x1
x2
xn
y1
Canonical
Variate for
the Xs
Canonical
Variate for
the Ys
y2
yn
Penerapan Analisis
Kanonik
Pekerja informal
72,7
63,9
68,6
54,2
70,6
77,2
78
76,3
62,2
27,3
58,8
69,5
63,7
68,2
49,5
61
79,5
86
72,6
74,9
70,4
51,1
65,3
77,1
74,8
81
70,1
70,7
82
82,1
pendapatan
1,49
2
3,17
8,01
1,31
0,94
1,28
1,03
3,52
26,6
3,79
1,64
10,89
2,17
4,65
6,28
0,98
0,86
2,24
1,91
3,47
12,2
2,78
1,99
1,83
1,12
0,93
0,9
0,55
4,21
jamban
69,48
79,83
62,97
89,73
77,56
72,83
69,22
87,23
62,21
94,33
74,23
69,23
90
69,67
69,78
78,06
43,28
76,42
66,08
70,19
72,7
85,27
82,49
53,12
64,51
68,68
43,61
51,43
54,24
58,04
Air bersih
44,62
55,84
50
32,26
42,18
39,39
33,16
41,59
36,74
94,91
58,99
60,64
58,16
64,9
66,98
72,02
43,56
42,08
16,68
38,22
55,83
61,34
60,16
47,78
51,97
53,61
41,13
52,62
40,06
27,17
listrik
Lantai tanah
88,76
88,01
80,29
78,75
72,15
69,5
71,25
61,44
88,59
99,6
97,75
97,12
98,38
96,86
93,78
96,85
81,28
37,57
71,47
67,31
87,35
91,11
94,49
66,63
79,27
61,42
59,14
67,96
56,42
44,96
9,91
4,33
2,6
4,04
6,72
11,67
10,14
24,66
2,74
3,85
7,54
31,48
11,86
22,64
10,2
6,79
16,11
45,79
3,36
3,61
3,29
4,69
6,82
13,95
4,49
11,47
12,72
17,67
19,02
22,87
Langkah 1
Membuat Matriks Korelasi
1
0,613937
-0,43111
-0,47826
-0,43435
-0,58497
0,623998
0,613937
-0,83223
-0,5406
-0,67157
-0,70058
0,473376
-0,43111
-0,83223
0,569884
0,605862
0,444596
-0,29895
-0,47826
-0,5406
0,569884
0,391413
0,400538
-0,16327
-0,43435
-0,67157
0,605862
0,391413
0,652999
-0,09488
-0,58497
-0,70058
0,444596
0,400538
0,652999
-0,4769
0,623998
0,473376
-0,29895
-0,16327
-0,09488
-0,4769
Langkah 2
Mencari akar ciri dan vektor ciri dari
Rxx^(-0.5)*Rxy*Ryy^(0.5)*Ryx*Rxx^(0.5)
Didapatkan :
i 2
0,7806
0,8835
0,6236
0,65228
-0,4309
0,2556
0,5056
0,7741
-0,5921
0,2239
0,1095
0,3309
0,1091
0,47321
0,8742
ei
Langkah 3
Menguji Signifikansi
1
2
{(n 1) ( p q 1)}ln
2
min( p , q )
(1 )
j
j M ' 1
Uji Signifikansi
i 2
0,7806
0,8835
48,2006
21,03
Tolak Ho
0,2556
0,5056
10,3936
21,03
Terima Ho
0,1095
0,3309
3,2629
21,03
Terima Ho
hit
tabel
Langkah 4
(memilih fungsi kanonik)
Mencari ai
a1 = Rxx^(-0.5)*[0.6236; 0.6523; -0.4309]
a2 = Rxx^(-0.5)*[0.7741; -0.5921; 0.2239]
a3 = Rxx^(-0.5)*[0.1091; 0.4732; 0.8742]
Untuk a1 didapatkan :
[-0,467;-0,544;0.122]
Langkah 5
Mencari bi
Dengan cara yang ada di buku halaman
544, johnson didapatkan b1:
[0.353; 0.465; 0,116; -0.505]
Korelasi Kanonik
Korelasi kanonik (i)
Corr (V1,W1) = 0,884
Corr (V2,W2) = 0,506
Corr (V3,W3) = 0,331
Canonical Cross-loading
Bobot kanonik dan beban kanonik hanya melihat kontribusi dan korelasi
terhadap peubah kanoniknya dalam satu kumpulan. Sedangkan cross
loading digunakan untuk melihat korelasi antar peubah asal dalam satu
kumpulan dengan peubah kanonik pada kumpulan yang lainnya. Semakin
besar nilai ini, maka dapat menggambarkan semakin erat pula hubungan
antara kedua kumpulan.
Melihat berbagai alternatif dalam menginterpretasikan peubah kanonik,
maka memilih penginterpretasiannya dapat menggunakan berbagai
ukuran tersebut. Biasanya peneliti menggunakan cara mana yang ada
atau ditampilkan dalam software pengolah data. Karena canonical crossloading tidak diberikan output secara langsung, namaun dapat dihitung
manual, menjadikan beban kanonik sering diinterpretasikan untuk peubah
kanonik
SPSS
Analisis Kanonik
syntax
MANOVA Y1 to Y4 with X1 to X3
/PRINT=ERROR (SSCP COV COR) SIGNIF
(HYPOTH EIGEN DIMENR)
/DISCRIM=RAW STAN ESTIM COR
ALPHA(5.0)
F Hypoth.
.14544
.66291
.89050
DF
5.46440
1.82571
1.53703
Error
12.00
6.00
2.00
DF
61.14
48.00
25.00
Sig.of F
.000
.114
.235
Signifikansi Multivariat
Multivariate Tests of Significance (S = 3, M = 0, N = 10 1/2)
Test Name
Value
Approx. F Hypoth. DF
Error DF
Sig. of F
Pillais
1.14569
3.86157
12.00
75.00
.000
Hotellings
4.02438
7.26623
12.00
65.00
.000
Wilks
.14544
5.46440
12.00
61.14
.000
Roys
.78061
Variable
JAMBAN
.664
.429
.003
AIR_BRSH
.727
.136
-.629
LISTRIK
.802
-.510
-.277
-.662
.309
-.640
LT_TANAH
Cova
Covariate
MI
MISKIN
-.853
.106
-.510
INFO
INFORMAL
-.932
.028
.361
PEND
PDPTN
.776
.530
-.343
CAN. VAR.
Pct Var DE
Cum Pct DE
Pct Var CO
Cum Pct CO
51.269
51.269
40.021
40.021
13.941
65.209
3.563
43.584
22.028
87.237
2.412
45.996
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Hasil pengolahan (Pct Var DE) menunjukkan bahwa proporsi keragaman gugus
peubah Y (tak bebas), yaitu kepemilikan fasilitas perumahan yang dapat
diterangkan oleh peubah kanonik W1 (pada fungsi 1) adalah 51,269 persen dan
sisanya diterangkan oleh peubah lain yang tidak masuk ke dalam peubah kanonik
pada fungsi tersebut. Sedangkan (Pct Var CO) menunjukkan proporsi keragaman
gugus peubah Y (tak bebas) tersebut, dapat diterangkan oleh peubah kanonik V1
(pada fungsi 1) adalah 40.021 persen dan sisanya diterangkan oleh peubah lain.
CAN. VAR.
Pct Var DE
Cum Pct DE
Pct Var CO
Cum Pct CO
57.218
57.218
73.299
73.299
2.493
59.711
9.754
83.054
1.856
61.567
16.946
100.000
Kesimpulan
Terdapat hubungan yang sangat erat antara dimensi
kepemilikan fasilitas perumahan (air bersih, jamban
sendiri/bersama, listrik, dan lantai tanah) dengan
dimensi sosial ekonomi penduduk (rumah tangga miskin,
pekerja informal, dan pendapatan)
Ketiga peubah bebas (dimensi sosial ekonomi) memiliki
hubungan yang sangat erat terhadap peubah tak bebas
(dimensi kepemilikan fasilitas perumahan). Hal ini berarti
bahwa kepemilikan fasilitas perumahan sangat
tergantung dari sosial ekonomi penduduknya.
Kesimpulan
Peubah yang dominan dalam peubah kanonik adalah
pekerja informal untuk peubah X1 (peubah bebas), lalu
diikuti oleh penduduk miskin kemudian pendapatan.
Oleh sebab itu, persentase pekerja informal memiliki
kontribusi terbesar dalam mempengaruhi kepemilikan
fasilitas perumahan. Sedangkan pendapatan memiliki
kontribusi terkecil dalam mempengaruhi kepemilikan
fasilitas perumahan karena peubah tersebut memilki
korelasi terkecil
Kesimpulan
Hubungan yang bersifat positif terjadi pada peubah
pendapatan. Hal ini menyatakan bahwa semakin besar
persentase penduduk yang memiliki pengeluaran tinggi
maka semakin besar persentase rumah tangga yang
memiliki fasilitas perumahan
Hubungan yang bersifat negatif terjadi pada peubah
penduduk miskin dan pekerja informal. Hal ini
menyatakan bahwa semakin banyak persentase
penduduk miskin dan pekerja informal maka semakin
besar persentase rumah tangga yang memiliki fasilitas
perumahan