Anda di halaman 1dari 7

UJI TOKSISITAS FRAKSI ETANOL TANAMAN OBAT YANG DIGUNAKAN

MASYARAKAT MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

Rafiqah1*, Mastura2, Molani Paulina Hasibuan3


1,2,3
Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Samudra
Jln. Kampus Meurandeh, Langsa 24416
*E-mail: fikarafiqah453@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang Uji Toksisitas Fraksi Etanol Tanaman Obat Yang Digunakan
Masyarakat dengan Menggunakan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat efek toksisitas terhadap larva Artemia dan mengetahui
nilai LC50 yang terkandung dalam ekstrak etanol daun kedondong pagar terhadap Larva Udang
(Artemia salina Leach). Metode yang digunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Uji ini terdiri
dari 3 perlakuan konsentrasi yaitu 1000 ppm, 100 ppm, 10 ppm beserta kontol negatif yang masing-
masing dilakukan tiga kali pengulangan ( Triplo). Pada tiap konsentrasi menggunakan 15 ekor larva
berumur 48 jam. Nilai LC50 didapatkan dari analisa probit. Nilai LC50 dari ekstrak etanol kedondong
pagar 49,24 ppm. Dari nilai LC50 ekstrak etanol daun kedondong pagar dapat dilihat bahwa keduanya
diklasifikasikan sebagai toksik sehingga berpotensi sebagai antikanker.
Kata kunci : Kedondong pagar, BSLT, Artemia salina Leach, nilai LC50.

Abstract
Research on the toxicity of the ethanol fraction on medicinal plants used by the community has been
done using the brine shrimp lethality test. This study aims to determine whether there is a toxycity
effect on artemia larvae and determine the LC 50 value contained in the ethanol extract of kedondong
leaves and jasmine leaves on shrimp larvae. The method used is brine shrimp lethality test. This test
consisted of 3 concertrations treatments namely 1000 ppm along with negative controls, each of
which was repeated three times. At each concentration using 15 larvae aged 48 hours. LC 50 values
obtained from probit analysis. LC50 value of kedondong ethanol extract 49,24 ppm and LC50 value of
ethanol extract melur leaf 37,60 ppm. From the LC 50 value of the ethanol extract of melur and
kedondong leaves, it can be seen that both of them are classified as toxic so that they have the
potential to be anticancer.
Key word : Kedondong pagar, BSLT, Artemia salina leach, LC50 value

PENDAHULUAN dapat mengetahui tanaman obat tersebut


Toksisitas menggunakan metode berpotensi sebagai antikanker,
Brine Lethality Test (BSLT) adalah untuk antimikroba. Uji toksisitas pada ekstrak
melihat aktivitas farmakologis pada tanaman biasanya dilakukan untuk
tanaman obat untuk mendukung menentukan kondisi yang dapat
penggunaan tanaman obat dalam menimbulkan efek toksik dari tanaman
pengobatan tradisional dan modern, (Krishnarajuet, dkk 2005).
mendeteksi efek racun dari jamur, Tanaman menghasilkan senyawa-
toksisitas ekstrak tanaman, logam berat, senyawa metabolit sekunder yang bersifat
pestisida dan sitotoksisitas. Dengan toksik dan dapat digunakan sebagai obat.
menilai LC50(Lethal Concentration) kita Golongan senyawa metabolit sekunder

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 14


Vol . 2, No. 1, Juni 2019
beranekaragam diantaranya: alkaloid, potensi bahan-bahan alam yang memiliki
flavonoid, steroid, triterpenoid, fenolik, khasiat farmakologis. Pengobatan yang
saponindan tanin (Harborne, 1987). dilakukan secara tradisional umumnya
Senyawa metabolit sekunder yang berasal dari warisan turun-temurun dan
dihasilkan oleh tanaman dianalisis telah menyatu dengan kultur atau tradisi
kemampuan sitotoksiknya menggunakan masyarakat setempat (Katno, 2008).
metode Brine Shrimp Lethality Test Perlu dikaji kembali manfaat lain dari
(BSLT). Metode Brine Shrimp Lethality tanaman Kedondong pagar salah satunya
Test (BSLT) adalah salah satu cara yang sebagai obat antikanker. Hal ini lah yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan menyebabkan daun kedondong pagar ini
toksik terhadap sel (sitotoksik) dari suatu digunakan dalam penelitian untuk
senyawa yang dihasilkan oleh ekstrak mengidentifikasi kandungan metabolit
tanaman dengan menggunakan larva udang sekunder apa saja yang terdapat pada
Artemia Salina Leach. Beberapa kelebihan tanaman dan uji toksisitas pada tanaman
dari metode (BSLT) menggunakan larva tersebut. Berdasarkan latar belakang di
udang Artemia salina Leach seperti atas makapenulis tertarik untuk
pengerjaan yang cepat, mudah, tidak melakukan Uji Toksisitas Fraksi Etanol
memerlukan peralatan khusus dan keahlian Tanaman Obat Yang Digunakan
yang khusus, sederhana dan murah karena Masyarakat menggunakan metode Brine
waktu pengamatan hanya 24 jam, Larva Shrimp Lethality Test (BSLT)”.
udang memiliki kulit yang tipis dan peka
terhadap lingkungannya sehingga banyak METODE PENELITIAN
digunakan dalam uji toksisitas. Larva Ektraksi Sampel
udang yang sensitif ini akan mati apabila Metode ektraksi daun kedondong
senyawa tanaman tersebut bersifat toksik pagar dilakukan secara maserasi. Sampel
(Kanwar, 2007). diangin-anginkan hingga berwarna
Tanaman kedondong pagar banyak kecoklatan dan dihaluskan menggunakan
ditanam sebagai pagar hidup, ditanam di blender hingga berbentuk serbuk kering
sepanjang ladang atau tepi sawah dan kemudian direndam dengan etanol selama
berfungsi sebagai pagar rumah, pagar 48 jam.
ladang dan tanaman penghijau.
Di Aceh Timur Kecamatan Skrining Fitokimia
Peureulak Di Desa Leuge ada tanaman Uji Fitokimia dilakukan untuk
yang sering digunakan oleh masyarakat mengetahui kandungan senyawa metabolit
yaitu daun kedondong pagar. Daun sekunder yang terkandung dalam daun
kedondong pagar sebagai obat lambung, kedondong pagar. Dilakukan dengan: (a)
obat batuk, sedangkan kulit kayunya Uji Alkaloid (Pereaksi Dragendorff dan
berkhasiat sebagai obat disentri dan Pereaksi Meyer); (b) Uji Flavonoid; (c) uji
diabetes. fenolik; (d) uji terpenoid/ steroid(uji
Tingginya daya tarik masyarakat liberman burcharc).
terhadap pengobatan alami merupakan a. Uji Alkaloid (Pereaksi Dragendorff,
konsep gaya hidup back to nature atau Pereaksi Meyer, Pereaksi Wagner)
kembali ke alam dengan memanfaatkan

