Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat, e-ISSN: 2775-2437

Vol. 1 No.1 Edisi Juni 2021


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
=================================================================================================
Received: 08 June 2021 :: Accepted: 26 June 2021 :: Published: 30 June 2021

SOSIALIASI SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL UMBI


BAWANG MERAH (Allium cepa L.)

Ahmad Syukur Hasibuan1*, Vicky Edrianto1


1
Fakultas Farmasi, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,


Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: syukurhasibuan18@gmail.com

DOI 10.35451/jpk.v1i1.732

Abstrak
Bawang merah (Allium cepa L) banyak mengandung senyawa aktif yang memiliki efek
farmakologi. Etanol adalah pelarut yang mempunyai universal dan netral, absorbsi baik,
tidak beracun dan stabil sehingga dapat digunakan untuk ekstraksi umbi bawang merah.
Proses Skrining fitokimia dapat mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang ada
pada EEUBM. Penelitian ini dilakukan ekstraksi menggunakan metode maserasi selama 5
hari dan dilanjutkan dengan remaserasi selama 2 hari. Kemudian ekstrak yang didapat
dilakukan skrining fitokimia. Hasil skrining fitokimia umbi bawang merah menggunakan
pelarut etanol mendapati adanya senyawa flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan
steroid/terpenoid. Sosialiasasi hasil skrining EEUBM tersebut dilakukan terhadap mahasiswa
pada saat pengajaran di kelas menggunakan aplikasi zoom.

Kata Kunci: Umbi bawang merah; Skrining Fitokimia;Etanol

Abstract
Shallots (Allium cepa L) contain many active compounds that have pharmacological
effects. Ethanol is a universal solvent and has neutral, good absorption, non-toxic and
stable properties so that it can be used for the extraction of shallot bulbs. Phytochemical
screening was carried out to determine the class of compounds contained in the shallot
tuber extract. This research was carried out with the extraction using the maceration
method for 5 days and followed by remaceration for 2 days. Then the extract obtained
was carried out by phytochemical screening. The results of phytochemical screening of
shallot bulbs using ethanol solvent showed the presence of flavonoids, tannins, saponins,
alkaloids and steroids / terpenoids. The socialization of the ethanol extract screening
results of shallot bulbs was carried out to students during class teaching with zoom.

Keywords: shallot bulbs; phytochemical screening; ethanol

Bawang merah biasanya dijadikan


1. Pendahuluan sebagai penyedap rasa pada makanan atau
Indonesia adalah negara yang terdiri dari bumbu masak dan berkhasiat berbagai
kurang dari 65% perairan dan 35% daratan macam khasiat obat (Octaviani et al., 2019).
dengan iklim tropis, dan dapat ditumbuhi Mengandung senyawa metabolit sekunder
berbagai tanaman dan dimanfaatkan seperti flavonoid, kaemferol, flavonglikosida,
sebagai pengobatan. Salah satu tamanan fluroglusin, dihidroaliin, sikloaliin, metialiin,
yang dimaksud adalah bawang merah kuersetin, polifenol, sulfur pada umbi
(Allium cepa L) yang merupakan herba bawang merah (Utami, 2013) Senyawa
tahunan dari famili Liliaceae yang banyak tersebut mempunyai aktivitas farmakologi,
tumbuh hampir di seluruh penjuru dunia yaitu flavonoid dalam mencegah katarak,
(Sasmito, 2017). jantung dan kanker (Arora et al., 2017),
tanin sebagai antioksidan, antibakteri dan

80
Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat, e-ISSN: 2775-2437
Vol. 1 No.1 Edisi Juni 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
=================================================================================================
Received: 08 June 2021 :: Accepted: 26 June 2021 :: Published: 30 June 2021

