Anda di halaman 1dari 14

TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728

2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN


KOSMETIK PEMUTIH WAJAH PADA SISWI
DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG

Rika Harini1*, Saurmian Sinaga2, Risti Apriani3


1-2
Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh
3
Sekolah tinggi Ilmu kesehatan Immanuel

Email Korespondensi : rika,@stikesbanisaleh.ac.id

Disubmit: 26 Juli 2022 Diterima: 25 Agustus 2022 Diterbitkan: 01 November 2022


DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v4i11.7326

ABSTRACT

Facial whitening cosmetics are a mixture of chemicals or other ingredients


that can whiten the skin. Facial whitening cosmetics are often used by young
women to achieve instant beauty. Many face whitening cosmetics are
dangerous that can pose risks to young women such as: irritation, acne, and
black spots on the face. was to identify the factors that influence the use of
facial whitening cosmetics in female students. The factors raised by the
researchers were knowledge, attitudes, beauty clinics, beauty salons, shopping
centers, affordability of purchasing cosmetics, peer support, and mass media
support. used in this research is quantitative analytic using a cross sectional
approach and the sampling technique is using proportional stratified random
sampling with a total of 36 respondents. showed that as many as 24 people
(66.7%) used facial whitening cosmetics and a small portion of 12 people
(33.3%) did not use facial whitening cosmetics. The relationship between
knowledge factors, peer support, and mass media support with the use of
facial whitening cosmetics was found to be v-palue <0.05 Ha accepted, while
other factors: attitude factors, beauty clinics, beauty salons, shopping
centers, affordability of purchasing cosmetics were found to be v- Palue >0.05
Ha was rejected, and the determinant factor in the use of facial whitening
cosmetics was knowledge. It is hoped that this research can be information and
input for SMA Pasundan 1 Bandung so that it can increase knowledge in terms
of the use of facial whitening cosmetics.

Keywords: Facial Whitening Cosmetics, Young Women

ABSTRAK

Kosmetik pemutih wajah merupakan campuran bahan kimia atau bahan lainnya yang
mampu memutihkan kulit. Kosmetik pemutih wajah sering digunakan oleh remaja putri
untuk mencapai kecantikan secara instan. Banyak kosmetik pemutih wajah berbahaya
yang dapat memberikan risiko bagi remaja putri seperti : Iritasi, jerawat, dan flek
hitam pada wajah. untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan kosmetik pemutih wajah pada siswi. adapun faktor yang diangkat oleh
peneliti adalah faktor pengetahuan, sikap, klinik kecantikan, salon kecantikan, pusat
perbelanjaan, keterjangkauan pembelian kosmetik, dukungan teman sebaya, dan
dukungan media massa. yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif analitik

2952
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel


menggunakan Proportionate Stratified Random sampling dengan jumlah 36 responden.
menunjukan bahwa sebanyak 24 orang (66,7%) menggunakan kosmetik pemutih wajah
dan sebagian kecil 12 orang (33,3%) tidak menggunakan kosmetik pemutih wajah .
Hubungan faktor pengetahuan, dukungan teman sebaya, dan dukungan media massa
dengan penggunaan kosmetik pemutih wajah didapatkan v-palue <0,05 Ha diterima,
sedangkan faktor lain : faktor sikap, klinik kecantikan, salon kecantikan, pusat
perbelanjaan, keterjangkauan pembelian kosmetik didapatkan v-palue >0,05 Ha
ditolak, dan faktor determinan dalam penggunaan kosmetik pemutih wajah adalah
pengetahuan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi dan masukan bagi
pihak SMA Pasundan 1 Bandung sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal
penggunaan kosmetik pemutih wajah.

Kata Kunci: Kosmetik Pemutih Wajah, Remaja Putri

PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan memudahkan para remaja
masa peralihan antara kanak- menarik perhatian dari lawan
kanak dan masa dewasa, yang jenisnya. Biasanya untuk tampil
dimulai pada saat terjadinya sempurna sering diartikan dengan
kematangan seksual yaitu antara memiliki kulit wajah putih , oleh
umur 10-18 tahun untuk anak karena itu tidak heran jika saat
perempuan dan untuk anak laki- ini banyak produk kosmetik
laki 12-20 tahun pemutih wajah beredar di pasaran
(Soetjiningsih,2004). baik itu melalui media cetak
Perbedaan masa perubahan ataupun elektronik (Kartika,2012).
pada kemampuan fisik dan Kosmetik Pemutih wajah
psikologis yang terkait dengan merupakan campuran bahan kimia
kelenjar seksual, dan mengalami yang mampu memutihkan kulit,
perubahan-perubahan pada aspek keberadaan logam berat dalam
psikologis, seperti kognitif, sosial, kosmetik pemutih wajah sangat
dan moral antara masa kanak- berbahaya.
kanak menjadi dewasa Hasil Studi yang dilakukan
(Hurlock,2004). Perubahan dari oleh 12 dokter spesialis kulit di
masa kanak-kanak menuju ke Amerika pada tahun 1977-1983
masa dewasa dipengaruhi oleh menunjukan dari 13.216 pasien
berbagai faktor , salah satunya terdapat 713 pasien dengan
adalah faktor lingkungan. Faktor keluhan penyakit yang diakibatkan
lingkungan telah banyak membuat oleh efek samping penggunaan
remaja kehilangan kepribadiannya. kosmetik pemutih wajah dan
Hal ini dibuktikan dengan termasuk didalamnya adalah
munculnya masalah dikehidupan remaja (WHO dalam Damanik, et
remaja sehari-hari sekarang, dari al. 2011). Dibeberapa negara Afrika
cara berpakaian dan berdandan efek samping atau dampak negatif
seperti selebritis yang sedang penggunaan kosmetik sudah
populer. merupakan keluhan kesehatan
Pada masa remaja masyarakat yang sulit untuk
penampilan fisik merupakan hal diatasi, bahkan di Swedia tahun
yang paling sering diperhatikan 1989-1994 dilaporkan 191 kasus
karena dengan penampilan fisik efek samping penggunaan
yang bai k maka akan kosmetik terjadi dari 253 jenis

