Anda di halaman 1dari 5

14 | Indonesia Jurnal Farmasi Volume 5 Nomor 2 (2020)

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% BIJI LADA


HITAM (PIPER NIGRUM L) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI
Hasriyania,*, Arina Zulfab, Laksmi Anggunc, Rika Murhayatid
hasriyani@umkudus.ac.id
a
Program Studi Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Kudus, Indonesia
a,b,cJl.Ganesha No 1, Purwosari, Kudus, Indonesia

Abstrak

Biji lada hitam (Piper nigrum L) memiliki senyawa antimikroba yang berkhasiat untuk mengobati
diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak biji lada hitam dalam berbagai
konsentrasi. Biji lada hitam diekstraksi dengan metode maserasi. Biji lada hitam dari ekstrak etanol 70%
dibuat dengan seri konsentrasi 100 mg/mL; 50 mg/mL; 25 mg/mL; 12,5mg/mL; 6,25 mg/mL; 3,125
mg/mL; 1,565 mg/mL; 0,781 mg/mL; 0,3905 mg/mL; kontrol negatif, dan kontrol positif dan
kotrimoksazol sebagai kontrol untuk perbandingan. Tes dilakukan pada bakteri Escherichia coli dalam
pengenceran. Hasil tes antibakteri menunjukkan ekstrak biji lada hitam memiliki aktivitas antibakteri
terhadap Escherichia coli dengan konsentrasi bakterisida minimum (MBC) adalah 50 mg/mL. Aktivitas
antibakteri ditemukan pada konsentrasi minimum 50 mg/mL karena ekstrak biji lada mengandung
flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, minyak atsiri, dan piperin. Piperine adalah kandungan kimia yang
paling tinggi.

Kata kunci: Biji lada hitam (Piper nigrum L), Escherichia coli, antibakteri, pengenceran.

Abstract

Seeds of black pepper (Piper nigrum L) had antimicrobial compounds was efficacious for treating
diarrhea. This purpose of research to determine the activity of the of black pepper seed extract in varying
concentrations. Seeds of black pepper extracted by maceration method. Black pepper seeds of 70%
ethanol extract made with the series a concentration of 100 mg/mL; 50 mg/mL; 25 mg/mL; 12,5mg/mL;
6.25 mg/mL; 3.125 mg/mL; 1.565 mg/mL; 0.781 mg/mL; 0.3905 mg/mL; negative control, and positive
control and cotrimoxazole as controls for comparison. Tests conducted on the bacteria Escherichia coli
in dilution. Antibacterial test results showed black pepper seeds extract had an antibacterial activity
against Escherichia coli to minimum bactericidal concentration (MBC) was 50 mg/mL. Antibacterial
activity found on 50 mg/mL of minimum concentration because black pepper seeds extract contained
flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, essential oils, and piperine. Piperine was a chemical content that
highest.

Keywords: Seeds of black pepper (Piper nigrum L), Escherichia coli, antibacterial, dilution.

PENDAHULUAN pertumbuhan bakteri dan membunuh bakteri


Penggunaan obat tradisional telah menarik tersebut. Tanaman obat yang poten untuk
perhatian dan kepopulerannya di masyarakat dikembangkan sebagai antibakteri
kita semakin meningkat. Tumbuhan diantaranya adalah biji lada hitam. Tanaman
merupakan salah satu bahan obat tradisional lada memiliki berbagai senyawa antimikroba
yang sudah lama digunakan. Salah satunya seperti flavonoid, alkaloid, saponin, tanin,
adalah pemeliharaan kesehatan piperin, dan minyak atsiri. Tanaman lada
tubuh dari infeksi. Penyakit yang memiliki khasiat yaitu untuk mengatasi diare.
disebabkan oleh infeksi bakteri yang sangat Penelitian sebelumnya menunjukkan Kadar
mudah menular dari satu penderita ke Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanolik
penderita lain. Permasalahan infeksi dapat biji lada hitam (Piper nigrum) terhadap
diatasi dengan menggunakan obat-obatan bakteri Escherichia coli adalah 1 mg/mL
antibakteri dengan tujuan menghambat (Ganesh., et al, 2014).
Indonesia Jurnal Farmasi Volume 5 Nomor 2 (2020) | 15
Kandungan senyawa dan khasiat dari biji serbuk simplisia dalam cairan penyari.
lada dapat digunakan untuk menghambat dan Keuntungan maserasi adalah cara pengerjaan
membunuh bakteri. Kandungan senyawa dan peralatan yang digunakan sederhana dan
pada biji lada hitam memiliki kandungan mudah diusahakan. Pelarut yang digunakan
saponin yang mekanisme kerjanya dalam penelitian ini adalah etanol 70%.
menurunkan tegangan permukaaan serta Pelarut etanol 70% digunakan karena etanol
kandungan flavonoid dan alkaloid yang 70% lebih selektif dan bakteri lebih sulit
mekanisme kerjanya dengan cara tumbuh dalam etanol lebih dari 20% ke atas,
mendenaturasi protein dan merusak membran tidak beracun, dan panas yang diperlukan
sel bakteri dengan dengan melarutkan lemak untuk pemekatan lebih sedikit. Penggunaan
yang terdapat pada dinding sel sehingga pelarut etanol 70% karena etanol 70% tidak
terjadi kerusakan dinding sel yang pada menyebabkan pembengkakan membran sel
akhirnya menyebabkan kematian sel dan dapat memperbaiki stabilitas bahan obat
(Parhusip, 2006). Kelebihan dari biji lada terlarut. Keuntungan lainnya adalah sifatnya
hitam adalah adanya kandungan senyawa yang mampu mengendapkan albumin dan
golongan alkaloid yaitu piperin yang mampu menghambat kerja enzim.
melisiskan sel bakteri sedangkan. Penelitian Metode yang digunakan dalam uji
ekstrak etanol biji lada hitam perlu dilakukan, aktivitas antibakteri adalah dilusi. Prinsip
untuk mengetahui potensinya sebagai metode dilusi adalah substansi antimikroba
antibakteri serta diharapkan memiliki efek dalam kadar bertingkat dicampurkan ke
yang lebih menguatkan. dalam medium bakteriologis solid atau cair.
LANDASAN TEORI Metode dilusi dapat digunakan untuk
Penggunaan obat tradisional telah menarik menentukan Konsentrasi Hambat Minimal
perhatian dan kepopulerannya di masyarakat (KHM) yang ditentukan dengan cara melihat
semakin meningkat. Tumbuhan merupakan kekeruhan pada tabung uji. Keuntungan
salah satu bahan obat tradisional yang sudah metode dilusi adalah bahan uji metode dilusi
lama digunakan. Salah satu tumbuhan yang cair lebih mudah berinteraksi dengan bakteri
digunakan sebagai bahan obat adalah biji karena suspensi bakteri tersebar merata
lada hitam. Tanaman lada memiliki berbagai sehingga metode ini lebih peka. Keuntungan
senyawa antimikroba seperti flavonoid, lainnya yaitu memungkinkan adanya hasil
alkaloid, saponin, tanin, piperin, dan minyak kuantitatif yang menunjukkan jumlah obat
atsiri. Tanaman lada memiliki khasiat yaitu tertentu yang diperlukan untuk menghambat
untuk mengatasi diare. Penelitian atau membunuh mikroorganisme yang diuji
sebelumnya menunjukkan Kadar Hambat (Jawetz., et al, 2008).
Minimum (KHM) ekstrak etanolik biji lada Landasan Teori Variabel I
hitam (Piper nigrum) terhadap bakteri Variabel bebas adalah variabel yang
Escherichia coli adalah 1 mg/mL (Ganesh., et sengaja diubah-ubah untuk dipelajari
al, 2014). pengaruhnya terhadap variabel tergantung.
Penelitian ini menggunakan bakteri uji Variabel bebas yang dimaksud dalam
yaitu bakteri Escherichia coli karena bakteri penelitian ini adalah berbagai konsentrasi
ini mudah sekali menimbulkan ekstrak etanol 70% biji lada hitam (Piper
