Anda di halaman 1dari 13

JFL

Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL


DAUN GLODOKAN TIANG (Polyalthia longifolia S.) TERHADAP BAKTERI
Propionibacterium acnes

Antibacterial Activity of Ethanol Extract of Glodokan Tiang Leaves (Polyalthia longifolia S.)
Against Propionibacterium acnes bacteria

Yulistia Budianti Soemarie, Anita Apriliana, Meita Indriastuti,


Nurul Fatimah, Heri Wijaya

Akademi Farmasi Samarinda


yulistiabudianti@ymail.com
0813 5089 6705

Abstract

One cause of acne is Propionibacterium acnes bacteria. One of the alternative to


solve the problem of acne is with the use of glodokan tiang herbs (Polyalthia
longifolia S.) Purpose of this study was to determine the antibacterial activity of
ethanol extract of glodokan tiang leaves against Propionibacterium acnes bacteria.
This research is an experimental study. The research phase begins with sample
preparation, determination, extraction, phytochemical screening, and antibacterial
test of ethanol extract of glodokan tiang leaves against Propionibacterium acnes. In
the activity test and antibacterial test using disc diffusion method with concentration
of 30%, 40%, and 50% and Clindamycin 150 mg as positive control and negative
control of dimethyl sulfoxide is 1%. The results showed that ethanol extract of
glodokan tiang leaves contain secondary metabolite compounds such as alkaloids,
tannins, flavonoids, and saponins. The inhibitory zones showed at 30%, 40%, and
50% concentrations were 8.83 mm, 9 mm, and 10.5 mm. Of the three
concentrations, the strongest inhibition zone at 50% concentration is 10.5 mm.

Keywords : Propionibacterium acnes, glodokan tiang (Polyalthia longifolia S.), disc


diffusion method

Abstrak

Jerawat merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri salah satunya bakteri
Propionibacterium acnes. Penggunaan obat jerawat secara terus menerus dari bahan kimia
sintetik dapat menimbulkan efek samping yang merugikan berupa resistensi. Alternatif
pengobatan yang digunakan untuk mengatasi masalah jerawat adalah dengan pemanfaatan
tanaman glodokan tiang (Polyalthia longifolia S.). Pemanfaatan obat dari tanaman dapat
mengurangi terjadinya efek samping yang berbahaya bagi kesehatan kulit dibandingkan
senyawa kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun glodokan tiang terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental. Tahapan penelitian dimulai dengan penyiapan sampel,
determinasi, ekstraksi, skrining fitokimia, dan uji antibakteri ekstrak etanol daun glodokan
tiang terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Pada uji aktivitas dan uji antibakteri
menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 30%, 40%, dan 50% serta kontrol
positif Klindamisin 150 mg dan kontrol negatif dimetil sulfoksida 1%. Hasil penelitian
menunjukkan ekstrak etanol daun glodokan tiang mengandung senyawa metabolit sekunder
antara lain alkaloid, tanin, flavonoid, dan saponin. Zona hambat yang terbentuk pada
konsentrasi 30%, 40%, dan 50% secara berurut adalah 8,83 mm, 9 mm, dan 10,5 mm. Dari

15
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
ketiga konsentrasi tersebut zona hambat yang paling kuat terdapat pada konsentrasi 50%
yaitu sebesar 10,5 mm.

Kata Kunci : Propionibacterium acnes, glodokan tiang (Polyalthia longifolia S.), metode
difusi cakram.

PENDAHULUAN flavonoid, tanin, steroid, dan glikosida.


Penelitian tentang aktivitas antibakteri
Jerawat merupakan salah satu penyakit ekstrak metanol daun glodokan tiang
kulit yang disebabkan karena bakteri, pada konsentrasi 5% terhadap bakteri
melalui proses peradangan kronik Bacillus subtilis memiliki zona hambat
kelenjar polisebasea yang ditandai sebesar (34.10±0.00) mm, Sarcina lutea
dengan adanya komedo, papul, pustula, (44.20±0.14) mm, X. campestris
dan nodus. Penyebaran jerawat (31.30±0.14) mm, Eschericia coli
terdapat pada wajah, dada, punggung (36.00±0.00) mm, Klebsiella
yang mengandung kelenjar sebasea pneumoniae (30.00±0.00) mm,
yang umumnya terjadi pada masa Pseudomonas sp (33.00±0.00) mm[5].
remaja[1]. Bakteri penyebab jerawat Penelitian glodokan tiang yang lain
diantaranya adalah Propionibacterium adalah tentang antivitas antibakteri
acnes, Staphylococcus epidermidis,dan ekstrak etanol daun glodokan tiang
Staphylococcus aureus [2]. terhadap bakteri E. coli yang merupakan
bakteri gram negatif, memperlihatkan
Pengobatan jerawat biasanya dilakukan adanya zona hambat pada konsentrasi
dengan pemberian antibiotik seperti 50% yakni 10,34 mm dengan kriteria
eritromisin, klindamisin, dan tetrasiklin, kuat [7].
namun obat-obat tersebut memiliki
resistensi terhadap tubuh dan dapat Berdasarkan latar belakang di atas
mengiritasi kulit. Hal ini menjadi salah dilakukan penelitian tentang uji aktivitas
satu alasan pemberian obat jerawat dari antibakteri ekstrak etanol daun glodokan
bahan alamiah untuk mengurangi tiang (Polyalthia longifolia S.) dengan
potensi terjadinya resistens i[3]. konsentrasi 30%, 40% dan 50%
terhadap bakteri P. acnes sebagai
Salah satu tumbuhan yang berpotensi alternatif pengobatan jerawat yang
sebagai obat jerawat adalah glodokan mengandung bahan kimia.
tiang (Polyalthia longifolia S.) daunnya
menunjukkan aktivitas antibakteri, METODE PENELITIAN
antioksidan, antidotum, dan sitotoksik
terhadap sel kanker[4]. Menurut data Alat dan Bahan
empiris pada penelitian terdahulu
mengatakan bahwa masyarakat India Alat yang digunakan adalah Autoclaf,
menggunakan tanaman glodokan tiang incubator, laminar airflow cabinet,
(Polyalthia longifolia S.) ini sebagai mikropipet ukuran 5-50 µl, rotary
penyakit kulit, keputihan, penyakit evaporator dan alat-alat gelas lainnya
rahim, cacingan, sariawan, hipertensi,
dan penyakit demam[5]. Bahan yang digunakan adalah daun
glodokan tiang, Mueller Hilton Agar,
Penelitian lainnya mengungkapkan Nutrient Agar, kertas cakram, etanol
tentang aktivitas antibakteri ekstrak 70%, DMSO (Dimetil Sulfoksida) 1% v/v,
etanol daun glodokan tiang terhadap antibiotik klindamisin 150 mg, dan
bakteri S. aureus memperlihatkan pereaksi kimia. Bakteri uji yang
adanya zona hambat pada konsentrasi digunakan dalam penelitian ini adalah
2,5% memiliki diameter 21 mm [6]. bakteri Propionibacterium acnes.
Analisis kromatografi ekstrak metanol
juga mengungkapkan adanya alkaloid,

16
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Prosedur Penelitian sulfoksida 1% (v/v) 1 ml lalu diaduk
hingga homogen.
Pengambilan sampel dan determinasi c) Konsentrasi 50% (b/v) = timbang
daun glodokan tiang ekstrak etanol daun glodokan tiang
500 mg larutkan dengan dimetil
Sampel yang digunakan dalam sulfoksida 1% (v/v) 1 ml lalu diaduk
penelitian ini diperoleh dari kampung hingga homogen.
pinang, jalan Pangeran Suryanata,
kelurahan bukit pinang, Samarinda. Skrining fitokimia ekstrak etanol
Determinasi dilakukan di Laboratorium daun glodokan tiang
Anatomi dan Fisiologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Pemeriksaan Alkaloid
Alam Universitas Mulawarman,
Kalimantan Timur. Ekstrak ditimbang 0,5 gram dimasukkan
kedalam tabung reaksi ditambahkan 1
Pembuatan simplisia serbuk daun mL asam klorida 2 N dan 9 mL air suling,
glodokan tiang dipanaskan di atas tangas air selama 2
menit dan didinginkan lalu disaring.
Daun glodokan tiang dikumpulkan Filtrat dipakai untuk percobaan berikut :
kemudian dicuci dengan air mengalir a) Diambil 3 tetes filtrat, lalu
setelah itu ditempatkan di wadah. ditambahkan 2 tetes pereaksi
Pengeringan dilakukan dengan cara Mayer menghasilkan endapan
diangin-anginkan sampai kering, kuning putih.
setelah kering diblender hingga menjadi b) Diambil 3 tetes filtrat, lalu
serbuk dan diayak dengan ditambahkan 2 tetes pereaksi
menggunakan ayakan mesh 60. Bouchardat menghasilkan
endapan coklat hitam.
Pembuatan ekstrak etanol serbuk c) Diambil 3 tetes filtrat, lalu
daun glodokan tiang ditambahkan 2 tetes pereaksi
Dragendorf menghasilkan
Dalam penelitian ini metode ekstraksi endapan merah bata.
yang digunakan adalah cara maserasi
dengan pengulangan (remaserasi) Pemeriksaan Tanin
menggunakan pelarut etanol 70%.
Pembuatan kontrol negatif DMSO 1% Ekstrak ditimbang 0,5 gram ditambah
dengan cara larutan DMSO 1% (v/v) dengan 10 mL air suling, lalu filtratnya
dibuat dengan cara melarutkan 1 mL diencerkan sampai tidak berwarna.
larutan DMSO kedalam air suling hingga Diambil 2 mL larutan lalu ditambahkan
100 mL. Pembuatan kontrol positif 1-2 tetes pereaksi Ferri Klorida 1%.
dibuat dengan cara serbuk klindamisin Warna biru atau hijau kehitaman
sebanyak 168 mg dilarutkan dengan menunjukkan adanya tanin.
dimetil sulfoksida 1% (v/v) sebanyak 10
mL aduk hingga homogen. Pembuatan Pemeriksaan Flavonoid
sediaan uji ekstrak etanol daun
glodokan tiang, yaitu Ekstrak ditimbang 0,5 gram
a) Konsentrasi 30% (b/v) = timbang ditambahkan 10 mL air suling panas,
ekstrak etanol daun glodokan tiang dididihkan selama 5 menit dan disaring
300 mg larutkan dengan dimetil dalam keadaan panas. Filtrat yang
sulfoksida 1% (v/v) 1 ml lalu diaduk diperoleh diambil 5 mL lalu ditambahkan
hingga homogen. 0,1 gram serbuk Magnesium, 1 mL
b) Konsentrasi 40% (b/v) = timbang asam klorida pekat, dan 2 mL amil
ekstrak etanol daun glodokan tiang alkohol lalu dikocok dan dibiarkan
400 mg larutkan dengan dimetil memisah. Flavonoid positif jika terjadi

17
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
warna merah, kuning, dan jingga pada disterilkan dalam autoklaf pada suhu
lapisan amil alkohol. 121°C selama 15 menit.

Pemeriksaan Saponin Pembuatan Suspensi Bakteri


Propionibacterium acnes
Ekstrak ditimbang 0,5 gram dimasukkan
ke dalam tabung rekasi ditambahkan 10 Diambil stok kultur bakteri
mL air suling panas. Didinginkan lalu Propionibacterium acnes
dikocok kuat-kuat selama 10 detik. menggunakan spatel yang telah steril
Terbentuk busa selama tidak kurang 10 lalu dimasukkan ke dalam beaker glass
menit setinggi 1-10cm. Pada yang telah diisi dengan aquadest steril.
penambahan asam klorida pekat 1 Pengenceran dibuat dan diukur tingkat
tetes, apabila busa tidak hilang kekeruhannya suspensi dengan alat
memberikan indikasi adanya saponin spektrofotometer UV-Visibel sampai
[8]. diperoleh suspensi bakteri dengan nilai
transmitan 70-75% pada panjang
Pembuatan media agar miring gelombang 600 nm. Diambil suspensi
bakteri Propionibacterium acnes
Ditimbang Nutrient Agar sebanyak 0,4 sebanyak 100 µL menggunakan
gram, agar sebanyak 1 gram, dan mikropipet dan letakkan pada
glukosa sebanyak 0,5 gram, kemudian permukaan media MHA pada cawan
dilarutkan dengan 50 mL aquadest petri kemudian di swab menggunakan
dalam beaker glass. Dipanaskan diatas cotton swab, diamkan selama 15 menit
hotplate sambil diaduk secara perlahan agar suspensi bakteri meresap kedalam
hingga mendidih. Sebanyak 15 mL media.
dituangkan masing-masing pada tabung
reaksi steril dan ditutup dengan kapas. Uji aktivitas antibakteri dengan
Kemudian media tersebut disterilkan metode kertas cakram
dalam autoklaf pada suhu 121°C selama
15 menit, kemudian dibiarkan pada suhu Siapkan 7 cawan petri yang sudah
ruangan selama 30 menit sampai media disterilkan, setelah itu dihitung media
memadat pada kemiringan 30°C. Media MHA sebanyak 20 mL dan masukkan
agar miring digunakan untuk inokulasi kedalam cawan kemudian didiamkan
bakteri [9]. hingga memadat. Swab suspensi
Propionibacterium acnes menggunakan
Kultur bakteri pada media cotton swab ke permukaan media
hingga merata. Siapkan kertas cakram
Bakteri uji diambil dengan ujung ose, kemudian celupkan pada kontrol positif
lalu ditanamkan pada media agar miring yaitu Klindamisin 1%, celupkan pada
dengan cara menggores secara zig-zag. kontrol negatif yaitu DMSO 1% (v/v),
Selanjutnya diinkubasi dalam inkubator kemudian celupkan pada PI (Perlakuan
pada suhu 37°C selama 24 jam [10]. 1) yaitu ekstrak etanol daun glodokan
tiang 30%, celupkan pada PII
Pembuatan media Mueller Hilton (Perlakuan 2) yaitu ekstrak etanol daun
Agar (MHA) glodokan tiang 40%, dan celupkan pada
PIII (Perlakuan 3) yaitu ekstrak etanol
Bubuk MHA ditimbang sebanyak 12,58 daun glodokan tiang 50% yang
gram, dimasukkan kedalam beaker sebelumnya telah direndam pada
glass ditambahkan air 370 mL. Letakkan ekstrak selama 15 menit. Letakkan
diatas hotplate dan aduk menggunakan dipermukaan media dan masing-masing
stirer. Setelah mendidih, dituang konsentrasi dibuat 3 kali pengulangan
kedalam erlenmeyer dan ditutupi pada setiap cawan. Sampel uji
dengan aluminium foil. Selanjutnya didiamkan sampai meresap pada
media, kemudian diinkubasi pada suhu

18
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
37°C selama 24 jam. Selesai diinkubasi determinasi adalah untuk memastikan
lalu diukur diameter daya hambat (mm) bahwa tumbuhan daun glodokan tiang
menggunakan penggaris. yang akan digunakan dalam penelitian
adalah benar tumbuhan yang
Pengukuran Zona Hambat diinginkan. Hasil determinasi yang
= n1 + n2 + n3 didapat menunjukkan bahwa tanaman
3 yang digunakan dalam penelitian ini
Ket : adalah benar spesies Polyalthia
n1= jarak tempuh zona hambat pertama longifolia (Sonn.) Thwaites.
n2 = jarak tempuh zona hambat kedua
n3 = jarak tempuh zona hambat ketiga Pembuatan Simplisia Serbuk Daun
Glodokan Tiang (Polyalthia
Diameter zona hambat yang diukur yaitu Longifolia S.).
daerah jernih sekitar kertas cakram
(tidak ada pertumbuhan bakteri), diukur Daun glodokan tiang segar diambil
dari satu ujung ke ujung yang lain sebanyak 2 kg lalu di sortasi basah hal
dengan melalui tengah – tengah cakram ini bertujuan untuk memisahkan antara
[11]. daun dengan tangkai dan bagian
tanaman yang rusak (dimakan ulat dan
Analisa Data sebagainya). Pencucian dilakukan
menggunakan air mengalir untuk
Metode pengumpulan data yang menghilangkan kotoran pada daun
digunakan adalah uji eksperimen glodokan tiang. Proses pengeringan
berupa data kuantitatif. Data kuantitatif simplisia daun glodokan tiang dilakukan
berupa daya antibakteri yang terbentuk dengan cara dikering anginkan di
pada uji aktivitas antibakteri. Data yang tempat terlindung dari sinar matahari
berdistribusi normal diuji dengan langsung. Proses pengeringan
menggunakan metode One-Way bertujuan agar senyawa kimia tidak
ANOVA. rusak atau terurai karena pemanasan
oleh sinar matahari [12].

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengeringan simplisia dapat dilakukan


dengan cara alami maupun buatan.
Pengambilan dan Determinasi Daun Pada umumnya suhu pengeringan
Glodokan Tiang (Polyalthia adalah antara 40°C-60°C. Pengeringan
Longifolia S.). buatan yaitu dapat menggunakan oven,
suhu optimum 40°C-50°C[13].
Daun glodokan tiang diperoleh dari Pengeringan yang dilakukan dalam
Kampung Pinang, jalan Pangeran penelitian ini secara alami yaitu dengan
Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, dikering anginkan. Selama proses
Samarinda. Daun glodokan tiang yang pengeringan terdapat perubahan warna
digunakan adalah daun glodokan tiang dan bobot dari sampel. Daun glodokan
yang segar berwarna hijau tua tiang yang segar berwarna hijau tua
dikarenakan pada daun yang tua setelah dikeringkan berwarna
seluruh kandungan zat aktif yang kecoklatan. Proses pengeringan
terdapat didalam daun tersebut telah simplisia yang telah selesai kemudian
sempurna. Pengambilan daun glodokan disortasi kering untuk memisahkan
tiang dilakukan pada sore hari karena pengotor lain yang masih tertinggal[14].
proses fotosintesis telah selesai[12]. Hasil dari pengeringan didapat simplisia
Daun glodokan tiang yang digunakan seberat 255,146 g. Susut pengeringan
dideterminasi di Laboratorium Anatomi dari simplisia daun glodokan tiang yaitu
dan Sistematika Tumbuhan, Fakultas sebesar 12,75%.
MIPA, Universitas Mulawarman
Samarinda. Tujuan dilakukan

19
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Simplisia daun glodokan tiang kemudian
dihaluskan menggunakan blender. Skrining fitokimia dilakukan untuk
Serbuk yang diperoleh sebanyak mengetahui adanya kandungan
254,97 gram selanjutnya diayak hingga senyawa metabolit sekunder yang
diperoleh serbuk dengan derajat terkandung dalam ekstrak daun
kehalusan tertentu yaitu menggunakan glodokan tiang (Polyalthia Longifolia S.).
pengayak mesh nomor 60. Alasan Golongan metabolit sekunder yang
penggunaan mesh nomor 60 adalah diperiksa adalah alkaloid, flavonoid,
untuk diperoleh serbuk halus [15]. tanin, dan saponin. Hasil pengujian
Tujuan dari penyerbukan agar ukuran skrining fitokimia terhadap ekstrak daun
partikel menjadi lebih kecil sehingga glodokan tiang dapat dilihat pada Tabel
dapat memperluas kontak dan 1 berikut:
meningkatkan daya interaksinya
dengan pelarut. Kondisi ini akan Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia
menyebabkan kecepatan untuk EkstrakEtanol Daun
mencapai kesetimbangan sistem Glodokan Tiang (Polyalthia
menjadi lebih besar [16]. Longifolia S.)

Pembuatan Ekstrak Etanol Serbuk N Uji


Pereaksi Hasil Simpulan
Daun Glodokan Tiang(Polyalthia o Fitokimia
Longifolia S.). 1 Alkaloid Mayer Putih (-)
Bouchardat Coklat (+)
Ekstraksi serbuk daun glodokan tiang Dragendorf Merah (+)
bata
menggunakan metode maserasi.
2 Flavonoid HCl pekat,
Metode maserasi merupakan metode Serbuk Mg, Jingga (+)
yang sederhana, lebih mudah dilakukan Amil Alkohol
dan murah[17]. Maserasi merupakan 3 Tanin FeCl31% Biru/ hijau (+)
cara penarikan zat aktif yang tidak kehitama
menggunakan pemanasan sehingga n
kandungan senyawa yang terdapat 4 Saponin Air + HCl 2N Busa (+)
pada daun glodokan tiang dapat stabil permanen
dan terhindar dari kerusakan akibat
proses pemanasan selama ekstraksi. Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan
bahwa ekstrak etanol daun glodokan
Sebanyak 200 gram serbuk simplisia tiang memiliki metabolit sekunder
daun glodokan tiang di ekstraksi alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin.
menggunakan pelarut etanol 70% Hal ini sesuai dengan penelitian yang
sebanyak 2L. Alasan menggunakan telah dilakukan sebelumnya bahwa
pelarut etanol 70%, karena etanol 70% senyawa aktif yang terdapat pada daun
merupakan pelarut universal yang glodokan tiang adalah alkaloid,
dengan baik melarutkan senyawa kimia flavonoid, tannin dan saponin [6].
dalam tumbuhan baik senyawa polar
maupun nonpolar[18]. Ekstrak cair yang Hasil skrining fitokimia memperlihatkan
diperoleh kemudian dipekatkan dengan bahwa ekstrak etanol daun glodokan
cara menggunakan vakum rotary tiang memiliki senyawa golongan
evaporator sehingga didapatkan ekstrak alkaloid. Pada pereaksi mayer
kental yang berwarna hijau tua atau didapatkan hasil negatif karena tidak
kehitaman. Berat ekstrak kental yang terbentuknya endapan putih, sedangkan
diperoleh dari 200 gram serbuk simplisia pada pereaksi Bouchardat
yaitu 49,42 g sehingga rendemen yang mendapatkan hasil positif dengan
diperoleh sebesar 24,71%. terbentuknya endapan coklat dan
pereaksi Dragendorf mendapatkan hasil
Skrining fitokimia ekstrak etanol positif dengan terbentuknya endapan
daun glodokan tiang merah bata. Menurut penelitian hasil

20
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
pengujian alkaloid dapat dikatakan ini adalah metode difusi cakram. Dasar
positif jika terjadi endapan paling sedikit pemilihan metode ini karena memiliki
dua dari tiga percobaan di atas [19]. kelebihan yaitu mudah dilakukan, tidak
Apabila kurang dari 2, dari 3 percobaan memerlukan peralatan khusus dan
maka dikatakan negatif alkaloid. Dapat relatif [21].
disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun
glodokan tiang dikatakan positif alkaloid. Pada penelitian ini menggunakan media
MHA (Mueller Hillton Agar) karena
Senyawa golongan flavonoid pada merupakan media yang biasa
ekstrak etanol daun glodokan tiang digunakan dalam uji antibakteri dimana
mendapatkan hasil yang positif. bakteri dapat hidup dalam media
Dibuktikan dengan terbentuknya lapisan tersebut[22]. MHA juga merupakan
berwana jingga. Penambahan serbuk media yang telah direkomendasikan
magnesium dan asam klorida pada oleh FDA dan WHO untuk tes antibakteri
pengujian flavonoid akan menyebabkan terutama bakteri aerob dan bakteri
tereduksinya senyawa flavonoid yang anaerob fakultatif [23].
ada sehingga menimbulkan reaksi
warna merah yang merupakan ciri Pengukuran zona hambat bakteri
adanya flavonoid [8]. Propionibacterium acnes terhadap
ekstrak etanol daun glodokan tiang
Senyawa golongan tanin pada ekstrak dengan konsentrasi 30%, 40%, dan
etanol daun glodokan tiang 50% serta antibiotik klindamisin 150 mg
mendapatkan hasil yang positif, sebagai kontrol positif dan dimetil
dibuktikan dengan terbentuknya larutan sulfoksida 1% sebagai kontrol negatif
berwarna biru atau hijau kehitaman. terhadap dapat dilihat pada tabel 2.
Senyawa golongan saponin pada
ekstrak etanol daun glodokan tiang Hasil dari perlakuan kontrol negatif yang
mendapatkan hasil yang positif. menggunakan dimetil sulfoksida 1%
Dibuktikan dengan terbentuknya busa tidak terlihat zona hambat, hal ini terjadi
yang permanen selama tidak kurang 10 dikarenakan dimetil sulfoksida berfungsi
menit dan tidak hilang jika diteteskan untuk mengetahui ada tidaknya
asam klorida pekat [20]. pengaruh pelarut terhadap
pertumbuhan bakteri Propionibacterium
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak acnes dan cairan ini bersifat tidak toksik
Etanol Daun Glodokan Tiang sehingga tidak memberikan daya
(Polyalthia Longifolia S.) Terhadap hambat pertumbuhan bakteri dan tidak
Bakteri Propionibacterium acnes. mengganggu hasil pengujian aktivitas
antibakteri [24].
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol
daun glodokan tiang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh ekstrak etanol
daun glodokan tiang (Polyalthia
Longifolia S.) terhadap pertumbuhan
bakteri Propionibacterium acnes.
Konsentrasi ekstrak etanol daun
glodokan tiang yang digunakan pada
penelitian ini adalah 30%, 40%, dan
50%. Alasan pemilihan konsentrasi ini
ialah berdasarkan pada penelitian[7],
yaitu untuk mengetahui konsentrasi
efektif ekstrak etanol daun glodokan
tiang yang efektif menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Metode yang digunakan pada pengujian

21
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Tabel 2. Hasil Pengukuran Zona Hambat hambat yang terbentuk memiliki
Bakteri Propionibacterium acnes diameter sebesar 0-5 mm maka daya
Terhadap Ekstrak Etanol Daun antibakterinya dikatakan lemah,
Glodokan Tiang (Polyalthia diameter sebesar 5-10 mm dikatakan
Longifolia S.) sedang, sedangkan 10-20 mm
dikatakan kuat, dan >20 mm dikatakan
Konsentrasi Rata-Rata Kriteria
sangat kuat [26].
Ekstrak Diameter Zona
Etanol Daun Zona Hambat
Glodokan Hambat Berdasarkan hasil uji aktivitas
Tiang (mm) antibakteri ekstrak etanol daun glodokan
DMSO 1% ( K 0 Lemah tiang (Polyalthia Longifolia S.)
(-) ) menunjukkan bahwa masing-masing
30% (P1) 8,83 mm Sedang konsentrasi yaitu pada konsentrasi 30%
ekstrak etanol daun glodokan tiang rata-
40% (P2) 9 mm Sedang rata zona hambat yang terbentuk
sebesar 8,83 mm, konsentrasi 40% rata-
50% (P3) 10,5 mm Kuat rata zona hambat yang terbentuk
sebesar 9 mm, konsentrasi 50% rata-
Klindamisin 33,16 mm Sangat rata zona hambat yang terbentuk
1% ( K (+) ) Kuat sebesar 10,5 mm. Dalam penelitian ini
semakin meningkatnya konsentrasi,
Hasil dari perlakuan kontrol positif yaitu semakin meningkat pula daya hambat
Klindamisin terbentuk zona hambat yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan
yang paling besar dengan zona hambat penelitian [23] yang menyatakan bahwa
sebesar 33,16 mm, hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi yang
Klindamisin merupakan antibiotik yang digunakan maka semakin tinggi daya
memiliki spektrum luas yang efektif hambatnya. Hal ini dikarenakan
dapat menghambat bakteri gram positif semakin tinggi konsentrasi semakin
dan gram negatif. Klindamisin banyak kandungan bahan aktif
merupakan golongan antibiotik yang antibakterinya. Keefektifan suatu zat
paling banyak digunakan dalam antimikroba dalam menghambat
pengobatan jerawat selain golongan pertumbuhan tergantung pada sifat
antibiotik lain seperti tetrasiklin dan mikroba uji, dan konsentrasi dan
erithromisin. Mekanisme kerja lamanya waktu kontak [27].
Klindamisin yaitu menghambat sistesis
protein dari mikroba dengan cara terikat Berdasarkan kriteria zona hambat hasil
pada subunit 50S [25]. Kontrol positif yang diperoleh dari pengujian ekstrak
(DMSO) berfungsi sebagai kontrol dari etanol daun glodokan tiang terhadap
zat uji untuk mengetahui perbandingan bakteri Propionibacterium acnes untuk
diameter zona hambat yang terbentuk konsentrasi 30% dan 40% daya
dengan ekstrak. Control positif juga antibakterinya dapat dikatakan sedang,
membuktikan bahwa DMSO yang dan pada konsentrasi 50% daya
digunakan untuk melarutkan ekstrak antibakterinya dapat dikatakan sangat
etanol daun glodokan tiang tidak kuat.
mempunyai aktivitas terhadap bakteri
uji. Zona hambat yang dihasilkan dari
ekstrak etanol daun glodokan tiang
Pemberian ekstrak etanol daun dapat dihubungkan dengan senyawa-
glodokan tiang (Polyalthia Longifolia S.) senyawa yang terkandung didalamnya.
memiliki efek antibakteri terhadap Senyawa aktif yang terdapat pada daun
bakteri Propionibacterium acnes yang glodokan tiang adalah alkaloid,
dibuktikan dengan terbentuknya zona flavonoid, dan tanin[6]. Hal ini sesuai
hambat yaitu area bening yang tidak dengan hasil yang didapatkan dalam
ditumbuhi oleh bakteri. Menurut penelitian yaitu senyawa alkaloid,
penelitian terdahulu, apabila zona
22
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
flavonoid, dan tanin yang dapat mengetahui homogenitas rata-rata
menghambat pertumbuhan bakteri zona hambat ekstrak etanol daun
Propionibacterium acnes. Flavonoid glodokan tiang. Hasil uji statistik
berfungsi sebagai bakteriostatik dan diperoleh dari uji homogenitas
mekanisme kerjanya membentuk diperoleh data zona hambat ekstrak
senyawa kompleks dengan protein dan etanol daun glodokan tiang
terlarut sehingga dapat merusak homogeny, hal ini dilihat dari nilai
membran sel bakteri [28]. Tanin memiliki signifikansi (p) > 0,05. Uji
aktivitas sebagai antibakteri. berikutnya adalah uji anova dengan
Mekanisme kerjanya dengan cara tujuan untuk mengetahui adanya
mengkerutkan dinding sel itu sendiri, sel perbedaan rata-rata dari zona
tidak dapat melakukan aktivitas hidup hambat ekstrak glodokan tiang.
sehingga pertumbuhan terhambat atau Hasil yang diperoleh dari uji statistik
bahkan mati [29]. Senyawa alkaloid adalah terdapat perbedaan rata-
memiliki mekanisme penghambatan rata dari zona hambat dengan nilai
dengan cara mengganggu komponen signifikansi (p) < 0,05. Analisis
penyusun peptidoglikan pada sel yang terakhir adalah dilakukan
bakteri, sehingga lapisan dinding sel analisis post hoc dengan uji LSD,
tidak terbentuk secara utuh dan bertujuan untuk mengetahui
menyebabkan kematian sel tersebut adanya perbedaan bermakna dari
[30]. rata-rata zona hambat tiap
konsentrasi. Hasil uji LSD yang
Setelah didapatkan hasil dari uji diperoleh adalah bahwa tiap
aktivitas antibakteri, selanjutnya konsentrasi memiliki perbedaan
dilakukan analisis data. Hasil dengan nilai signifikansi p < 0,05.
analisis statistik dapat dilihat pada
tabel 3. KESIMPULAN DAN SARAN

Tabel 3. Hasil Analisis Statistik Kesimpulan

No Uji Statistik Nilai 1. Ekstrak etanol daun glodokan tiang


Signifikansi memiliki aktivitas antibakteri
(p) terhadap bakteri Propionibacterium
1 Uji distribusi 0,637 acne pada konsentrasi 30%, 40%,
normal (Uji
dan 50% masing-masing memiliki
Saphiro Wilk)
2 Uji homogenitas 0,062
zona hambat sebesar 8,83 mm, 9
3 Uji Anova 0,000 mm, dan 10,5 mm.
4 Uji LSD 0,006 2. Konsentrasi maksimal ekstrak etanol
daun glodokan tiang yang efektif
Analisis data hasil penelitian menghambat pertumbuhan bakteri
dengan menggunakan software Propionibacterium acnes sebesar
statistik (SPSS). Tahap analisis 50%.
yang dilakukan bermula dari uji
distribusi normal data (Uji Saphiro Saran
Wilk) dengan tujuan untuk
mengetahui distribusi normalitas Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
zona hambat ekstrak etanol daun dengan menggunakan metode
glodokan tiang. Hasil yang sumuran.
didapatkan adalah data zona
hambat ekstrak etanol daun UCAPAN TERIMAKASIH
glodokan tiang terdistribusi normal
dengan nilai signifikansi (p) > 0,05. Pada kesempatan ini penulis
Analisis selanjutnya, dilakukan uji mengucapkan terimakasih kepada
homogenitas dengan tujuan untuk Ristek Dikti yang memberikan

23
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
kesempatan kepada penulis dengan Eschericia coli. (Karya Tulis
memberikan dana hibah melalui Ilmiah). Samarinda: Akademi
Program Penelitian Dosen Pemula Farmasi.
periode tahun 2017.
[8] Tiwari P. Kumar B. Kaur, M. Kaur,
DAFTAR PUSTAKA G. Kaur, H. 2011. Phytochemical
Screening and Extraction : A
[1] Harper JC. 2004. An Update on Review. International
The Pathogenesis and Pharmaceutica Sciencia.1 (1):98-
Management of Acne Vulgaris. 106.
JAAD. 51(1):36-38. doi :
101016/j.jaad.2004.01.023 [9] Kumesan YAN, Yamelan PVY
Supriati HS. 2013. Formulasi dan
[2] Zaenglein AL, Graber EM, Uji Aktivitas Gel Antijerawat
Thiboutot DM. 2008. Acne vulgaris Ekstrak Umbi Bakung (Crinum
and Acneiform Eruptions. Asiaticum L.) Terhadap Bakteri
Fitzpatrick’s Textbook of Staphylococcus Aureus Secara In
Dermatology. 8th ed. New York: Vitro. Pharmacon. 2(02):18-26.
Mc Graw Hill.
[10] Anggraini, D., Rahmawati, N., dan
[3] Humphrey S. 2012. Antibiotic Hafsah, S. 2013. Formulasi Gel
Resistance in Acne Treatment. US Antijerawat dari Ekstrak Etil Asetat
National Library of Medicine and Gambir. Jurnal Penelitian Farmasi
Pubmed. 17(9): 4-10. Indonesia.

[4] Marthanda MM, Subramanyam M, [11] Merta, I. W., Nuidja, I. N., dan NM,
Hima BM, dan Annapurna J. 2005. Marwati. 2013. “Ekstrak Gambir
Antimicrobial Activity of Clerodane Memiliki Daya Hambat Terhadap
diterpenoids from Polyalthia Pertumbuhan Staphylococcus
longifolia L. Fitoterapia. 76(3-4) : aureus secara invitro”. Skala
336-339. doi : Husada. Vol: 10 (1). Hal: 39.
10.1017/j.fitote.2005.02.005
[12] Feni, D. H. W. 2015. “Uji Aktivitas
[5] Parvin A, Akter J, Hassan MMd, Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Biswas N. 2013. Study on the Kokang (Lepisanthes amoena
comparative antibacterial activity (Hassk.) Leenh) Terhadap Bakteri
of Polyalthia longifolia (Debdaru) Staphylococcus epidermis”. Karya
leaf extracts to some selective Tulis Ilmiah. Samarinda: Akademi
pathogenic bacterial strains. Farmasi.
International Journal of
Biosciences. 3(5) : 17-24. doi : [13] Sembiring, Bagem Br. 2007.
10.12692/ijb/3.5.17-24 Teknologi Penyiapan Simplisia
[6] Manasa M, Vivek M N, Kambar, Terstandar Tanaman Obat. Balai
YR, Onkarappa, Kekuda PTR. Penelitian Tanaman Obat dan
2014. Antimicrobial Activity of Leaf Rempah (BALITTRO). Warta
And Pericarp Extracts of Longifolia Penelitian dan Pengembangan
(Annonaceae). JPSI. 3(3) : 221- Tanaman Industri. Vol: 13 (2).
225. doi : 10.7897/2277-
4572.033143 [14] Musaenah. 2016. “Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Air Kulit
[7] Nur MR. 2016. Uji Aktivitas Bawang Merah (Allium cepa L.)
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Terhadap Bakteri
Glodokan Tiang (Polyalthia Propionibacterium acnes”. Karya
longifolia L). Terhadap Bakteri

24
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Tulis Ilmiah. Samarinda: Akademi Jurnal Yogyakarta Stikes Guna
Farmasi. Bangsa. Hal: 3

[15] Departemen Kesehatan Republik [23] Kusumawati, E., Supriningrum, R.,


Indonesia. 2008. Farmakope Rozadi, R. 2015. Uji Aktivitas
Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Depkes RI. Hal: 172 Kecombrang Etlingera elatior
(Jack) R.M.Sm Terhadap
[16] Departemen Kesehatan Republik Salmonella typhi. Manuntung. Vol:
Indonesia. 2000. Parameter 1 (1). Hal: 1-7.
Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Jakarta: Depkes [24] Pratiwi, T. Sylvia. 2008.
RI. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta:
Erlangga.
[17] Marjoni, M. R. 2016. Dasar-Dasar
Fitokimia Untuk Diploma III [25] Ariska, N. A., Suswati, E.,
Farmasi. Jilid 1. Jakarta: CV Trans Misnawi. 2016. Uji In Vitro Ekstrak
Info Media Etanol Biji Kakao (Theobroma
cacao) sebagai Antibakteri
[18] Voight, R. 1994. Buku Pelajaran terhadap Propionibacterium
Teknologi Farmasi edisi V. acnes. e-Jurnal Pustaka
Yogyakarta: Universitas Gajah Kesehatan. Vol 4: (1)
Mada Press.
[26] Nazri, N.A.A.M., Ahmat, N.,
[19] Budiyanti, 2016. “Uji Aktivitas Adnan, A.S.A., Mohamad, S.S.A.,
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ruzaina, S.S.A. 2011. In Vitro
Lakum (Cayratia trifolia Linn) Antibacterial and Radical
Terhadap Staphylococcus aureus. Scaveing Activities Malaysian
Karya Tulis Ilmiah. Samarinda : Table Salad. African Journal of
Akademi Farmasi Samarinda. Biotechnology. Vol. 10(30), pp.
5728-5735. Malaysia.
[20] Widiastuti, A.E.S., Sri, R.D.A., DOI : 10.5897/AJB11.227
Ashadi., Bakti.M., Cici.P.R. 2014. [27] Jenie, B. S. L. dan
Skrining Fitokimia dan Identifikasi Kuswanto.1994. Aktivitas
Komponen Utama Ekstrak antimicroba dari pigmen angkak
Metanol Kulit Durian (Durio yangdiproduksi oleh Monasnrs
zibethinus Murr.) Varietas Petruk. purpuracs terhadap beberapa
Surakarta: Makalah Pendamping microba patogen dan perusak
Seminar Nasional Kimia dan makanan. Prosiding Pertemuan
Pendidikan Kimia VI Ilmiah Tahunan Permi.

[21] Jawetz, M., dan Adelberg. 2005. [28] Nuria M. C., A. Faizatun., dan
Mikrobiologi Kedokteran. Sumantri. 2009. Uji Antibakteri
Diterjemahkan oleh Huriawati Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar
Hartanto. Edisi 23. Jakarta: EGC. (Jatropha cuircas L) terhadap
Hal: 43, 225-228. Bakteri Staphylococcus aureus
ATCC 25923, Escherichia coli
ATCC 25922, dan Salmonella
[22] Fatimah, S. Ningsih, Y., Prasetya,
typhi ATCC 1408. Ilmu-ilmu
Y, dan Munandar, A. 2014.
Pertanian. Vol: 5. Hal: 26-37
“Efektivitas Ekstrak Daun Katuk
(Sauropus androgyrus L.) dalam
[29] Ajizah, A. 2004. Sensitivitas
Menghambat Pertumbuhan
Salmonella typhimurium Terhadap
Bakteri Staphylococcus aureus
Secara In Vitro”. Yogyakarta:
25
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Ekstrak daun Jambu Biji (Psidium
Guajava L). Bioscientie. Vol 1: (1)

[30] Juliantina, F. R., Ayu, D.C.M.,


Nirwani, B., Nurmasitoh, T., Tri,
B.E. 2008. Manfaat sirih merah
(piper crocatum) sebagai agen
anti bakterial terhadap bakteri
gram positif dan gram negatif.
JKKI – Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Indonesia.Vol 1: (3).

26
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018

27

Anda mungkin juga menyukai