2953
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

kosmetik yang beredar di pasaran tercantum nomor registrasi BPOM ,


(Nurwulan, 2009). dan kosmetik yang diberikan atas
Remaja yang menggunakan racikan dokter Spesialis kulit. Dari
kosmetik pemutih wajah di 56,8% siswi yang menggunakan
Amerika Serikat lebih dari 85 %, kosmetik pemutih wajah 48,34%
karena dengan menggunakan diantaranya mengalami dampak
kosmetik pemutih wajah dapat negatif dari penggunaan kosmetik
membuat mereka merasa pemutih wajah seperti iritasi,
menjadi lebih percaya diri untuk berjerawat, dan flek hitam pada
tampil di muka umum (Damanik, et kulit wajah.
al. 2011). Kosmetik yang beredar Hasil wawancara dari 10
di Indonesia juga memiliki jumlah siswi di SMA Pasundan 1 Bandung
dan jenis yang sangat banyak. didapatkan hasil, 4 orang siswi
Sepanjang tahun 2005-2008 mengatakan menggunakan
ditemukan 376 jenis kosmetik kosmetik pemutih wajah seperti
beredar dan hasil pengawasan krim pagi, siang, dan malam, 4
sepanjang tahun 2014 ditemukan orang siswi mengeluh karena
lebih dari 68 jenis kosmetik mendapatkan dampak negatif dari
berbahaya di Indonesia (BPOM, RI penggunaan kosmetik pemutih
2014) wajah seperti iritasi, dan
Pada tahun 2009 temuan berjerawat, 1 orang siswi
kosmetik berbahaya di Jawa barat mengatakan tidak merasa percaya
mencapai 1,49%, pada tahun diri dengan jerawat yang dialami,
2010 mencapai 0,86%, pada dan 1 orang siswi mengatakan
tahun 2011 mencapai 0,56%, dan menggunakan kosmetik pemutih
pada tahun 2012 mencapai wajah karena saran yang
0,54%. Total penemuan produk dianjurkan dari dokter spesialis
pada tahun 2012 yang digunakan kulit.
oleh remaja mencapai 58 jenis Berdasarkan uraian diatas
produk kosmetik yang berbahaya. menunjukan tingginya tingkat
Hasil studi pendahuluan di Kota penggunaan dan dampak negatif
Bandung, dari 1547 sampel dari kosmetik pemutih wajah. Hal
kosmetik setelah di uji, sebanyak ini berkesinambungan dengan teori
1350 sampel (87.26%) tidak Lawrence Green, (1980) yang
memiliki persyaratan yang baik menyatakan bahwa kesehatan
untuk uji test laboratorium, uji individu atau masyarakat
yang dilakukan antara lain uji bahan dipengaruhi oleh dua faktor pokok
yang dilarang karena berbahaya antara lain, faktor perilaku dan
seperti raksa, asam retinoat, berbagai faktor diluar perilaku,
merkuri sintetis, hidrokuinon, dan selanjutnya faktor perilaku ini
lain-lain Hasil Survey awal yang ditentukan oleh tiga kelompok
dilakukan di SMA Pasundan 1 faktor, antara lain berbagai
Bandung pada pertengahan bulan faktor predisposisi (predisposing
Maret hingga awal bulan April factor), faktor pendukung (enabling
ditemukan sebanyak 56,8% siswi factor), dan faktor pendorong
dengan usia antara 16-17 tahun (reinforcing factor) (Kartika,2012).
menggunakan kosmetik, baik itu Berdasarkan latar belakang
kosmetik pemutih wajah yang diatas maka penting dilakukan
legal dengan kandungan yang penelitian mengenai “Faktor-Faktor
aman dan tercantum nomor yang Mempengaruhi Penggunaan
registrasi BPOM ataupun kosmetik Kosmetik Pemutih Wajah pada
pemutih wajah yang tidak Siswi di SMA Pasundan 1 Bandung”.