nigrum L)
infeksi bakteri salah satunya adalah diare.
Diare dapat terjadi karena Escherichia coli Landasan Teori Variabel II
memproduksi toksin labil toxin (LT) dan Variabel kendali adalah variabel yang
stable toxin (ST). Toksin-toksin ini bekerja mempengaruhi variabel tergantung, sehingga
pada eritrosit untuk menstimulasi sekresi perlu ditetapkan kualifikasinya agar hasil
cairan, sehingga menyebabkan terjadinya yang diperoleh tidak tersebar dan dapat
diare (Gillespie & Bamford, 2008). diulang oleh peneliti lain secara tepat.
Metode ekstraksi yang digunakan dalam Variabel terkendali dalam penelitian ini
penelitian ini adalah metode maserasi. adalah ekstrak biji lada, kemurnian bakteri
Maserasi dilakukan dengan cara merendam uji Escherichia coli, kondisi laboratorium
16 | Indonesia Jurnal Farmasi Volume 5 Nomor 2 (2020)
meliputi kondisi inkas, alat dan bahan yang Identifikasi kandungan kimia ekstrak biji
digunakan harus steril dan media yang lada hitam
digunakan dalam penelitian ini juga harus Flavonoid. Ekstrak dilarutkan dalam 1-2
steril. mL metanol panas 50 % (v/v). Kemudian ke
dalam larutan dimasukkan serbuk magnesium
METODE PENELITIAN dan ditambahkan larutan alkohol : asam
Bahan klorida (1:1) dan pelarut amil alkohol.
Bahan yang digunakan dalam penelitian Campuran larutan ini digosok kuat-kuat,
ini adalah biji lada hitam (Piper nigrum L) kemudian dibiarkan memisah. Reaksi positif
yang diambil dari Lampung, aquadest, ditandai dengan adanya warna merah atau
Escherichia coli yang dibiakkan, Mac kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol
Farland, Escherichia coli, agar, LIA, KIA, Alkaloid. Sebanyak 0,5 gram esktrak
SIM, BHI, endo agar, minyak imersi, kristal ditambah dengan sedikit larutan HCl 2 N,
violet, alkohol, safranin, dan larutan lugol. dipanaskan kemudian ditambahkan larutan
Alat Mayer terbentuk endapan menggumpal
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian berwarna putih atau kuning dan dengan
ini adalah erlenmeyer, termometer, kompor, Dragendrof terbentuk endapan berwarna
tabung reaksi, cawan petri, ose steril, coklat sampai hitam, maka ada kemungkinan
mikropipet, autoklaf, inkubator, lampu terdapat alkaloid
bunsen, kaca objek, boor prop, deglass, Saponin. Ekstrak ditambahkan air panas
mikroskop, neraca gram kasar dan halus, sama banyak, didinginkan, lalu dikocok kuat-
kapas lidi steril, blender, oven, beaker glass, kuat selama 10 detik. Uji positif ditunjukkan
dan kain flanel. dengan terbentuknya buih yang mantap
Populasi selama tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-
Populasi yang digunakan dalam penelitian 10 cm pada penambahan 1 tetes HCl 2N buih
ini adalah biji lada hitam (Piper nigrum L) tidak
diperoleh dari Lampung, Sumatera Selatan. Tanin. Ekstrak ditambah dengan tiga tetes
FeCl3, warna akan berubah menjadi biru
Sampel
kehitaman atau hijau kehitaman
Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah biji lada hitam yang diambil dari Minyak Atsiri. Ekstrak ditambah dengan
populasi secara random. Biji lada diambil satu tetes sudan III, positif bila menunjukkan
yang mentah kemudian dikeringkan, warna merah anggur.
berwarna hitam, dan bersih. Uji aktivitas antibakteri
Jalannya penelitian Penelitian ini menggunakan metode dilusi
yang meliputi dua tahap, yaitu penentuan
Pembuatan ekstrak etanol 70% biji lada KHM (Kadar Hambat Minimum) dan KBM
hitam (Kadar Bunuh Minimum). Konsentrasi
Serbuk biji lada hitam ditimbang ekstrak etanol biji lada hitam yang digunakan
sebanyak 500 gram dimasukkan dalam botol adalah sembilan konsentrasi : 100
coklat diisi dengan 3750 mL pelarut etanol mg/mL; 50 mg/mL; 25 mg/mL; 12,5
70% perbandingan 10:75, kemudian mg/mL; 6,25 mg/mL; 3,125 mg/mL; 1,565
direndam sampai 5 hari. Ekstrak yang mg/mL; 0,781 mg/mL; 0,3905 mg/mL;
diperoleh masing-masing kontrol negatif (K-); dan kontrol positif (K+).
kemudian disaring dan dipekatkan pada Semua tabung ditambah dengan BHI sampai
suhu 50̊ C. Identifikasi kandungan ekstrak biji 2 mL dan suspensi bakteri 1 mL yang
lada hitam dilakukan untuk mengetahui telah disetarakan dengan
kandungan kimia yang terkandung dalam biji Mac Farland 0,5 kecuali pada tabung
lada hitam. kontrol (-).
Perlakuan di atas dilakukan pengulangan
sebanyak tiga kali. Kesemua tabung
Indonesia Jurnal Farmasi Volume 5 Nomor 2 (2020) | 17
diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam, merupakan kandungan senyawa dari biji lada
kemudian diamati, dibandingkan dengan hitam yang paling aktif sehingga ekstrak
kontrol. Konsentrasi terendah dari larutan etanol 70 % dari biji lada hitam efektif .
sampel yang dapat menghambat Aktivitas antibakteri kotrimoksazol
pertumbuhan bakteri (ditandai dengan berdasarkan atas kerjanya yang berlangsung
kejernihan secara visual) ditentukan sebagai dua tahap yang berurutan dalam reaksi
Kadar Hambat Minimum (KHM). Kadar enzimatik untuk membentuk asam
Bunuh Minimum (KBM) dapat diketahui tetrahidrofolat. Sulfametoksazol menghambat
dengan cara larutan tadi digoreskan pada masuknya molekul PABA ke dalam molekul
media endo agar padat kemudian diinkubasi asam folat dan trimetroprim menghambat
pada suhu 37°C selama 18-24 jam. KBM terjadinya reaksi reduksi dan hidrofolat
ditentukan pada konsentrasi terendah dimana menjadi tetrahidrofolat (Ganiswara 1995).
pada media tidak terdapat pertumbuhan Trimetoprim menghambat enzim dehidrofolat
koloni bakteri. reduktase mikroba secara sangat selektif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Interaksi antara sulfametoksazol dan
Hasil pengujian aktivitas antibakteri trimetoprim diperkirakan dari mekanismenya
ekstrak tunggal etanol 70% biji lada hitam pada dua obat ini untuk sebagian besar
terhadap bakteri Escherichia coli dapat mikroorganisme adalah 20 bagian
dilihat pada Tabel 1. sulfametoksazol : 1 bagian trimetoprim.
Tabel 1. Ekstrak tunggal etanol 70% biji lada hitam Kombinasi diformulasikan untuk mencapai
terhadap bakteri Escherichia coli secara dilusi Ekstrak tunggal dari biji lada hitam
dilakukan pengujian aktivitas antibakteri
terhadap Escherchia coli. Masing-masing
dibuat dengan seri konsentrasi yaitu
konsentrasi sulfametoksazol in vivo, yaitu
20 kali lebih besar daripada trimetoprim
(Goodman & Gilman, 2010).
Sulfametoksazol dapat menghambat
tahapan sekuensial dalam sintesis folat dan
dapat menghasilkan peningkatan bermakna
atau sinergisme aktivitas kedua obat.
Kombinasi ini memiliki efek bakterisidal
lebih efektif daripada hanya diberikan
sulfonamid saja (Katzung, 2011). Penelitian
lebih lanjut perlu dilakukan untuk isolasi
senyawa-senyawa kimia murni dari masing-
100 mg/mL; 50 mg/mL; 25 mg/mL; masing simplisia yang diharapkan dapat
12,5 mg/mL; 6,25 mg/mL; 3,125 meningkatkan aktivitas antibakteri karena
mg/mL; 1,565 mg/mL; 0,781 mg/mL; 0,3905 semakin kecil Kadar Bunuh Minimal (KBM)
mg/mL; kontrol negatif, dan kontrol positif. dari simplisia maka semakin baik untuk
Pengujian yang dilakukan didapatkan hasil digunakan sebagai antibakteri. Efek samping
untuk ekstrak tunggal biji lada hitam pada dan risiko resistensi antibiotik yang
konsentrasi 50 mg/mL dapat menghambat didapat juga akan semakin kecil.
pertumbuhan bakteri.
KESIMPULAN
Ekstrak tunggal dari biji lada hitam efektif Berdasarkan hasil penelitian dapat
karena pada biji lada hitam memiliki disimpulkan bahwa :
kandungan minyak atsiri dan senyawa
Ekstrak etanol 70% biji lada hitam dengan
golongan alkaloid yaitu piperin yang dapat
konsentrasi mulai dari 50 mg/mL mempunyai
menyebabkan sel menjadi lisis dan
aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri
perubahan morfologi bakteri. Piperin
Escherichia coli.
18 | Indonesia Jurnal Farmasi Volume 5 Nomor 2 (2020)

DAFTAR PUSTAKA Jawetz., et al. 2008. Medical Microbiology.


Ganesh P, Kumar Suresh R, Saranraj P. 2014. 24th ed. North America: Lange Medical
Phytochemical Analysis And
Antibacterial Activity Of Pepper (Piper book.
nigrum L.) Against Some Human Katzung B.G. 2011. Farmakologi Dasar dan
Pathogens. Department of microbiology Klinik. Edisi 10. Penerjemah : Bagian
Annamalai University. India. Farmakologi Fakultas Kedokteran
Ganiswara, S. E., 1995. Farmakologi dan Universitas Airlangga. Jakarta : Salemba
Terapi. Edisi IV. Bagian Farmakologi. Medika. Hlm 790.
Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm 571- Parhusip, A.J.N. 2006. Kajian Mekanisme
573. Antibakteri Ekstrak Andaliman
Goodman & Gilman. 2010. Manual (Zanthoxylum acanthopodium DC)
Farmakologi Dan Terapi. Jakarta: terhadap Bakteri Patogen Pangan.
Institut Pertanian Bogor.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai