Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sarmila

NIM : 2113026082
Kelas : Farmasi Klinis B 2021
Mata Kuliah : Farmakognosi

Resume bahan alam yang berkhasiat


1. Rimpang Lengkuas Merah

Nama Latin : Alpinia Purpurata K. Schum

Nama Daerah : Likku

Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder :


Rimpang lengkuas merah mengandung senyawa yang bersifat polar dan nonpolar
seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan tannin.

Manfaat dan Khasiat :


Empiris : Mengobati panu
Penelitian : Telah diketahui bahwa rimpang lengkuas memiliki berbagai khasiat
yaitu antijamur dan antibakteri.

Cara pengolahannya serta penggunaanya secara empiris :


Ambil rimpang segar satu jari, potong miring, ujung dipukul-pukul hingga seperti
kuas, dan gosokkan pada panu.

Jurnal Terkait :
Ekstrak etanol rimpang lengkuas merah yang diperoleh dari perkebunan di
Kabupaten Minahasa Utara, memenuhi parameter spesifik dan parameter non
spesifik sehingga memenuhi standar suatu bahan obat. Disarankan untuk melakukan
formulasi suatu obat dengan bahan aktif ekstrak rimpang lengkuas merah dan
menguji aktivitasnya sebagai suatu obat herbal terstandar secara praklinik.

Sumber :
Fatimawali, Kepel Billy J., dan Bodhi Widdhi. 2020. Standarisasi Parameter
Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia
Purpurata K. Schum) sebagai Obat Antibakteri. eBiomedik, 8(1): 63-67
2. Buah Pala

Nama Latin : Myristica Fragrans Houtt

Nama Daerah : Pala Bai

Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder :


Daging buah pala mengandung zat aromatik flavour yang terdiri dari minyak atsiri
yaitu miristisin dan monoterpen. Ekstrak etanol daging buah, fuli dan biji pala
memiliki kandungan senyawa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid dan terpenoid.

Manfaat dan Khasiat :


Empiris : Menghilangkan bekas cacar dan jerawat.
Penelitian : Kandungan miristisin yang terdapat dalam minyak pala dapat digunakan
sebagai obat bius dan Kandungan saponin, flavonoid dan tanin dilaporkan dapat
menyebabkan efek sedatif (memberikan efek menenangkan).

Cara pengolahannya serta penggunaanya secara empiris :


Buah pala ditumbuk lalu dicampur dengan air atau madu dan dioleskan pada bagian
bekas cacar dan jerawat.

Jurnal Terkait :
Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt)
dengan dosis 7,5 mg/25g BB dapat memperpendek waktu induksi tidur dan dapat
memperpanjang lama waktu tidur mencit yang diinduksi thiopental secara
signifikan

Sumber :
Makanaung E., Rorong Johnly A., dan Suryanto E. 2021. ANALISIS FITOKIMIA
DAN UJI EFEK SEDATIF DARI EKSTRAK ETANOL DAN BEBERAPA FRAKSI
DAGING BUAH PALA (Myristica Fragrans Houtt). Chem. Prog. Vol. 14. No. 1
3. Daun Sirih

Nama Latin : Piper betle Linn.

Nama Daerah : Gapura

Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder :


Daun sirih mempunyai aroma yang khas dengan kandungan minyak atsiri 4,2%.
Komponen utama minyak atsiri adalah senyawa fenol yaitu betiephenol dan
kavikol yang merupakan senyawa aromatik, dan senyawa turunannya seperti
kavibetol, karvakrol, eugenol, allylpyrocatechol dan ketekin.

Manfaat dan Khasiat :


Empiris : Membersihkan mata
Penelitian : Daun sirih berguna untuk kesehatan gigi dan sering digunakan sebagai
obat kumur; menghilangkan bau badan dan mulut; mengobati sariawan, mimisan,
gatal-gatal, koreng dan keputihan pada wanita.

Cara pengolahannya serta penggunaanya secara empiris :


Cuci daun sirih hingga bersih lalu direbus dengan air, simpan air bekas rebusannya di
wadah dan celupkan mata kedalam wadah kemudian kedap-kedipkan mata hingga
tidak merasa perih.

Jurnal Terkait :
Sirih (Piper betle Linn.) termasuk famili Piperaceae. Tradisi makan sirih sangat
populer dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Pengujian ekstrak etanol daun
sirih sebagai antiseptik dilakukan dengan metode koefisien fenol menggunakan
bakteri S. auereus ATCC 25923.

Sumber :
Almasyhuri, dan Sundari D., 2019. Uji Aktivitas Antiseptik Ekstrak Etanol Daun
Sirih (Piper betle Linn.) dalam Obat Kumur terhadap Staphylococcus aureus secara in
Vitro. Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol. 9(1): 10-18
4. Kemiri

Nama Latin : Aleurites moluccana

Nama Daerah : Ampiri

Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder :


Kemiri (Aleurites moluccana) mengandung flavonoid, polifenol, vitamin, folat,
protein, karbohidrat, tanin, alkaloid, saponin, steroid, dan terpenoid.

Manfaat dan Khasiat :


Empiris : Mengatasi rambut rontok
Penelitian : Masyarakat memanfaatkan kemiri untuk menumbuhkan rambut,
menyembuhkan luka kulit, ulser, diare, asma, dan meningkatkan efek analgesik.

Cara pengolahannya serta penggunaanya secara empiris :


Memarut biji kemiri atau dengan memblendernya. Setelah diparut atau diblender,
peras biji kemiri sembari menambahkan air sedikit demi sedikit. Taruh air perasan biji
kemiri dalam wadah tertutup selama 24 jam penuh. Kemudian, masak air perasan biji
kemiri hingga keluar minyaknya.

Jurnal Terkait :
Tanaman herbal digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit dan peningkat
stamina tubuh. Salah satu herbal yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia
adalah kemiri dari famili Euphorbiaceae.
.
Sumber :
Anaba F., Mayasari Ni Luh Putu I., dan Andriyanto. 2021. Potensi Infusa Kemiri
(Aleurites moluccana) sebagai Analgesik dan Stimulator Stamina. Jurnal IPB. Vol.
9(1): 14-20
5. Air Kelapa

Nama Latin : Cocos Nucifera L.

Nama Daerah : Wae Kaluku

Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder :


Air kelapa hijau mengandung Kalsium 14,11 Mg/100 ml, Magnesium 9,11 Mg/100 ml
dan Vitamin C 8,59 Mg/100 ml.

Manfaat dan Khasiat :


Empiris : Cacingan, diare.
Penelitian : Dapat menurunkan dismenore (rasa nyeri saat menstruasi pada wanita).

Cara pengolahannya serta penggunaanya secara empiris :


Belah kelapa, simpan di gelas lalu diminum.

Jurnal Terkait :
Dismenore adalah keadaan nyeri yang hebat dan dapat mengganggu aktivitas
sehari-hari pada perempuan khususnya remaja putri. Dismenore merupakan suatu
fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung.

Sumber :
Rismaya I., Rosmiyati, dan Marisa A. 2020. PEMBERIAN AIR KELAPA HIJAU
DAPAT MENURUNKAN DISMENORE. Jurnal Kebidanan. Vol. 6(3):
322-328

Anda mungkin juga menyukai