Anda di halaman 1dari 26

Inferensia dan Perbandingan

Vektor Nilai Tengah


Perbandingan Kasus Peubah
Tunggal dan Peubah Ganda
Peubah Tunggal Peubah Ganda
Penduga titik parameter Skalar Vektor nilai
nilai tengah tengah
Penduga selang nilai tengah Selang Daerah (elips)
Kepercayaan Kepercayaan
Pengujian hipoteis nilai Uji t-student Uji T2-Hotelling
tengah satu populasi
Pengujian beda nilai tengah Uji t-student Uji T2-Hotelling
dua populasi
Pengujian beda nilai tengah ANOVA MANOVA
beberapa populasi
Pengujian Hipotesis: Vektor
Nilai Tengah
Bentuk Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam pengujian


vektor nilai tengah populasi mirip seperti
pada kasus univariate, yaitu:
H0:  = 0 vs H1:   0
 10 
Dengan,  
0   
20

( px1)  
 

 p 0 
Statistika uji untuk vektor nilai tengah

Statistik uji yang dapat digunakan dalam


pengujian vektor nilai tengah populasi adalah
(1) T2-Hotelling dan (2) Wilk-lambda.
1. T2-Hotelling, sebagai berikut:
1

 1 
    
T  X   0 '  S  X   0  n X   0 ' S 1 X   0
2

n 
Dengan,
1 n
X  X
1 n
S   X j  X X j  X '
(px1 ) n j 1
j ( pxp ) n  1 j 1
2. Uji Wilk-Lambda, sering juga disebut uji
rasio kemungkinan (likelihood ratio test)
n/2
max L(  0 , )   ˆ 
   
max L(  , )   ˆ 0 
 ,   Hubungan Hotelling dengan Wilk - Lambda,
dengan,  T2 
1

2/n  1  
1  n  1 
L(  , )  n / 2
e  np / 2
2 np / 2 ˆ
1
L(  0 , )  n/2
e  np / 2
2 np / 2 ˆ 0
Daerah Penolakan H0
Daerah penolakan untuk hipotesis nol dapat
dihampiri dengan menggunakan sebaran F,
sebagai berikut:

2
  1 
T  X   0 ' S 
1
n  1 p
X   0   n  p  Fp,n p  
n 
Untuk ukuran sampel besar maka T2-Hotelling
dapat juga dihampiri dengan sebaran khi-
kuadrat berderajat bebas p.
Makna Penolakan H0

• Jika hipotesis nol ditolak itu artinya bahwa


paling sedikit ada satu kombinasi linier
peubah yang rata-ratanya berada diluar
selang kepercayaan (1-).
• Perlu uji lanjut, yaitu:
– Daerah kepercayaan ganda, dapat disajikan
dalam bentuk Ellips.
– Selang kepercayaan simultan
– Selang kepercayaan Bonferoni
ILUSTRASI

Perspirasi dari 20 wanita yang tergolong


sehat dianalisa. Tiga komponen, yaitu X1
= laju perspirasi, X2 = kandungan sodium
dan X3 = kandungan potasium diukur

Ujilah apakah hipotesis H0: ’ = [4, 50,


10] lawan H1: ’  [4, 50, 10] pada taraf
nyata  = 0.10
Ringkasan Data

 4.640   2.879 10.010  1.810 


x  45.400 S   10.010 199.788  5.640
 9.965   1.810  5.640 3.628 

 .586  .022 .258 


S 1 
  .022 .006  .002 
 .258  .002 .402 
Perhitungan T2-Hotelling

 .586  .022 .258   4.640  4 


T 2  204.640  4 45.400  50 9.965  10'  .022 .006  .002 45.400  50  9.74
 .258  .002 .402   9.965  10 

n  1 p F .10  193 F .10  3.3532.44  8.18


n  p  p,n  p
17
3,17

Terlihat bahwa T2 = 9.74 > 8.18,


sehingga konsekuensinya kita tolak H0
pada taraf nyata 10%.
Daerah (ellips) Kepercayaan
bagi Vektor Nilai Tengah
Daerah (elips) Kepercayaan
Suatu daerah kepercayaan 100(1-)% bagi nilai
tengah suatu sebaran normal ganda p adalah suatu
elips yang ditentukan oleh semua  sedemikian
rupa sehingga
nX   ' S 1 n  1 p
X     n  p  Fp,n p  
di mana
1 n 1 n
X  X j
S   X j  X X j  X '
(px1 ) n j 1 ( pxp ) n  1 j 1
dan x1, x2, ..., xn adalah pengamatan contoh.
ILUSTRASI

