ABSTRAK
Seseorang dinyatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik mencapai diatas 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg. Kandungan senyawa flavonoid yang terkandung
dalam daun bangun-bangun yang berperan sebagai antihipertensi. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan dosis dan lama waktu pemberian ekstrak daun bangun-bangun sebagai
antihipertensi. Hewan uji yang digunakan yaitu 20 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok
perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ekor tikus sebagai ulangan. Kelompok
perlakuan terdiri atas 2,1 mg/200gBB ekstrak daun bangun-bangun (Dosis I), 6,2 mg/200gBB
ekstrak daun bangun-bangun (Dosis II), 12,4 mg/200gBB ekstrak daun bangun-bangun (Dosis
III), Kontrol positif 0,45 mg/200gBB (katopril), Kontrol negatif (Aquadest). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dosis ekstrak daun bangun-bangun 12,4 mg/200gBB (Dosis III) memiliki
efektivitas paling baik sebagai anti hipertensi pada tikus sprague-dawley, dengan lama waktu
pemberian selama 15 hari.
Kata Kunci : Antihipertensi, Daun Bangun-Bangun,Tikus Putih
120
95,2
100 81,11 rata-rata Sistolik
80
60 rata-rata Diastolik
40
20
0
Sebelum Induksi Setelah Induksi
Gambar 3. Hitogram Rata-Rata Hasil Perlakuan TDS dan TDD Tikus Sebelum Dan Setelah
Induksi Dengan Larutan NaCl
Pada Gambar di atas dapat dilihat mekanisme sekresi kelenjar hipotalamus-
adanya peningkatan tekanan darah sistolik hipofisa posterior untuk mensekresi lebih
dan tekanan darah diastolik sebelum induksi banyak hormon antidiuretik. Hormon ini
dan setelah induksi NaCl 5%, Dimana rata- dapat menyebabkan ginjal mengabsorpsi
rata TDS tikus sebelum induksi adalah kembali air dalam jumlah besar dari cairan
119,4±2,73 mmHg, setelah dilakukan tubulus ginjal (Guyton, 1997). Setelah
induksi TDS tikus meningkat menjadi terjadi peningkatan tekanan darah sistolik
144,85±4,66 mmHg. Rata-rata TDD tikus dan diastolik tikus maka dilakukan
sebelum induksi adalah 81,11±1,44 setelah penurunan tekanan darah tinggi dengan
dilakukan induksi TDD tikus meningkat diberikan beberapa perlakuan terhadap
menjadi 95,2±2,52 mmHg, ini terjadi karena tikus.
konsumsi NaCl berlebih dapat menjadi salah
Hasil Perlakuan Ekstrak Terhadap
satu faktor penyebab terjadinya hipertensi.
Penurunan Tekanan Darah Tikus
Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya Pemberian Ekstrak diberikan
peningkatan volume cairan yang dapat terhadap tikus yang telah mengalami
meningkat Cardiac output. Penumpukan hipertensi 140/90 dengan perlakuan dosis I
garam di dalam tubuh akan meningkatkan (2,1 mg) ekstrak daun bangun-bangun, dosis
volume cairan ekstraseluler secara tidak II (6,2 mg) ekstrak daun bangun-bangun,
langsung karena osmolaritas cairan tubuh dosis III (12,4 mg) ekstrak daun bangun-
akan meningkat dan merangsang pusat haus. bangun, Kontrol positif (kaptopril 0,45 mg
Hal ini dapat meningkatkan volume cairan 2mL), Kontrol Negatif (aquadest 2 mL).
ekstraseluler. Kenaikan osmolaritas cairan
ekstraseluler juga dapat merangsang
Tabel 2. Rata-Rata ± Sd Tekanan Darah Sistolik (TDS) Selama Perlakuan Pemberian Ekstrak
Kelompok Hari ke-0 Perlakuan Rata-Rata
Hari ke-5 Hari ke-10 Hari ke-15
Dosis I 146,5±4,65 145,25± 10,34 137,75±5,31 129.5±4,20 139±6,12b
Dosis II 143,5±9,14 140,75±7,93 135,5±5,06 126±4,54 136,43±6,66b
Dosis III 142,5±1,29 135,75±0,95 127,5±2,21 122±2,22 131,93±1,66a
Kontrol + 148,25±5,18 131,75±1,25 123,75±2,21 120,5±2,64 131,06±2,82a
Kontrol - 143,75±4,34 147,25±2,21 150±2,16 150,75±1,70 147,93±2,60c
Rata-Rata 144,9±4,92d 140,15±4,53c 134,9±3,39b 129,75±3,06a
Keterangan :
Hari ke 0 : TDS Setelah diinduksi NaCl dan dimulai pengobatan.
Hari ke 0-15 : TDS Selama pengobatan.
Nilai yang diikuti dengan huruf superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang
sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P < 0,05).
Berdasarkan Tabel diatas rata-rata tekanan yang tidak diberi perlakuan ekstrak daun
darah sistolik tikus selama perlakuan bangun-bangun tidak mengalami penurunan
menunjukkan bahwa pemberian perlakuan tekanan darah sistolik tetapi mengalami
terhadap tikus putih mempengaruhi tekanan peningkatan setiap pengukuran.
darah sistolik. Hal ini dapat dilihat karena Nilai superskrip hasil uji lanjut
adanya penurunan setiap pengukuran duncan perlakuan dosis dapat dinyatakan
tekanan darah sistolik dari kelompok dosis I bahwa kontrol positif tidak berbeda nyata
2,1 mg ekstrak, dosis II 6,2 mg ekstrak , pengarunya dengan dosis III dan sangat
dosis III 12,4 mg ekstrak, sedangkan berbeda nyata dengan kontrol negatif,
kelompok kontrol negatif atau kelompok demikian dosis II dan dosis 1 tidak berbeda
nyata pengaruhnya terhadap penurunan lamanya waktu pemberian selama 15 hari
tekanan darah sistolik tetapi sangat berbeda dapat menurunkan tekanan darah.
nyata dengan kontrol negatif, sehingga Pengaruh interaksi antara dosis dan
dapat dinyatakan bahwa dosis yang paling lamanya pemberian ekstarak daun bangun-
efektif untuk menurunkan tekanan darah bangun dapat dinyatakan bahwa pemberian
sistolik adalah dosis III 12,4 mg/200gBB. kontrol (+) hari ke-10 dan hari ke-15 sama
Nilai superskrip hasil uji lanjut pengaruhnya dengan pemberian dosis II dan
ducan lamanya pemberian perlakuan dosis III pada hari ke-15. Dari hasil
ekstrak, dapat dinyatakan bahwa lama waktu pengaruh interaksi maka dapat dinyatakan
pemberian hari ke-0, hari ke-5, hari ke-10, bahwa pemberian ekstrak daun bangun-
dan hari ke-15 memiliki pengaruh yang bangun dosis III (12,4 mg/200gBB) selama
berbeda nyata setiap harinya. Dari hasil rata- pemberian 15 hari yang paling efektif
rata tekanan darah sistolik selama perlakuan sebagai anti hipertensi penurunan tekanan
pemberian ekstrak menunjukkan bahwa darah sistolik.
Tabel 3. Rata-Rata ± Sd Tekanan Darah Diastolik (TDD) Tikus selama Perlakuan
Kelompok Hari ke-0 Perlakuan Rata-Rata
Hari ke-5 Hari ke-10 Hari ke-15
Dosis I 98,75±0,95 96,75±3,30 84,75±10,04 98,25±3,59 95,62±4,47c
Berdasarkan Tabel rata-rata tekanan darah diastol pada tikus. Berdasarkan Tabel
darah diastolik tikus selama perlakuan 10 dan Gambar 8 hasil uji statistik
menunjukkan bahwa pemberian perlakuan menunjukan bahwa pemberian dosis dan
terhadap tikus putih mempengaruhi tekanan lamanya pemberian ekstrak daun bangun-
darah diastolik. Penurunan tekanan darah bangun serta interaksi keduanya dapat
diastolik pada dosis I, dosis II, dosis III dinyatakan sangat nyata pengaruhnya
terjadi karena tikus telah diberi ekstrak daun sebagai anti hipertensi pada tikus (P <0,01),
bangun-bangun dimana secara umum tikus Berdasarkan data yang diperoleh nilai
yang telah diberi perlakuan ekstrak akan superskrip hasil uji lanjut duncan perlakuan
mengalami penurunan hampir menuju dosis dapat dinyatakan bahwa kontrol positif
normal pada akhir percobaan, sedangkan tidak berbeda nyata pengarunya dengan
kelompok kontrol negatif atau kelompok dosis III dan sangat berbeda nyata dengan
yang tidak diberi perlakuan ekstrak daun kontrol negatif, demikian dosis II dan dosis
bangun-bangun tidak menunjukkan 1 tidak berbeda nyata pengaruhnya terhadap
penurunan pada tekanan darah diastolik penurunan tekanan darah sistolik tetapi
namun sebaliknya cenderung mengalami sangat berbeda nyata dengan kontrol negatif,
peningkatan tekanan darah diastolik. sehingga dapat dinyatakan bahwa dosis
Lama waktu pemberian perlakuan yang paling efektif untuk menurunkan
menunjukkan adanya penurunan tekanan
tekanan darah sistolik adalah dosis III (12,4 pemberian menunjukkan yang paling efektif
mg/200gBB). dan sama pengaruhnya dengan kontrol
Nilai superskrip hasil uji lanjut ducan positif dengan lama pemberian selama 15
lamanya pemberian perlakuan ekstrak dapat hari terhadap penurunan tekanan darah.
dinyatakan bahwa lama waktu pemberian Menurut Depkes 2013 Katopril
hari ke-0, hari ke-5, hari ke-10, dan hari ke- merupakan salah satu obat antihipertesi
15 memiliki pengaruh yang berbeda nyata golongan ACE inhibitor yang paling sering
setiap harinya. Dari hasil rata-rata tekanan digunakan di indonesia terutama di pusat-
darah diastolik selama perlakuan pemberian pusat kesehatan masyarakat. ACE inhibitor
ekstrak menunjukkan bahwa lamanya waktu menghambat perubahan I menjadi
pemberian selama 15 hari dapat angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi
menurunkan tekanan darah. dan penurunan sekresi aldosteron. Selain itu
Pengaruh interaksi antara dosis dan degredasi bradikinin juga dihambat
lamanya pemberian ekstarak daun bangun- sehingga kadar bradikinin dalam darah
bangun dapat dinyatakan bahwa pemberian meningkat dan berperan dalam efek
kontrol (+) hari ke-15 sama pengaruhnya vasodilatasi ACE inhibitor. Vasodilatasi
dengan pemberian dosis II dan dosis III pada secara langsung akan menurunkan tekanan
hari ke-15. Dari hasil pengaruh interaksi darah, sedangkan berkurangnya aldosteron
maka dapat dinyatakan bahwa pemberian akan menyebabkan eksresi air, natrium dan
ekstrak daun bangun-bangun dosis III (12,4 retensi kalium. ACE inhibitor juga memblok
mg/200gBB) selama pemberian 15 hari degradasi bradikinin dan merangsang
yang paling efektif sebagai anti hipertensi sintesa zat yang menyebabkan vasodilatasi.
penurunan tekanan darah sistolik. Peningkatan bradikinin meningkatkan efek
Berdasarkan hasil penelitian yang penurunan tekanan darah (Nafrialdi, 2007).
telah dilakukan, bahwa hasil nilai tekanan Efektivitas yang terjadi pada
darah sistolik dan tekanan darah diastolik penurunan tekanan darah sistolik dan
setelah mengalami perlakuan dengan tekanan darah diastolik terjadi karena
pemberian ekstrak daun bangun-bangun pemberian ekstrak daun bangun-bangun
secara oral selama 15 hari terhitung dari hari yang mengandung senyawa flavonoid
ke-0 sampai hari ke-15 dengan pemberian dimana flavonoid mempengaruhi kerja dari
dosis yang berbeda-beda dinyatakan bahwa angiotensin converting enzym (ACE) yang
dosis I, dosis II, dosis III ekstrak daun akan menghambat perubahan angiotensin I
bangun-bangun memiliki efektivitas untuk menjadi angiotensin II sehingga
menurunkan tekanan darah sitolik dan menghambat pengeluaran aldosteron.
diastolik. Aldosteron akan mempengaruhi ginjal
Hasil Dosis yang paling efektif untuk menahan natrium dan air, apabila
ekstrak daun bangun-bangun untuk pengeluaran aldosteron dihambat maka
menurunkan tekanan darah yaitu dosis III lebih banyak air dikeluarkan dari tubuh dan
(13,4 mg/200gBB) ekstrak daun bangun- tekanan darah akan turun (Almatsier, 2001).
bangun yang merupakan dosis yang paling Haus adalah salah satu gejala
tinggi, dengan lama waktu pemberian 15 seseorang yang menderita hipertensi
hari dimana perlakuan mengalami sehingga dapat memicu seseorang untuk
penurunan secara umum yang diberi dengan terus-menerus meminum air. Berdasarkan
ekstrak dengan lama waktu pemberian hasil uji ANOVA air minum menunjukkan
berubah hampir menuju normal pada akhir bahwa dengan pemberian perlakuan dosis
percobaan. Berdasarkan hasil interaksi ekstrak daun bangun-bangun dan
antara dosis perlakuan dan lama waktu interaksinya berpengaruh tidak nyata
pengobatan pada tekanan darah sistolik dan terhadap jumlah volume air yang diminum.
diastolik bahwa dosis III ekstrak daun Berarti tidak ada keterkaitan antara tekanan
bangun-bangun dengan lama waktu darah dengan jumlah air yang diminum.
Guyton, A.C., 1997. Buku Ajar Fisiologi
KESIMPULAN DAN SARAN Kedokteran. Jakarta: Penerbit
Kesimpulan Buku EGC. Hal : 227-296.
1. Pemberian dosis 12,4 mg/200gBB
Mangathayaru K, Thirumurgan D, Patel PS,
ekstrak daun bangun-bangun merupakan
Pratap Dvv, Djavid DJ,
yang paling efektif sebagai antihipertensi
Karthikeyan J. 2008. Essential oil
pada tikus.
composition of coleus amboinicus
2. Pemberian ekstrak daun bangun-bangun
Lour. Indian Journal of
selama 15 hari efektif sebagai sebagai
Pharmaceutical Sciences.
antihipertensi pada tikus.
67(1):122-123.
3. Pemberian dosis 12,4 mg/200gBB
ekstrak daun bangun-bangun dengan Martha, Karnia. 2012. Panduan Cerdas
pemberian selama 15 hari merupakan Mengatasi Hipertensi.
yang paling efektif sebagai anti hipertensi Yogyakarta:Araska. Hal 39.
pada tikus. Nafrialdi, Gunawan, SG., Setiabudy, R.,
Saran Elysabeth 2007. Antihipertensi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran Farmakologi dan Terapi, Edisi
yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukan Kelima. Jakarta: Gaya Baru. Hal
uji toksisitas subkronis ekstrak daun 342..
bangun-bangun sebagai antihipertensi. Sahaykhare,R., Banerjee, S., Kundu, K.,
Rashmi, et al. 2011. Coleus
DAFTAR PUSTAKA Aromaticus Benth A Nutritive
Almatsier, S.2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Medicinal Plant Of Potential
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Therapeutic Value. International
Hal 220-224. Journal of Pharma and Bio
Darmojo, B. 2001. Mengamati perjalanan Sciences. Vol 2(3). Hal 488-500.
epidemiologi hipertensi di Santosa, C.M. 2002. Pengaruh Konsumsi
Indonesia. Jakarta: Medika. 7: 442- Daun Bangun-Bangun (Coleus
448. amboinicus, L) Terhadap Potensi
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sekresi ASI dan Komposisinya Pada
1989. Materia Medika Indonesia, Ibu Menyusui. Majalah Farmasi
Jilid V. Jakarta: Direktorat Jenderal Indonesia. 3(13): 133-139.
Pengawasan Obat Dan Makanan. WHO.1999. World Health Organization-
Jakarta: Ditjen POM. Hal 151-154. International Society of
________. 2007. Direktorat Obat Asli Hypertension Guidelines far the
Indonesia, Acuan Sediaan Herbal, Management of Hypertension.
Vol 3,Edisi 1. Jakarta: Badan Journal of Hypertension. 17: 151-
Pengawas Obat dan Makanan RI. 183.
Hal 8. Di akses 07 desember 2017.