Anda di halaman 1dari 12

UJI EFEK ANTIPIRETIK INFUS DAUN MIANA UNGU (Coleus

scutelleriodes) PADA HEWAN UJI MENCIT (Mus musculus)


YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT

Nama : Putri aulia


NIM : 19121053
Kelas : B2
LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang dapat di budidayakan karna bermanfaat
dan kegunaannya besar bagi manusia dalam hal pengobatan.
Dalam tanaman ada banyak komponen kimia yang dapat digunakan sebagai obat. Pada saat
ini banyak orang yang kembali menggunakan bahan-bahan alam yang dalam
pelaksanaannya membiasakan hidup dengan menghindari bahan-bahan kimia sintesis dan
lebih mengutamakan bahan-bahan alami. Ada banyak pengobatan denganbahan alam yang
dapat dipilih sebagai solusi mengatasi penyakit yang salah satunya ialah penggunaan
ramuan obat berbahan herbal (Kardinan dan Kusuman, 2004)
Dari sekian banyak tumbuhan yang tersebar dengan berbagai manfaat khususnya dibidang
pengobatan, tumbuhan miana merupakan salah satu tumbuhan yang menjadi objek
perhatian para peneliti untuk di isolasi menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang
bermanfaat bagi kehidupan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai jurnal penelitian menyangkut
daun miana (Asih, 2009). Alasan dilakukan penelitian pada sampel daun miana, Karena daun
miana banyak terdapat pada Kota Gorontalo khususnya Kelurahan Tapa Kecamatan
Sipatana, tanaman miana hanya dibiarkan begitu saja dan tidak di manfaatkan sebagai
tanaman obat melainkan hanya sebagai tanaman hias, sedangan diketahui tanaman miana
merupakan tanaman yang memiliki banyak kasiat oleh karna itu saya mengambil penelitian
saya pada daun miana, untuk meneliti uji antiperetik daun miana ungu
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang seeperti di atas tersebut, maka diajukanbeberapa rumusan
masalah sebagai berikut;
a. Apakah daun miana ungu memiliki efek antiperetik?
b. berapakah dosis daun miana ungu yang memiliki epek antipetik yang cepat?
TUJUAAN PENELITIAAN
Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa efek antipiretikdari infus
daun miana ungu yang telah digunakan sebagai obat antipiretik secara empiris oleh
masyarakat.Hal ini disebabkan karena daun miana ungu lebih banyak mengandung
minyak atsiri, atau tannin.Untuk membuktikan secara ilmiah efek empirisnya maka
dilakukan penelitian dengan menggunakan hewan coba
DASAR TEORI
Daun Miana atau miana merupakan tanaman liar yang di temukan memiliki manfaat
sebagai obat herbal yang berkhasiat. Tanaman ini tumbuh tegak setengah merayap
dengan ketinggian antara 30-150 cm. Tanaman miana merupakan tumbuhan jenis basah
dengan batang mudah tarsa panas.sesuai ditanam di lingkunagan berhawa sejuk
dengankecukupan air.miana mengandumg minyak atsiri, fenol, tanin, lemak, phytosterol,
calsium oxalat, dan peptic substance (Hidayah,2013 )
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal. Suhu normal tubuh
berkisar antara 36,5 – 37,5ºC. Demam pada anak dapat membuat orang tua cemas,
mengingat bisa terjadi komplikasi kejang demam.Hal inilah yang mendorong para orang
tua membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Untuk
masyarakat yang tinggal di pedesaan yang jasa pelayanan kesehatan masih minim,
demam diatasi dengan cara pengobatan tradisional(Anonima , 2013 ).
Salah satu tanaman herbal yang sangat besar khasiatnya dan murah adalah tanaman
miana.Miana merupakan jenis tanaman yang dapat hidup lebih dari dua tahun
Krakteristik khas dari tanaman ini adalah daun berpangkal pada batang dekat tanah,
bertangkai dan bagian bawahnya sering terdapat daun muda di kedua sisi tangkainya,
serta bentuk helaian daunnya menyerupai lekukan tangan.Miana dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu miana ungu, miana merah, dan miana hijau. Miana yang banyak
