Anda di halaman 1dari 50

FAUZIA NOPRIMA OKTA

90716341
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan tropis
antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik) yang terdiri atas sekitar 17.500 pulau
dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km.

Wilayah Indonesia luasnya sekitar 9 juta km2 (2


juta km2 daratan, dan 7 juta km2 lautan)

Menjadi urutan negara terbesar ketujuh dengan jumlah


spesies mencapai 20.000 spesies, 40% merupakan tumbuhan
endemik atau asli Indonesia.
PENDAHULUAN
Tumbuhan di indonesia dimanfaatkan sebagai obat dan
sayuran atau lalapan.

Sayur-sayuran
 Merupakan Sumber Serat Pangan
 Mudah Ditemukan Dalam Bahan
Makanan
 Menu Yang Hampir Selalu Terdapat
Dalam Hidangan Sehari-hari Masyarakat
Indonesia
 Dapat Dikonsumsi Dalam Bentuk Mentah
(Lalapan Segar) Atau Telah Diproses
Melalui Perebusan.
PENDAHULUAN
1. REBUNG
A. Sejarah Pemanfaatan
Rebung dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang tergolong ke dalam
jenis sayur-sayuran. Tidak semua jenis bambu dapat dimanfaaatkan rebungnya
untuk bahan pangan, karena rasanya ada yang pahit.

Dari berbagai macam jenis bambu ternyata hanya beberapa jenis saja yang
dapat diambil rebungnya sebagai sayur, yaitu Bambu Petung, Ampel, Wulung,
dan satu lagi Bambu Ayam (semua itu adalah nama yang popular di Desa Cakul,
khususnya dusun Nglaran) (Kementrian Perdagangan RI, 2011).

Tanaman yang kerap dijadikan lalapan itu biasanya dihindari penderita gout
lantaran memicu naiknya kadar asam urat.
B. Cara Pengolahan
Bambu Ayam merupakan jenis bambu penghasil rebung
dengan kualitas rasa paling bagus.

Sehingga untuk memasaknya pun hanya perlu dicuci sampai


bersih, diiris-iris, dan kemudian dimasak bersama bumbu.

Tidak perlu diebosi (direbus sampai mendidih dan dibuang


airnya) (Kementrian Perdagangan RI, 2011).
C. Kandungan
D. Manfaat
• Berikut ini lima manfaat rebung bagi kesehatan (Desy daalam Rahayu,
2014) :
– Rebung dapat menurunkan kadar lemak jahat. Kandungan antioksidan ini bisa
menangkal radiasi bebas senyawa yang berbahaya bagi manusia. Sedangkan
jenis antioksidan yang terdapat dalam rebung namanya adalah Fitosterol.
– Rebung mengurangi risiko kanker. Kandungan serat yang tinggi pada rebung
bisa mengurangi resiko terkena kanker, khususnya kanker di saluran
pencernaan. Dalam usus, serat bisa berfungsi sebagai sikat yang mampu
menyingkirkan berbagai zat pengotor sekaligus menyingkirkan pemicu kanker.
– Rebung untuk program diet, serat akan membuat perut terasa kenyang hingga
nafsu makan makin mudah dikendalikan. Rebung mengandung lemak dan gula
yang rendah sehingga cocok sebagai penunjang dalam program diet alami.
– Rebung dapat menjaga kesehatan sel-sel. Sayuran ini banyak mengandung
protein yang berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel di dalam tubuh agar
bisa berfungsi dengan baik.
– Rebung mengurangi resiko stroke. Makanan yang kaya akan kalium,
setidaknya 400 mg, diketahui sangat bermanfaat untuk mengurangi
resiko stroke. Penderita stroke biasanya mengalami defisiensi mineral
ini. Selain kalium
2. JANTUNG PISANG
A. Sejarah Penggunaan

 Jantung pisang batu biasa digunakan sebagai


lalapan karena kadar protein lebih tinggi dari
pisang lainnya.
 Protein menghasilkan rasa gurih yang dapat
mengalahkan rasa pahit dari tannin 
menghasilkan rasa yang paling enak.
B. Cara Pengolahan
• Sebelum diolah :
1. bersihkan jantung pisang
2. Kupas kelopak luar jantung pisang yang berwarna merah sampai tinggal
bagian dalamnya yang berwarna putih kemerahan.
3. Belah dua, potong memanjang, iris-iris, cuci bersih, lalu rebus.
• Jantung pisang juga enak dibakar.
- Bakar jantung pisang utuh sampai matang kupas kulitnya
- Belah dua dan iris.
- Gunakan pisau yang telah diolesi minyak goreng karena jantung pisang agak
bergetah.
• Jantung pisang dapat dimakan sebagai lalap maupun dibuat menjadi
berbagai jenis masakan. Seperti urap, pecel, gulai, lodeh, pepes, tumisan
sampai dengan beragam bumbu.
• Jantung pisang rebus rasanya tawar dan berair, maka jika dimakan sebagai
lalap biasanya dicocol sambal. Karena berserat dan empuk, jantung pisang
juga dapat menjadi alternatif pengganti daging bagi vegetarian.
• Produk olahan jantung pisang juga banyak. Misalnya dendeng, bakso,
abon, dan satai dan sudah dapat diperoleh di pasaran.
C. Kandungan

Meskipun remeh dan murah jantung pisang bernutrisi


tinggi.
Setiap 25 gram jantung pisang mengandung :
- 31 kkal kalori
- 1,2 gram senyawa protein
- 0,3 gram lemak
- 7,1 gram zat karbohidrat.
Jantung pisang juga mengandung vitamin A, vitamin B1,
vitamin C, dan mineral penting seperti fosfor, kalsium dan
Fe (zat besi) dan flavonoid (Tjahjani, 2014).
D. Manfaat
 Jantung pisang (Musa paradisiaca) dapat meningkatkan dan
memperlancar produksi ASI (Tjahjani, 2014).

Rangsangan Hipofisis
lobus anterior
Neorohormonal (Melalui Nervosvagus)

kelenjar
prolaktin
penghasil ASI

(Wahyuni dkk, 2012).


• Koresponden : Seluruh ibu nifas dengan pengeluaran ASI yang tidak lancar di
Puskesmas Gundi Surabaya periode bulan Oktober 2014 sebanyak 15 orang

Before After
3. PARE
A. Sejarah penggunaan
 Tanaman Pare tergolong dalam bangsa Cucurbitaceae, jenis
Momordica charantia L. Penyebarannya meliputi Cina, India dan
Asia Tenggara (Williams, 1971).
 Di Indonesia, Buah Pare yang sering digunakan sebagai lalapan
ternyata mengandung khasiat lebih bagi kesehatan.
 Pare alias paria kaya mineral nabati kalsium dan fosfor, juga
karotenoid.
 Buah Pare juga dikenal sebagai sayuran, juga secara tradisional
digunakan sebagai peluruh dahak, obat penurun panas dan
penambah nafsu makan.
 Selain itu, daunnya dimanfaatkan sebagai peluruh haid, obat luka
bakar, obat penyakit kulit dan obat cacing (Pramono et al. 1988).

B. Cara Pengolahan
Langkah pertama bersihkan buah pare, potong menjadi dua bagian dan
buang bijinya. Rebus buah pare hingga matang.
C. Kandungan
D. Manfaat
 Pemanfaatan buah Pare bagi masyarakat Jepang bagian Selatan sebagai obat
pencahar, laksatif dan obat cacing (Okabe et al. 1980).
 Di India, ekstrak buah Pare digunakan sebagai obat diabetik, obat rheumatik, obat
gout, obat penyakit liver dan obat penyakit Limfa (Dixit et al. 1978).

Triterpenoid baru : Pengujian efek antidiabetik


Fraksinasi bioguided dari
Cucurbitane (1-3) & 8 in vivo terhadap tikus jantan
ekstrak methanol buah pare
senyawa lainnya (4-11) pada dosis 400 mg/kgbb

senyawa major, 5beta,19


epoxy-3 beta, 25 -
dihydroxycucurbita - 6,23
(E)–diene(4), dan Efek hipoglikemi
3 beta,7beta,25
trihydroxycucurbita-5,23(E)-
dien-19-al (5)
4. KUBIS
Sejarah Penggunaan dan Cara Pengolahan
Di Indonesia

Kubis atau kol dikonsumsi sebagai sayuran daun, diantaranya


sebagai lalab (lalap) mentah dan masak, lodeh, campuran
bakmi, lotek, pecal, asinan, dan aneka makanan lainnya.

Di Jerman

Di Jerman terkenal dengan sauerkraut, kol yang dipotong-


potong kecil dan diawetkan dalam cuka

Kandungan Kubis
• Kubis mengandung protein, vitamin A, vitamin B1, B2,B3 dan
vitamin C (Budidaya kubis, kementrian pertanian)
Manfaat

Menurut penelitian Fazil et al. (2012) Brassica oleracea L. var. capitata mengandung
Alkaloids, asam amino, karbohidrat, Flavonoid, Glikosida, Fenol, Protein, Saponin,
Steroid, Tanin dan Terpenoid yang dapat digunakan sebagai hepatoprotektor.
Peningkatan SGPT, SGOT, ALP,
Bilirubin serum dan penurunan
Tikus diinduksi Dengan
kandungan protein total dan pada
simvastatin (20 mg / kg
penanda stres oksidatif seperti GPx,
p.o. selama 30 hari)
GST, SOD dan CAT pada tikus yang
diinduksi

Ekstrak ethanol Brassica


Penurunan parameter
oleracea L. var. Capitata
biokimia menjadi normal
(300 mg / kg Dan 500 mg /
diuji
kg)
5. SELADA
Cara Pengolahan
• Selada umumnya dimakan mentah (lalap), dibuat salad atau disajikan
dalam berbagai bentuk masakan Eropa maupun Cina.
• Sangat jarang selada disayur masak, karena rasanya menjadi kurang enak.

Kandungan Selada
Manfaat

• Selada (Lactuca sativa L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak


mengandung zat-zat bermanfaat bagi kesehatan manusia (Grubben dan
Sukprakarn, 1994).
– Selada berkhasiat sebagai obat pembersih darah, mengatasi batuk,
radang kulit, sulit tidur serta gangguan wasir
– Daun selada digunakan sebagai antioksidan : Aktivitas radikal bebas
(EC50). Berikut aktivitas antioksidan dari 5 varietas (Lactuca sativa L.)
(Gan et al., 2016) :
6. KABAU
A. Sejarah Penggunaan

Di Indonesia, kabau sendiri hanya dikonsumsi oleh sebagian kecil


masyarakat. Kabau biasanya digunakan sebagai makanan lalapan
ataupun pelengkap seperti pada semur, tambahan pada rendang.

Kabau (Archidendron microcarpum) atau yang biasa disebut dengan


jengkol hutan merupakan tanaman tropis. penyebaran “kabau”
Archidendron microcarpum diketahui terbatas di Indonesia, hanya
ditemukan di Sumatra (Hanum, 1998).
B. Cara Pengolahan
• Sebelum diolah, kabau mengalami pemasakan pendahuluan. Pemasakan
awal pada biji kabau ini bertujuan untuk mengurangi bau dan memperlunak
tekstur. Pengolahan yang umum dilakukan oleh masyarakat adalah
perebusan.

C. Kandungan Kabau
• Kabau mengandung :
– gula
– asam organik
– protein dan
– mineral.
• Kabau memiliki energi sebesar 199 kilokalori, protein 6,4 gram,
karbohidrat 41 gram, lemak 1,1 gram, kalsium 40 miligram, fosfor 108
miligram, dan zat besi 1,8 miligram.
• Kabau juga mengandung vitamin B1 0,03 miligram. Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Kabau, dengan jumlah yang dapat
dimakan sebanyak 100 %.
D. Manfaat
 Hasil pengamatan diketahui bahwa masyarakat setempat
gemar mengkomsumsi biji “kabau” sebagai penambah nafsu
makan, namun menurut Burkill (1935) jika berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan organ ginjal.

 Perlu adanya penelitian fitokimia untuk mengetahui senyawa


kimia yang dikandung bijinya.

 Selain bijinya yang dimakan, menurut Perry dan Metzger


(1980) melaporkan bahwa kulit kayu kabau berkhasiat sebagai
penurun panas/obat demam.
7. SAWI HIJAU
A. Sejarah Penggunaan

Di Indonesia nama saswi merupakan


Sebagai bahan makan sayuran, sawi
sayuran yang cukup dikenal. Orang
mengandung gizi yang cukup
Jawa atau madura menggunakan
lengkap, sehingga apabila
sebutan yang sama, yaitu sawi,
dikonsumsi sangat baik untuk
orang Sunda menyebutnya sasawi,
mempertahankan kesehatan tubuh
sedangkan nama asing untuk sawi
(Cahyono, 2003).
adalah mustard.

Sementara menurut Kurniadi (1992),


sawi merupakan jenis sayuran yang
digemari oleh masyarakat Indonesia.
Konsumennya mulai dari golongan
masyarakat kelas bawah hingga
golongan masyarakat kelas atas.
A. Cara Pengolahan

Sayuran sawi yang dikonsumsi baik setelah diolah maupun


sebagai lalapan (langsung dimakan).

C. Kandungan Sawi Hijau


1. vitamin K
2. vitamin A
3. vitamin C dan
4. vitamin E (Edi dan Yusri,2010).
D. Manfaat (Direktorat Gizi Departemen kesehatan RI, 1981).
Manfaat Sawi Sawi dipercaya dapat menghilangkan
rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk

Sawi yang dikonsumsi berfungsi pula sebagai


penyembuh sakit kepala dan mampu bekerja
sebagai bahan pembersih darah.

Sebagai sayuran yang berserat, sawi baik juga


dikonsumsi untuk memperbaiki dan memperlancar
pencernaan.

Penderita penyakit ginjal dianjurkan untuk


mengkonsumsi sebanyak mungkin sawi karena
dapat membantu memperbaiki fungsi kerja ginjal.
D. Manfaat

Menurut Penelitian walia et al. (2011) ekstrak Brassica juncea berfungsi sebagai
hepatoprotektor.
 Hepatotoksisitas diinduksi oleh CCl4 (1,5 ml / kg berat badan dalam minyak
zaitun, disuntikkan intraperitoneal).
 Dosis ekstrak dipilih berdasarkan studi pendahuluan.
 Ekstrak disuspensikan dalam 0,2 ml 2% w / v karboksi metil selulosa dengan
2,0% Tween 80
 Diberikan secara oral (500 mg / kg) ke Tikus . Ursodiol (150 mg / kg) diberikan
pada kelompok standar.
Efek Antidepresan :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas antidepresan
 Ekstrak metanol daun B. Juncea (BJ 100, 200, dan 400 mg / kg / hari, po)
& Imipramine (15 mg / kg / hari, po)
 Terhadap alloxan monohydrate (120 mg / kg, ip) yang diinduksi Tikus
diabetes dan nondiabetes.

Efek Antidepresan ekstrak metanol Daun B. juncea hanya dapat diamati pada
hiperglikemik .
8. SAWI PUTIH
A. Cara Pengolahan
• Menurut penelitian Marceline (2010) bahwa
pengukusan merupakan metode yang paling
direkomendasikan untuk mengolah Sawi putih dan sawi
sendok, sebab sayur yang dikukus memiliki kandungan
asam askorbat, total fenol, dan aktivitas antioksidan
yang lebih tinggi dibandingkan sayur yang direbus dan
ditumis.

B. Kandungan
Sawi putih mengandung asam folat, magnesium,
potassium, vitamin K, E, zat besi dan vitamin C.
D. Manfaat Sawi Putih
 Sebagai antioksidan
 Mengurangi risiko serangan jantung
 Melancarkan sistem pencernaan
 Mencegah gigi dan tulang keropos
 Mengurangi riiko bayi lahir cacat (asam folat)
 Mencegah anemia
 Mengembalikan kesehatan mata
 Mencegah sel kanker dan tumor
 Mencegah gondogan
 Menjaga kesehatan kulit
 Bersifat seagai antibakteria
 Menurunkan tekanan darah tinngi
 Terapi untuk penyakit maagh
 Menurunkan kadar kolesterol
(https://kesehatandia.blogspot.co.id/2015/11/kandungan-dan-manfaat-sawi-putih-bagi.html)

Vitamin C, bersama Vitamin E dan Asam folat memiliki potensi untuk mencegah
dan mengobati malignan dan penyakit degeneratif (Kurilich et al. 1999). Dan juga
berpotensi sebagai antioksidan dan antikanker secara in vitro dan in vivo (Joshi et al.
2008)
9. SELADA MERAH
A. Kandungan
B. Manfaat Penggunaan
• Mencegah kanker, membantu pemulihan jaringan,
mengatasi insomnia, mencegah kerusakan hati.
• Daun selada digunakan sebagai antioksidan :
Aktivitas radikal bebas (EC50). Berikut aktivitas
antioksidan dari 5 varietas (Lactuca sativa L.) (Gan et
al., 2016) :
10. OYONG (PITULO)
A. Sejarah Penggunaan

Oyong (Luffa acutangula L.Roxb) atau ridged


gourd, disebut juga gambas.
Tanaman ini termasuk dalam famili Cucurbitaceae,
berasal dari India, namun telah beradaptasi baik di
Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Bagian yang dapat dimakan dari gambas adalah
buah muda, daunnya digunakan untuk lalap atau
dapat juga digunakan untuk obat demam.
B. Cara Pengolahan
Penggunaan oyong sebagai lalapan dengan perebusan.

C.Kandungan
Kandungan kimia buah oyong adalah :
 Karbohidrat
 Karoten
 Lemak
 Protein
 asam amino, alanine, arginine, sistin, asam glutamate, glisin, hidroksiprolin, serin,
triptofan, asam pipekolat
 flavonoid dan saponin.
Dalam buah oyong juga terdapat kandungan senyawa yang memberikan rasa pahit
yakni lufein (V., Jyothi, et al., 2010).
D. Manfaat

1. Antioksidan
2. Antimikroba
3. Hepatoprotektor
4. Anticataleptic
Antioksidan

Aktivitas Antioksidan : Aktivitas antioksidan dinilai dengan metode β-


karoten bleaching dan hasilnya menunjukkan bahwa LAM, LAH dan
LAC memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan dibandingkan
dengan BHT dan PG.
Antimikroba

Ekstrak daun dan buah Luffa


Ekstrak buah Luffa acutangula lebih menunjukan aktivitas
(L) Roxb. Ditemukan lebih penghambatan pada bakteri, E.
efektif sebagai antibakteri dan coli dibanding Staphylococcus
antijamur dari ekstrak daun aureus dan Pseudomonas
aeroginosa.

Sifat antijamur dievaluasi Pada


berbaga jenis Curvularia lunata
dan Phomasorghina, Ditemukan Jadi, tanaman in lebih efektif
ekstrak daun dan ekstrak buah untuk antibakteri dan antijamur
Luffa Menunjukkan aktivitas
yang sangat sensitiv.
Hepatoprotektor

Studi tersebut mengungkapkan, efek hepatoprotective


tergantung pada pemberian dosis.
Pemberian fraksi saponin pada dosis :
 10 mg / kgBB dua kali seminggu
 20 mg / kgBB dua kali seminggu
 20mg/kgBB 1x1  menunjukkan Aktivitas
hepatoprotective tertinggi.
Anti cataleptic

 Efek anti cataleptic dari Ekstrak etanol Luffa


acutangula dilihat dengan menginduksi catalepssy
yang diobati dengan Haloperidol.
 Hewan uji : Tikus Albino
 Penggunaan jangaka panjang Haloperidol
menyebabkan stres oksidatif.
 EELA pada dosis 400 Mg / kg secara signifikan
dapat meniadakan efek stess oksidatif dari
Holiperiodol dengan menghambat aktivitas
lokomotor.

Anda mungkin juga menyukai