Anda di halaman 1dari 17

i

PENGARUH EKSTRAK BUAH NAGA(Hylocereus polyrhizuz)


SEBAGAI ANTIOKSIDAN TINGGIDAN MINAT KONSUMEN
TERHADAP BUAH NAGA

PROPOSAL TESIS

Diajukan oleh :
Faikah Dyah Utami
1808047015

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Buah dari spesies Hylocereus, yang dikenal sebagainaga merahatau

pitahaya, mempunyai arti "buah yang bersisik", dalam bahasa latin Amerika,

berasal dari keluarga tanaman kaktus merupakan buah asli dari wilayah hutan

tropis Meksiko Tengah dan Selatan Amerika. Dalam kaktus ini, pigmen buah

merah-violet betacyanins dan kuning (Wybraniec, et al., 2001)yang adalah

pigmen betalain. Beberapa produk memiliki manfaat, seperti agen zat

perwarna, sifat pengental, memiliki kapasitas antioksidan yang tinggi dan serat

diet (Bellec et al., 2006). Saat ini, para peneliti banyak melakukan pada

pigmen merah yang berasal dari buah naga merah, yang diketahui sebagai

betacyaninberasal dari kelompok betalain untuk digunakan menggantikan

pewarna sintesis (Esquivel et al., 2007 ; Stintzing et al., 2002).

Efek yang menguntungkan dari betalain adalah sebagai agen antiradikal

dan antioksidan (Pavlov et al., 2005; Stintzing et al., 2004). Kulit buah naga

merah mempunyai potensi yang besar untuk digunakan sebagai pewarna alami

karena adanya betasianin(Harivaindaran et al., 2008),oleh karena itu potensi

tersebut perlu dikembangkan dalam bentuk sediaan. Pada penelitian (Handaya

et al., 2012) menyatakan perwarna alami ini diaplikasikan pada makanan telah

diujipada hewan tikus putih.


3

Khasiat ekstrak kulit buah naga merah salah-satunya untuk

antioksidanyang melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, seperti sinar

UV, diperlukan antioksidan yang berfungsi untuk menstabilkan radikal bebas

dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas sehingga

menghambat terjadinya reaksi berantai. Antioksidan mampu bertindak sebagai

penyumbang radikal hidrogen atau dapat bertindak sebagai akseptor radikal

bebas sehingga dapat menunda tahap inisiasi pembentukan radikal bebas. Salah

satu penghasil antioksidan buah yang telah diamati adalah buah naga merah.

Kulit buah naga memiliki memiliki khasiat sebagai antioksidan yang tinggi

dibandingkan dengan daging buahnya seperti terdapat kandungan fenolik,

flavonoid dan polifenol (Wu et al., 2008).


4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkanuraianpadalatarbelakang, makarumusanmasalah yang

adadalampenelitianiniadalah:

1. Bagaimana pengaruh konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah

(Hylocereus polyrhizuz) ?

2. Bagaimana konsentrasi ekstrak buah naga merah terhadap tingkat kesukaan

konsumen ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh konsentrasi ektrak kulit buah naga merah

(Hylocereus polyrhizuz) .

2. Mengetahui konsentrasi esktrak buah naga merah terhadap tingkat

kesukaan konsumen.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih

dalam pemanfaatan ekstrak kulit buah naga merah. Beserta banyaknya

konsumen menginginkan buah naga .


5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Buah Naga Merah


Buah naga merah termasuk dalamfamili Cactaceae, memiliki rasa

yangmanis dan segar. Keunggulan dari kulitbuah naga yaitu kaya polifenol

danmerupakan sumber antioksidan (Wu et al., 2006). Aktivitas antioksidan

pada kulitbuah naga lebih besar dibandingkanaktivitas antioksidan pada

dagingbuahnya, sehingga berpotensi untukdikembangkan menjadi

sumberantioksidan alami. Pada buah naga merah,aktivitas antioksidan kulit

lebih besardibandingkan daging buahnya, dimanakulit buah naga merah

memiliki aktivitasantioksidan sebesar 83,48% dengan IC50sebesar 0,30

mg/mL (Nurliyana, 2010). Buah naga memiliki aktivitas antioksidanyang kuat

secara in vitro, sehingga bisamemungkinkan untuk digunakan sebagaisuplemen

makanan ataupun sediaanfarmasi (Khalili et al.,2012).

Kulit buah naga selama ini jarang dimanfaatkan dan lebih sering

menjadi limbah. Padahal, kulit buah naga juga memiliki kapasitas antioksidan

dan efek antiproliferatif (Wu et al.,2006 ;Stintzinget al., R.2002), serta sebagai

pelembap dalam produk-produk kosmetik(Stintzinget al., R.2002). Dalam

tanaman kaktus,betasianin dan betasantin merupakan pigmen yang paling

pentingdalam buah naga merah (Wybraniec et al., 2001). Betalain, terdiri dari

betasaianin warna merah-ungu dan betasantin terdiri dari warna kuning,

merupakan pigmen yang mudah larut dalam air yang terdapat pada warna

bunga dan buah-buahan (Wybraniec & Mizrahi, 2002; Wybraniec et al., 2001)
6

Selain kandungan pigmen betalain kulit buah naga juga kaya akan

dengan vitamin dan mineral yang dapat membantu untuk meningkatkan daya

tahan dan metabolisma tubuh. Zat gizi yang terkandung di dalam buah naga

ialah serat, kalsium, zat besi, dan fosforus yang cukup bermanfaat untuk

merawat penyakit darah tinggi. Fitokimia (betalain) atau zat yang dapat

berkhasiat pada kulit buah naga juga diketahui dapat menurunkan risiko kanker

(Stintzing, Schieber, and Carle, 2002; Ravichandran et al., 2013) .

B. Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melindungi senyawa lain

dari oksidasi oleh radikal bebas. Secara alami, tubuh manusia menghasilkan

senyawa antioksidan. Namun, seringkali senyawa ini tidak cukup untuk

melindungi tubuh sehingga diperlukan asupan antioksidan dari luar tubuh

(Umayah.E, & Amrun.M. 2007).Antioksidan dapat diberikan dalam sediaan

oral maupun topikal. Antioksidan yang diberikan secara topikal tidak

memberikan kapasitas yang cukup untuk dapat diserap kedalam kulit,

konsekuensinya, aktivitas antioksidan topikal tidak dapat melindungi kulit

lebih baik dari serangan radiasi sinar ultraviolet sendiri tapi harus mempunyai

nilai minimal Sun Protective Factor (SPF) atau kapasitas sebagai tabir surya

(Baumann et.al., 2009)

Efek radikal bebas pada kulit ditandai dengan adanya keriput sehingga

kulit cepat mengalami proses penuaan, adanya noda hitam, telihat lebih

kusam, kering, bahkan dapat menimbulkan kanker kulit. Senyawa yang dapat

menangkal radikal bebas adalah antioksidan. Antioksidan secara nyata mampu

memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi


7

meskipun dalam konsentrasi rendah (Green, 2008). Sumber antioksidan dapat

berasal dari senyawa sintetis maupun alami. Senyawa antioksidan alami lebih

direkomendasikan penggunaannya karena memiliki tingkat keamanan yang

lebih baik sehingga pemanfaatannya lebih luas dalam bidang kesehatan dan

kosmetika (Brewer, 2011)

C. Penelitian Yang Relefan


Diambil dari beberapa penelitian sebagai acuan yaitu : Antioxidant

Activity of Different Extracts of Red Pitaya (Hylocereus polyrhizus) Seed,

Identifikasi Kandungan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Menggunakan

Fourier Transform Infrared (FTIR) dan FitokimiaStability Of Betacyanin

Pigments From Rer Purple Pitaya Fruit (Hylocereus polyrhizus) : Influence

Of PH, Temperature, Metal Ions And Ascorbic Acid dan Characterization and

Quantification of Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) Betacyanin Pigments

Extracted by Two Procedures.

D. KerangkaTeori
Buah naga merah termasuk dalamfamili Cactaceae, memiliki rasa

yangmanis dan segar. Keunggulan dari kulitbuah naga yaitu kaya polifenol

danmerupakan sumber antioksidan . Aktivitas antioksidan pada kulitbuah

naga lebih besar dibandingkanaktivitas antioksidan pada dagingbuahnya,

sehingga berpotensi untukdikembangkan menjadi sumberantioksidan alami.

kulit buah naga merah mengandung antioksidan yang lebih

tinggidibandingkan bagian dalam buah naga. Kandungan fenolikyang


8

terdapat pada kulit buah naga merahsebesar 28,16 mg/100 gr, sedangkan

kandunganfenolikpada bagian dalam buahnaga merah hanyasebesar 19,72

mg/100 gr.

E. Hipotesis

Ekstrak kulit buah naga merah dapat diformulasikan menjadi perwarna

dalam sabun cair dengan konsentrasi yang tepat sehingga dapat memberikan

hasil warna yang baik, memiliki aktivitas antioksidan dari senyawa betasian

dan stabil dalam penyimpanan dan tetap memiliki warna yang tidak berubah

dalam kondisi pH basa.Pengujian hedonik pada panelis akan melihat tingkat

kesukaan.
9

BAB III
METODE PENELITIAN

A. AlatPenelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini Spektrofotemeter UV-VIS (Unico®),

oven vakum, kuvet, timbangan digital (Citizen®MB 200), hotplate stirrer

(Denville®Sceintiac Inc), viskometer (Brookfield RVDV-II+PRO), pH

meter,mortir, stamper, blender, pisau.

B. MetodeAnalisis
Data yang diperolehdianalisis dengan one way anovauntuk

mengetahui perbedaan signifikan antara pH dan viskositas yang diamati

setiap satu minggu selama satu bulan.

C. JalanPenelitian
1. Determinasi Tanaman Buah Naga Merah
Buahnagamerah yang digunakandiperolahdarikebunbuah

Naga.Buahnagainidideterminasiuntukmemastikanjenisbuahnaga .

2. PengolahanSampel
Buahnagamerahterlebihdahuludibersihkan dengancaradicucidengan air

mengalirbertujuanuntukmemisahkandarizat-

azatasingsepertipasirdandebu,
10

setelahitudipisahkandagingbuahdankulitbuahnagadirajangkecil-

keciluntukmempermudah proses penghancuranmenggunakan blender.

Proses blender dilakukan untukmendapatkanbentuk yang

halus.Ekstrakhalusditimbanguntukmengetahuiberatawalektrakkulitbuah

naga.Proses ekstraksi menggunakan teknik maserasi dengan dilakukan

beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu ruang.

Keuntungan teknik ini mudah dan tidak perlu dilakukan pemanasan

sehingga mengurangi kemungkinan bahan alam menjadi rusak atau

terurai akibat pemanasan. Pemilihan pelarut harus berdasarkan

kelarutan dan polaritasnya agar dapat memudahkan pemisahan bahan

alam dalam sampel. Proses maserasi memungkinkan banyak senyawa

yang akan terekstraksi atau tertarik oleh cairan penyari (Istiqomah,

2013).Setelahitufiltratdipekatdenganmenggunakanvacum evaporator

hinggadidapatkanekstrakkental.

3. Pengujian aktivitas antioksidan


a. Orientasi Operating
Larutan reagen stok disiapkan sebanyak (1 × 10−3 M) yaitu

melarutkan sebanyak 22 mg DPPH kedalam etanol sebanyak 50

mL kemudian disimpan pada suhu -20°C sampai digunakan untuk

pengujian. Pembuatan larutan uji (6 × 10−5 M) dengan menyiapkan

6 mL larutan stok dengan mencapurkan 100 mL etanol untuk

mendapatkan nilai absorbansi 0,8 ± 0,02 pada 515 nm, yang diukur
11

menggunakan spektrofotometer(Kavitha Ravichandran et al.,

2013).

b. Lamda Eksperimental
Masing-masing ekstrak 0,1 ml divortex selama 30 detik dengan

larutan DPPH sebanyak 3,9 ml dan dibiarkan selama 30 menit

untuk bereaksi, setelah itu absorbansi dilihat pada panjang

gelombang 515 nm kemudian dicatat (Kavitha Ravichandran et

al., 2013).

c. Aktivitas Antioksidan

Pengujian aktivitas antioksidan dari sampel ekstrak kulit buah naga

merah (betalain) yaitu menggunakan metode DPPH (Lee et

al.,2003). Ekstrak yang telah diambil sebanyak 0,1 ml divortex

selama 30 detik dan ditambahkan DPPH sebanyak 3,9 ml dan

direaksikan selama 30 menit. Setelah bereaksi kemudian dibaca

absorbansinya pada panjang gelombang 515 nm.dimana A adalah

absorbansi pada panjang gelombang 515 nm

Aktivitas penangkapan dihitung sebagai berikut:

DPPH radikal bebas − Aktivitas Penangkapan

= [(Acontrol − Asample )/Acontrol] × 100

Dimana A adalah absorbansi pada gelombang 515 nm

(Kavitha Ravichandran et al., 2013).

a. Uji Viskositas
12

Sampel sabun mandi cair ditempatkan dalam wadah

penampung bahan, wadah diatur ketinggiannya sehingga rotor dapat

bergerak. Dicari rotor yang sesuai dengan tingkat kekentalan pada

sampel, yaitu rotor no 1:0,315 P (Poise), rotor no 2 : 3-150 P

(Poise), dan rotor no 3:100-4000 P (Poise). Kemudian rotor

ditempatkan pada penggantung dan diatur,sehingga diperoleh nilai

viskositas pada sampel. Pengukuran viskositas dilakukan sebanyak

tiga kali replikasi (SNI, 1996).

b. Uji Hedonik
Pengujian hedonik terhadap sabun cair yang dihasilkan

dilakukan melalui uji mutu hedonik. Panelis yang digunakan adalah

panelis semi terlatih sebanyak 30 orang. Panelis diminta

penilaiannya terhadap penampakan, kekentalan, banyaknya busa,

efek setelah pemakaian (post effect) dan penilaian umum produk

sabun cair yang dihasilkan (Rahayu, 1997).


13

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. A., 2007, Ilmu Kimia dan Kegunaan Tumbuh-tumbuhan Obat


Indonesia, 43-44, 63-64 ITB Press, Bandung.
American Pharmaceutical Association, 2003, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, 4th. Ed., Pharmaceutical Press, Chicago, London, 61, 97,
549, 616, 639.
Ashar, T., 2006, Various Techniques of Soap Making, Journal a Day,
338015
Ari, W., dan Budiyono, 2004, Pembuatan Sabun Cair Dengan Bahan Dasar
Alkil Benzen Sulfonat, http://www.angelfire.com, Diakses Februari
2014.
Barry, B.W., 1983, Dermatologi Formulation, Marcel Dekker Inc, New York,
pp. 300-304.
Balsam MS, Sagarin E. 2008. Cosmetics Science and Technology.Second
Edition. Volume 2. London: John Wiley & Son inc. Hlm 103107
Bellec, L. F., F. Vaillant and E. Imbert. 2006. Pitahaya (Hylocereus.spp.): A
new fruit crop, a market with a future. Fruits, 61: 237-250.
Baumann, L. B., S. Saghari & E. Weisberg, 2009, Cosmetic Dermatology,
Principlesand Practice, The Mc-Graw-HillMedical, New York.
Brewer, M.S., 2011. Comprehensive review in food science and food safety.
Institute of food technologists. Isuue 4 Version og record online 14 Juni
2011. Doi : 10.1111/j.1541-4337.2011.00156x
DepKes RI,1995,Farmakope Indonesia Edisi IV,Departemen Kesehatan
RepublikIndonesia,Jakarta,p.112,413
14

Esquivel, P.; Stintzing, F.C.; Carle, R. Pigment pattern and expression of


colour in fruits from different Hylocereus sp. genotypes. Innovative
Food Science and Emerging Technologies 2007, 8, 451–457.
F.C. Stintzing, A. Schieber, R. Carle, 2002, Food Chem. 77, 101-106.
Green, G. A. (2008). Review: antioxidant supplements do not reduce all-cause
mortality in primary or secondary prevention. Evidence-Based
Medicine, 13 (6): 177, doi:10.1136/ebm.13.6.177).
Harivaindaran KV, Rebecca OP, Chandran S (2008) Study of optimal
temperature, pH and stability of dragon fruit ( Hylocereus polyrhizus )
peel for use as potential natural colorant. Pakistan Journal of Biological
Sciences 11: 2259-2263.
Istiqomah. 2013. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan Sokletasi
Terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis Retrofracti Fructus).
Skripsi. UIN Jakarta
Khalili MA, Abdullah AB, Manaf A(2012) Total antioxidant activity,total
phenolic content and radicalscavenging activity both flesh andpeel of
red pitaya, white pitaya andpapaya. Int J Pharm Pharm Sci, 4(2): 113-
122
Hernani, Bunasor TK,Fitriati. Formula SabunTransparan Anti-Jamur
denganBahan Aktif Ekstrak Lengkuas(Alpinia galangal L. Swartz).Bul.
Littro. 2010; 21(2): 192-205
15

ABSTRAK

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melindungi senyawa lain dari

oksidasi oleh radikal bebas. Secara alami, tubuh manusia menghasilkan senyawa

antioksidan. Namun, seringkali senyawa ini tidak cukup untuk melindungi tubuh

sehingga diperlukan asupan antioksidan dari luar tubuh . Antioksidan dapat

diberikan dalam sediaan oral maupun topical. Kulit buah naga selama ini jarang

dimanfaatkan dan lebih sering menjadi limbah. Padahal, kulit buah naga juga

memiliki kapasitas antioksidan dan efek antiproliferatif. Penelitian ini bertujuan

Mengetahui pengaruh konsentrasi ektrak kulit buah naga merah dan Mengetahui

konsentrasi esktrak buah naga merah terhadap tingkat kesukaan konsumen .

Pengujian menggunakan alat Spektrofotemeter UV-VIS.


16

ABSTRACT

Antioxidants are compounds that can protect other compounds from oxidation by

free radicals. Naturally, the human body produces antioxidant compounds.

However, often these compounds are not enough to protect the body so that

antioxidant intake from outside the body is needed. Antioxidants can be given in

oral or topical preparations. Dragon fruit skin has rarely been used and is often a

waste. In fact, dragon fruit skin also has antioxidant capacity and antiproliferative

effects. This study aims to determine the effect of red dragon fruit skin extract

concentration and determine the concentration of red dragon fruit extract to the

level of consumer preference. The test uses a UV-VIS spectrophotometer.


17

Anda mungkin juga menyukai