Disusun oleh
RASMA NUR WAHYUNINGTIAS
1351710227
BAB I
Pendahuluan ...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................3
1.3 Keaslian Penelitian........................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian ..........................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................5
BAB II
Tinjauan Pustaka ........................................................................................6
2.1 Buah Naga Merah ..................................................................................8
2.2A n t o s i a n i n ...............................................................................................9
2.3 Ekatraksi............ .........................................................................................11
2.4 Spektrofotometer ............................... ..........................................................12
BAB III
Metode Penelitian ...................................................................................12
3.1 Alat Dan Bahan .................................................................................12
3.2 Metode ................................................................................................. 12
DAFTARPUSTAKA...............................................................................................13
i
BAB I
Pendahuluan
manfaat dapat diperoleh dari sinar matahari. Salah satunya adalah untuk
yang terbentuk dari paparan radiasi UV berada pada konsentrasi normal. Kadar
radikal bebas yang tidak normal atau tinggi di dalam tubuh akan menghasilkan stres
sebanyak 4.500 akibat penipisan lapisan ozon (WHO, 2015). Tabir surya atau suatu
agen fotoprotektif dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV dengan menyerap,
memantulkan, serta menyebar (scatter) sinar matahari (Mishra et al., 2011). Tubuh
antioksidan yang umum digunakan adalah vitamin E atau α-tokoferol, BHA, dan
juga dapat ditemukan dalam buah-buahan. Salah satu jenis buah atau makanan
1
2
yang dapat digunakan sebagai antioksidan dan fotoprotektif adalah buah naga merah
kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) lebih tinggi dibanding daging buahnya
(Nurliyana et al., 2010). Penggunaan kulit buah naga merah yang memiliki berat 22%
dari berat buah ternyata belum dimanfaatkan secara optimal (Jamilah, 2011).
Pemanfaatan tumbuhan
telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Asy- Syu’ara ayat 7 yang berbunyi:
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui daya antioksidan dari kulit
buah naga merah. Pranata (2013) mengambil senyawa dalam kulit buah naga merah
(Hylocereus lemairei Britton dan Rose) yang bersifat semipolar dalam bentuk fraksi
kloroform ekstrak kloroform dengan hasil nilai IC50 sebesar 3349,936 µg/mL,
sedangkan Budilaksono et al. (2014) mengambil senyawa non polar dari ekstrak
yang bersifat semipolar dalam bentuk fraksi n-heksana ekstrak kloroform yang
menghasilkan nilai IC50 sebesar 206,591 µg/mL. Kuersetin adalah salah satu
antioksidan lebih tinggi dibanding vitamin C dengan perbandingan 4,7:1 (Sugrani et al.,
2009). Kuersetin pada konsentrasi 10% juga diketahui memiliki nilai SPF
2
3
2008). Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengambil senyawa yang
berlebihan.
polyrhizus) yang diuji dengan uji KLT, metode khelasi AlCl3, serta
metode Folin-Ciocalteu?
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dilihat dari nilai SPF yang
3
4
Judul Penelitian
No Hasil Persamaan Perbedaa
(Penulis, tahun)
n
Uji Aktivitas Antioksidan Nilai IC50 pada Sampel yang 1. Sampel yang digunakan oleh Pranata
Fraksi Kloroform Kulit fraksi kloroform digunakan adalah fraksi kloroform ekstrak
Buah Naga Merah kulit buah adalah kulit buah kloroform (semipolar dari ekstrak
(Hylocereus lemairei naga merah naga merah, namun semipolar), sedangkan penelitian
Britton dan Rose) (Hylocereus beda spesies ini menggunakan fraksi etilasetat
1 (penelitian ini
Menggunakan lemairei Britton dan ekstrak etanolik (semipolar dari
Metode DPPH (1,1- Rose) adalah menggunakan ekstrak polar)
Difenil-2- 3349,936 Hylocereus 2. Kontrol positif yang digunakan
Pikrilhidrazil) µg/mL. polyrhizus) Pranata
adalah vitamin C, sedangkan
(Pranata,
Uji Aktivitas Antioksidan Nilai IC50 pada fraksi Sampel yang 1. kontrol
Sampelpositif
yang yang digunakan
digunakan oleh pada
Fraksi2013)
n-Heksana n- heksana kulit buah digunakan penelitian ini adalah kuersetin.
Budilaksono et al. adalah fraksi n-
Kulit Buah Naga naga adalah kulit buah heksan ekstrak kloroform (non polar
Merah (Hylocereus merah (Hylocereus naga merah, namun dari ekstrak semipolar), sedangkan
lemairei Britton dan lemairei Britton dan beda spesies penelitian ini menggunakan fraksi
Rose) Menggunakan Rose) adalah (penelitian ini etilasetat ekstrak etanolik (semipolar
2 Metode DPPH (1,1- 206,591 menggunakan dari ekstrak polar)
Difenil-2- µg/mL. Hylocereus 2. Kontrol positif yang digunakan
Pikrilhidrazil) polyrhizus) Budilaksono et al. adalah vitamin
C, sedangkan kontrol positif yang
(Budilaksono et al., digunakan pada penelitian ini
2014) adalah kuersetin.
4
5
polyrhizus) yang diuji dengan uji KLT, metode khelasi AlCl3, serta
metode Folin-Ciocalteu.
di bidang kosmetik
5
5
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Buah naga merah merupakan buah yang harus dipanen setelah matang,
karena jika dipanen mentah maka buah tidak akan matang. Buah ini sudah dapat
Australia ini memiliki buah dengan kulit berwarna merah dan daging berwarna
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Subfamili : Hylocereanea
Genus : Hylocereus
6
(retrogradation factor ) sebesar 0,36-0,38 dan absorbansi maksimal pada
flavonoid, yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembatan kosmetik untuk
merupakan salah satu bagian penting dalam kelompok pigmen setelah klorofil.
Antosianin larut dalam air, menghasilkan warna dari merah sampai biru dan
tersebar luas dalam buah, bunga, dan daun. Antosianin pada buah naga
Antosianin berasal dari bahasa Yunani, anthos yang berarti bunga dan
kyanos yang berarti biru gelap. Antosianin tersebar luas dalam bunga dan daun,
dan menghasilkan warna dari merah sampai biru dan merupakan pigmen yang
larut dalam air. Zat pewarna alami antosianin tergolong ke dalam turunan
benzene yang ditandai dengan adanya dua cincin aromatik benzena (C6H6) yang
dihubungkan dengan tiga atom karbon yang membentuk cincin (Dacosta, 2014).
setelah klorofil. Antosianin larut dalam air, menghasilkan warna dari merah
sampai biru dan tersebar luas dalam buah, bunga, dan daun. Antosianin
Zat warna ini terdapat pada air sel vakuola. Biasanya larut di dalamnya.
tersisa tinggal antosianidin. Pada lingkungan asam zat ini berwarna merah
sedangkan pada lingkungan basa berwarna biru dan pada lingkungan netral
2.3 Ekstraksi
5
Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
bahan yang merupakan sumber komponen tersebut. Pada proses ekstraksi komponen
yang dipisahkan dengan ekstrak dapat berupa padatan dari suatu sistem campuran
padat-cair, berupa cairan dari suatu sistem campuran cair-cair. Sebagai contoh
adalah ekstraksi nira dari batang tebu, ekstraksi karoten dari buah-buahan, dan
sebagainya. (Suyitno, et al. 1989). Pemisahan atau pengambilan komponen dari bahan
pemanasan dikenal dengan cara mekanis. Ekstraksi cara mekanis hanya dapat
dilakukan untuk pemisahan komponen dalam sistem campuran padat-cair. Dalam hal
ini minyak adalah cair dan ampasnya sebagai padatan (Suyitno, et al. 1989). Ekstraksi
cairan terpisah dan keluar dari sistem campuran padat-cair. Tekanan yang diberikan
terhadap campuran padat-cair akan menimbulkan beda tekanan antara cairan dalam
bahan dan campuran dalam sutau wadah dengan tekanan diluar campuran atau diluar
penekanan, dipengaruhi beberapa faktor antara lain besar kecilnya hancuran bahan,
waktu yang disediakan pada saat tekanan maksimum, besarnya tekanan yang
kelarutan dari komponen di dalam pelarut yang digunakan, komponen yang dipisahkan
4
5
Komponen yang diekstraksi dapat berupa protein, vitamin, minyak atsiri, zat
warna, dan sebagainya yang berasal dari bahan (Suyitno, et al. 1989).
terekstrak bukan merupakan komponen yang murni. Oleh karena itu pemilihan
Adanya perpindahan solut dari satu fase kefase yang lain menunjukkan tingkat
ukuran partikel, jenis zat pelarut, suhu dan pengadukan (Suyitno, et al. 1989).
2.4 Spektrofotometer
spese kimia tertentu didaerah ultra violet dan sinar tampak (visible).
dipergunakan baik dalam kawasan ultraungu dan cahaya yang terlihat maupun
5
5
dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Cahaya yang dapat dilihat oleh matamanusia adalah cahaya dengan panjang
pada keadaan normal atau berada pada kulit atom dengan energi terendah
keadaan dasar menuju kulit atom yang memiliki energy lebih tinggi atau
didefinisikan sebagai :
C = v.λ
Dimana :
C = Kecepatan cahaya
6
5
yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi
Cahaya /sinar tampak terdiri dari suatu bagian sempit kisaran panjang
dari panjang gelombang yang berbeda ini dirasakan oleh mata kita sebagai
400-700 nm. Panjang gelombang dari berbagai warna adalah sebagai berikut :
daerah sinar tampak, sama halnya seperti di daerah yang sinar ultraviolet dan
7
Persepsi visual tentang warna dibangkitkan dari penyerapan selektip
(oleh obyek yang buram) dan dilihat oleh mata sebagai warna dari pancaran atau
pantulan cahaya. Oleh karena itu obyek biru tampak berwarna biru sebab telah
menyerap sebagian dari panjang gelombang dari cahaya dari daerah oranye-
warna dari suatu senyawa, yaitu warna yang dipancarkan atau pantulkan, namun
berkaitan dengan warna yang telah dipindahkan dari spektrum, seperti panjang
gelombang yang telah diserap oleh suatu unsur di dalam suatu larutan. Energi
gelombang seperti bunyi dan air ditentukan oleh amplitudo dari getaran
ditentukan oleh frekuensi ν, dan quantized, terjadi hanya pada tingkatan tertentu :
kekuatan radiasi dari cahaya yang dipancarkan melalui media absorsi. Anggap
ketebalan sel absorpsi b dan konsentrasi c. Suatu berkas cahaya dari radiasi
dalam larutan, dan suatu berkas cahaya yang muncul dari kekuatan radiasi I
tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang
peranan penting adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga
terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat
berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu
energi.
Jika zat menyerap cahaya tampak dan ultraviolet maka akan terjadi
Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap
adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau elektron
ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan
gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi misalnya
yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari
yang mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat
diukur, yang dapat diukur adalah It/I0 atau I0/It (perbandingan cahaya datang
dengan cahaya setelah melewati sampel). Proses penyerapan cahaya oleh suatu
Ketika cahaya diserap oleh sampel, radiasi dari sinar cahaya, P adalah
energi per detik per satuan luas sinar. Sebuah percobaan lainnya yang belum
memilih salah satu panjang gelombang. Cahaya dengan rentang yang sangat
Radiasi dari balok muncul dari sisi lain dari sampel adalah P. Beberapa cahaya
sampel.
T=
Oleh karena itu, T memiliki rentang 0 sampai 1. persen transmitansi hanya 100T
Ketika ada cahaya yang diserap, P = P0 dan A= 0. Jika 90% dari cahaya yang
diserap, 10% adalah transmitted dan P = P0/10. Rasio ini memberikan A= 1. Jika
Hukum Beer:
diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen
A = Ɛbc
Dimana:
A = Absorbansi
ε = Tetapan absorbtivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm)
1. Sinar yang masuk atau sinar yang mengenai sel sampel berupa sinar dengan
2 .Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam larutan tidak
dipengaruhi oleh molekul yang lain yang ada bersama dalam satu larutan.
· Sumber radiasi
Sumber yang biasa digunakan lampu hidrogen atau deuterium untuk pengukuran
· Sel / Kuvet
Ø Monokromator
digunakan celah.
· Detektor
12
5
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah naga merah dan
putih, dan air. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskom untuk wadah
kulit buah naga.pisau digunakan untuk mengiris / membelah kulit buah naga,
talenan digunakan untuk alas sewaktu mengiris kulit buah naga, timbangan untuk
mengukur bahan-bahan yang diperlukan.oven, rak pengering dengan plastik UV,
tampah dan alat analisis kimia
3.2 Metode
1. Proses pengolahan teh kulit buah naga Kulit buah naga merah atau putih
diiris-iris menjadi potongan kecil-kecil
0,5 cm kemudian dilakukan pengeringan, dengan variasi perlakuan : menggunakan
oven drying, rak pengering menggunakan plastik UV, dan dengan penjemuran
langsung dibawah sinar matahari.
13
5
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rohman, Riyanto, S., & Hidayati, N., 2007, Aktivitas Antioksidan,
Kandungan Fenolik Total, dan Flavonoid Total Daun Mengkudu
(Morinda citrifoia L), Agritech, Vol.27 No.4.
Andersen, O.M. & Markham, K.R., 2006, Flavonoids, Chemistry,
Biochemistry and Applications, CRC Press, USA.
Ariesnawati, A.D., 2007, Identifikasi Flavonoida Hasil Fraksinasi dengan
Kromatogram Kolom Vakum Ekstrak Metanol-Air Herba Pegagan
Embun (Hydrocotyle sibthorpoides Lmk.),
Ariyanto, R., 2006, Uji Aktivitas Antioksidan, Penentuan Kandungan
Fenolik dan Flavonoid Total Fraksi Kloroform dan Fraksi Air
Ekstrak Metanolik Pegagan (Centella asiatica L. Urban),
Barwick, V.J., 1997, Strategies for Solvent Selection – a Literature
Review,
Trends Anal Chem 16, 293-
309.
Brenner, M., & Hearing, V.J., 2008, The Protective Role of Melanin Against
UV Damage in Human Skin, Photochem Photobiol, 84: 539–549.
Budilaksono, W., Wahdaningsih, S., & Fahrurroji, A., 2014, Uji
Aktivitas
Antioksidan Fraksi N-Heksana Kulit Buah Naga Merah
(Hylocereus lemairei Britton dan Rose) Menggunakan Metode DPPH
(1,1 – Difenil – 2 - Pikrilhidrazil),
Chet, N.W., 2009, Total Phenolic and Total Flavonoids Content of Pitaya
Peels by Water Extraction, Thesis, Faculty of Chemical and Natural
Resources Engineering, Universiti Malaysia Pahang.
Christinawati, T., 2007, Identifikasi Flavonoid pada Herba Pegagan Embun
(Hydrocotyle sibthorpioides Lmk.) Hasil Isolasi Secara Kromatografi
Lapis Tipis Preparatif (KLTP), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Sanata Dharma.
Choo, W.S. & Yong, W.K., 2011, Antioxidant Properties of Two
Species of
Hylocereus Fruits, Advances in Applied Science Research, 2 (3):
418-425. Choquenet, B., Couteau, C., Paparis, E., & Coiffard, I.J.,
2008, Quercetin and
Rutin as Potential Sunscreen Agents: Determination of Efficacy
by an In
Vitro Method, J Nat Prod, 71:1117–
1118.
14