Demam atau pireksia terjadi jika suhu tubuh lebih dari normal sebagai akibat peningkatan pusat
pengaturan suhu di hipotalamus. Untuk mengurangi atau menurunkan demam dapat digunakan obat
antipiretik. Daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.f) mengandung senyawa metabolit Flavonoid
yang berpotensi memiliki khasiat antipiretik. Metode Penelitian ini adalah eksperimen sesungguhnya
dengan desain penelitian (Pretest-Posttest with Control Group). Adapun tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk menguji efek antipiretik ekstrak etanol daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.f)
terhadap mencit jantan galur Swiss yang diinduksi dengan pepton 10% .
Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok pertama diberi ekstrak daun gandarussa
dosis 100mg/kgbb, kelompok ke-2 diberi ekstrak daun gandarusa dosis 500mg/kgbb, kelompok ke-3
diberi ekstrak daun gandarusa dosis 1g/kgbb, kelompok ke-4 sebagai kelompok pembanding parasetamol
1,95mg/KgBB, dan kelompok ke-5 sebagai control negatif (Na CMC 1%).
Hasil uji t-test menunjukan bahwa dosis 100mg/KgBB tidak memiliki efek antipiretik, sedangkan
dosis 500mg/KgBB dan 1g/KgBB memiliki efek antipiretik dengan menunjukan penurunan suhu tubuh
pada menit ke 180 dan 150. Aktivitas antipiretik ekstrak daun gandarusa dosis 1g/KgBB sama dengan
kontrol positif yaitu paracetamol.
Kata Kunci : Antipiretik, Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.f), Mencit (Muss muscullus)
ABSTRACT
Fever or pyrexia occurs when the body temperature is higher than normal as a result of an
increase in the temperature regulation center in the hypothalamus. To reduce or reduce fever, antipyretic
drugs can be used. The leaves of gandarusa (Justicia gendarussa Burm.f) contain flavonoid metabolites
compound which have the potential to have antipyretic properties. This research method was a true
experimental with a pretest-posttest with control group research design. The purpose of this study was to
examine the antipyretic effect of the ethanol extract of the gandarusa leaves (Justicia gendarussa Burm.f)
in gallur Swiss male mice that induced with 10% peptone.
The tested animals were divided into 5 treatment groups. The first group was given gandarussa
leaves extract at a dose of 100mg/kgbb, the second group was given gandarusa leaves extract at a dose of
500mg/kgbb, the third group was given gandarusa leaves extract at a dose of 1g/kgbb, the fourth group
was given paracetamol 1,95mg/KgBB and the fifth group as negative control (Na CMC 1%).
The t-test results showed that the dose of 100mg/KgBB did not have an antipyretic effect, while the doses
of 500mg/KgBB and 1g/KgBB had an antipyretic effect by showing a decrease in body temperature at
180 and 150 minutes. Activity of 1g/KgBB gandarusa leaf extract is the same a control positive is
paracetamol.
Keywords: Antipyretic, Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.f), Mice (Muss m.)
Gambar 1.1 Tumbuhan Gandarusa Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan
(Asyad, 2018) dengan berat badan 20-30 gram yang telah
2. Hewan Uji dikarantina untuk menyesuaikan diri dengan
Hewan yang digunakan pada lingkungan selama satu minggu. Hewan uji yang
penelitian ini adalah Mencit (Mus disiapkan sebanyak 25 ekor dibagi dalam 5
musculus). kelompok perlakuan secara random, yang terdiri
dari 5 ekor mencit perkelompok.
3. Bahan Kimia
Perlakuan Hewan Uji Mencit
Bahan kimia yang digunakan antara lain:
aquadest, Etanol 70%, Na-CMC 1%, Paracetamol Hewan uji mencit mula-mula dipuasakan
(1,95%), Pepton. terlebih dahulu selama 4 jam kemudian hewan uji
masing-masing ditimbang berat badannya, lalu
Pembuatan Simplisia diberi penandaan masing-masing di tubuh mencit
lalu dikelompokkan menjadi 5 kelompok hewan
Sampel yang diambil yaitu sampel yang segar secara random (acak), dalam 1 kelompok dibagi
dari daun gandarusa (Justicia gendarusa Burm.f) menjadi 5 ekor mencit. Ukur suhu rektal awal
yang diperoleh, dipilih dan diambil bagian daun
pertama hingga daun ketiga dari tanaman HASIL DAN PEMBAHASAN
gandarusa. Sampel kemudian disortasi basah dan Berdasarkan hasil pengujian aktivitas
dicuci bersih di bawah air mengalir untuk antipiretik terhadap mencit jantan putih galur Swiss
Hasil penurunan suhu tubuh mencit Kelompok 2 dengan pemberian ekstrak daun gandarusa (Justicia
gendarussa Burm.f) dosis 500mg/KgBB.
Hasil penurunan suhu tubuh mencit Kelompok 3 dengan pemberian ekstrak daun gandarusa (Justicia
gendarussa Burm.f) dosis 1g/KgBB.
Hasil penurunan suhu tubuh mencit Kelompok 4 dengan pemberian kontrol positif yaitu obat
paracetamol 1,95% 1ml/30gBB.
Hasil penurunan suhu tubuh mencit Kelompok 4 dengan pemberian kontrol negatif yaitu Na-CMC
0,1%.
Tabel 1.5 Tabel Penurunan Suhu Kelompok 5 kontrol negatif Na-CMC 0,1%
Tabel-tabel di atas kemudian dibuat grafik untuk menggambarkan rata-rata suhu rektum masing-
masing kelompok pada rentang waktu pengamatan.
Chart Title
1,4
1,2
0,8
0,6
0,4
0,2
0
dosis 100mg/kgbb dosis 500mg/kgbb dosis 1g/kgbb kontrol positif kontrol negatif
1,2
0,8
0,6
0,4
0,2
0
dosis 100mg/kgbb dosis 500mg/kgbb dosis 1g/kgbb kontrol positif kontrol negatif
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal dimana suhu tubuh normal berkisar antara
36,5° – 37,2°C(Guyton & Hall, 2011:875). Antipiretik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan
suhu tubuh pada keadaan demam, salah satu obat antipiretik adalah golongan NSAID dan Paracetamol.
Tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat untuk menurunkan panas adalah daun gandarussa
(Justicia gendarussa Burm.f). Pemanfaatan daun gandarussa (Justicia gendarussa Burm.f) sebagai obat
penurun panas masih secara empiris sehingga perlu dilakukan penelitian yang bersifat ilmiah dalam hal
ini efek antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh sehingga dapat dibuktikan keamanan dan
pemanfaatannya.
Tanaman Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. f) mengandung senyawa Alkaloid, Saponin,
Flavonoid, Polifenol, Alkaloid yustisina, dan Minyak atsiri, dimana berkhasiat sebagai Analgesik,
Antipiretik, Diaforetik, Diuretik, Sedatif (Kurdi, 2010:125). Ekstraksi daun gandarussa (Justicia
gendarussa Burm.f) dilakukan secara maserasi menggunakan cairan penyari etanol 70% karena
mempunyai sifat polar dalam menyari zat aktif. Ekstraksi dengan metode maserasi merupakan ekstraksi
secara dingin, metode ini tidak perlupemanasan dalam proses ekstraksinya yangdiperkirakan nantinya
akan merusak senyawa kimia yang terdapat dalam sampel. Dari hasil maserasi tersebut diperoleh ekstrak
cair yang kemudian diuapkan untuk
memperoleh ekstrak kental daun gandarussa (Justicia gendarussa Burm.f) yang bebas dari etanol
70%.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hewan uji mencit jantan putih gallur swiss (Mus
musculus) dengan berat badan 20-30 gram. Alasan memilih mencit karena karakteristik genetik dan
biologis mencit mirip dengan manusia(Stevani, 2016:6). Hewan uji kemudian dibagi dalam 5 kelompok
perlakuan yaitu perlakuan terhadap ekstrak daun gandarussa (Justicia gendarussa Burm.f) secara oral
dengan dosis 100mg/KgBB, 500mg/KgBB, 1g/KgBB serta sebagai kontrol positif digunakan parasetamol
1,95mg/30gBB mencit dan kontrol negatif yang digunakan Na-CMC 10mg/30gBB mencit. Untuk
terjadinya demam, mencit diinduksi dengan larutan pepton 10% secara subkutan 1 ml/30gBB mencit, lalu
penentuan efek penurunan demam dilakukan dengan mengukur suhu 30 menit setelah pemberian ekstrak
hingga rentang waktu 3 jam dengan interval waktu 30 menit. Kondisi demam pada mencit ditentukan
dengan mengukur suhu melalui rektal menggunakan termometer digital.
Efek antipiretik ditentukan dengan kembalinya suhu rectal mencit ke suhu normal (sebelum induksi
SIMPULAN
Ekstrak daun gandarusa (Justicia gendarussa mencit pada menit ke 30 hingga pada menit ke 180
Burm.f)dosis 100mg/kgbb tidak memiliki efek suhu rectal turun menjadi 37,1°C (menurun
antipiretik. Hal ini ditunjukkan pada hasil uji sebanyak 1,2°C). Ekstrak daun gandarusa (Justicia
deskriptifsetelah diberi ekstrak dengan dosis gendarussa Burm.f)dosis 1g/kgbb memiliki efek
100mg/KgBB, dalam pengamatan suhu rectal antipiretik. Hal ini ditunjukkan pada hasil uji
mencit pada menit ke 30 hingga pada menit ke 180 deskriptifsetelah diberi ekstrak dengan dosis
suhu rectal turun menjadi 37,2°C (menurun 1g/KgBB, dalam pengamatan suhu rectal mencit
sebanyak 0,92°C). Ekstrak daun gandarusa pada menit ke 30 hingga pada menit ke 150 suhu
(Justicia gendarussa Burm.f)dosis 500mg/kgbb rectal sudah kembali normal yaitu turun menjadi
memiliki efek antipiretik Hal ini ditunjukkan pada 36,9°C (menurun sebanyak 1,16°C).
hasil uji deskriptifsetelah diberi ekstrak dengan
dosis 500mg/KgBB, dalam pengamatan suhu rectal