Anda di halaman 1dari 6

I GUSTI AGUNG AYU KUSUMA WARDANI.

Jurnal Ilmiah Medicamento 6(1), 66-71

EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI


ANTIINFLAMASI TERHADAP MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENAN

(EFFECTIVENESS OF KECOMBRANG FLOWER EXTRACT GEL (Etlingera elatior) AS


ANTIINFLAMATION ON CARRAGEENAN INDUCED MICE)

I GUSTI AGUNG AYU KUSUMA WARDANI1•


1
Prodi D3 Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Jalan Kamboja No 11A, Denpasar, Bali

Abstrak: Antiinflamasi merupakan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Di
Indonesia terdapat begitu banyak tanaman obat herbal yang dapat digunakan sebagai antinflamasi. Salah satu
tanaman yang dipercaya secara empiris mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi adalah tanaman kecombrang
(Etlingera elatior). Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui efektivitas gel ekstrak bunga kecombrang
sebagai antiinflamasi terhadap mencit yang diinduksi karagenan. Rancangan penelitian ini menggunakan
Randomized Control Group Pretest Posttest Design. Mencit betina sebanyak 25 ekor dibagi ke dalam 5
kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok ekstrak 1%, 2%, dan 3%.
Telapak kaki mencit disuntikan larutan karagenan 1% sebanyak 0,1 ml pada area intraplantar. Pengukuran
udem menggunakan alat pletismometer. Hasil analisis statistik dengan uji mann whitney menunjukkan adanya
perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif, kelompok ekstrak 1%,
2% dan 3 % dengan nilai signifikan secara berturut-turut 0,009; 0,008; 0,009; 0,009 (p<0,05). Pada kelompok
kontrol positif dengan kelompok ekstrak 3% tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap efek antiinflamasi
dengan nilai signifikan sebesar 0,750 (p>0,05). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa gel ekstrak bunga kecombrang konsentrasi 3% efektif sebagai antinflamasi pada mencit yang diinduksi
karagenan dibandingkan kelompok perlakuan lainnya dalam penelitian ini.
Kata kunci: Antiinflamasi, bunga kecombrang, udem

Abstract: Antiinflammation is a drug that has the activity of suppressing or reducing inflammation. In
Indonesia there are so many herbal medicinal plants that can be used as anti-inflammatory. One of the plants
that is empirically believed to have anti-inflammatory properties is the kecombrang plant (Etlingera elatior).
This study aims to determine the effectiveness of kecombrang flower extract gel as an anti-inflammatory
against carrageenan induced mice. This research design uses Randomized Control Group Pretest Posttest
Design. The 25 female mice were divided into 5 groups, the negative control group, the positive control group,
the extract group 1%, 2%, and 3%. The sole of the mice's foot is injected with 0.1% carrageenan solution as
much as 0.1 ml in the intraplanar area. Measurement of edema using a plethysmometer. The results of statistical
analysis with the Mann Whitney test showed a significant difference between the negative control group and
the positive control group, the extract group 1%, 2% and 3% with significant values respectively 0,009; 0,008;
0,009; 0,009 (p <0,05). In the positive control group with 3% extract group there was no significant difference
on the anti-inflammatory effect with a significant value of 0.750 (p> 0.05). The results of the research that can
be concluded that the 3% concentration of kecombrang flower extract gel is effective as an anti-inflammatory
in carrageenan induced mice compared to other treatment groups in this study.
Key word: Antiinflammatory, kecombrang flower, udema

PENDAHULUAN kemerahan, panas, nyeri, bengkak dan gangguan


fungsi organ (Corwin, 2008). Pengobatan pada
Inflamasi merupakan suatu respon inflamasi dapat menggunakan obat golongan
protektif normal terhadap luka jaringan yang steroid dan antinflamasi non steroid (AINS) yang
disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia atau zat-zat dapat meredakan reaksi inflamasi dengan baik
mikrobiologik (Mycek, 2001). Inflamasi dapat tetapi penggunaan dalam jangka waktu lama dapat
bersifat lokal dan sistemik, dapat juga terjadi secara memberikan efek samping. Obat golongan steroid
akut atau kronis yang menimbulkan kelainan secara sistemik dalam waktu yang lama justru
patologis. Gejala inflamasi diantaranya memberikan efek samping berupa penurunan


