TAHUN 2022
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Instruksi
Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas
Pengawasan Obat dan Makanan menjadikan Badan POM memiliki peran
lebih, khususnya dalam mengkoordinir pelaksanaan pengawasan Obat
dan Makanan di Indonesia. Sebagai implementasinya, melalui Peraturan
Badan POM Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan POM, disebutkan bahwa Direktorat Pemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
memiliki tugas dan fungsi melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan terkait
pemberdayaan masyarakat dan pelaku usaha di bidang Obat Tradisional,
Obat Kuasi ,Suplemen Kesehatan dan Kosmetik.
Di tengah situasi pandemi COVID-19 ini, terjadi
trend perubahan perilaku dimana masyarakat
menyadari pentingnya melindungi diri dari
bahaya COVID-19, memelihara kesehatan tubuh
dan meningkatkan imun tubuh sehingga
menyebabkan demand masyarakat terhadap
Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan
Kosmetik meningkat.
Tingginya demand terhadap produk
kesehatan dan produk herbal mendorong
oknum yang tidak bertanggungjawab
mengedarkan produk dengan klaim
berlebihan. Berdasarkan hasil pengawasan
Badan POM tahun 2021, trend
pelanggaran iklan kosmetika semakin
meningkat yaitu 19,89% pada tahun 2020
menjadi 27,85% pada tahun 2021. Temuan
pelanggaran didominasi oleh klaim yang
dilarang/berlebihan/menyesatkan pada
tahun 2021 (83,1%) lebih tinggi
dibandingkan tahun 2020 (75,5%). Trend
pelanggaran iklan obat tradisional yang
masih tinggi yaitu 41,08% pada tahun 2020
menjadi 27,67% pada tahun 2021. Indeks
Kesadaran Masyarakat (IKM) tentang
keamanan obat tradisional, suplemen
kesehatan dan kosmetika masih harus
terus ditingkatkan dimana hasil survey
Badan POM tahun 2021 yaitu 75,51 untuk
Obat Tradisional, dan 76,88 untuk
Kosmetika.
Percepatan penyebaran informasi perlu
dikontrol dengan memberikan edukasi
kepada masyarakat agar mampu menyaring
dengan benar mengenai produk yang aman
dan tidak berisiko bagi kesehatan. Pemberian
informasi mengenai Obat Tradisional,
Suplemen Kesehatan dan Kosmetik yang
aman, bermanfaat dan bermutu sangat
penting agar masyarakat dapat membentengi
dirinya dari produk yang membahayakan
kesehatan dan maraknya berita hoaks Obat
dan Makanan.
Pada tahun 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus
demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun)
lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah
15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode tersebut, penduduk usia
produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang
diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Jumlah ini didominasi oleh generasi
yang tumbuh dalam era disrupsi teknologi informasi dimana informasi
sangat mudah sekali tersebar dan diakses secara real time. Para pelajar
dan mahasiswa merupakan aset penting bangsa yang harus dilindungi
dan diberdayakan melalui bimbingan teknis sehingga mampu menjadi
agen atau duta yang berperan sebagai spokeperson obat tradisional,
suplemen kesehatan dan kosmetika yang aman di masyarakat
Ketentuan umum:
3. Lintas Sektor: Sekolah (SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA) Negeri/Swasta
Perguruan Tinggi Negeri/ Swasta; Organisasi Perangkat Daerah (OPD;
Pemda Duta Jamu/Kosmetik Aman; Asosiasi dan Organisasi Profesi (IAI,
PAFI, IDI, PDGI, PPNI, IAKMI dll); Pramuka; Organisasi Kemasyarakatan:
(KOWANI, BKOW, PKK, Salimah, Persatuan Darma Wanita, NU,
Muhamaddiyah, LDII, dll)
10. Konten video edukasi yang dikirimkan akan menjadi hak milik
panitia dan dapat digunakan untuk berbagai publikasi dan
edukasi BPOM RI.
11. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
Apabila dikemudian hari konten video edukasi yang dinyatakan
sebagai pemenang, ternyata melanggar ketentuan tersebut
(plagiarisme, sudah pernah dipublikasi sebelum lomba ini
berlangsung, milik pihak lain, dll), maka akan dibatalkan status
juaranya, dan wajib mengembalikan hadiah yang sudah
didapatkan kepada panitia (para pemenang siap
menandatangani Lembar Pernyataan Orisinalitas Karya,
yang diberikan setelah diumumkan pemenangnya)