Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2 Juni 2018 p-ISSN:2089-5313

e-ISSN:2549-5062

EFEK ANTIDEPRESAN KOMBINASI INFUSA BIJI PALA (Myristica fragrans)


DAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum) PADA MENCIT JANTAN PUTIH
(Mus musculus)

Endang Istriningsih1, Khoirunnisa2, Devi Ika K.S3


e-mail : endang.hanggoro@gmail.com
S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi
Jl. Cut Nyak Dhien No 16 Kalisapu, Slawi Telp/Fax (0283)6197571/6198450

Abstrak
Depresi adalah keadaan murung setiap orang yang mengalami kekecewaan hebat atau
kehilangan pribadi dengan sendirinya menjadi murung. Pada penelitian telah terbukti bahwa biiji pala
mengandung senyawa miristin dan daun kemangi mengandung senyawa eugenol yang mempunyai efek
antidepresan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek antidepresan kombinasi infusa biji pala
dan daun kemangi serta mengetahui konsentrasi kombinasi yang paling baik pada mencit putih jantan.
Biji pala dan daun kemangi diekstraksi dengan metode infusa. Dosis biji pala yang digunakan
10mg/KgBB dan daun kemangi 1,5g/KgBB dikombinasi dengan konsentrasi (1:1), konsentrasi (1:5) dan
konsentrasi (5:1). Kontrol negatif menggunakan akuades dan kontrol positif menggunakan amitriptilin.
Pengujian antidepresan pada mencit putih jantan menggunakan metode forced swimming test yang
dilakukan selama 10 hari dengan durasi setiap harinya 8 menit, pada hari ke-11 dilakukan pemberian obat
dan diukur waktu imobilitasnya. Data pengujian antidepresan dianalisis menggunakan metode kruskal-
wallis dan mann-whitney. Hasil waktu imobilitas perbandingan infusa biji pala dan daun kemangi (1:1)
lebih singkat dibandingkan dengan perbandingan lainnya. Semakin singkat waktu imobilitas maka
semakin baik daya antidepresannya. Pada uji kruskal-wallis menunjukan ada perbedaan bermakna dengan
nilai signifikan 0,003<0,05 sehingga dilanjutkan uji mann-whitney. Pada uji mann-whitney P3 dengan K-
dan K+ dengan P1 menunjukan adanya perbedaan pada setiap kelompoknya.

Kata kunci: Depresi, Biji Pala, Daun Kemangi, Antidepresan.

1. Pendahuluan tricyclic adtidepressants (TCAs), mixed


Depresi merupakan salah satu masalah serotonergic effects (mixed 5-HT), serotonin
kesehatan jiwa di dunia, termasuk and α2adrenergic antagonist dan
Indonesia. WHO melaporkan terdapat monoamine oxidase inhibitor (MAOIs)
sekitar 35 juta orang di dunia menderita Obat-obat tersebut menimbulkan efek
depresi[1]. Prevalensi gangguan mental samping seperti hipotensi, kejang, sedatif,
emosional dengan gejala – gejala depresi mulut kering, mual dan muntah [4] Untuk
dan kecemasan untuk usia 15 tahun keatas mengindari efek samping tersebut maka
mencapai 14 juta orang atau 6% dari jumlah digunakan alternatif bahan alam
penduduk Indonesia [2]. Kejadian depresi antidepresan yaitu biji pala dan daun
pada wanita 2 sampai 3 kali lebih sering kemangi. Kandungan senyawa kimia biji
dibandingkan pria. Depresi terjadi pada pala yang dapat memberikan efek
setaip umur berkisar umur 25-44 tahun [3]. antidepresan yaitu miristisin. Miristisin
Dilihat dari sisi biologiknya, depresi memiliki mekanisme kerja dengan
melibatkkan adanya gangguan pada menghambat enzim Mono Amine Oxidase
neurotransmitter norefinefrin, serotonin dan (MAO). Pada daun kemangi kandungan
dopamin . Neurotransmiter – eugenol dapat menghambat enzim Mono
neurotransmiter tersebut yang menjadi Amine Oksidase A dan B [5].
target antidepresan. Pada umumnya obat
antidepresan dibagi menjadi empat 2. Metode Penelitian
kelompok besar seperti selective serotonin Penelitian ini menggunakan jenis
re-uptake inhibitors (SSRIs), serotonin- penelitian eksperimental dengan post test
norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), randomized controlled group design yaitu

254
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2 Juni 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062

membandingkan kelompok uji dengan diamati hingga keruh atau ada endapan
kelompok kontrol. Alat-alat yang digunakan yang menunjukkan hasil positif
pada penelitian ini antara lain timbangan mengandung alkaloid [7].
analitik, spuit sonde (0,1-1 ml), kain flanel, e. Uji Saponin
batang pengaduk, beaker glass, objek glass, Infusa 2 ml dalam tabung reaksi,
tabung reaksi, oven, corong dan akuarium ditambah 10 ml akuades dan gojog 30
silinder dengan tinggi 25 cm dan menit. Jika terjadi busa maka sampel
berdiameter 10 cm. Bahan yang digunakan mengandung saponin [8].
pada penelitian ini adalah biji pala f. Uji Flavonoid
(Myristica fragrans) dan daun kemangi Infusa 2 ml dalam tabung reaksi
(Ocimum basilicum). Bahan lain yang ditambah beberapa tetes NaOH, jika
digunakan akuades, etanol 70%, reagen warnanya menjadi pekat maka
mayer, NaOH dan HCl. Hewan uji yang menunjukan adanya flavonoid. Hasil
digunakan adalah mencit putih jantan. ditambahkan dengan HCl warna akan
Masing-masing kelompok uji terdiri dari 5 kembali seperti semula [9].
ekor mencit putih jantan. g. Uji Minyak Atsiri
a. Prosedur Penelitian Infusa dimasukkan diuapkan dalam
Determinasi dilakukan di Laboratorium cawan penguap, jika berbau aromatik
Biologi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu atau menyenangkan maka hal itu
Kesehatan Bhakti Mandala Husada menunjukkan adanya senyawa
Slawi. Tanaman segar, dideterminasi golongan minyak atsiri miristin dan
mulai dari akar, batang, daun, bunga eugenol.
dan biji.Untuk mengetahui jenis spesies h. Penentuan Dosis
dari tanamannya. Dosis daun kemangi yang digunakan
Sampel simplisia biji pala (Myristica dalam penelitian adalah 0,0039
fragrans) dan daun kemangi (Ocimum mg/gBB mencit. Dosis daun pala yang
basilicum) yang telah didapat dicuci digunakan adalah 0,000026mg/gBB
dengan bersih, hal ini bertujuan supaya mencit. Dan dosis amitriptillin yang
sampel bebas dari kotoran yang masih digunakan adalah 0,000065mg/gBB
melekat, setelah itu dirajang sesuai mencit
ukuran yang dikehendaki dan i. Pemberian Infusa
dilakukan pengeringan menggunakan Mencit dibagi menjadi 5 kelompok
sinar matahari langsung. [6]. secara acak (kelompok kontrol negatif,
b. Pembuatan Ekstrak Metode Infusa kelompok kontrol positif dan 3
Serbuk sampel sebanyak 500 gram dan kelompok uji). Membuat mencit
dimasukkan dalam panci A ditambah depresi dengan metode forced
100 ml air. Tumpuk panci A pada panci swimming test dengan durasi 8 menit
B yang telah mendidih. Pada panci B selama 10 hari, pada hari ke-11
banyaknya air secukupnya hingga diperlakuan pada kontrol negatif
sebagian panci A terendam dengan disuntikkan aquadest secara oral,
temperatur terukur 900C selama 15 kelompok kontrol positif dengan
menit amitriptilin, pada kelompok uji
c. Uji Organoleptik menggunakan kombinasi infusa biji
Ekstrak yang telah diperoleh diamati pala dan daun kemangi dengan
bentuk, bau, warna, dan rasa [6]. konsentrasi (1:1), konsentrasi (1:5) dan
d. Uji Alkaloid konsentrasi (5:1). Setelah mencit
Infusa 0,5 gram dalam tabung reaksi mendapatkan perlakuan diamkan
ditambahkan 2 ml etanol 70% selama 1 jam dan masukan kedalam
kemudian diaduk, ditambahkan 5 ml bejana yang berisi air dan dibiarkan
HCl 2 N, dipanaskan pada penangas berenang selama 8 menit, pengukuran
air. Setelah dingin, campuran disaring waktu imobilitas dilakukan pada 6
dan filtrat ditambahkan beberapa tetes menit terakhir [10].
reagen Mayer. Sampel kemudian

