Anda di halaman 1dari 11

e-J.

Agrotekbis 8 (5) : 1079 – 1089 , Oktober 2020 ISSN : 2338-3011

KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK AGAR-


AGAR CINCAU PADA BERBAGAI KOMBINASI DAUN CINCAU
HIJAU + AGAR-AGAR (Premna oblongifolia.Merr)

Physical, Chemical and Characteristic Organoleptics Jelly in Various Leaf


Combinations Green Love Jelly (Premna oblongifolia. Merr)

Delfrin Poliwa1), Rostiati Rahmatu2), Abdul Rahim2)


1)Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
2)Staf Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
Jl. Soekarno-Hatta Km 9, Tondo-Palu 94118, Sulawesi Tengah. Telp. 0451-429738
Email: delfrinp@yahoo.com, rostiatirahmatu@yahoo.com, a_pahira@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to determine the combination of grass jelly leaves and physical, chemical
and organoleptic properties of green grass jelly powder gel. The study used a Completely
Randomized Design (CRD). The treatments in this study are: P1 = grass jelly powder 30 g + 0 g
agar; P2 = grass jelly powder 22.5 g + 7.5 g agar; P3 = grass jelly powder 15 g + 15 g agar; P4 =
grass jelly powder 7.5 g + 22.5 g agar; P5 = grass jelly powder 0 g + 30 g agar. Each treatment
consisted of 5 treatments with 3 replications so that there were 15 experimental units. The results
showed that the best BDC combination of 15% + 15% AA. The water content in the best
combination is 86.242%, and ash content 0.45%. Sensory properties include color (5.07%), texture
(5.27%), aroma (6.53) and taste (2.40), including the liking category.

Keywords : Characteristic, Organoleptics, Green Love.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi pada daun cincau dan sifat fisik,
kimia dan organoleptik gel bubuk daun cincau hijau. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Adapun perlakuan pada penelitian ini yaitu: P1 = bubuk daun cincau 30 g + 0
g agar-agar; P2 = bubuk daun cincau 22.5 g + 7.5 g agar-agar; P3 = bubuk daun cincau 15 g +
15 g agar-agar; P4 = bubuk daun cincau 7.5 g + 22.5 g agar-agar; P5= bubuk daun cincau 0 g
+ 30 g agar-agar. Setiap perlakuan terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat
15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa kombinasi BDC 15% + 15% AA
yang paling terbaik. Adapun kadar air pada kombinasi terbaik adalah 86,242%, dan kadar abu
0,45%. Sifat sensoris meliputi warna (5,07%), tekstur (5,27%), aroma (6,53) dan rasa (2,40)
termasuk kategori suka.

Kata Kunci : Karakteristik, Organoleptik, Daun Cincau Hijau.

1079
PENDAHULUAN meningkatkan kondisi umum dari tubuh,
mengurangi resiko terhadap suatu penyakit,
Daun cincau hijau juga banyak dan bahkan dapat digunakan untuk
mengandung klorofil dan mungkin juga menyembuhkan beberapa penyakit (Siro et
mengandung karotenoid. Secara tradisional, al., 2008).
tanaman ini telah banyak digunakan sebagai Kandungan senyawa bioaktif pada
obat penurun panas (antipyrectic), obat cincau antara lain klorofil, β-karoten
radang lambung, rasa mual, dan penurun (Kusharto 2009). Kandungan senyawa
tekanan darah tinggi (Sunanto, 1995). bioaktif yang cukup tinggi membuat
Kandungan senyawa bioaktif yang beberapa jenis sayur dikelompokkan
cukup tinggi membuat beberapa jenis sayur sebagai pangan fungsional (Silalahi 2006).
dikelompokkan sebagai pangan fungsional Maka, cincau juga berpotensi untuk
Maka, cincau juga berpotensi untuk dijadikan sebagai pangan fungsional karena
dijadikan sebagai pangan fungsional karena kandungan senyawa bioaktifnya yang cukup
kandungan senyawa bioaktifnya yang cukup tinggi.
tinggi. (Silalahi 2006). Cincau hijau dapat dianggap sebagai
Cincau Hijau (Premna oblongifolia sumber serat pangan yang baik karena
Merr) memiliki Klasifikasi sebagai berikut: kandungan utamanya adalah pektin. Cincau
Kingdom: Plantae, Divisio : Spermatophyta, sudah dikenal oleh masyarakat sebagai
Subdivisio: Angiospemae, Kelas: pangan penurun panas (demam), mual,
Dicotiledonae, Ordo: Lamiales, Famili: obat radang lambung, batuk dan penurun
Verbanaceae, Genus: Premna, Spesies: tekanan darah tinggi Daun cincau (Premna
Premna oblongifolia Merr. oblongifolia Merr.) adalah salah satu daun
Pektin termasuk jenis serat pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
yang larut air dan mudah difermentasi oleh pangan fungsional.
mikroflora usus besar. Cincau hijau dapat dianggap Umumnya daun cincau hanya diolah
sebagai sumber serat pangan yang baik karena menjadi Agar-agar. Banyaknya daun cincau
kandungan utamanya adalah pektin. yang dipergunakan berkorelasi positif terhadap
perbandingan 1:20 memiliki tekstur sangat positif terhadap besarnya sumbangan klorofil
disukai konsumen. dan zat-zat kimia, termasuk vitamin dan
Perbedaan antara cincau hijau pohon mineral yang dipercaya mampu memperbaiki
dengan cincau hijau rambat adalah cincau kualitas kesehatan tubuh. Kandungan gizi
hijau pohon (Premna oblongifolia Merr.,) dalam 100 gram daun cincau adalah energi
sering disebut cincau perdu. Jenis cincau ini 122 kal, protein 6 g, lemak 1 g, karbohidrat
tidak memanjat atau merambat seperti 26 g, kalsium 100 mg, fosfor 100 mg,
cincau hijau rambat (Cyclea barbata). besi 3,3 mg, vitamin A 107,5 SI, vitamin
Cincau perdu merupakan tanaman perdu B1 80 mg, dan vitamin C 17 mg
yang dapat bercabang banyak sehingga jika (Pitojo dan Sumiyati 2008). Menurut
pertumbuhannya baik dan tidak kekurangan beberapa penelitian juga menyebutkan
air maka tanaman ini sangat rimbun. Cincau beberapa khasiat lain dari cincau hijau,
perdu dapat tumbuh baik di daerah yang yaitu anti kanker (Ananta 2000),
berketinggian 50-1000 meter di atas meningkatkan jumlah limfosit (Pandoyo,
permukaan laut dengan kondisi tidak 2000).
kekurangan air (Sunanto, 1995). Produksi tanaman cincau hijau
Produk pangan yang dikonsumi oleh dikembangkan sebagai produk pangan
masyarakat karena mengandung senyawa yang kaya antioksidan dan dapat
berkhasiat bagi tubuh. Pangan fungsional memperbaiki kondisi penderita kanker
merupakan makanan atau minuman yang adalah cincau hijau (Premna oblongifora
mempunyai efek fisiologis bagi tubuh, .Merr). Umumnya daun cincau hanya

1080
diolah menjadi Agar-agar. Agar-agar ini METODE PENELITIAN
adalah salah satu produk yang kompleks
dari hasil ekstraksi rumput laut kelas Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Rhodophyceae dan dimanfaatkan oleh Agroindustri, Fakultas Pertanian, Universitas
masyarakat untuk dijadikan sebagai bahan Tadulako, Palu pada tanggal 29 November
campuran dalam minuman. – 13 Desember 2018.
Cincau merupakan salah satu makanan Alat-alat yang digunakan dalam
yang berbentuk seperti gel dan diperoleh penelitian ini adalah Gelas ukur, Nampan,
dari peremasan daun tumbuhan tertentu kain saring, Blender, Oven, Tanur cawan
dalam air. Daun yang dapat menghasilkan dan Freezer.
gel diantaranya adalah daun cincau, daun Bahan-bahan yang digunakan dalam
kaca piring, dan daun suji. Cincau disenangi penelitian adalah Daun Cincau Hijau, H2O,
sebagian masyarakat karena rasanya yang susu, gula, dan Agar-Agar.
khas, segar, dan dingin serta harganya Penelitian ini mengacu pada metode
murah (Noverina, 2009). yang dilakukan pada Rancangan Acak
Perbedaan antara cincau hijau pohon Lengkap (RAL). Perlakuan, P1 = bubuk
dengan cincau hijau rambat adalah cincau daun cincau 30 g + agar-agar 0 g, P2 =
hijau pohon (Premna oblongifolia Merr.,) bubuk daun cincau 22.5 g + agar-agar 7.5
sering disebut cincau perdu. Jenis cincau ini g, P3 = bubuk daun cincau 15 g + agar-agar
tidak memanjat atau merambat seperti 15 g, P4 = bubuk daun cincau 7.5 g + agar-
cincau hijau rambat (Cyclea barbata). agar 22.5 g, P5 = bubuk daun cincau 0 g +
Cincau perdu merupakan tanaman perdu agar-agar 30 g. Setiap perlakuan diulang 3
yang dapat bercabang banyak sehingga jika kali sehingga terdapat 15 unit percobaan.
pertumbuhannya baik dan tidak kekurangan
air maka tanaman ini sangat rimbun. Cincau Pelaksanaan Penelitian
perdu dapat tumbuh baik di daerah yang Proses Pembuatan Bubuk Esktrak Daun
berketinggian 50-1000 meter di atas permukaan Cincau Hijau. Pembuatan bubuk ekstrak
laut dengan kondisi tidak kekurangan air daun cincau hijau dengan menggunakan
(Sunanto, 1995). metode yang dikembangkan oleh (Koswara,
Kandungan gizi di dalam sayuran 2009). Pembuatan bubuk cincau diawali
dapat berubah karena beberapa faktor, antara dengan menyiapkan beberapa daun cincau.
lain: penanganan pasca panen dan cara kemudian dicuci daun cincau segar dengan
pengolahan. Beberapa penelitian menyebutkan air dingin/air bersih selama beberapa menit.
bahwa penurunan kualitas lingkungan kemudian daunya dibagi menjadi beberapa
tempat tumbuh berpengaruh pada komposisi
bagian, lalu dijemur di matahari mulai dari
kandungan senyawa biokimia dalam jaringan
tanaman (Joshi dan Swami, 2009). jam 08.00 pagi sampai 15.00 sore selama
Ekstrak methanol batang cincau hijau tiga hari (total 21 jam). Setelah di oven
mengandung komponen alkaloid quenine langkah selanjutnya daun cincau yang
(C20H) yang berfungsi sebagai antipiretik sudah dikeringkan dimasukan lagi ke oven
dan penurun demam. Quenine juga dapat dengan suhu 50º C selama 18 jam. Lalu
menekan pertumbuhan Plasmodium falsifarum daun yang sudah dikeringkan di oven
yang menyebabkan penyakit malaria (Pandoyo, tersebut digiling dengan menggunakan
2000). blender, lalu diayak dengan menggunakan
Penelitian ini bermaksud membuat ayakan berdiameter 0.5 milimeter. Kemudian
pengembangan produk pangan fungsional bubuk cincau disimpan kedalam nampan.
dari bahan dasar cincau, yaitu produk
pembuatan agar-agar dari berbgai konsentrasi Proses Pembuatan Agar-agar dari bubuk
ekstrak daun cincau hijau. Cincau. Pembuatan agar-agar cincau
menggunakan metode yang dikembangkan

1081
oleh (Gunawan, 2005). Pada proses pembuatan dan dengan pasteurisasi terlihat sama, yaitu
agar-agar dari bubuk cincau disiapkan terlebih hijau.
dahulu bubuk cincau, agar-agar, serta bahan Sineresis adalah kemampuan gel
lainnya lalu ditimbang sesuai perlakuan. dalam menahan air selama penyimpanan.
Setelah dilakukan penimbangan bubuk cincau Menurut (Glicksman, 1969), sineresis adalah
beserta agar-agar dimasukan kedalam blender, kecenderungan gel untuk mengeluarkan air.
Lalu ditambahkan dengan air bersih ± 700 Laju sineresis tinggi apabila gel yang dalam
ml kemudian di blender, setelah itu keadaan dingin mengalami pemanasan.
dipanaskan ± 70o C sekitar 4-5 menit dan Sineresis juga dapat dikatakan sebagai peristiwa
ditambahkan dengan susu dan gula sambil pembebasan atau pelepasan medium terdispersi
terus diaduk. Setelah itu, disaring dengan pada gel secara spontan pada saat kelembaban
kain bersih sambil dihilangkan uap panasnya udara tinggi dan suhu rendah. Penyebab
Lalu dituangkan kedalam nampan. Kemudian, terjadinya sineresis adalah gel mengalami
diamkan selama beberapa menit hingga kontraksi akibat terbentuknya ikatan– ikatan
membentuk agar-agar. baru antara polimer yang terdapat pada
struktur gel. Kontraksi yang terjadi cenderung
HASIL DAN PEMBAHASAN menekan air yang terdapat di dalam gel.
Sineresis dapat dipengaruhi oleh
Sineresis. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai pH dan polisakarida pembentuk gel
dari kombinasi bubuk daun cincau dengan cincau (Ningtyas et al. 2011). Nilai pH gel
penambahan agar-agar berpengaruh nyata cincau setelah pasteurisasi terjadi sedikit
pada sineresis agar-agar cincau. Dari penurunan. Penurunan pH yang besar tidak
Pengamatan yang dilakukan pada sineresis diharapkan. Karagenan akan stabil pada pH
agar-agar cincau pada berbagai kombinasi 7 atau lebih, tetapi pada pH yang rendah
bubuk daun cincau terlihat pada Gambar 1. stabilitasnya akan menurun bila terjadi
peningkatan suhu. Penurunan pH akan
menyebabkan hidrolisis polimer karagenan
yang mengakibatkan turunnya viskositas
dan kemampuan pembentukan gel
(Glicksman 1983).
Sineresis dipengaruhi oleh tingkat
konsentrasi gula, dimana semakin tinggi
konsentrasi gula akan meningkatkan
sineresis. Sineresis merupakan peristiwa
keluarnya air dari gel (Manurung, 2008).
Saat pengukuran nilai pH, konsentrasi OH-
mencapai konsentrasi tertentu (sudah jenuh)
Gambar 1. Kombinasi Agar-agar cincau akan menggeser reaksi ke arah kiri dan
pada bubuk daun cincau. menurunkan nilai pH agar terjadi ketimbangan
(Lakhanisky, 2002).
Sineresis (Gambar 1) menunjukan Penurunan pH ini disebabkan oleh
bahwa gel cincau pada kombinasi cincau keluarnya asam organik dari dalam jaringan
15% menghasilkan sineresis gel cincau (daun) akibatproses pemanasan (Gross,
yang terbaik dengan sifat organoleptik 1991). Suhu di atas 70°C dapat mendekomposisi
yakni Warna 2,85% (Hijau,khas hijau), NaHCO3. Reaksi yang mungkin terjadi
Rasa 2,33% (suka), Aroma 3,76% (suka) adalah NaHCO3 ↔ HCO3- kemudian HCO3
dan Tekstur 2,76% (kenyal) ini berpengaruh - + H2O ↔ H2CO3 + OH-.
nyata Secara Visual Warna, Rasa, Aroma Semakin rendah pH cincau akan
dan Tekstur sampel gel cincau hijau tanpa semakin keras. Nilai pH yang terlalu rendah

1082
akan menimbulkan sineresis, yaitu air air sebagai pelarut sehingga diperoleh cairan
dalam gel cincau akan keluar, sedangkan pH mengental dengan sendirinya (Sunanto, 1995).
yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan
cincau pecah (Winarno, 2008). Gel cincau Kadar Air. Hasil anailisis menunjukan
hijau memiliki sifat dasar hambar atau bahwa dari kombinasi bubuk daun cincau
netral sehingga perlu ditambahkan pemanis dengan penambahan agar-agar berpengaruh
untuk meningkatkan penerimaan konsumen. nyata pada kadar air agar-agar cincau. Dari
Gel cincau hijau terbentuk akibat pengamatan yang dilakukan pada kurva
peremasan daun cincau hijau dengan penambahan kadar air pada berbagai kombinasi bubuk
daun cincau dapat terlihat pada Gambar 2.

91.00 89,757b
Kadar air (%)

90.00
89.00 88,377ab
87,81ab
88.00
87.00
86.00 86,310a 86,243a
85.00
84.00
P1 P2 P3 P4 P5
Kombinasi BDC dan AA

Keterangan : BDC = Bubuk daun cincau ; AA = Agar-


agar

Gambar 2. Kurva Kadar Air Pada Agar-Agar Cincau Pada Kombinasi Bubuk Daun Cincau.

Kurva Keterangan
kadar air : BDC 30 g – cincau
agar-agar AA 0.5 g ; sejalan g – AA penelitian yang dilakukan
BDC 22.5dengan
(Gambar 2) menunjukan bahwa 7.5 g ; bubuk g – AA oleh
BDC 15daun 15 g ;(IkwhalBDC
et al., 2014) yang menunjukan
7.5 g – AA
cincau kombinasi 15% memiliki ; BDC 0.5 g – AA 30 g
22.5 gair
kadar bahwa konsentrasi pektin 0,250; 0,500;
yang tertinggi 86,243%. Hasil tersebut berbeda 0,750 dan 1% dapat meningkatkan kadar air
dengan sangat nyata bila dibandingkan dengan pada produk gel masing-masing sebesar
kadar air agar-agar cincau yang menggunakan 14,650; 16,050; 19,250 dan 21,680%.
kombinasi Bubuk daun cincau 22,5% + Agar- Kadar air cincau susu menurun seiring
agar 7,5% ; Bubuk daun cincau 15% +
dengan semakin lama waktu penyimpanan.
Agar-agar 15% ; Bubuk daun cincau 7,5% +
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang
Agar-agar 22,5% ; dan Bubuk daun cincau
0% + Agar-agar 30%. yang bearti bahwa dilakukan oleh Wariyah et al. (2014) yang
bubuk daun cincau 30 g lebih tinggi dari menunjukkan bahwa gel yang disimpan
pada bubuk cincau yang Bubuk daun selama seminggu mengalami penurunan
cincau 22,5% + Agar-agar 7,5% ; Bubuk kadar air dari 91,040% menjadi 90,630%.
daun cincau 15% + Agar-agar 15% ; Bubuk Menurut Prangdimurti et al. (2014)
daun cincau 7,5% + Agar-agar 22,5% ; dan yang menyatakan bahwa sineresis cincau
Bubuk daun cincau 0% + Agar-agar 30%. meningkat seiring lamanya penyimpanan
maka dengan bubuk daun cincau 15% akan yang menyebabkan gel mengkerut dan
menyebabkan kadar air dari agar-agar membebaskan air bebas yang lebih banyak.
cincau meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Hertanto et
Pengujian pada kadar air pada agar- al. (2015) menunjukkan bahwa penambahan
agar cincau cukup meningkat. Hal tersebut konsentrasi daun cincau 25% dalam susu

1083
mampu meningkatkan bobot cincau susu karena air mempengaruhi sifat-sifat fisik,
menjadi 23,500 gram diikuti penurunan perubahan kimia dan kerusakan oleh
volume sisa cairan menjadi 17 mili liter. mikroorganisme (Buckle et al, 1985).
Selanjutnya dijelaskan bahwa sisa cairan
lebih sedikit dikarenakan jumlah cincau Kadar Abu. Hasil anailisis menunjukan
susu yang menggumpal lebih banyak bahwa dari kombinasi bubuk daun cincau
dengan meningkatkan konsentrasi. dengan penambahan agar-agar berpengaruh
Berdasarkan hasil analisis, kadar air nyata pada kadar abu agar-agar cincau. Dari
dengan kombinasi agar-agar cincau pada pengamatan yang dilakukan pada kurva
bubuk daun cincau adalah 89,747%. kadar abu pada berbagai kombinasi bubuk
Pengaruh kadar air sangat penting dalam daun cincau dapat terlihat pada Gambar 3.
menentukan daya awet dari bahanpangan,

0.50 0,45a
0.45 0,43c
0,37b
0.40
Kadar Abu (%)

0.35 0,32b
0.30
0.25
0.20 0,26a
0.15
0.10
0.05
0.00
P1 P2 P3 P4 P5
Kombinasi BDC dan AA

Keterangan : BDC = Bubuk daun cincau ; AA =


Agar-agar

Gambar 3. Kurva Kadar Abu Pada Agar-Agar Cincau

Pada kombinasi bubuk daun cincau. 7,5% + Agar-agar 22,5% dan Bubuk daun
Kurva kadar abu agar-agar cincau (Gambar 3) cincau 0% + Agaar-agar 30% yang semakin
menunjukan bahwa bubuk daun cincau dengan rendah.
penambahan agar-agar 15% memiliki kadar Pengujian kadar abu pada agar-agar
abu yang tertinggi 0,45 %. Hasil tersebut cincau sangat meningkat secara nyata pada
berbeda dengan sangat nyata bila dibandingkan konsentrasi daun cincau 20%. Kadar abu
dengan kombinasi Bubuk daun cincau 30% + menunjukan kandungan garam-garam mineral
Agar-agar 0% ; Bubuk daun cincau 22,5% yang terdapat pada agar-agar cincau
+ Agar-agar 7,5% ; Bubuk daun cincau peningkatan kadar abu ini sejalan dengan
7,5% + Agar-agar 22,5% dan Bubuk daun penenlitan (Yusraini et al., 2014) yang
cincau 0% + Agar-agar 30%. Yang bearti menujukan bahwa dengan penambahan
pada agar-agar cincau kita bisa melihat dari konsentrasi pektin 0,8; 0,9; dan 1,1% dapat
sekian kombinasi, hanya pada kombinasi meningkatkan kadar abu maing-masing
Bubuk daun cincau 15% + Agar-agar 15% sebesar 0,510; 0,530; 0,640; dan 0,950%.
saja yang mengalami peningkatan dibandingkan Peningkatan kadar abu ini sejalan
dengan kombinasi Bubuk daun cincau 30% dengan penelitian Yusraini et al. (2014)
+ Agar-agar 0% ; Bubuk daun cincau 22,5% yang menunjukkan bahwa dengan penambahan
+ Agar-agar 7,5% ; Bubuk daun cincau konsentrasi pektin 0,8; 0,9; 1 dan 1,1%

1084
dapat meningkatkan kadar abu masing- Nilai kadar abu lebih tinggi apabila dibandingkan
masing sebesar 0,510; 0,530; 0,640 dan dengan penelitian Kriengsinyos (2015) yang
0,950%. menyebutkan bahwa ekstrak Cyclea barbata
Menurut Hertanto et al. (2015) asam L.Miers memiliki nilai kadar abu rata-rata
karboksilat dan asam poligalakturonik dari 0,2%.
pektin yang mengalami perubahan secara Perbedaan tersebut disebabkan karena
depolimerisasi menjadi bermuatan negatif pembuatan agar-agar cincau pada penelitian
dan terikat dengan kalsium. ini menggunakan campuran susu dan gula
Pemberian daun cincau pada susu diberi perlakuan lama penyimpanan yang
akan menurunkan pH susu dan menurut mampu meningkatkan kadar abu.
Yuniwati et al. (2008) penurunan pH
menyebabkan lepasnya ion kalsium dari Uji Organoleptik. Hasil uji organoleptik
kalsium kaseinat karena tersedianya ion H+ menunjukkan bahwa dari kombinasi bubuk
yang meningkat. Hal tersebut sesuai dengan daun cincau berpengaruh sangat nyata
pendapat Handayani (2000) yang terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur.
menyatakan bahwa lama waktu akan Kurva warna, aroma, rasa, dan tekstur agar-
meningkatkan kadar abu karena air yang agar cincau pada kombinasi bubuk daun
keluar dari dalam bahan semakin besar. cincau dapat dilihat pada Gambar 4.
16.00 3,92bc
4,30c
14.00 2,76a
3,53b
Organoleptik

12.00 2,92c
10.00 3,30d 2,23a
3,76e
3,60b 2,61b
8.00 2,23a
2,53a 2,33a
6.00 2,26a
2,40ab
3,72b
4.00 3,00a 2,85a 2,92a
2.00 2,57a

0.00
P1 P2 P3 P4 P5
Kombinasi BDC dan AA Tekstur Aroma

Keterangan : BDC = Bubuk daun cincau ; Rasa Warna


AA = Agar-agar

Gambar 4. Kurva Organoleptik Warna, Tekstur, Aroma, Dan Rasa Pada Kombinasi Bubuk Daun
Cincau.

Kurva warna pada agar-agar cincau daya terima terhadap warna. Hal ini dikarenakan
(Gambar 4) menunjukan bahwa pada agar- pada ekstrak bubuk daun cincau hijau
agar cincau tanpa penambahan agar-agar terdapat pigmen klorofil yang menghasilkan
15% yang terdapat pada bubuk daun cincau warna hijau yang menyebabkan agar-agar
memiliki skor tertinggi yakni 2,85% (suka cincau berwarna gelap (Nurdin et al., 2005).
mendekati sangat suka). Skor berbeda Pengujian secara organoleptik suatu
sangat nyata bila dibandingkan dengan produk makanan merupakan kegiatan
agar-agar cincau dengan penambahan agar- penilaian dengan alat pengindera yaitu
agar 0%. indera penglihatan, pencicip, pembau dan
Semakin banyak penambahan ekstrak peraba. Melalui hasil pengujian organoleptik
bubuk daun cincau hijau maka terjadi penurunan akan diketahui daya penerimaan panelis

1085
(konsumen) terhadap produk tersebut Semakin banyak penambahan ekstrak
(Soekarto, 1990). cincau hijau maka terjadi penurunan daya
Warna merupakan salah satu faktor terima terhadap aroma. Hal ini dikarenakan
visual yang tampil lebih dahulu dan kadang- pada ekstrak cincau hijau terdapat aroma
kadang sangat menentukan daya penerimaan langu yang dihasilkan dari daun cincau
konsumen terhadap suatu produk. Warna hijau. Pada perlakuan kontrol disukai
hijau gelap yang dihasilkan diperoleh dari karena aroma dari agar-agar cincau lebih
ekstrak bubuk daun cincau hijau yang harum. Menurut Marshall dan Arbuckle
ditambahkan pada agar-agar cincau. (1996) dalam penelitiannya, menyebutkan
Ekstrak bubuk daun cincau mengandung gula selain memberi rasa manis pada agar-
antioksidan dan klorofil. Cincau hijau dapat agar cincau juga meningkatkan aroma agar-
berfungsi sebagai sumber serat alami dan agar cincau. Dominasi gula dan susu akan
pewarna alami yang kaya akan klorofil mempengaruhi aroma agar-agar cincau.
(Nurdin et al., 2005). Cara pengesktrakkan Aroma cincau berasal dari komponen
dengan cara memblender menyebabkan volatil, seperti lynalool, styrolyl, komponen
kandungan klorofil di dalam ekstak bubuk ini adalah kelompok senyawa aromatik
daun cincau hijau menjadi berkurang karena (terpenoid). aroma cincau yang banyak
terjadi peningkatan suhu, sehingga agar- disukai panelis pada penyimpanan suhu
agar cincau hijau memiliki warna hijau 14oC selama 3 hari. Penyimpanan pada
gelap. Menurut Palupi (2015), Suhu ekstraksi suhu 14oC selama 3 hari cincau memiliki
mempengaruhi jumlah dan komposisi gel aroma yang sangat khas daun.
pektin yang terbentuk. Saran pada penelitian Namun, ada agar-agar cincau hijau
selanjutnya yaitu modifikasi jumlah penambahan memiliki aroma spesifik dikarenakan
ekstrak bubuk daun cincau hijau pada penambahan ekstrak bubuk daun cincau
kombinasi agar-agar cincau. hijau yang berasal dari daun cincau hijau.
Pengesktrakkan dengan cara memblender Pengolahan daun cincau hijau menghasilkan
menyebabkan kandungan klorofil di dalam gelatin atau semacam agar-agar serta
ekstak bubuk daun cincau hijau menjadi memiliki aroma spesifik. Gelatin cincau
berkurang karena terjadi peningkatan suhu, ini merupakan hasil olahan daun cincau
sehingga agar-agar cincau hijau memiliki yang dicampur dengan sejumlah air sebagai
warna hijau gelap. Menurut Palupi (2015), pelarutnya dan cairan yang didapatkan
Suhu ekstraksi mempengaruhi jumlah dan
mengental dengan sendirinya. (Hung and
komposisi gel pektin yang terbentuk. Saran
pada penelitian selanjutnya yaitu modifikasi Yen, 2002).
jumlah penambahan ekstrak bubuk daun Kurva Rasa pada agar-agar cincau
cincau hijau pada kombinasi agar-agar menunjukan bahwa pada agar-agar cincau
cincau. tanpa penambahan agar-agar yang terdapat
Kurva Aroma pada agar-agar cincau pada kombinasi 15% bubuk daun cincau
menunjukan bahwa pada agar-agar cincau memiliki skor tertinggi yakni 2,33%. Skor
tanpa penambahan agar-agar yang terdapat berbeda sangat nyata bila dibandingkan
pada kombinasi 15% bubuk daun cincau dengan agar-agar cincau dengan penambahan
memiliki skor tertinggi yakni 3,76%. Skor agar-agar 0%. Semakin tinggi kombinasi
berbeda sangat nyata bila dibandingkan dengan Rasa agar-agar cincau maka akan semakin
agar-agar cincau dengan penambahan agar- rendah penambahan agar-agarnya.
agar 0%. Semakin tinggi kombinasi Aroma Rasa merupakan salah satu faktor
agar-agar cincau maka akan semakin rendah yang mempengaruhi penerimaan seseorang
penambahan agar-agarnya. Semakin banyak terhadap suatu produk pangan, tetapi
penambahan ekstrak cincau hijau maka individu mempunyai penilaian yang
terjadi penurunan daya terima terhadap berlainan pada suatu rasa sehingga sulit
aroma. untuk menyimpulkan secara objektif. Hasil

1086
uji lanjut Duncan panelis lebih menyukai Daun cincau hijau mengandung
cincau yang daunnya telah mengalami serat makanan (dietery fiber) yaitu senyawa
penyimpanan pada suhu 14o C selama 3 pektin yang merupakan polisakarida
hari. pembentuk gel. Pektin merupakan senyawa
Semakin banyak penambahan ekstrak hidrokoloid yang terdiri atas senyawa
bubuk daun cincau hijau maka terjadi galakturonat yang mengandung gugus
penurunan daya terima terhadap rasa. Hal metoksil (Palupi, 2015). Tekstur merupakan
ini dikarenakan pada ekstrak bubuk daun suatu bahan akan mempengaruhi cita rasa
cincau hijau terdapat senyawa bioaktif yang ditimbulkan oleh bahan tersebut.
yang menyebabkan after taste pahit. Perubahan tekstur atau viskositas bahan
Untuk mengurangi after taste pahit dapat mengubah rasa atau bau yang
ditambahan flavour buah. Berdasarkan ditimbulkan. Penyimpanan pada suhu 14oC
hasil penelitian panelis, agar-agar cincau dan 28oC tidak mempengaruhi tekstur
tanpa perlakuan penambahan lebih enak cincau.
dari pada dengan penambahan ekstrak Pada penelitian ini semakin banyak
bubuk daun cincau hijau. After taste penambahan ekstrak bubuk daun cincau
pahit didapatkan dari ekstrak bubuk hijau, maka agar-agar cincau cincau hijau
daun cincau hijau yang ditambahkan pada memiliki tektur yang kasar. Hal ini
agar-agar cincau mengandung senyawa- dikarenakan suhu ekstraksi mempengaruhi
senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang jumlah dan komposisi gel pektin yang
terdapat pada cincau hijau antara lain terbentuk. Jumlah air yang ditambahkan dan
klorofil, alkaloid, saponin, tannin, flavonoid waktu ekstraksi mempengaruhi jumlah
sehingga dapat berfungsi sebagai obat pektin yang terekstrak (Palupi, 2015).
(Pitojo dan Zumiati, 2008). Menurut Pricilla dan Estiasih (2012)
Kurva Tekstur pada agar-agar menyatakan bahwa semakin tinggi kandungan
cincau menunjukan bahwa pada agar-agar klorofil maka kadar lemak semakin rendah,
cincau tanpa penambahan agar-agar yang karena klorofil berfungsi sebagai antioksidan
terdapat pada kombinasi 15% bubuk daun dan detox (pembersihan) yang dapat melarutkan
cincau memiliki skor tertinggi yakni 2,76%. lemak. Sehingga dengan penambahan ekstrak
Skor berbeda sangat nyata bila dibandingkan bubuk daun cincau hijau pada agar-agar
dengan agar-agar cincau dengan penambahan
cincau mengakibatkan penurunan
agar-agar 0%. Semakin tinggi kombinasi
Tekstur agar-agar cincau maka akan kandungan lemak dan tekstur menjadi
semakin rendah penambahan agar-agarnya. kasar. Saran pada penelitian selanjutnya
Semakin tinggi kombinasi Rasa agar-agar yaitu modifikasi jumlah penambahan
cincau maka akan semakin rendah ekstrak bubuk daun cincau hijau pada agar-
penambahan agar-agarnya. agar cincau dan pemberian ekstrak bubuk
Skor berbeda sangat nyata bila daun cincau hijau pada saat penyajian.
dibandingkan dengan agar-agar cincau
dengan penambahan agar-agar. Semakin KESIMPULAN DAN SARAN
tinggi kombinasi Tekstur agar-agar cincau
maka akan semakin rendah penambahan Kesimpulan
agar-agarnya. Semakin tinggi kombinasi Berdasarkan hasil penelitian maka
Rasa agar-agar cincau maka akan semakin dapat disimpulkan bahwa kombinasi BDC
rendah penambahan agar-agarnya. Semakin 15% + 15% AA yang paling terbaik.
banyak penambahan ekstrak bubuk daun Adapun kadar air pada kombinasi terbaik
cincau hijau maka terjadi penurunan daya adalah 86,242%, dan kadar abu 0,45%. Sifat
terima terhadap tekstur. Diduga pada agar- sensoris meliputi warna (5,07%), tekstur
agar cincau hijau yang dihasilkan mengandung (5,27%), aroma (6,53) dan rasa (2,40)
hidrokoloid yang rendah. termasuk kategori suka.

1087
Saran Cincau Hitam (Mesona palustris) pada
Perlu penelitian lanjutan untuk Sosis. Malang: Universitas Brawijaya.
memperpanjang umur simpan agar-agar cincau
dan diharapkan dapat menguji/menganalisis Koswara, Sutrisno. 2008. Pembuatan Cincau
bahan atau kandungan lain dalam bahan Bubuk Diakses pada 15 Desember
2008.
baku selain kadar air dan kadar abu.
Kriengsinyos. 2015. Nutrients and Phenolic
DAFTAR PUSTAKA Acids in Krung Ba Dan (Cyclea
barbata Miers) Leaves and Aqueous
Ananta, E. 2000. Pengaruh ekstrak cincau hijau Extract from Ubon Ratchathani
(Cyclea barbata L. Miers) terhadap Province. Journal.
proliferasi alur sel kanker k-265 dan
hela. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Kusharto, M. 2009. Kandungan klorofil
Bogor. berbagai jenis daun tanaman dan Cu-
turunan klorofil serta karakteristik
Buckle, K.A.; R.A Edwards ; G.H Fleet ; M. fisiko-kimianya. Jurnal Gizi dan
Wooton, 1985. Ilmu Pangan. UI Press. Pangan, 4(1), 13—19.
Jakarta.
Marshall dan Arbuckle. (1996). Ice Cream. 5th
Glicksman, M. 1983. Food Hydrocolloids. Vol. Edition. Chapmann and Hall
II. CRC Press, Inc. Boca Raton. Florida. Publishing, London. dalam penelitian
Achmad,F, Nurwantoro dan S. Mulyani.
Gunawan, L.W. 2005. Budidaya Cincau Hijau. (2012). Daya Kembang, Total Padatan,
Penebar Swadaya. Jakarta. Waktu Pelelehan, dan Kesukaan Es
Krim Fermentasi Menggunakan Starter
Handayani DM. 2000. Mempelajari pengaruh Saccharomyces cereviceae. Semarang:
ekstrak cincau hijau (Cyclea barbata L. Universitas Diponegoro. Animal
Miers) terhadap produksi radikal bebas Agriculture Journal.
makrofag peritoneal mencit secara in
vitro [skripsi]. Bogor: Fakultas Ningtyas, P. Z., E. Prihastanti, E. Saptiningsih.
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian 2011. Pengaruh kombinasi urutan daun
Bogor. Stephania hernandifolia Walp. Dan
penambahan volume air terhadap
Hertanto, B. S., A. M. P. Nuhriawangsa, L. R. kualitas dan sineresis cincau selama
Kartikasari, W. Swastike, M. Cahyadi, penyimpanan. Jurnal Mutu Pangan.
A. A. Huda. 2015. Pengaruh jenis
tanaman dan aras pemberian daun Nurdin, S.U., dan Suharyono. 2007. Produksi
cincau hijau (Cyclea barbata L. Miers.) Minuman Sinbiotik dari Ekstrak Cincau
terhadap kualitas fisik curd susu sapi. Hijau (Premna oblongifolia Merr.)
Dalam: Prosiding Seminar Nasional sebagai Minuman Fungsional. Laporan
Berkelanjutan 7. Universitas Padjajaran. Penelitian Dosen Muda. Fakultas
Bandung. Pertanian. Unila. Bandar Lampung.
Hung and Yen. (2002). Antioxidant Activity of Palupi, Hapsari Titi. (2015). Pengaruh
Phenolic Compounds Isolated from Konsentrasi Ekstrak Daun Cincau Hijau
Mesona procumbens Hemsl. J. Agric. (Cycle Barbata L. Miers) dan Suhu
Food Chem. 50:2993-2997. dalam Ekstraksi Terhadap Karakteristik Mie
penelitian Islam, Alfien Aminul, Basah. Pasuruan: Universitas Yudharta.
Susinggih Wijana, dan Ika Atsari Dewi. Jurnal Teknologi Pangan.
(2014). Pengaruh Konsentrasi Bubuk
Cincau Hitam dan Pati Tapioka Pandoyo AS. 2000. Uji aktivitas biologis
Terhadap Kualitas Edible Coating dari ekstrak tanaman cincau hijau (Cyclea

1088
barbata L. Miers) terhadap proliferasi Susu Kambing. Malang: Universitas
sel limfosit darah tepi manusia secara in Brawijaya.
vitro [skripsi]. Bogor: Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Silalahi, J. 2006. Antioksidan dalam diet dan
Bogor. karsinogenesis. Cermin Dunia
Kedokteran, 153, 42—47.
Pitojo, Setyo dan Zumiyati. 2005. Cincau. Cara
Pembuatan Dan Variasi Olahannya. Siro, I., Kapolna, E., Kapolna, B dan Lugasi, A.
PT. AgroMedia Pustaka. Tanggerang. 2008. Functional food. Product
development, marketing and consumer
Prangdimurti, Endang, Dian Herawati, A.S. acceptance. A review. Appetite 51.
Firlieyanti dan R. Dani Briantoto. p456–467. Elsevier.
(2014). Perubahan Mutu Fisik dan
Mikrobiologis Gel Cincau Hijau Sunanto, H. 1995. Budidaya Cincau. Kanisius :
Kemasan Selama Penyimpanan. Bogor: Yogyakarta.
Institut Pertanian Bogor. Jurnal Mutu
Pangan, Vol. 1. Hal. 2. 40-45. Wariyah, C., Riyanto, M. Salwandri. 2014.
Critical condition and stability of the
Pricilla dan Estiasih. (2012). Pengaruh antioxidative activity of aloe vera (Aloe
Konsentrasi Bayam (Amaranthus blitum vera var. chinensis) gel drink during
L) Dan Konsentrasi Agar Terhadap storage. Journal Agritech.
Karakteristik Es Krim Nabati
(Mellorine). Jurnal Teknologi Pertanian Yuniwati, M., Yushran dan Rahmadany. 2008.
Universitas Brawijaya, Malang. dalam Pemanfaatan enzim papain sebagai
penelitian dalam penelitian Usman, penggumpal susu. Dalam: Seminar
Shabrina, Purwadi dan Imam Thohari. Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi.
(2014). Pengaruh Substitusi Yogyakarta.
Carboxymethyl Cellulose (CMC)
dengan Ekstrak Daun Cincau Hijau Yusraini, E., W. Juwita, H. Rusmarilin. 2014.
(Premna oblongifolia Merr.) terhadap The effect of concentration of pectin
Viskositas, Overrun, Kecepatan and carrageenan on the quality of ginger
Meleleh dan Total Padatan Es Krim jelly candy. Jurnal Rekayasa Pangan
dan Pertanian.

1089

Anda mungkin juga menyukai