Anda di halaman 1dari 5

S. N. Handayani, A. Purwanti, Windasari, M. N.

Ardian

Walisongo Journal of Chemistry Vol. 3 No. 2 (2020), 66-70


ISSN: 2621-5985 (online); 2549-385X (print)
DOI: https://doi.org/10.21580/wjc.v3i2.6119

Uji_Fitokimia_dan_Aktivitas_Antibakteri_Ekstrak_Etanol_Daun
Kencana Ungu (Ruellia tuberosa L.)
Santi Nur Handayani*1, Azizah Purwanti2, Windasari3, Maulana Nur Ardian4
1,2,3Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Soedirman
4Fakultas Pertanian, Universitas_Jenderal_Soedirman
Jalan Prof. Dr._HR._Boenyamin,_No._708,_Kel._Grendeng,_Kec._Purwokerto_Utara,_Kab.
Banyumas,_Jawa_Tengah_53122 Indonesia
*E-mail:_santinurhandayani@yahoo.com

Abstrak
Kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) merupakan tumbuhan dari dari genus Ruellia yang dapat
dimanfaatkan sebagai antibakteri. Analisis kualitatif fitokimia dilakukan pada ekstrak_etanol_daun
kencana_ungu (R. tuberosa L.). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kandungan metabolit
sekunder dan aktivitasnya sebagai antibakteri pada ekstrak daun kencana ungu. Metode yang
digunakan adalah skrining fitokimia (kualitatif). Senyawa yang di uji dalam penelitian ini meliputi
alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid, kardiakglikosida, saponin, dan tanin. Pengujian aktivitas
antibakteri dilakukan pada ekstrak menggunakan pengamatan zona bening dengan metode difusi
kertas cakram. Konsentrasi larutan ekstrak yang digunakan yaitu 500 ppm, 300 ppm, dan 200 ppm.
Ekstrak etanol daun kencana ungu berdasarkan hasil penelitian diketahui__mengandung
senyawa_alkaloid,_steroid,_flavonoid,_saponin, dan_tanin. Larutan dengan konsentrasi 500 ppm
menunjukkan diameter zona bening terbesar pada kedua bakteri. Hasil dari penelitian ini
menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kencana ungu berpotensi sebagai antibakteri.

Kata kunci: Daun kencana ungu; fitokimia; metabolit sekunder; antibakteri

Abstract
Kencana Ungu (Ruellia tuberosa L.) is a plant from the genus Ruellia that can be used as antibacterial.
Qualitative phytochemistry analysis has been done towards ethanol extract of kencana ungu leaves (R
tuberosa L.). This_study aims to_investigate_secondary metabolic compounds and antibacterial_activity
of_kencana ungu leaves extract. The method used was the phytochemistry analysis (qualitative). The
chemicals tested were terpenoids, flavonoids, alkaloids, steroids, cardiac glycoside, tannins, and
sapponins. Furthermore, the antibacterial activity of the extract was tested using a disc paper diffusion
method to observe the diameter of the formed clear zone in every treatment. The concentration of
extract solutions used was 500 ppm, 300 ppm, and 200 ppm. The result showed that kencana ungu
leaves extract contains alkaloids, steroids, flavonoids, saponins, and tannins. A solution with 500 ppm
concentration showed the largest diameter of the clear zone. From these comes about, can be concluded
that kencana ungu leaves extract is potential as antibacterial.
Keywords: Kencana ungu leaves; phytochemistry; secondary metabolites; antibacterial

Pendahuluan Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati


yang berpotensi sebagai tanaman obat
Indonesia adalah negara ketiga yang diantaranya sebagai antibakteri. Aktivitas
memiliki hutan hujan tropis terbesar setelah antibakteri suatu tanaman disebabkan oleh
negara Brazil dan Zaire. Hal ini membuat senyawa metabolit sekunder yang terkandung

66
Copyright © 2020 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)
Volume 3, Nomor 2, 2020
Uji Fitokimia dan Aktivitas...

di dalamnya. Makhluk hidup memperoleh Metode Penelitian


senyawa metabolit sekunder dari bahan
organik (protein, lemak, karbohidrat) yang Alat_dan_Bahan
mengalami reaksi sekunder. Senyawa ini
berfungsi sebagai pertahanan tanaman Alat__yang_digunakan meliputi wadah
terhadap kondisi lingkungannya. Metabolisme plastik, oven, blender, labu ukur, penggaris,
sekunder terdiri dari sejumlah senyawa erlenmeyer, batang pengaduk, timbangan
khusus (kurang lebih 2000 jenis senyawa). analitik, cotton bud steril, jarum ose, cawan
Senyawa ini dikelompokkan menjadi petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi,
beberapa kelompok yaitu golongan fenolik, waterbath, pipet tetes, pipet ukur, dan pipet
alkaloid, terpeniod, dan poliketida (Julianto, mikro. laminar air flow, bunsen, dan autoclave.
2019). Senyawa metabolit sekunder Bahan yang digunakan terdiri dari daun
dihasilkan oleh banyak tanaman, salah tumbuhan kencana ungu (R. tuberosa L.),
satunya yaitu daun kencana ungu (Ruellia ammonia encer, asam__asetat anhidrida,
tuberosa L.). alumunium klorida 1%, asam sulfat pekat,
ammonium hidroksida pekat, asam asetat
Kencana ungu (R. tuberosa L.) atau glasial, besi_(III)_klorida 0,1%, asam__klorida
pletekan dalam bahasa daerah merupakan 1%, butanol 0,1_M,__kalium heksasianoferat
tumbuhan dari genus Ruellia, berasal dari (III)__0,008 M, kloroform, fenol, standar_tanin,
Amerika Tropis dan ternaturalisasi di Asia minyak zaitun, pereaksi_Meyer & Wegner,
Tenggara, salah satunya di Indonesia akuades, NaTPP, Nutrient broth (NB) (Merck),
(Manikandan & Doss, 2010). Tumbuhan dan etanol 70%. Uji antibakteri menggunakan
kencana ungu di Indonesia, terutama di Pulau medium NA (Nutrient agar) (Merck), isolat
Jawa tumbuh sebagai tanaman liar yang bakteri E. coli dan S. aureus.
tumbuh subur pada ketinggian mulai dari 150
m di atas permukaan laut. Tangkai daunnya Pembuatan Ekstrak
memiliki panjang 2 cm. Bunganya berwarna
ungu mencolok dengan panjang 5-5,5 cm. Pembuatan ekstrak daun tumbuhan
Tumbuhan ini biasanya ditemukan di tempat kencana ungu dilakukan dengan metode
lembab dan teduh dengan masa pertumbuhan maserasi, yaitu dengan mencuci daun,
yang cepat, sehingga mudah dibudidayakan kemudian dikering-anginkan sampai kering
(Lemmens & Bunyapraphatsara, 2003). patah, kemudian dihaluskan sampai menjadi
serbuk halus. Sebanyak 1 kg serbuk daun
Senyawa metabolit sekunder seperti kencana ungu diekstraksi dengan etanol 96%
alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan selama 24 jam. Ekstraksi diulangi sebanyak 2
saponin terkandung dalam tanaman kencana kali. Selanjutnya, filtrat hasil ekstraksi
ungu (Vitalia, et al., 2016). Menurut Safitri et dipekatkan menggunakan rotary evaporator
al. (2020), ekstrak tumbuhan daun kencana sampai berbentuk pasta.
ungu memiliki aktivitas antidiabetik. Selain
itu, ekstraknya juga berpotensi sebagai Uji Kualitatif Fitokimia
inhibitor enzim -amilase pada penderita
diabetes. Senyawa metabolit sekunder pada Uji fitokimia meliputi uji flavonoiod,
daun kencana ungu menunjukkan aktivitas tanin, glikosida, saponin, kardiakglikosida,
antijamur Candida albicans (Mutammima, terpenoid, dan alkaloid secara kualitatif.
2017). Potensi senyawa metabolit sekunder
daun kencana ungu sebagai antidiabetik dan Uji flavonoid
antijamur menjadi dasar dilakukannya uji
untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada Flavonoid__1
daun kencana ungu. Tujuan penelitian ini Dua gram ekstrak disiapkan dalam
adalah untuk mengetahui kandungan senyawa gelas beaker dan ditambah 20 mL akuades,
metabolit sekunder daun kencana ungu yang didihkan dan disaring. 0,5 mL filtrate
diambil dari wilayah Purwokerto, Kabupaten ditambahkan 5 mL ammonia encer dan 5 mL
Banyumas, Jawa Tengah. Selanjutnya asam sulfat pekat. Diamati reaksinya.
dilakukan analisis aktivitas antibakteri Flavonoid 2
ekstrak daun kencana ungu pada bakteri Dua gram ekstrak disiapkan dalam
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. gelas beaker dan ditambah 20 ml. akuades,
kemudian di didihkan dan disaring. 0,5 ml
filtrat ditambahkan 5 tetes aluminium klorida
1%. Diamati reaksinya.

67
Copyright © 2020 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)
Volume 3, Nomor 2, 2020
S. N. Handayani, A. Purwanti, Windasari, M. N. Ardian

Uji terpenoid konsentrasi larutan ekstrak daun kencana


ungu dilakukan uji pada bakteri E._coli dan S.
Disiapkan 2 mL ekstrak ditambahkan aureus dengan metode difusi kertas cakram.
dengan asam klorida pekat 3 tetes dan asam Isolat bakteri uji ditumbuhkan dalam medium
sulfat pekat sebanyak 1 tetes. Diamati reaksi NB (Nutrient Broth) dan dinkubasi selama 1 x
yang terjadi. 24 jam. Bakteri uji pada medium NB dioleskan
pada medium NA (Nutrient Agar) yang telah
Uji steroid padat pada cawan petri menggunakan metode
swab dengan cotton bud steril. Sebanyak 1
Disiapkan 2 mL ekstrak ditambahkan tetes larutan uji diteteskan pada kertas
dengan asam klorida pekat sebanyak 3 tetes cakram steril, kemudian kertas cakram
dan asam sulfat pekat sebanyak 1 tetes. diletakkan pada medium NA yang sudah
Diamati reaksi yang terjadi. ditumbuhkan bakteri uji. Diameter zona
bening diukur untuk mengetahui daya
Uji tanin antibakteri.
Disiapkan 2 mL ekstrak dipanaskan
menggunakan hot plates 5 menit kemudian Hasil dan Pembahasan
ditambahkan beberapa tetes FeCl3 1%. Reaksi
yang terjadi diamati. Uji Kualitatif Fitokimia Ekstrak Daun
Kencana Ungu
Uji saponin
Ekstrak etanol daun kencana ungu
Dua gram ekstrak ditambah akuades yang didapat dari hasil maserasi yaitu
sebanyak 20 mL kemudian dididihkan dan sebanyak 43,6 gram. Uji kualitatif fitokimia
disaring. Filrat sebanyak 10 mL ditambahkan ekstrak daun kencana ungu dilakukan
5 mL akuades kemudian dikocok kuat hingga menggunakan pereaksi warna. Uji fitokimia
terbentuk busa. Busa yang terbentuk dilakukan untuk melihat senyawa metabolit
ditambahkan 3__tetes minyak zaitun dan sekunder apa saja yang terkandung dalam
dikocok kembali. Diamati reaksi yang terjadi. ekstak daun kencana ungu. Pereaksi yang
digunakan bersifat polar sehingga mampu
Uji kardiakglikosida melarutkan sampel dengan prinsip like
dissolve like. Hasil yang didapat seperti tertera
Sebanyak 2 gram ekstrak ditambah 10 pada_Tabel_1.
mL methanol. Larutan dididihkan dan disaring Tabel_1._Hasil_Uji_Fitokimia.
untu mendapat filtratnya. Kemudian ditambah Metabolit Hasil_
asam asetat glasial yang mengandung 1 tetes Pereaksi
Sekunder Pengujian
FeCl3 1%. Selanjutnya ditambah asam sulfat
pekat. Diamati reaksi yang terjadi. Saponin Minyak ++
Uji alkaloid zaitun
Tanin__ FeCl3 +++
Disiapkan 3 gram ekstrak dilarutkan Flavonoid NH3 ; H2SO4 +++
dalam 0,05 N amonia klorofom sebanyak 10 Terpenoid HCl ; H2SO4 -
mL. Larutan dikocok lalu disaring untuk Kardiakglikosida FeCl3 -
mendapatkan filtratnya. Filtrat yang ;H2SO4
dihasilkan ditambah 5 mL asam sulfat dan Alkaloid Meyer +
dikocok lalu__didiamkan sampai terbentuk_2 Alkaloid Wegner ++
lapisan.__Lapisan atas kemudian diuji Steroid HCl ; H2SO4 +
menggunakan pereaksi Meyer dan Wegner. Keterangan: (+++) = banyak, (++) = sedang,
Reaksi yang terjadi diamati. (+) = kurang, (-) = tidak ada.

Uji Aktivitas Antibakteri Tabel 1. menunjukkkan bahwa ekstrak


Larutan uji disiapkan dengan daun kencana ungu mengandung senyawa
melarutkan ekstrak daun kencana ungu pada metabolit sekunder berupa saponin, tanin,
akuades, ditambahkan pengemulsi tween 80 flavonoid, alkaloid, dan dan steroid. Pada
supaya ekstrak terlarut sempurna. Dibuat seri pengujian alkaloid pereaksi yang digunakan
konsentrasi larutan uji 500 ppm, 300 ppm, yaitu Mayer dan Wegner yang apabila terjadi
dan 300 ppm. Setiap perlakuan dari endapan putih pada pereaksi Mayer dan
endapan coklat pada pereaksi Wegner maka

68
Copyright © 2020 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)
Volume 3, Nomor 2, 2020
Uji Fitokimia dan Aktivitas...

hasilnya positif. Prinsip dasar metode analisis kemampuan larutan uji dalam menghambat
ini yaitu reaksi pengendapan yang terjadi bakteri__E.__coli__dan S._aureus.
karena adanya penggantian ligan (Svehla, Tabel 2. Hasil_Uji_Antibakteri.
1985). Sedangkan pada pengujian flavoboid,
baik flavonoid 1, dan 2 terbentuk warna Bakteri Uji Konsentrasi Zona
kekuningan pada larutan uji setelah berekasi Bening
dengan reagen. Flavonoid merupakan jenis
senyawa fenol yang berubah warna ketika Kontrol positif 30 mm
bereaksi dengan basa dikarenakan adanya
gugus aromatik yang terkonjugasi(Markham, Kontrol negatif 0 mm
1988). Staphylococcus
aureus 500 ppm 4 mm
Uji positif adanya saponin ditandai
dengan terbentuknya emulsi. Penambahan 300 ppm 2 mm
minyak zaitun berfungsi sebagai sumber
kolesterol dalam memurnikan saponin. Hal ini 200 ppm 2 mm
menyebabkan terbentuknya senyawa
kompleks adisi yang tidak larut dalam air Kontrol positif 30 mm
(Robinson, 1995). Sedangkan pada uji tanin,
perubahan warna menjadi warna hijau tua Kontrol negatif 0 mm
akibat reaksi reduksi besi (III) menjadi besi
(II) oleh tanin yang merupakan kelompok Eschericia coli 500 ppm 2 mm
senyawa polifenol menunjukkan hasil yang
positif. Sama halnya dengan uji tanin, hasil 300 ppm 1,5 mm
positif dari uji steroid ditandai dengan
terbentuknya warna hijau-biru pada larutan. 200 ppm 1 mm
Reaksi yang terjadi yaitu reaksi Liebermann- Keterangan: Diameter cakram 6 mm.
Buchard yang menjelaskan bahwa apabila Hasil uji menunjukkan bahwa pada
steroid direaksikan dengan asam sulfat pekat konsentrasi 500 ppm larutan uji memiliki
dan asam asetat anhidrat akan menghasilkan nilai diameter zona hambat lebih besar
warna hijau atau biru (Robinson, 1995). dibandingkan konsentrasi 300 ppm dan 200
Data uji fitokimia menunjukkan hasil ppm. Hal tersebut disebabkan karena
bahwa ekstrak daun kencana ungu berpotensi konsentrasi 500 ppm mengandung ekstrak
sebagai antibakteri. Senyawa metabolit yang lebih pekat sehingga aktivitasnya lebih
sekunder dalam menghambat pertumbuhan besar. Senyawa metabolit sekunder yang
bakteri pada umumnya yaitu dengan cara terkandung dalam daun kencana ungu akan
mendenaturasi protein sel, dan merusak mengganggu permeabilitas sel bakteri,
permeabilitas membran sel bakteri menghambat pembentukan dinding sel, serta
(Bobbarala, 2012). menghambat kerja enzim dan sintesis protein
pada sel bakteri. Kontrol negatif yang
Uji Aktivitas Antibakteri digunakan dalam uji ini yaitu pelarut akuades.
Pengujian kontrol negatif dilakukan untuk
Pengujian efektivitas secara in vitro memastikan bahwa pelarut yang digunakan
dilakukan dengan metode difusi kertas tidak memiliki aktivitas antibakteri dan
cakram. Efektivitas antibakteri ditunjukkan aktivitas antibakteri didapatkan karena
dengan adanya zona bening di sekitar cakram adanya ekstrak daun kencana ungu. Kontrol
yang sudah mengandung larutan ekstrak daun positif yang digunakan adalah antibiotik yang
kencana ungu yang diuji. Zona bening telah beredar di pasaran (tetrasiklin).
terbentuk karena adanya senyawa antibakteri Pengujian kontrol positif dilakukan untuk
yang berdifusi ke dalam lapisan agar dan membandingkan nilai efektivitas aktivitas
menghambat pertumbuhan dari bakteri uji, antibakteri larutan uji dengan antibiotik yang
sedangkan untuk lapisan agar yang ditumbuhi beredar. Terbentuknya zona bening pada
bakteri uji akan terlihat keruh. setiap perlakuan menunjukkan bahwa ekstrak
Hasil pengujian aktivitas antibakteri daun kencana ungu mampu menghambat atau
yang dilakukan pada bakteri E. coli dan S. mengurangi pertumbuhan bakteri patogen
aureus berdasarkan diameter zona hambat seperti S. aureus dan E. coli. Diameter zona
dapat dilihat pada Tabel 2. Uji efektivitas bening yang terbentuk pada bakteri S. aureus
antimikroba dilakukan untuk melihat lebih besar dibandingkan dengan bakteri E.

69
Copyright © 2020 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)
Volume 3, Nomor 2, 2020
S. N. Handayani, A. Purwanti, Windasari, M. N. Ardian

coli. Hal ini disebabkan adanya perbedaan nutritional_value,- trace_elements, SDS-


sensitivitas bakteri gram positif dan gram PAGE and HPTLC profiling in the leaves
negatif terhadap aktivitas antibakteri. S. of Ruellia tuberosa L. and
aureus sebagai bakteri gram positif memiliki Dipteracanthus patulus Jacq, J Chem
struktur dinding sel yang lebih sederhana Pharm Res, 2 (1), 295-303.
dibandingkan dengan E. coli yang merupakan
bakteri gram negatif, sehingga antibakteri Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi
lebih mudah masuk ke dalam sel bakteri S. Flavonoid. Bandung: ITB.
aureus (Yunita, 2012). Struktur dinding sel
bakteri gram negatif lebih kompleks karena Mutammima, N., 2017, Uji Aktivitas
adanya lapisan peptidoglikan pada membran Antijamur, Penentuan Konsentrasi
luar sel yang berperan sebagai barier Hambat Minimum (KHM) Dan
(Saputra, et al., 2019). Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM)
Serta KLT-Bioautografi Ekstrak Etanol
Simpulan Daun Plethekan (Ruellia tuberosa L.)
terhadap Candida albicans, Skripsi,
Berdasarkan hasil penelitian dapat Universitas Islam Negeri Maulana
disimpulkan bahwa esktrak etanol daun Malik Ibrahim Malang.
kencana ungu mengandung senyawa
metabolit sekunder berupa saponin,__tanin, Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
flavonoid,__alkaloid, dan dan__steroid. Uji Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
aktivitas__antibakteri menunjukkan bahwa
ekstrak__etanol__daun kencana ungu dengan Safitri, A., Fatchiyah., Dewi R.T., Anna R. 2020.
konsentrasi 500 ppm memiliki zona bening Phytochemical screening, in vitro anti-
sebesar 4 mm pada Staphylococcus aureus dan oxidant activity, and in silico anti-
2 mm pada Escherichia coli. diabetic activity of aqueous extracts of
Ruellia tuberosa L. Journal of Applied
Ucapan__Terima__Kasih Pharmaceutical Science, 10(3), 101-
108.
Ucapan___terima kasih diucapkan
kepada__Dirjen DIKTI yang telah memberikan Saputra, A., Baru S., dan Idin, S. 2019.
dana penelitian PKM P. Terima kasih kepada Karakterisasi Senyawa Metabolit
Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Sekunder dan Uji Anti Bakteri Spons
serta Laboratorium__Agronomi__dan Phyllospongia Sp. di Perairan yang
Hortikultura__Fakultas_Pertanian, Universitas Berbeda, Sapa Laut, 4(4), 153-162.
Jenderal__Soedirman. Terima kasih pula
kepada pimpinan beserta jajaran dosen Shevla, G., 1985, Buku Teks Analisis Anorganik
Universitas Jenderal Soedirman yang telah Kualitatif Makro dan Semi Mikro.
memberikan saran dan dukungan selama Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
proses penelitian.
Vitalia, N., Ahmad N., Aktsar R. A., 2016, Uji
Daftar Pustaka Toksisitas Ekstrak Daun Pletekan
(Ruellia tuberosa L.) dengan metode
Bobbarala, V., 2012, Antimicrobial Agent. Brine Shrimp Lethality Test (BSLT),
Croatia: Intech. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 3 (1),
124-129.
Julianto, T. S., 2019, Fitokimia Tinjauan
Metabolit Sekunder dan Skrining Yunita,__D.W.__2012,_Aktivitas__Antibakteri_E
Fitokimia, Universitas Islam Indonesia: kstrak__Etanol______Kayu Secang
Yogyakarta. (Caesalpinia__sappan L.)____terhadap
Bakteri__Staphylococcus_aureus, Sigella
Lemmens, R. H. M. J. dan Bunyapraphatsara, sonnei,_dan_Escherichia___coli, Skripsi,
N._2003._Plant_Resources_of South- Universitas _Muhammadiyah_
East_Asia_12(3)_Medical_and_Poisonou Surakarta.
s_Plant, Journal of Ethnopharmacology,
87(1), 119-129.
Manikandan__A. dan Doss,_ _DVA., 2010,
Evaluation__of__biochemical__content,

70
Copyright © 2020 WJC | ISSN 2621-5985 (online) | ISSN 2549-385X (print)
Volume 3, Nomor 2, 2020

Anda mungkin juga menyukai