90716341
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan tropis
antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik) yang terdiri atas sekitar 17.500 pulau
dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km.
Sayur-sayuran
Merupakan Sumber Serat Pangan
Mudah Ditemukan Dalam Bahan
Makanan
Menu Yang Hampir Selalu Terdapat
Dalam Hidangan Sehari-hari Masyarakat
Indonesia
Dapat Dikonsumsi Dalam Bentuk Mentah
(Lalapan Segar) Atau Telah Diproses
Melalui Perebusan.
PENDAHULUAN
1. REBUNG
A. Sejarah Pemanfaatan
Rebung dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang tergolong ke dalam
jenis sayur-sayuran. Tidak semua jenis bambu dapat dimanfaaatkan rebungnya
untuk bahan pangan, karena rasanya ada yang pahit.
Dari berbagai macam jenis bambu ternyata hanya beberapa jenis saja yang
dapat diambil rebungnya sebagai sayur, yaitu Bambu Petung, Ampel, Wulung,
dan satu lagi Bambu Ayam (semua itu adalah nama yang popular di Desa Cakul,
khususnya dusun Nglaran) (Kementrian Perdagangan RI, 2011).
Tanaman yang kerap dijadikan lalapan itu biasanya dihindari penderita gout
lantaran memicu naiknya kadar asam urat.
B. Cara Pengolahan
Bambu Ayam merupakan jenis bambu penghasil rebung
dengan kualitas rasa paling bagus.
Rangsangan Hipofisis
lobus anterior
Neorohormonal (Melalui Nervosvagus)
kelenjar
prolaktin
penghasil ASI
Before After
3. PARE
A. Sejarah penggunaan
Tanaman Pare tergolong dalam bangsa Cucurbitaceae, jenis
Momordica charantia L. Penyebarannya meliputi Cina, India dan
Asia Tenggara (Williams, 1971).
Di Indonesia, Buah Pare yang sering digunakan sebagai lalapan
ternyata mengandung khasiat lebih bagi kesehatan.
Pare alias paria kaya mineral nabati kalsium dan fosfor, juga
karotenoid.
Buah Pare juga dikenal sebagai sayuran, juga secara tradisional
digunakan sebagai peluruh dahak, obat penurun panas dan
penambah nafsu makan.
Selain itu, daunnya dimanfaatkan sebagai peluruh haid, obat luka
bakar, obat penyakit kulit dan obat cacing (Pramono et al. 1988).
B. Cara Pengolahan
Langkah pertama bersihkan buah pare, potong menjadi dua bagian dan
buang bijinya. Rebus buah pare hingga matang.
C. Kandungan
D. Manfaat
Pemanfaatan buah Pare bagi masyarakat Jepang bagian Selatan sebagai obat
pencahar, laksatif dan obat cacing (Okabe et al. 1980).
Di India, ekstrak buah Pare digunakan sebagai obat diabetik, obat rheumatik, obat
gout, obat penyakit liver dan obat penyakit Limfa (Dixit et al. 1978).
Di Jerman
Kandungan Kubis
• Kubis mengandung protein, vitamin A, vitamin B1, B2,B3 dan
vitamin C (Budidaya kubis, kementrian pertanian)
Manfaat
Menurut penelitian Fazil et al. (2012) Brassica oleracea L. var. capitata mengandung
Alkaloids, asam amino, karbohidrat, Flavonoid, Glikosida, Fenol, Protein, Saponin,
Steroid, Tanin dan Terpenoid yang dapat digunakan sebagai hepatoprotektor.
Peningkatan SGPT, SGOT, ALP,
Bilirubin serum dan penurunan
Tikus diinduksi Dengan
kandungan protein total dan pada
simvastatin (20 mg / kg
penanda stres oksidatif seperti GPx,
p.o. selama 30 hari)
GST, SOD dan CAT pada tikus yang
diinduksi
Kandungan Selada
Manfaat
C. Kandungan Kabau
• Kabau mengandung :
– gula
– asam organik
– protein dan
– mineral.
• Kabau memiliki energi sebesar 199 kilokalori, protein 6,4 gram,
karbohidrat 41 gram, lemak 1,1 gram, kalsium 40 miligram, fosfor 108
miligram, dan zat besi 1,8 miligram.
• Kabau juga mengandung vitamin B1 0,03 miligram. Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Kabau, dengan jumlah yang dapat
dimakan sebanyak 100 %.
D. Manfaat
Hasil pengamatan diketahui bahwa masyarakat setempat
gemar mengkomsumsi biji “kabau” sebagai penambah nafsu
makan, namun menurut Burkill (1935) jika berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan organ ginjal.
Menurut Penelitian walia et al. (2011) ekstrak Brassica juncea berfungsi sebagai
hepatoprotektor.
Hepatotoksisitas diinduksi oleh CCl4 (1,5 ml / kg berat badan dalam minyak
zaitun, disuntikkan intraperitoneal).
Dosis ekstrak dipilih berdasarkan studi pendahuluan.
Ekstrak disuspensikan dalam 0,2 ml 2% w / v karboksi metil selulosa dengan
2,0% Tween 80
Diberikan secara oral (500 mg / kg) ke Tikus . Ursodiol (150 mg / kg) diberikan
pada kelompok standar.
Efek Antidepresan :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas antidepresan
Ekstrak metanol daun B. Juncea (BJ 100, 200, dan 400 mg / kg / hari, po)
& Imipramine (15 mg / kg / hari, po)
Terhadap alloxan monohydrate (120 mg / kg, ip) yang diinduksi Tikus
diabetes dan nondiabetes.
Efek Antidepresan ekstrak metanol Daun B. juncea hanya dapat diamati pada
hiperglikemik .
8. SAWI PUTIH
A. Cara Pengolahan
• Menurut penelitian Marceline (2010) bahwa
pengukusan merupakan metode yang paling
direkomendasikan untuk mengolah Sawi putih dan sawi
sendok, sebab sayur yang dikukus memiliki kandungan
asam askorbat, total fenol, dan aktivitas antioksidan
yang lebih tinggi dibandingkan sayur yang direbus dan
ditumis.
B. Kandungan
Sawi putih mengandung asam folat, magnesium,
potassium, vitamin K, E, zat besi dan vitamin C.
D. Manfaat Sawi Putih
Sebagai antioksidan
Mengurangi risiko serangan jantung
Melancarkan sistem pencernaan
Mencegah gigi dan tulang keropos
Mengurangi riiko bayi lahir cacat (asam folat)
Mencegah anemia
Mengembalikan kesehatan mata
Mencegah sel kanker dan tumor
Mencegah gondogan
Menjaga kesehatan kulit
Bersifat seagai antibakteria
Menurunkan tekanan darah tinngi
Terapi untuk penyakit maagh
Menurunkan kadar kolesterol
(https://kesehatandia.blogspot.co.id/2015/11/kandungan-dan-manfaat-sawi-putih-bagi.html)
Vitamin C, bersama Vitamin E dan Asam folat memiliki potensi untuk mencegah
dan mengobati malignan dan penyakit degeneratif (Kurilich et al. 1999). Dan juga
berpotensi sebagai antioksidan dan antikanker secara in vitro dan in vivo (Joshi et al.
2008)
9. SELADA MERAH
A. Kandungan
B. Manfaat Penggunaan
• Mencegah kanker, membantu pemulihan jaringan,
mengatasi insomnia, mencegah kerusakan hati.
• Daun selada digunakan sebagai antioksidan :
Aktivitas radikal bebas (EC50). Berikut aktivitas
antioksidan dari 5 varietas (Lactuca sativa L.) (Gan et
al., 2016) :
10. OYONG (PITULO)
A. Sejarah Penggunaan
C.Kandungan
Kandungan kimia buah oyong adalah :
Karbohidrat
Karoten
Lemak
Protein
asam amino, alanine, arginine, sistin, asam glutamate, glisin, hidroksiprolin, serin,
triptofan, asam pipekolat
flavonoid dan saponin.
Dalam buah oyong juga terdapat kandungan senyawa yang memberikan rasa pahit
yakni lufein (V., Jyothi, et al., 2010).
D. Manfaat
1. Antioksidan
2. Antimikroba
3. Hepatoprotektor
4. Anticataleptic
Antioksidan