Anda di halaman 1dari 24

LEMBAR KERJA JIGSAW

( LKM PBL MINGGU KE – 3)

RESUME

Kelas B

Kelompok 5

Dosen Tutor apt. Zainab, M.Si.

Nama Qur’aini Citra Kapukong    2108062143

RESUME PBL (KELOMPOK SENDIRI) KASUS / SKENARIO

Kasus
Klinik Hortus Medicus memeriksa  pasien fibroadenoma mammae.  Dokter
meresepkan    penggunaan ekstrak herba sambiloto dalam kapsul untuk paliatif
tumor tersebut.  Kondisi pasien, wanita, 50 tahun, 150 cm/50 kg,  125/80,
detak jantung rata-rata 80 per menit, EKG teratur.  Apoteker menyiapkan
sediaan tersebut.

Sambiloto Sebagai Paliatif Tumor

Fibroadenoma mamae (FAM) adalah tumor jinak pada payudara yang tidak terasa
nyeri dan dapat digerakkan. FAM dapat terjadi karena penimbunan mutasi DNA
dalam sel di jaringan fibrosa dan jaringan epitel dapat menyebabkan proliferasi sel
yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang membentuk lobus-lobus, hal ini
dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang menyebabkan sel kehilangan
fungsi diferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan rangsangan estrogen
fibroadenoma mammae ukurannya akan lebih meningkat. Salah satu upaya terapi
paliatif tumor adalah menggunakan herbal sambiloto. Terapi paliatif tumor adalah
pendekatan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa
melalui pencegahan melalui pemeriksaan dini dan penilaian yang tertib serta
penanganan masalah lain baik secara fisik, psikososial dan spiritual (KMK RI
Nomor 812, 2007).

1. Bahan Yang digunakan : Herba Sambiloto (seluruh bagian di atas tanah


tumbuhan (Andrographis paniculata)
Nama sambiloto di berbagai daerah : Papaitan, ki oray, ki peurat, takilo,
bidara, sadilata, sambilata, takila, ampadu (Permenkes, 2016).
Khasiat : Andrographolide dan turunannya terbukti memiliki sifat anti
inflamasi, anti bakteri, anti virus, anti tumor, anti fibrosis, anti-aterosklerosis,
anti-diabetes dan efek imunomodulator (Zhao et al., 2008)

(Permenkes, 2016) (FHI, 2017)

2. Senyawa Aktif :

Andrographolide

3. Mekanisme : Peran antitumor andrografolida antara lain pada induksi


apoptosis (kematian sel yang terprogram secara fisiologis) dan cell cycle arrest.
Adanya aktivasi p53 oleh Andrografolida melalui peningkatan fosforilasi p53
yang selanjutnya akan mempengaruhi proses siklus sel sehingga sel tidak akan
mengalami pembelahan dan sel akan mati karena terjadi kondensasi kromosom
yang menyebabkan terjadinya apoptosis. Berdasarkan dari penelitian tersebut
maka diduga ekstrak sambiloto mempunyai aktivitas antimitosis dan pro-
apoptosis pada sel tumor. Obat yang mempunyai efek antimitosis diduga juga
mempunyai efek anti telomerase yang dapat menghambat pembelahan dan
perkembangan sel yang sangat cepat seperti sel kanker dan berakibat terjadi
kematian sel (apoptosis) (Sastyarina et al. 2011).

4. Dosis : Hewan yang diberi sambiloto dosis 300 mg/kg BB dan 1000 mg/kg BB
nampak adanya penurunan ekspresi telomerase di inti sel. (Sastyarina et al.
2011).
Dosis yang digunakan untuk paliatif manusia 3 x sehari 1 kapsul (300 mg)
dengan data toksisistas yang diperoleh 116, 37 g/70 KgBB (manusia) sehingga
dosis tidak melebihi dosis toksik dan aman dikonsumsi. (Permenkes, 2016)
Toksisitas : Nilai LD50 ekstrak sambiloto yang diberikan peroral maupun
subkutan > 15 g/kg BB tidak menimbulkan efek toksik dan nilai LD50 yang
diberikan secara intraperitoneal adalah 14,98 g/kg BB.
Uji toksikologi pada hewan coba dan manusia menunjukkan bahwa
andrographolide dan senyawa lain yang terdapat pada sambiloto memiliki
toksisitas yang sangat rendah. Pada mencit yang diberi ekstrak sambiloto
secara oral (10 gr/kgBB) sekali sehari selama 7 hari, tidak ada seekorpun tikus
yang mati (Chung, 1979).
Interaksi : Penggunaan herba sambiloto harus dihindari pada pasien yang
mengkonsumsi obat immunosupresan, kardiovaskuler, antiplatelet dan anti
koagulan.
Kontraindikasi : Hindarkan juga pada ibu hamil dan menyusui dan anak
Contoh Kapsul Sambiloto di Pasaran
Kapsul Albimor
Pengobatan : 3 x sehari 2-5 kapsul
Pencegahan : 1-2 x sehari 1 kapsul

Tiga Tanaman lain sebagai antitumor

 Daun sirsak (Annona muricata L.) (Hussaana et al, 2015) : Grade EBM
belum dapat ditentukan karena artikel yang diperoleh merupakan uji
praklinik.
 Manggis (Garcinia mangostana) (FOHAI, 2016): Grade EBM belum dapat
ditentukan karena artikel yang diperoleh merupakan uji praklinik

 Keladi tikus (Typhonium flagelliforme Lodd) (FOHAI, 2016) : Grade EBM


belum dapat ditentukan karena artikel yang diperoleh merupakan uji
praklinik

MASUKAN DAN TANGGAPAN DARI KELOMPOK LAIN


(7 kelompok)

(JUMLAH HALAMAN BOLEH DITAMBAH)

Nama Pemberi Masukan Tanggapan Anda


Masukan dan
Kel
Nama : Khoirul tadi sudah dijelaskan sambiloto tidak bisa dikonsumsi
Huda kalau ekstarak bersamaan dengan obat immunosupresan
(2108062197) sambiloto tidak karena Zat andrografolid juga dapat
boleh dikonsumsi meningkatkan sistem kekebalan dengan
Kel : 8
dgn menghasilkan sel-sel darah putih untuk
immunosupresan. menghancurkan bakteri dan benda asing
Apa alasanya? lainnya, serta mengaktifkan sistim limpa.
Sementara obat immunosupresan
memiliki kerja menekan sistem
kekebalan tubuh. sehingga jika
dikonsumsi bersama immunosupresen
memiliki indikasi yang berlawanan

Nama : Nabila Mengapa kapsul sambiloto tidak bisa dikonsumsi


Dwi Febrianti sambiloto tidak bisa bersamaan dengan obat immunosupresan
Kel : 1 dikonsumsi karena Zat andrografolid juga dapat
meningkatkan sistem kekebalan dengan
bersamaan dengan
menghasilkan sel-sel darah putih untuk
obat menghancurkan bakteri dan benda asing
immunosupresan lainnya, serta mengaktifkan sistim limpa.
(pertanyaan sama Sementara obat immunosupresan
dengan Khoirul) memiliki kerja menekan sistem
kekebalan tubuh. sehingga jika
dikonsumsi bersama immunosupresen
memiliki indikasi yang berlawanan

Nama : Dafit bagaimana cara Untuk mengisolasi andrografolida


Agus Prastio isolasi senyawa dilakukan dengan beberapa tahap.
Kel : 7 andrographolid ? Serbuk kering herba sambiloto sebanyak
1kg diperkolasi menggunakan metanol .
kemudian ekstrak yang diperoleh
dipekatkan kemudian dikocok dengan
pelarut campuran etilasetat : air (1:1).
fraksi etilasetat yang diperoleh
dipekatkan kemudian didiamkan hingga
bentuk kristal dan disaring. Dilakukan
rekristalisasi berulang dengan metanol
panas hingga diperoleh isolat
andrografolid yang kemudian diujikan
pada KLT

Nama : Rahma selain kandungan yang di-jumpai pada tanaman


Pangastuti andrographolide, sambiloto diantaranya diterpene lakton
(2108062154) apakah ada senyawa dan glikosidanya, seperti
Kel : 6 lain yang terkandung andrographolide,deoxyandrographolide
dalam sambiloto? , 11,12-didehydro-14- eoxyandro-
grapholide, dan neoandrographolide.
Flavonoid juga dilaporkan ada terdapat
pa-da tanaman ini.3,11 Daun dan
percabangannya lebih banyak
mengandung lakton sedangkan
komponen flavonoid dapat diisolasi dari
akarnya, yaitu polimetok-siflavon,
androrafin, panikulin, mono-0-
metilwithin dan apigenin- 7,4
dimetileter. Selain komponen lakton dan
flavonoid, pada tanaman sambiloto ini
juga Terdapat komponen alkane, keton,
aldehid, mineral (kalsium, natrium,
kalium), asam kersik dan damar.
RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN

Presentator Kelompok : Nabila Dwi Febrianti (2108062098_Kelompok 1)


Nama Tanaman : Jambu biji (Psidium Guajava)
Kasiat : Antidiare
Resume :
Skenario :
Hanindito, seorang anak 5 tahun (17kg/115cm), mengalami diare selama 2 hari
dengan feses berair dengan frekuensi 4 kali sehari. Hanindito merupakan anak yang
aktif dan ceria. Ibu hanindito memberikan Lacto-B 3 kali sehari dan 500 ml pedialyte
sehari selama 2 hari. Ibunya mengunjugi apotek untuk mencari obat obat modern
Indonesia sebagai antidiare. Apoteker merekomendasikan sirup diapet anak yang
mengandung ekstrak daun jambu biji sebagai antidiare.
Daun jambu biji Sebagai Antidiare
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih)
dalam satu hari (Depkes, 2011).diare dapat terjadi karena Perubahan transport ion
aktif baik oleh penurunan penyerapan natrium atau peningkatan sekresi klorida,
Perubahan motilitas usus,Peningkatan osmolaritas luminal,Peningkatan tekanan
hidrostatik jaringan
Saat suatu toksin menempel pada sel enterokromafin di
epitel usus, akan menyebabkan peningkatan cAMP.
Akibatnya, serotonin (5-HT) dan neurotensin (NT) dirilis
sehingga teraktivasinya neuron aferen (I) yang
tersambung pada interneuron (II) di plexus misentrik.
Pada ujung interneuron terjadi pelepasan asetilkolin
(ACh) dan/atau substansi P yang dapat mengaktivasi
neuron motoric (III) di plexus submucosa. Akson dari
neueon motoric akan mencapai permukaan sel epitel dan
menyebabkan stimulasi kontraksi otot polos dan
menghambat penyerapan NaCl di villi usus (Field,2003)
1. Bahan yang digunakan : Bagian yang digunakan adalah daun Jambu biji
dengan nama latin (Psidium guajava L). Berupa helaian daun tunggal,
bertangkai pendek, berbentuk bulat memanjang, permukaan bawah berwarna
hijau dan permukaan atas berwarna hijau kecokelatan, berbau khas, mula-mula
tidak berasa lama lama kelat dan pahit (Kemenkes RI, 2017).

2. Zat aktif yang digunakan : Kuersetin dan Tanin

3. Mekanisme :
 Mekanisme kuersetin enginaktivasi protein protease SepA yang disekresikan
Shigella
Kuersetin :
 Antispasmodik, menghambat sekresi natrium dan kalium serta
mengurangi sekresi air ke lumen usus
 Menghambat asetilkolin (ACh) untuk mengurangi kontraksi intestinal
 Menginaktivasi protein protease SepA yang disekresikan Shigella

Tannin :
 Antispasmodik, menghambat sekresi natrium dan kalium serta
mengurangi sekresi air ke lumen usus
 Mengendapkan protein bakteri

4. Dosis :
 Dosis Empiris : 15-30 gram daun jambu biji kering direbus dalam 1-2
gelas diminum 2 kali sehari (Dalimartha,2006)
 Dosis preklinik : 50 – 400 mg/kgBB tikus ekstrak air daun jambu biji
(Ojewole,2000)
 Dosis klinik : 500mg dalam kapsul jambu biji setiap 8 jam selama 3 hari
(Lozaya, 2000)
 Dosis sediaan ekstrak daun jambu biji :
 Diapet Anak Aturan Pakai Anak ≥ 5 tahun : 10 ml atau 2 sendok takar 2
kali sehari
Toksisitas: LD50 mencit intraperitoneal: 13,12 (8,95-19,23 mg/10 g BB).
LD50 ekstrak air per oral adalah 5 g/kg BB. LD50 ekstrak Petroleum eter 5
g/kg BB; ekstrak kloroform: 5 g/kg BB; ekstrak etil asetat: 2 g/kg BB;
ekstrak methanol: 2 g/kg BB; ekstrak air: 2 g/kg BB.
Kontraindikasi : Belum diketahui
Efek samping : Konstipasi, alergi
Interaksi : Menghambat absorbsi zat

Tanaman lain yang memiliki khasiat sebagai antidiare


1. Jambu biji (Psidium guajava): 1 RCT dan 1 Pra Klinik (Grade B) (Lozaya,
et al., 2002.; Ndukui, et al., 2013)
2. Teh hitam (Camellia sinensis L.): 1 RCT dan 1 Pra klinik (Grade B)
(Doustfatemeh et al., 2016; Besra et al.,2003)
3. Pisang raja (Musa sapientum): 1 RCT dan 1 Pra Klinik (Grade B) (Hossain
et al.,2011; Acozta, et al., 2009)
4. Jambu Mete (Anacardium occidentale): 1 Pra Klinik (Grade C) (Omolaso et
al., 2021)
5. Chamomile (Matricaria recutita L.): 1 Pra Klinik (Grade C) (Sebai et al.,
2014)

Masukan anda : menyebutkan manfaat lain dari daun jambu biji selain sebagai
antidiare
Tanggapan Presentator : Daun jambu biji bisa digunakan ebagai antidiabetes dengan
menurunkan kadar gula darah, antikolesterol dengan menurunkan kadar kolesterol
jahat, antioksidan

RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN

Presentator Kelompok : Rina Resti (2108062107_Kelompok 2)


Nama Tanaman : Buah Alpukat (Persea americana Mill)
Kasiat : Antihiperkolesterolemia
Resume :
Skenario kasus :
Ibu lusianawati prasetya notaris 35 tahun dengan TB 163cm, BB 65kg, tensi 120/80
mmHg. Selama ini mengkonsumsi lovastatin jika kambuh penyakitnya. Namun
demikian dalam 1 bulan ini menghentikannya karna ingin beralih ke herbal yang
menyehatkan. Setelah berkonsultasi kepada apoteker diapotek, diperoleh informasi
terkait penyakitnya dan pola hidup sehat. Bu lusianawati mencoba saran dari apoteker
dengan rutin mengkonsumsi buah alpukat.
Buah Alpukat Sebagai Antihiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia terjadi saat metabolisme lipid terganggu sehingga proses lipolysis
meningkat. Kolesterol LDL normalnya bersirkulasi di dalam tubuh sekitar dua setengah
hari, kemudian berikatan dengan reseptor LDL di sel-sel hati, untuk kemudian di
endositosis. LDL dalam tubuh hilang, dan sintesis kolesterol oleh liver di supresi oleh
mekanisme enzim HMG-CoA reduktase. Pada kondisi hiperkolesterolemia, fungsi
reseptor LDL terganggu, sehingga LDL bersirkulasi di darah lebih lama yaitu empat
setengah hari. Hal ini menyebabkan kenaikan kadar LDL darah, namun lipoprotein
lainnya tetap normal. Namun pada mutasi dari Apo B (komponen protein dari
lipoprotein yang berperan dalam mengatur fungsi kolesterol dalam tubuh), terjadi
penurunan ikatan partikel LDL dengan reseptor, sehingga terjadi kenaikan kadar LDL
(Harikumar, dkk., 2013).

1. Bahan yang digunakan : Daging buah alpukat (Persea americana Mill)


2. Zat aktif yang digunakan : asam oleat golongan MUFA

Struktur kimia MUFA (Muller H, et al., 2003)

3. Mekanisme : Pengaruh omega-9 asam oleat pada buah alpukat mampu


menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL
serum darah. Hal ini dikarenakan adanya omega-9 asam oleat dalam buah
alpukat yang menyebabkan deposisi lemak ke dalam tubuh dapat ditekan.
Mekanisme penekanan sintesis kolesterol dengan adanya omega-9 asam oleat
dalam daging buah alpukat adalah dapat mengurangi absorbsi lemak dan
menyebabkan kolesterol serum darah berkurang, dengan kata lain omega-9 asam
oleat pada daging buah alpukat yang diberikan menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol HDL serta mengurangi kadar kolesterol LDL. Karena peran omega-9
asam oleat melindungi kolesterol HDL dari oksidasi sehingga tidak akan terjadi
hambatan laju pengambilan kolesterol dijaringan. (Harikumar et al, 2013) Asam
oleat dalam buah alpukat yang termasuk MUFA dapat meningkatkan sintesis
reseptor LDL pada sel jaringan perifer maupun hepatosit, kolesterol yang
berlebihan di dalam sel akan diangkut oleh HDL yang kemudian akan
diekskresikan melalui feses dalam bentuk asam empedu dan kolesterol bebas
(Harikumar et al, 2013)

4. Dosis :
Dosis alpukat untuk menurunkan kolesterol yakni 136 gram daging buah
alpukat /hari untuk orang ( J.Nutr, 2020).
Toksisitas: LD50 per oral ekstrak air biji Persea americana (alpukat): > 10
g/kg BB pada tikus. LD50 per oral serbuk biji P. americana: 1767 mg/kg
BB pada mencit (FOHAI, 2016).
Kontraindikasi : Belum diketahui
Efek samping : Alergi lateks (getah dari tanaman alpukat) (FOHAI,
2016).
Interaksi : Penurunan efek warfarin dilaporkan pada 2 pasien
(FOHAI, 2016).
Tanaman lain yang memiliki khasiat sebagai antihiperkolesterolemia :
1. Bawang putih (Allium sativum Linn) Grade B
2. Temulawak Curcuma zanthorrhiza) Grade C
3. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Grade B

Masukan anda : disebutkan juga kandungan lain dari buah alpukat, contoh tanaman
lain yang memiliki khasiat yang sama dengan buah alpukat sebagai antikolesterolemia

Tanggapan Presentator : Daun mengandung minyak atsiri 0.5%, dengan


methylchavicol, d-d-pinene dan paraffin, isorhamnetin, luteolin, rutin, quercetin dan
apigenin. Biji mengandung saponin, tannin, flavonoid dan alkaloid

RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN

Presentator Kelompok : Dini Puspo (2108062119_Kelompok 3)


Nama Tanaman : Rosella (Hibiscus Sabdariffa)

Kasiat : Antihipertensi
Resume :
Skenario : Pak Tugiran 65 tahun datang konsultasi ke apotek dan ingin membeli kapsul
herbal. Beliau menyampaikan keluhannya nyeri kepala sejak 4 hari yang lalu.
Disampaikan juga bahwa dirinya menderita hipertensi selama 3,5 tahun terakhir dan
mengkonsumsi kaptopril 25 mg secara rutin atas petunjuk dokter. Namun demikian
karena dirasakan tidak nyaman (sering batuk dan merasa takut untuk mengkonsumsi
obat secara terus menerus) maka sejak 4 bulan terakhir mengganti kaptopril dengan
sediaan kapsul kelopak bunga rosella.

Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Antihipertensi


Hipertensi terjadi apabila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg atau ≥ 130/80 mmHg.
Kategori Sistolik Diastolik
Normal <120 mmHg <80 mmHg
Tinggi 120-129 mmHg 80 mmHg
Hipertensi Stage 1 130-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi Stage 2 ≥140 mmHg ≥90 mmHg
Hipertensi dapat terjadi ketika adanya aktivitas sistem saraf simpatis vasokontriksi otot polos
vaskuler yang dapat meningkatkan retensi air dan natrium sehingga tekanan darah meningkat.

1. Bahan yang digunakan : kelopak bunga rosella(Hibiscus Sabdariffa)

2. Zat Aktif : Antosianin (Flavanoid)


3. Mekanisme : Antosianin Menghambat ACE (Angiostensin Convertion enzyme)
menyebabkan Ang.1 tidak dapat diubah menjadi angiostensin II, sehingga tidak
terjadi aktivitas sistem saraf simpatis vasokontriksi otot polos vaskuler dan tidak
meningkatkan retensi air dan natrium

4. Dosis : Simplisia sebanyak 1,5 g/237 mL air; 1 – 2 sendok teh kelopak bunga
segar/237 mL air. Penyiapan seperti pembuatan teh, masukkan air mendidih ke
dalam 1,5 g simplisia atau kelopak (BPOM, 2011). 2 x 1 tea bag (6 g serbuk)/hari,
seduh dalam 1 cangkir air. 1 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.
Toksisitas: LD50: di atas 5000 mg/kg BB per oral pada tikus. Pada dosis 15
mg/kg BB terlihat ada perubahan kadar albumin, namun pada gambaran histologi
tak ada perubahan. Pada pria sehat, dapat menurunkan kadar kreatinin, asam urat,
sitrat, tartrat, kalsium, natrium, kalium, dan fosfat pada urin.
Kontraindikasi : Belum diketahui
Efek samping : alergi
Interaksi : menurunkan kadar klorokuinolon sehingga tidak
memberikan efek. Jika asetaminofen ditambah dengan pemberian rosella
dapat mengubah waktu paruh obat asetaminofen pada sukarelawan. Rosela
memiliki aktivitas estrogen meskipun belum ada perubahan klinis yang
jelas. Interaksi dapat terjadi dengan senyawa estrogen lain
Tanaman lain yang memiliki khasiat sebagai antihipertensi : bawang
putih, seledri dan mengkudu
Masukan anda : apakah ekstrak rosella juga memiliki eso batuk kering seperti obat
ACEI ?
Tanggapan : Berdasar PMK no 6 tahun 2016 Rosella tidak menyebabkan batuk.
Rosella malah memiliki kandungan sebagai mukolitik. Mekanisme nya bagimana tidak
diketahuipasti
Dari beberapa sumber menyatakan, ekstrak rosella punya efek mengatasi batuk dan
radang. Jadi dibanding penggunaan captopril, efek batuknya berkurang.

RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN

Presentator Kelompok : Ummi Noor Rahmatussyifa (2108062134_Kelompok 4)


Nama Tanaman : Meniran (Phyllantus niruri L.)

Kasiat : Immunostimulan

Resume :
Skenario : Ibu Mira ke apotek menyampaikan kepada apoteker di apotek ingin
mendapatkan peningkat sistem imun bagi dirinya karena kondisi pandemi saat ini.
Imunostimulan yang diinginkan adalah yang berisi ekstrak tanaman. Oleh apoteker
diberikan sediaan dengan komponen utama meniran dan disarankan untuk menjalankan
PHBS.

Meniran (Phyllantus niruri L.)Sebagai Immunotimulan

Imunostimulan adalah senyawa alami yang memodulasi sistem kekebalan dengan


meningkatkan resistensi inang terhadap penyakit yang pada sebagian besar keadaan disebabkan
oleh patogen (Bricknell l dan Dalmo RA, 2005). Sistem imun adalah suatu sistem pertahanan
tubuh yang kompleks yang memberikan perlindungan terhadap adanya invasi zat-zat asing ke
dalam tubuh (Akrom, 2013). Ketika terkena infeksi maka sistem imun akan bekerja dengan cara
meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis magrofag.

1. Bahan yang digunakan : Herba (Seluruh bagian tanaman) dari meniran

2. Zat Aktif : Filantin

3. Mekanisme : Filantin mampu menghambat atau menurunkan ekspresi beberapa


sitokin pro-inflamasi, seperti IL-6, IL-1β, dan IL-4, serta faktor transkripsi
inflamasi seperti TNF-α.
4. Dosis : dosis klinik yaitu 3x sehari 200mg ekstrak
Kontraindikasi : pasien gangguan hati, ibu hamil menyusui
Efek samping : alergi, hipoglikemik,hipotensi,pendarahan,sedasi
Interaksi : Dengan obat antidiabetik, antihipertensi,
antikoagulan, antiplatelet (meningkatkan efek dari obat-obatan tersebut)
Tanaman lain yang memiliki khasiat sebagai antihipertensi : bawang
putih, seledri dan mengkudu
Terapi non Farmakologi : perilaku hidup bersih dan sehat

Masukan anda : Bagaimana interaksi yang terjadi jika meniran dikonsumsi dengan obat lain
seprti antidiabetes mungkin ?
Tanggapan : Meniran dapat meningkatkan efek dari obat antidiabetes yang dapat
menyebabkan hipoglikemia.
RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN

Presentator Kelompok : Rahma Pangastuti (2108062154_Kelompok 6)


Nama Tanaman : Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Cortex)
Kasiat : Sebagai antidiabetes
Kasus : Apoteker di Klinik Hortus medicus mendapatkan resep herbal tunggal kulit batang
kayu manis untuk pasien wanita 65 tahun 165/65, tensi 120/80 mmHg, dengan data klinis
HbA1C 7,5, SGPT 15 mikro per liter, SGOT 10 mikro per liter. Pasien tidak mengonsumsi
obat sintesis
Resume :
Kulit Batang Kayu Manis Sebagai Antidiabetes
Diabetes mellitus merupakan sekelompok sindrom yang ditandai dengan
hiperglikemia, perubahan metabolisme lipid, karbohidrat, protein dan peningkatan resiko
penyakit pembulu darah. Diabetes mellitus disebabkan kekurangan hormon insulin yang
berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi dan sintesa lemak. Kekurangan
hormon insulin menyebabkan glukosa bertumpuk di dalam darah (hiperglikemia) dan
akhirnya disekresikan lewat kemih tanpa digunakan yang disebut juga dengan istilah
glikosuria (Tjay & Rahardja, 2007). Salah satu upaya terapi antidiabetes menggunakan
herbal kulit batang kayu manis.

Cinnamomum burmanii Cortex


Kulit batang kayu manis yang memiliki nama latin Cinnamomum burmanii Cortex.
Kulit batang kayu manis mengandung senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas
antidiabetes yaitu Methylhidroxy Calcone Polymer (MHCP) (Emilda, 2018). Senyawa
Methylhidroxy Calcone Polymer (MHCP) adalah flavonoid yang memiliki efek mirip
insulin. MHCP menjadikan sel lemak lebih responsif terhadap insulin dengan
mengaktifkan enzim yang menyebabkan insulin dapat berikatan dengan sel (insulin-
receptorkinase) dan menginhibisi enzim yang menghalangi proses ini (insulin-
receptorphosphatase) yang mendorong proses fosforilasi maksimal reseptor insulin yang
berhubungan dengan meningkatnya sensitifitas insulin) (Safdar et al., 2004).

Mekanisme Senyawa MHCP sebagai antidiabetes


Adapun dosis herbal kulit batang kayu manis yang dapat digunakan sebagai
antidiabetes untuk manusia 2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari (Kemenkes, 2016) dengan
data toksisitas yang diperoleh ekstrak air kulit batang kayu manis memiliki toksisitas kadar
rendah hingga sedang, dosis dibawah 0,5 g/70kgBB aman digunakan dalam studi efikasi
terutama untuk pengobatan diabetes.
Penggunaan herbal kulit batang kayu harus dihindari pada pasien yang
mengkonsumsi obat antikoagulan, obat hipoglikemik, obat antiaritmia, herba ginko biloba,
cengkeh. Hindari konsumsi herbal kayu manis pada ibu hamil dan menyusui. Tanaman lain
yang memiliki khasiat sebagai antidiabetes antara lain daun salam, pare dan sambiloto.

Masukan anda : indikasi lain dari batang kayu manis selain sebagai antidiabetes ?
Tanggapan Presentator : cinnamon memiliki kemampuan antimikroba, antifungi,
antivirus, antioksidan, antitumor, penurun tekanan darah, kolesterol dan memiliki senyawa
rendah lemak. Senyawa eugenol dan sinamaldehid memiliki potensi sebagai antibakteri
dan antibiofilm
RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN

Presentator Kelompok : Dafit Agus Prastio (2108062175_Kelompok 7)

Nama Tanaman : Anting-anting (Acalypha indica Linn)


Khasiat : Asam Urat
Kasus : Bu Badriah ke klinik herbal menyampaikan keluhan rasa nyeri pada persendian
yang datang dan pergi, biasanya paling terasa pada ibu jari kaki, sulit berjalan, serta sendi
yang nyeri terlihat kemerahan dan sulit digerakkan. Data pasien: 60 tahun, 120/80 mmHg,
HbA1C 5%, LDL Kolesterol 100 mg/dL, asam urat 7 mg/dL. Dokter menyampaikan
kepada apoteker sediaan herbal yang tersedia. Apoteker menyampaikan terdapat granul
akar tanaman antinganting Acalypha indica (L) dengan kandungan ekstrak dalam granul
60%.

Akar anting-anting Sebagai pengobatan asam urat


Asam urat merupakan produk akhir dari degradasi purin. Kelebihan produksi urin dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti abnormalitas sistem kerja enzim yang mengatur
metabolisme purin, peningkatan pemecahan asam nukleat, penurunan ekskresi asam urat
melalui urin, dan pengaruh makanan serta obat-obatan. Peningkatan produksi asam urat
menyebabkan penumpukan kristal urat di cairan sinovial. Hal ini mengakibatkan inflamasi,
peningkatan permeabilitas vaskular, aktivasi komplemen dan aktivitas kemotaktik leukosit
(Dipiro et al., 2017)

1. Bahan Yang Digunakan : Akar Anting-anting (Acalypha Indica)


2. Zat aktif yang terkandung : Tanin (Flavanaoid)

3. Mekanisme tanin sebagai asam urat


Didalam akar anting-anting memiliki kandungan tanin yang dapat menghambat
pembentukan Xanthin Oxidase Inhibitor yang diduga dapat menurunkan kadar
asam urat (Khairunnisa, 2013). Enzim xantin oksidase mengatalisis oksidasi
hipoxantin menjadi xantin lalu menjadi asam urat yang berperan penting dalam
penyakit gout. Pada saat bereaksi dengan xantin untuk membentuk asam urat, atom
oksigen ditransfer dari molibdenum ke xantin. Perombakan pusat molibdenum
yang aktif terjadi dengan penambahan air. Selama proses oksidasi, molekul oksigen
bertindak sebagai akseptor elektron menghasilkan radikal superoksida (O2) dan
hidrogen peroksida (Rhamdani,2004).

4. Dosis:
Dosis Empiris
Cuci bersih tanaman anting-anting kering sebanyak 30-60 g, kemudian direbus
dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum 2 kali sehari, masing-masing 1
gelas. Diminum sebelum makan pagi dan makan malam.
Dosis Klinis : 4 x 1 kapsul (520 mg serbuk ekstrak)/hari.
Dosis Pra-klinis : Dosis 2,7; 5,4 dan 10,8 g/200 g BB Dosis 2,7; 5,4 dan 10,8
g/200 g BB
Saran anda : Pada efek samping disebutkan bahwa jika pemberian dosis terlalu tinggi
dapat menyebabkan iritasi lambung, senyawa apa dari anting-anting yang dapat
menyebabkan iritasi tersebut?
Tanggapan : senyawa yang dapat meneyebabkan efek samping di dalam akar anting
anting tsbt yaitu flavonoid (tanin).

RESUME PAPARAN DARI KELOMPOK LAIN

Presentator Kelompok : Khoirul Huda (2108062197_Kelompok 8)

Nama Tanaman : Daun Jati Belanda


Kasiat: Antihiperlipidemia
Kasus: Pak Sutria Jaya, 30 tahun sering merasa pusing sakit kepala, pusing, migrain,
vertigo, lemas, sehingga berinisiatif general check up. Hasil pemeriksaan darah lengkap
semua normal, BMI 28, HBA1c 5,5%, kadar trigliserida 205 mg/dL, konsentrasi LDL 130
mg/ dL, konsentrasi HDL 30 mg/ dL, tekanan darah 120/80 mg Hg datang ke apotek ingin
mencari herbal terkait dengan kondisi ini karena tidak menginginkan obat sintesis.
Apoteker menyarankan kapsul ekstrak daun jati belanda.

Resume :
Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar
lipid/lemak (kolesterol, kolesterilester, fosfolipid, atau trigliserida) dalam darah; yaitu
gejala dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol, high density lipoprotein (HDL), low
density lipoprotein (LDL) dan kadar trigliserida (TG) melebihi di atas batas normal.
(Rabie’ah et al, 2015). Salah satu terapi herbal antihiperlipidemia adalah ekstrak daun jati
belanda

1. Bahan yang digunakan : Jati belanda (Guazuma Ulmifolia) salah satu tanaman
yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Berdasarkan penelitian sebelumnya
dilaporkan bahwa daun jati belanda dapat meningkatkan pertahanan tubuh terhadap
kanker, meningkatkan fungsi digestif, mengurangi masalah inflamasi, serta
penyakit hiperlipidemia.
Guazumae Ulmifoliae Folium

2. Kandungan zat aktif : Tanin dan Quersetin


3. Mekanisme :
Daun Jati Belanda (Guazulma ulmifolia Lamk) memiliki zat aktif tanin dan
flavonoid, yang berkhasiat sebagai antihiperlipidemia. Tanin memiliki efek inhibisi
terhadap enzim lipase serta memiliki sifat astrigensia (pengerut atau pengelat) yang
mengendapkan mukosa protein di dalam permukaan usus halus sehingga
mengurangi penyerapan makanan terutama lemak. Kemudian senyawa Quersetin
menekan aktivitas CETP (Cholesteryl ester transfer protein), maka dapat
meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL.

Mekanisme Antihiperlipidemia
4. Dosis Pemakaian

Adapun dosis daun jati belanda yang dapat digunakan sebagai antihiperlipidemia
sebagai berikut:
 Dosis Empiris : -
 Dosis Pra Klinis : Dosis 0,5ml/200g BB tikus/hari pada ektrak etanol 10%, 20%, dan
30%
Jika dikonversi kedosis manusia maka:
Berat rata-rata tikus 200 gram = 0,2 kg
- Konsentrasi 10%
10 g/ml X 0,2 kg = 2 g untuk 200 g tikus
Untuk manusia= 2 g X 56 = 112 gram/70 kg BB
- Konsentrasi 20%
20 g/ml X 0,2 kg = 4 g untuk 200 g tikus
Untuk manusia= 4 g X 56 = 224 gram/70 kg BB
- Konsentrasi 30%
30 g/ml X 0,2 kg = 6 g untuk 200 g tikus
Untuk manusia= 6 g X 56 = 336 gram/70 kg BB
 Dosis Klinis: 3x1 tea bag (5gr serbuk)/hari, seduh dalam 1 cangkir air

Ekstrak daun jati belanda dikontraindikasikan untuk ibu hamil, laktasia, dan anak-anak;
Ekstrak daun jati belanda juga mempunyai efek samping diare, dan iritasi lambung. Agar
terhindar dari interaksi ekstrak daun jati belanda yang dapat memperlambat absorbsi obat
dapat di berikan penjedaan dalam mengonsumsi obat.
Selain daun jati belanda, tanaman yang memiliki efek terapi untuk hiperlipidemia
yaitu kemuning (Murraya paniculata), bawang putih (Allium sativum) dan gingseng cina
(Panax ginseng). Dengan level EBM kemuning grade B, bawang putih grade A, dan
gingseng cina grade A.

Masukan anda : apa senyawa dalam daun jatibelanda yang menyebabkan efek samping
diare?

Tanggapan Presentator : Senyawa tannin, tanin bekerja sebagai astringen yang diduga
dapat mengurangi daya penyerapan makanan. Ketika tanin bertemu dengan membran
mukosa, tanin akan bereaksi terhadap membran mukosa dan berikatan dengan mukus dan
sel epitel dari mukosa. Mukosa akan terikat kencang dan menjadi kurang permeabel. Cara
kerja tannin dinamakan sebagai astringency. Tanin memiliki efek pada usus dengan
membuat pasien diare, bekerja dengan cara membentuk suatu lapisan yang terdiri dari
protein yang terkoagulasi di sepanjang dinding usus yang akan melingkupi ujung-ujung
saraf bebas di sekitarnya sehingga menjadi kurang sensitif juga menyebabkan stimulus
profokatif yang meningkatkan kerja peristaltik usus.

Anda mungkin juga menyukai