Anda di halaman 1dari 10

HERBAL MEDICINE

Lembar Kerja Mahasiswa

Oleh :

Kelompok 12
Nurmalaika Ayuni Putri 1900032
Rika Putri Riyadi 1900039

DOSEN PENGAMPU :
apt. Haiyul Fadhli,M.Si

PROGRAM STUDI DIPOMA III FARAMSI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2021
Nama Ramuan
Ramuan Keseringan Buang Air Kecil
Asal Daerah : Pantai Raja, Kampar
Indikasi
Untuk Pengobatan Keseringan Buang Air Kecil
Komposisi Jumlah

1. Akar alang-alang 1. 10 batang


2. Jahe 2. ¼ bagian
3. Sereh 3. 1 batang
4. Madu 4. 1 sendok teh
Penyiapan
1. Cuci bersih bahan-bahan yang akan digunakan
2. Kupas jahe, lalu potong rajang, kemudian akar alang-alang dipotong kecil-kecil, dan
geprek batang sereh
3. Siapkan air 300 mili ke dalam panci, masukkan bahan-bahan yang sudah disiapkan, lalu
aduk hingga mendidih.
4. Tuang ramuan herbal ke dalam wadah lalu tambahkan madu 1 sendok
5. Ramuan herbal siap disajikan
Aturan Pakai
Minum tiga Kali Sehari 50 ml
Kandungan Kimia & Khasiat Simplisia
Akar alang-alang
Menurut para Parvathy et al 2012 alang-
alang mengandung metabolit sekunder
yaitu flavonoid, saponin, tanin. Dimana
flavonoid, saponin dan tanin memiliki
khasiat sebagai anti diuretik.
Kandungan yang terdapat di dalam alang-
alang yang bersifat diuretik inilah yang
dimanfaatkan sebagai peluruh seni untuk
melancarkan saat buang air kecil

Batang sereh
Pada analisis fitokimia yang telah
dilakukan mengandung alkaloid yang
dimana memiliki khasiat diuretik (Lork S.,
2006). Selain itu mengandung flavonoid,
dimana flavonoid merupakan golongan
fenol alam terbesar yang diketahui
mempunyai berbagai khasiat, seperti
antiradang, diuretik, antihipertensi, dan
meningkatkan kerja pembuluh darah
kapiler (Depkes., 2007).
Jahe .
Rimpang jahe-jahean mengandung
senyawa anti-
mikroba dari golongan fenol, flavonoid,
terpenoid dan minyak atsiri yang
merupakan golongan senyawa bioaktif,
sehingga dapat menghambat pertumbuhan
mikroba.
Sifat antimikroba inilah yang digunakan
untuk proses peluruhan seni sehingga
melancarkan buang air kecil

Madu
Kandungan madu terdiri dari karbohidrat
(fruktosa, glukosa, sukrosa, maltosa),
vitamin (B1, B2, B5, B6 dan C), mineral
(Ca, Na, P Fe, Mg, Mn), dan enzim berupa
diatase.
Sifat diuretik dan antibakteri dari air
hangat dan madu dapat membersihkan
saluran kemih dan mengurangi risiko
infeksi seperti sistitis. Berkat vitamin dan
mineral, rutin meminum ramuan ini juga
efektif meningkatkan kehadiran antibodi
dan menghindari serangan virus.
Kemasan Jadi
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap tumbuhan herbal yang terdapat didalam ramuan
Literatur
Deptan, 2010, Nilai gizi buah yang terkandung dalam jenis buah tertentu per 100 gram
buah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Hamad, S. (2007). Terapi Madu (Fuad Syaifudin Nur, Trans.). Depok: Pustaka IIMaN.
(Original work published 2007).
Khamsa, S.M, Akowah, G., Dan zhari, I., 2006, antioxidant activity and phenolic content
of orthosiphon stamineus B. From different geographical origin. Journal of
sustainability science and management 1, 14-20
Neharkar V, Laware S. Antibacterial and Antifungal Activity of Hydro- Alcoholic Extract
of Orthosiphon stamineus benth. Int J of Pharm and Chem Sci 2013; 2: 713-715
Soeparman, Sarwono. (2001). Buku ajar ilmu penyakit dalam (3th ed.). Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Sukistiyowati, 2008, Daftar Obat Alam (DOA) , GP. Jamu, Semarang, hlm. 39, 45, 61, 70,
120.
Suranto, A. (2005). Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.
Produk Sejenis Yang Beredar di pasaran

Nama Produk
URINOFIT
Jenis : Jamu/Obat Herbal Terstandar/Fitofarmaka
Produsen : PT. Naturindo fresh
Indikasi
 Membantu meluruhkan batu urin di ginjal dan saluran kemih
 Membantu melancarkan buang air kecil
 Membantu mengobati sakit pada perut bagian bawah

Komposisi Jumlah

 Daun Tempuyung  26 mg
 Daun Keji Beling  26 mg
 Daun Tapak Liman  52 mg
 Daun Pegagan  52 mg
 Daun Meniran.
 52 mg
Bentuk Sediaan
Kapsul
Aturan Pakai
sehari tiga kali satu kapsul
Kandungan Kimia & Khasiat Simplisia
Daun Tempuyung
Kandungan senyawa dalam tempuyung yang
pernah dianalisis diantaranya golongan senyawa
flavonoid yaitu 7,4-dihidroksi flavon,
sesquiterpen dari golongan terpenoid [3], turunan
asam kuinat yaitu 1,3,4,5-tetra-(p-
hidroksifenilasetil dan sesquiterpen [2]. Penelitian
yang pernah dilakukan oleh Radulović dkk. [5]
mengenai identifikasi komponen-komponen
minyak atsiri dari Sonchus arvensis L adalah
heniokosan, trikosan, dan terpenoid, dan
berkhasiat untuk mengobati asam urat, diuretik ,
batu ginjal, kencing batu, bengkak, batuk, asma ,
demam, inflamasi, detoksikasi, sirkulasi darah

Daun Keji Beling


Daun keji beling memiliki kandungan senyawa
saponin, flavonoid, sterol, terpen, lemak dan
mineral (Artanti et al. 2017)
Kejibeling dipercaya mampu meningkatkan
jumlah urine yang keluar, mengurangi
peradangan, dan membantu meluruhkan batu di
ginjal dan kandung kemih.
Daun Tapak Liman
Tanaman tapak liman (Elephantopus scaber L)
mengandung flavonoid luteolin-7-glukosida
(Anonim, 1978). Disamping itu, tanaman tapak
liman juga mengandung elephantopin,
deoxyelephantopin, isodeoxyelepanthopin, 11, 13
dihydrodeoxyelepanthopin, elephantin,
epifridelinol, stigmasterol, triacontan-1-ol,
dotriacontan-1-ol, lupeol, lupeol acetat.
Stigmaterol turunan yang dapat memacu gairah
seksual. Khasiatnya sebagai obat mencret, obat
batuk, obat sariawan, (Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1991), obat demam, peluruh kencing
(diuretik) sedangkan akar dapat digunakan untuk
mengobati malaria
Daun Pegagan
Pegagan mengandung bahan aktif alkaloid,
saponin, tanin, flavonoid, steroid, dan
triterpenoid. Tiga golongan bioaktif, yaitu
triterpenoid, steroid, dan saponin termasuk
antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh manusia.
Daun Meniran
Senyawa kimia yang terkandung di dalam tubuh
meniran adalah zat filantin, kalium, damar dan zat
penyamak. Tanaman ini dapat digunakan untuk
obat penyakit kuning, disentri, batuk, demam,
ayan, haid berlebihan dan malaria.

Kemasan Jadi

Kontra Indikasi
Hindari penggunaan pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif.
Literatur
Artanti, Dita, Siti Fatimah,. 2017. Efektivitas perasan daun keji beling (Sericocalyx crispus
Linn ) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. The Journal of
Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist, 1(1): 78-83.
Aulia Abdul Hamid, dkk.,“Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Buah Jeruk Purut
(Citrus hystrix D.C) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin Resistant
Staphylococcus aureus (Mrsa) Secara In Vitro. Malang: Universitas Brawijaya
Malang, 2011 (diakses melalui http://ebookbrowsee.net/mirsa-arista-ruyanti-pdf-
d624111977.
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Indonesia. Cetakan VIII. Trubus Agriwidaya.,
Jakarta. 214 hlm.
Wibowo Mangunwardoyo dkk., “Ekstraksi Dan Identifikasi Senyawa Antimikroba Herba
Meniran (Phyllanthus niruri, L.). Depok: Universitas Indonesia, 2009. (diakses
melaluihttp://jifi.ffup.org/wp-content/uploads/2009/12/3.-fulltexpdf11.pdf. Pada
tanggal 10 Februari 2014)
Wulan Yuliarti, Isolasi, Identifikasi dan Uji Antioksidan Asam Fenolat dalam Daun
Tempuyung (Sonchus Arvensis L.) dengan Metode 1, 1-Difenil- 2-Pikrilhidrasil
(DPPH), Chem Info Journal, 1, 1, (2012) 294-304

Anda mungkin juga menyukai