Abstrak
Biji buah alpukat diketahui mengandung alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin dan tanin. Salah satu kandungan
yang terdapat di dalam biji buah alpukat adalah flavonoid. Flvavonoid golongan kuersetin berfungsi sebagai anti-
inflamasi, antioksidan, dan antibakteri yang diperuntukkan untuk mengatasi pada luka bakar. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak etanol 70% biji buah alpukat terhadap penyembuhan luka bakar pada
mencit putih jantan (Mus musculus). Metode pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan
pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 5%,10% dan 15%, HPMC digunakan sebagai
kontrol negatif dan bioplacenton sebagai kontrol positif. Sampel penelitian adalah mencit putih jantan (Mus
musculus) dengan jumlah 25 ekor yang dipilih sesuai kriteria inklusi, kemudian dibagi menjadi 5 kelompok. Uji
efektitivitas ekstrak biji buah alpukat terhadap luka bakar dilakukan dengan cara melukai pada punggung mencit
menggunakan penginduksi panas berupa lempengan logam berukuran 1 x 1 cm selama 5 detik. Sampel uji dibagi
menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (HPMC), kontrol positif bioplacenton dan tiga kelompok
ekstrak biji buah alpukat dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Hasil yang didapatkan yaitu gel berwarna coklat,
homogen, dengan rata-rata pH 5,71, daya sebar 5,91 cm, viskositas 2480 cps dan tidak menimbulkan iritasi, relative
stabil selama penyimpanan pada suhu 40C dan 400C. Kesimpulan ekstrak etanol 70% biji buah alpukat yang paling
baik yaitu pada formula 4 dengan konsentrasi 10% dan persentase kesembuhan sebesar 88% dengan nilai rata-rata
AUC sebesar 25,929 %.
Abstract
Avocado seeds are known to contain alkaloids, flavonoids, triterpenoids, saponins and tannins. One of the
ingredients contained in avocado seeds is flavonoids. The quercetin group of flvavonoids work as anti-
inflammatory, antioxidant, and antibacterial which are intended to treat burns. The purpose of this study was to
determine the effect of 70% avocado ethanol extract gel on healing of burn in male white mice (Mus musculus).
The method of making the extract was carried out by maceration using 70% ethanol solvent. The extract
concentrations used were 5%, 10% and 15%, HPMC was used as a negative control and bioplacenton as a positive
control. The research sample is white mice (Mus musculus) with a total of 25 tails selected according to the
inclusion criteria, then divided into 5 groups. Test the effectiveness of avocado seed extract against burns is done by
injuring the back of mice using a heat inducer in the form of a metal plate measuring 1 x 1 cm for 5 seconds. The
test samples were divided into five treatment groups, namely negative control (HPMC), positive control
bioplacenton and three groups of avocado seed extract with a concentration of 5%, 10% and 15%. The results
obtained are brown gel, homogeneous, with an average pH of 5.71, spreadability of 5.91 cm, viscosity of 2480 cps
and does not cause irritation, relatively stable during storage at 4 0C and 400C. The conclusion is that the best 70%
ethanol extract of avocado seeds is 10% concentration with 88% healing percentage with an average AUC value of
25,929%.
Keywords: avocado seeds, burns, quercetin.
adanya kontak pada sumber panas berupa bahwa dari hasil ekstrak etanol biji alpukat
bahan yang bersifat kimia, radiasi, ataupun mengandung kadar flavonoid total 0,1084 %
listrik merupakan pengertian dari luka bakar. dihitung sebagai kuersetin (Rivai & Putri,
bahan kimia, maupun kulit terpejan suhu Penggunaan bahan alami dengan
tinggi. Kerusakan yang terjadi dibagian efek antioksidan, antibakteri dan anti-
bagian subkutan disebabkan karena lamanya penyembuhan luka bakar yang terkandung
kulit berhubungan langsung dengan sebuah dalam kuersetin. Kuersetin merupakan kelas
sumber panas sehingga kulit akan flavonoid golongan flavonol yang berkhasiat
mengalami luka bakar. Luka bakar mampu sebagai antioksidan yang tinggi dengan
menghancurkan kulit dan jaringan lainnya produksi kolagen dan peningkatan Vascular
skrining fitokimia ekstrak etanol biji buah mengurangi gejala sakit pada luka bakar.
sehingga prostaglandin tidak melepaskan penghilang bulu (veet), plat besi 1x1
jantan, infusa biji alpukat terbukti memiliki Mencit putih dengan kelamin jantan
luka bakar biji buah alpukat terhadap mencit diperoleh dari Animal Vet
Samiraschem), TEA (PT Chanson ini berupa biji buah alpukat (Persea
Brataco). 2. Determinasi
Oktober 2020 – April 2021. Adapun tempat pembersihan pada kotoran ada, kemudian
dari penelitian ini Penelitian ini dilakukan di dicuci menggunakan air mengalir
laboratorium farmakologi Institut Sains dan buah alpukat disortasi dan dipotong
yang sudah kering dimasukkan dalam ekstrak kental sehingga tidak ada lagi
toples kaca dan diberi larutan etanol 70% sisa pelarut pada hasil ekstrak yang
sebanyak 11 liter dan ditutup dengan diperoleh. Hasil dari proses pemekatan
a. Uji Alkaloid
Biji buah alpukat yang sudah
Menyediakan satu ml ekstrak larutan
selesai di saring ditambahkan kembali
yang selanjutnya dilakukan pengujian
etanol 70% sebanyak 8 liter dalam toples
alkaloid, kemudian ditambahkan
kaca dan tutup dengan alumunium foil
beberapa tetes reagen mayer, amati
(maserasi kedua). Lakukan pengadukan
perubahan warnanya. Apabila berubah
setiap hari selama 3 hari. kemudian
warna menjadi kuning, maka positif
saring dengan menggunakan kertas
mengandung alkaloid. Ambil 1 ml
saring dan masukkan ke dalam toples
ekstrak larutan, uji dengan reagen
kaca. Ulangi kembali proses di atas untuk
bouchardat. Tambahkan 2-3 tetes, amati
maserasi ketiga dengan menambahkan
perubahan warnanya. Dinyatakan positif
etanol 70% sebanyak 8 liter dalam toples
terdapat alkaloid apabila terjadi
kaca. Dilakukan proses maserasi hingga
perubahan warna menjadi coklat
tidak berwarna bening pada maserat.
kemerahan.
Hasil maserat dimasukkan ke dalam
b. Uji Triterpenoid dan Steroid tambahkan 1-2 tetes HCL, digojok dan
dengan suhu 1050C, setelah 3 jam HPMC dalam 30 ml aquadest pada suhu
keluarkan dan dinginkan selama 800C dan aduk sampai terbentuk basis
hitung kadar abu dalam ekstrak. Selanjutnya pada bagian membuat gel
bentuk, bau, dan warna pada gel. sebar gel tersebut. Tahap selanjutnya
pencampuran dengan baik atau tidak. Uji dengaan selang waktu 1 menit kemudian
diamati apakah gel tercampur seragam Adanya penahanan pada cairan yang
Dengan menguji dengan tujuan untuk adalah alat dalam melakukan pengukuran
pada kulit itulah yang dinamakan uji daya viscometer, kemudian dilakukan
Uji stabilitas sediaan gel terdiri dari: dengan selang waktu 24 jam,
sebar, viskositas, dan pH. Waktu 6 siklus dan amati ada tidaknya
adanya oedema, rasa gatal maupun menggunakan api dengan selang waktu
pengamatan pada jam ke 48, apabila masing-masing luka bakar yang ada
bersifat primer kulit atau bisa dalam penyembuhan luka untuk sediaan
disebut pH(AF & dkk, 2020). gel etanol 70% biji buah alpukat
10. Persiapan Hewan Coba (Persea ameriana Mill) pada luka bakar
setiap durasi fase ditentukan oleh besar alpukat (Persea americana Mill.)
ditunjukkan untuk penyembuhan. Pada pengukuran dari mulai berat basah, berat
seperti besar luka bakar, tempat luka, menghasilkan ekstrak etanol biji buah
kondisi kandang, jenis makan, jenis alpukat sebanyak 290,34 gram. Hasil
mencit. Tujuan dari hal tersebut untuk ekstrak yang didapatkan maka akan
hasil yang diperoleh yaitu 1,93%, lebih identitas dan organoleptik. Berisi tentang
sedikit dari hasil penelitian yang senyawa identitas dan tata nama
diduga karena pengaruh ukuran dari nama ekstrak, nama lain tumbuhan, dan
semakin besar rendeman ekstrak yang mengenal bau, rasa, bentuk maupun
semakin tinggi rendeman ekstrak yang yang menandakan ciri khas dari ekstrak
diperoleh, jika zat aktif yang dikandung tersebut. Hasil evaluasi spesifik ini
semakin tinggi maka yang tertarik pada ditentukan dengan menggunakan panca
metabolit pada tumbuhan. Uji fitokimia Tujuan penetuan dari kadar air yaitu
bertujuan untuk mengetahui kontaminasi pembuatan gel larut dengan baik serta
selama proses awal sampai terbentuknya memiliki permukaan halus dan merata.
didapatkan Kadar air sebesar 8,94% dan mengetahui adanya keseragaman pada
Kadar abu sebesar 7,86%. Dari hasil partikel disediaan gel sehingga
yang tidak lebih dari 16,6%, sehingga hal 2) Uji Daya Sebar
sampel gel dibagian sekeping kaca saat dioleskan pada kulit. Dari hasil
maupun bahan yang lain yang sesuai, yang diperoleh menunjukkan formula
tidak terdapat butiran yang bersifat gel yang diuji daya sebar dari
sediaan. Didapatkan hasil formula gel daya sebar yang baik untuk sediaan
saat sediaan dioleskan pada kaca objek kemampuan dalam penyebaran yang
tidak terlihat adanya partikel kasar dan baik untuk mengaplikasikan pada
permukaan kulit. Selain itu, dapat yang baik pada gel yaitu 2.000-4.000
harus terendam dalam sediaan uji. formula gel yang dibuat memiliki nilai
penting dari sediaan gel. Apabila suatu dengan rentang 4,5 – 6,5.
tinggi, maka akan semakin kental Uji iritasi diperlukan untuk mengetahui
Hasil Pengamatan
1
2
i. Pengamatan Pada Hewan Uji Saat adanya rubor (merah), kalor (panas) dan
t0
luka bakar dihari-1 sampai dengan hari pada kelompok 4 yang formula paling
ke-14. Dari pengamatan yang dilakukan cepat dalam menyebuhkan luka bakar
pada penyembuhan mencit selama empat Sesuai dengan tabel dimana p = 0,007
belas hari. Dilakukan perbandingan dari yaitu p lebih kecil dari 0,05 dengan
ke lima formula. Dari tabel di atas demikian ada perbedaan dari nilai rata-
didapatkan hasil bahwa kelompok mencit rata yang signifikan diantara kelompok.
tinggi yaitu 90% dan untuk kelompok 4 ekstrak etanol 70% memberikan
tertinggi jika dibandingakn dengan gel dengan nilai 26,64. Dibawah ini grafik
30.00 24.64
20.00
10.00
0.00
dengan memakai uji lanjut LSD yaitu: tersebut memberikan efek untuk
dengan sediaan gel ekstrak etanol 70% terakhir yaitu hari ke 14. Diamati
Kelompok
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 4 Kelompok 5
3
Hasil
Pengamatan
Tujuan uji efikasi adalah untuk cukur dan veed untuk mempermudah
mengetahui pengaruh dari sediaan gel mencukur bulu pada punggung mencit,
Dibagi dalam lima kelompok yang panaskan plat besi 1x1 cm, dan
terdiri atas lima ekor mencit putih yang ditempelkan pada punggung mencit,
jantan dalam satu kelompok. Mencit yang hingga terjadi luka melepuh (luka bakar
F0 (Basis Gel)
F1( Bioplacenron)
F2 (5%)
F3 (10%)
F4 (15%)
Sesuai dengan hasil penelitian yang dalam bentuk sediaan gel, dengan
diperoleh, maka dapat disimpulkan : menggunakan basis gel HPMC, dan telah
memenuhi uji stabilitas fisik meliputi uji AF, T., & & dkk. (2020). Optimasi
2. Sediaan gel ekstrak biji alpukat gel ekstrak etanol daun kembang bulan
bakar. Hal ini dapat dilihat dari Anggraeni, L., & Bratadiredja, marline
3. Ekstrak etanol 70% biji buah alpukat Memilki Aktivitas Terhadap Luka
REFERENCES ITB.
A, P., & EK, S. (2017). Uji aktivitas ekstrak Kristanti, C. D. (2016). Uji Aktivitas Anti-
etanol biji alpukat (Persea americana Inflamasi Infusa Biji Alpukat (Persea
Abril DW. (2016). Optimasi formula gel ketepeng cina (Cassia alata L.).
bergamot dengan eksipien hpmc dan Rivai, H., & Putri, Y. T. (2019). Analisis
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.22758.
47687
jantan.
https://doi.org/10.24123/mpi.v1i1.22