.564 .0144 .0117  1  203.018  163.391


X   S  S  
.603 .0117 . 0146    163. 391 200.228 

elips kepercayaan 95% bagi  terdiri dari semua


nilai (1, 2) yang memenuhi

 203.018  163.391 .564  1  241


42.564  1 .603   2      F2, 40 .05
 163.391 200.228  .603   2  40
Mencari Akar dan Vektor Ciri

Pasangan akarciri dan vektorciri bagi S adalah


1 = .026 e1’ = [.704, .710]
2 = .002 e2’ = [-.710, .704]

Pusat ellips tersebut pada titik [.564, .603]


Hitung Panjang Sumbu
setengah dari panjang sumbu mayor dan
minornya masing-masing adalah:
p n  1 241
1 Fp ,n  p    .026 3.23  .064
nn  p  4240

pn  1 241
2 F p ,n  p    .002 3.23  .018
nn  p  4240

Sumbu-sumbu tersebut teletak sepanjang


e1’ = [.704, .710] dan e2’ = [-.710, .704]
Menggambar Ellips Kepercayaan
Menggambar Elips Kepercayaan
2
0.65

0.60

0.55

0.55 0.60 1
Pengujian Hipotesis:
Perbandingan Vektor Nilai
Tengah
Kasus Dua Sample 1 ??? 2
Saling Bebas
Populasi I Populasi II
X~N(1,12) X~N(2,22)

Acak dan
saling bebas

Sampel I Sampel II
(n1) (n2)
Setiap populasi diambil sampel
acak berukuran tertentu (bisa
sama, bisa juga tidak sama)
– Pengambilan kedua sampel saling bebas
– Tujuannya adalah menguji apakah
parameter 1 sama dengan parameter 2
Deskripsi masing-masing sampel
Multivariate:
Ukuran Pemusatan dan Penyebaran
Misal:
vektor peubah acak untuk sampel 1 adalah x1’=(x11, x12,…,x1p) dan
vektor peubah acak sampel 2 adalah x2’=(x21, x22,…,x2p)

1 n1
1 n1
x1   x1 j S1   x1 j  x1 x1 j  x1 '
n1 j 1 n1  1 j 1

n1
1 1 n1
x2 
n2
x 2j S2   x 2 j  x 2 x 2 j  x 2 '
j 1 n2  1 j 1
Langkah Pengujiannya
Bentuk Hipotesis: H0: 1 = 2 vs H1: 1  2.
Statistik uji:
a. Ragam sama
1
 1 1  
T  x1  x 2 '    S gab 
2
x1  x 2 
 n1 n2  

S gab 
n1  1S1  n2  1S 2
n1  n2  2
n1  n2  2 p F
p , n1 n 2  p 1  
2 2
Daerah penolakan H0: T  c 
n1  n2  p  1
Statistik uji:
a. Ragam tidak sama (Gunakan
matriks kovarian masing-
masing sample
1
 S1 S 2 
T  x1  x 2 '   
2
x1  x 2 
 n1 n2 

Daerah penolakan H0:


2 2 2
T c  ( , p )
Ilustrasi
Misal:
x1=lebar badan kura-kura; x2=panjang badan kura-kura
Sampel 1: 102.583  171.732 101.844 
xJ    SJ  
 52.042  101.844 64.737 
(n1=24)  
Sampel 2: 88.292  50.042 21.654 
xB    SB   
(n2=24) 40.708
  21.654 11.259 
Hipotesis :
H0 :  J   B H1 :  J   B
• Kasus ragam sama
1
|  1 
2
  1
T  x1  x 2    S gab  x  x 
1 2
 n1 n2  

S gab
n  1S1  n2  1S 2
 1 S gab
110.887

61.749 
n1  n2  2  61.749 37.998 

14.292  1  0.095 - 0.154 


x1  x 2   S gab   
 - 0.154 0.277 
11.333 
 1 1  0.0945 - 0.154 14.292 24
T 2  14.292 11 .333       4. 995 x
 24 24  - 0.154 0.277  11.333 2

• Tolak Ho, jika


T 2  c2 
n1  n2  2 p F .01 
462 2.44  4.988
n1  n2  p  1 p ,n  n  p 1
1 2
45
• Kasus ragam tidak sama
1

  S S 
T 2  x1  x 2 '  1  2  x  x 
1 2
 n1 n2 
1
57.197 25.898 14.292
T 2  14.292 11 .333   
25.898 13.956  11.333 

 0.109 - 0.203  14.292 


T  14.292 11 .333
2
    14.170
- 0.203 0.448  11.333 

• Tolak Ho, jika


T 2   2( 0.05; 2 )  5.99

Anda mungkin juga menyukai