Anda di halaman 1dari 4

Andrographidis Herba (Herba Sambiloto)

 Kandungan
Tanaman sambiloto memiliki kandungan andrographolide yang dapat
meningkatkan imunitas di saluran pernafasan atas sehingga efektif untuk
penyembuhan gejala common cold. Berdasar studi Randomized Controlled Trial
(RCT) menyebutkan bahwa sambiloto mampu memperbaiki gejala yang
menyertai Common Cold. Sebuah jurnal systematic review juga menunjukan
bahwa A. paniculata (sambiloto) tunggal atau kombinasi dengan Acanthopanax
senticosus (Gingseng) dapat lebih efektif meredakan gejala. (Maula, 2016)
 Sambiloto mengandung senyawa flavonoid yang bersifat mencegah sekaligus
menghancurkan penggumpalan darah.
 Sambiloto memiliki kadar kalium yang tinggi dan rendah kandungan natrium.
Kalium diperlukan untuk mengeluarkan air dan natrium dalam tubuh sehingga
bisa menurunkan tekanan darah. Sementara natrium harus di hindari karena bisa
meningkatkan tekanan darah.
Tanaman ini juga mengandung andrografin, androgafolid (zat pahit) dan
panikulin dimana sifat antibiotiknya mampu meningkatkan fungsi pertahanan
tubuh dan membantu menyembuhkan luka akibat kanker.
Diisolasi terbanyak dari akar yaitu polimetatoksivaflavon, andrografin, pan,
ikkulin. Mono-0-metilwhitin dan apigenin-7,4 dimetileter. Zak aktif andrografoid
terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari
zat toksin).(NH, 2010)

 Farmakologis / Mekanisme kerja :


Bekerja dengan cara menurunkan panas dan membuang racun untuk mengatasi
peradangan paru-paru, radang tenggorokan yang disertai dahak kental serta
mengatasi infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, dan bersifat
membuang racun.
Herba Sambiloto ini juga dapat menutrisi aliran darah agar kesehatan tubuh
secara keseluruhan dapat meningkat. Kemudian kandungannya juga dapat
membuang lembab dan menghentikan diare, seperti bermanfaat dalam
pengobatan disentri, peradangan kandung kemih, buang air seni yang disertai
rasa sakit dan air seni yang panas dikarenakan infeksi.(American Dragon, 2016)

 Cara Penggunaan
Cara penggunaan sambiloto cukup bervariasi salah satu cara untuk flu ringan dan
ISPA non-spesifik yaitu dengan mengambil daun sambiloto segar sebanyak 1
genggam tangan kemudian ditumbuk dan ditambahkan ½ cangkir air matang lalu
saring dan siap diminum. Cara yang lain yaitu sebanyak 3 gram tanaman kering
sambiloto atau 25 gram bahan segar direbus dan diminum 2 kali/hari sebelum makan.
Penggunaan herbal sambiloto akan efektif digunakan selama 3-5 hari setelah gejala
awal muncul. (Maula, 2016)
Untuk radang paru, radang mulut dan tonsilitis : Seduh tiga sampai empat
setengah gram bubuk kering herba sambiloto dengan air panas. Setelah dingin
tambahkan madu secukupnya dan minum seduhan sambiloto sekaligus. (NH, 2010)
Sedangkan pengobatan untuk TB dengan kondisi tertentu ( sebagai contoh TB
yang disertai batuk berdahak dan berdarah, menggunakan bahan-bahan herbal dan
komposisi herbal yang berbeda):
Bahan-bahan:
1. Sambiloto 15 g
2. Temu Mangga 15 g
Cara pemakaian
1. Campurkan semua bahan di atas
2. Tambahan 4 gelas air bersih
3. Rebus dengan api kecil hingga air tersisa 2 gelas
4. Saring hasil rebusan herbal di atas
5. Diminum pagi dan sore hari
(Suryo, 2010)
 Data Penelitian
1. Tanaman sambiloto memiliki kandungan andrographolide yang dapat
meningkatkan imunitas di saluran pernafasan atas sehingga efektif untuk
penyembuhan gejala Common Cold. (Maula, 2016)
2. Kombinasi fraksi air daun salam (Syzygium polyanthum) dan herba sambiloto
(Andrographis paniculata) memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi.
(Kurniawan, 2013)
3. Pada kelompok pengobatan ekstrak herba sambiloto 500 mg ternyata terjadi
peningkatan kadar TNF-α yang bermakna pada hari ke tujuh pengobatan. Hal ini
membuktikan ekstrak herba sambiloto dengan dosis 500 mg mempunyai efek
imunomudulasi pada pasien malaria falsiparum. (Zein, 2009)
4. infusa herba sambiloto (Andrographis paniculata, Nees) mempunyai efek
antihelmintik terhadap Ascaris suum secara in vitro dengan LC50 61, 13 persen
walaupun efektifitasnya sebagai antihelmintik lebih rendah daripada pirantel
pamoate. (Tyas, EFEK ANTIHELMINTIK INFUSA HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata, Nees) terhadap Ascaris suum SECARA in vitro, 2010)

 Dosis
Dosis senyawa Andrographolide untuk meredakan common cold yaitu
sebesar 60 mg/hari dan pada anak-anak sebesar 30 mg/hari yang diberikan
selama 10 hari. (Maula, 2016)
Sedangkan untuk pilek, sinusitis, dan radang amandel : gunakan pada
dosis 60 mg. Dan hasil uji klinis pada anak dengan infeksi saluran pernapasan
penggunaan sambiloto adalah 30 mg setiap hari selama 10 hari. (Joseph, 2018)

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
American Dragon. (2016). Retrieved from
https://www.americandragon.com/Individualherbsupdate/ChuanXinLian.html

Joseph, N. (2018). Hello Sehat. Retrieved from https://hellosehat.com/herbal/sambiloto-adalah/


Kurniawan, H. (2013). Uji Efek Antiinflamasi Kombinasi Fraksi Ekstrak Polyanthi Folium dan
Andrographidis Herba yang Mempunyai Aktivitas Antioksidan. Widya Mandala Catholic
University Surabaya.

Maula, E. R. (2016). Terapi Herbal dan Alternatif pada Flu Ringan atau ISPA non-spesif.
Sumedang: Universitas Padjajaran.

NH, O. (2010). Laporan Farmakognosi "Andrographidis Herba".

Suryo. (2010). Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: B First.

Tyas, R. (2010). EFEK ANTIHELMINTIK INFUSA HERBA SAMBILOTO (Andrographis


paniculata, Nees) terhadap Ascaris suum SECARA in vitro. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.

Zein, U. (2009). PERBANDINGAN EFIKASI ANTIMALARIA EKSTRAK HERBA SAMBILOTO.


Universitas Islam Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai