Anda di halaman 1dari 26

FITOTERAPI

GANGGUAN SALURAN CERNA

KELOMPOK 6
FITRI DWI PUTRI ARIYANI (202FF05010)
NENENG WIDIA W (202FF05022)
ULFA MEIDA ( 202FF05040)
FITOTERAPI
 Fitoterapi adalah pencegahan dan pengobatan
penyakit menggunakan tanaman, bagian
tanaman dan sediaan yang terbuat dari
tanaman.
 Bagian penting dari fitoterapi adalah tanaman
atau bagian tanaman yang dapat berfungsi
sebagai obat.
 Tumbuhan herbal atau obat adalah tanaman
yang secara tradisional digunakan untuk
fitoterapi.
SALURAN PENCERNAAN

Saluran pencernaan adalah bagian


dari organ pencernaan manusia yang
terdiri dari enam bagian yaitu mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar dan anus. Keenam organ
tersebut adalah satu kesatuan yang
disebut dengan sistem pencernaan.

Gangguan saluran cerna:


 Diare  Wasir
 Gastritis  Sariawan
 Maag  Kolik
 Konstipasi  Dll
Jambu Biji
(Psidium guajava L.)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiosper-
mae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava
Bagian tanaman yang digunakan pada
L.
pengobatan diare  DAUN
Zat Aktif dan Mekanisme

 Daun jambu biji memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi,


terutama kuarsetin. Senyawa tersebut bermanfaat sebagai antibak-
teri. Kandungan pada daun Jambu biji lainnya seperti saponin,
minyak atsiri, tanin, anti mutagenic, flavonoid, dan alkaloid.

(Kuarsetin)

 Senyawa kuarsetin memiliki potensi sebagai agen antidiare dengan


menghambat pelepasan asetilkolin yang dapat meningkatkan kon-
traksi usus akibat adanya iritasi oleh bakteri penyebab diare seperti
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella enteritidis,
Bacillus cereus, dan Vibrio cholera.
Dosis Ekstrak Daun Jambu Biji
 Ekstrak air daun jambu biji dosis 50-400 mg/kg BB per oral pada tikus dan men-
cit menunjukkan pengurangan motilitas usus dengan mekanisme kerja seperti
atropin dosis 1 mg/kg BB, menurunkan frekuensi dan keparahan diare
seperti loperamid 10 mg/kg BB.
 Ekstrak metanol daun jambu biji pemberian secara oral dengan dosis 50-200
mg/kg BB dapat menghambat diare pada tikus yang diinduksi dengan minyak
jarak. Selain itu juga dapat meningkatkan konsistensi feses.
Cara Mengkonsumsi :

15 g daun segar atau daun kering

Direbus dengan 1 liter air

Direbus selama 10 menit dan

Disaring, air rebusan dihabiskan dalam 1 hari


Interaksi Ekstrak Daun Jambu Biji

 Secara teoritis dapat meningkatkan potensi obat-obatan


kolesterol, depresi, diabetes, dan diare.
 Sediaan ekstrak daun jambu biji dapat menurunkan efek
terapi sediaan berbasis alkaloid dan herbal lainnya
dikarenakan berpotensi terjadi interaksi dengan tanin
dan alkaloid.
 Tanin pada jambu biji juga dapat menghambat absorpsi
zat besi.
Ekstrak Daun Jambu Biji
 Kontraindikasi  Jangan digunakan lebih dari 30 hari. Tidak direkomendasikan
untuk penggunaan pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui.
 Efek samping  Dapat menyebabkan konstipasi jika dikonsumsi berlebih.
 Toksisitas  LD50 ekstrak etanol jambu biji yang diberikan secara intra perito-
nial pada tikus adalah 0,188 g/kg BB. LD50 ekstrak air jambu biji > 5 g/kg BB
secara oral. uji toksikologi (toksisitas akut dan penentuan LD50 terhadap daun
kering jambu biji tidak ditemukan kematian.
 Uji genotoksisitas dan mutagenisitas  secara in vitro pada limfosit darah ma-
nusia tidak menunjukkan adanya perubahan sel. Pada pemeriksanaan histologi
tidak menunjukkan adanya kerusakan yang dikaitkan dengan toksisitas jambu
biji. Pada uji in vitro dengan Aspergillus nidulans D-30 hasilnya menunjukkan
ekstrak jambu biji tidak memiliki efek genotoksisitas yang signifikan seperti
pada mikronukleus sumsum tulang belakang tikus
 Penyimpanan  Simpan di tempat sejuk dan kering, dalam wadah tertutup
rapat, jauh dari jangkauan anak-anak
INTERPRETASI JURNAL
Berdasarkan International Journal of Health Sciences and Research
(2019), India diperoleh hasil bahwa:

 Aktivitas antimikroba ekstrak metanol daun jambu biji dinilai efektif ter-
hadap 4 mikroba, yaitu: Bacillus subtilis (bakteri Gram positif), Escherichia
coli (bakteri Gram negatif), Saccharomyces cerevisiae (jamur) dan As-
pergillus niger (jamur).
 Analisis fitokimia (kualitatif dan kuantitatif) menunjukkan bahwa ekstrak
daun jambu biji kaya akan berbagai macam polifenol. Ditemukan bahwa
daun jambu biji kaya akan fenol, flavonoid dan tanin. Flavonid dan po-
lifenol memiliki sifat antimikroba yang kuat, dapat disimpulkan bahwa sum-
ber fenol, flavonoid dan tanin yang kaya kemungkinan merupakan penyebab
sifat anti mikroba daun jambu biji. Sehingga dapat digunakan sebagai al-
ternatif pengobatan diare.
CONTOH PRODUK DIPASARAN
Peppermint
(Mentha piperita)
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiosper-
mae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Family : Lameaceae
Genus : Mentha
Spesies : Mentha piperita.
Bagian tanaman yang digunakan pada
pengobatan diare  DAUN
Zat Aktif dan Mekanisme

 Zat kimia utama yang terkandung dalam peppermint adalah menthol.


Selain menthol, senyawa lain yang ditemukan di peppermint adalah
flavonoid, polifenol polimerisasi, karoten, toko-ferol, betaine, choline,
dan minyak atsiri lainnya.

(Menthol)

 Menthol dapat merelaksasi otot polos saluran pencernaan, kemu-


ngkinan karena pengaruhnya pada saluran kalsium di usus. Selain
itu, menthol berperan pada tingkat metabolisme asam arakidonat
men-jadi leukotrien B4 dan prostaglandin E2.
Dosis Ekstrak Daun Peppermint
 Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa minyak peppermint dapat diserap
dengan cepat . Walaupun demikian, hanya sekitar 70% yang mencapai usus
ketika minyak peppermint diberikan sebagai kapsul delayed-release.
 Pada orang dewasa yang sehat, dosis oral menthol adalah 100mg, memberikan
konsentrasi rata-rata pada darah sebesar 16,7±5,5 μmol/L dan waktu paruh
diperkirakan 56±8 menit.
 Dosis harian: 1-3 g daun peppermint, 3 kali sehari. Infusa: Rebus 1,5-3 g (x sdm)
daun pepermin kering dengan 150 mL air panas, saring dan minum 3 kali sehari
sebelum makan. Tingtura: 2-3 mL (1:5,45% etanol) tiga kali sehari.
Cara Mengkonsumsi:

1 – 3 gr daun pappermint

Diberikan 150 mL air panas, diamkan selama 5-10 menit

Hasil seduhan dapat dikombinasikan dengan madu


Hasil air seduhan dihabiskan dalam 1 hari.
Interaksi Ekstrak Daun Peppermint

 Peppermint + bupropion  mengurangi efek buprapion


 Pappermint + kafein  mengurangi absorbsi kafein dan
melemahkan respon denyut jantung tanpa mengubah
metabolisme kafein
 Pappermint + warfarin  memperlambat absorpsi warfarin
Ekstrak Daun Peppermint
 Kontraindikasi  Hindari penggunaan daun peppermint secara oral pada pen-
derita radang saluran cerna dan saluran kemih atau gangguan fungsi hati. Hiper-
sensitif terhadap minyak daun pepermin, pernah dilaporkan.
 Peringatan  Hindari penggunaan minyak peppermint pada kehamilan dan
masa menyusui serta anak-anak tanpa pengawasan medis. Sediaan daun pep-
permint tidak boleh digunakan pada wajah khususnya hidung, pada bayi dan
anak-anak.
 Efek samping  Pemberian secara internal minyak peppermint, dapat menye-
babkan masalah saluran cerna pada individu yang sensitif terhadap minyak
peper-mint. Pemberian sediaan minyak pepermin tanpa salut enterik dapat
menyebabkan rasa terbakar pada perut terutama pada penderita refluks
esophagus. Gatal-gatal, sakit kepala, mulas, rasa terbakar bagian perianal,
bradikardi, tremor, dan ataksia, merupakan efek samping yang jarang terjadi
dan biasanya pada pemakaian dosis berlebih. Kontak dermatitis serta iritasi
kulit dilaporkan terjadi pada penggunaan secara eksternal.
Lanjutan ….
 Toksisitas  Kandungan peppermint yaitu pulegon yang diberikan pada tikus
80 dan 160 mg selama 28 hari menyebabkan atonia, penurunan bobot badan,
penurunan kadar kreatinin darah dan dapat merubah histopatologi hati.
 Minyak pepermin tidak bersifat mutagenis pada uji Salmonella/ mikorosom
mengunakan S. typhimurium.
 Penyimpanan  Simpan di tempat yang sejuk dan kering di dalam wadah ter-
tutup rapat, jauh dari jangkauan anak-anak.
INTERPRETASI JURNAL

Berdasarkan International Journal of Phytochemical and Antibacterial


Analysis of Mentha (2019), Nepal diperoleh hasil bahwa:

 Minyak peppermint digunakan untuk berbagai kondisi kesehatan dan


dapat dikonsumsi secara oral dalam suplemen makanan atau secara
topikal sebagai krim kulit.
 Bukti klinis menunjukkan bahwa minyak peppermint kemungkinan besar
dapat membantu mengatasi gejala sindrom iritasi usus besar. Ini juga
dapat membantu gangguan pencernaan dan mencegah kejang pada salu-
ran pencernaan yang disebabkan oleh endoskopi atau barium enema.
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa digunakan secara topikal dapat
membantu meredakan sakit kepala tegang dan puting pecah-pecah
akibat menyusui, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meng-
kofirmasi penelitian ini.
CONTOH PRODUK DIPASARAN
DAFTAR PUSTAKA
 Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2012. Acuan Sediaan Herbal Vol. 7 Edisi I hal: 73-
75. Jakarta
 Das Maniks dsn Goswani S. 2019. Antifungal and Antibacterial Property of Guava
(Psidium guajava L.) Leaf Extract : Role of Phytochemicals, International Journal of Health
and Research Vol. 9 Issue: 2, February 2019., ISSN : 2249-9571. India
 Depkes RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II, hal: 146-149. Jakarta.
 https://www.omni-hospitals.com/articles/index/152 diakses pada tanggal 14 April 2021
pukul 14:36.
 https://www.google.com/search?q=Sediaan+peppermint diakses pada tanggal 15 April
2021 pukul 10:45.
 Khanal Bipin. 2019. Phytochemical and Antibacterial Analysis of Mentha piperita
(Peppermint). Department of Chemistry, Tri-Chandra Multiple Campus, Ghantaghar
Kathmandu. Tribhuvan University. Nepal.
 Sellina C, Darwis I, Graharti R. 2019. Peppermint (Mentha piperita) sebagai Pengobatan
Alternatif pada Irritable Bowel Syndrome (IBS) volume 8 No. 1 Maret 2019. Bagian Ilmu
Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung : Lampung.
 Yulinar Rochmasari. 2011. Studi Isolasi Dan Penentuan Struktur Molekul Senyawa Kimia
Dalam Fraksi Netral Daun Jambu Biji Australia (Psidium Guajava L.) hal: 3. Universitas In-
donesia, Depok.
THANK YOU
PETANYAAN DAN JAWABAN

1. Apa yg melatarbelakangi kalian memilih daun jambu biji sebagai anti diare? Kenapa tidak diambil buah-
nya?
Pertanyaan : Hafid Miftah (202FF05011)
Penjawab : Neneng Widia W (202FF05022)
Berdasarkan efek samping yg ditimbulkan akibat pemakaian obat kimia contoh seperti obat loperamid yg
memiliki efek samping mual muntah, mulut kering, mengantuk dan pusing. Sehingga masyarakat terkadang
lebih memilih menggunakan tanaman obat berkhasiat dimana memiliki beberapa keuntungan yaitu mudah di-
dapat, mudah diolah dan murah bila diolah sendiri. Pengobatan penderita diare perlu dilakukan sehingga tidak
mengalami kasus kematian.
Kenapa tidak buah jambu yang dipakainya itu, karena kan komponen yang berperan itu tanin dan tanin itu ada
rasa kesat pahit dan bergetah, sedangkan buah itu biasanya tempat cadangan makanan sehingga lebih banyak
kandungan gulaya dibanding tannin.

2. Bagaimana penggunaan Peppermint ? Sebelum makan atau sesudah makan ?


Pertanyaan : Pindi Natania Tarigan (202FF05102)
Penjawab : Fitri Dwiputri A (202FF05010)
Tanaman peppermint dapat digunakan sebelum atau sesudah makan, tergantung khasiat apa yg digunakan. Bila
digunakan untuk mual biasanya digunakan sebelum makan karena untuk melapisi dinding lambung
PERTANYAAN DAN JAWABAN

3. Selain untuk gangguan saluran cerna, manfaat apalagi yg dapat dari herbal yg kalian gunakan?
Pertanyaan : Dea ardelia (202FF05153)
Penjawab : Ulfa Meida (202FF05040)
- Daun jambu biji : Antiinflamasi, membantu mengobati sariawan dan sakit gigi, menyehatkan kulit karena
kandungan antioksidannya yg tinggi.
- Daun peppermint : Meningkatkan fungsi otak dan meredakan sakit kepala karena kandungan minyak at-
sirinya, membantu mengurangi kram pada saat menstruasi.

4. Sediaan herbal tersebut apa bisa digunakan untuk pasien geriatri?


Pertanyaan : Karlijia (202FF05071)
Penjawab : Ulfa Meida (202FF05040)
Tidak direkomendasikan. Karena pada pasien lanjut usia sistem kerja metabolismenya sudah menurun. Sedan-
gkan herbal sendiri sulit untuk dieksresikan dibandingkan obat sintesis. Dikhawatirkan akan menumpuk di gin-
jal

5. Kenapa daun jambu biji dikontraindikasikan untuk ibu hamil?


Pertanyaan : Desy Triyani (202FF05003)
Penjawab : Fitri Dwiputri A (202FF05010) Ulfa Meida (202FF05040)
Kandungan dari daun jambu biji salah satunya adalah Tanin, dimana Tanin ini dapat menghambat absorpsi dari
zat besi. Sedangkan zat besi sangat diperlukan untuk ibu hamil guna membantu proses pertumbuhan janinnya.
Selain itu efek samping dari penggunaan daun jambu biji adalah konstipasi jika dikonsumsi berlebih. Sedan-
gkan salah satu keluhan dari kehamilan salah satunya konstipasi. Dikhawatirkan pengkonsumsian daun jambu
biji akan memperparah konstipasi dari keluhan kehamilan tsb.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

6. Lebih efektif mana sama sediaan lain dengan herbal yg kita gunakan ?
Pertanyaan : Zenith Virgina (202FF05065)
Penjawab : Neneng Widia W (202FF05022)
kalau untuk lebih efektif dilihat lagi dari bentuk sediannya, untuk mencapai efek obat lebih cepat udh pasti se-
diaan sirup lebih cepat efeknya di bandingkan tablet dan tergantung pasiennya juga terkadang ada orang yang
lebih cocok minum sediaan sirup dibandingkan tablet terus juga dilihat dari segi indikasi sama kontraindikasi
dari suatu sediaan.

7. Daun jambu biji kan bisa sebagai antibakteri, bisa digunakan bersamaan dengan antibiotic atau tidak ?
Pertanyaan : Pak Aris
Penjawab : Ghifari Sonara (202FF05151)
Penggunaan obat herbal biasanya digunakan untuk pencegahan dan swamedikasi, sehingga dalam kurun waktu
3 hari belum sembuh diharapkan diperiksakan dulu ke dokter, untuk penggunaan antibiotik secara bersamaan
boleh tapi diberikan jarak dalam penggunaannya,

Moderator : Ulfa Meida (202FF05040)


Presenter : Neneng Widia A (202FF05022)
Fitri Dwiputri A (202FF0501)

Anda mungkin juga menyukai