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 15


Vol . 2, No. 1, Juni 2019
Sampel ekstrak etanol tanaman PENGUJIAN TOKSISITAS DENGAN
ditambahkan HCl 2N dan larutan METODE BSLT
dibagi menjadi menjadi 3 tabung. a. Penetasan Larva Artemia Salina Leach
Tabung 1 ditetesi dengan pereaksi Larva Udang Artemia Salina Leach
Mayer, tabung 2 dengan pereaksi ditimbang sebanyak 1 g telur udang
Dragendorf dan tabung 3 dengan dimasukkan kedalam erlenmeyer yang
pereaksi Wagner, sehingga ekstrak berisi 500 mL air laut yang telah
berwarna jingga atau coklat dan disaring kemudian dipasang aerator.
terbentuk endapan putih menunjukkan Biarkan selama 48 jam dengan
hasil uji positif untuk alkaloid pencahayaan sampai telur udang
(Faskalia, 2014). menetas menjadi larva udang
(nauplii) dan siap digunakan untuk
b. Uji Flavonoid pengujian(Baud, 2014).
Sampel ekstrak etanol tanaman
sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam b. Persiapan Sampel
tabung reaksi. Kemudian ditambahkan Pembuatan larutan ekstrak 2000 ppm.
beberapa mg logam Mg dan 2 tetes Sebanyak 40 mg ekstrak ditimbang
HCl, sehingga terbentuk warna jingga dengan teliti kemudian dilarutkan
sampai merah, hasil ini menunjukkan dalam 20 mL air laut. untuk ekstrak
uji positif untuk flavonoid(Faskalia, yang sukar laut, dapat ditambahkan
2014). DMSO 1% (5 tetes) untuk
meningkatkan kelarutan. Konsentrasi
c. Uji Fenol 200 ppm dibuat dengan memipet 2 mL
Sampel ekstrak etanol tanaman larutan ekstrak 2000 ppm dan
sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam ditambahkan air laut sampai 20 mL.
tabung reaksi. Lalu ditambahkan 3 Konsentrasi 20 ppm dibuat dengan
tetes pereaksi FeCl3 3% jika warna memipet 2 mL larutan konsentrasi 200
larutan berubah menjadi warna hijau ppm dan ditambahkan air laut sampai
kebiruan atau biru gelap,hitam 20 mL (Mastura, 2018).
menunjukkan adanya senyawa fenol Larutan sampel 1000 ppm dibuat
(Harbone, 2006). dengan cara memipet 5 mL larutan
ekstrak 2000 ppm dan ditambahkan air
d. Uji Terpenoid (Uji Liebermann laut 5 ml. Konsentrasi 100 ppm dibuat
Buchard) dengan cara memipet larutan ekstrak
Sampel ekstrak etanol tanaman 200 ppm sebanyak 5 mL dan
sebanyak 2 ml diuapkan, kemudian ditambahkan air laut 5 mL. Larutan
residu yang diperoleh dilarutkan sampel 10 ppm dibuat dengan cara
kembali dalam 0,5 ml kloroform, lalu memasukkan larutan ekstrak 20 ppm
ditambahkan 0,5 asam asetat. Jika dan ditambahkan 5mL air laut
terbentuk cincin kecoklatan atau violet (Mastura, 2018).
pada perbatasan dua pelarut
menunjukkan adanya terpenoid c. Uji Bioaktivitas
(Harbone, 2006).

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 16


Vol . 2, No. 1, Juni 2019
Uji bioaktivitas dilakukan dengan Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Daun
memasukkan 15 ekor larva udang Kedondong Pagar
Artemia Salina Leach yang berumur Kandungan Pereaksi Hasil KET
Kimia
48 jam ke dalam botol yang telah Alkaloid Wagner Endapan -
berisi larutan ekstrak dan air laut. Mayer Hijau -
Dragendro Endapan -
Untuk setiap konsentrasi dilakukan 3
f
hijau
kali pengulangan (triplo). Sebagai Endapan
kontrol adalah air laut yang tidak hijau
diberi ekstrak sampel. Botol Flavanoid Logam Jingga +
percobaan disimpan dibawah Mg+ HCl
pencahayaan lampu tl. Pengamatan Fenol FeCl3 % Hitam +
Triterpenoid Libermann Hijau +
dilakukan setelah 24 jam. Jumlah larva Burchard kecoklatan
udang yang mati dicatat kemudian
dihitung presentase kematiaannya.
Berdasarkan hasil penelitian skrining
Data yang diperoleh diolah dengan
fitokimia pada daun kedondong pagar
menggunakan analisis probit (Mastura,
yaituuji alkaloid dengan dengan pereaksi
2018).
Wagner, pereaksi Meyer, pereaksi
Dragendrof diperoleh hasil negatifsehingga
d. Analisis Data
tidak terdapat alkaloid pada daun
Pengelohan data untuk uji toksisitas
kedondong pagar. Uji flavonoid pada
menggunakan analisis probit yang
daun kedondong diperoleh hasil positif
dilakukan dengan menggunakan
mengandung flavonoid. Uji fenol pada
metode analisis probit manual, maka
daun kedondong pagar diperoleh hasil
dapat diketahui nilai probit dengan
positif mengandung fenol. Uji triterpenoid
mengkonversi nilai persen kematian
pada daun kedondong pagar diperoleh
larva pada tiap konsentrasi ke nilai
hasil positif mengandung triterpenoid.
probit.
Mekanisme kematian larva Artemia
Persentase kematian=
Salina Leach berhubungan dengan fungsi
x 100% senyawa alkaloid dan flavonoid
menghambat daya makan larva. Cara kerja
Setelah mendapatkan persentase senyawa-senyawa tersebut adalah dengan
kematian, nilai probit dari tiap bertindak sebagai stomach poisoning atau
kelompok hewan uji ditentukan racun perut. Oleh karena itu, bila senyawa-
melalui tabel probit. Kemudian senyawa ini masuk ke dalam tubuh larva
menentukan log konsentrasi alat pencernaannya akan terganggu.
(Parawansah, 2017). Senyawa ini akan menghambat reseptor
perasa pada daerah mulut larva. Hal ini
HASIL DAN PEMBAHASAN mengakibatkan larva gagal mendapatkan
Analisis skrining fitokimia dilakukan stimulus rasa sehingga tidak mampu
dengan menggunakan tes uji warna hasil mengenali makanannya dan akibatnya
skrining fitokimia pada daun kedondong
pagar terdapat pada Tabel 1.

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 17


Vol . 2, No. 1, Juni 2019
Tabel 2. Pengaruh berbagai konsentrasi 91,11% dengan nilai probit 6,34, pada
Ekstrak etanol daun kedondong pagar konsentrasi 100 ppm total kematian larva
Spondias Pinnata Kurz terhadap Larva 20 ekor dan % kematiannya 44,44%
Artemia Salina Leach. dengan nilai probit 4,85, pada konsentrasi
ANGKA Angka kematian larva 10 ppm total kematian larva 16 ekor dan %
artemia dari 15 larva kematian larva 35,55% dengan nilai probit
Kontrol
Konsentrasi ekstrak 4,61 dan pada larutan kontrol tidak
Ulangan
(ppm) terdapat larva yang mati.
1000 100 10 0
100 91,11
1 13 7 6 0
80
2 14 7 6 0
Persentase60
Kematian 44,44
3 14 6 4 0 40 35,55

Total 41 20 16 0 20

% kematian 91,11 44, 44 35,55 0 0


1000 100 10
Konsentrasi ekstrak ppm
larva mati kelaparan, flavonoid Gambar 1. Kurva Persentase
merupakan senyawa pertahanan tumbuhan Kematian Larva Artemia
yang dapat bersifat menghambat makan
serangga dan juga bersifat toksik Berdasarkan hasil perhitungan LC50
(Putri,ddk. 2012). dengan metode manual menunjukkan nilai
Berdasarkan penelitian hasil uji LC50 daun kedondong pagar yaitu 49,24
BSLT pada daun kedondong pagar di ppm. Menurut Meyer dkk (1982) potensi
peroleh angka kematian larva pada bioktivitas berdasarkan nilai LC50 yaitu
konsentrasi 1000 ppm total 41 ekor dan % suatu nilai yang menunjukkan konsentrasi
kematian diperoleh paling tinggi yaitu zat toksik yang dapat mengakibatkan

Tabel 3. Penetapan LC50 Daun Kedondong Pagar


Log
Konsentrasi konsentrasi % Kematian Probit (Y) X2 Y2 XY
(X)

1000 3 91,11 6,34 9 40,1956 19,02


100 2 44,44 4,85 4 23,5225 9,7
10 1 35,55 4,61 1 21,2521 4,61
Jumlah 6 171,1 15,8 14 84,9702 33,33

kematian organisme sampai 50% pada Apabila nilai LC50< 30 ppm maka ekstrak
konsentrasi < 1000 ppm, dan dikatakan sangat toksik dan berpotensi sebagai
tidak toksik apabila nilai LC50> 1000 ppm. antikanker. Penentuan potensi bioaktif

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 18


Vol . 2, No. 1, Juni 2019
dilakukan dengan membandingkan nilai Harbone, JB. 1987. Metode Fitokimia
LC50 suatu ekstrak sampel dengan Penuntun Cara Modern
ketentuan: LC50 ≤ 30 ppm Sangat toksik Menganalisis Tumbuhan Edisi
Kedua. Bandung: ITB Press.
,31 ppm ≤ LC50 ≤ 1000 Toksik LC50> 1000
ppm Tidak toksik. Sehingga sampel daun Harbone, JB. 2006. Metode Fitokimia,
kedondong pagar dengan nilai LC50 49,24 Edisi ke- 2. Bandung: ITB.
termasuk kategori toksik.
Kanwar, AS. 2007. Brine Shrimp (Artemia
KESIMPULAN Salina) a Merine Animal for Simple
Berdasarkan hasil penelitian yang and Rapid Biological Assays.
Chinese Clinical Medicine Vol.2,
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
No.4.
hasil perhitungan LC50 menggunakan
analisis probit dari ekstrak etanol daun Katno. 2008. Tingkat Manfaat Keamanan
kedondong pagar diklasifikasikan sebagai Dan Efektivitas Tanaman Obat Dan
toksik.Ekstrak etanol daun kedondong Obat Tradisional. Jawa Tengah:
pagar diperoleh nilai LC50 49,24 ppm, dari Badan Penelitian Dan
nilai LC50 ekstrak etanol daun kedondong Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI.
pagar dapat dilihat bahwa memiliki potensi
toksisitas terhadap larva Artemia salina Mastura. 2018. Skrining Fitokimia Dan
Leach sehingga berpotensi sebagai Toksisitas Tanaman Yang
antikanker dan antitumor. Digunakan Dalam Pembuatan
Tepung “ Ie Bu Peudah” Untuk
UCAPAN TERIMAKASIH Melestarikan Kearifan Lokal
Masyarakat Aceh. Langsa: Fakultas
Terimakasih kepada Dosen
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pembimbing Ibu Dr. Mastura, M.Si dan Universitas Samudra. Laporan
IbuMolani Paulina Hasibuan, M.Pd, Penelitian.
Dosen Prodi Pendidikan Kimia dan
Mahasiswa Pendidikan Kimia. Meyer, BN, NR. 1982. Brine Shrimp
Lehality A Convenient General
DAFTAR PUSTAKA Bioassay for Active Plant
Constituent. Departement of Medical
Baud, GS. 2014. Analisis Senyawa
Chemistry and Pharmakognnocy,
Metabolit Sekunder dan Uji
School of Pharmacy and Pharmacal
Toksisitas Ekstrak Etanol Batang
Science and Cell Culture Libratory,
Tanaman Patah Tulang ( Euphorbia
Perdue Cancer Center. West
tirucalli L) dengan Metode Brine
Lavayette: USA.
Shrimp Lethality Test (BSLT).
Jurnal Ilmiah Sains Vol.14. No.2.
Parawansah. 2017. Uji Toksisitas Akut
Ekstrak Etanol Daun Buas- Buas
Faskalia. 2014. “ SkriningFitokimia, Uji
( Premna Serratifolia Linn)
Aktivitas Antioksidan dan Uji
Terhadap Larva Udang (Artemia
Sitotoksik Ekstrak Metanol pada
Salina Leach) Dengan Metode Brine
Akar dan Kulit Batang Soma
Shrimp Lethality Test (BSLT). Vol 1.
(Ploiarium Alterniforium )”. JKK.
No 1.
Vol. 3, No. 3.

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 19


Vol . 2, No. 1, Juni 2019
Putri, Mukti. 2012. Uji Fitokimia dan
Toksisitas Ekstrak Kasar Gastropoda
(Telescopium telescopium) Terhadap
Larva Artemia Salina. Journal of
Marine Research. Vol 1. No. 1. Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro :
Semarang.

CHEMICA: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia 20


Vol . 2, No. 1, Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai