Anda di halaman 1dari 6

ARTI KEL12

119 DAYA TERIMA


10
PENELI TI AN DAN KADAR VITAMIN C SARI BUAH KULIT BUAH
NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)
DENGAN PROSES PENGOLAHAN YANG BERBEDA

Rusmini Yanti1, Sari Novita2, Ermina Syainah3

ABSTRAK

Pengolahan kulit buah sampai saat ini masih berkisar pada manisan kering atau basah,
selai, teh, dan dodol, serta pembuatan enzim dan pektin dari kulit buah naga. Warna kulit buah
yang menawan dan kandungan gizi yang banyak, kulit buah naga juga dapat dibuat produk sari
buah. Warna merah suatu sari buah mengindikasikan adanya kandungan antioksidan yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui daya terima dan kadar vitamin C sari buah kulit buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus) dengan proses pengolahan yang berbeda. Sampel adalah kulit
buah naga merah yang diolah menjadi tiga jenis sari buah dengan proses pengolahan yang
berbeda yaitu sari buah jernih, sari buah keruh, sari buah pasta. Uji daya terima dilakukan
dengan metode hedonic scale dan penentuan kadar vitamin C dengan metode spektrofotometri.
Analisis pengaruh daya terima dengan uji Friedmen dan kadar vitamin C dengan One Way
Anova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh proses pengolahan terhadap daya terima
warna, aroma dan kekentalan sari buah kulit buah naga merah. Terdapat pengaruh proses
pengolahan terhadap kadar vitamin C sari buah kulit buah naga merah. Perlu di lakukan
penelitian terhadap proporsi gula dan garam serta daya simpan sari buah kulit buah naga merah.

Kata kunci : sari buah, kulit buah naga, daya terima, kadar vitamin C.

PENDAHULUAN Bukan hanya dagingnya yang


Buah naga memiliki kandungan gizi bermanfaat, kulit buah naga juga memiliki
yang tinggi dan baik bagi kesehatan potensi sebagai bahan obat karena memiliki
diantaranya vitamin C, B1, B3, B12, kandungan sianidin 3-ramnosil glukosida 5-
betakaroten, fosfor, kalsium, gula sederhana, glukosida, flavonoid, thiamin, niacin,
protein, serat dan lycopine. Beberapa pyridoxine, kobalamin, fenolik, polifenol,
manfaat konsumsi buah naga terhadap karoten, phytoalbumin, dan betalain (Saati,
kesehatan adalah sebagai antioksidan yaitu 2009;woo dkk., 2011). Betalain merupakan
mencegah serangan radikal bebas yang pigmen bersifat polar yang terdiri
dapat menyebabkan penyakit kanker dan atas betasianin dan betaxantin (Wybraniec
masalah kesehatan lainnya, megontrol gula dkk., 2006). Kulit buah naga merah
darah terutama bagi penderita diabetes tipe (Hylocereus polyrhizus) berkhasiat untuk
2, menurunkan tekanan darah, menetralkan mencegah kanker usus, kencing manis dan
racun, menjaga kesehatan mata, bersifat sebagai antioksidan dan radikal
melancarkan pencernaan dan menurunkan bebas. Antioksidan merupakan zat yang
berat badan (Anonim, 2013). mampu memperlambat atau menghambat
dan mencegah terjadinya proses oksidasi.

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015


Selain itu antioksidan juga diartikan sebagai yang menawan ini mengandung antosianin
senyawa yang dapat melawan radikal yang (betasianin) yang lebih banyak bila
dihasilkan dari proses metabolisme dibanding daging buahnya. Saat ini, kulit
oksidatif. Senyawa antioksidan juga dapat buah naga merah masih belum
mengurangi resiko terhadap penyakit kronis termanfaatkan dengan optimal, tetapi
seperti kanker dan penyakit jantung koroner potensi yang dimiliki oleh kulit buah naga
(Amrun dkk, 2007). Menurut Woo dkk. sangatlah besar sebagai obat yang kaya akan
(2006), kulit buah naga merah memiliki khasiatnya, maka perlu pengolahan lebih
kemampuan sebagai inhibitor pertumbuhan lanjut agar kulit buah naga memiliki nilai
sel-sel kanker yang lebih kuat daripada ekonomis yang tinggi. Salah satu cara
daging buahnya dan tidak mengandung untuk mendapatkan khasiatnya, kulit buah
toksin. naga merah dapat dikonsumsi dalam
Kulit buah naga yang cerah dan bentuk kering yang kemudian diseduh dan
cenderung bersisik juga diketahui diminum (Liliana, 2005).
mengandung senyawa aktif seperti Pengolahan kulit buah sampai saat ini
pentacyclic triyepene taraxast 20ene 3aol masih berkisar pada manisan kering atau
dan juga taraxast 12,20(30)dien 3aol. Kedua basah, selai, teh, dan dodol, serta pembuatan
senyawa ini sangat ampuh menjaga serta enzim dan pektin dari kulit buah naga.
melindungi kelenturan pembuluh darah. (Anonim, 2013). Dengan warna kulit buah
Bahkan keampuhan ini menyamai obat yang menawan dan kandungan gizi yang
Troxerutin yang dikenal sebagai obat banyak, kulit buah naga juga dapat dibuat
berbahan kimia yang digunakan untuk produk sari buah. Warna merah suatu sari
melindungi pembuluh darah mikro. Obat ini buah mengindikasikan adanya kandungan
banyak beredar di pasaran dan populer antioksidan yang tinggi (Gagung, 2012)
digunakan untuk mereduksi potensi Sari buah adalah cairan yang diperoleh
pembuluh darah pecah. Dengan dari proses ekstraksi buah atau kulit buah
ditemukannya kandungan pada kulit buah dan merupakan bentuk minuman yang dapat
naga ini, tentu akan menjadi alternatif alami langsung diminum, sebab penambahan air
untuk mencegah pecahnya pembuluh darah. atau pengencerannya sudah dilakukan
Selain memelihara fleksibilitas pembuluh bersamaan pada saat proses. Sari buah lebih
darah, ternyata kulit buah naga juga mudah untuk dicerna dan lebih tahan lama.
berperan untuk menghambat pertumbuhan Sari buah juga merupakan minuman segar
sel tumor B16F10. Hal ini sejalan dengan yang bisa dikonsumsi oleh seluruh lapisan
hasil penelitian Departement of Applied masyarakat. Kualitas sari buah setara dengan
Chemistry National Chinan University kualitas buahnya. Beberapa penentu kualitas
(Anonim, 2013) sari buah adalah kekentalan, kekeruhan dan
Kulit buah naga merupakan limbah kadar padatan terlarutnya (Suprapti, 2001).
hasil pertanian yang mengandung zat warna Ditinjau dari penampilan atau
alami antosianin cukup tinggi. Antosianin pengolahannya, sari buah terdiri atas tiga
merupakan zat warna yang berperan macam yaitu sari buah keruh, sari buah
memberikan warna merah yang berpotensi jernih atau encer dan sari buah pasta/kental
menjadi pewarna alami untuk pangan dan atau juice.
dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna BAHAN DAN METODE
sintetis yang lebih aman bagi kesehatan Penelitian ini bersifat eksperimen yaitu
(Handayani, 2012). Kulit buah naga merah pemanfaatan kulit buah naga merah menjadi

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015


sari buah dengan proses pengolahan yang Warna merah menyala pada P1 disebabkan
berbeda, dilanjutkan dengan pengujian produk P1 merupakan sari buah jernih yang
terhadap daya terima dan kadar vitamin C. dalam proses pengolahannya ditambahkan
Perlakuan penelitian ini terdiri dari putih telur. Putih telur pada produk sari buah
perlakuan P1 (sari buah jernih kulit buah berfungsi sebagai bahan untuk
naga), P2 (sari buah keruh kulit buah naga) mengendapkan koloid-koloid atau partikel-
dan P3 (sari buah pasta kulit buah naga). partikel penyebab kekeruhan di dalam sari
Populasi penelitian adalah kulit buah naga buah. Partikel penyebab kekeruhan yang
merah bagian dalam yang lunak/lembek. tadinya lolos saring setelah digumpalkan
Sampel diambil sebanyak 600 gram untuk ukurannya akan jauh lebih besar sehingga
masing-masing perlakuan. Penelitian tidak lagi melewati lubang-lubang saringan
dilaksanakan di Laboratorium Teknologi ketika akan disaring, dengan demikian dapat
Pangan Poltekkes dan MIPA Unlam dipisahkan dari sari buah dan sari buahnya
Banjarmasin. akan menjadi jernih dan berwarna cerah
HASIL DAN PEMBAHASAN (Suprapti, 1994). Warna merah agak pucat
Warna Sari Buah Kulit Buah Naga pada P2 dan P3 disebabkan adanya
Merah penambahan agar-agar pada proses
Rata-rata penerimaan panelis pengolahan P2 dan P3. Menurut Suprapti
terhadap warna sari buah kulit buah naga (1994), agar-agar ini digunakan dalam
merah dapat dilihat pada tabel IV.1. proses pembuatan sari buah keruh dan sari
Tabel IV.1. Rata-rata Penerimaan Panelis buah pasta/juice dengan maksud
terhadap Warna Sari Buah Kulit Buah Naga mempertahankan kekeruhan sari buah. Pada
Merah dasarnya cairan sari memang sudah keruh
Warna per perlakuan sejak dari awalnya dan kekeruhan ini
dipertahankan terus sampai menjadi produk
Rata-Rata olahan berupa sari buah, bahkan akan tetap
P1 (Sari buah jernih) 3,12 tidak mengendap/terjadi endapan selamanya.
P2 (Sari buah keruh) 3,20 Aroma Sari Buah Kulit Buah Naga
P3 (Sari buah pasta) 2,52 Merah
Rata-rata penerimaan panelis
Pada tabel IV.1. memperlihatkan bahwa terhadap aroma sari buah kulit buah naga
warna yang paling disukai panelis terdapat merah dapat dilihat pada tabel IV.2.
pada sari buah keruh kulit buah naga (P2) Tabel IV.2. Rata-rata Penerimaan Panelis
dengan nilai modus 3 (suka) dan nilai terhadap Aroma Sari Buah Kulit Buah Naga
terendah pada sari buah pasta kulit buah Merah
naga merah (P3) dengan nilai modus 2 Aroma per perlakuan
(kurang suka). Dari uji statistik diketahui
bahwa terdapat pengaruh proses pengolahan Rata-Rata
yang berbeda P1 (Sari buah jernih)
terhadap daya terima warna sari buah kulit
buah naga merah, dengan nilai probabilitas 2,88
sebesar 0,000 < α pada tingkat kepercayaan P2 (Sari buah keruh)
95 % (α = 0,05). Masing-masing sari buah
memiliki warna yang berbeda yaitu warna 2,12
merah menyala untuk P1, warna merah agak P3 (Sari buah pasta)
pucat/merah agak keruh pada P2 dan P3.