dibudidayakan di Indonesia miana ungu (Hidayah,2013).
METODE PENELITIAAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperim ental dengan metode randomized kontrol group untuk mengetahui
efek Daun miana ungu sebagai antipiretik (demam) terhadap hewan uji mencit yang di induksi vaksin DPT.
1. Pengambilan dan pengolahan sampel
a. Pengambilan sampel Sampel yang digunakan adalah daun miana ungu yang berwarna ungu kehitaman
diperoleh di kota Makassar. Daun miana ungu diambil pada waktu pagi sekitar jam 09.00-10.00, daun di petik
mulai dari daun ke 5-6 helai dari pucuk.
b. b. Pembuatan Bahan Penelitian
1. Pembuatan Sampel Daun Miana Ungu (Coleus scutelleriodes) Persiapkan daun miana yang sudah dibersihkan
terlebih dahulu dengan menggunakan air yang mengalir. Dilakukan pemotongan kecil-kecil lalu ditimbang sampel
dengan berat yang ditentukan.
2. Pembuatan Infus Daun Miana Ungu (Coleus scutelleriodes) Infus daun miana dibuat dengan konsentrasi 10%
b/v, 20% b/v, dan 30% b/v. Cara pembuatan infus daun miana dengan konsentrasi 10% b/v adalah dengan
menimbang 10 g simplisia, kemudian dimasukkan ke dalam panci infusa lalu ditambahkan 20 ml air suling (dua
kali berat simplisia) atau sampai semua bahan terendam, ditambahkan dengan air suling hingga 100 ml,
kemudian dipanaskan hingga suhu 90o C lalu dibiarkan selama15 menit dihitung mulai suhu didalam panci infus
mencapai 90o C, sambil sekali-kali diaduk,selanjutnya diserkai dengan kain flanel dan dicukupkan volumenya
dengan air panas melalui ampas sehingga diperoleh infus 100 ml. Untuk pembuatan infus dengan konsentrasi
20% b/v, dan 30% b/v digunakan cara yang sama dengan menimbang daun miana masingmasing 20 g dan 30 g.
3. Pembuatan Larutan Paracetamol 0,135% Larutan paracetamol dibuat dengan menggerus
dan menimbang 500mg paracetamol, kemudian di tambahkan air suling 50 ml lalu di
kocok dan di cukupkan volumenya hingga 100 ml
4. Pemberian vaksin DPT Vaksin DPT diambil sebanyak 1ml kemudian di suntikkan pada
dubur mencit secara (IM) Intra muskular.
c. Pemilihan dan Penyiapan Hewan Uji
1) Pemilihan Hewan Uji Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus)
yang dewasa dan sehat dengan berat badan rata-rata 20-30 gram.
2) 2) Penyiapan Hewan Uji Hewan uji yang digunakan sebanyak 20 ekor, dibagi dalam 5
kelompok perlakuan dimana masingmasing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit jantan.
Kelompok I diberi aquadest sebagai kelompok kontrol negatif, kelompok II diberi infus
10% b/v, kelompok III diberi infus 20% b/v, kelompok IV diberi infus 30% b/v, dan
kelompok V diberi larutan paracetamol sebagai kelompok kontrol positif.
d. Perlakuan Terhadap Hewan Uji Hewan uji dikelompokkan menjadi 3 kelompok. hewan uji
disimpan dalam 1 kandang. Suhu tubuh mencit di ukur dengan termometer melalui rektum untuk
menentukan suhu tubuh awal, kemudian di berikan vaksin DPT sebanyak 1 ml secara injeksi
sebanyak 1 ml/30 g berat badan mencit, 15 menit kemudian kelompok I diberi di beri
aquadestsebagai kontrol negatif, kelompok II diberi infus 10% b/v, kelompok III diberi infus 20% b/v,
kelompok IV diberi infus 30 % b/v, dan kelompok V diberi larutan paracetamol 0,135% b/v. Dilakukan
Pengukuran suhu tubuh mencit dengan memasukkan alat termometer kedalam rektum mencit.
Pengukuran suhu tubuh mencitdilakukan, setelah 15, 30, 45, menit
2. Pengumpulan Dan Pengolahan Data Data yang telah terkumpul, kemudian diolah secara
statisticmenggunakan anova.
HASIL PENELITIAAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
yaitu uji efek antipiretik infus daun miana
ungu coleus scutelleriodes) pada hewan uji
mencit (mus musculus) yang di induksi vaksin
DPT diperoleh hasil seperti berikut:

