1, 2019
ABSTRAK
Bawang rambut (Allium chinense G.Don.) merupakan tanaman yang mengandung
senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid dan saponin. Rendemen suatu ekstrak dapat
dipengaruhi oleh metode ekstraksi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh metode ekstraksi maserasi dan digesti terhadap hasil rendemen
dan identifikasi senyawa metabolit sekunder pada ekstrak umbi bawang rambut.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Sampel yang digunakan
adalah bawang rambut yang diperoleh di Kota Bangun Kalimantan Timur, diekstraksi
dengan 2 metode ekstraksi yaitu metode maserasi dan digesti menggunakan pelarut
etanol 70% dan dilakukan sebanyak 3 kali replikasi. Identifikasi senyawa metabolit
sekunder dilakukan dengan skrining fitokimia meliputi uji alkaloid, flavonoid, saponin,
tanin, dan steroid. Data pengujian diolah dengan analisis statistik. Hasil penelitian
rendemen dengan 3 kali replikasi dari metode digesti diperoleh sebesar 20,02 gram,
19,03 gram, dan 19,17 gram. Sedangkan metode maserasi diperoleh sebesar 12,38 gram,
12,45 gram, dan 15,91 gram. Sehingga terdapat perbedaan antara rendemen hasil
metode digesti dan metode maserasi. Berdasarkan pengujian skrining fitokimia
menunjukkan bahwa ekstrak kental umbi bawang rambut mengandung senyawa
alkaloid, flavonoid dan saponin.
30
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
ABSTRACT
Allium chinense are plants that contain bioactive compounds such as alkaloids,
flavonoids, and saponins. The rendement of an extract may be affected by the extraction
mentod used. This study aims to determine the effect of maseration and digestion
extraction method on rendemen and identification of secondary metabolite in the extract
of the hair onion bulbs. Research conducted is an experimental study. The samples
used were hair bulbs obtained in Kota Bangun, East Kalimantan, extracted wiyh 2
extraction methods of maceration and digestion using ethanol 70% solvent and done as
much as 3 times replication. Identification of secondary metabolite compounds was
performed by phytochemical screening including test of alkaloids, flavonoids, saponins,
tannins, and steroids. From the test data is processed by statistical analysis. The result
of rendement with 3 times replikation of digesti mentod obtained by 20,02 gram, 19,03
gram, and 19,17 gram. While the maseration method obtained for 12,38 grams, 12,45
grams, and 15,91 grams. So there are differences between the results of the results of
digestion mentod and maseration mentod. Based on phytochemical screening tets
showed that the thick extract of hair onion bulbs contain compounds alkaloids,
flavonoids, and saponins.
31
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
pengocokan atau pengadukan pada asam klorida pekat, besi (III) klorida
temperatur ruangan (kamar). 1%, kloroform, asam sulfat pekat,
Berdasarkan proses ekstraksi metode serbuk magnesium, amil alkohol,
maserasi dapat juga dilakukan cara pereaksi bouchardat, pereaksi
panas dengan modifikasi menggunakan dragendorf, pereaksi meyer, pereaksi
suhu 40oC (Depkes RI, 2000). lieberman-bouchardat, ekstrak kental
Penelitian Putri, (2014), umbi bawang rambut (Allium chinense
menyatakan bahwa rendemen yang G.Don).
dihasilkan menggunakan metode
maserasi dan digesti memiliki pengaruh Prosedur Penelitian
yang berbeda. Serta kandungan Pembuatan Simplisia
senyawa metabolit sekunder yang Sampel yaitu umbi bawang
terdapat pada ekstrak bawang rambut rambut yang diambil dari desa Kedang
adalah alkaloid, flavonoid, saponin, Ipil Kota Bangun. Determinasi tanaman
triterpenoid, steroid, dan minyak atsiri umbi bawang rambut dilakukan di
(Liu et al, 2014). Tetapi, penelitian Labolatorium Fisiologi Jurusan Biologi
tentang ekstraksi umbi bawang rambut Fakultas Matematika dan Ilmu
dengan menggunakan metode digesti Pengetahuan Alam Universitas
jarang ditemukan atau belum pernah Mulawarman Samarinda. Bawang
dilakukan. rambut yang telah dikumpulkan
Berdasarkan latar belakang, maka ditimbang, dicuci, ditiriskan dan
dilakukan penelitian tentang pengaruh diangin-anginkan sampai kering ± 7-14
rendemen dan skrining fitokimia ekstrak hari dan dihaluskan.
umbi bawang rambut (Allium chinense
G.Don) berdasarkan metode ekstraksi Ekstraksi Dengan Metode Maserasi
menggunakan pelarut etanol 70%. Dan Digesti
Metode maserasi dilakukan
METODOLOGI PENELITIAN dengan cara merendam serbuk simplisia
Alat Dan Bahan ditimbang 50 gram, dimasukkan dalam
Alat-alat yang digunakan adalah wadah kaca dan ditambahkan larutan
beaker glass (pyrex), neraca analitik, etanol 70% direndam selama 24 jam.
blender, wadah kaca, gunting, gelas Kemudian diaduk dengan maserator
ukur 100 ml, maserator, hot plate, dengan kecepatan ± 1000 rpm selama 2
tabung reaksi dan rak tabung, cawan jam. Hasil ekstraksi disaring
porselin, labu spiritus, penangas air, menggunakan corong buchner dan
ayakan mesh 60, infrared thermometer, vacum untuk memisahkan maserat
sendok tanduk, corong buchner, vacum, dengan filtrat. Selanjutnya dilakukan
erlenmayer, pipet, batang pengaduk penguapan menggunakan penangas air
kaca, aluminium foil. untuk mendapatkan ekstrak kental dan
Bahan yang digunakan antara diulangi seluruh proses sebanyak 3 kali.
lain etanol 70 %, air suling, tissue, Sedangkan untuk digesti,
kertas saring, asam asetat anhidrat, sebanyak 50 gram serbuk umbi bawang
32
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
rambut, dimasukkan dalam wadah kaca endapan atau paling sedikit dua dari
dan ditambahkan larutan etanol 70% tiga percobaan diatas (Harbone,
direndam selama 24 jam. Kemudian 1987).
diletakkan di atas hot plate, atur suhu
40oC dan ditunggu hingga suhu pada 2. Flavonoid
sampel mencapai 40oC yang diukur Ekstrak etanol sebanyak 1 mL
menggunakan infrared thermometer. ditambahkan 3 mL etanol 70%, dan
Perlakuan pengadukan sampel dikocok, selanjutnya dipanaskan
dilakukan menggunakan maserator dalam penangas air dan disaring.
dengan kecepatan ± 1000 rpm selama 2 Filtrat hasil mpenyaringan
jam. Hasil ekstraksi disaring ditambahkan serbuk Mg sebanyak
menggunakan corong buchner dan 0,1 gram serta 2 tetes HCl pekat
vacum untuk memisahkan maserat dan amil alkohol. Uji positif
dengan filtrat. Selanjutnya dilakukan flavonoid ditandai dengan adanya
penguapan menggunakan penangas air warna merah, kuning hingga jingga
untuk mendapatkan ekstrak kental dan pada lapisan amil alkohol
diulangi seluruh proses sebanyak 3 kali. (Harbone, 1987).
33
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
asam sulfat pekat. Hasil uji positif penyimpanan pada jangka waktu yang
mengandung senyawa steroid jika lama (Depkes RI, 1987). Umbi bawang
mengalami perubahan warna rambut yang telah dikeringkan
menjadi biru muda atau hijau selanjutnya dihaluskan dengan blender
(Harbone, 1987). dan diayak menggunakan mesh 60.
Tujuan pengayakan mengunakan mesh
HASIL DAN PEMBAHASAN 60 untuk memperbesar luas permukaan
sampel sehingga penarikan senyawa
Hasil Determinasi Tumbuhan kimia yang terkandung lebih mudah
Hasil determinasi tumbuhan di dilewati pelarut pada proses ekstraksi
Labolatorium Anatomi dan Sistematika (Akmal, 2014). Serbuk simplisia
Tumbuhan Fakultas Matematika dan selanjutnya disimpan dalam wadah
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas kering dan terlindung dari cahaya untuk
Mulawarman, menunjukkan bahwa mencegah kerusakn dan mutu simplisia
sampel adalah spesies Allium chinense tetap terjaga.
G.Don, famili Liliaceae.
34
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
20,02
20 19,03 19,17 Tabel 1. Data Hasil Rendemen Metode
15,91 Maserasi dan Digesti
15
12,38 12,45
10
Bobot Ren Rata
5 Metode Ekstra dem -
Ekstraksi k en Rata
0 Kental (%) (%)
Maserasi Digesti (gram)
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
35
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
36
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
37
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih kepada Yayasan
Kagama Kalimantan Timur pada
Akademi Farmasi Samarinda, yang
telah memberikan fasilitas peralatan dan
Laboratorium selama penelitian.
Gambar 4. Reaksi Uji Fitokimia DAFTAR PUSTAKA
Flavonoid (Andersen et al, 2006) Andersen, Oyvind, and Merkham,
Kenneth R. 2006. Flavonoids
Metabolit sekunder berupa Chemistry, Biochemistry and
alkaloid dapat berkhasiat sebagai anti Aplications. New York: CRC
diare, antidiabetes, antimikroba, dan Press Taylor and Francis Group.
antimalaria, akan tetapi beberapa Hal: 143.
senyawa golongan alkaloid dapat
bersifat racun (Ningrum et al, 2016). Departemen Kesehatan RI. 1987.
38
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
39
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL.1 NO. 1, 2019
40