RESUME
Kelas B
Kelompok 5
Kasus
Klinik Hortus Medicus memeriksa pasien fibroadenoma mammae. Dokter
meresepkan penggunaan ekstrak herba sambiloto dalam kapsul untuk paliatif
tumor tersebut. Kondisi pasien, wanita, 50 tahun, 150 cm/50 kg, 125/80,
detak jantung rata-rata 80 per menit, EKG teratur. Apoteker menyiapkan
sediaan tersebut.
Fibroadenoma mamae (FAM) adalah tumor jinak pada payudara yang tidak terasa
nyeri dan dapat digerakkan. FAM dapat terjadi karena penimbunan mutasi DNA
dalam sel di jaringan fibrosa dan jaringan epitel dapat menyebabkan proliferasi sel
yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang membentuk lobus-lobus, hal ini
dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang menyebabkan sel kehilangan
fungsi diferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan rangsangan estrogen
fibroadenoma mammae ukurannya akan lebih meningkat. Salah satu upaya terapi
paliatif tumor adalah menggunakan herbal sambiloto. Terapi paliatif tumor adalah
pendekatan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa
melalui pencegahan melalui pemeriksaan dini dan penilaian yang tertib serta
penanganan masalah lain baik secara fisik, psikososial dan spiritual (KMK RI
Nomor 812, 2007).
2. Senyawa Aktif :
Andrographolide
4. Dosis : Hewan yang diberi sambiloto dosis 300 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB
nampak adanya penurunan ekspresi telomerase di inti sel. (Sastyarina et al.
2011).
Dosis yang digunakan untuk paliatif manusia 3 x sehari 1 kapsul (300 mg)
dengan data toksisistas yang diperoleh 116, 37 g/70 KgBB (manusia) sehingga
dosis tidak melebihi dosis toksik dan aman dikonsumsi. (Permenkes, 2016)
Toksisitas : Nilai LD50 ekstrak sambiloto yang diberikan peroral maupun
subkutan > 15 g/kg BB tidak menimbulkan efek toksik dan nilai LD50 yang
diberikan secara intraperitoneal adalah 14,98 g/kg BB.
Uji toksikologi pada hewan coba dan manusia menunjukkan bahwa
andrographolide dan senyawa lain yang terdapat pada sambiloto memiliki
toksisitas yang sangat rendah. Pada mencit yang diberi ekstrak sambiloto
secara oral (10 gr/kgBB) sekali sehari selama 7 hari, tidak ada seekorpun tikus
yang mati (Chung, 1979).
Interaksi : Penggunaan herba sambiloto harus dihindari pada pasien yang
mengkonsumsi obat immunosupresan, kardiovaskuler, antiplatelet dan anti
koagulan.
Kontraindikasi : Hindarkan juga pada ibu hamil dan menyusui dan anak
Contoh Kapsul Sambiloto di Pasaran
Kapsul Albimor
Pengobatan : 3 x sehari 2-5 kapsul
Pencegahan : 1-2 x sehari 1 kapsul
Daun sirsak (Annona muricata L.) (Hussaana et al, 2015) : Grade EBM
belum dapat ditentukan karena artikel yang diperoleh merupakan uji
praklinik.
Manggis (Garcinia mangostana) (FOHAI, 2016): Grade EBM belum dapat
ditentukan karena artikel yang diperoleh merupakan uji praklinik
3. Mekanisme :
Mekanisme kuersetin enginaktivasi protein protease SepA yang disekresikan
Shigella
Kuersetin :
Antispasmodik, menghambat sekresi natrium dan kalium serta
mengurangi sekresi air ke lumen usus
Menghambat asetilkolin (ACh) untuk mengurangi kontraksi intestinal
Menginaktivasi protein protease SepA yang disekresikan Shigella
Tannin :
Antispasmodik, menghambat sekresi natrium dan kalium serta
mengurangi sekresi air ke lumen usus
Mengendapkan protein bakteri
4. Dosis :
Dosis Empiris : 15-30 gram daun jambu biji kering direbus dalam 1-2
gelas diminum 2 kali sehari (Dalimartha,2006)
Dosis preklinik : 50 – 400 mg/kgBB tikus ekstrak air daun jambu biji
(Ojewole,2000)
Dosis klinik : 500mg dalam kapsul jambu biji setiap 8 jam selama 3 hari
(Lozaya, 2000)
Dosis sediaan ekstrak daun jambu biji :
Diapet Anak Aturan Pakai Anak ≥ 5 tahun : 10 ml atau 2 sendok takar 2
kali sehari
Toksisitas: LD50 mencit intraperitoneal: 13,12 (8,95-19,23 mg/10 g BB).
LD50 ekstrak air per oral adalah 5 g/kg BB. LD50 ekstrak Petroleum eter 5
g/kg BB; ekstrak kloroform: 5 g/kg BB; ekstrak etil asetat: 2 g/kg BB;
ekstrak methanol: 2 g/kg BB; ekstrak air: 2 g/kg BB.
Kontraindikasi : Belum diketahui
Efek samping : Konstipasi, alergi
Interaksi : Menghambat absorbsi zat
Masukan anda : menyebutkan manfaat lain dari daun jambu biji selain sebagai
antidiare
Tanggapan Presentator : Daun jambu biji bisa digunakan ebagai antidiabetes dengan
menurunkan kadar gula darah, antikolesterol dengan menurunkan kadar kolesterol
jahat, antioksidan
4. Dosis :
Dosis alpukat untuk menurunkan kolesterol yakni 136 gram daging buah
alpukat /hari untuk orang ( J.Nutr, 2020).
Toksisitas: LD50 per oral ekstrak air biji Persea americana (alpukat): > 10
g/kg BB pada tikus. LD50 per oral serbuk biji P. americana: 1767 mg/kg
BB pada mencit (FOHAI, 2016).
Kontraindikasi : Belum diketahui
Efek samping : Alergi lateks (getah dari tanaman alpukat) (FOHAI,
2016).
Interaksi : Penurunan efek warfarin dilaporkan pada 2 pasien
(FOHAI, 2016).
Tanaman lain yang memiliki khasiat sebagai antihiperkolesterolemia :
1. Bawang putih (Allium sativum Linn) Grade B
2. Temulawak Curcuma zanthorrhiza) Grade C
3. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Grade B
Masukan anda : disebutkan juga kandungan lain dari buah alpukat, contoh tanaman
lain yang memiliki khasiat yang sama dengan buah alpukat sebagai antikolesterolemia
Kasiat : Antihipertensi
Resume :
Skenario : Pak Tugiran 65 tahun datang konsultasi ke apotek dan ingin membeli kapsul
herbal. Beliau menyampaikan keluhannya nyeri kepala sejak 4 hari yang lalu.
Disampaikan juga bahwa dirinya menderita hipertensi selama 3,5 tahun terakhir dan
mengkonsumsi kaptopril 25 mg secara rutin atas petunjuk dokter. Namun demikian
karena dirasakan tidak nyaman (sering batuk dan merasa takut untuk mengkonsumsi
obat secara terus menerus) maka sejak 4 bulan terakhir mengganti kaptopril dengan
sediaan kapsul kelopak bunga rosella.
4. Dosis : Simplisia sebanyak 1,5 g/237 mL air; 1 – 2 sendok teh kelopak bunga
segar/237 mL air. Penyiapan seperti pembuatan teh, masukkan air mendidih ke
dalam 1,5 g simplisia atau kelopak (BPOM, 2011). 2 x 1 tea bag (6 g serbuk)/hari,
seduh dalam 1 cangkir air. 1 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.
Toksisitas: LD50: di atas 5000 mg/kg BB per oral pada tikus. Pada dosis 15
mg/kg BB terlihat ada perubahan kadar albumin, namun pada gambaran histologi
tak ada perubahan. Pada pria sehat, dapat menurunkan kadar kreatinin, asam urat,
sitrat, tartrat, kalsium, natrium, kalium, dan fosfat pada urin.
Kontraindikasi : Belum diketahui
Efek samping : alergi
Interaksi : menurunkan kadar klorokuinolon sehingga tidak
memberikan efek. Jika asetaminofen ditambah dengan pemberian rosella
dapat mengubah waktu paruh obat asetaminofen pada sukarelawan. Rosela
memiliki aktivitas estrogen meskipun belum ada perubahan klinis yang
jelas. Interaksi dapat terjadi dengan senyawa estrogen lain
Tanaman lain yang memiliki khasiat sebagai antihipertensi : bawang
putih, seledri dan mengkudu
Masukan anda : apakah ekstrak rosella juga memiliki eso batuk kering seperti obat
ACEI ?
Tanggapan : Berdasar PMK no 6 tahun 2016 Rosella tidak menyebabkan batuk.
Rosella malah memiliki kandungan sebagai mukolitik. Mekanisme nya bagimana tidak
diketahuipasti
Dari beberapa sumber menyatakan, ekstrak rosella punya efek mengatasi batuk dan
radang. Jadi dibanding penggunaan captopril, efek batuknya berkurang.
Kasiat : Immunostimulan
Resume :
Skenario : Ibu Mira ke apotek menyampaikan kepada apoteker di apotek ingin
mendapatkan peningkat sistem imun bagi dirinya karena kondisi pandemi saat ini.
Imunostimulan yang diinginkan adalah yang berisi ekstrak tanaman. Oleh apoteker
diberikan sediaan dengan komponen utama meniran dan disarankan untuk menjalankan
PHBS.
Masukan anda : Bagaimana interaksi yang terjadi jika meniran dikonsumsi dengan obat lain
seprti antidiabetes mungkin ?
Tanggapan : Meniran dapat meningkatkan efek dari obat antidiabetes yang dapat
menyebabkan hipoglikemia.
RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN
Masukan anda : indikasi lain dari batang kayu manis selain sebagai antidiabetes ?
Tanggapan Presentator : cinnamon memiliki kemampuan antimikroba, antifungi,
antivirus, antioksidan, antitumor, penurun tekanan darah, kolesterol dan memiliki senyawa
rendah lemak. Senyawa eugenol dan sinamaldehid memiliki potensi sebagai antibakteri
dan antibiofilm
RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN
4. Dosis:
Dosis Empiris
Cuci bersih tanaman anting-anting kering sebanyak 30-60 g, kemudian direbus
dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum 2 kali sehari, masing-masing 1
gelas. Diminum sebelum makan pagi dan makan malam.
Dosis Klinis : 4 x 1 kapsul (520 mg serbuk ekstrak)/hari.
Dosis Pra-klinis : Dosis 2,7; 5,4 dan 10,8 g/200 g BB Dosis 2,7; 5,4 dan 10,8
g/200 g BB
Saran anda : Pada efek samping disebutkan bahwa jika pemberian dosis terlalu tinggi
dapat menyebabkan iritasi lambung, senyawa apa dari anting-anting yang dapat
menyebabkan iritasi tersebut?
Tanggapan : senyawa yang dapat meneyebabkan efek samping di dalam akar anting
anting tsbt yaitu flavonoid (tanin).
Resume :
Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar
lipid/lemak (kolesterol, kolesterilester, fosfolipid, atau trigliserida) dalam darah; yaitu
gejala dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol, high density lipoprotein (HDL), low
density lipoprotein (LDL) dan kadar trigliserida (TG) melebihi di atas batas normal.
(Rabie’ah et al, 2015). Salah satu terapi herbal antihiperlipidemia adalah ekstrak daun jati
belanda
1. Bahan yang digunakan : Jati belanda (Guazuma Ulmifolia) salah satu tanaman
yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Berdasarkan penelitian sebelumnya
dilaporkan bahwa daun jati belanda dapat meningkatkan pertahanan tubuh terhadap
kanker, meningkatkan fungsi digestif, mengurangi masalah inflamasi, serta
penyakit hiperlipidemia.
Guazumae Ulmifoliae Folium
Mekanisme Antihiperlipidemia
4. Dosis Pemakaian
Adapun dosis daun jati belanda yang dapat digunakan sebagai antihiperlipidemia
sebagai berikut:
Dosis Empiris : -
Dosis Pra Klinis : Dosis 0,5ml/200g BB tikus/hari pada ektrak etanol 10%, 20%, dan
30%
Jika dikonversi kedosis manusia maka:
Berat rata-rata tikus 200 gram = 0,2 kg
- Konsentrasi 10%
10 g/ml X 0,2 kg = 2 g untuk 200 g tikus
Untuk manusia= 2 g X 56 = 112 gram/70 kg BB
- Konsentrasi 20%
20 g/ml X 0,2 kg = 4 g untuk 200 g tikus
Untuk manusia= 4 g X 56 = 224 gram/70 kg BB
- Konsentrasi 30%
30 g/ml X 0,2 kg = 6 g untuk 200 g tikus
Untuk manusia= 6 g X 56 = 336 gram/70 kg BB
Dosis Klinis: 3x1 tea bag (5gr serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air
Ekstrak daun jati belanda dikontraindikasikan untuk ibu hamil, laktasia, dan anak-anak;
Ekstrak daun jati belanda juga mempunyai efek samping diare, dan iritasi lambung. Agar
terhindar dari interaksi ekstrak daun jati belanda yang dapat memperlambat absorbsi obat
dapat di berikan penjedaan dalam mengonsumsi obat.
Selain daun jati belanda, tanaman yang memiliki efek terapi untuk hiperlipidemia
yaitu kemuning (Murraya paniculata), bawang putih (Allium sativum) dan gingseng cina
(Panax ginseng). Dengan level EBM kemuning grade B, bawang putih grade A, dan
gingseng cina grade A.
Masukan anda : apa senyawa dalam daun jatibelanda yang menyebabkan efek samping
diare?
Tanggapan Presentator : Senyawa tannin, tanin bekerja sebagai astringen yang diduga
dapat mengurangi daya penyerapan makanan. Ketika tanin bertemu dengan membran
mukosa, tanin akan bereaksi terhadap membran mukosa dan berikatan dengan mukus dan
sel epitel dari mukosa. Mukosa akan terikat kencang dan menjadi kurang permeabel. Cara
kerja tannin dinamakan sebagai astringency. Tanin memiliki efek pada usus dengan
membuat pasien diare, bekerja dengan cara membentuk suatu lapisan yang terdiri dari
protein yang terkoagulasi di sepanjang dinding usus yang akan melingkupi ujung-ujung
saraf bebas di sekitarnya sehingga menjadi kurang sensitif juga menyebabkan stimulus
profokatif yang meningkatkan kerja peristaltik usus.