(1) apakah semua profil cenderung mempunyai kesamaan arah atau kesejajaran
antar profil yang tersaji?, kemudian
(2) apabila sejajar, apakah semua profil ini berimpit?, atau
(3) apabila sejajar, apakah semua profil ini sejajar sumbu datar (// sumbu-X)?.
Dari tiga pertanyaan tersebut, tentunya yang harus terlebih dahulu diuji adalah
pertanyaan yang pertama, bila sudah tidak sejajar maka pertanyaan yang kedua dan
ketiga sudah tidak perlu dilakukan pengujian lagi, karena pasti semua profil tidak
akan berimpit dan tidak pula semua profil akan sejajar sumbu datar.
Selanjutnya apabila semua profil tidak sejajar, sisihkan profil yang mengakibatkan
ketidak sejajaran, dan kemudian lakukan analisis profil untuk gambaran profil yang
tersisa. Apabila profil yang tersisih lebih dari satu, dapat pula dilakukan analisis profil
pada kelompok profil tersisih ini. Demikian selanjutnya sehingga akan diperoleh
kumpulan profil yang sejajar, atau dapat juga terjadi bahwa setiap profil memang
berbeda satu dengan lainnya.
1
peubah tak bebas, I= jumlah perlakuan (populasi), n1= jumlah pengamatan pada
perlakuan ke-I dan N= jumlah total pengamatan.
: : :
1p 1( p1) 2 p 2( p1) ip i( p1)
Uji kesejajaran untuk dua populasi yang menyebar normal dapat dituliskan
sebagai berikut:
H01 : C1 = C2 dimana C merupakan matriks kontras sedemikian sehingga
membuat persamaan seperti pada bentuk umum hipotesis kesejajaran di atas.
1 1 0 .....
0 1 1 .....
C p1xp
.. .. .. .....
0 0 0 .....
Untuk contoh bebas dari dua populasi (perlakuan), maka kita dapat membuat
nilai rataan untuk tiap-tiap peubahnya sehingga akan kita dapatkan rataan dari
populasi 1 x1 dan rataan dari populasi 2 x2 .
Dan pengujian nya adalah sebagai berikut
1
_
1 1
_
_ _
T ( x1 x2 )'C' ( )CSC' C( x1 x2 )
2
n1 n2
dengan
(n1 n2 2)( p 1)
c2 Fp 1,n n p ( )
n1 n2 p 1 2
Kemudian kita akan menolak hipotesis nol apabila nilai dari T2 c2 . Dengan
nilai dari c2 nya tergantung dari nilai tabel sebaran F dengan db1= p-1 dan db2=n1 +
n2 –p pada ()
2
1.b. Uji Keberhimpitan (Coincident)
: : :
1 p 2 p ip
Atau dengan kata lain, profile akan saling berhimpit apabila total dari nilai
rataan tiap-tiap populasi 11+12+….+1p = 21+22+…+2p = …… = i1+…..+ip . Dan
untuk dua populasi yang normal maka bentuk hipotesis nolnya adalah
H0 : 1’1 = 1’2.
Pengujian hipotesis ini baru dapat dilakukan setelah uji pada kesejajaran
dapat di terima. Statistik uji untuk pengujian hipotesis keberhimpitan dapat ditulis
sebagai berikut:
1
1 1
T 1' ( x1 x2 ) ( )1' S1 1' ( x1 x2 )
2
n1 n2
2
1' ( x x )
T2 1 2
( 1 1 )1' S1
n n
1 2
3
n1 n2
x1j x2 j
j 1 j 1 n1 n
x x1 2 x2
n1 n2 n1 n2 n1 n2
Jika profile itu sama (se-level), maka 1 = 2 =…=p . Dan bentuk hipotesis
nolnya dapat kita tuliskan sebagai berikut:
11 11 1p
H 03 21 22 ... 2 p
: : :
i1 i 2 ip
Atau dapat juga dituliskan sebagai : H03 : C=0 .
Dan hipotesis nol akan ditolak apabila statistik uji di atas F > dari F p-1,n1+n2-p
() (lebih besar dari nilai distribusi F tabel dengan derajat kebebasan db1 = p-1 dan
db2= n1+n2-p pada taraf (level) pengujian ()).
F ( n 1 n 2 ) x ' C ' CSC ' C x
1
Asumsi yang diperlukan untuk dapat menguji nilai sebenarnya dari respon
yaitu parameter adalah vektor sisaan e`ij = (eij1, ……, eijp) dari contoh ke-ij
mempunyai distribusi multinormal dengan nilai tengah 0 dan ragam peragam R yang
non-singular. Dan antar sisaan saling bebas stokastik. Dengan asumsi ini maka
model di atas dapat dianggap sebagai masalah peubah ganda biasa dengan model :
X = A + E
4
dimana matriks respon X berukuran N x p, matriks rancangan A berukuran N x k,
matriks parameter berukuran k x p, dan matriks sisaan E berukuran N x p. Matriks
dapat dituliskan sebagai berikut:
11 ... 1p
... ... ...
k1 ... kp
1 0 0 ... 0
1 1 0 ... 0
M 1 0 1 1 ... 0
... ... ... ... ...
0 0 0 0 1
sedangkan untuk menguji pertanyaan kedua yaitu keberimpitan dan pertanyaan
ketiga yaitu kesejajaran dengan sumbu-X dapat diakukan dengan H02 dan H03
berikut:
H02: C1 m2 = 0
5
k k
H03 (N j / N) j1 = …. =
j 1
(N / N) jp
j1
j
H03: c2 M1 = 0
Cj R
i 1
ij
jika nilai F lebih besar dari F,k-1,N-k maka tolak H02 atau profil perlakuan berimpit.
N k p2 2
F T
( N k )( p 1)
Tolak H03 jika nilai F lebih besar dari F, p-1, N-k-p+2 artinya profile perlakuan sejajar
dengan sumbu X.
ILUSTRASI
Hasil yang mungkin terjadi apabila ternyata semua profil searah dan
dilanjutkan dengan menjawab dua pertanyaan berikutnya dapat dilihat pada Tabel 1.
6
Tabel 1. Kemungkinan hasil pengujian untuk profil yang searah.
Untuk menentukan kestabilan vitamin C dalam sari air jeruk, maka sari air
jeruk tersebut disimpan dalam lemari es sampai pekat dan beku. Waktu
penyimpanan adalah selama seminggu (7 hari). Telah dilakukan penelitian oleh
“Vitamin C Retention in Reconstituted Frozen Orange Juice “ oleh jurusan Gizi dam
makanan di Virginia Polytecnic Institute and State University pada tahun 1976,
bahwa kadar asam askorbat menentukan kestabilan vitamin C tersebut.
Diujikan kepada dua jenis sari air jeruk yaitu merk Richfood dan sealed
masing-masing diulang sebanyak empat kali. Dua sari air jeruk tersebut disimpan
dalam lemari es sampai waktu seminggu lamanya. Dan kemudian dalam 3 jangka
waktu yang berbeda (Waktu ke-0, waktu ke-3, waktu ke-7) dihitung kadar asam
askorbatnya dalam satuan miligram(mg) per liter. Dan didapat hasil pengamatan
sebagai berikut:
7
nilainya, dibuatlah gambar plot untuk setiap populasi. Didapat rataan tiap-tiap
peubah untuk Richfood = [58,8 48,65 44,87] dan untuk populasi Sealed = [50,5
47,9 44,6]. Kemudian dari nilai nilai ini didapat plot sebagai berikut:
48
46
44
42
40
1 2 3
W aktu P engam atan
RICHFO O D SEALED
Gambar 1. Profil masing-masing merk sari air jeruk dari waktu ke waktu
Dari gambar di atas sudah dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa profil
untuk setiap kelompok tersebut terlihat sejajar dan berhimpit. Seberapa jauh nilai dari
kesejajaran dan keberhimpitan itu nilainya adalah relatif, karena dengan
menggunakan metode gambar ini, kita hanya membuat pengujian secara kasar.
Tetapi seharusnya apa yang diperoleh dari gambar di atas tidak akan jauh berbeda
dengan hasil pembahasan melalui uji-uji analisis profil seperti yang telah dijelaskan
di atas .
Uji akan dilakukan pada taraf nyata 0.05. Diketahui bahwa rataan untuk tiap
populasi Xr=[50.8, 48.65, 44.87] dan Xs=[50.5, 47.9, 44.6], sehingga didapat matriks
selisih rataan kedua populasi ter sebut yaitu X=[0.3, 0.75, 0.27]. Sedangkan nilai dari
matriks koragam peubah-peubahnya nya dan nilai matrik C yang digunakan
berukuran 2x3 yaitu:
8
Dengan menggunakan operasi aljabar matriks maka diperoleh nilai T2 =
0.1753. dan untuk mengambil keputusannya, maka haruslah dibandingkan dengan
nilai c (dengan F2,21 (0.05) = 3,47 dan n1=12 n2=12 serta p=3) yaitu :
(12122)(31) (22)(2)
c2 3.47 3.47 7.27
12123 21
Sehingga dapat kita lihat bahwa nilai dari T2 < c2 dengan demikian kita
ambil kesimpulan bahwa profile antara kelompok (merk) tersebut adalah sejajar. Atau
dengan kata lain bahwa seiring dengan bertambahnya waktu maka asam askorbat
pada kedua kelompok tersebut mengalami penambahan dan pengurangan dengan
proporsi yang sama (tidak ada perbedaan pengaruh perlakuan). Kesimpulan ini juga
didukung apabila kita melihat pada gambar di atas, ataupun dengan melihat pada
statistik wilks’lamda, pillai’s trace, Hottelling-lawleytrace dan Roy’s greatest root
untuk pengujian interaksi waktu dengan merk, yang didapat dengan menggunakan
proc glm pada software SAS.
1
T 2 1 0.75 1 3.14 15.5 9.36 1 1 0.75
6
1 0.27 1 4.96 9.36 11.14 1 1 0.27
9
dari waktu ke waktu sama. Dari output SAS untuk pengujian keberhimpitan dapat
dilihat dari hasil pengujian pengaruh antar subjek (merk) secara simultan sebagai
berikut:
Dari uji ini juga diperoleh bahwa kedua merk memiliki profil yang berhimpit. Hasil uji
keberhimpitan ini juga didukung oleh hasil analisis ragam untuk tiap-tiap waktu
pengamatan :
Setelah mengetahui bahwa profil kedua merk sari air jeruk (kelompok)
tersebut sejajar dan berhimpit, maka uji pada analisis profil yang ketiga yaitu
mengenai kesamaan (rataan kandungan asam karbonat dari waktu kewaktu adalah
sama) dapat kita lakukan atau kesejajaran dengan sumbu datar. Kita akan
menemukan matriks rataan dari waktu ke waktu secara keseluruhan yaitu:
50 . 8 50 . 5 50 . 65
12 12
X 48 . 65 47 . 9 48 . 275
24 24
44 . 87 44 . 6 44 . 735
Kemudian statistik ujinya adalah :
1 0 1 1 0 1
t t
1 1 0 1 1 0
T 2 24 X S X
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
10
Kaidah pengambilan keputusannya adalah pembandingan nilai T2 dengan
nilai tabel sebaran F dengan db1=2 dan db2=21 pada level 0.05. dapat diketahui
bahwa nilai T2 > nilai F tabel. Dan dapat dikatakan bahwa rataan jumlah kandungan
asam askorbat dalam kedua merk sari air jeruk tersebut tidak sam (tidak sejajar
dengan sumbu X). Hal ini jelas terlihat pada gambar di atas. Keputusan ini juga
didukung oleh statistik wilks’lamda, pillai’s trace, Hottelling-lawleytrace dan Roy’s
greatest root untuk pengujian pengaruh waktu, yang didapat dengan menggunakan
proc glm pada software SAS.
Program SAS
Program SAS secara lengkap untuk analisis profil dapat disusun sebagai berikut:
option ps=100 ls=76 nonumber nodate;
title ' ';
data dt;
input w0 w3 w7 merk$;
cards;
52.6 49.4 42.7 Richfood
56.0 48.8 49.2 Sealed
54.2 49.2 48.8 Richfood
48.0 50.3 44.0 Sealed
49.8 42.8 40.4 Richfood
49.6 44.0 42.0 Sealed
46.6 53.2 47.6 Richfood
48.4 48.5 43.2 Sealed
;
11
repeated Waktu profile/summary;
run;
DAFTAR PUSTAKA
Afifi, A.A. and V. Clark. 1984. Computer Aided Multivariate Analysis. Van Nostrand
Reinhold Company Inc. , New York.
Manly, B.F.J. 1986. Multivariate Statistical Methods A Primer. Chapman and Hall,
New York.
------, SAS/STAT User's Guide, section of the Procedure GLM, SAS Institute Inc.,
Cary, North Carolina, USA.
Strang, G. 1988. Linear Algebra and Its Applications, Third Edition. Harcourt Brace
Jovanovich, Inc. New York.
12