email korespondensi: kusumawardani210488@gmail.com

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.1•2020•ISSN-e: 2356-4814


66
EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP MENCIT

respon imun tubuh terhadap infeksi dan Populasi dan Sampel. Populasi pada penelitian ini
osteoporosis serta dapat menimbulkan gangguan adalah mencit putih galur swiss webster. Sampel
saluran pencernaan (Goodman dan Gilman, 2003). yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit
Indonesia adalah negara yang kaya akan putih galur swiss webster yang memenuhi kriteria
tumbuh-tumbuhan. Hutan tropis di Indonesia inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
diperkirakan terdapat 30.000 jenis tumbuhan. 1. Kriteria inklusi
Diduga dari jumlah tersebut sekitar 9.600 jenis a. Mencit betina
tumbuhan diketahui berkhasiat sebagai obat b. Berat badan 20-30 gram
(Sriningsih dan Agung, 2006). Namun, belum ada c. Umur 2-4 bulan
pengkajian lebih dalam tentang khasiat dari 2. Kriteria eksklusi
tumbuhan-tumbuhan tersebut, salah satunya adalah Yang termasuk kriteria eksklusi dalam
tumbuhan kecombrang (Etlingera elatior). penelitian ini adalah mencit yang sakit atau
Kecombrang (Etlingera elatior) mati dalam penelitian.
merupakan tumbuhan yang cukup tersebar luas di
Indonesia. Kecombrang dapat digunakan mulai Pembuatan Ekstrak Bunga Kecombrang.
dari rimpang hingga bunga. Bunga kecombrang Pembuatan ekstrak bunga kecombrang dilakukan
secara empiris sering dimanfaatkan untuk dengan metode maserasi, dengan menggunakan
memperlancar ASI, sebagai obat luka serta pelarut etanol 80%, serbuk bunga kecombrang
pemberi cita rasa pada masakan (Hidayat, 1991). sebanyak 200 mg direndam dengan menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian ilmiah membuktikan pelarut etanol 80% sebanyak 1.500 ml dilakukan
adanya aktivitas antibakteri dan antioksidan pada perendaman selama 5 hari di dalam wadah
bunga kecombrang (Hudaya, 2010). Uji aktivitas maserasi dengan sesekali diaduk. Kemudian
antibakteri ekstrak etanol 70% bunga kecombrang ekstrak disaring dengan menggunakan kertas
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Shigella saring, sehingga diperoleh (filtrat 1) dan sisanya
dysenteriae dan Vibrio cholera (Nasution, 2015). diekstrak kembali selama 1 hari dengan
Bunga kecombrang menunjukkan adanya senyawa menggunakan 1.200 ml etanol 80% sehingga
flavonoid, tannin, triterpenoid, streroid dan minyak diperoleh (filtrat 2) selanjutnya filtrat 1 dan 2
atsiri (Naufalin, dkk., 2010). dikumpulkan, diuapkan dengan alat rotary
Berdasarkan latar belakang di atas perlu evaporator pada suhu 40oC yang bertujuan untuk
dilakukan penelitian tentang efektivitas gel ekstrak menguapkan pelarutnya, selanjutnya dipekatkan
bunga kecombrang sebagai antiinflamasi pada dengan menggunakan oven pada suhu 40oC sampai
mencit yang diinduksi karagenan. Bentuk gel menjadi ekstrak kental.
dipilih karena sediaan topikal ini memiliki
beberapa keuntungan diantaranya lengket, mudah Skrining Fitokimia. Skrining fitokimia dilakukan
mengering dan membentuk lapisan film yang tipis melalui uji reaksi tabung, dengan menggunakan
sehingga mudah dicuci sampel dalam bentuk larutan uji. Pembuatan
larutan uji dilakukan dengan melarutkan 300 mg
ekstrak kental ke dalam 30 ml pelarut etanol 80%
METODE PENELITIAN
a. Identifikasi senyawa golongan alkaloid
Rancangan Penelitian. Jenis penelitian yang Sebanyak 2 ml diuapkan dalam cawan porselen
digunakan adalah penelitian eksprimental dengan hingga didapat residu. Residu kemudian dilarutkan
rancangan penelitian Randomized Control Group dengan 5 mL HCL 2N. Larutan yang didapat
Pretest Posttest Design. kemudian dibagi ke dalam 2 tabung reaksi. Tabung
pertama ditambahkan pereaksi Dragendorff
Alat. Alat pletismometer, timbangan analitik, alat sebanyak 3 tetes. Tabung kedua ditambahkan
gelas, oven, rotary evaporator, blender, dan spuit 1 pereaksi Mayer sebanyak 3 tetes. Terbentuknya
cc. endapan jingga pada tabung pertama dan endapan
putih hingga kekuningan pada tabung kedua
Bahan. Bunga kecombrang yang diperoleh dari menunjukkan adanya alkaloid (Jones and
Desa Susut, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Kinghorn, 2006).
etanol 80%, voltaren gel, serbuk karagenan, b. Identifikasi senyawa golongan flavonoid
aquadest, CMC Na, propilenglikol, metilparaben, Sebanyak satu gram serbuk ditambah 10 ml, air
asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat, serbuk Mg, panas, dididihkan selama 5 menit, disaring.
HCl pekat dan FeCl3 Kemudian 5 ml larutan tersebut ditambah serbuk
(lempeng) Mg. Kemudian ditambah 2 ml larutan

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.1•2020•ISSN-e: 2356-4814


67
I GUSTI AGUNG AYU KUSUMA WARDANI. Jurnal Ilmiah Medicamento 6(1), 66-71

alkohol klorhidrat dan ditambah 3 ml larutan amil induksi karagenan. Mencit betina sebanyak 25 ekor
alkohol. Larutan dikocok kuat dan dibiarkan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol
memisah (bila positif flavonoid, terbentuk warna negatif (diberi basis gel), kelompok kontrol positif
dalam amil alkohol merah, kuning atau jingga) (diberi voltaren gel), kelompok perlakuan 1 (diberi
(Jones and Kinghorn, 2006). gel ekstrak bunga kecombrang 1%), kelompok
c. Identifikasi senyawa golongan saponin perlakuan 2 (diberi gel ekstrak bunga kecombrang
Ekstrak uji dimasukkan ke dalam tabung 2%), kelompok perlakuan 3 (diberi gel ekstrak
reaksi, ditambahkan 10 ml air panas, dinginkan dan bunga kecombrang 3%), kemudian masing-masing
kemudian dikocok kuat secara vertikal selama 10 mencit diberi suspensi karagenan sebanyak 0,1 ml
detik. Terbentuk busa atau buih yang stabil selama secara intraplantar pada telapak kaki kiri, setelah
tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm. Pada 30 menit diukur volume udem pada alat
penambahan 1 tetes HCl 2N busa atau buih tidak pletismometer. Selanjutnya masing-masing mencit
hilang (Jones and Kinghorn, 2006). diberi perlakuan sesuai dengan kelompok
d. Identifikasi senyawa golongan tanin pengukuran, dilakukan selama 6 jam. Untuk
Sebanyak Larutan ekstrak uji sebanyak 1 mL meminimalkan keterbatasan penelitian,
direaksikan dengan larutan FeCl3 1%. Jika pengamatan inflamasi dalam penelitian ini
terbentuk larutan berwarna hijau kecokelatan maka dilakukan oleh tim sehingga diharapkan hasilnya
(tanin terkondensasi) atau biru kehitaman (tanin lebih objektif dan presisi.
terhidrolisis) (Nirwana, dkk., 2015).
e. Identifikasi steroid/terpenoid Pengolahan dan Analisis Data
Larutan uji sebanyak 2 ml diuapkan, residu yang Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan
diperoleh diuapkan dalam 0,50 ml kloroform, lalu program SPSS 22 for windows menggunakan
ditambah dengan 0,50 ml asam asetat anhidrat. metode analisis Shapiro-Wilk yang dilanjutkan
Selanjutnya campuran ditetesi dengan 2 ml asam dengan uji kruskal wallis dan mann-whiteney.
sulfat pekat melalui dinding tabung tersebut. Bila
terbentuk warna hijau kebiruan menunjukkan
adanya sterol. Jika hasil yang diperoleh berupa HASIL DAN PEMBAHASAAN
cincin kecoklatan atau violet pada perbatasan dua
pelarut, menunjukkan adanya triterpenoid (Jones Ekstrak Bunga Kecombrang
and Kinghorn, 2006). Setelah didapat maserat kemudian dipekatkan dan
didapatkan ekstrak kental sebanyak 16,3 gram
Pembuatan Gel Ekstrak Bunga Kecombrang. dengan hasil rendemen ekstrak sebanyak 18,5%.
Pada penelitian ini konsentrasi gel ekstrak bunga
kecombrang dibuat dengan beberapa konsentrasi Skrining Fitokimia
yaitu konsentrasi 1%, 2% dan 3%. Sediaan gel Berdasarkan hasil skrining fitokimia, ekstrak
ekstrak bunga kecombrang menggunakan CMC Na bunga kecombrang mengandung senyawa
sebagai gelling agent, propilenglikol sebagai flavonoid, saponin, tannin dan terpenoid. Hasil
humektan dan metilparaben sebagai pengawet. pengujian skrining fitokimia dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 1. Formula gel ekstrak bunga kecombrang
Formulasi gel ekstrak bunga Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Bunga
No Nama bahan Kegunaan kecombrang
F1 F2 F3 Kecombrang
1 Ekstrak Zat aktif 1% 2% 3% Metabolit
Pengamatan Ket
2 Na-CMC Basis gel 3% 3% 3% sekunder
3 Propilenglikol Humektan 15 % 15 % 15 % Steroid dan
4 Metil paraben Pengawet 0,2 % 0,2 % 0,2 % Terbentuk cincin berwarna ungu +
triterpenoid
5 Aquadest Pembawa ad 20 g Ad 20 g ad 20 g Flavanoid Terbentuk cincin berwarna merah +
Saponin Terdapat busa yang konsisten +
Penyiapan Induktor Radang Karagenan 1%. Terbentuk cincin berwarna hijau
Tanin +
Ditimbang sebanyak 0,1 gram karagenan coklat
Keterangan: (+): Ada
dilarutkan dalam 100 ml aquadest, kemudian
disuntikkan secara intraplantar 0,1 ml pada telapak
Pengaruh Karagenan terhadap Inflamasi.
kaki kiri mencit.
Karagenan merupakan senyawa hidrokoloid yang
terdiri dari natrium, kalium sulfat, ester kalium, dan
Uji Efektivitas Antiinflamasi. Pengujian
magnesium. Karagenan berperan dalam
efektivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode
pembentukan udem. Karagenan merupakan suatu
pembentukan udem buatan dengan menggunakan
zat asing yang bila masuk ke dalam tubuh akan

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.1•2020•ISSN-e: 2356-4814


68
EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP MENCIT

merangsang pelepasan mediator radang seperti nilai p<0,05. Hasil uji kruskal wallis menunjukkan
histamine sehingga menimbulkan radang akibat nilai signifikansi 0,001 pada hasil posttest, hal ini
antibodi tubuh bereaksi terhadap antigen tersebut menunjukkan sedikitnya terdapat dua kelompok
untuk melawan pengaruhnya (Necas, 2013). Pada yang memiliki data berbeda bermakna, untuk
saat terjadi pelepasan mediator inflamasi terjadi melihat kelompok mana yang memiliki perbedaan
edema dan bertahan beberapa jam. Inflamasi yang bermakna dilakukan uji mann whitney.
diinduksi oleh karagenan ditandai dengan
peningkatan rasa sakit, pembengkakan, dan sintesis Tabel 4. Hasil Uji Mann-Whitney
prostaglandin hingga 4-5 kali. Edema yang Kelompok Kelompok Nilai p
disebabkan induksi karagenan bertahan selama 6 Kontrol + 0,009
jam dan berangsur-angsur berkurang dalam waktu Ekstrak 1% 0,008
Kontrol -
24 jam (Taufiq, et al., 2008). Ekstrak 2% 0,009
Ekstrak 3% 0,009
Ekstrak 1% 0,009
Pengukuran Efektivitas Antiinflamasi.
Kontrol + Ekstrak 2% 0,028
Pengukuran efektivitas antiinflamasi dilakukan Ekstrak 3% 0,750
dengan cara melihat kemampuan gel ekstrak bunga Ekstrak 2% 0,502
kecombrang mengurangi volume udem kaki Ekstrak 1%
Ekstrak 3% 0,008
mencit akibat induksi suspensi karagenan. Pada Ekstrak 2% Ekstrak 3% 0,27
Tabel 3. dapat dilihat hasil pengukuran rata-rata
volume udem kaki mencit pretest dan posttest Hasil uji mann whitney menunjukkan
adanya perbedaan bermakna antara kelompok
Tabel 3. Hasil Pengukuran Rata-rata Volume Kaki kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif,
mencit Pretest dan Posttest kelompok ekstrak 1%, 2% dan 3 % dengan nilai
Perlakuaan Selisih rata-rata signifikan secara berturut-turut 0,009; 0,008;
Kelompok Pretest Posttest penurunan volume
(ml) (ml) udem 0,009; 0,009 (p<0,05). Pada kelompok kontrol
Kontrol negatif 0,372 0,506 -0,134 positif dengan kelompok ekstrak 3% tidak terdapat
Kontrol positif 0,368 0,202 0,166 perbedaan bermakna terhadap efek antiinflamasi
Gel ekstrak 1% 0,388 0,258 0,130
Gel ekstrak 2% 0,394 0,258 0,152 dengan nilai signifikan sebesar 0,750 (p>0,05).
Gel ekstrak 3% 0,38 0,206 0,174 Adanya pengaruh antiiflamasi pada
Keterangan: kelompok ekstrak diduga karena adanya senyawa
- : Tidak terjadi penurunan inflamasi
flavonoid. Flavanoid secara khusus mampu
menghentikan pembentukan dan pengeluaran zat-
Hasil pengukuran menunjukkan rata-rata volume
zat yang menyebabkan peradangan akibat reaksi
udem pada kelompok kontrol negatif mengalami
alergi. Senyawa-senyawa yang termasuk dalam
peningkatan sampai jam ke-6, sedangkan pada
golongan flavonoid mempunyai efek yang
kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan 1%,
berbeda-beda dalam inflamasi. Mekanisme
2%, dan 3% mengalami penurunan volume udem.
antiinflamasi yang dilakukan oleh flavonoid dapat
melalui beberapa jalur yaitu menghambat aktivitas
Rata-rata volume udem enzim COX dan lipooksigenase secara langsung
ml

yang menyebabkan penghambatan biosintesis


0.6 prostaglandin dan leukotriene yang merupakan
produk akhir dari jalur COX dan lipooksigenase.
0.4
Hal ini dapat menghambat akumulasi leukosit dan
0.2 degranulasi netrofil sehingga secara langsung
mengurangi pelepasan asam arakidonat oleh
0 netrofil, serta menghambat pelepasan histamine.
K- K+ K 1% K 2% K 3% Pada kondisi normal leukosit bergerak bebas
pretest postest
sepanjang dinding endotel. Selama inflamasi
berbagai mediator turunan endotel dan faktor
kompelemen menyebabkan adhesi leukosit ke
Gambar 1. Rata-rata volume udem pretest dan
dinding endotel. Pemberian flavonoid dapat
posttest
menurunkan jumlah leukosit dan mengurangi
aktivasi komplemen sehingga menurunkan adhesi
Analisa Statistik
leukosit ke endotel dan mengakibatkan penurunan
Hasil uji normalitas menunjukkan data
respon inflamasi (Nijveldt, dkk., 2001)
yang dihasilkan tidak terdistribusi normal, hal ini
ditunjukkan dari adanya kelompok yang memiliki

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.1•2020•ISSN-e: 2356-4814


69
I GUSTI AGUNG AYU KUSUMA WARDANI. Jurnal Ilmiah Medicamento 6(1), 66-71

Senyawa terpenoid diduga memberikan Hudaya, A. 2010. Uji antioksidan dan antibakteri
aktivitas antiinflamasi karena senyawa ini dapat ekstrak air bunga kecombrang (Etlingera
menghambat produksi TNF-α (tumour necrosis elatior) sebagai pangan fungsional
factor) yang merupakan sitokin proinflamasi. terhadap Staphylococcus aureus dan
Terpenoid juga dapat menghambat ekspresi COX- Escheria coli. Program studi biologi,
2 sehingga prostaglandin yang terbentuk selama FST, Universitas Islam negeri Syarif
proses radang dapat dikurangi (Bellik, dkk., 2013). Hidayarullah, Jakarta.
Senyawa tannin mempunyai aktivitas antioksidan,
antioksidan berperan sebagai antiinflamasi dengan Jones, W. P. and A. D. Kinghorn, 2006, Extraction
cara menghambat produksi oksidan (O2) oleh of Plant Secondary Metabolites. In:
neutrophil, monosit dan makrofag. Penghambatan Sarker, S. D., Latif, Z. and Gray, A. I.,
produksi oksidan O2 akan mengurangi eds. Natural ProductsIsolation. 2nd Ed.
pembentukan H2O2 yang mengakibatkan produksi New Jersey: Humana Press. P.341-342.
asam hipoklorid dan radikal hidroksi ikut
terganggu (Robinson, 1995) Mycek, M.J. 2001 Farmakologi Ulasan
Bergambar, edisi 2. Jakarta: Widya
Medika.
SIMPULAN
Nasution, A.A. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang
dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak bunga (Nicolaia speciosa Horan) terhadap
kecombrang konsentrasi 3% secara statistik Bakteri Shigella dysentriae dan Vibrio
memiliki efektifitas yang tidak berbeda dengan cholera secara in vitro. Thesis.
kontrol positif sebagai antinflamasi pada mencit Yogyakarta: Fakultas Kedokteran dan
yang diinduksi karagenan. Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah.

DAFTAR PUSTAKA Naufalin, R. 2005. Kajian Sifat Antimikroba


Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa
Bellik Y, Boukraa L, Alzahrani H.A, Bakhotmah Horan) Terhadap Berbagai Mikroba
B.A, Abdellah F, Hammoudi S.M, Iguer- Patogen dan Perusak Pangan. Disertasi.
Ouada M. 2013. Review: molecular Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
mechanism underlying anti- Bogor, Bogor. 181 hal (Tidak
inflammatory and anti-allergic activities dipublikasikan)
of phytochemicals: an update. Molecules.
18: 322-353 Necas, J., Bartosikova, L. (2013). Carrageenan: a
review, Faculty of Medicine and Dentistry.
Corwin, E.J. 2008 Handbook of Pathophysiology, Palacky University. Olomouc. Czech
3th Edition. Philadelphia: Lippincort Republic: Veterinarni Medicina. 58 (4):
Williams dan Wilkins. 187–205.

Goodman & Gilman’s, 2003, Dasar farmakologi Nijveldt, R.J., Nood, E.V., Hoorn, D.E.C., Boelens
Terapi Edisi 10, Volume 2, Penerbit Buku P.G., Norren K.V., dan Leeuwen, P.A.M.
Kedokteran EGC, Jakarta 2001. Flavonoids: A Review of
Proabable mechanisms of action and
Hidayat, S., & Hutapea, J. 1991. Investasi potential Application. Am JCLIN Nutr.
Tanaman Obat Indonesia, Edisi 1: 440- 74:418-425
441. Badan Penelitian dan Pengembangan
Depkes RI. Nirwana, A.P., Astirin, O.P dan Widiyani, T. 2015.
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun
Benalu Kersen (Dendrophtoe pentandra L.
Miq.). EL-VIVO 3(2): 9-15

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.1•2020•ISSN-e: 2356-4814


70
EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP MENCIT

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik


Tumbuhan Tingkat Tinggi. Penerbit ITB.
Bandung

Sriningsih dan Agung E.W. 2006 Efek Protektif


Pemberian Ekstrak Etanol Herba Meniran
(Phyllantus niruri L.) terhadap Aktivitas
dan Kapasitas Fagositosis Makrofag
Peritoneum Tikus, dalam: Artocarpus
Media Pharmaceutica Indonesia Vol. 6(2).
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya,
Surabaya: 91-96

Taufiq H, Lukman, et al. 2008. Efek Antiinflamasi


Ekstrak Patikan kebo (Euphorbia hirta L.)
Pada Tikus Putih Jantan. Pharmacon, Vol.
9, No. 1, 1-5

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.1•2020•ISSN-e: 2356-4814


71

Anda mungkin juga menyukai