Anda di halaman 1dari 6

Fitofarmaka,Vol.7, No.

2, Desember 2017 ISSN:2087-9164

AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA GOLONGAN FENOLIK DARI


EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.)

Abdul Malik,2, Lamek Marpaung2, Partomuan Simanjuntak3, Pandapotan Nasution4


1)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Almuslim, Jl. Almuslim No. 1,
Bireuen 24261 Aceh
2)
Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi No.1, Padang Bulan,
Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20155
3)
Puslit Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. Raya Bogor Km
46 Cibinong 16911
4)
Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara Jl. Tri Dharma No.5, Padang Bulan,
Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20155
Email :malikmnur@gmail.com

ABSTRAK

Senyawa golongan fenolik adalah senyawa aktif dari tanaman sirih yang
berpotensi digunakan sebagai bahan obat alami. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
aktivitas sitotoksik senyawa golongan fenolik dari daun sirih (Piper betle L.). Aktivitas
sitotoksik diuji dengan mengukur nilai LC 50 menggunakan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BSLT). Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut metanol 96%.
Data yang diperoleh dianalisis dengan Probit Analysis. Hasil penelitian menunjukan
bahwa senyawa golongan fenolik dari ekstrak metanol daun sirih memiliki aktifitas
sitotoksik yang dengan nilai LC50 = 3,92 ppm dengan standart error 0,42 ppm.

Kata kunci: Senyawa fenolik, sirih, Piper betle, sitotoksik

THE CYTOTOXIC ACTIVITY OF PHENOLIC COMPOUNDS GROUP FROM


THE BETEL LEAF EXTRACT (Piper betle L.)

ABSTRACT

The cytotoxic activity test of the phenolic compounds group from the leaves of
Piper betle L. have been performed using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
method. Maceration methods using 96% methanol was used to extract the phenolic
compounds from the betel leaves. The obtained data ware analyzed using Probit
Analysis method. The present results showed that the phenolic compound of the betel
leaves have high cytotoxic activity with a value of LC 50 = 3.92 ppm at standard error of
0.42 ppm.

Keywords: Betel, Piper betle, cytotoxic activity, phenolic compounds

1
Fitofarmaka,Vol.7, No.2, Desember 2017 ISSN:2087-9164

PENDAHULUAN hijau yang biasa dikonsumsi oleh


Tumbuhan sirih sudah sangat masyarakat Indonesia.
populer di kalangan masyarakat Asia
seperti Indonesia, Malaysia, India, Cina, METODE PENELITIAN
dan Nepal. Sejak beberapa abad yang lalu Bahan
sirih telah digunakan sebagai obat oleh Material sampel daun sirih diambil
bangsa Cina dan India (Pradhan et al., dari ladang sirih Desa Matangdrien, Tanah
2013). Daun sirih hijau (Piper betle L.) Jambo Aye, Aceh Utara, Aceh. Sementara
biasa dikonsumsi sehari-hari oleh sebagian bahan kimia yang digunakan meliputi
masyarakat Asia (Dinesh et al., 2016). berbagai pelarut organik seperti metanol,
Secara tradisional, daun sirih hijau n-heksana, etil asetat, FeCl3, aquades, dan
dipercaya dapat digunakan untuk serbuk silika.
mengatasi bau mulut dan bau badan,
sembelit, sakit kepala, gangguan saraf, Alat
gatal-gatal, kadas, bisul, rematik, luka Alat-alat yang digunakan dalam
lecet, dan lain-lain (Guha, 2006). penelitian ini adalah peralatan reflux,
Penelitian dengan subjek tumbuhan rotary evaporator (Buchi R-114), penangas
sirih sudah banyak dilakukan diantaranya air, kolom kromatografi, corong pisah,
untuk mempelajari potensi antioksidan gelas kimia, erlenmeyer (Pyrex), dan pelat
ekstrak daun sirih, sifat sitotoksik ekstrak KLT.
etanol daun sirih merah, dan bioaktivitas
antidiabetes ekstrak etanol dan ekstrak air Cara Kerja
daun sirih (Makpol et al., 2013, Emrizal et Preparasi Sampel
al., 2014, dan Arambewela et al., 2005). Sebanyak 6 kg daun sirih dicuci dan
Dari berbagai hasil penelitian daun sirih dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
diketahui secara luas memiliki sifat-sifat kemudian dihaluskan sampai menjadi
antifungi, antioksidan, antiplatelet, serbuk menggunakan penggiling daun.
antipiretik, antiinflamasi, antitrombotik, Serbuk daun sirih selanjutnya diekstraksi
dan sebagai depresan (Sripradha, 2014). dengan cara maserasi.
Potensi daun sirih sebagai obat
tradisional dan relevansinya sebagai obat Maserasi Serbuk Daun Sirih
alternatif untuk beragam penyakit tidak Serbuk daun sirih ditimbang
lepas dari senyawa aktif yang terkandung sebanyak 1 kg kemudian direndam dalam
didalamnya. Pengembangan obat wadah kaca dengan 3000 mL metanol 96%
tradisional berbahan dasar seperi sirih pada suhu kamar selama 24 jam. Hasil
dapat ditingkatkan dengan mengetahui rendaman disaring, filtratnya, ampasnya
senyawa aktif yang terkandung dalam diekstraksi lagi dengan volume yang sama,
tanaman tersebut berikut struktur kimianya ekstraksi dilakukan berulang sampai
(Malik, 2016). Sejauh ini, belum ada pelarut jernih. Filtrat dikumpulkan dan
laporan penelitian mengenai penggunaan dipekatkan dengan rotary evaporator.
tanaman sirih sebagai bahan obat
tradisional yang melibatkan aspek-aspek Uji Fitokimia Daun Sirih
kimiawi maupun biologi dari senyawa Sebelum dilakukan proses
golongan fenolik yang diperoleh dari daun pemekatan, sejumLah filtrat hasil maserasi
sirih. Oleh karena itu, penelitian ini diuji kandungan senyawa fitokimianya
bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat menggunakan beberapa pereaksi yaitu
sitotoksik kumpulan senyawa fenolik yang pereaksi FeCl3, pereaksi Meyer, pereaksi
terdapat dalam daun sirih, khususnya sirih

2
Fitofarmaka,Vol.7, No.2, Desember 2017 ISSN:2087-9164

Bouchardat, pereaksi Dragendorf/ Wagner selanjutnya dicairkan secara seri (100, 10


dan aquades, dengan cara sebagai berikut: bpj) dengan air laut.
1. Sebanyak 10 mL ekstrak metanol Larva udang A. salina Leach 10
daun sirih 10 mL ditambah 3 tetes nauplii yang berumur 48 jam ditambahkan
larutan FeCl3 5%, diamati kedalam setiap set tabung uji yang
perubahan yang terjadi. mengandung sampel senyawa fenolik.
2. Cara kerja di atas diulang secara Larutan yang mengandungi 50 μl DMSO
berturut turut dengan menggunakan dalam air laut digunakan sebagai kontrol.
pereaksi Meyer, Bouchardat, dan Dua puluh empat jam kemudian, jumLah
Dragendorf/Wagner. nauplii yang bertahan hidup dihitung dan
3. Larutan ekstrak metanol daun sirih jumLah yang mati dicatat. Percobaan
10 mL ditambahkan dengan 2 mL dilakukan pada berbagai variasi
aquades dikocok beberapa saat. konsentrasi larutan ekstrak dan dilakukan 3
Lalu diamati ada tidaknya kali pengulangan (triplo) untuk tiap
pembentukan buih. konsentrasi. Lethal Concentration 50%
(nilai LC50) dihitung dengan Probit
Isolasi Senyawa Fenolik Analysis (Vincent, 2008).
Isolasi senyawa fenolik dilakukan
berdasarkan prosedur-prosedur yang HASIL DAN PEMBAHASAN
pernah dilakukan sebelumnya (Erwin et Skrining Fitokimia Daun Sirih
al., 2013, Riris et al., 2014) dengan sedikit Proses skrining memberikan hasil
modifikasi. Ekstrak metanol daun sirih positif dengan pereaksi FeCl3 (Tabel 1)
hasil pemekatan sebelumnya dilarutkan yang menunjukkan bahwa sampel daun
dengan aquadest, lalu disaring dan filtrat sirih memiliki kandungan senyawa fenolik
dipartisi dengan etil asetat (1:1) secara yang tinggi.
bertahap sampai fraksi etil asetat
menunjukkan hasil negatif uji fenolik, Tabel 1. Hasil Skrining Ekstrak Metanol
yaitu ketika larutan uji tidak berubah Daun Sirih
menjadi hijau kehitaman ketika ditetesi
No. Pereaksi Hasil Keterangan
dengan pereaksi FeCl3. 1. FeCl3 1% (uji Larutan jadi Positif
Fraksi etil asetat selanjutnya fenolik) hitam fenolik
dipekatkan dan dilarutkan kembali dengan 2. Meyer (uji Tidak ada Negatif
metanol kemudian dipartisi dengan n- alkaloid) perubahan alkaloid
heksana untuk memisahkan senyawa 3. Dragendorf Tidak Negatif
(uji alkaloid) mengendap alkaloid
nonpolar. Fraksi metanol yang diperoleh 4. Bouchardat Tidak Negatif
dipekatkan untuk memperoleh fenolik (uji alkaloid) mengendap alkaloid
total. 5. Aquadest (uji Tidak Negatif
saponin) berbuih saponin
Uji Aktifitas Sitotoksik Senyawa
Fenolik Senyawa fenolik memiliki gugus-
Uji toksisitas dilakukan dengan gugus fungsi –OH yang berinteraksi
menggunakan metode Brine Shrimp dengan ion besi Fe3+ dari FeCl3
Lethality Technique (BSLT). Sampel menghasilkan suatu senyawa kompleks
senyawa fenolik yang akan diuji 100 mg yang memberikan warna hijau kehitaman
ditambah DMSO 3 tetes lalu diencerkan dari larutan (Artini et al., 2013). Daun sirih
dengan air laut sampai100 mL untuk hijau memiliki kandungan senyawa
mendapatkan larutan sampel 1000 bpj, alkaloid yang rendah. Hal ini ditunjukkan
oleh hasil negatif dari uji menggunakan

3
Fitofarmaka,Vol.7, No.2, Desember 2017 ISSN:2087-9164

reagen Meyer, Dragendrorf, maupun Tabel 2. Data Mortalitas Dari 10 nauplii


reagen Bouchardat. Pada Setiap Replikasi
Berbeda dengan sirih merah yang
memiliki kadar alkaloid yang tinggi Mortalitas
Replikasi Kontrol 10 100 1000
(Emrizal et al., 2014), daun sirih hijau
bpj bpj bpj
justru memperlihatkan rendahnya 1 1 8 8 10
kandungan senyawa tersebut. Bahkan, 2 1 8 9 10
dalam hal ini tidak terdeteksi dengan uji-uji 3 0 7 9 10
yang telah dilakukan dengan menggunakan Total 2 23 26 30
Proporsi 6,67 76,67 86,67 100
pereaksi Meyer, Dragendrorf, maupun
(%)
reagen Bouchardat. Senyawa yang aktif
secara biologi dalam sirih, kadarnya sangat Tabel 3. Konversi Data Berdasarkan
tergantung pada varietas, musim, dan Probit
cuaca di daerah tumbuhnya (Sripradha,
2014) Hasil uji negatif dengan aquades No. N X Y y W*
menunjukkan bahwa daun sirih memiliki 1. 30 1 5,740 5,478 0,581
kandungan saponin yang juga rendah. 2. 30 2 6,130 6,653 0,223
3. 30 3 8,090 7,828 0,125
JumLa
h
Aktifitas Sitotoksik Senyawa Fenolik *weighting coefficients dari y (Finney & Stevens, 1948)
Total senyawa fenolik yang y = probit mortalitas berdasarkan persamaan 1)
diperoleh dari serangkaian proses isolasi
sebanyak 5,36 g (0,089 %) dalam bentuk
liquid berwarna coklat tua. Uji aktifitas 9
y = 1.175x + 4.303
Probit mortalitas, y

