumlah pengguna skincare yang hanya menggunakan


karena coba - coba

I = 0 , yaitu jumlah remaja wanita pengguna skincare yang


ketergantungan dengan skincare

18
R = 0 , yaitu jumlah pengguna skincare yang berhenti menggunakan
skincare
2. Untuk R0 >1
Nilai-nilai parameter untuk R0 >1

Parameter Nilai Sumber


Parameter
α 0,7 Asumsi
β 0,65 Asumsi
θ 0,55 Asumsi
ε 0,5 Asumsi
μ 0,45 Asumsi

Maka diperoleh, R0 =1,04045625> 1

Titik kesetimbangan endemik ketergantungan :

( μ+ β )( μ+θ )( μ+ ε )
( ),

( )
αβε+αβθ +αβμ +αε θ+ αεμ+ α θ μ+α μ2 + βε θ+ βεμ+ β θ μ+ β μ 2+ ε θ μ+ ε μ 2+ θ μ 2+ μ 3
( μ+ γ ) ( μ+ε ) α
Ee =
(
αβε+ αβ θ +αβμ+ αε θ+αεμ+ α θ μ+ α μ 2
+ βεγ+ βεμ+ β θ μ+ β μ2
+ε θ μ+ ε μ2
+θ μ2
+ μ3),

( μ+ ε ) αβ
(
αβε +αβ θ+αβμ +αε θ+ αεμ+α θ μ+α μ 2+ βε θ+ βεμ + β θ μ+ β μ 2+ ε θ μ +ε μ2 +θ μ 2+ μ 3 ) ,

αβγ
(
αβε +αβ θ+αβμ +αε θ+ αεμ+ α θ μ+α μ + βε θ+ βεμ + β θ μ+ β μ 2+ ε θ μ+ ε μ2 +θ μ 2+ μ 3
2 )
Ee =¿

19
Sehingga diperoleh:

S = 520, yaitu jumlah remaja wanita yang belum pernah (berpotensi)


menjadi pengguna skincare

E = 346, yaitu jumlah pengguna skincare yang hanya menggunakan


karena coba - coba

I = 219 , yaitu jumlah jumlah pengguna yang ketergantungan dengan


penggunaan skincare
R = 115 , yaitu jumlah pengguna skincare yang berhenti menggunakan
skincare.

C. Grafik Model
Dengan menggunakan bantuan software Maple 18 untuk model SEIR
Penggunaan Skincare Pada Remaja Wanita pada sistem dihasilkan gambar
berikut:
1. Untuk R0 <1
a. Suspected

Gambar diatas menunjukkan simulasi jumlah remaja wanita yang


berpotensi menggunakan skincare (Suspectible) yang terdeteksi setiap
bulan dalam 3 tahun terakhir. Populasi Suspectible awalnya terdapat

20
populasi awal yaitu 600 remaja wanita yang menjadi calon pengguna
skincare namun seiring berjalannya waktu jumlah populasi mengalami
peningkatan atau kenaikan sehingga jumlah remaja wanita yang berpotensi
menjadi calon pengguna skincare bulan terakhirpun juga terus bertambah.
b. Exposed

Gambar diatas menunjukkan simulasi jumlah pengguna skincare yang


hanya menggunakan karena coba - coba yang terdeteksi setiap bulan
dalam 1 tahun terakhir. Populasi awal terdapat 300 pengguna skincare
secara coba – coba tetapi seiring berjalannya waktu, populasi Exposed
mengalami penurunan hingga menghampiri titik nol pada bulan
terakhir.
c. Infected

21
Gambar diatas menunjukkan simulasi jumlah pengguna skincare yang
ketergantungan dengan penggunaan skincare yang terdeteksi setiap
bulan dalam 3 tahun terakhir. Populasi awal terdapat 200 pengguna
skincare tetapi seiring berjalannya waktu, populasi infected mengalami
penurunan hingga menghampiri titik nol pada bulan terakhir.

d. Recovered

Gambar diatas menunjukkan simulasi jumlah pengguna skincare yang


berhenti menggunakan skincare yang terdeteksi setiap bulan dalam 3

22
tahun terakhir. Populasi awal terdapat 100, pada bulan pertama dan
kedua mengalami peningkatan atau kenaikan, tetapi dari bulan ke-tiga
sampai bulan terakhir, populasi Recovered mengalami penuruan hingga
menghampiri titik nol.

e. Suspected, Exposed, Infected, dan Recovered

Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah remaja wanita yang


berpotensi menggunakan skincare (Suspectible) mengalami
peningkatan atau kenaikan dari 600 menjadi 1000 remaja wanita
calon pengguna skincare. (Exposed) mengalami penuruan dari 300
pengguna skincare secara coba – coba menjadi hingga menghampiri
titik nol sampai bulan terakhir. (Infected) mengalami penuruan dari
200 pengguna skincare hingga menghampiri titik nolsampai bulan
terakhir. Adapun jumlah remaja wanita yang berhenti (Recovered)

23
ketergantungan pada penggunaan skincare juga mengalami
penurunan dari bulan ke-tiga sampai bulan terakhir hingga mencapai
titik nol.

Keterangan:
Suspected
Exposed
Infected
Recovered

2. Untuk R0 >1
a. Suspected

Gambar diatas menunjukkan simulasi jumlah remaja wanita yang


berpotensi menggunakan skincare (Suspectible) yang terdeteksi setiap
bulan dalam 3 tahun terakhir. Populasi Suspectible awalnya terdapat
populasi awal yaitu 600 remaja wanita calon pengguna skincare namun
seiring berjalannya waktu jumlah populasi mengalami penurunan

24
hingga 520 remaja wanita yang berpotensi menjadi pengguna skincare
pada bulan terakhir.
b. Exposed

Gambar diatas menunjukkan simulasi jumlah pengguna skincare, Jumlah


pengguna skincare yang hanya menggunakan karena coba - coba
(Exposed) yang terdeteksi setiap bulan dalam 3 tahun terakhir. Populasi
Exposed awalnya terdapat populasi awal yaitu 300 remaja wanita calon
pengguna skincare namun seiring berjalannya waktu jumlah populasi
mengalami peningkatan hingga 346 pengguna skincare yang
menggunakan karena coba - coba.
c. Infected

Gambar diatas menunjukkan simulasi jumlah pengguna skincare Jumlah


pengguna skincare yang ketergantungan (Infected) yang terdeteksi

25
setiap bulan dalam 3 tahun terakhir. Populasi Infected awalnya terdapat
populasi awal yaitu 200 remaja wanita calon pengguna skincare namun
seiring berjalannya waktu jumlah populasi mengalami peningkatan
hingga 214 pengguna skincare yang ketergantungan menggunakan
skincare.

d. Recovered

Gambar diatas menunjukkan simulasi jumlah pengguna skincare Jumlah


pengguna skincare yang berhenti menggunakan skincare (Recovered)
yang terdeteksi setiap bulan dalam 3 tahun terakhir. Populasi
Recovered awalnya terdapat populasi awal yaitu 100 remaja wanita
calon pengguna skincare namun seiring berjalannya waktu jumlah
populasi mengalami peningkatan hingga 115 pengguna skincare yang
berhenti menggunakan skincare.

e. Suspected, Exposed, Infected, dan Recovered

26
Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah remaja wanita yang
berpotensi menggunakan skincare (Suspectible) mengalami
penurunan dari 600 menjadi 512 remaja wanita calon pengguna
skincare (belum pernah menggunakan skincare). (Exposed)
mengalami peningkatan dari 300 pengguna skincare secara coba –
coba naik menjadi hingga 314 pengguna skincare yang
menggunakan secara coba - coba. (Infected) mengalami peningkatan
dari 200 pengguna skincare menjadi 214 pengguna skincare yang
ketergantungan menggunakan skincare dalam 3 tahun terakhir.
Adapun jumlah remaja wanita yang berhenti (Recovered)
ketergantungan pada penggunaan skincare juga mengalami
peningkatan 115 pengguna skincare yang berhenti menggunakan
skincare..

Keterangan:
Suspected
Exposed
Infected

27
Recovered

28
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh model matematika


pada “Pemodelan Matematika Terhadap Ketergantungan Remaja
Wanita Dengan Penggunaan Skincare” yaitu sebagai berikut :
∂S
=μN + εR−( μ+ α )S ..... (1)
∂t

∂E
=αS−( μ+ β) E ..... (2)
∂t

∂I
=βE−( μ+θ) I ..... (3)
∂t

∂R
=θI −( μ +ε ) R ..... (4)
∂t

yang kemudian disederhanakan menjadi :

∂S
=μN + εR−( μ+ α )S ..... (1)
∂t

∂E
=αS−( μ+ β) E ..... (2)
∂t

∂I
=βE−( μ+θ) I ..... (3)
∂t

∂R
=θI −( μ +ε ) R ..... (4)
∂t

Setelah dilakukan analisis matematika tentang tentang model SEIR pada


Pemodelan Matematika Terhadap Ketergantungan Remaja Wanita

29
Dengan Penggunaan Skincare diperoleh persamaan R0 dan dua titik
equilibrium (kesetimbangan), yaitu:

1. Persamaan R0
R0 =(αβεμ+ αβθμ+αβ μ2 +αεθμ+αε μ2 +αθ μ2 +α μ3 + βεθμ+ βε μ2 + βθ μ2 + β μ3 + εθ μ2 +ε μ3 +θ μ3 + μ

2. Titik equilibrium bebas penyakit( E 0 )


μ
E0 =( ; 0 ; 0)
μ+α
3. Titik equilibrium endemik ( E ε) Ee

Ee

( μ+ β ) ( μ+ θ ) ( μ+ ε )
( ),

( )
αβε+αβθ +αβμ +αε θ+ αεμ+α θ μ+α μ 2+ βε θ+ βεμ + β θ μ+ β μ 2+ ε θ μ+ ε μ2 +θ μ 2+ μ 3
( μ+ γ ) ( μ+ε ) α
¿ αβε+(αβ θ+αβμ +αε θ+ αεμ+ α θ μ+α μ 2
+ βεγ + βεμ+ β θ μ + β μ2
+ ε θ μ+ ε μ 2
+θ μ2
+ μ3),

( μ+ ε ) αβ
(
αβε+ αβ θ+ αβμ+ αε θ+αεμ+ α θ μ+ α μ2 + βε θ+ βε μ+ β θ μ+ β μ 2+ ε θ μ+ ε μ 2+ θ μ 2+ μ 3 ),

αβγ
(
αβε+αβ θ+αβμ +αε θ+ αεμ+α θ μ+α μ + βε θ+ βεμ + β θ μ+ β μ2+ ε θ μ +ε μ2 +θ μ2+ μ 3
2 )
Setelah dilakukan simulasi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi laju dari
populasi exposed atau pengguna yang menggunakan secara coba - coba
terhadap ketergantungan (Infected) penggunaan skincare oleh remaja
wanita juga menyebabkan populasi pada kelas recovered mengalami
peningkatan yang akan mengakibatkan populasi pada kelas susceptible
mengalami penurunan.

30
B. Lampiran
Proses untuk memperoleh simulasi dari model dengan mennggunakan
bantuan software Maple 18 adalah sebagai berikut.

>

>

>

>

31
>

>

>

>

32
>

>

>

>

>

33
>

>

>

>

34
>

>

>

35
>

36
>

37
>

38
>

>

39
>

>

>

>

>

40
>

>

>

>

41
>

>

>

>

42
>

>

43
DAFTAR PUSTAKA

Side, Syafruddin. 2015. Pemodelan Matematika Dan Solusi Numerik Untuk


Penularan Demam Berdarah. Medan: Perdana Publishing.

Pangaribuan, Lina. 2017. “Efek Samping Kosmetik dan Penanganannya Bagi


Kaum Perempuan”. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol. 15 (2).

Idntimes.com, “5 Akibat Yang Akan Diterima Jika Gunakan Berbagai Macam


Skincare, 30 November 2018, https://www.idntimes.com/life/women/indah-
shaliha/akibat-berlebihan-menggunakan-skincare-c1c2

44

Anda mungkin juga menyukai