NPM: 260110180146
Jurnal 1
Tahun 2011
Proses Ekstraksi
Penentuan LD50
Hasil LD50 ekstrak air kulit akar M. oleifera adalah 15,9 g / kg sedangkan
ekstrak etanol adalah 17,8 g / kg. Kulit alar M. oleifera relatif tidak
beracun bila diberikan dalam dosis tunggal.
Kelebihan Menguji dosis pada pelarut ekstrak yang berbeda-beda (etanol dan eter)
sehingga penentuan LD50 – nya lebih spesifik.
Jurnal 2
Nama Penulis Tri Wahyuni, Santi Purna Sari, Ari Estuningtyas, HJ Freisleben
Tahun 2015
Metode Tujuan penelitian ini adalah menetukan nilai toksisitas akut (LD50) dari
ekstrak etanol M.foetida dengan menggunakan metode weil dan
pengaruhnya terhadap komponen dalam darah. Penelitian ini
menggunakan desain randomisasi secara acak. Pada penelitian ini
menggunakan 25 mencit jantan dan 25 mencit betina galur DDY yang
dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama sampai keempat
merupakan kelompok yang diberikan ekstrak etanol M.foetida dengan
dosis bertingkat yang disuspensikan dengan aquades yang diberikan
secara oral. Kelompok kelima merupakan kelompok kontrol yang
diberikan aquades.
Jurnal 3
Judul Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Klausena (Clausena anisata
Hook.f.)
Tahun 2011
Hasil Ekstrak etanol daun klausena (Clausena anisata Hook.f) tidak toksik,
dengan nilai LD 50 = 17036,85 mg / kg BB > 15.000 mg/ kg BB.
Ekstrak etanol daun klausena tidak memiliki spektrum efek toksik yang
berarti karena masih berada dibawah batas angka tidak toksik yang
dinyatakan oleh Gleason, M. N (Practically Non Toxic > 15.000 g/kg
BB)
Jurnal 4
Judul Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Benalu Mangga (Dendrophthoe
Petandra) Terhadap Mencit Swiss Webster
Nama Penulis Diantika L. Nurfaat, Wiwiek Indriyati
Tahun 2016
Pembuatan sediaan uji dari ekstrak kental herba benalu mangga masing-
masing sebanyak 4, 8, 16, 32, dan 64 g/kg berat badan mencit
ditimbang. Kemudian dibuat suspensi dengan menggunakan PGA 2%,
masing-masing sediaan dibuat sebanyak 10 ml. Setiap sediaan diberi
keterangan berupa label.
Pada tahapan orientasi dosis digunakan 5 ekor mencit jantan dan 5 ekor
mencit betina. Pengamatan mencit dilakukan selama 24 jam setelah
diberikan sediaan uji. Pada pengujian LD50 digunakan dosis tengah 16
g/kg berat badan bila setelah 24 jam tidak ada hewan yang mati.
Kekurangan Acuan literature yang kurang sesuai dengan sampel pada uji kandungan
metabolit sekunder.
Jurnal 5
Judul Antinociceptive, Anti-inflammatory Effects and Acute Toxicity of
Aqueous and Ethanolic Extracts of Myrtus communis L. Aerial Parts in
Mice
Tahun 2011
Metode Dalam studi ini 350 tikus dibagi menjadi tiga kelompok utama: kontrol
negatif (salin), positif (morfin atau diklofenak), dan kelompok uji.
Toksisitas akut dinilai selama 2 hari. Aktivitas antinociceptive dilakukan
dengan menggunakan plat panas dan tes menggeliat. Efek anti-inflamasi
diselidiki menggunakan xylene-inducededema telinga dan tes pelet
kapas.
Kekurangan Tidak disajikan data pengamatan hasil percobaan LD50 berupa jumlah
mencit yang mati, hanya disajikan nilai LD50 –nya saja.