Antibacterial Activity of Ethanol Extract of Glodokan Tiang Leaves (Polyalthia longifolia S.)
Against Propionibacterium acnes bacteria
Abstract
Abstrak
Jerawat merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri salah satunya bakteri
Propionibacterium acnes. Penggunaan obat jerawat secara terus menerus dari bahan kimia
sintetik dapat menimbulkan efek samping yang merugikan berupa resistensi. Alternatif
pengobatan yang digunakan untuk mengatasi masalah jerawat adalah dengan pemanfaatan
tanaman glodokan tiang (Polyalthia longifolia S.). Pemanfaatan obat dari tanaman dapat
mengurangi terjadinya efek samping yang berbahaya bagi kesehatan kulit dibandingkan
senyawa kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun glodokan tiang terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental. Tahapan penelitian dimulai dengan penyiapan sampel,
determinasi, ekstraksi, skrining fitokimia, dan uji antibakteri ekstrak etanol daun glodokan
tiang terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Pada uji aktivitas dan uji antibakteri
menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 30%, 40%, dan 50% serta kontrol
positif Klindamisin 150 mg dan kontrol negatif dimetil sulfoksida 1%. Hasil penelitian
menunjukkan ekstrak etanol daun glodokan tiang mengandung senyawa metabolit sekunder
antara lain alkaloid, tanin, flavonoid, dan saponin. Zona hambat yang terbentuk pada
konsentrasi 30%, 40%, dan 50% secara berurut adalah 8,83 mm, 9 mm, dan 10,5 mm. Dari
15
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
ketiga konsentrasi tersebut zona hambat yang paling kuat terdapat pada konsentrasi 50%
yaitu sebesar 10,5 mm.
Kata Kunci : Propionibacterium acnes, glodokan tiang (Polyalthia longifolia S.), metode
difusi cakram.
16
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Prosedur Penelitian sulfoksida 1% (v/v) 1 ml lalu diaduk
hingga homogen.
Pengambilan sampel dan determinasi c) Konsentrasi 50% (b/v) = timbang
daun glodokan tiang ekstrak etanol daun glodokan tiang
500 mg larutkan dengan dimetil
Sampel yang digunakan dalam sulfoksida 1% (v/v) 1 ml lalu diaduk
penelitian ini diperoleh dari kampung hingga homogen.
pinang, jalan Pangeran Suryanata,
kelurahan bukit pinang, Samarinda. Skrining fitokimia ekstrak etanol
Determinasi dilakukan di Laboratorium daun glodokan tiang
Anatomi dan Fisiologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Pemeriksaan Alkaloid
Alam Universitas Mulawarman,
Kalimantan Timur. Ekstrak ditimbang 0,5 gram dimasukkan
kedalam tabung reaksi ditambahkan 1
Pembuatan simplisia serbuk daun mL asam klorida 2 N dan 9 mL air suling,
glodokan tiang dipanaskan di atas tangas air selama 2
menit dan didinginkan lalu disaring.
Daun glodokan tiang dikumpulkan Filtrat dipakai untuk percobaan berikut :
kemudian dicuci dengan air mengalir a) Diambil 3 tetes filtrat, lalu
setelah itu ditempatkan di wadah. ditambahkan 2 tetes pereaksi
Pengeringan dilakukan dengan cara Mayer menghasilkan endapan
diangin-anginkan sampai kering, kuning putih.
setelah kering diblender hingga menjadi b) Diambil 3 tetes filtrat, lalu
serbuk dan diayak dengan ditambahkan 2 tetes pereaksi
menggunakan ayakan mesh 60. Bouchardat menghasilkan
endapan coklat hitam.
Pembuatan ekstrak etanol serbuk c) Diambil 3 tetes filtrat, lalu
daun glodokan tiang ditambahkan 2 tetes pereaksi
Dragendorf menghasilkan
Dalam penelitian ini metode ekstraksi endapan merah bata.
yang digunakan adalah cara maserasi
dengan pengulangan (remaserasi) Pemeriksaan Tanin
menggunakan pelarut etanol 70%.
Pembuatan kontrol negatif DMSO 1% Ekstrak ditimbang 0,5 gram ditambah
dengan cara larutan DMSO 1% (v/v) dengan 10 mL air suling, lalu filtratnya
dibuat dengan cara melarutkan 1 mL diencerkan sampai tidak berwarna.
larutan DMSO kedalam air suling hingga Diambil 2 mL larutan lalu ditambahkan
100 mL. Pembuatan kontrol positif 1-2 tetes pereaksi Ferri Klorida 1%.
dibuat dengan cara serbuk klindamisin Warna biru atau hijau kehitaman
sebanyak 168 mg dilarutkan dengan menunjukkan adanya tanin.
dimetil sulfoksida 1% (v/v) sebanyak 10
mL aduk hingga homogen. Pembuatan Pemeriksaan Flavonoid
sediaan uji ekstrak etanol daun
glodokan tiang, yaitu Ekstrak ditimbang 0,5 gram
a) Konsentrasi 30% (b/v) = timbang ditambahkan 10 mL air suling panas,
ekstrak etanol daun glodokan tiang dididihkan selama 5 menit dan disaring
300 mg larutkan dengan dimetil dalam keadaan panas. Filtrat yang
sulfoksida 1% (v/v) 1 ml lalu diaduk diperoleh diambil 5 mL lalu ditambahkan
hingga homogen. 0,1 gram serbuk Magnesium, 1 mL
b) Konsentrasi 40% (b/v) = timbang asam klorida pekat, dan 2 mL amil
ekstrak etanol daun glodokan tiang alkohol lalu dikocok dan dibiarkan
400 mg larutkan dengan dimetil memisah. Flavonoid positif jika terjadi
17
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
warna merah, kuning, dan jingga pada disterilkan dalam autoklaf pada suhu
lapisan amil alkohol. 121°C selama 15 menit.
18
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
37°C selama 24 jam. Selesai diinkubasi determinasi adalah untuk memastikan
lalu diukur diameter daya hambat (mm) bahwa tumbuhan daun glodokan tiang
menggunakan penggaris. yang akan digunakan dalam penelitian
adalah benar tumbuhan yang
Pengukuran Zona Hambat diinginkan. Hasil determinasi yang
= n1 + n2 + n3 didapat menunjukkan bahwa tanaman
3 yang digunakan dalam penelitian ini
Ket : adalah benar spesies Polyalthia
n1= jarak tempuh zona hambat pertama longifolia (Sonn.) Thwaites.
n2 = jarak tempuh zona hambat kedua
n3 = jarak tempuh zona hambat ketiga Pembuatan Simplisia Serbuk Daun
Glodokan Tiang (Polyalthia
Diameter zona hambat yang diukur yaitu Longifolia S.).
daerah jernih sekitar kertas cakram
(tidak ada pertumbuhan bakteri), diukur Daun glodokan tiang segar diambil
dari satu ujung ke ujung yang lain sebanyak 2 kg lalu di sortasi basah hal
dengan melalui tengah – tengah cakram ini bertujuan untuk memisahkan antara
[11]. daun dengan tangkai dan bagian
tanaman yang rusak (dimakan ulat dan
Analisa Data sebagainya). Pencucian dilakukan
menggunakan air mengalir untuk
Metode pengumpulan data yang menghilangkan kotoran pada daun
digunakan adalah uji eksperimen glodokan tiang. Proses pengeringan
berupa data kuantitatif. Data kuantitatif simplisia daun glodokan tiang dilakukan
berupa daya antibakteri yang terbentuk dengan cara dikering anginkan di
pada uji aktivitas antibakteri. Data yang tempat terlindung dari sinar matahari
berdistribusi normal diuji dengan langsung. Proses pengeringan
menggunakan metode One-Way bertujuan agar senyawa kimia tidak
ANOVA. rusak atau terurai karena pemanasan
oleh sinar matahari [12].
19
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Simplisia daun glodokan tiang kemudian
dihaluskan menggunakan blender. Skrining fitokimia dilakukan untuk
Serbuk yang diperoleh sebanyak mengetahui adanya kandungan
254,97 gram selanjutnya diayak hingga senyawa metabolit sekunder yang
diperoleh serbuk dengan derajat terkandung dalam ekstrak daun
kehalusan tertentu yaitu menggunakan glodokan tiang (Polyalthia Longifolia S.).
pengayak mesh nomor 60. Alasan Golongan metabolit sekunder yang
penggunaan mesh nomor 60 adalah diperiksa adalah alkaloid, flavonoid,
untuk diperoleh serbuk halus [15]. tanin, dan saponin. Hasil pengujian
Tujuan dari penyerbukan agar ukuran skrining fitokimia terhadap ekstrak daun
partikel menjadi lebih kecil sehingga glodokan tiang dapat dilihat pada Tabel
dapat memperluas kontak dan 1 berikut:
meningkatkan daya interaksinya
dengan pelarut. Kondisi ini akan Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia
menyebabkan kecepatan untuk EkstrakEtanol Daun
mencapai kesetimbangan sistem Glodokan Tiang (Polyalthia
menjadi lebih besar [16]. Longifolia S.)
20
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
pengujian alkaloid dapat dikatakan ini adalah metode difusi cakram. Dasar
positif jika terjadi endapan paling sedikit pemilihan metode ini karena memiliki
dua dari tiga percobaan di atas [19]. kelebihan yaitu mudah dilakukan, tidak
Apabila kurang dari 2, dari 3 percobaan memerlukan peralatan khusus dan
maka dikatakan negatif alkaloid. Dapat relatif [21].
disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun
glodokan tiang dikatakan positif alkaloid. Pada penelitian ini menggunakan media
MHA (Mueller Hillton Agar) karena
Senyawa golongan flavonoid pada merupakan media yang biasa
ekstrak etanol daun glodokan tiang digunakan dalam uji antibakteri dimana
mendapatkan hasil yang positif. bakteri dapat hidup dalam media
Dibuktikan dengan terbentuknya lapisan tersebut[22]. MHA juga merupakan
berwana jingga. Penambahan serbuk media yang telah direkomendasikan
magnesium dan asam klorida pada oleh FDA dan WHO untuk tes antibakteri
pengujian flavonoid akan menyebabkan terutama bakteri aerob dan bakteri
tereduksinya senyawa flavonoid yang anaerob fakultatif [23].
ada sehingga menimbulkan reaksi
warna merah yang merupakan ciri Pengukuran zona hambat bakteri
adanya flavonoid [8]. Propionibacterium acnes terhadap
ekstrak etanol daun glodokan tiang
Senyawa golongan tanin pada ekstrak dengan konsentrasi 30%, 40%, dan
etanol daun glodokan tiang 50% serta antibiotik klindamisin 150 mg
mendapatkan hasil yang positif, sebagai kontrol positif dan dimetil
dibuktikan dengan terbentuknya larutan sulfoksida 1% sebagai kontrol negatif
berwarna biru atau hijau kehitaman. terhadap dapat dilihat pada tabel 2.
Senyawa golongan saponin pada
ekstrak etanol daun glodokan tiang Hasil dari perlakuan kontrol negatif yang
mendapatkan hasil yang positif. menggunakan dimetil sulfoksida 1%
Dibuktikan dengan terbentuknya busa tidak terlihat zona hambat, hal ini terjadi
yang permanen selama tidak kurang 10 dikarenakan dimetil sulfoksida berfungsi
menit dan tidak hilang jika diteteskan untuk mengetahui ada tidaknya
asam klorida pekat [20]. pengaruh pelarut terhadap
pertumbuhan bakteri Propionibacterium
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak acnes dan cairan ini bersifat tidak toksik
Etanol Daun Glodokan Tiang sehingga tidak memberikan daya
(Polyalthia Longifolia S.) Terhadap hambat pertumbuhan bakteri dan tidak
Bakteri Propionibacterium acnes. mengganggu hasil pengujian aktivitas
antibakteri [24].
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol
daun glodokan tiang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh ekstrak etanol
daun glodokan tiang (Polyalthia
Longifolia S.) terhadap pertumbuhan
bakteri Propionibacterium acnes.
Konsentrasi ekstrak etanol daun
glodokan tiang yang digunakan pada
penelitian ini adalah 30%, 40%, dan
50%. Alasan pemilihan konsentrasi ini
ialah berdasarkan pada penelitian[7],
yaitu untuk mengetahui konsentrasi
efektif ekstrak etanol daun glodokan
tiang yang efektif menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Metode yang digunakan pada pengujian
21
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Tabel 2. Hasil Pengukuran Zona Hambat hambat yang terbentuk memiliki
Bakteri Propionibacterium acnes diameter sebesar 0-5 mm maka daya
Terhadap Ekstrak Etanol Daun antibakterinya dikatakan lemah,
Glodokan Tiang (Polyalthia diameter sebesar 5-10 mm dikatakan
Longifolia S.) sedang, sedangkan 10-20 mm
dikatakan kuat, dan >20 mm dikatakan
Konsentrasi Rata-Rata Kriteria
sangat kuat [26].
Ekstrak Diameter Zona
Etanol Daun Zona Hambat
Glodokan Hambat Berdasarkan hasil uji aktivitas
Tiang (mm) antibakteri ekstrak etanol daun glodokan
DMSO 1% ( K 0 Lemah tiang (Polyalthia Longifolia S.)
(-) ) menunjukkan bahwa masing-masing
30% (P1) 8,83 mm Sedang konsentrasi yaitu pada konsentrasi 30%
ekstrak etanol daun glodokan tiang rata-
40% (P2) 9 mm Sedang rata zona hambat yang terbentuk
sebesar 8,83 mm, konsentrasi 40% rata-
50% (P3) 10,5 mm Kuat rata zona hambat yang terbentuk
sebesar 9 mm, konsentrasi 50% rata-
Klindamisin 33,16 mm Sangat rata zona hambat yang terbentuk
1% ( K (+) ) Kuat sebesar 10,5 mm. Dalam penelitian ini
semakin meningkatnya konsentrasi,
Hasil dari perlakuan kontrol positif yaitu semakin meningkat pula daya hambat
Klindamisin terbentuk zona hambat yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan
yang paling besar dengan zona hambat penelitian [23] yang menyatakan bahwa
sebesar 33,16 mm, hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi yang
Klindamisin merupakan antibiotik yang digunakan maka semakin tinggi daya
memiliki spektrum luas yang efektif hambatnya. Hal ini dikarenakan
dapat menghambat bakteri gram positif semakin tinggi konsentrasi semakin
dan gram negatif. Klindamisin banyak kandungan bahan aktif
merupakan golongan antibiotik yang antibakterinya. Keefektifan suatu zat
paling banyak digunakan dalam antimikroba dalam menghambat
pengobatan jerawat selain golongan pertumbuhan tergantung pada sifat
antibiotik lain seperti tetrasiklin dan mikroba uji, dan konsentrasi dan
erithromisin. Mekanisme kerja lamanya waktu kontak [27].
Klindamisin yaitu menghambat sistesis
protein dari mikroba dengan cara terikat Berdasarkan kriteria zona hambat hasil
pada subunit 50S [25]. Kontrol positif yang diperoleh dari pengujian ekstrak
(DMSO) berfungsi sebagai kontrol dari etanol daun glodokan tiang terhadap
zat uji untuk mengetahui perbandingan bakteri Propionibacterium acnes untuk
diameter zona hambat yang terbentuk konsentrasi 30% dan 40% daya
dengan ekstrak. Control positif juga antibakterinya dapat dikatakan sedang,
membuktikan bahwa DMSO yang dan pada konsentrasi 50% daya
digunakan untuk melarutkan ekstrak antibakterinya dapat dikatakan sangat
etanol daun glodokan tiang tidak kuat.
mempunyai aktivitas terhadap bakteri
uji. Zona hambat yang dihasilkan dari
ekstrak etanol daun glodokan tiang
Pemberian ekstrak etanol daun dapat dihubungkan dengan senyawa-
glodokan tiang (Polyalthia Longifolia S.) senyawa yang terkandung didalamnya.
memiliki efek antibakteri terhadap Senyawa aktif yang terdapat pada daun
bakteri Propionibacterium acnes yang glodokan tiang adalah alkaloid,
dibuktikan dengan terbentuknya zona flavonoid, dan tanin[6]. Hal ini sesuai
hambat yaitu area bening yang tidak dengan hasil yang didapatkan dalam
ditumbuhi oleh bakteri. Menurut penelitian yaitu senyawa alkaloid,
penelitian terdahulu, apabila zona
22
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
flavonoid, dan tanin yang dapat mengetahui homogenitas rata-rata
menghambat pertumbuhan bakteri zona hambat ekstrak etanol daun
Propionibacterium acnes. Flavonoid glodokan tiang. Hasil uji statistik
berfungsi sebagai bakteriostatik dan diperoleh dari uji homogenitas
mekanisme kerjanya membentuk diperoleh data zona hambat ekstrak
senyawa kompleks dengan protein dan etanol daun glodokan tiang
terlarut sehingga dapat merusak homogeny, hal ini dilihat dari nilai
membran sel bakteri [28]. Tanin memiliki signifikansi (p) > 0,05. Uji
aktivitas sebagai antibakteri. berikutnya adalah uji anova dengan
Mekanisme kerjanya dengan cara tujuan untuk mengetahui adanya
mengkerutkan dinding sel itu sendiri, sel perbedaan rata-rata dari zona
tidak dapat melakukan aktivitas hidup hambat ekstrak glodokan tiang.
sehingga pertumbuhan terhambat atau Hasil yang diperoleh dari uji statistik
bahkan mati [29]. Senyawa alkaloid adalah terdapat perbedaan rata-
memiliki mekanisme penghambatan rata dari zona hambat dengan nilai
dengan cara mengganggu komponen signifikansi (p) < 0,05. Analisis
penyusun peptidoglikan pada sel yang terakhir adalah dilakukan
bakteri, sehingga lapisan dinding sel analisis post hoc dengan uji LSD,
tidak terbentuk secara utuh dan bertujuan untuk mengetahui
menyebabkan kematian sel tersebut adanya perbedaan bermakna dari
[30]. rata-rata zona hambat tiap
konsentrasi. Hasil uji LSD yang
Setelah didapatkan hasil dari uji diperoleh adalah bahwa tiap
aktivitas antibakteri, selanjutnya konsentrasi memiliki perbedaan
dilakukan analisis data. Hasil dengan nilai signifikansi p < 0,05.
analisis statistik dapat dilihat pada
tabel 3. KESIMPULAN DAN SARAN
23
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
kesempatan kepada penulis dengan Eschericia coli. (Karya Tulis
memberikan dana hibah melalui Ilmiah). Samarinda: Akademi
Program Penelitian Dosen Pemula Farmasi.
periode tahun 2017.
[8] Tiwari P. Kumar B. Kaur, M. Kaur,
DAFTAR PUSTAKA G. Kaur, H. 2011. Phytochemical
Screening and Extraction : A
[1] Harper JC. 2004. An Update on Review. International
The Pathogenesis and Pharmaceutica Sciencia.1 (1):98-
Management of Acne Vulgaris. 106.
JAAD. 51(1):36-38. doi :
101016/j.jaad.2004.01.023 [9] Kumesan YAN, Yamelan PVY
Supriati HS. 2013. Formulasi dan
[2] Zaenglein AL, Graber EM, Uji Aktivitas Gel Antijerawat
Thiboutot DM. 2008. Acne vulgaris Ekstrak Umbi Bakung (Crinum
and Acneiform Eruptions. Asiaticum L.) Terhadap Bakteri
Fitzpatrick’s Textbook of Staphylococcus Aureus Secara In
Dermatology. 8th ed. New York: Vitro. Pharmacon. 2(02):18-26.
Mc Graw Hill.
[10] Anggraini, D., Rahmawati, N., dan
[3] Humphrey S. 2012. Antibiotic Hafsah, S. 2013. Formulasi Gel
Resistance in Acne Treatment. US Antijerawat dari Ekstrak Etil Asetat
National Library of Medicine and Gambir. Jurnal Penelitian Farmasi
Pubmed. 17(9): 4-10. Indonesia.
[4] Marthanda MM, Subramanyam M, [11] Merta, I. W., Nuidja, I. N., dan NM,
Hima BM, dan Annapurna J. 2005. Marwati. 2013. “Ekstrak Gambir
Antimicrobial Activity of Clerodane Memiliki Daya Hambat Terhadap
diterpenoids from Polyalthia Pertumbuhan Staphylococcus
longifolia L. Fitoterapia. 76(3-4) : aureus secara invitro”. Skala
336-339. doi : Husada. Vol: 10 (1). Hal: 39.
10.1017/j.fitote.2005.02.005
[12] Feni, D. H. W. 2015. “Uji Aktivitas
[5] Parvin A, Akter J, Hassan MMd, Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Biswas N. 2013. Study on the Kokang (Lepisanthes amoena
comparative antibacterial activity (Hassk.) Leenh) Terhadap Bakteri
of Polyalthia longifolia (Debdaru) Staphylococcus epidermis”. Karya
leaf extracts to some selective Tulis Ilmiah. Samarinda: Akademi
pathogenic bacterial strains. Farmasi.
International Journal of
Biosciences. 3(5) : 17-24. doi : [13] Sembiring, Bagem Br. 2007.
10.12692/ijb/3.5.17-24 Teknologi Penyiapan Simplisia
[6] Manasa M, Vivek M N, Kambar, Terstandar Tanaman Obat. Balai
YR, Onkarappa, Kekuda PTR. Penelitian Tanaman Obat dan
2014. Antimicrobial Activity of Leaf Rempah (BALITTRO). Warta
And Pericarp Extracts of Longifolia Penelitian dan Pengembangan
(Annonaceae). JPSI. 3(3) : 221- Tanaman Industri. Vol: 13 (2).
225. doi : 10.7897/2277-
4572.033143 [14] Musaenah. 2016. “Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Air Kulit
[7] Nur MR. 2016. Uji Aktivitas Bawang Merah (Allium cepa L.)
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Terhadap Bakteri
Glodokan Tiang (Polyalthia Propionibacterium acnes”. Karya
longifolia L). Terhadap Bakteri
24
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Tulis Ilmiah. Samarinda: Akademi Jurnal Yogyakarta Stikes Guna
Farmasi. Bangsa. Hal: 3
[21] Jawetz, M., dan Adelberg. 2005. [28] Nuria M. C., A. Faizatun., dan
Mikrobiologi Kedokteran. Sumantri. 2009. Uji Antibakteri
Diterjemahkan oleh Huriawati Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar
Hartanto. Edisi 23. Jakarta: EGC. (Jatropha cuircas L) terhadap
Hal: 43, 225-228. Bakteri Staphylococcus aureus
ATCC 25923, Escherichia coli
ATCC 25922, dan Salmonella
[22] Fatimah, S. Ningsih, Y., Prasetya,
typhi ATCC 1408. Ilmu-ilmu
Y, dan Munandar, A. 2014.
Pertanian. Vol: 5. Hal: 26-37
“Efektivitas Ekstrak Daun Katuk
(Sauropus androgyrus L.) dalam
[29] Ajizah, A. 2004. Sensitivitas
Menghambat Pertumbuhan
Salmonella typhimurium Terhadap
Bakteri Staphylococcus aureus
Secara In Vitro”. Yogyakarta:
25
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
Ekstrak daun Jambu Biji (Psidium
Guajava L). Bioscientie. Vol 1: (1)
26
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol. 7. No.1 Juni 2018
27