255
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2 Juni 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062

3. Hasil dan pembahasan warna putih warna kuning


Penelitian ini bertujuan untuk keruh keruh
mengetahui efek antidepresan dari Uji Saponin (+) (+)
kombinasi infusa biji pala (Myristica Terbentuknya Terbentuknya
busa busa
fragrans) dan daun kemangi (Ocimum
Uji (+) (+)
basilicum) pada mencit putih jantan galur Flavonoid Warna kembali Warna
wistar, serta untuk mengetahui pada seperti semula kembali
konsentrasi berapa kombinasi infusa biji seperti
pala (Myristica fragrans) dan daun kemangi semula
(Ocimum basilicum) yang paling baik dalam Uji Minyak (+) (+)
memberikan efek antidepresan. Parameter Atsiri Bau aromatik Bau aromatik
yang digunakan untuk mengukur depresi
dengan melihat waktu imobilitas, dimana c. Pengukuran waktu imobilitas
mencit bergerak pasif pada kolam silinder Mencit putih jantan diadaptasi
yang berisi air. Waktu imobilitas lalu selama 2 minggu dibuat depresi dengan
dianalisis mengunakan SPSS, semakin metode forced swimming test selama 10
tinggi waktu imobilitas maka semakin hari dengan durasi 8 menit dan tidak
rendah efek antidepresan. diukur waktu imobilitasnya. Perlakuan
Penggunaan kombinasi biji pala dan ini bertujuan untuk membuat mencit
daun kemangi karena mekanisme kerjanya depresi, kemudian pada hari ke-11
yang sama-sama menghambat enzim Mono mencit diberikan amitriptilin, akuades,
Amin Oksidasi [11]. Monoamin Oksidase kombinasi infusa biji pala dan infusa
merupakan suatu sistem enzim kompleks daun kemangi konsentrasi (1:1),
yang terdistribusi luas dalam tubuh, konsentrasi (1:5) dan konsentrasi (5:1),
berperan dalam dekomposisi amin biogenik, kemudian dilakukan uji forced swimming
seperti norepinefrin, epinefrin, dopamin, test selama 8 menit dan pengukuran
serotonin. waktu imobilitas pada 6 menit terakhir
[10]
a. Uji Organoleptik .
Setelah diperoleh infusa biji pala dan Hasil penelitian setiap hewan uji
daun kemangi selanjutnya dilakukan uji mempunyai waktu imobilitas yang
secara organoleptik untuk mengetahui berbeda-beda dalam satu kelompok.
warna, bau dan rasa. Perbedaan tersebut disebabkan karena
Tabel 1. Hasil Uji Organoleptik tiap individu mempunyai kemampuan
Uji Infusa Biji Infusa Daun yang berbeda dalam menanggapi depresi,
Organoleptik Pala Kemnagi sama halnya dengan manusia. Pada
penelitian ini hewan uji dianggap telah
Warna Coklat terang Coklat pekat depresi pada saat hewan uji menunjukan
Bau Khas Khas aromatik perilaku diam mengapung didalam
aromatik pala kemangi kolam, yang diukur dengan
Rasa Kelat, agak Kelat, agak
parameternya yang disebut waktu
sedikit pedas sedikit pahit
imobilitas
Data waktu imobilitas yang
b. Skrining Fitokimia
diperoleh dianalisis menggunakan SPSS
Tujuan skrining fitokimia untuk
untuk menentukkan uji hipotesis yang
mengetahui kandungan apa saja yang
sesuai dilakukan terlebih dahulu uji
terdapat pada infusa biji pala dan daun
normalitas dan uji homogenitas. Dari
kemangi.
Tabel 2. Hasil Uji Skrining Fitokimia Infusa Biji hasil uji normalitas data waktu imobilitas
pala dan daun kemangi tersebut menunjukkan semua
Skrining Tanaman terdistribusi normal dilihat dari nilai
Fitokimia Biji Pala Daun signifikan 0,097-0,942, nilai tersebut
Kemangi >0,05. Dari hasil uji homogenitas data
Uji Alkaloid (+) (+) waktu imobilitas ternyata tidak homogen
Terbentuknya Terbentuknya dilihat dari nilai signifikan 0,013< 0,005.

256
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2 Juni 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062

Oleh karena itu digunakan uji hipotesis extract of nutmeg (myristica fragrans)
non parametrik kruskal-wallis. Dari hasil seeds in mice [13].
uji kruskal-wallis didapatkan nilai Daun kemangi memiliki aktifitas
signifikan 0,003 nilai tersebut >0,05. antidepresan terbesar adalah 1,5
Oleh karena itu dilanjut dengan uji mg/kgBB dalam penelitian yang berjudul
mann-whitney untuk melihat perbedaan antidepressant-like activities of ocimum
antar kelompok perlakuan. Hasil basilicum (sweet basil) in the forced
pengukuran waktu imobilitas dapat swimming test of rats exposed to
[14]
dilihat sebagai berikut : electromagnetic field (emf) .
Tabel 3. Rerata dan Standar Devisiasi Perbedaan dari penelitian ini dengan
Waktu Imobilitas penelitian sebelumnya adalah penelitian
Kelompok Mean Median ± Signifikan ini dilakukan kombinasi antara biji pala
(biji pala:daun dan daun kemangi, serta pembutannya
kemangi)) SD (detik) (=P) dengan metode infusa.
Senyawa aktif yang berperan sebagai
P1(1:1) 46,4 24,0 ± 4,26
antidepresan pada biji pala adalah
P2(1:5) 75,0 68,0 ± 3,38 miristisin. Miristisin memiliki
P3(5:1) 87,8 93,0 ± 1,24 0,003 mekanisme kerja dengan menghambat
enzim Mono Amine Oxidase (MAO) [15].
K-(kontrol -) 146 140 ± 4,65 Kandungan eugenol daun kemangi
K+(kontrol +) 114 114 ± 1,01 mempunyai mekanisme kerja dengan
menghambat enzim mitokondrial yang
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat dalam dua bentuk utama A dan
terdapat perbedaan bermakna antara B. Peran utama MAO adalah
kelompok P3 (kombinasi infusa biji pala mengoksidasi senyawa-senyawa
dan daun kemangi 5:1) dengan kelompok monoamin, termasuk norepinefrin,
K- (akuades) dan kelompok P1 serotonin dan dopamin. Memblokir
(kombinasi infusa biji pala dan daun enzim degradatif ini, penghilangan
kemangi 1:1) dengan kelompok K+ transmiter-transmiter tersebut dapat
(amitriptillin) dengan nilai signifikan diperlambat [16]. Kadar MAO dihambat
p=0,009 (<0,05). oleh miristin dan eugenol, maka oksidasi
Hasil penelitian tersebut serotonin akan menurun dan memberikan
menunjukkan bahwa kombinasi infusa efek antidepresan.
biji pala dan infusa daun kemangi
memiliki aktifitas sebagai antidepresan 4. Kesimpulan
dengan kombinasi yang paling baik dari Berdasarkan hasil penelitian dari
urutan konsentrasi (1:1), (1:5) dan kombinasi infusa biji pala dan daun
konsentrasi (5:1) jika dibandingkan kemangi dapat disimpulkan bahwa
dengan hewan uji yang hanya diberikan Kombinasi infusa biji pala dan daun
akuades. Namun pada kontrol positif kemangi dapat memberikan efek
pemberian amitriptilin memiliki waktu antidepresan pada mencit putih jantan dan
imobilitas lebih panjang daripada kombinasi infusa biji pala dan daun
kelompok perlakuak pemberian kemangi yang paling baik memberikan efek
kombinasi infusa biji pala dan daun antidepresan pada konsentrasi (1:1).
kemangi, hal ini dikarenakan obat
antidepresan amitriptilin dapat 5. Daftar Pustaka
memberikan efek antidepresan setelah [1] WHO (2016) Depression and Other
penggunaan 2-3 minggu [12]. Common Mental Disorders: Global
Biji pala memiliki aktifitas Health Estimates. Geneva: the WHO
antidepresan terbesar adalah 10 Document Production Service.
mg/kgBB dalam penelitian yang berjudul [2] Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas).
antidepressant-like activity of n-hexane (2013). Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian

257
Jurnal Para Pemikir Volume 7 Nomor 2 Juni 2018 p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062

RI tahun 2013.Diakses: 19 Oktober Hexane Seeds in Mice. Journal Meed


2014, dari Food, Vol 9(1), 9-89.
http://www.depkes.go.id/resources/dow [14] Abdoly., dkk. (2012). Antidepressant-
nload/general/Hasil%20Riskesdas%20 like activities of
2013.pdf Ocimumbasilicum(sweet Basil) in the
[3] Ikawati, Z.(2011) Farmakoterapi forced swimming test of ratsexposed to
Penyakit Sistem Syaraf Pusat. electromagnetic field (EMF). African
Yogyakarta: Bursa Ilmu Journal of Pharmacy and
[4] Dipiro, et al., (2017)Pharmacotherapy: Pharmacology,Vol 6(3), 211-215.
A Pathophysiologic Approach. Mc [15] Sanggalli, B.C. (2000). Toxicology
Graw Hill Education. of Nutmeg Abuse. Clinical
[5] Irie, Y.(2006) Effects of eugenol on Toxicology, Vol 38(6), 8-671.
central nervous system: its possible [16] Stringer, J.L. (2016). Konesp
application to treatment of alzheimer’s Dasar Farmakologi Panduan Untuk
disease, depression, and parkinson’s Mahasiswa Edisi 3. (Huriawati
disease current bioactive compounds. Hartono, Jully Manurang Penerjemah).
Bioorganic and Medicinal Chemistry, Jakarta: EGC.
Vol 2(10), 57-66.
[6] Anonim. (2000). Parameter Standar
Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
[7] Mojab,F., dkk. (2003). Phytochemical
Screaning of Some Spesies of Irania
Plants. Iranian of Journal
Pharmaceutical Research, Vol 2(2),
77-82.
[8] Anonim. (1980). Materia Medika
Indonesia Jilid IV.Jakarta:Departemen
Kesehatan RI.
[9] Emmanuel, dkk. (2013). Phytochemical
screening, chemical composition and
antimicrobial activity of Zingiber
officinale essential oil of Adamaoua
region (Cameroon). J. Chem. Pharm.
Res., Vol 5(7):296-301
[10] Swati, dkk. (2013). Evaluation of
Antidepressant Activity of Eclipta Alba
Using Animal Models. Asian J Pharm
Clin res Vol(6)3, 118-120.
[11] Adelina, R. (2013). Kajian Tanaman
Obat Indonesia yang Berpotensi
sebagai Antidepresan. Jurnal
Kefarmasian: Pusat Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan, Badan
Litbang Kesehatan, Kementrian
Kesehatan RI, Vol 3(1), 9-18.
[12] Anonim. (2009). Farmakologi dan
Terapi Edisi 5. Jakarta
Departemen Kesehatan RI
[13]Dhingra D. & Sharma A. (2006).
Antidepresant Like Activity of n-

258

Anda mungkin juga menyukai