Tabel 1
Frekuensi demam setelah pemberian infus
daunmianadengan konsentrasi kontrol negatif
, infus daun miana 10%, 20%, 30% dan
diinduksi vaksin DPT
Tabel 2
Frekuensi rata-rata penurunan suhu tubuh permenit padamencityangdiinduksivaksin DPT dan

diberi perlakuan dengan infus daun miana yang dibandingkan dengan kontrol .
PEMBAHASAN
penelitian ini digunakan hewan uji mencit jantan, hal ini disebabkan karna
mencit jantan memiliki fase hormonal yang lebih stabil jika di bandingkan
dengan mencit betina. Sebelum perlakuan masing-masing mencit dipuasakan
selama 6 jam untuk menghindari kemungkinan adanya interaksi makanan
terhadap kandungan bahan yang berkhasiat dari daun miana ungu (Coleus
scutelleriodes).
Kontrol positif digunakan larutan paracetamol karena kontrol positif
(Paracetamol) dosisnya lebih tepat.Paracetamol dengan mekanisme kerjanya
menghilangkan dan mengurangi nyeri serta menurunkan suhu tubuh,
sedangkan aquades digunakan sebagai kontrol negatif yang berfungsi sebagai
pembanding antara efek infus daun miana ungu sebagai sampel yang di uji dan
paracetamol yang digunakan sebagai kontrol positif.
Infus daun miana ungu diperoleh dengan metode infusa, dengan cara
mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90o C selama 15 menit
yang di hitung sejak air mendidih. Metode infusa digunakan karena metode ini
mirip dengan metode yang digunakan secara empiris yaitu dengan merebus
sampel / simplisia. Bahan yang digunakan pada metode infusa berasal dari
bahan lunak (simplisia, daun dan bunga) seperti daun miana ungu.
Pada pembuatan infus daun miana ungu dibuat dalam beberapa konsentrasi
dengan cara di ambil daun miana ungu dan di tambahkan aquadets dan di rebus
dalam 100mL. Untuk konsentrasi 10%, 20%, dan 30% masing- masing di timbang
daun miana ungu sebesar 10 gram, kemudian dimasukkan kedalam panci lalu
ditambakan air 100 mL,. Pada penelitian ini digunakan alat termometer rectal digital
, dengan alasan bahwa alat termometer rektal merupakan alat untuk mengukur
derajat panas dingin serta untuk mengukur suhu tubuh. Adapun cara penggunaan
dari alat termometer rectal yaitu dengan caranya memasukkan ke dalam dubur
mencit, dan secara otomatis suhu tubuh mencit, akan tertera pada layar
termometer. Metode ini digunakan pada uji antipiretik dengan lima kelompok uji
yang terdiri dari kontrol negatif, infus daun miana ungu 10%, infus daun miana ungu
20%, infus daun miana ungu 30% dan larutan paracetamol. Pemberian dosis
dilakukan setelah hewan uji mencit diukur suhu tubuh awalnya. Vaksin DPT yang
digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menginduksi suhu tubuh dari
hewan coba mencit sehingga kita dapat membuktikan efek dari infus daun miana
ungu terhadap penurunan suhu tubuh. Berdasarkan pada hasil penelitian dengan
menggunakan metode ANOVA, menunjukan hasil Fh < Ft (Tidak signifikan)
KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa infus daun
miana ungu tidak mempunyai efek antipiretikteradap hewan uji mencit (mus musculus) di
bandingkan dengan paracetamol
Alamat web http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jpsht/article/view/92/30

Anda mungkin juga menyukai