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015


2,28 P2 (Sari buah keruh) 2,72
Dari tabel IV.2. terlihat bahwa P3 (Sari buah pasta) 2,56
kesukaan panelis terhadap aroma ketiga sari
buah tidak terlalu berbeda dengan nilai Dari tabel IV.3 terlihat bahwa
modus 2 (kurang suka). Ini disebabkan kekentalan yang paling disukai panelis
adanya aroma langu pada ketiga produk sari terdapat pada sari buah jernih (P1) dengan
buah yang berasal dari bahan dasarnya yaitu nilai modus 3 (suka). Ini dikarenakan
kulit buah naga. Kulit buah naga merah panelis umunya lebih menyukai sari buah
memiliki aroma yang hampir sama dengan yang lebih encer. Dari uji statistik diketahui
daging buahnya. Aroma yang dominan bahwa terdapat pengaruh proses pengolahan
adalah aroma fruity berbeda dengan buah yang berbeda terhadap daya terima
naga putih yang dominan aromanya sweet. kekentalan sari buah kulit buah naga merah,
Menurut Winarno (2002), bahwa aroma dengan nilai probabilitas sebesar 0,026 < α
makanan banyak menentukan kelezatan pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05).
makanan tersebut, bahan baku maupun Setelah dilakukan uji beda pada ketiga
bahan penunjang pada makanan akan produk diketahui bahwa tidak terdapat
menimbulkan aroma yang khas dan cita rasa perbedaan terhadap kekentalan antara P1
tertentu. dan P2 dengan nilai probabilitas 0,113,
Dari uji statistik diketahui bahwa karena P1 dan P2 sama-sama merupakan
terdapat pengaruh proses pengolahan yang produk sari buah encer yang cenderung
berbeda terhadap daya terima aroma sari disukai panelis. Sedangkan antara P1 dan P3
buah kulit buah naga merah, dengan nilai dan antara P2 dan P3 terdapat perbedaan
probabilitas sebesar 0,000 < α pada tingkat dengan nilai probabilitas masing-masing
kepercayaan 95 % (α = 0,05). Setelah 0,011 dan 0,099. Hal ini dikarenakan P3
dilakukan uji beda pada ketiga produk merupakan sari buah kental/pasta dengan
diketahui bahwa terdapat perbedaan aroma penambahan air yang lebih sedikit. Cairan
antara P1 dan P2 dengan nilai probabilitas sari yang diperoleh dari hasil perasan buah-
masing-masing 0,003 dan 0,012, dan antara buahan terlalu kental apabila langsung
P1 dan P3 dengan nilai probabilitas 0,554. dipersiapkan sebagai minuman. Oleh
Sedangkan antara P2 dan P3 tidak terdapat karenanya harus diencerkan dengan
perbedaan aroma. Aroma yang dihasilkan menambah bahan pengencer yang dalam hal
pada P2 dan P3 adalah aroma langu khas ini dipergunakan air . Jenis sari buah encer
kulit buah naga sedangkan pada P1, aroma dan pasta berbeda dalam hal penambahan
langu kulit buah naga agak berkurang airnya (Suprapti, 1994).
bercampur aroma putih telur yang Rasa Sari Buah Kulit Buah Naga Merah
ditambahkan pada proses pengolahannya. Tabel IV.4. Rata-rata Penerimaan Panelis
Kekentalan Sari Buah Kulit Buah Naga terhadap Rasa Sari Buah Kulit Buah Naga
Merah Merah
Tabel IV.3. Rata-rata Penerimaan Panelis Rata-Rata
Rasa per perlakuan
terhadap Kekentalan Sari Buah Kulit Buah
Naga Merah P1 (Sari buah jernih) 2,60
Kekentalan per P2 (Sari buah keruh) 2,29
perlakuan P3 (Sari buah pasta) 2,48
Rata-Rata
P1 (Sari buah jernih) 3,00 Berdasarkan Tabel IV.4 dapat diketahui
bahwa rata-rata penerimaan panelis terhadap

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015


rasa sari buah kulit buah naga merah pada interferensi warna dari produk yang
P1 lebih tinggi dibandingkan dengan P2 dan dianalisa. Adanya zat warna pada sampel
P2 yaitu 2,60. Namun menurut hasil uji produk minuman sari buah kulit buah naga
statistik diketahui bahwa tidak terdapat merah menjadi penyebab tidak tepatnya
pengaruh proses pengolahan yang berbeda penggunaan alat Spektrofotometer dalam
terhadap rasa sari buah kulit buah naga menentukan titik akhir kandungan vitamin C
merah dengan nilai probabilitas 0,334 (α = (Nogi, 1977).
0,05). Rasa yang dihasilkan pada ketiga Berdasarkan uji statistik diketahui
produk ini kurang disukai panelis. Ini bahwa terdapat pengaruh proses pengolahan
dikarenakan rasa pada ketiga produk sari yang berbeda terhadap kadar vitamin C sari
buah kurang manis dan terdapat sedikit rasa buah kulit buah naga dengan nilai
asin. Pada sari buah, garam mutlak probabilitas 0,04 ((α = 0,05). Selanjutnya
digunakan yang berfungsi sebagai bahan dilakukan uji beda terhadap ketiga produk
penyedap atau pemantap rasa produk sari untuk melihat perlakuan mana yang berbeda
buah. Namun penambahan garam yang dan tidak berbeda. Dari hasil uji diketahui
terlalu banyak akan mempengaruhi rasa sari bahwa terdapat perbedaan pada masing-
buah yang dihasilkan (Suprapti, 1994). masing sari buah baik antara P1 dan P2, P2
dan P3 maupun P1 dan P3 dengan nilai
Kadar Vitamin C Sari Buah Kulit Buah probabilitas masing-masing 0,03, 0,025 dan
Naga Merah 0,03. Kadar vitamin C pada P3 lebih tinggi
Rata-rata hasil uji kadar vitamin C dibandingkan dengan P1 dan P2 karena P3
pada sari buah kulit buah naga merah dapat berbentuk pasta/kental dengan berat
dilihat pada tabel IV.5. bahan/kulit buah naga merah yang sama
Tabel IV.5. Rata-rata kadar vitamin C pada dengan P1 dan P2 tetapi penambahan airnya
sari buah kulit buah naga merah lebih sedikit yaitu 2 : 3.

Rata-rata KESIMPULAN
kadar 1. Terdapat pengaruh proses
Perlakuan
vitamin C pengolahan yang berbeda terhadap daya
terima warna, aroma dan kekentalan
P1 (Sari buah jernih) 0,033 namun tidak terdapat pengaruh proses
P2 (Sari buah keruh) 0,013 pengolahan yang berbeda terhadap rasa
P3 (Sari buah pasta) 0,070 sari buah kulit buah naga merah.
2. Terdapat pengaruh proses
pengolahan yang berbeda terhadap kadar
Dari tabel di atas terlihat bahwa vitamin C sari buah kulit buah naga
rata-rata kadar vitamin C pada sari buah merah.
pasta (P3) paling tinggi yaitu 0,070 dan 3. Hasil uji daya terima menunjukkan
terendah pada sari buah keruh (P2) yaitu bahwa pada sari buah jernih kulit buah
0,013 . Rata-rata kadar vitamin C pada naga merah (P1) paling disukai dari segi
ketiga produk sari buah terlihat kecil, ini warna dan kekentalan.
dikarenakan pengujian kadar vitamin C
dengan metode Spektrofotometri untuk jenis SARAN
buah berwarna kurang tepat. Hal tersebut 1. Perlu dilakukan penelitian terhadap
mungkin disebabkan oleh adanya proporsi gula dan garam pada pengolahan

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015


sari buah kulit buah naga merah. Perlu http://e-
dilakukan penelitian terhadap daya urnalpendidikan.blogspot.com/2012/0
simpan sari buah kulit buah naga merah. 5/contoh-penelitian-tentang-buah-
DAFTAR PUSTAKA nga.html
Anonim, 2013. Manfaat Buah Naga Untuk Handayani, Prima Asturi dan Asri
Kecantikan. Rahmawati. 2012. Pemanfaatan Kulit
http://manfaat-buah-naga- Buah Naga (Dragon Fruit) Sebagai
alami.blogspot.com/2013/06/manfaat- Pewarna Alami Makanan Pengganti
buah-naga-untuk-kecantikan.html. Pewarna Sintetis. Jurnal bahan alam
Diakses tanggal 14 Pebruari 2014. terbarukan.Vol 1, No 2 (2012).
Anonim, 2013. Khasiat Buah Naga. Nogi dan Smoot (1997) dalam Sari Novita
http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2 (1994). Mempelajari Pengaruh Suhu
013/10/kandungan-manfaat-dan- dan Lama Penyimpanan Terhadap
khasiat-buah-naga.html). Diakses Statistik Vitamin C (Asam askorbat)
tanggal 15 Pebruari 2014 Pada Produk Minuman Sari Buah
Anonim, 2013. Manfaat Kulit Buah Naga. Jeruk Kemasan Tetra Pak dan Botol.
http://manfaat-buah- Skripsi : IPB, Bogor
segar.blogspot.com/2013/10/manfaat-
kulit-buah-naga.html. Diakses tanggal Kristanto, Daniel. 2008. Buah Naga
15 Pebruari 2014 Pembudidayaan di Pot dan Kebun.
Woo, K. K., F. H. Ngou, L. S. Ngo, W. K. Depok : Penebar Swadaya.
Soong, dan P. Y. Tang. 2011. Stability Purnomo, Bambang Edi. 2013. Pemanfaatan
of Betalain Pigment from Red Dragon Kulit Buah Naga Merah
Fruit (Hylocereus polyrhizus). (H y l o c e re u s p o l y rh i z u s )
American Journal of Food S e b a g a i Te h B e r k h a s i a t
Technology, 6 (2) : 140-148. Suprapti, Lies. 1994. Membuat Aneka
Gagung, Joko dan Sunarto. 2012. Pengauh Olahan Nanas. Puspa Swara
Konsentrasi Gula Terhadap
Karakteristik Sirup Buah Naga. Jurnal
Pendidikan

Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai