III
LEMBAR PENGESAHAN
Nama CERDAS MEMILIH DAN MENGGUNAKAN KOSMETIKA YANG AMAN
Jenis Modul Pembelajaran
Pembina Kepala Badan POM RI, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP
Pengarah Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik,
Dra. Reri Indriani, Apt, M.Si
Penyusun Ketua
Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Bidang Obat Tradisional, Suplemen
Kesehatan dan Kosmetik, Drs. M. Suhendri., Apt., M.Farm
Anggota
Ardiyansyah Kahuripan, M.Si., Apt., Dr. Fadjar Aju Tofiana, Apt., MT., Dinny Anggraini, S.Si., Apt.,
Yulinar SKM. M.Si, Yoana Mirna., S.Si., Apt, Widihastuti, S.Farm., Apt.,
Yustina Muliani, S.Si., Apt., M.Si., Yogaswara Tawang Gumbara, S.Farm., Apt.,
Erika Nurhayati Panjaitan, SE, Christy Cecilia Saurmauli Nova, S.Farm, Apt.,
Wiwi Hartuti S.Farm., Apt., Ester Junita Sinaga, S.Farm, Apt., Drs. Ronaldi Zainoeddin Ilyas, Apt.
Tahun Penyusunan 2021
Alamat
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan
dan Kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan,
Jalan Percetakan Negara No. 23, Jakarta 10560
Modul pembelajaran CERDAS MEMILIH DAN Dengan tersusunnya modul pembelajaran CERDAS
MENGGUNAKAN KOSMETIKA YANG AMAN merupakan MEMILIH DAN MENGGUNAKAN KOSMETIKA YANG
salah satu seri modul pembelajaran untuk Duta Kosmetik AMAN ini, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan
Aman. Penyusunan modul ini merupakan upaya Direktorat kepada Tim Pemilihan Duta Direktorat Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen
Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan Kesehatan dan Kosmetik, Badan POM. Semoga modul ini
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai pengampu bermanfaat dan menjadi acuan dalam memilih kosmetika
siswa dan/atau mahasiswa pada program BPOM Goes yang aman.
to School (BGoS) dan BPOM Goes to Campus (BGoCamp)
dalam rangka pemilihan Duta Kosmetik Aman.
Jakarta, Maret 2021
Modul pembelajaran CERDAS MEMILIH DAN
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
MENGGUNAKAN KOSMETIKA YANG AMAN menjadi
Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik
acuan untuk pembekalan materi bagi siswa dan/atau
mahasiswa yang berpartisipasi pada program BPOM Goes Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si.
to School (BGoS) dan BPOM Goes to Campus (BGoCamp).
Disamping itu, modul ini dapat juga dipergunakan
untuk suatu proses pembelajaran dalam suatu diklat
yang dilaksanakan oleh lembaga/pihak lain yang
menyelenggarakan diklat sesuai dengan materi dan
substansi modul diklat ini.
V
VI CERDAS MEMILIH DAN MENGGUNAKAN KOSMETIK YANG AMAN
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
BAB I PENDAHULUAN 2
• Latar Belakang 3
• Dasar Hukum 3
• Manfaat Modul bagi Peserta 4
• Tujuan Pembelajaran 4
• Materi Pokok dan Sub Materi Pokok 5
• Petunjuk Belajar 5
BAB II KETENTUAN UMUM 6
• Definisi 7
• Penggolongan Kosmetika 7
• Bahan Kosmetika 10
• Larangan Dalam Kosmetika 10
• Notifikasi Kosmetika 16
• Kosmetika Ilegal 20
• Iklan dan Klaim Kosmetika 22
• Cara Memilih Kosmetika yang Aman 26
BAB III PENUTUP 32
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
3
12. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Nomor 11 Manfaat Modul bagi Peserta
Tahun 2017 tentang Kriteria dan Tata Cara Penarikan dan
Modul pembelajaran tentang Cerdas Memilih dan
Pemusnahan Kosmetika
Menggunakan Kosmetika yang Aman ini untuk membantu
13. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Nomor 27 siswa dan/atau mahasiswa memperoleh pengetahuan
Tahun 2016 tentang Tata Cara dan Prosedur Pemberian tentang Cerdas Memilih dan Menggunakan Kosmetika yang
Rekomendasi Untuk Mendapatkan Persetujuan Impor Aman.
Obat, Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan/atau
Kosmetika sebagai Barang Komplementer
Tujuan Pembelajaran
14. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pedoman Penerapan Higiene Sanitasi 1. Kompetensi Dasar
dan Dokumentasi Pada Industri Kosmetika Golongan B Setelah selesai pembelajaran, siswa dan/atau mahasiswa
16. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Nomor diharapkan mampu memahami, menjelaskan tentang
19 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika Cerdas Memilih dan Menggunakan Kosmetika yang Aman
2. Indikator Keberhasilan
Setelah selesai pembelajaran, siswa dan/atau mahasiswa
diharapkan dapat:
a. menjelaskan cara memilih kosmetika yang aman
b. menjelaskan secara umum tentang notifikasi kosmetika
c. menjelaskan terkait bahan kosmetika
Petunjuk Belajar
Siswa dan/atau mahasiswa dalam proses pembelajaran
modul pembelajaran Cerdas Memilih dan Menggunakan
Kosmetika yang Aman dapat berjalan lancar, dan tujuan
pembelajaran tercapai dengan baik, kami sarankan untuk
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membaca secara cermat dan memahami tujuan dari
pembelajaran;
2. Pembelajaran dapat dilakukan dengan seorang diri atau
berkelompok dengan melakukan kajian atau diskusi;
3. Aktif dalam bertanya pada saat bimbingan teknis tentang
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok kosmetika.
5
2 BAB II
KETENTUAN
UMUM
7
Badan POM mengawasi 20 jenis Kosmetika yaitu:
https://jdih.pom.go.id/download/product/1118/12/2020
9
Bahan Kosmetika Badan POM No 23 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis
Bahan Kosmetika.
Bahan Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan
yang berasal dari alam dan/atau sintetik yang merupakan 5. Bahan Kosmetika yang dilarang digunakan dalam
komponen kosmetika termasuk bahan pewarna, bahan pembuatan kosmetika sebagaimana tercantum dalam
pengawet dan bahan tabir surya. Lampiran V Peraturan Badan POM No 23 Tahun 2019
tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.
Bahan Kosmetika harus memenuhi persyaratan mutu
sebagaimana tercantum dalam Kodeks Kosmetika Indonesia 6. Bahan Kosmetika yang tidak termasuk dalam Lampiran
atau standar lain yang diakui atau sesuai ketentuan I Peraturan Badan POM No 23 Tahun 2019 tentang
peraturan perundang-undangan. Bahan yang diperbolehkan Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika hanya diperbolehkan
digunakan dalam pembuatan kosmetika: digunakan sepanjang memenuhi persyaratan keamanan,
kemanfaatan, dan mutu, dimana harus disertai
1. Bahan yang diperbolehkan digunakan dengan pembatasan
pembuktian secara empiris atau ilmiah. Bahan alam di
dan persyaratan penggunaan sebagaimana tercantum
Indonesia dapat digunakan sebagai pewarna/pengawet/
dalam Lampiran I Peraturan Badan POM No 23 Tahun 2019
tabir surya sepanjang disertai pembuktian secara empiris
tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. (https://
atau ilmiah.
notifkos.pom.go.id/upload/informasi/20190911074902.pdf)
2. Bahan yang diperbolehkan sebagai Bahan Pewarna
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Larangan dalam Kosmetika
Badan POM No 23 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis
Bahan-bahan dilarang yang tidak boleh digunakan dalam
Bahan Kosmetika.
Kosmetika sebagaimana tercantum dalam Peraturan Kepala
3. Bahan yang diperbolehkan sebagai Bahan Pengawet Badan POM No. 23 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Bahan Kosmetika Lampiran V meliputi:
Badan POM No 23 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis
1. Merkuri (Hg)
Bahan Kosmetika; dan
Merkuri sering disalahgunakan pada krim/lotion pencerah
4. Bahan yang diperbolehkan sebagai Bahan Tabir Surya
kulit (whitening). Merkuri merupakan logam berat yang
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan
berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat
11
kulit (skin lightening) yang populer. Namun penggunaan pulih kembali). Bahan ini dilarang digunakan dalam
hidrokinon dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat kosmetika sediaan perawatan kulit dan sediaan rambut
menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada daerah karena pada penggunaan jangka menengah (mid-term)
kulit yang terkena sinar matahari langsung dan dapat dapat menyebabkan vitiligo/leukoderma (kehilangan
menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman). pigmen sehingga kulit menjadi pucat secara tidak
beraturan).
Hal ini akan terlihat setelah penggunaan selama 6 (enam)
bulan dan kemungkinan bersifat irreversible (tidak dapat
4. Resorsinol
Resorsinol dapat menyebabkan iritasi kulit dan
mengganggu sistem imun. Bahaya pemakaian resorsinol
pada kulit luka atau teriritasi berupa gejala dermatitis,
iritasi mata, kulit, tenggorokan, saluran pernafasan atas,
methemoglobinemia, cyanosis, konvulsi, peningkatan
detak jantung, dispepsia, hipotermia, hematuria.
13
disalahgunakan pada produk lipstik atau sediaan dekoratif
lain (pemulas kelopak mata dan perona pipi) karena
warnanya yang cerah. Merupakan zat warna sintetis yang
umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau
tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik. Rhodamin
B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan
hati.
7. Timbal (Pb)
Pb atau timbal merupakan bahan yang dilarang digunakan
pada sediaan kosmetika. Pada anak-anak, timbal dapat
15
Notifikasi Kosmetika
Produk kosmetika yang beredar wajib memiliki Izin Edar
berupa Notifikasi dari Badan POM. Nomor notifikasi ditandai
dengan kode N diikuti 1 huruf dan 11 digit angka, yaitu:
17
b. Kosmetika dengan data tidak jelas terkait nama
produk, status produk, kategori produk, dan/atau
kepemilikan merek
13. P
emohon notifikasi harus menyampaikan klarifikasi
data pendukung tersebut paling lama 14 (empat belas)
Hari kerja terhitung sejak tanggal pemberitahuan
permintaan klarifikasi.
14. Kepala Badan menyampaikan pemberitahuan hasil
verifikasi atas klarifikasi yang disampaikan oleh
pemohon notifikasi paling lama 14 (empat belas) Hari
kerja terhitung sejak tanggal dokumen klarifikasi
diserahkan.
15. Apabila klarifikasi tersebut diperlukan kajian lebih
10. Jika hasil verifikasi data notifikasi kosmetika berupa
lanjut maka waktu penyampaian data pendukung dapat
pemberitahuan “ditolak”, maka biaya yang telah
ditambahkan 7 (tujuh) Hari kerja.
dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.
16. U
ntuk kosmetika yang mengandung bahan mengarah
11. Kepala Badan menerbitkan surat pemberitahuan telah
pada Nanomaterial, diperlukan kajian lebih lanjut
dinotifikasi jika hasil verifikasi data notifikasi kosmetika
paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal data
“diterima”, yaitu berupa nomor notifikasi (Contoh :
klarifikasi diserahkan.
NA12345678910).
17. Jika pemohon notifikasi tidak menyampaikan klarifikasi,
12. Hasil verifikasi data notifikasi kosmetika berupa
maka permohonan notifikasi dinyatakan ditolak.
pemberitahuan “permintaan klarifikasi” disampaikan
Klarifikasi dilakukan paling banyak 3 (tiga) kali.
karena beberapa hal berikut:
18. A
pabila diperlukan, untuk kepentingan pengajuan
a. Kosmetika mengandung bahan dengan profil
permohonan notifikasi kosmetika, pemohon notifikasi
keamanan dan kemanfaatan belum diketahui dengan
harus menyerahkan contoh kosmetika kepada BPOM.
pasti; dan/atau
19
menerapkan CPKB dalam pembuatan kosmetika. Sertifikat 4. Sanitasi dan Hygiene
Pemenuhan Aspek Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik
5. Produksi
yang selanjutnya disebut Sertifikat Pemenuhan Aspek CPKB
adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa Industri 6. Pengawasan Mutu
kosmetika, secara bertahap atau tidak bertahap telah 7. Dokumentasi
menerapkan CPKB.
8. Audit Internal
Sertifikat CPKB ataupun sertifikat pemenuhan aspek CPKB
berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal
diterbitkan. Kosmetika Ilegal
Penerapan pedoman CPKB ditunjukkan dengan: Setiap kosmetika hanya dapat diedarkan setelah mendapat
a. Industri kosmetika yang menerima kontrak produksi izin edar berupa surat pemberitahuan notifikasi dari Badan
dibuktikan dengan sertifikat CPKB. POM. Kosmetika yang telah dinotifikasi akan mendapatkan
nomor notifikasi yang terdiri atas 2 huruf dan 11 digit angka,
b. Industri kosmetika yang tidak menerima kontrak produksi dalam bentuk NX12345678901. Notifikasi berlaku selama 3
dibuktikan dengan sertifikat CPKB atau Sertifikat tahun dan harus diperbaharui kembali paling lama 1 bulan
Pemenuhan Aspek (SPA) CPKB. sebelum habis masa berlaku notifikasi.
Berikut ini aspek CPKB Berdasarkan Peraturan BPOM No. Kosmetika yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
31 Tahun 2020, yaitu: yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan,
1. Personalia maka dikategorikan sebagai kosmetika ilegal.
2. Bangunan dan Fasilitas
3. Peralatan
21
IKLAN DAN KLAIM KOSMETIKA
Sediaan Mandi/ Sabun Mandi Antiseptik • Melindungi kulit dari eksim, gatal-gatal
• Mengontrol jerawat badan
• Mengatasi problem kulit
• Menghilangkan jamur pada kulit
• Hindari/cegah penyebaran virus influenza a (h1n1) dengan cuci tangan pakai
sabun
Sediaan Kebersihan Badan • Mencegah timbulnya keputihan, membersihkan vagina dari kuman dan jamur
• Mengatasi biang keringat, mengatasi gatal karena biang keringat
• Tidak menyebabkan iritasi pada organ kewanitaan
• Mengencangkan dan merapatkan daerah kewanitaan
23
CONTOH KLAIM/PERNYATAAN IKLAN TIDAK
KATEGORI dan SUB KATEGORI
MEMENUHI KETENTUAN
Sediaan Perawatan Kulit • Mengencangkan wajah dan membuat kulit wajah lebih elastis
• Khasiat merampingkan
• Memutihkan wajah secara efektif
• Melangsingkan tubuh
• Mengurangi ukuran tubuh (contoh: ukuran lingkar pinggang)
• Menghilangkan/membakar lemak
• Mengurangi/mengontrol pembengkakan/udem
• Memiliki efek antifungi/antijamur
• Memiliki efek antivirus
• Memiliki efek germisidal
25
Khusus untuk kosmetika sediaan tabir surya, klaim yang • Pilih kosmetika dengan penandaan yang baik, tidak
dilarang adalah klaim yang menyiratkan bahwa: lepas atau terpisah dan tidak luntur, sehingga informasi
dapat terbaca dengan jelas
a. produk melindungi 100% dari sinar UV A dan/atau UV B;
b. produk tidak perlu diaplikasikan ulang sepanjang hari; dan/
atau 2. Cek Label
c. produk berfungsi sebagai sunblock, dikecualikan untuk Memuat informasi:
kosmetika tabir surya mengandung bahan yang dapat
a. Nama kosmetika
melindungi dari sinar UV A dan UV B.
b. Kemanfaatan/kegunaan
c. Cara penggunaan
Cara Memilih Kosmetika yang Aman
d. Komposisi
Mari menjadi konsumen cerdas sebelum membeli Kosmetik
dengan slogan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar dan e. Negara produsen
Kedaluwarsa). f. Nama dan alamat lengkap Pemilik Nomor Notifikasi
g. Nomor batch
1. Cek Kemasan h. Ukuran, isi, atau berat bersih
• Pastikan kemasan kosmetika dalam keadaan baik (tidak i. Tanggal kedaluwarsa
rusak/cacat/jelek)
j. Nomor notifikasi
• Jangan memilih kemasan kosmetika yang kemasannya
rusak (menggelembung/penyok) k. 2D Barcode; dan
• Memiliki warna, bau dan konsistensi produk baik l. Peringatan dan/atau perhatian
29
Berita Hoax Kosmetika
31
3 BAB III
PENUTUP
33
• Produk kosmetika yang beredar wajib memiliki Izin Edar
berupa Notifikasi dari Badan POM. Nomor notifikasi
ditandai dengan kode N diikuti 1 huruf dan 11 digit
• Modul Cerdas Memilih Kosmetika yang Aman merupakan
bahan ajar yang diharapkan bisa menjadi bagian kurikulum
pembelajaran di setiap satuan pendidikan agar masyarakat
cerdas didalam memilih kosmetika yang aman.
35
36 CERDAS MEMILIH DAN MENGGUNAKAN KOSMETIK YANG AMAN