2954
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

Tujuan umum dari Pemutih Wajah pada Siswi di


penelitian ini adalah untuk SMA Pasundan 1 Bandung
mengetahui Faktor-Faktor yang k. Menganalisis pengaruh
Mempengaruhi Penggunaan Keberadaan Klinik kecantikan
Kosmetik Pemutih Wajah pada dalam Penggunaan Kosmetik
Siswi di SMA Pasundan 1 Bandung. Pemutih Wajah pada Siswi di
Secara khusus, tujuan SMA Pasundan 1 Bandung
penelitian ini adalah: l. Menganalisis pengaruh
a. Mengidentifikasi Pengetahuan Keberadaan Salon kecantikan
dalam Penggunaan Kosmetik dalam Penggunaan Kosmetik
Pemutih Wajah pada siswi di Pemutih Wajah pada Siswi di
SMA Pasundan 1 Bandung. SMA Pasundan 1 Bandung
b. Mengidentifikasi Sikap dalam m. Menganalisis pengaruh
Penggunaan Kosmetik Pemutih Keberadaan Pusat perbelanjaan
Wajah pada siswi di SMA dalam Penggunaan Kosmetik
Pasundan 1 Bandung. Pemutih Wajah pada Siswi di
c. Mengidentifikasi Keberadaan SMA Pasundan 1 Bandung
klinik kecantikan dalam n. Menganalisis pengaruh
Penggunaan Kosmetik Pemutih Keterjangkauan pembelian
pada siswi di SMA Pasundan 1 kosmetik pemutih wajah dalam
Bandung. Penggunaan Kosmetik Pemutih
d. Mengidentifikasi Keberadaan Wajah pada Siswi di SMA
salon kecatikan dalam Pasundan 1 Bandung
Penggunaan Kosmetik Pemutih o. Menganalisis pengaruh
Wajah pada siswi di SMA Dukungan teman sebaya dalam
Pasundan 1 Bandung. Penggunaan Kosmetik Pemutih
e. Mengidentifikasi keberadaan Wajah pada Siswi di SMA
pusat perbelanjaan dalam Pasundan 1 Bandung
Penggunaan Kosmetik Pemutih p. Menganalisis pengaruh
wajah pada siswi di SMA Dukungan Media massa dalam
Pasundan 1 Bandung. Penggunaan Kosmetik Pemutih
f. Mengidentifikasi keterjangkauan Wajah pada Siswi di SMA
pembelian kosmetik pemutih Pasundan 1 Bandung.
wajah dalam Penggunaan q. Menganalisis faktor determinan
Kosmetik Pemutih Wajah pada dan faktor risiko yang
siswi di SMA Pasundan 1 Bandung. mempengaruhi penggunaan
g. Mengidentifikasi dukungan Kosmetik Pemutih Wajah pada
teman sebaya dalam Siswi di SMA Pasundan 1 Bandung
Penggunaan Kosmetik Pemutih
Wajah pada siswi di SMA
Pasundan 1 Bandung. KAJIAN PUSTAKA
h. Mengidentifikasi dukungan media Definisi Konseptual
massa dalam penggunaan Siswi SMA merupakan
Kosmetik Pemutih Wajah di seorang remaja putri yang tumbuh
SMA Pasundan 1 Bandung. menjadi dewasa, berkisar antara
i. Menganalisis pengaruh 11-12 tahun bahkan sampai 20-21
Pengetahuan dalam Penggunaan tahun yang berada pada masa
Kosmetik Pemutih Wajah pada perubahan pada kemampuan fisik
Siswi di SMA Pasundan 1 dan psikologis yang terkait dengan
Bandung kelenjar seksual, dan mengalami
j. Menganalisis pengaruh Sikap perubahan-perubahan dalam aspek
dalam Penggunaan Kosmetik psikologis seperti kognitif, sosial,

2955
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

dan moral antara masa kanak- grosir, dan tempat parkir (Miftahur
kanak menajdi dewasa (Hurlock, & Gde Putu, 2013).
2004). Dukungan teman sebaya
Kosmetik pemutih wajah adalah dukungan penuh seorang
merupakan produk yang teman sebagai teman dekat secara
mengandung bahan aktif yang emosional yang dapat
dapat menekan atau menghambat mempengaruhi tanggapan dan
melanin yang sudah terbentuk penilaian terhadap dirinya sendiri
sehingga akan memberikan warna (Sumiati, et al.2009)
kulit yang lebih putih Dukungan Media Massa
(Tranggono,2014). adalah dukungan dari alat transfer
Pengetahuan merupakan informasi yang berbentuk
hasil dari tahu, dan terjadi setelah penyampaian informasi mengenai
orang melakukan penginderaan kosmetik pemutih wajah baik itu
terhadap suatu objek tertentu. melalui media cetak ataupun
Pengetahuan atau kognitif elektronik (Sumiati, et al. 2009)
merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya Pengetahuan: Hal-hal apa saja yang
tindakan seseorang (overt diketahui oleh siswi mengenai
behavior) (Tranggono,2014). kosmetik pemutih wajah
Sikap merupakan reaksi atau
respons yang masih tertutup dari Sikap adalah reaksi atau respons
seseorang terhadap suatu stimulus yang masih tertutup dari siswi
atau objek. Sikap itu masih terhadap penggunaan ksometik
merupakan reaksi tertutup, bukan pemutih wajah
merupakan reaksi terbuka untuk
bereaksi terhadap objek di Keberadaan Klinik Kecantikan:
lingkungan tertentu sebagai suatu Ada tidaknya klinik
penghayatan terhadap objek kecantikan dengan jarak < 5
(Tranggono,2014). kilometer dari sekitar responden
Klinik kecantikan adalah Keberadaan Salon
klinik yang menawarkan pelayanan Kecantikan:
jasa di bidang perawatan dan Ada tidaknya salon kecantikan
kesehatan kulit (Tranggono,2014). dengan jarak < 5 kilometer dari
Salon kecantikan adalah sekitar responden
ruangan khusus untuk merawat
kecantikan wanita dari mulai Keberadaan Pusat Perbelanjaan :
rambut, wajah, kulit, kuku, dan Ada tidaknya pusat perbelanjaan
sebagainya. Salon kecantikan dengan jarak < 5 kilometer dari
merupakan fasilitas untuk sekitar responden
mempercantik diri dalam waktu Keterjangkauan Jarak Pembelian
yang relatif cepat Kosmetik : Jarak yang ditempuh < 5
(Tranggono,2014). kilometer dari sekitar responden
Pusat Perbelanjaan untuk membeli kosmetik pemutih
merupakan tempat pedagang wajah.
eceran atau retail yang lokasinya
digabung dalam satu bangunan atau Dukungan Teman Sebaya :
komplek, dengan kata lain pusat Dukungan teman sebaya
perbelanjaan merupakan bangunan adalah dukungan penuh seorang
yang terdiri dari bebrapa toko teman sebagai teman dekat secara
ecaran yang umumnya dengan satu emosional yang dapat
atau lebih toko serba ada, toko

