Anda di halaman 1dari 13

Jurnal FARBAL, Volume 9 Nomor 2, September 2021

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN


SALAM (Syzygium polyantum (Wight)) SEBAGAI ANTIFERTILITAS
PADA MENCIT (Mus musculus) Jantan

PHYTOCHEMICAL SCREENING AND ACTIVITY TEST OF ETHANOL


EXTRACT OF BAY LEAF (Syzygium polyantum (Wight)) AS
ANTIFERTILITY ON MALE MICE (Mus musculus)
Siti Nurfaizah, Sitti Fauziah Noer1, Musdalifah2
1
Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Islam Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9, Makassar,
Sulawesi Selatan 90245, Indonesia
Email : stnurfaizah10@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian skrining fitokimia dan uji aktivitas ekstrak etanol daun salam
(Syzygium polyantum (Wight)) sebagai antifertilitas pada Mencit (Mus musculus)
jantan telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui golongan
senyawa dan aktivitas ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyantum (Wight))
sebagai antifertilitas pada Mencit (Mus musculus) jantan. Metode penelitian
meliputi ekstraksi sampel secara maserasi dengan menggunakan cairan penyari
etanol 96%. Skrining fitokimia dilakukan menjadi 3 bagian yaitu uji flavonoid, uji
terpenoid, dan uji steroid. Pengujian aktivitas sebagai antifertilitas dibagi dalam 3
kelompok perlakuan masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit, kelompok
I diberi suspensi Na-CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II diberi ekstrak
dosis 15 mg/kg BB, kelompok III diberi ekstrak dosis 30 mg/kg BB. Pemberian
dilakukan peroral dengan volume pemberian 1 mL selama 15 hari, kemudian
dipisahkan jantan dan betina, lalu jantan dibedah. Berdasarkan hasil penelitian
skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam (Syzygium
polyantum (Wight)) mengandung golongan senyawa flavonoid, terpenoid, steroid.
Analisis data morfologi spermatozoa abnormal menunjukkan bahwa ekstrak etanol
daun salam dengan dosis 30 mg/kg BB mencit pada mencit (Mus musculus) jantan
memiliki aktivitas sebagai antifertilitas yang berbeda nyata (signifikan) dengan
kelompok negatif (NaCMC 1%).

Kata kunci: Antifertilitas; Skrining Fitokimia; Mus musculus; Ekstrak Etanol


Daun salam.

ABSTRACT

This research aims to find out the group of compounds and activity test of
ethanol extract of bay leaf (Syzygium polyantum (Wight)) as Antifertility on Male
Mice (Mus musculus) .
Method of this research by doing maceration of sample extraction with 96%
liquid ethanol. Phytochemical was conducted into 3 parts, they were flavanoid test,
terpenoid test, and steroid test. Activity test an antifertility was divided into 3
treatment groups, where each group had 3 male mice. First group was given 1%
Na-CMC suspension as negative control, second group was given 15 mg/kg extra
doses per weight, and third group was given 30 mg/kg extra doses per weight. The

85
Jurnal FARBAL, Volume 9 Nomor 2, September 2021

treatment was given orally with 1 mL volume for 15 days, then male and female
mice was separated, after that the male mice was dissected.
Based on the result of phytochemical screening, it shows that ethanol
extract of bay leaf (Syzygium polyantum (Wight)) contains flavanoid, terpenoid,
and steroid. Data analysis of abnormal spermatozoa morphology reveals that
ethanol extract of bay leaf with 30 mg/kg per weight on male mice (Mus musculus)
has significant result of antifertility activity against negative group (1% NaCMC)

Keywords: Antifertility; Phtochemical Screening; Mus musculus; Ethanol


Extract of Bay Leaf

PENDAHULUAN di Negara India, yaitu pada tanaman


Jamun/Duwet/Jamblang (Syzygium
Setiap pasangan yang sudah cumini) sebagai antifertilitas, salah satu
memasuki pintu gerbang kehidupan dari bagian tanaman yang belum
berkeluarga melalui perkawinan pernah diteliti secara ilmiah yang
bertujuan untuk membentuk sebuah diduga memiliki efek antifertilitas
keluarga yang bahagia, sejahtera lahir adalah tanaman salad,d0m (Syzygium
batin yang disebut dengan keluarga polyantum). Senyawa yang terdapat
sakinah. Anak merupakan harapan pada Jamblang kemungkinan juga
atau cita-cita dari sebuah perkawinan. dimiliki pada tanaman yang bergenus
Berapa jumlah anak yang diinginkan sama yaitu daun salam (Syzygium
tergantung dari keluarga itu sendiri polyantum). Oleh sebab itu, perlu
Dengan keluarga mempunyai hak diadakan penelitian secara ilmiah untuk
untuk menentukan tindakan yang mengetahui kebenaran khasiat bahan
terbaik yang berkaitan dengan fungsi alam itu dengan pasti. (Dabhadkhar et
dan proses memfungsikan alat al, 2015)
reproduksinya. Segala sesuatu yang Jamblang ini memiliki senyawa
mempengaruhi sikap dan perilaku quercetin, β – sitosterol, oleanolic acid
dalam berbagai bentuk anjuran, yang dapat berefek sebagai
meskipun dengan tujuan yang mulia antifertilitas. Sedangkan menurut
akan tetapi tetap keputusan pilihan ada Rajasekaran (1988) menyatakan
pada suami dan isteri. Walaupun pada bahwa Syzygium cumini ini dapat
hakikatnya memang Allah yang berefek sebagai antifertilitas pada dosis
menentukan. Salah satu cara untuk 15 mg dan 30 mg pada mencit (Mus
merencanakan jumlah dan waktu musculus). (Thorat, 2017)
kehamilan adalah dengan melalui Tumbuhan salam (Syzygium
Keluarga Berencana atau polyanthum) merupakan salah satu
mengomsumsi obat yang memiliki efek tumbuhan yang tumbuh subur di
antifertilitas (Al- Fauzi, 2017). Indonesia. ekstrak metanol daun salam
Antifertilitas merupakan istilah banyak mengandung golongan
yang digunakan untuk senyawa atau flavonoid dan fenol. Diketahui
bahan yang dapat mengganggu sistem kandungan flavonoid sebesar 14,87 mg
reproduksi dengan cara menghambat setara quercetin/100 g ekstrak. Daun
proses pra-ovulasi dan atau pra- salam memiiki berbagai macam
implantasi embrio. Salah satu sumber aktivitas farmakologis dalam mengatasi
senyawa antifertilitas adalah senyawa antihipertensi, antidiabetes,
aktif yang terkandung dalam tanaman. antioksidan, antidiare, antiinflamasi,
Penelitian yang baru-baru ini dilakukan

86
Jurnal FARBAL, Volume 9 Nomor 2, September 2021

imunomodulator, antibakteri, antikanker Manfaat penelitian ini adalah


(Rizki, 2015) sebagai bahan acuan atau pedoman
Cara kerja senyawa antifertilitas bagi mahasiswa yang akan melakukan
ada dua cara yaitu dengan mempunyai penelitian selanjutnya, untuk
efek sitotoksik atau sitostatik. Obat- menambah pengetahuan dan wawasan
obat yang mempunyai efek sitotoksik, peneliti serta menjadi bahan informasi
berpotensi untuk mematikan sel kepada masyarakat tentang pengaruh
sehingga obat-obat yang mempunyai ekstrak tanaman salam (Syzygium
aktivitas antikanker berpotensi berefek polyantum) terhadap antifertilitas.
antifertilitas yang dapat menyebabkan
gangguan pada proses pembuahan. METODE PENELITIAN
Daun salam memiliki khasiat sebagai A. Waktu dan Tempat Penelitian
antikanker, menurunkan kadar Penelitian dilakukan di
kolestrol, dll. Sehingga daun salam Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia
dapat mematikan sel dan dan Biofarmasi Universitas Islam
menyebabkan gangguan pada proses Makassar pada bulan April sampai Juni
pembuahan. (Pradjatmo, 2015) 2021.
Golongan senyawa flavonoid yaitu
Kuersetin dapat menghambat aktivitas B. Alat dan Bahan yang Digunakan
enzim hialuronidase, yaitu enzim yang Alat yang digunakan pada
membantu pergerakan sperma menuju penelitian ini antara lain
sel telur, dengan adanya kuersetin ini blender®Philips, desikator®Duran-part
mengakibatkan spermatozoa tidak bowl, Erlenmeyer®Pyrex, gelas
dapat menembus cumulus (membran / kimia Pyrex, gelas ukur®Pyrex, gunting
®

lapisan ovum) menjelang fertilisasi. bedah®Biokatan, kanula, labu


Selain itu kuersetin juga menghambat tentukur®Pyrex, lumpang dan alu®Rofa,
enzim sitokrom P-450 III A dalam mikroskop®Olympus, rotary
proses hidroksilasi estradiol 17 β evaporator®IKA, spoit 1 cc®One med,
menjadi estron dan selanjutnya menjadi timbangan hewan®SF-400, timbangan
estriol. (Tarigan, 2016) gram®constant dan wadah maserasi.
Syzygium cumini bagian Bahan-bahan yang digunakan
bunganyamenunjukkan aktivitas pada penelitian ini antara lain
sebagai antifertilitas pada Mus aquadest®USFA, asam asetat
musculusjantan pada dosis 15 mg/kg anhidrat®Emsure, daun salam, etanol
BB sebesar 65% sedangkan dosis 30 96%®Emprove, eter®Emsure, H2SO4
mg/kgBB mencit memiliki aktivitas 10%®Emsure, Klorofom®Emsure,
antifertilitas sebesar 90%. (Raja larutan AlCl3 Emsure, NaCl®Emsure,
®

Sekaran, 1998). Na.CMC 1%®Eagle CMC, NaOH


Berdasarkan uraian di atas maka 10%®Emsure, dan Pewarna
rumusan masalah dari penelitian ini Giemsa®Azur.
adalah golongan senyawa apakah yang
terkandung dalam ekstrak etanol daun C. Penyiapan Sampel Penelitian
salam, dan apakah pada ekstrak etanol 1. Pengambilan Sampel
daun salam memiliki aktivitas sebagai Sampel penelitian berupa daun
antifertilitas pada Mus musculus jantan. salam (Syzygium polyantum) diambil
Tujuan dari penelitian ini adalah dari perumahan guru SMAN 10
untuk mengetahui golongan senyawa Makassar Jalan Tamangapa Raya
dan aktivitas ekstrak etanol daun salam Kecamatan Manggala Kota Makassar
(Syzygium polyantum) sebagai Sulawesi Selatan. Daun Salam
antifertilitas pada Mus musculus jantan. (Syzygium polyantum) di petik satu

87
Jurnal FARBAL, Volume 9 Nomor 2, September 2021

persatu pada sore hari ketika proses Ekstrak etanol daun salam
fotosintesis tidak berlangsung. ditimbangsebanyak 0,03 g dan
2. Pengolahan Sampel ditimbang lagi sebanyak 0,06 g, lalu
Daun salam(Syzygium polyantum) dimasukkan ke dalam lumpang dan
dicuci bersih dengan air mengalir, ditambahkan dengan 5 mL larutan
ditiriskan daun salam, dan ditimbang Koloidal Na-CMC 1% sedikit demi
berat basah, kemudian dikeringkan, sedikit sambil digerus hingga homogen.
digunting kecil-kecil atau dirajang, Kemudian dimasukkan ke dalam labu
kemudian ditimbang, dihaluskan daun tentukur, lalu dicukupkan masing-
salam menggunakan blender dan masing volumenya hingga 100 mL.
diayak dengan ayakan 40 mesh.
G. Skrining Fitokimia
D. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun a. Uji Flavonoid
Salam Sebanyak 1 mL larutan uji masing-
Pembuatan ekstrak dilakukan masing dimasukkan ke dalam 3 tabung
dengan cara maserasi menggunakan reaksi. Tabung 1 sebagai kontrol,
cairan penyari etanol 96%, yaitu tabung 2 ditambah dengan 1 mL larutan
simplisia ditimbang 300 gram kemudian Pb Asetat (timbal asetat) 10%, positif
dimasukkan ke dalam wadah maserasi flavonoid jika terdapat endapan kuning
lalu dibasahi terlebih dahulu dengan (Raphael, 2012). Tabung 3 ditambah
cairan etanol 96% secukupnya selama dengan beberapa tetes NaOH 20%
kurang lebih 15 menit sampai simplisia terbentuk warna kuning jika
basah, lalu ditambahkan etanol 96% mengandung flavonoid.
sampai terendam, ditutup dan dibiarkan b. Uji Triterpenoid
selama 5 hari dengan pengadukan Larutan uji sebanyak 2 mL
sesekali dalam bejana tertutup dan diuapkan dalam cawan penguap.
terlindungi dari cahaya matahari. Residu/ampas dilarutkan dengan 0,5
Setelah itu disaring untuk mL kloroform, dipindahkan ke tabung
memisahkan filtrat dan ampasnya, reaksi, ditambahkan 0,5 mL asam
ampas diremaserasi 1 kali dengan asetat anhidrat dan 2 mL asam sulfat
pelarut dan perlakuan yang sama. pekat melalui dinding tabung.
Filtrat yang diperoleh kemudian Terbentuknya cincin kecoklatan atau
dikumpulkan dan diuapkan dengan alat violet pada perbatasan larutan
rotary evaporator sehingga diperoleh menunjukkan adanya triterpenoid,
ekstrak kental, lalu ditimbang untuk sedangkan bila muncul cincin biru
menghitung rendamen. kehijauan menunjukkan adanya
steroid.
E. Pembuatan Suspensi Na-CMC 1 C. Uji Steroid
% Larutan uji sebanyak 2 mL
Na-CMC ditimbang sebanyak 1 diuapkan dalam cawan penguap.
gram lalu dimasukkan sedikit demi Residu/ampas dilarutkan dengan 0,5
sedikit ke dalam lumpang yang berisi mL kloroform, dipindahkan ke tabung
aquades panas (70 0C), aduk hingga reaksi, ditambahkan 0,5 mL asam
terbentuk larutan koloid yang homogen, asetat anhidrat dan 2 mL asam sulfat
lalu dimasukkan dalam labu tentukur, pekat melalui dinding tabung.
dicukupkan volumenya dengan air Terbentuknya cincin kecoklatan atau
suling hingga 100 mL. violet pada perbatasan larutan
menunjukkan adanya triterpenoid,
F. Pembuatan Suspensi Ekstrak sedangkan bila muncul cincin biru
Etanol Daun Salam

88
Jurnal FARBAL, Volume 9 Nomor 2, September 2021

kehijauan menunjukkan adanya


steroid. J. Prosedur Siklus Estrus atau
Apus Vagina
H. Perlakuaan terhadap Hewan Uji Siklus estrus dilakukan dengan
Mencit jantan dan betina cara apus vagina dengan pewarnaan
ditempatkan dalam kandang yang Giemsa 5%, sesuai metode Nivsarkar
berbeda, diadaptasikan selama 7 hari, et al. (2001), Hayashi et al. (2009),
mencit diberi makan dan minum. Sitasiwi dan Djaelani (2011). Siklus
Setelah itu dilakukan oles vagina pada estrus hewan uji diamati setiap 5 hari
mencit betina untuk mengetahui siklus sekali selama perlakuan berlangsung.
estrus. Mencit betina yang telah Hewan uji yang menunjukkan minimal
melakukan kopulasi dikelompokkan tiga fase penyusun siklus estrus yang
secara acak menjadi 3 kelompok. sama secara berturut-turut selama lima
Masing masing kelompok terdiri dari 3 kali pengamatan, maka hewan uji
ekor mencit yaitu 2 ekor mencit betina tersebut dianggap mengalami siklus
dan 1 ekor mencit jantan. Kelompok estrus yang teratur. Siklus estrus
perlakuan 1, mencit jantan diberi hewan uji dikatakan tidak teratur
sediaan suspensi Na-CMC 1% sebagai apabila hewan uji menunjukkan fase
kontrol negatif. Kelompok perlakuan 2, estrus yang berbeda selama lima kali
mencit jantan diberi sediaan ekstrak pengamatan. Penentuan persentase
etanol 15 mg/kg BB. Kelompok keteraturan siklus estrus hewan uji
perlakuan 3,mencit jantan diberi selama paparan dilakukan dengan
sediaan ekstrak etanol 30 mg/kg BB, menghitung jumlah hewan uji yang
Kopulasi ditandai dengan adanya mengalami siklus estrus teratur
sumbat vagina, lalu mencit jantan dibandingkan total jumlah hewan uji
dipisahkan dengan betina. pada kelompok perlakuan yang sama.
Pembedahan dilakukan pada hari K. Pengumpulan dan Analisis Data
ke 16 setelah mencit jantan dan betina Data kuantitatif yang diperoleh
dipisahkan, dilakukan pembedahan yaitu data morfologi spermatozoa
pada mencit jantan kemudian testisnya abnormal diuji dengan analisis sidik
diambil dari kauda epididimis, lalu ragam (ANOVA) menggunakan
diletakkan kedalam cawan petri yang Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
berisi NaCl 0,9 %. Testis dipotong atau kemudian dilanjutkan dengan uji BNJ.
pisahkan dari kaudanya setelah itu Data kualitatif yaitu siklus estrus dan
dikeluarkan cairan epididimisnya lalu perubahan rata-rata berat badan
diambil sedikit dan diletakkan diatas mencit dianalisa dengan cara
objek glass lalu keringkan diudara membandingkan antara kelompok
setelah itu amati morfologi perlakuan dengan kelompok kontrol
spermatozoa nya. serta membandingkan antar kelompok
perlakuan berdasarkan perbedaan
I. Cara Pembuatan Preparat dosis ekstrak daun salam yang
Vaginal Smear diberikan.
Pembuatan preparat vaginal smear
menggunakan cutton bud yang
berfungsi untuk mengambil sel-sel
epitel vagina sehingga dapat diamati
bentuknya. Sel-sel epitel yang telah
diambil, diletakkan dalam gelas untuk
diberi pewarna giemsa, Kemudian
diamati dibawah mikroskop cahaya.

89
Jurnal FARBAL, Volume 9 Nomor 2, September 2021

A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1. Hasil rendamen daun salam (Syzygium polyantum (Wight)
Berat Jumlah Berat
Rendamen
Simplisia simplisia pelarut ekstrak
ekstrak (%)
(g) (mL) (g)
Daun salam 300 3000 18.91 6,3

Tabel 4.2. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol 90% daun salam
Golongan senyawa Hasil Keterangan
Flavanoid endapan kuning Positif
Triterpenoid cincin kecoklatan Positif
Steroid biru kehijauan Positif
a. Perhitungan morfologi sperma
Perhitungan abnormalitas morfologi spermatozoa ekstrak etanol 96% daun
salam (Syzygium polyantum) menggunakan preparat apus. Data hasil perhitungan
morfologi spermatozoa dapat dilihat pada tabel 4.4:

Tabel 4.4. Perhitungan Morfologi Spermatozoa Ekstrak Etanol 96 % Daun


salam (Syzygium polyantum)
Jumlah Rata-rata
spermatozoa Spermatozoa
abnormal abnormal tiap
No. Kelompok Hewan (dalam 2x Kelompok (%)
uji Pengulangan) ± SD
Testis Testis
Kanan Kiri
1. Kontrol Mencit ♂ 5 12 8,50 ±4,94

2. Dosis I
15 g/kg BB Mencit ♂ 28 42 35,00 ± 9,89

90
3. Dosis II
30 mg /kg BB Mencit ♂ 55 70 62,50 ±
10,60

PEMBAHASAN memerlukan panas yang tinggi untuk


pemekatan. Etanol dipertimbangkan
Penelitian ini bertujuan untuk sebagai cairan penyari karena lebih
mengetahui golongan senyawa dan efektif, mikroorganisme seperti kapang
aktivitas ekstrak etanol daun salam dan kuman sulit tumbuh dengan etanol
(Syzygium polyantum (Wight) sebagai 20% ke atas, tidak beracun, netral,
antifertilitas pada mencit (Mus absorbansinya baik, etanol dapat
musculus) jantan. bercampur dengan air pada segala
Berdasarkan penelitian yang perbandingan. Etanol dapat menarik
dilakukan Rajasekaran (1988), sebagian besar senyawa kimia baik
menyatakan bahwa ekstrak etanol polar dan nonpolar. Etanol mampu
jamblang (Syzygium cumini) dengan menarik senyawa flavonoid, alkaloid,
dosis 15 dan 30 mg/kg BB memiliki tanin, dan saponin. Mekanisme
aktivitas sebagai antifertilitas pada penyarian senyawa dengan metode
mencit (Mus musculus) Jantan. maserasi yaitu pada perendaman
Golongan senyawa flavonoid yaitu sampel tumbuhan akan terjadi
Kuersetin berikatan dengan RE pemecahan dinding dan membran sel
(Reticulum endoplasma) dapat akibat perbedaan tekanan antara di
mengurangi hormon FSH (Follicle dalam dan di luar sel, sehingga
stimulating hormone) dan LH (Litui- metabolit sekunder yang ada dalam
nizing hormone) sehingga tidak sitoplasma akan terlarut dalam pelarut
membentuk sel leydig dan mengalami organik dan ektraksi senyawa akan
kerusakan pada hormon testosteron. sempurna karena dapat diatur lama
Penelitian ini dilakukan ekstraksi perendaman yang dilakukan. Pelarut
sampel secara maserasi. Maserasi yang mengalir ke dalam sel dapat
adalah teknik yang digunakan untuk menyebabkan protoplasma membesar
menarik atau mengambil senyawa yang dan bahan kandungan sel akan larut
diinginkan dari suatu larutan atau sesuai dengan kelarutannya
padatan dengan teknik perendaman (Yulianingtyas, 2016).
terhadap bahan yang akan diektraksi. Proses pada maserasi ini terjadi
Keuntungan dari metode ini tidak berulang sehingga terjadi
menggunakan pemanasan pada kesetimbangan konsentrasi dan
prosesnya sehingga aman untuk dilakukan selama 3x24 jam, kemudian
senyawa yang terkandung dalam dilakukan remaserasi untuk menyari
sampel yang rusak dengan suhu tinggi. kembali senyawa pada sampel. Filtrat
Pelarut yang digunakan pada metode yang dihasilkan kemudian diuapkan
ini yaitu etanol 96%. Pelarut etanol 96% agar ekstrak menjadi pekat dan kental.
digunakan sebab senyawa flavonoid Hasil ekstraksi dapat dilihat pada tabel.
yang terdapat dalam daun salam Selanjutnya ekstrak kental disimpan
bersifat polar, sehingga dibutuhkan dalam wadah tertutup yang berisi silika
pelarut yang bersifat polar. gel yang dapat menyerap air dan
Etanol merupakan pelarut yang mencegah rusaknya ekstrak
baik digunakan untuk ekstraksi karena (Yulianingtyas, 2016).
dapat dengan mudah diuapkan dan Penelitian ini menggunakan hewan
memiliki toksisitas rendah, serta tidak uji mencit jantan, menurut Akram

91
(2015), mencit jantan mempunyai Kauda epididimis yang diambil
komponen antifertilitas dianggap aktif kemudian diletakkan di dalam larutan
ketika dapat menghambat NaCl0,9%. Larutan NaCl0,9%
spermatogenesis, menghambat berfungsi untuk mempertahankan daya
testosteron atau mempengaruhi hidup (viabilitas) spermatozoa di luar
gonadotropin organ atau menyebabkan tubuh mencit. Larutan NaCl fisiologis
kematian sperma, adapun digunakan digolongkan sebagai bahan pengencer
mencit betina hanya untuk menambah (extender) yang sering digunakan
daya tarik mencit jantan agar produksi karena larutan ini dapat memberikan
hormon testosteron nya meningkat. sifat buffer, mempertahankan pH
Hewan uji coba dikelompokkan menjadi semen dalam suhu kamar, bersifat
3 kelompok yaitu kelompok kontrol isotonis dengan cairan sel, melindungi
NaCMC 0,5%, dosis I (15 mg/kg BB), spermatozoa terhadap cold shock dan
dosis II (30 mg/kg BB). Setiap kelompok penyeimbang elektron yang sesuai
terdiri dari 3 ekor mencit dan (Simbolon,2013).
ditempatkan pada kandang yang Hasil pengamatan morfologi
berbeda tiap kelompok. Sebelum diberi spermatozoa pada mencit (Mus
perlakuan, hewan uji diaklimatisasi musculus) jantan yaitu terdapatnya
selama 1 minggu untuk menyeleksi spermatozoa abnormal leher patah,
hewan uji yang memenuhi persyaratan spermatozoa tanpa kepala dan ekor,
dan diharapkan hewan uji dapat spermatozoa ekor patah dan tanpa
menyesuaikan diri dengan kondisi kepala. Menurut Inversk (2000),
lingkungan baru. Berat badan hewan uji morfologi spermatozoa dikatakan
coba diukur setiap hari sekali untuk abnormal apabila preparat yang dlihat
menghitung volume ekstrak yang akan di bawah mikroskop terdiri dari tanpa
diberikan. Data bobot badan yang kepala, leher patah, kepala pipih
didapatkan menunjukkan adanya (flattened head), dan ekor patah.
fluktuasi bobot badan mencit kelompok Berdasarkan hasil rata-rata jumlah
kontrol yang diberi pembawa dan spermatozoa abnormal dari ketiga
kelompok uji yang diberikan ekstrak kelompok tersebut yaitu pada dosis
etanol 96% daun salam selama 15 hari. kontrol spermatozoa abnormalnya
Terjadi peningkatan bobot badan awal sebesar 8,50, dosis 15mg/kg BB jumlah
mencit dan mengalami penurunan spermatozoa abnormalnya sebesar
bobot badan mencit pada kelompok 35,00, dosis 30 mg/kg BB jumlah
dosis 15 & 30 mg/kg BB pada hari ke 11 spermatozoa abnormalnya sebesar
sampai hari ke 15, diduga karena 62,50.Jika dilihat secara statistik dari
adanya toksik pada daun salam data Rancangan Acak Lengkap (RAL),
sehingga menyebabkan gangguan diolah menggunakan ANOVA yang
pada proses pembuahan. Mencit menunjukkan terjadi perbedaan secara
dibedah setelah 24 jam pemberian bermakna (Fh ≥ Ft 5% dan ≤Ft1%)
dosis terakhir yaitu pada hari ke 16. bahwa F hitung lebih besar dari F tabel
Mencit dibius menggunakan eter, pada taraf 5% dan F hitung lebih kecil
kemudian diambil organ testis dan dari F tabel pada taraf 1%, maka Ho
epididimis nya untuk dilakukan ditolak, hipotesis H1 diterima, yang
pengamatan parameter morfologi artinya ada perbedaan nyata pada
spermatozoa abnormal. ekstrak etanol daun salam (Syzygium
Spermatozoa diperoleh dari kauda polyantum (Wight) dalam memiliki
epididimis, kauda epididimis aktivitas antifertilitas pada Mus
merupakan tempat pematangan musculus jantan. Hasil dari ANOVA
spermatozoa sebelum diejakulasikan. dilanjutkan uji BNJ untuk mengetahui

92
seberapa besar perbedaan antara tiap atau signifikan dengan kontrol negatif
kelompok. Penentuan uji lanjutan (NaCMC 1%).
didasarkan pada nilai koefisien
keseragaman (KK) yang diperoleh, DAFTAR PUSTAKA
karena syarat nilai KK untuk uji BNJ jika
nilai KK lebih kecil atau dibawah dari Al-Fauzi, Al-Fauzi. 2017. Keluarga
5%. Berencana Perspektif Islam
Hasil uji BNJ yang menunjukkan dalam Bingkai Keindonesiaan.
bahwa selisih antara NaCMC 1% (P1) Jurnal Lentera: Kajian
dengan ekstrak etanol daun salam Keagamaan, Keilmuan dan
dosis 15 mg/kg BB (P2) tidak memiliki Teknologi : 1-24.
perbedaan secara bermakna atau tidak
signifikan, sedangkan selisih antara Anita, Douillard, Jean-Yves, et al. 2006.
NaCMC 1% (P1) dengan ekstrak etanol "Adjuvant vinorelbine plus
daun salam dosis 30 mg/kg BB (P3) cisplatin versus observation in
memiliki perbedaan secara bermakna patients with completely
atau signifikan, selisih antara ekstrak resected stage IB–IIIA non-
etanol daun salam dosis 15 mg/kg BB small-cell lung cancer a
(P2) dengan ekstrak etanol daun salam randomised controlled trial."
dosis 30 mg/kg BB (P3) tidak memiliki The lancet oncology 7.9 : 719-
perbedaan secara bermakna atau tidak 727.
signifikan.
Hasil skrining fitokimia menunjukkan Behre, Michael, et al. 2003. "Male
adanya flavonoid, triterpenoid, dan smokers have a decreased
steroid yang diduga memiliki efek success rate for in vitro
antifertilitas. Flavanoid yang fertilization and intracytoplasmic
terkandung pada ekstrak etanol 96% sperm injection." Fertility and
daun salam adalah kuersetin. Kuersetin sterility 79 1550-1554.
merupakan senyawa golongan
flavonoid yang umumnya terdapat Champbell, Reece, Mitchell. 2004.
dalam tumbuhan. Kuersetin telah Biologi. Jakarta: Erlangga.
terbukti memiliki aktivitas antifertilitas
pada mencit karena dapat Dabhadkhar, D. K., Thakare, V. G.,
menghambat enzim hialuronidase Zade, V. S., Charjan, A. P.,
Dhore, M. M., & Deosthale, S.
KESIMPULAN M. (2015). Review on some
Berdasarkan hasil penelitian, ethnobotanical plants having
analisis data dan pembahasan dapat antifertility activity in female
disimpulkan bahwa hasil skrining albino rats. Int. Res. J. of
fitokimia ekstrak etanol daun salam Science and Engineering, 3(2),
(Syzygium polyantum (Wight) 43-46.
menunjukkan ekstrak etanol daun
salam (Syzygium polyantum (Wight) Dewi, N., S. Azam, and S. Yusoff.2019
mengandung golongan senyawa "Factors influencing the
flavanoid, terpenoid, steroid dan information quality of local
ekstrak etanol daun salam dosis 30 government financial statement
mg/kg BB mencit memiliki aktivitas and financial accountability"
sebagai antifertilitas pada Mus Management Science Letters :
musculus jantan yang berbeda nyata 9.9 1373-1384.

93
Ditjen, POM. (1995). Farmakope ‘Department of Chemistry and
Indonesia Edisi IV. Departemen Department of Pathology,
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta, 7. Jawaharlal Institute of Postgraduute
Medical Education and
Ditjen, POM., & Depkes, R. I. (1986). Research, Pondicherry-605006
Sediaan galenik. Jilid II. Jakarta: and ‘Department of Pathology,
Departemen Kesehatan RI. Kilpauk Medical College. India.

Dorland, W. N. 2008. Kamus Saku Madduluri, V. R., Burri, D. R., &


Kedokteran Dorland (28 ed.). Kondeboina, M., Enumula, S.
(Y. B. Hartanto, W. K. Nirmala, S., Muppala, A. R., Kamaraju,
Ardy, & S. Setiono, Eds.) S. R. R. 2017. Carbon Coating
Elsevier : Jakarta. on SiO2 in Co/C‐SiO2 Catalysts
for High and Stable Activity in
Dwisari Dillasamola, M.Farm. 2020. Nitrobenzene Hydrogenation.
Infertilitas. Kumpulan Jurnal Chemistry Select.2(20), 5716-
Penelitian Infertilitas. Fakultas 5722.
Farmasi Universitas Andalas.
Padang Nalbandov, A.V. 1964. Fisiologi
Reproduksi pada Mamalia dan
Intanriani. 2016. Pembentukan Gamet Unggas Terjemahan oleh
Jantan Spermatogenesis. Kemang,S. Cekatan I.
Wordpress.com. Universitas Indonesia, Jakarta.
Hal. 140-249.
Inveresk Research, Huntingdon Life
Sciences., Sequani., Glaxo Nivsarkar, Manish, et al. 2001.
Welcome. 2000. Rat Sperm "Involvement of endometrial
Morphogical Assesment membrane sulphydryl groups in
Guidline Document. blastocyst implantation
sulphydryl groups as a potential
Liliwirianis, N. & Karim, S. A. (2011). target for contraceptive
Journal metrics. Journal of research”. Contraception.64.4 :
Chemistry. 255-259.

Laurence, D. R. "A. L, Bacharach, Prasetyono D. S. 2012. Tanaman Obat


1964, Evaluatio of drug Ampuh di Sekitar Kita, jakarta.
activities: pharmacometrics."
Pradjatmo, H. 2015. Prevelansi
M. Rajasekaran, J.S Bapna, S. Fertilitas pada penderita kanker.
Laksamanan, A.G. Jurnal Kesehatan Republik
Ramachandran Nair, A.J Indonesia, 2 (3) : 182-189.
Veliath, and M. Panchanadam.
1988. Antifertility Effect In Male Retnowati, Yuliana, Nurhayati Bialangi,
Rats Of Oleanolic Acid, and Nona Wingti Posangi.
Triterpene From Eugenia 2011."Pertumbuhan bakteri
Jambolana Flowers. Staphylococcus aureus pada
Department of Pkavmacology, media yang diekspos dengan
Department of Anatomy, infus daun sambiloto

94
(Andrographis paniculata)." Banda Aceh: Universitas Syiah
Jurnal Sainstek : 6.2. Kuala.

Rizki, M.I., dan E.M. Hariandja. 2015. Sitasiwi, Agung Janika, and
Review :Aktivitas Farmakologi, Muhammad Anwar Djaelani.
senyawa Aktif dan Mekanisme 2011. "Studi Awal Upaya
Kerja Daun Salam (Syzygium Eksplorasi Agensia
polyanthum). Prosiding Seminar Imunokontrasepsi Untuk
Nasional & Workshop Regulasi Fertilitas Hewan Liar:
“Perkembangan Terkini Sains Pofil Protein Selama Proses
Farmasi & Klinik 5” Implantasi Embrio Mencit (Mus
musculus L.) BALB/c." Bioma:
Rugh, Roberts. 2010. "The mouse.Its Berkala Ilmiah Biologi 13.1 : 39-
reproduction and development." 45.
The mouse.Its reproduction and
development. Suckow, M.A, Weisbroth, S.H.,
Franklin, C.L. 2010. The
Saba, Adebowale Bernard et al. 2009. Laboratory Rat (Second
Spermatozoa Morphology and Edition). USA: Elsevier Inc.
Characteristics of Male Wistar Page: 113.
Rats Adminstered with
Ethanolis Extract of Lagenaria Sumono, A., & Wulan, A. 2009.
breviflora Roberts. Nigeria : Kemampuan air rebusan daun
University of Ibadan. African salam (Eugenia polyantha W)
Journal of Biotechnology. dalam menurunkan jumlah
koloni bakteri Streptococcus sp.
Setiadi, A. Francesca, et al. 2007. Majalah Farmasi Indonesia,
"Epigenetic control of the 20(3), 112-7.
immune escape mechanisms in
malignant carcinomas." Sulistiani. Falah, S. Wahyuni. W.
Molecular and cellular biology : Sugahara, T. Tachibana, S.
27.22 7886-7894. Syaefudin. 2014. Cellular
Mechanism of the Cytotoxic
Syarif Hidayatullah, 2010. Tumbuhan Effect of Extracts from
dengan kandungan senyawa Syzygium polyanthum leaves,
aktif yang berpotensi sebagai American Journal of Drug
bahan Antifertilitas. Jakarta. Discovery and Development, 4 :
90-101.
Sinaga, Elvina Sari. 2012. Pengaruh
Isoflavon Terhadap Jumlah Susetyarini, Eko. 2013. Jumlah Sel
Kecepatan dan Morfologi Spermiogenesis Tikus Putih
Spermatozoa Tikus Putih yang Diberi Tanin sebagai
Jantan (Rattus norvegicus). Sumber Belajar. Seminar
Tesis. Program Studi Ilmu Nasional X Pendidikan Biologi
Biomedik, Universitas Andalas. FKIP, Universitas
Padang. Muhammadiyah. Malang.

Simbolon, Indra dkk. 2013. Persentase


Spermatozoa Hidup pada Tikus Sutrisna, E.M. 2016. Herbal Medicine
Wistar dan Sprague-Dawley. suatu Tujuan Farmakologis

95
Muhammadiyah University
Press. Surakarta.

Sumardjo , Tyas Friska Dewi. 2010.


"Keanekaragaman Spesies
Tumbuhan Obat untuk
Perawatan Sebelum dan
Sesudah Persalinan pada
Beberapa Suku di Maluku
Utara." Buletin Plasma Nutfah:
26.2 145-156.

Tarigan, Rica Vera Br, M. Pandapotan


Nasution, and Sry Suryani
Widjaja. 2016. "The Activities of
Antifertility based on The
Analysis Of Cement and Display
of Immunohistochemistry
Cyclooxygenase-2 In Testis Of
Mice (Mus Musculus L.)." Jurnal
Ilmu Kefarmasian
Indonesia.14.2 : 219-225.

Tjitrosoepomo, 1988. Buku Klasifikasi


tumbuhan. Gembong.
Thorat Vishal. 2017. International
Journal Pharmacognosy Of
(Syzygium cumini). Government
College Pharmacy, SGB
University, Amravati – 444604.
Maharashtra, India.

96

Anda mungkin juga menyukai