antijamur (Octaviani et al., 2019), serta serbuk umbi bawang merah dan ditimbang
saponin pada gangguan batuk sebagai lalu disimpan pada tempat yang tertutup
pengencer dahak (Rahayu dan Nur, 1996). rapat. Setelah dilakukan penyiapan sampel,
Pengambilan sari senyawa kimia yang sosisalisasi dilakukan melalui media aplikasi
terkandung di dalam umbi bawang merah zoom.
diperlukan ekstraksi dengan menggunakan
pelarut dan metode yang tepat (Emelda,
2019).
Skrining fitokimia dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya senyawa
yang merupakan metabolit sekunder pada
tumbuhan (Purwati et al., 2017). Pada
penelitian ini dilakukannya skrining fitokimia
untuk melihat golongan senyawa yang
terkandung pada umbi bawang merah
sehingga dapat diketahui kemampuan
pelarut etanol dalam menarik senyawa yang
terkandung dalam EEUBM.
Gambar 1. Pelaksanaan sosialisasi
2. Metode
2.1 Bahan Penelitian 2.3.2 Pembuatan EEUBM
Umbi bawang merah diperoleh dari Sebanyak 1000 gram serbuk simplisia
pedagang di Rantauprapat, SUMUT, umbi bawang merah dimasukan kedalam
Indonesia. Pelarut yang digunakan adalah wadah maserasi, lalu dilarutkan dalam 75
etanol 96%. Bahan-bahan yang digunakan bagian etanol sebanyak 7,5 L. Ditutup dan
adalah asam klorida (HCl) pekat 2N, amil dibiarkan selama 5 hari terlindung dari
alkohol, kalium iodida (KI), iodium (I2), cahaya sambil sesekali diaduk. Setelah 5
raksa (II) klorida (HgCl2), asam nitrat hari sampel disaring, setelah itu ampas yang
(HNO3) 0,5N, kloroform, asam sulfat disaring dimaserasi kembali dengan pelarut
(H2SO4) pekat 2N, asam asetat anhidrida, 25 bagian etanol sebanyak 2,5 L hingga
aquadest, besi (III) klorida (FeCl3) 1%, diperoleh seluruh pelarut 10 liter. Lalu
pereaksi Mayer, pereaksi Dragendorff, didiamkan selama 2 hari. Maserat diuapkan
pereaksi Bouchardat. menggunakan rotary evaporator pada suhu
700C sampai didapatkan bentuk ekstrak
2.2 Alat Penelitian kental (Ditjen POM, 1979).
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi batang pengaduk, 2.3.3 Skrining Fitokimia EEUBM
pipet tetes, aluminium foil, penjepit tabung, Skrining fitokimia pada EEUBM
tabung reaksi, gelas ukur, timbangan diantaranya dilakukan pemeriksaan
analitik, beaker glass, waterbath, kertas senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid
saring, sendok tanduk, kertas perkamen, dan steroid/triterpenoid.
rak tabung reaksi. a. Pemeriksaan flavonoid
Diambil sampel 0,5 gram simplisia
2.3 Prosedur Pelaksanaan Pengabdain kemudian ditambahkan 10 ml aquadest
2.3.1 Metode Demonstrasi panas, didihkan selama 10 menit dan
Sampel yang digunakan adalah umbi disaring dalam keadaan panas, filtrat yang
bawang merah yang diperoleh dari diperoleh kemudian diambil 5 ml lalu
pedagang bawang merah di Pasar Gelugur ditambahkan 0,1 gram serbuk Mg dan 1
Rantauprapat, Kecamatan Rantau Utara, ml asam klorida (HCl) pekat dan 2 ml amil
Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah.
pada bulan Februari 2020. Sampel yang Flavonoid positif jika terjadi warna merah,
diperoleh kemudian dikumpulkan lalu dicuci kuning, jingga, pada lapisan amil alkohol
bersih dan dirajang lalu dikeringkan dilemari (Depkes, 1989).
pengering bersuhu 400C, kemudian b. Pemeriksaan tanin
dilakukan penggilingan hingga didapatkan

81
Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat, e-ISSN: 2775-2437
Vol. 1 No.1 Edisi Juni 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
=================================================================================================
Received: 08 June 2021 :: Accepted: 26 June 2021 :: Published: 30 June 2021

Diambil sampel sebanyak 0,5 gram Diambil sampel sebanyak 1 gram lalu
lalu dilarutkan dengan 10 ml aqudest, ditambahkan 20 ml kloroform dan
kemudian disaring menggunakan kertas diletakkan didalam tabung reaksi yang
saring. Selanjutnya filtrat yang diperoleh kering, kemudian ditambahkan pereaksi
diambil sebanyak 2 ml kemudian Liebermann Burchard (asam asetat
ditambahkan 2 tetes pereaksi FeCl 3 1 %. anhidrat dan asam sulfat pekat). Reaksi
Jika Terbentuk warna biru atau hijau positif akan ditunjukkan dengan adanya
kehitaman menunjukan adanya tanin cincin berwarna jingga/ ungu untuk
(Harborne, 1987). triterpenoid dan steroid dengan warna
c. Pemeriksaan steroid/triterpenoid hijau kebiruan (Harborne, 1987).
Tabel 1. Hasil skrining fitokimia EEUBM
No Uji Hasil Skrining Fitokimia Kesimpulan
Fitokimia

1. Flavonoid Merah hingga Jingga (+)


2. Saponin Terbentuk busa setinggi 1-10 cm selama < 10 detik (+)
3. Tanin Hijau kehitaman (+)
Dengan pereaksi Mayer terbentuk endapan kuning (+)
Dengan pereaksi Dragendorf terbentuk endapan (+)
4. Alkaloid jingga
Dengan pereaksi Bouchardat terbentuk endapan (+)
coklat
Steroid Cincin Hijau (+)
5.
Triterpenoid Cincin Ungu (+)
Keterangan: (+) positif = mengandung golongan senyawa
(-) negatif = tidak mengandung golongan senyawa

3. Hasil Dan Pembahasan tanin, alkaloid dan steroid/triterpenoid


Berbagai jenis tumbuhan telah yang dapat dilihat pada Tabel 1.
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia Hasil iji flavonoid yang dilakukan pada
secara turun temurun untuk mencegah EEUBM menunjukkan hasil positif
maupun mengobati berbagai jenis penyakit mengandung flavonoid, pengujian ekstrak
(Emelda, 2019). Bawang merah adalah menggunakan HCl pekat dan serbuk
salah satu tumbuhan yang memiliki magnesium akan terbentuk perubahah
berbagai kandungan yang sangat penting menjadi warna merah pada lapisan amil
dalam menjaga kesehatan tubuh (Rahayu alkohol. Penambahan serbuk Mg bertujuan
dan Nur, 1996). agar terbentuk ikatan antara gugus
Pembuatan EEUBM dilakukan dengan karbonil pada senyawa flavonoid
metode maserasi (menggunakan pelarut sedangkan penambahan HCl agar terjadi
sesuai dengan cara mengocoknya beberapa pembentukan garam flavilium dengan
kali atau mengaduknya pada suhu kamar/ perubahan warna merah jingga
temperatur dan terlindungi dari (Andriyanto et al., 2016).
cahaya)(Depkes RI, 2000). Metode ini Hasil uji saponin dilakukan dengan
dilakukan karena dianggap paling cara memanaskan ekstrak yang telah
sederhana di antara metode ekstraksi ditambahkan dengan aquadest hingga
(Emelda, 2019). Maserasi harus dilakukan mendidih selama kurang dari 10 menit,
pengocokan berulang-ulang untuk menjaga setelah dingin dilakukan pengocokan
kestabilan konsentrasi bahan ekstraksi yang sampai terbentuk busa, lalu ditambahkan
lebih cepat didalam cairan. HCl 2N. Hasil yang didapatkan
Cairan penyari (pelarut) yang menunjukkan bahwa adanya kandungan
digunakan dalam penelitian ini adalah saponin pada EEUBM. Busa yang terdapat
etanol 96%. Hasil positif dalam pengujian pada hasil uji merupakan glikosida yang
skrining fikomia umbi bawang merah terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa
menunjukan adanya flavonoid, saponin,

82
Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat, e-ISSN: 2775-2437
Vol. 1 No.1 Edisi Juni 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
=====================================================================================================
Received: 08 June 2021 :: Accepted: 26 June 2021 :: Published: 30 June 2021
lain sehingga membentuk buih (Marliana
et al., 2005). 6. Daftar Pustaka
Hasil uji tanin dengan reagen FeCl3 Andriyanto, B. E., Ardiningsih, P., &
1% yang ditambahkan pada EEUBM Idiawati, N. 2016. Skrining
menunjukkan hasil positif, hal ini ditandai Fitokimia Ekstrak Daun Belimbing
dengan menghasilkan warna hijau Hutan (Baccaurea angulata Merr.).
kehitaman. Tanin yang terkandung dalam Jurnal Kimia Khatulistiwa, 5(4).
akan ekstrak bereaksi dengan ion Fe3+ Arora, E. K., Sharma, V., Khurana, A.,
dari pereaksi sehingga membentuk Manchanda, A., Sahani, D. K.,
senyawa kompleks (Harborne, 1996). Abraham, S., ... & Gupta, H. 2017.
Hasil uji alkaloid pada EEUBM Phytochemical analysis and
mengandung senyawa alkaloid, hal ini evaluation of antioxidant potential
diketahui berdasarkan saat ditetesi of ethanol extract of Allium cepa
dengan reagen Mayer menghasilkan and ultra-high homoeopathic
endapan kuning. Nitrogen pada alkaloid dilutions available in the market: A
akan membentuk kompleks kalium- comparative study. Indian Journal
alkaloid yang mengendap kareana adanya of Research of Homopoeopathy,
reaksi antara ion logam K+ dari kalium 11(2): 89-94.
tetra iodomerkurat(II) (Marliana et al., Depkes RI. 1989. Materia Medika
2005). Indonesia Jilid V. Jakarta: Depkes
Hasil uji steroid/ triterpenoid pada RI.
EEUBM dinyatakan positif mengandung Depkes RI. 2000. Parameter Standar
senyawa steroid dan triterpenoid, hal ini Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
ditandai dengan terbentuknya cincin hijau Jakarta: Direktorat Jenderal
dengan menggunakan pereaksi kloroform Pengawas Obat dan Makanan.
(CHCl3) dan larutan uji Liebermen- Dijen POM. 1986. Sediaan Galenik.
Burchard (larutan anhidrida asetat dan Jakarta: Depkes RI.
asam sulfat pekat) untuk adanya steroid Ditjen POM. 1979. Farmakope
dan cincin ungu untuk adanya senyawa Indonesia Edisi III. Depkes RI.
triterpenoid. Hal ini didasari pada senyawa Ditjen POM. (1995). Farmakope
triterpenoid yang terbentuk dan steroid Indonesia Edisi IV. Depkes RI.
membentuk warna oleh H2SO4 dalam Emelda. 2019. Farmakognosi : Untuk
pelarut asam asetat anhidrid.Perbedaan Mahasiswa Kompetensi Keahlian
warna yang dihasilkan oleh triterpenoid Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Baru
dan steroid disebabkan perbedaan gugus Press.
pada atom C-4 (Habibi et al., 2018). Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia
Pelaksanaan sosisaliasasi hasil Penuntun Cara Modern Menganalisa
skrining kepada mahasiswa dilakukan Tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB.
dengan metode pengajaran melalui Kristanti, A. N., N. S. Aminah, M.
metode aplikasi zoom untuk media Tanjung, dan B. Kurniadi. 2008.
aplikasi pembelajraran. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya:
Airlangga University Press.
4. Kesimpulan Marliana, S.D., Suryanti, V., & Suyono.
Hasil skrining fitokimia EEUBM 2005. Skrining Fitokimia dan
menggunakan pelarut etanol 96% Analisis Kromatografi Lapis Tipis
diketahui positif mengandung golongan Komponen Kimia Buah Labu Siam
senyawa seperti flavonoid, saponin, tanin, (Sechium edule Jacq. Swartz.)
alkaloid dan steroid/ triterpenoid. dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi,3
(1): 26-31.
5. Ucapan Terimakasih Octaviani, M., Fadhli, H., & Yuneistya,
Rinaldo Berutu selaku laboran E. 2019. Uji Aktivitas Anti mikroba
laboratorium Fitokimia di Jurusan Farmasi Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah
Fakultas Farmasi Institut Kesehatan (Allium cepa L.) dengan Metode
Medistra Lubuk Pakam atas bantuan, Difusi Cakram. Pharmaceutical
saran , serta motivasi yang telah Sciences & Research, 6(1), 8.
diberikan kepada peneliti.

83
Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat, e-ISSN: 2775-2437
Vol. 1 No.1 Edisi Juni 2021
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JPK
=====================================================================================================
Received: 08 June 2021 :: Accepted: 26 June 2021 :: Published: 30 June 2021
Purwati, S., Lumowa, S. V., &
Samsurianto, S. (2017. Skrining
Fitokimia Daun Saliara (Lantana
Camara L) Sebagai Pestisida Nabati
Penekan Hama Dan Insidensi
Penyakit Pada Tanaman
Holtikultura di Kalimantan Timur.
In Prosiding Seminar Kimia. 153-
158.
Rahayu, E. dan Nur B. V. A. 1996. Bawang
Merah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sasmito, E. 2017. Imunomudulator Bahan
Alami. Yogyakarta: Rapha
Publishing.
Utami, P., Lina., M., & Tim, P., PS. 2013.
Umbi Ajaib Tumpas Penyakit.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Voight, R. 1994. Buku Pengantar
Teknologi Farmasi. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada Press.

84

Anda mungkin juga menyukai