2956
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

mempengaruhi tanggapan dan wajah ataupun tidak. Sampel


penilaian terhadap dirinya sendiri. penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 36
Dukungan Media Massa : orang siswi yang ada di kelas X, XI
Dukungan Media Massa IPA dan IPS di SMA Pasundan 1
adalah dukungan dari alat transfer Bandung , dengan kriteria : Bersedia
informasi yang berbentuk menjadi reponden, tidak sedang
penyampaian informasi mengenai libur. Penelitian ini dilakukan di
kosmetik pemutih wajah baik itu SMA Pasundan 1 Bandung, Dimulai
melalui media cetak ataupun tanggal 16-17 Juni 2015.
elektronik.
Alat Pengumpul Data
Penggunaan Kosmetik : Data terkait dengan variabel
Segala jenis kosmetik independen dan dependen
pemutih wajah yang digunakan menggunakan kuesioner. Uji
selama > 1 bulan, dan digunakan validitas dilakukan pada 35 orang
sehari 3 kali oleh siswi di SMA siswi kelas X, Xi IPA dan IPS di SMA
Pasundan 1 Bandung. Pasundan 7 Bandung pada tanggal
05 Juni 2015. Pertanyaan
dinyatakan valid karena hasil r
METODOLOGI PENELITIAN hitung ≥ 0,361 sehingga pertanyaan
Jenis Penelitian yang di ambil semua, Sedangkan uji
digunakan adalah kuantitatif Reliabilitas untuk masing-masing
analitik dengan menggunakan variabel Pengetahuan, Sikap,
pendekatan cross sectional. Keberadaan Klinik Kecantikan,
Penelitian untuk melihat kolerasi Keberadaan Salon Kecantikan,
antara variabel bebas dan variabel Keberadaan Pusat Perbelanjaan,
terikat, data akan dikumpulkan Keterjangkauan dalam pembelian
dalam waktu yang bersamaan (point kosmetik, Dukungan Teman Sebaya,
time approach). Varibel Dukungan Media massa, dan
independent dalam penelitian ini penggunaan kosmetik pemutih
yaitu faktor Pengetahuan, Sikap, wajah yang telah dinyatakan valid,
Keberadaan Klinik Kecantikan, didapatkan hasil ≥ alpha (0,6
Keberadaan Salon Kecantikan,
Keberadaan Pusat Perbelanjaan, Teknik Analisa Data
Keterjangkauan dalam pembelian Analisis rumus Chi Square.
kosmetik, Dukungan Teman Sebaya, Analisis Multivariat, digunakan
dan Dukungan Media massa. untuk mengetahui faktor
Variabel dependent penelitian yaitu determinan dan faktor risiko yang
penggunaan kosmetik pemutih mempengaruhi penggunaan
wajah. Populasi dalam penelitian ini Kosmetik Pemutih Wajah pada
adalah seluruh siswi kelas X, XI IPA Siswi di SMA Pasundan 1 Bandung
dan IPS di SMA Pasundan 1 Bandung Rumus yang digunakan untuk
yang berjumlah 394, baik yang analisis uji regresi logistik.
menggunakan kosmetik pemutih

2957
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Distrubisi Pengetahuan Pengunaan Kosmetik

Variabel %
Penggunaan Kosmetik 66,7
Pemutih
Pengetahuan 58,3
Sikap 47,2
Keberadaan Klinik 55,6
Kecantikan
Keberadaan Salon 63,9
Kecantikan
Keberadaan Pusat 86,1
Perbelanjaan
Keterjangkauan Pembelian 58,3
Kosmetik
Dukungan Teman Sebaya 69,4
Dukungan Media Massa 69,4

Penggunaan Kosmetik Pemutih Pengetahuan


wajah Hasil analisis univariat
Hasil analisis univariat pengetahuan menunjukan bahwa
penggunaan kosmetik pemutih sebagian besar siswi memiliki
wajah menunjukan bahwa sebagian pengetahuan yang tidak baik
besar siswi menyatakan tentang penggunaan kosmetik
menggunakan kosmetik pemutih pemutih wajah, yakni sebanyak 21
wajah, yakni sebanyak 24 orang orang atau 58,3%.
atau 66,7%.
Kosmetik Pemutih wajah Tabel 2 : sikap hasil analisis
merupakan campuran bahan kimia univariat sikap menunjukan bahwa
yang mampu memutihkan kulit, sebagian besar siswi memiliki sikap
keberadaan logam berat dalam yang tidak mendukung
kosmetik pemutih wajah sangat atau 52,8%.
berbahaya. Penggunaan kosmetik Hasil dalam penggunaan
pemutih wajah yang cukup tinggi kosmetik pemutih wajah, yakni
dikalangan siswi SMA, perlu ditindak sebanyak 19 orang
lanjuti dan diberikan pengawasan
yang lebih intensif, karena banyak Keberadaan klinik kecantikan
sekali dari penggunaan kosmetik Hasil analisis univariat
wajah yang terlalu dipaksakan akan keberadaan klinik kecantikan
menimbulkan dampak negatif bagi menunjukan bahwa sebagian besar
kulit seperti kulit menjadi iritasi, siswi menyatakan adanya klinik
berjerawat, dan menimbulkan flek kecantikan, yakni sebanyak 20
pada wajah sebelum waktunya orang atau 55,6%.
(Rostamailis, 2005)
Keberadaan salon kecantikan
Hasil analisis univariat
keberadaan salon kecantikan
menunjukan bahwa sebagian besar
siswi menyatakan adanya salon

2958
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

kecantikan, yakni sebanyak 23 menunjukan bahwa sebagian besar


orang atau 63,9%. siswi menyatakan adanya pusat
perbelanjaan , yakni sebanyak 31
Keberadaan Pusat perbelanjaan orang atau 86,1%.
Hasil analisis univariat
keberadaan pusat perbelanjaan
siswi menyatakan adanya
Keterjangkauan pembelian dukungan teman sebaya dalam
kosmetik penggunaan kosmetik pemutih
Hasil analisis univariat wajah , yakni sebanyak 25 orang
keterjangkauan pembelian koemstik atau 69,4%.
menunjukan bahwa sebagian besar
siswi menyatakan mudahnya Dukungan Media Massa
keterjangkauan dalam pembelian Hasil analisis univariat
kosmetik pemutih wajah , yakni dukungan media massa menunjukan
sebanyak 21 orang atau 58,3%. bahwa sebagian besar siswi
menyatakan adanya dukungan
Dukungan Teman Sebaya media massa dalam penggunaan
Hasil analisis univariat kosmetik pemutih wajah , yakni
dukungan teman sebaya sebanyak 25 orang atau 69,4%.
menunjukan bahwa sebagian besar

Tabel 2 Pengetahuan terhadap Penggunaan Kosmetik

Variabel P-Value OR
(95% CI)
Pengetahuan 0,001 19 (3,1116,0)
Sikap 0,30 2 (0,5-10,01)
Keberadaan Klinik 0,906 1 (0,3-5,6)
Kecantikan
Keberadaan Salon 1,000 1 (0,1-3,5)
Kecantikan
Keberadaan Pusat 1,000 1 (0,2-0,9)
Perbelanjaan
Keterjangkauan 0,071 4 (1,0-21,5)
Pembelian
Kosmetik
Dukungan Teman 0,002 14 (2,5476,9)
Sebaya
Dukungan Media 0,02 7 (1,45-33,6)
Massa

Pengetahuan terhadap responden yang memiliki


Penggunaan Kosmetik pengetahuan yang baik sebagian
Hasil analisis bivariat besar tidak menggunakan kosmetik
menunjukan bahwa dari 21 pemutih wajah sebanyak 10 orang
responden yang memiliki (66,7%).
pengetahuan tidak baik sebagian Hasil analisis Chi Square,
besar menggunakan kosmetik diperoleh nilai p-value sebesar
pemutih wajah sebanyak 19 orang 0,001. Dikarenakan nilai p < 0,05
(90,5%). Sedangkan dari 15 maka artinya terdapat hubungan

2959
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

yang signifikan antara faktor menggunakan kosmetik pemutih


pengetahuan dengan penggunaan wajah.
kosmetik pemutih wajah, terlihat Hasil penelitian ini
dari hasil penjelasan di atas bahwa didukung oleh penelitian
semakin tidak baik pengetahuan Musthafefi, (2013) di SMK Pasundan
yang dimiliki siswi maka akan Cimahi, dengan hasil penelitian
semakin tinggi penggunaan kosmetik menunjukan adanya hubungan
pemutih wajah, namun jika semakin antara pengetahuan dengan
baik pengetahuan yang dimiliki siswi penggunaan kosmetik pemutih
maka semakin sedikit siswi yang wajah.
menggunakan kosmetik pemutih
Sikap terhadap penggunaan wajah sebanyak 11 orang (57,9%).
Kosmetik Hasil analisis uji Chi Square,
Hasil analisis bivariat dengan diperoleh nilai p-value
menunjukan bahwa dari 19 sebesar 0,30. Dikarenakan nilai p >
responden yang menyatakan sikap 0,05 maka artinya tidak terdapat
yang mendukung sebagian besar hubungan yang bermakna antara
menggunakankosmetik pemutih faktor sikap dengan penggunaan
wajah sebanyak 13 orang (76,5%), kosmetik pemutih wajah, terlihat
dan dari 19 orang yang tidak dari hasil penjelasan di atas
mendukung sebagian besar
bahwawalaupun sikap siswi hubungan yang bermakna antara
mendukung ataupun tidak faktor keberadaan klinik kecantikan
mendukung akan tetapi angka dengan penggunaan kosmetik
penggunaan kosmetik pemutih pemutih wajah , terlihat dari hasil
wajah tetap dalam angka yang penjelasan di atas bahwa walaupun
tinggi. Hasil penelitian ini didukung siswi menyatakan ada dan tidaknya
oleh hasil penelitian Eka Utami, keberadaan klinik kecantikan
(2015) di kalangan siswi Universitas bervariasi, akan tetapi angka
Hasanudin Makassar, dengan hasil penggunaan kosmetik pemutih
sikap yang tidak berhubungan wajah tetap dalam angka yang
dengan penggunaan kosmetik tinggi.
pemutih wajah dengan nila (p value Berdasarkan konsep
>0,05). Rostamailis, klinik kecantikan
merupakan salah satu faktor yang
Keberadaan Klinik Kecantikan dapat mempengaruhi siswi
terhadap penggunaan Kosmetik menggunakan kosmetik pemutih
Hasil analisis bivariat wajah, namun bukan berarti hal
menunjukan bahwa dari 16 tersebut dapat memiliki hubungan
responden yang menyatakan adanya yang bermakna dengan penggunaan
klinik kecantikan sebagian besar kosmetik pemutih wajah itu sendiri.
menggunakan kosmetik pemutih
wajah sebanyak 14 orang (70,0%), Salon Kecantikan terhadap
dan dari 20 orang yang menyatakan penggunaan kosmetik
tidak adanya klinik kecantikan Hasil analisis bivariat
sebagian besar menggunakan menunjukan bahwa dari 13
kosmetik pemutih wajah sebanyak responden yang menyatakan adanya
10 orang (62,5%). salon kecantikan sebagian besar
Hasil analisis uji Chi Square, menggunakan kosmetik pemutih
diperoleh nilai p-value sebesar wajah sebanyak 15 orang (65,2%),
0,906. Dikarenakan nilai p >0,05 dan dari 23 orang yang
maka artinya tidak terdapat menyatakan tidak adanya salon

2960
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

kecantikan sebagian besar perbelanjaan bervariasi, akan


menggunakan kosmetik pemutih tetapi angka penggunaan kosmetik
wajah sebanyak 9 orang (69,2%). pemutih wajah tetap dalam angka
Hasil analisis uji Chi Square, yang tinggi.
diperoleh nilai p-value sebesar
1,000 Dikarenakan nilai p >0,05 Keterjangkauan pembelian
maka artinya tidak terdapat kosmetik terhadap penggunaan
hubungan yang bermakna antara kosmetik
faktor keberadaan salon kecantikan Hasil analisis bivariat
dengan penggunaan kosmetik menunjukan bahwa dari 21
pemutih wajah , terlihat dari hasil responden yang menyatakan mudah
penjelasan di atas bahwa walaupun menjangkau pembelian kosmetik
siswi menyatakan ada dan tidaknya pemutih wajah sebagian besar
keberadaan salon kecantikan menggunakan kosmetik pemutih
bervariasi, akan tetapi angka wajah sebanyak 17orang (81,0%),
penggunaan kosmetik pemutih dan dari 15 orang yang
wajah tetap dalam angka yang menyatakan sulit menjangkau
tinggi. pembelian kosmetik pemutih wajah
Berdasarkan konsep sebagian besar menggunakan
Rostamailis, salon kecantikan kosmetik pemutih wajah sebanyak 7
merupakan salah satu faktor yang orang (46,7%).
dapat mempengaruhi siswi Hasil analisis uji Chi Square,
menggunakan kosmetik pemutih diperoleh nilai p-value sebesar
wajah, namun bukan berarti hal 0,071 Dikarenakan nilai p >0,05
tersebut dapat memiliki hubungan maka artinya tidak terdapat
yang bermakna dengan penggunaan hubungan yang bermakna antara
kosmetik pemutih wajah itu sendiri. faktor keterjangkauan pembelian
kosmetik dengan penggunaan
Pusat Perbelanjaan terhadap kosmetik pemutih wajah , terlihat
penggunaan kosmetik dari hasil penjelasan di atas bahwa
Hasil analisis bivariat walaupun siswi menyatakan mudah
menunjukan bahwa dari 31 dan sulitnya keterjangkauan
responden yang menyatakan pembelian kosmetik bervariasi,
adanya pusat perbelanjaan akan tetapi angka penggunaan
sebagian besar menggunakan kosmetik pemutih wajah tetap
kosmetik pemutih wajah sebanyak dalam angka yang tinggi.
21 orang (67,7%), dan dari 5 orang
yang menyatakan tidak adanya Dukungan teman sebaya terhadap
pusat perbelanjaan sebagian besar penggunaan kosmetik
menggunakan kosmetik pemutih Hasil analisis bivariat
wajah sebanyak 3 orang (60,0%). menunjukan bahwa dari 25
Hasil analisis uji Chi Square, responden yang menyatakan
diperoleh nilai p-value sebesar mendapatkan dukungan teman
1,000 Dikarenakan nilai p >0,05 sebaya untuk menggunakan
maka artinya tidak terdapat kosmetik pemutih wajah sebagian
hubungan yang bermakna antara besar menggunakan kosmetik
faktor keberadaan pusat pemutih wajah sebanyak 21 orang
perbelanjaan dengan penggunaan (84,0%), dan dari 11 orang yang
kosmetik pemutih wajah , terlihat menyatakan tidak mendapatkan
dari hasil penjelasan di atas bahwa dukungan teman sebaya untuk
walaupun siswi menyatakan ada dan menggunakan kosmetik pemutih
tidaknya keberadaan pusat wajah sebagian besar tidak

2961
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

menggunakan kosmetik pemutih penggunaan kosmetik pemutih


wajah sebanyak 8 orang (72,7%). wajah, tetapi semakin sedikitnya
Hasil analisis Chi Square, dukungan yang diberikan teman
diperoleh nilai p-value sebesar sebaya terhadap siswi maka
0,002. Dikarenakan nilai p < 0,05 semakin sedikit pula siswi yang
maka artinya terdapat hubungan menggunakan kosmetik pemutih
yang signifikan antara faktor wajah.
dukungan teman sebaya dengan Hasil penelitian ini
penggunaan kosmetik pemutih didukung oleh penelitian Indarti,
wajah, terlihat dari hasil penjelasan (2013) pada mahasisiwi jurusan
di atas bahwa semakin adanya manajemen di perguruan tinggi
dukungan teman sebaya terhadap swasta di malang , dengan hasil
siswi maka akan semakin tinggi penelitian menunjukan adanya
hubungan antara dukungan teman maka artinya terdapat hubungan
sebaya dengan penggunaan yang signifikan antara faktor
kosmetik pemutih wajah. dukungan media massa dengan
penggunaan kosmetik pemutih
Dukungan Media massa terhadap wajah, terlihat dari hasil penjelasan
penggunaan kosmetik di atas bahwa semakin adanya
Hasil analisis bivariat dukungan media massa yang
menunjukan bahwa dari 25 diterima oleh siswi maka akan
responden yang menyatakan semakin tinggi penggunaan kosmetik
mendapatkan dukungan media pemutih wajah, tetapi semakin
massa untuk menggunakan sedikitnya dukungan yang diberikan
kosmetik pemutih wajah sebagian media massa terhadap siswi maka
besar menggunakan kosmetik semakin sedikit pula siswi yang
pemutih wajah sebanyak sebanyak menggunakan kosmetik pemutih
20 orang (80,0%), dan dari 11 wajah.
orang yang menyatakan tidak Hasil penelitian ini
mendapatkan dukungan media didukung oleh penelitian Annisa,
massa untuk menggunakan (2013) pada mahasisiwi Fakultas
kosmetik pemutih wajah sebagian Farmasi Universitas Muhammadiyah
besar tidak menggunakan Surakarta , dengan hasil penelitian
kosmetik pemutih wajah sebanyak menunjukan adanya hubungan
sebanyak 7 orang (63,6%). antara dukungan teman sebaya
Hasil analisis Chi Square, dengan penggunaan kosmetik
diperoleh nilai p-value sebesar pemutih wajah.
0,02. Dikarenakan nilai p < 0,05

Tabel 3. Analisis Multivariat

Variabel Wald OR
(95% CI)
Pengetahuan 6,564 13 (1,83-95,2)

Hasil Analisis Multivariat determinan dan faktor resiko yang


Hasil analisis multivariat dari memiliki peluang paling besar
kedelapan variabel yang dapat bagi siswi di dalam penggunaan
mempengaruhi penggunaan kosmetik pemutih wajah
kosmetik pemutih wajah pada siswi dibandingan dengan variabel yang
di SMA pasundan 1 Bandung, faktor lain adalah pengetahuan dengan

2962
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

peluang 13 kali dibandingkan tinggi. Pengetahuan siswi mengenai


dengan siswi yang memiliki penggunaan kosmetik pemutih
pengetahuan baik. wajah masih dalam keadaan yang
tidak baik. Sikap siswi tidak
Keterbatasan Penelitian mendukung terhadap penggunaan
Pengambilan data dari ksometik pemutih wajah.
penelitian ini yaitu menggunakan
kuesioner yang diisi oleh siswi, Saran
sehingga data yang diperoleh tidak Berdasarkan kesimpulan
dapat di gali secara mendalam. yang ada, penulis memberikan
Terkait dengan kelemahan beberapa saran sebagai berikut:
penelitian diatas, maka hal-hal
tersebut menjadi rekomendasi Bagi SMA pasundan 1 Bandung
untuk peneliti selanjutnya. Pengetahuan sebagian
besar dari faktor yang berhubungan
pada perhatian guru sebagai
KESIMPULAN pengajar di kelas dan juga tenaga
kesimpulan sebagai berikut: kesehatan sekitar lingkungan
Penggunaan kosmetik pemutih sekolah yang bertanggung jawab
wajah pada siswi di SMA pasundan 1 dalam memberikan penyuluhan
Bandung masih dalam angka yang kesehatan yang dapat meningkatkan
pengetahuan siswi mengenai dengan demikian peran orang tua
kosmetik pemutih wajah. Tujuan sangat dituntut untuk lebih
dari saran tersebut agar dapat mengawasi dan memperhatikan
meningkatkan lagi pengetahuan putri mereka terutama dalam hal
siswi SMA Pasundan 1 Bandung pemanfaatan media massa untuk
dalam hal pengetahuan yang melakukan suatu tindakan ataupun
berhubungan dengan kosmetik perilaku terutama dalam
pemutih wajah. penggunaan kosmetik pemutih
Penggunaan kosmetik wajah.
pemutih wajah saat ini sedang
marak terjadi bahkan sudah Bagi Institusi Pendidikan
menjadi trend terutama dikalangan Hasil penelitian ini diharapkan
remaja. Remaja mendapatkan rasa mampu menambah referensi dan
ketertarikan menggunakan kosmetik literatur terutama bagi pihak
pemutih wajah didasarkan karena perpustakaan kampus agar
adanya dukungan dari teman sebaya mahasiswa dapat lebih memahami
yang kapan saja bisa mereka mengenai kosmetik pemutih wajah,
dapatkan disekolah, karena membuka pemikiran mahasiswa
intensitas bertemu yang sering terutama mahasiswa keperawatan
mengharuskan siswi saling dalam ruang lingkup garapan
berkomunikasi anatara satu dengan pekerjaan, bahwa sanya perawat
yang lainnya. Disitulah transfer dapat membuka praktik mandiri
suport dari teman sebaya biasanya mengenai skin care, dan diharapkan
lebih diperhatikan oleh para siswi dengan adanya penelitian ini dapat
untuk melakukan hal-hal tertentu menjadi pertimbangan Institusi STIK
salah satunya dalam hal Immanuel Bandung di dalam
penggunaan kosmetik pemutih mengadakan kelas peminatan
wajah. Begitu pula untuk faktor mengenai tata cara pembukaan
dukungan media massa, siswi lebih klinik perawatan kulit atau skin care
sering menghabiskan waktu di karena peluang nya lebih besar
rumah dibandingan di sekolah,

2963
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

dibandingan dengan klinik yang No. 1, Maret 2011. Jurnal


lainnya. Kedokteran Masyarakat.
Depkes Ri. (2012). Profil Kesehatan
Bagi peneliti selanjutnya Kota Bandung Tahun 2012.
Berdasarkan hasil penelitian Diunduh Pada Tanggal 28
ini disarankan untuk peneliti Februari 2015 Pukul 12:45 Dalam
selanjutnya meneliti terkait Http://Dinkes.Bandung.Go.Id/W
beberapa faktor yang tidak terdapat p-
hubungan yang signifikan seperti Content/Uploads/2013/10/Bab -
Faktor Sikap, Faktor Ada tidaknya Ii - Profil – Kesehatan – Kota -
Klinik Kecantikan, Faktor Ada Bandung-Tahun-12.Pdf
tidaknya Salon Kecantikan, Faktor Effendy, & Uchjna, O. (2014). Ilmu
Ada tidaknya Pusat Perbelanjaan, Komunikasi (Komunikasi &
Faktor keterjangkauan dalam Praktik). Bandung : Pt. Remaja
pembelian kosmetik pemutih wajah Rosdakarya.
terhadap penggunaan kosmetik Handayani, Y. (2013).
pemutih wajah di SMA Pasundan 1 Kecenderungan Remaja
Bandung dilakukan penelitian Menggunakan Kosmetik Pemutih
dengan desain penelitian kulitatif Wajah Pada Mahasiswi Fakuktas
agar diperoleh data yang lebih Kedokteran Universitas Muslim
mendalam terkait faktor-faktor Indonesia Makassar. Makassar :
yang tidak terdapat hubungan yang Universitas Muslim Indonesia
signifikan tersebut. Makassar. .
Kaiba M. (2011). Pengetahuan Dan
Sikap Remaja Putri Tentang
DAFTAR PUSTAKA Resiko Kehamilan Remaja Di
Smk 55 Asia Afrika Bandung.
Ardayani, Tri. (2012). Kesehatan Bandung: Stik Immanuel
Reproduksi. Bandung : Cakra. Bandung.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Kartika. (2012). Maraknya
Penelitian Suatu Pendekatan Penggunaan Kosmetik Pemutih
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Wajah. Jakarta: Egc
Bpom, Ri. (2014). Penemuan Miftahur & Gede, Putu . (2013(.
Kosmetik Berbahaya. Diunduh Pola Spatial Pusat Perbelanjaan
Pada Tanggal 30 Maret 2015 Modern Di Surabaya Berdasarkan
Pukul 11:00 Wib Dalam Probabilitas Kunjungan . Vol.2,
Http:/Www.Pom.Go.Id /Mobile/ No. 2, (2013) Issn: 2337-3539
_________. (2048).Prevalensi (2301-9271 Print).
Pengguna Kosmetik Pemutih Musthafefi, M. (2013). Hubungan
Wajah. Diunduh Pada Tanggal 03 Pengetahuan Dengan
April 2015 Pukul 10:00 Wib Penggunaan Kosmetik Pemutih
Dalam Http:/Www.Pom.Go.Id Wajah Pada Remaja Putri Di Smk
/Mobile/ Pasundan Tahun 2013. Bandung :
Canagara, Hafied. (2016). Stikes Unjani Bandung
Pengantar Ilmu Komunikasi. Nurlina. (2012). Gambaran
Jakarta: Raja Grafindo Pengetahuan Dampak
Damanik, Et Al. (2011). Persepsi Penggunaan Kosmetik Pemutih
Remaja Putri Di Kota Ambon Terhadap Kesehatan Kulit Pada
Tentang Risiko Terpapar Ibu-Ibu Di Medan. Medan:
Kosmetik Berbahaya Dan Universitas Sumatera Utara
Perilakunya Dalam Memilih Dan
Menggunakan Kosmetik. Vol.27,

2964
TAHUN [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, ISSN CETAK: 2655-2728
2022 ISSN ONLINE: 2655-4712, VOLUME 4 NOMOR 11 NOVEMBER 2022] HAL 2952-2965

Nurudin. (2012). Pengantar


Komunikasi Massa. Bandung : Pt.
Raja Grafindo
Nurwulan, Dwi. (2013).Efek Samping
Kosmetik Dan Penangannya.
Universitas Muhammadiyah
Malang : Staff Pengajar Fakultas
Kedokteran
Nursalam. (2013). Konsep Dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Risandi, Annisa. (2013). Pengaruh
Iklan Televisi Kosmetik Pemutih
Kulit Terhadap Sikap Dan Praktik
Pemakaiannya Pada Mahasiswi
Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Riyanto, A. (2014). Aplikasi
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed
Methods).Bandung : Alfabeta
Sumiati, Et Al. (2012). Kesehatan
Jiwa Remaja Dan Konseling.
Jakarta : Trans Info Media.
Tranggono, Retno & Latifah, F.
(2014). Pegangan Dasar
Kosmetodologi. Jakarta: Sagung
Seto
Utami, Eka. (2015). Pengetahuan
Dan Sikap Mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas
Hasanudin Makassar Angkatan
2014 Terhadap Isu Kosmetik
Pemutih Berbahaya Pada
Kesehatan Kulit. Makassar:
Universitas Hassanudin Makassar
Yasril, & Kasjono, S. (2016). Analisis
Multivariat. Yogyakarta : Mitra
Cendekia

2965

Anda mungkin juga menyukai