sitotoksik senyawa fenolik dilakukan 8 R² = 0.870


dengan menggunakan metode BSLT,
sebuah metode yang mudah dan murah 7
(Meyer et al., 1982).
6
Dengan menggunakan analisis
probit, data hasil uji aktifitas sitotoksik 5
senyawa fenolik dalam laporan ini (Tabel 0.5 1.5 2.5 3.5
2) terlebih dahulu dikonversikan kedalam log konsentrasi, X
variabel X dan Y (Tabel 3) dimana, X
adalah log konsentrasi dan Y adalah probit
mortalitas larva berdasarkan Tabel Nilai Gambar 1. Regresi Linear Antara Log
Probit (Finney, 1952). Selanjutnya, data Konsentrasi Dengan Nilai Probit
dianalisis dengan menggunakan software Mortalitas
MS. Excel sehingga diperoleh hubungan Hasil perhitungan Lethal
antar variabel memenuhi persamaan Consentration dari senyawa fenolik hasil
𝑦 = 1,175X + 4,303 1) ektraksi menunjukkan nilai LC50 sebesar
Grafik hubungan antar variabel 3.92 ± 0.42 bpj. Hasil ini mengindikasikan
(Gambar 1), dengan koefisien determinasi bahwa aktifitas sitotoksik senyawa fenolik
sebesar 0.870 menunjukkan hubungan terhadap larva udang sangat tinggi
yang cukup baik dimana, faktor berdasarkan pada literatur (Meyer et al.,
konsentrasi sampel mempengaruhi 1982), yang mengklasifikasi ekstrak dan
mortalitas larva dengan intensitas 87% dan senyawa murni sebagai beracun (nilai
hanya terdapat 13% pengaruh dari faktor LC50< 1000 µg/mL) dan tidak beracun
selainnya. (nilai LC50> 1000 µg/mL). Namun masih

4
Fitofarmaka,Vol.7, No.2, Desember 2017 ISSN:2087-9164

kurang toksik jika dibandingkan dengan Dines , M.D., Athira, P.S., Ajma, N.,
ekstrak metanol kulit biji mahkota dewa Abisha, N. dan C. Ashitha. 2016. A
(Phaleria macrocarpa) dengan nilai LC50 short review on piper betel (betel
mencapai 0.16 µg/mL (Lisdawatiet al., leafs). Global Journal of Advanced
2006). Research. 3(5): 341-344.
Emrizal, E., A. Fernando, R. Yuliandari,
SIMPULAN DAN SARAN K. Rullah, N.R. Indrayani, A.
Senyawa fenolik dari sumber daun Susanty, R. Yerti, F. Ahmad, H.M.
sirih hijau memiliki aktifitas sitotoksik Sirat, dan D. Arbain. 2014.
yang tinggi dengan nilai LC50 sebesar 3,92 Cytotoxic activities of fractions and
dan standard error 0,42. Nilai ini dapat two isolated compounds from Sirih
dijadikan acuan untuk menjadikan Merah (Piper crocatum Ruiz &
kumpulan senyawa fenolik dari daun sirih Pav.). Procedia Chemistry. 13: 79-
sebagai alternatif obat herbal dengan 84.
terlebih dahulu diuji bioaktivitasnya Erwin, E., D. Fitria, S. Sari, C. Saleh.
seperti antimikroba, antioksidan, 2013. Uji toksisitas dan penentuan
antikanker, antidiabetes, dan lain-lain. aktivitas antioksidan dengan metode
Perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk DPPH dari metabolit sekunder
mengetahui struktur senyawa-senyawa fraksi n-heksan, etil asetat dan
fenolik tanaman sirih serta mempelajari metanol-air daun sisik naga
lebih lanjut aktifitas biologisnya. (Drymoglossum piloselloides [Linn.]
Pr.). Prosiding Seminar Nasional
DAFTAR PUSTAKA Kimia. Hal: 52-58.
Tulisan ini merupakan sebuah Finney, D.J. dan W.L. Stevens. 1948. A
laporan awal dari penelitian yang dibuat table for the calculation of working
untuk melengkapkan disertasi yang sedang probits and weights in probit
dipersiapkan. Penulis menyampaikan analysis. Biometrika. 35 (1): 191-
terimakasih kepada Kemenristekdikti yang 201.
telah menyediakan beasiswa, BPP-DN Finney, D.J., Ed. 1952. Probit Analysis.
Universitas Almuslim Bireuen yang telah Cambridge University Press.
memfasilitasi studi program S3 dan England.
Fakultas MIPA USU Medan sebagai Guha, P. 2006. Betel leaf: the neglected
tempat melanjutkan studi. green gold of India. J. Hum. Ecol.
19 (2): 87-93.
Lisdawati, V., S. Wiryowidagdo, L.B.S.
DAFTAR PUSTAKA Kardono. 2006. Brine Shrimp
Arambewela, L.S.R., L.D.A.M. Lethality Test (BSLT) dari berbagai
Arawwawala, W.D. Ratnasooriya. fraksi ekstrak daging buah dan kulit
2005. Antidiabetic activities of biji mahkota dewa (Phaleria
aqueous and ethanolic extracts of Macrocarpa). Bul. Penel.
Piper betle leaves in rats. Journal of Kesehatan. 34(3): 111-118.
Ethnopharmacology. 102: 239-245. Makpol, S., T. W. Yeoh, F.A.C Ruslam,
Artini, P.E.U.D., W. Astuti, N.K. K.T. Arifin, Y.A.M Yusof. 2013.
Warditiani. 2013. Uji Fitokimia Comparative effect of Piper betle,
Ekstrak Etil Asetat Rimpang Bangle Chlorella vulgaris and tocotrienol-
(Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal rich fraction on antioxidant enzymes
Farmasi Udayana. 2(4): 1-7. activity in cellular ageing of human
diploid fibroblasts. BMC

5
Fitofarmaka,Vol.7, No.2, Desember 2017 ISSN:2087-9164

Complementary and Alternative Phytochemistry. 1(6) Issue: 147-


Medicine. 13: 210. 167.
Malik, A. 2016. Aktivitas antidiabetes Riris, I.D., T. Barus, P. Simanjuntak dan
ekstrak etanol daun sirih dan isolasi B. Wirjosentono. 2014. Isolation
senyawa bioaktif. Prosiding and structure elucidation of
Seminar Nasional Kimia dan bioactive compounds chemical as
Pendidikan Kimia 2016. Hal: 1-6. inhibitors of the enzyme α-
Meyer, B.N., N.R. Ferrigni, J.E. Putnam, glucosidase raru bark ethanol extract
L.B. Jacobsen, D.E Nichols dan J.L. (Vatica pauciflora Blume).
McLaughlin. 1982. Brine shrimp: a International Journal of Chemistry.
convenient general bioassay for 6(2): 15-21.
active plant constituents. Planta Sripradha, S. 2014. Betel leaf – The green
Med. 45: 31–4. gold. J. Pharm. Sci. & Rev. 6 (1):
Pradhan, D., K.A. Suri, D.K. Pradhan dan 36-37.
P. Biswasroy. 2013. Golden heart of Vincent, K. 2008. Probit Analysis.
the nature: Piper betle Linn. Journal http://www.sfsu.edu/efc/classes/biol
of Pharmacognosy and 710/probit/ProbitAnalysis.pdf.
Diakses pada 13-03-2017.

Anda mungkin juga menyukai