Disusun oleh :
Peradangan umumnya disebut sebagai respons biologis kompleks jaringan pembuluh darah
terhadap rangsangan berbahaya. Selain itu, peradangan dikaitkan dengan rasa sakit, dan
Peradangan melibatkan peningkatan denaturasi protein, peningkatan permeabilitas pembuluh darah, dan
perubahan membrane.
Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) biasanya digunakan untuk pengelolaan kondisi peradangan.
Namun, obat ini memiliki beberapa efek samping yang merugikan, terutama iritasi lambung, yang
mengarah pada pembentukan tukak lambung. Oleh karena itu, pencarian sumber alami dan fitokimia
NSAID dengan aktivitas anti-inflamasi telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai studi
epidemiologi memberikan bukti yang meyakinkan bahwa konstituen makanan alami, seperti polifenol dan
flavonoid, yang dikonsumsi manusia sebagai makanan, memiliki banyak aktivitas biologis.
● Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)
merupakan buah yang popular di Indonesia.
● Pada kulit buah naga mengandung pigmen
yang biasanya hanya dibuang sebagai sisa
makanan dan belum dimanfaatkan secara
optimal.
● Menurut Rahmawati (2016), kulitnya
mengandung betacyanin, flavonoid, dan
phenol.
Populasi studi 1: populasi umum (orang yang meresepkan NSAID dalam 3
tahun terakhir)
• tidak menggunakan NSAID = 1.927.284
• Penggunaan NSAID = 536.423
Apakah kandungan fitokimia yang dimiliki oleh ekstrak metanol kulit buah naga (Hylocereus
polyrhizus) sebagai anti-inflamasi?
Bagaimanakah efek dari ekstrak metanol kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai anti-
inflamasi secara in vitro?
Bagaimanakah efek dari ekstrak metanol kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai anti-
inflamasi secara in vivo?
Manfaat penelitian
Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
masyarakat dalam menggunakan bahan-bahan alami untuk pengobatan
anti-inflamasi.
Bagi Penulis
Sebagai ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan jika hasil penelitian pada
ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) dapat berperan sebagai
anti-inflamasi.
Tinjauan Pustaka
Inflamasi
Polifenol (Tanin,
Spektrofotometer
Kuantitatif flavonoid, dan fenol) UV/VIS
UV/VIS
Fitokimia
Alakloid, tannin,
saponin, flavonoid,
Kualitatif
fenol, dan
steroid/triterpenoid
Ekstrak Metanol
Kulit Buah Naga
In Vitro: Protein % Inhibition of
Denaturation Assay Denaturation
Anti-Inflamasi
In Vivo:
Carrageenan- Number of WBC in
Induced Granuloma Exudate
Pouch Model
Metode Penelitian
Jenis Penelitian Variabel dependent (terikat)
Penelitian ini merupakan Efek anti-inflamasi secara in vivo dan vitro.
penelitian eksperimental dengan
menggunakan desain post-test Sampel
control group design. Tikus wistar sebanyak 25 ekor
dan dikelompokkan menjadi 5
kelompok masing-masing 5 ekor.
(n-1) (5-1) 15
Tempat dan Waktu 4n – 4 15 Variabel independent (bebas)
4n 19
Penelitian n 4,75 = 5 konsenterasi ekstrak kulit buah naga
Penelitian ini dilakukan di (Hylocereus polyrhizus) sebesar :
Laboratorium Terpadu Universitas 500 mg/kgBB,
Prima Indonesia yang dilaksanakan 750 mg/kgBB,
pada bulan Maret-Mei 2022. 1.000 mg/kgBB.
asam asetat,
Bahan BSA (bovine serum
Kulit buah naga, albumin),
ALAT DAN metanol 98%,
aquadest,
Natrium Klorida (NaCL),
Tris base,
BAHAN HCl,
serbuk magnesium,
Natrium Diclovenak,
Na-CMC,
amil alcohol, Carageenan,
Alat • rak tabung reaksi, pereaksi mayer, pewarna giemsa dan
• waterbath, pereaksi bouchardat, ketamin
• Pisau, pereaksi dragendorff,
• • pipet tetes,
maserator, pereaksi besi (III) klorida,
• • mikropipet,
blender, asam sulfat, etanol 95%,
• • pH meter,
gelas ukur,
• beaker glass,
• Spektrofotometer timbal (II) asetat,
• UV-Vis isopropanol,
• labu ukur, kloroform,
• • Alu dan lumping
rotary evaporator, pereaksi Molisch,
• • Sonde
timbangan analitik pereaksi Lieberman-
• hemositometer
digital, Bourchard,
• tabung reaksi,
Prosedur Penelitian
In VItro In Vivo
Kontrol
25 µg/ ml
Standard
50 µg/ ml
Ekstrak Kulit Buah Naga-1 (500 mg/kgBB)
75 µg/ ml
Ekstrak Kulit Buah Naga-2 (750 mg/kgBB)
Analisa Data
Terima Kasih