Afiliasi Pusat Teknologi Farmasi dan Medika – Laboratorium Pengembangan Teknik Industri Agro & Biomedika,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara mega diversity untuk tumbuhan obat di
*Penulis Koresponding dunia. Wilayah hutan tropika Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi ke-2
Pertamawati di dunia setelah Brasil. Dari 40.000 jenis flora yang ada di dunia sebanyak 30.000 jenis
Gedung 610-611 Tlp./ Fax : dijumpai di Indonesia dan 940 jenis di antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat yang
021-7560707 telah dipergunakan dalam pengobatan tradisional secara turun-temurun oleh berbagai
Kawasan PUSPIPTEK, Serpong
etnis di Indonesia. Jumlah tumbuhan obat tersebut meliputi sekitar 90% dari jumlah
Banten
pertamawatikartakusumah@g tumbuhan obat yang terdapat di kawasan Asia (CI 1997; WWF 2012).
mail.com
122 Pertamawati et al.
Penggunaan obat tradisional (jamu) di Indonesia saluretika atau natriuretika (diuretika dalam arti
pada hakekatnya merupakan bagian kebudayaan sempit) (Mutschler 1991).
bangsa Indonesia. Keuntungan dari penggunaan jamu Tujuan percobaan ilmiah yang dilaksanakan secara
pada prinsipnya adalah efek samping yang relatif kecil preklinis ini ialah untuk mengetahui kemampuan atau
dibandingkan obat modern. Meskipun secara empiris pengaruh konsumsi ekstrak kulit kayu secang
jamu mampu menyembuhkan berbagai macam (Caesalpinia sappan L.) dalam memperbaiki
penyakit, tetapi khasiat dan kemampuannya belum kemampuan pengeluaran urin hewan coba tikus putih
banyak dibuktikan secara ilmiah maupun klinis. Selain jantan galur Spraque dawley, sampel diberikan secara
itu, belum banyak diketahui senyawa kimia apa yang oral melalui sonde lambung untuk mendapatkan
bertanggung jawab terhadap khasiat jamu tersebut informasi dosis efektif dari sampel uji. Pengolahan data
(Wijayakusuma 2002). yang diperoleh dilakukan secara metoda statistik
Salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam Analisis Varian dan untuk menguji perbedaan nilai rata-
pengobatan tradisional adalah secang (Caesalpinia rata antar 2 perlakuan digunakan metode Uji Wilayah
sappan L,). Kayu secang memiliki khasiat sebagai Berganda Duncan. Hasil percobaan diharapkan dapat
pengelat (astringensia). Kandungan utamanya adalah memberikan informasi dalam meningkatkan kesehatan
brazilin, yakni zat warna merah-sappan, asam tanat, dengan mengembangkan obat herbal terstandar (OHT)
dan asam galat. Simplisia kayu secang berupa irisan secara tradisional sehingga dapat dimanfaatkan
atau keping-keping kecil kayu ini dikenal sebagai berdasarkan landasan ilmiah. Penelitian ini
Sappan lignum dalam sediaan FMSo (Formularium dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan
Medicamentorum Soloensis) (Sutrisno 1974). Brazilin Mei tahun 2014 di laboratorium Pusat Teknologi
dari kayu secang teruji secara ilmiah bersifat Farmasi dan Medika – LAPTIAB – TAB – BPPT.
antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, anti-
photoaging, hypoglycemic (menurunkan kadar lemak), METODE
vasorelaxant (merelaksasi pembuluh darah), Animals Bahan
hepatoprotective (melindungi hati) dan anti-acne (anti Ekstrak etanol kulit kayu secang; Tikus putih jantan
jerawat) (Nirmal et al. 2015). Ekstrak kayu secang juga galur Spraque Dawley; CMC Na 5%, (Natrium
ditengarai berkhasiat anti-tumor, anti-virus, karboksilmetil selulosa); Furosemide (generik),
immunostimulant dan lain-lain (Badami et al., 2004) akuades.
Secara tradisional, potongan-potongan kayu secang
biasa digunakan sebagai campuran bahan jamu di Jawa. Alat
Di samping itu, kayu secang adalah salah satu bahan Timbangan hewan, kandang tikus beserta tempat
pembuatan minuman penyegar khas Yogyakarta makan dan minum, sonde oral, blender, magnetic
selatan (wedang secang dan wedang uwuh) (Syifa stirer, evaporator, kertas saring, tissue, timbangan
2015). analitik, peralatan gelas.
Secang juga telah lama dikenal sebagai bahan
ramuan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti Pembuatan simplisia
sifilis, batuk darah, dan radang penelitian yang Pembuatan simplisia kulit kering kayu secang
dilakukan oleh Sugiyanto et al. (2013) di Fakultas melalui tahapan sortasi basah, pencucian, perajangan,
Farmasi Universitas Gadjah Mada, juga pengeringan, sortasi kering, dan penepungan
mengungkapkan, secang memiliki kemampuan (penggilingan dan pengayakan). Kulit kayu secang
antioksidan, antikanker, memperlancar peredaran diperoleh dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
darah, dan melegakan pernapasan. Penelitian yang (BPTP) Lembang.
telah dilakukan oleh Pertamawati et al pada tahun
2014 memperlihatkan bahwa secang juga mampu Ekstraksi
mengatasi masalah diuretikun (Pertamawati et al. Simplisia serbuk kulit kayu secang kering (400 gram)
2014). diekstraksi dengan metode maserasi, menggunakan
Diuretika adalah senyawa yang dapat menyebabkan pelarut etanol 96% dengan perbandingan 1 : 10 selama
ekskresi urin yang lebih banyak. Jika pada peningkatan 2x1jam, sehingga diperoleh ekstraknya. Ekstrak yang
ekskresi garam-garam, maka diuretika ini dinamakan diperoleh dievaporasi sampai diperoleh ekstrak kental.
Konsumsi Ekstrak Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Volume Urin
Tikus Putih Jantan Galur Spraque Dawley 123
Selanjutnya, ektrak kental tersebut disimpan dalam Satu tablet Furosemide setara dengan 40mg,
lemari pendingin sampai saat digunakan sebagai dilarutkan dengan CMC 0,5% sehingga diperoleh
sampel uji (DepKes RI DitJen POM 2000; Harborne perhitungan 10mg untuk berat badan hewan coba
1996). 200g.