Anda di halaman 1dari 8

Artikel Riset FITOFARMAKA : Jurnal Ilmiah Farmasi

DOI : 10.33751/jf.v11i1.2418 Vol.11, No.1, Juni 2021 : 35-42


p-ISSN : 2087-9164 e-ISSN : 2622-755X

EKSTRAK ETANOL BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa Duchesne ex


Rozier) SEBAGAI TABIR SURYA DAN INHIBITOR TYROSINASE
Widyastuti*, Edo Primagara
Program Studi Farmasi Universitas Perintis Indonesia, Padang
*Email Korespondensi : widya_apt161@yahoo.com

Diterima : 18 September 2020 Direvisi : 21 April 2021 Disetujui : 18 Mei 2021

Copyright © 2021 Universitas Pakuan

FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi is licensed under a


Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

ABSTRAK
Manusia mempunyai warna kulit yang berbeda akibat perbedaan jumlah melanin. Proses
pembentukan melanin terjadi akibat sejumlah enzim, hormon, oksigen, mineral, serta sinar
ultraviolet. Kelebihan jumlah melanin dapat menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang
dapat merusak penampilan kulit. Penggunaaan bahan pencerah kulit sintetis dapat
membahayakan kulit. Penelitian bahan-bahan pencerah kulit dari alam terus dilakukan karena
efek samping bahan kimia yang berbahaya bagi kulit. Buah stroberi merupakan suatu
antioksidan. Pada penelitian ini mencoba menguji aktivitas tabir surya dan inhibitor tirosinase
secara in vitro dari ekstrak etanol buah stroberi segar dengan menggunakan metode
spektrofotometer. Dari penelitian yang dilakukan, hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol
buah stroberi mengandung metabolit sekunder flavonoid, senyawa fenolik dan saponin.
Kandungan senyawa fenolik total 1755 mg SAG/100 gram ekstrak dengan kapasitas
antioksidan sebesar 6,23%. Pada konsentrasi ekstrak 0,6 mg/mL telah didapatkan nilai SPF
lebih dari 15 yaitu 26,853. Aktivitas inhibisi tirosinase diperoleh nilai IC50 sebesar 662,096
μg/mL. Ekstrak etanol buah stroberi memiliki potensi sebagai tabir surya dan inhibitor
tirosinase.
Kata Kunci: Stroberi; antioksidan; tabir surya; inhibitor tyrosinase

ETHANOL EXTRACT OF STRAWBERRY FRUIT (Fragaria x ananassa


Duchesne ex Rozier) AS SUNSCREEN AND TYROSINASE INHIBITOR
ABSTRACT
Humans have different skin colors due to different amounts of melanin. The process of
melanin formation occurs due to a number of enzymes, hormones, oxygen, minerals, and
ultraviolet light. Excess amount of melanin can cause hyperpigmentation which can impair the
appearance of the skin. Using synthetic leather brighteners can harm your skin. Research on
skin lightening ingredients from nature has been because of the side effects of chemicals that
are harmful to the skin. Strawberry fruit is an antioxidant. This study tried to test the activity of
sunscreens and tyrosinase inhibitors in vitro from ethanol extracts of fresh strawberries.
Research shows that ethanol extracts of strawberries contain secondary metabolites of
flavonoids, phenolic compounds, and saponins. In the extract Total phenolic compound about
1755 mg GAE/100 g extract and antioxidant capacity of 6.23%. SPF value of strawberry

35
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 35-42

extract of more than 15 found at a concentration of 0.6 mg/mL extract was 26.853. The
tyrosinase enzyme inhibitory activity of ethanol extract of strawberries obtained IC50 values of
662.096 μg/mL. Ethanol extract of strawberry fruit has the potential as a sunscreen and
tyrosinase inhibitor.
Keywords: Strawberry; antioxidant; sunscreen; tyrosinase inhibitor

PENDAHULUAN diolah (Kovačević et al., 2009). Buah stroberi


Melanin merupakan molekul pigmen mengandung senyawa antosianin, dan
yang disintesis secara endogen oleh sel kandungan senyawa fenolik lebih besar pada
melanosit. Melanin terdapat pada kulit dan buah matang. Jumlah total senyawa fenolik
rambut sebagai pelindung dari cahaya, suhu yang terkandung dalam stroberi
dan sebagai zat warna. Melanin merupakan mempengaruhi aktivitas antioksidannya.
suatu sinyal proteksi yang dapat bertindak Perbedaan genotipe stroberi mempengaruhi
sebagai penangkal radikal bebas pada kulit, kandungan senyawa fitokimia dan aktivitas
tetapi mempunyai efek menghasilkan warna antioksidan (Amini et al., 2013; Wang &
kulit lebih gelap. Pembentukan melanin Lin, 2000; Panico et al., 2009). Stroberi
merupakan produk dari peristiwa biokimiawi mengandung asam fenolik seperti asam galat,
kompleks yang dimulai dari asam amino asam elagik, asam ferulik dan lain-lain
tirosin dan metabolitnya, 3,4-dihydroxy (Huang et al., 2012). Asam ellagik, salah satu
phenylalanine (DOPA). Jenis dan jumlah senyawa polifenol yang dapat menghambat
melanin yang diproduksi oleh melanosit melanogenesis yang diuji secara in vitro dan
ditentukan secara genetik dan dipengaruhi in vivo (Shimogaki et al., 2000). Penelitian
oleh berbagai faktor ekstrinsik dan intrinsik buah stroberi sebagai pencerah kulit belum
seperti perubahan hormon, inflamasi, usia banyak dilakukan, sehingga dalam penelitian
dan paparan sinar UV (D’Mello et al., 2016). ini dilakukan pengujian aktivitas tabir surya
Paparan sinar ultraviolet B (UVB) dan inhibitor tirosinase secara in vitro dari
dapat bervariasi sesuai waktu dan musim ekstrak etanol buah stroberi segar.
yang merupakan penyebab utama terjadinya
efek terbakarnya kulit (sunburn). Sunburn METODE PENELITIAN
merupakan faktor risiko utama penyebab Bahan dan Alat
kanker kulit (melanoma). Radiasi UV (UVR) Buah stroberi (Fragaria x ananassa
yang diserap oleh permukaan kulit dapat Duchesne ex Rozier) (Padang Panjang,
menghasilkan senyawa berbahaya yang Indonesia), etanol (Brataco, Indonesia),
disebut radikal bebas atau Reactive Oxygen metanol (Brataco, Indonesia), akuades
Species (ROS), yang dapat menyebabkan (Brataco, Indonesia), HCl (Brataco,
kanker kulit dan penuaan dini. Tabir surya Indonesia), Folin-Ciocalteu (Merck,
yang digunakan pada kulit mengurangi Germany), natrium karbonat (Brataco,
pembentukan dan kerusakan akibat ROS, Indonesia), asam galat (Merck, Germany),
para dermatologis merekomendasikan DPPH (Merck, Germany), mushroom
penggunaan tabir surya untuk melindungi tyrosinase 2687 IU/mg (Sigma-Aldrich,
kulit dari radiasi sinar ultraviolet (UVR) yang USA), L-DOPA (Sigma-Aldrich, USA). Alat
berbahaya. Senyawa antioksidan dapat yang digunakan adalah timbangan digital,
meredam radikal bebas sebagai efek alat-alat gelas, rotary evaporator, vortex
fotoproteksi pada kulit (Mishra et al., 2011). mixer, pH meter, Spektrofotometer UV-Vis.
Penelitian tentang bahan pencerah
kulit terus dilakukan. Buah stroberi dalam Ekstraksi
bentuk segar memiliki aktivitas antioksidan Buah stroberi segar ditimbang 100
yang lebih tinggi daripada buah stroberi yang gram dimaserasi dengan etanol 96% dengan

36
Ekstrak Etanol ... (Widyastuti & Primagara, E.)

menggunakan wadah gelap yang ditutup


rapat selama 3 hari, dilakukan pengulangan Penentuan aktivitas tabir surya
maserasi sampai diperoleh larutan jernih. Penentuan aktivitas tabir surya
Maserat yang didapat dipekatkan dilakukan dengan menghitung nilai Sun
menggunakan rotary evaporator sehingga Protecting Factor (SPF) secara in vitro
dihasilkan ekstrak kental. Ekstrak kental menggunakan spektrofotometer. Absorbansi
yang didapat dihitung rendemennya. diukur dengan berbagai konsentrasi larutan
ekstrak (0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1 mg/mL) pada
Penentuan Senyawa Metabolit Sekunder panjang gelombang 290–350 nm dengan
Ekstrak interval 10. Hitung nilai SPF dengan
Ekstrak ditimbang sebanyak 2 gram, persamaan (Zulkarnain et al., 2015):
selanjutnya dibasakan dengan NH4OH,
350 𝑛𝑚
kemudian tambahkan larutan kloroform : ∫290 𝑛𝑚 𝐸𝜆.𝑆𝜆.𝑑𝜆
aquades (1:1) sebanyak 10 mL. Campuran SPF= 350 𝑛𝑚 (2)
∫290 𝑛𝑚 𝐸𝜆.𝑆𝜆.𝑇𝜆.𝑑𝜆
dikocok dalam corong pisah, biarkan sejenak Keterangan :
hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan air E(λ) = intensitas cahaya matahari pada panjang
digunakan untuk pemeriksaan flavonoid, gelombang λ
fenolik dan saponin. Lapisan kloroform S(λ) = efek eritemogenik dari radiasi pada
digunakan untuk pemeriksaan alkaloid, panjang gelombang λ
terpenoid dan steroid. T = transmitan (10 – abs)

Penentuan Kandungan Senyawa Fenolik Penentuan Inhibisi Tirosinase


Total dan Aktivitas Antioksidan Sebagai blanko, larutan dapar fosfat
Ekstrak etanol buah stroberi dibuat pH 6,8 ditambahkan larutan substrat L-
dalam konsentrasi 1 mg/mL dan digunakan DOPA diinkubasi pada suhu kamar selama
untuk penentuan kandungan senyawa fenolik 10 menit. Selanjutnya ditambahkan larutan
total dan kapasitas antioksidan. Penentuan tirosinase (300 UI/mL). Dopakrom yang
kandungan senyawa fenolik total terbentuk diukur pada λmax 479
menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu menggunakan spektofotometer (AB1). Untuk
dengan asam galat sebagai standar (Aaby larutan blanko kontrol dilakukan dengan
et.al., 2005). Pengukuran absorbansi pada mencampurkan larutan dapar fosfat pH 6,8
λmax 755 nm menggunakan spektrofotometer dengan larutan tirosinase (AB0). Pengujian
(Shimadzu UV-Vis T-70. Total senyawa ekstrak, larutan ekstrak ditambahkan larutan
fenolik dinyatakan sebagai kesetaraan dapar fosfat pH 6,8 dan larutan substrat L-
dengan asam galat (SAG) dalam miligram DOPA (5 mM), diinkubasi pada suhu kamar
per 100 g ekstrak. selama 10 menit, ditambahkan larutan
Kapasitas antioksidan ekstrak etanol tirosinase (300 UI/mL), dopakrom yang
buah stroberi diukur menggunakan metode terbentuk diukur pada λmax 479 nm.
DPPH. Absorbansi kemudian diukur pada Dilakukan pengujian yang sama pada
λmax 516 nm menggunakan spektrofotometer konsentrasi 100, 200, 400, 800 µg/mL (AS1).
(Shimadzu UV-Vis T-70). Persentase Untuk larutan ekstrak kontrol dilakukan
penghambatan dihitung dengan rumus (Aaby dengan mencampurkan larutan ekstrak
et al., 2005): ditambah larutan tirosinase (300 UI/mL) dan
larutan dapar fosfat pH 6,8 (AS0). Persentase
𝐴1−𝐴2 inhibisi tirosinase dihitung menggunakans
% inhibisi = = 𝑥 100% (1)
𝐴1 rumus (Nur et al., 2017):
Keterangan:
A1 = absorbansi kontrol ([𝐴𝐵1 −𝐴𝐵0 ]−[𝐴𝑆1 −𝐴𝑆0 ])
A2 = absorbansi sampel 𝐼= 𝑥 100% (3)
𝐴𝐵1 −𝐴𝐵0

37
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 35-42

Keterangan: Penentuan kandungan senyawa


I = persen inhibisi fenolik total menggunakan metode Folin-
A B0 = absorban blanko kontrol Ciocalteu. Prinsip metode ini didasarkan
A B1 = absorban blanko pada kemampuan reduksi pada
A S0 = absorban sampel kontrol
fosfomolibdat-fosfotungstat dari Folin-
A S1 = absorban sampel
Ciocalteu yang membentuk warna biru,
sehingga dapat ditentukan dengan
Hasil yang didapat dibuat persamaan regresi
spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan
linear sehingga didapatkan nilai IC50 ekstrak..
penelitian, didapatkan kandungan senyawa
senyawa fenolik total dari ekstrak sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN
1755 mg SAG/100 gram ekstrak. Hasil yang
Dalam penelitian ini, sampel yang
didapat lebih tinggi dari kandungan senyawa
digunakan adalah buah stroberi segar karena
fenolik total jus buah stroberi yang berkisar
memiliki kapasitas antioksidan dan
1197 – 1441 mg GAE/100 gram berat segar
kandungan fenolik yang tinggi (Kovačević et
(Panico et al., 2009). Proses ekstraksi pada
al., 2009). Buah stroberi yang digunakan
buah stroberi dapat meningkatkan
adalah spesies Fragaria x ananassa
kandungan senyawa fenolik total.
Duchesne ex Rozier. Ekstraksi yang
Kapasitas antioksidan ekstrak pada
dilakukan diperoleh rendemen sebesar
konsentrasi 1 mg/mL didapatkan sebesar
8,131%. Ekstrak berwarna merah kehitaman,
6,23%, hal ini termasuk antioksidan yang
mudah larut dalam air dan larut dalam etanol.
lemah dimana dibandingkan yang
Ekstrak etanol buah stroberi mengandung
didapatkan oleh Panico et al., (2009), dimana
senyawa metabolit sekunder flavonoid,
didapatkan pada ekstrak buah segar dengan
senyawa fenolik dan saponin (Tabel 1).
kadar 38,4 µmol Troloks Ekivalen/g buah
Genotipe stroberi Fragaria x ananassa
segar didapatkan kapasitas antioksidan
mengandung metabolit sekunder senyawa
sebesar 41,8%. Demikian juga hasil
fenolik dan antosianin (Panico et al., 2009).
penelitian yang didapatkan oleh Huang et al.,
Yildiz et al., 2014 melakukan penelitian
(2012), dimana ekstrak air buah stroberi
mendapatkan ekstrak air buah stroberi
dengan kadar 0,81 mg/mL mempunyai
mengandung senyawa fenolik, vitamin C,
kapasitas antioksidan sebesar 50%.
asam elagik dan antosianin. Antosianin
Kandungan flavonoid yang terdapat pada
termasuk dalam golongan senyawa flavonoid
buah stroberi merupakan salah satu dari
dan bertindak sebagai antioksidan dan
senyawa yang memiliki efek sebagai
aplikasi terapeutik untuk penyakit terkait
antioksidan (Banjarnahor & Artanti, 2014).
ROS (Banjarnahor & Artanti, 2014).

Tabel 1. Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Buah Stroberi


Senyawa Metabolit Sekunder Hasil test
Alkaloid -
Flavonoid +
Senyawa fenolik +
Saponin +
Terpenoid -

38
Ekstrak Etanol ... (Widyastuti & Primagara, E.)

Tabel 2. Nilai SPF Ekstrak Stroberi Pada Berbagai Konsentrasi


Absorban
λ (nm)
0,2 mg/mL 0,4 mg/mL 0,6 mg/mL 0,8 mg/mL 1 mg/mL
290 0,456 0,946 1,430 1,862 2,159
300 0,316 0,628 0,903 1,102 1,213
310 0,229 0,458 0,683 0,871 0,991
320 0,191 0,378 0,574 0,744 0,851
330 0,177 0,346 0,529 0,691 0,790
340 0,166 0,328 0,502 0,660 0,752
350 0,156 0,310 0,473 0,626 0,714
SPF 2,890 8,356 26,853 58,884 102,565

Flavonoid juga merupakan senyawa digunakan selama proses produksi, dalam


fitokimia yang dapat digunakan untuk analisis produk akhir dan dapat memberikan
mencegah efek buruk dari radiasi UV karena informasi penting sebelum melanjutkan ke
mempunyai sifat menyerap UV, merupakan pengujian secara in vivo (Dutra et al., 2004).
suatu antioksidan, dan memodulasi beberapa Hasil uji aktivitas tabir surya ekstrak
jalur pensinyalan pada kulit (Saewan & stroberi ditunjukkan dari nilai SPF yang
Jimtaisong, 2013). Senyawa aktif yang didapat (Tabel 2). Ekstrak stroberi pada
mampu menyerap, menyebarkan atau konsentrasi antara 0,4 – 0,6 mg/mL
memantulkan energi sinar matahari yang menunjukkan nilai SPF sudah mencapai nilai
mencapai kulit manusia sering disebut 15. Penggunaan sediaan kosmetika dengan
dengan tabir surya. Penyerapan cahaya dapat nilai SPF lebih tinggi dari 15 disarankan bagi
dievaluasi dengan mengukur absorbansi pada mereka yang beraktifitas di luar ruangan
panjang gelombang 290 – 320 nm. yang membutuhkan perlindungan dari radiasi
Peningkatan absorbansi pada panjang sinar UV (Ho, 2001). Nilai SPF dari sediaan
gelombang 320 nm berkorelasi dengan tabir surya dihitung dengan membandingkan
aktivitas untuk menyerap radiasi UV jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
(Suryanto et al., 2013). Pengujian aktivitas menghasilkan kulit terbakar pada kulit yang
tabir surya menggunakan metode dilindungi dengan sediaan tabir surya dengan
spektrofotometri UV merupakan metode jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
sederhana, cepat, menggunakan reagen menyebabkan kulit terbakar tanpa
berbiaya rendah dan dapat digunakan dalam perlindungan sediaan tabir surya. Nilai SPF
penentuan nilai SPF secara in vitro dalam yang lebih tinggi pada sediaan tabir surya
banyak formulasi kosmetik. Metode yang menawarkan perlindungan yang lebih besar
digunakan dapat bermanfaat sebagai metode dari sengatan matahari (Mishra et al., 2011).
kontrol kualitas yang cepat. Hal ini dapat

Table 3. Persentase Inhibisi Tirosinase Ekstrak


No. konsentrasi (µg/ml) % Inhibisi
1. 50 1,149
2. 100 3,448
3. 200 11,111
4. 400 30,140
5. 800 53,640

39
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 35-42

60

persentase inhibisi
50
40
30
20 y = 0,0719x - 2,3953
R² = 0,9902
10
0
0 200 400 600 800 1000
konsentrasi µg/mL

Gambar 1. Kurva regresi inhibisi tirosinase ekstrak stroberi

Tabir surya dapat memberikan didapat pada Tabel 3 dibuat suatu persamaan
perlindungan terhadap radiasi sinar UV regresi (Gambar 1).
secara terus menerus, tanpa perlindungan Nilai IC50 didapatkan dari kurva
tabir surya dapat menyebabkan terjadinya hubungan antara konsentrasi inhibitor
peningkatan jumlah melanin pada kulit yang (ekstrak etanol buah stroberi) terhadap persen
menyebabkan kulit menjadi gelap. inhibisi, sehingga diperoleh persamaan
Pembentukan melanin pada kulit melalui regresinya berupa y = 0,0719x – 2,3953.
proses melanogenesis yang melibatkan Pengujian aktifitas inhibisi enzim tirosinase
enzim tirosinase dengan adanya substrat L- ekstrak etanol buah stroberi dilakukan untuk
DOPA dimana menghasilkan dopakuinon, mendapatkan nilai IC50 dari ekstrak etanol
dan diubah secara autooksidasi menjadi buah stroberi. IC50 bertujuan untuk
dopakrom (pigmen orange menjadi merah) mengetahui konsentrasi sampel yang mampu
yang selanjutnya akan menghasilkan menghambat aktifitas enzim tirosinase
melanin, pigmen pada kulit yang sebanyak 50%. Berdasarkan hasil
menyebabkan warna kulit menjadi lebih perhitungan diperoleh nilai IC50 ekstrak
gelap (Kim & Uyama, 2005). Pembentukan stroberi sebesar 662,096 μg/mL. Hal ini
melanin abnormal akan menyebabkan menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah
timbulnya flek hitam pada kulit. Tirosinase stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne ex
adalah enzim utama dari jalur sintetik Rozier) memiliki potensi sebagai inhibisi
melanin dalam melanosit. Oleh karena itu, enzim tirosinase. Inhibitor tirosinase telah
penghambatan enzim metabolik melanosit digunakan sebagai bahan penting pada
seperti tirosinase bisa menjadi strategi sediaan kosmetik untuk mencerahkan kulit.
penting untuk menghambat proses
melanogenesis pada kulit (Chang, 2009). KESIMPULAN
Penghambatan aktivitas enzim Ekstrak etanol buah stroberi (Fragaria
tirosinase dapat diketahui dengan terjadinya x ananassa Duchesne ex Rozier)
pengurangan konsentrasi dopakrom yang mengandung metabolit sekunder flavonoid,
terbentuk. Pada penelitian ini dopakrom yang senyawa fenolik, dan saponin. Pada
terbentuk di ukur absorbansinya konsentrasi ekstrak 1mg/mL diperoleh
menggunakan spektrofotometer UV-Vis kandungan senyawa fenolik total 1755 mg
pada λmax 479 nm. Penghambatan aktivitas GAE/100 gram ekstrak dengan kapasitas
enzim tirosinase oleh ekstrak etanol buah antioksidan sebesar 6,23%. Pada konsentrasi
stroberi ditunjukkan pada Tabel 3. Hasil yang ekstrak 0,6 mg/mL telah didapatkan nilai
SPF lebih dari 15 yaitu 26,853. Aktivitas

40
Ekstrak Etanol ... (Widyastuti & Primagara, E.)

inhibisi tirosinase diperoleh nilai IC50 sebesar mechanism and perspective. Cellular
662,096 μg/mL. and Molecular Life Sciences, 62,
1707–1723.
DAFTAR PUSTAKA Kovačević, D. B., Levaj, B., & Dragovic-
Aaby, K., Skrede, G., & Wrolstad, R. E. Uzelac, V. (2009). Free radical
(2005). Phenolic composition and scavenging activity and phenolic
antioxidant activities in flesh and content in strawberry fruit and jam.
achenes of strawberries (Fragaria Agriculturae Conspectus Scientificus,
ananassa ). Journal of Agricultural and 74(3), 155–159.
Food Chemistry, 53, 4032–4040. Mishra, A. K., Mishra, A., & Chattopadhyay,
Amini, G., Irian, S., Majd, A., & Mehrabian, P. (2011). Herbal cosmeceuticals for
S. (2013). Antioxidant effects of photoprotection from Ultraviolet B
strawberry fruits at two phenological radiation: A review. Tropical Journal
stages. Journal of Herbal Drug, 4(2), of Pharmaceutical Research, 10(3),
63–68. 351–360.
Banjarnahor, S. D. S., & Artanti, N. (2014). Molyneux, P. (2004). The use of the stable
Antioxidant properties of flavonoids. free radical diphenylpicrylhydrazyl (
Med J Indones, 23(4), 239–244. DPPH ) for estimating antioxidant
Chang, T. (2009). An updated review of activity. Songklanakarin Journal of
tyrosinase inhibitors. International Science and Technology, 26(2), 211–
Journal of Molecular Sciences, 10, 219.
2440–2475. Nur, S., Rumiyati, & Lukitaningsih, E.
D’Mello, S. A. N., Finlay, G. J., Baguley, B. (2017). Skrining aktivitas antioksidan,
C., & Askarian-Amiri, M. E. (2016). antiaging dan penghambatan tirosinase
Signaling pathways in melanogenesis. dari ekstrak etanolik dan etil asetat
International Journal of Molecular daging buah dan kulit buah langsat
Sciences, 17(7), 1–18. (Lansium domesticum Corr) secara in
Dutra, E. A., Oliveira, D. A. G. da C., vitro. Traditional Medicine Journal,
Hackman, E. R. M. K., & Santoro, M. 22(1), 63–72.
I. R. M. (2004). Determination of sun Panico, A. M., Garufi, F., Nitto, S., Di
protection factor (SPF) of sunscreens Mauro, R., Longhitano, R. C., Magrì,
by ultraviolet spectrophotometry. G., Guidi, G. De. (2009). Antioxidant
Brazilian Journal of Pharmaceutical activity and phenolic content of
Sciences, 40(3), 381–385. strawberry genotypes from Fragaria x
Ho, T. Y. (2001). Sunscreens : Is looking at ananassa. Pharmaceutical Biology,
sun protection factor enough ? Hong 47(3), 203–208.
Kong Dermatology & Venereology Saewan, N., & Jimtaisong, A. (2013).
Bulletin, 9(3), 100–108. Photoprotection of natural flavonoids.
Huang, W., Zhang, H., Liu, W., & Li, C. Journal of Applied Pharmaceutical
(2012). Survey of antioxidant capacity Science, 3(09), 129–141.
and phenolic composition of blueberry Shimogaki, H., Tanaka, Y., Tamai, H., &
, blackberry , and strawberry in Masuda, M. (2000). In vitro and in vivo
Nanjing. Biomedicine & evaluation of ellagic acid on
Biotechnology, 13(2), 94–102. melanogenesis inhibition.
Kim, Y., & Uyama, H. (2005). Cellular and Internasional Journal of Cosmetic
molecular life sciences tyrosinase Science, 22, 291–303.
inhibitors from natural and synthetic Suryanto, E., Momuat, L. I., Yudistira, A., &
sources : structure , inhibition Wehantouw, F. (2013). The evaluation

41
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(1): 35-42

of singlet oxygen quenching and L.) and cultivated strawberry


sunscreen activity of corn cob extract. (Fragaria x ananassa Duch.) fruits
Indonesian Journal of Pharmacy, from Turkey. Journal of Applied
24(4), 267–276. Botany and Food Quality, 87, 274-
Wang, S. Y., & Lin, H.-S. (2000). 278.
Antioxidant activity in fruits and Zulkarnain, A. K., Marchaban, Wahyuono,
leaves of blackberry , raspberry , and S., & Susidarti, R. A. (2015). Sun
strawberry varies with cultivar and protector factor (SPF) in vitro and the
developmental stage. Journal of physical stability of o/w cream optimal
Agricultural and Food Chemistry, formula from the partition product of
48(2), 140–146. mahkota dewa leaves [Phaleria
Yildiz, H., Ercisli, S., Hegedus, A., Akbulut, macrocarpa (Scheff) Boerl].
M., Topdas, E.F., & Aliman, J. (2014). Indonesian Journal of Pharmacy,
Bioactive content and antioxidant 26(4), 210–218.
characteristic of wild (Fragaria vesca

42

Anda mungkin juga menyukai